Anda di halaman 1dari 7

.

…Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia


Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di
/http://kti-skripsi.com

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu. Agar terwujud derajat

kesehatan yang optimal bagi semua masyarakat. Pembangunan kesehatan

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional.

Karena kesehatan menyentuh semua aspek kehidupan manusia. Pembangunan

kesehatan sangat terkait dan dipengaruhi oleh aspek demografi. Pertumbuhan

ekonomi masyarakat tingkat pendidikannya, serta keadaan dan perkembangan

lingkungan, baik fisik maupun biologik (Depkes RI, 2002).

Salah satu strategi kesehatan nasional dalam rangka menuju Indonesia

sehat 2010 adalah menempatkan pembangunan kesehatan yang berwawasan

kesehatan, artinya setiap upaya program berdampak positif dalam membentuk

perilaku sehat dan lingkungan yang sehat pula. Pada tanggal 1 Maret 1999

Presiden Republik Indonesia telah mencanangkan gerakan pembangunan

berwawasan kesehatan sebagai strategi pembangunan nasional untuk mewujudkan

Indonesia sehat 2010. Paradigma sehat tersebut dijabarkan dan dioperasionalkan

antara lain dalam bentuk perilaku hidup bersih dan sehat (Depkes RI, 1999).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan

paradigma sehat dalam budaya perorangan. Keluarga dan masyarakat yang

berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi

kesehatannya baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Selain itu juga program
2

perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau

menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga dengan

membuka jalur komunikasi, informasi dan edukasi untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan perilaku sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu

mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan pimpinan

(advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat

(empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi

masalahnya sendiri terutama pada tatanannya masing-masing (Depkes RI, 2002).

Program perilaku hidup bersih dan sehat memiliki 5 program prioritas

yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), gizi, kesehatan lingkungan, gaya hidup dan

dana sehat/Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Perkembangan

program perilaku hidup bersih dan sehat sesuai dengan dinamika yang terjadi di

masyarakat sesuai kondisi dan kebutuhan daerah masing-masing. Berlakunya

menetapkan 9 indikator perilaku, indikator perilaku tersebut adalah tidak

merokok, kepesertaan jaminan pelayanan kesehatan masyarakat, mencuci tangan

dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar, menggosok gigi

sebelum tidur dan olah raga, indikator lingkungan adalah air jamban ada air

bersih, ada tempat sampah, ada Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

ventilasi kepadataan, lantai bukan tanah (Depkes RI, 2004).

Rokok dapat menyebabkan penyakit kanker, jantung, stroke dan paru.

Hasil studi WHO menemukan bahwa kematian yang disebabkan oleh rokok

diseluruh dunia dapat berlipat tiga dalam dua dekade mendatang. Sampai

sekarang tercatat lebih dari 25 penyakit yang disebabkan oleh tembakau, lebih
3

dari 60% perokok adalah laki-laki dewasa yang mulai merokok pada waktu

mereka berusia kurang dari 20 tahun, remaja belasan tahun sudah mulai merokok

tanpa menyadari sifat pembuat ketagihan nikotin, perilaku terus menerus merokok

diantara kaum muda melalui tahap coba-coba selanjutnya menjadi perokok tetap

dan akhirnya ketagihan (http://www.pd.persi.co.id, 4 Mei 2004)

Dinas Propinsi Lampung menetapkan 8 indikator di tatanan tempat-tempat

umum yaitu air bersih, jamban, ada tempat sampah, saluran pembuangan limbah,

pencahayaan dan pencahayaan dan penghawaa, kebersihan kuku, informasi

tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) / Aquired Immuno Deficiency

Syndrome (AIDS), dana sehat/ JPKM, adanya media atau poster kesehatan.

Visi Dinas Kesehatan Lampung Timur "Terwujudnya pelayanan kesehatan

yang bermutu dan merata serta sebagai penggerak kesehatan guna menumbuhkan

daya saing masyarakat". Rumusan visi tersebut mengandung pengertian bahwa

dalam kurun waktu 5 tahun yang akan datang secara bertahap Dinas Kesehatan

akan mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata kepada seluruh

lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan menuju

masyarakat Lampung Timur yang sehat sehingga akan menumbuhkan daya saing

masyarakat di segala bidang (Profil Dinas Kesehatan Lampung Timur, 2006).

Perilaku kesehatan di Lampung Timur yang diharapkan adalah perilaku

proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko

terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi

aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Berbagai lapisan masyarakat yang

beresiko melakukan penyimpangan perilaku hidup bersih dan sehat. Karena bila
4

pengetahuannya masih kurang dapat meningkatkan timbulnya ancaman penyakit

yang seharusnya dapat dicegah sedini mungkin dan dapat berperilaku sehat.

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kegiatan dari Penyuluhan

Kesehatan Masyarakat (PKM). Puskesmas memiliki program kegiatan utama :

1. Kesehatan lingkungan

2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

3. Peningkatan kesehatan keluarga (termasuk kesehatan reproduksi)

4. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan

5. Keperawatan kesehatan masyarakat

6. Penyuluhan kesehatan masyarakat

7. Perbaikan gizi masyarakat

(Dinkes Propinsi Lampung, 2004).

Berdasarkan pengamatan peneliti di Puskesmas Raman Utara Lampung

Timur, bahwa kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat belum pernah

dilakukan hasil wawancara dengan tidak adanya arsip laporan penyuluhan

kesehatan masyarakat di Puskesmas Raman Utara Lampung Timur.

Observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 12 Maret 2007 di

SMPN 2 Raman Utara Lampung Timur yang jumlah siswanya 240 orang (laki-

laki 159 dan perempuan 201 orang) mempunyai fasilitas, sumur gali 1, WC siswa

2, WC guru 1, WC kepala sekolah 1, kotak sampah 12, poster kesehatan tentang

rokok tidak ada, tempat cuci tangan tidak ada, WC siswa tampak kotor dan berbau

tidak sedap, sampah berserakan pada tempat pembuangan sampah, ada 40 siswa

merokok di lingkungan sekolah pada jam istirahat, maka tidak cuci tangan banyak
5

yang memelihara kuku tangan, serta tidak ada yang ikut serta dana sehat /JPKM.

(Koordinator UKS SMP 2 Raman Utara) 10 penyakit terbesar di Puskesmas

Raman Utara adalah ISPA dengan jumlah 3777 kasus, penyakit lain-lain 2063

kasus, rematik 1348 kasus, hipertensi 952 kasus, karies gigi 632 kasus, penyakit

kulit karena alergi 700 kasus, penyakit karena infeksi 615 kasus, diare 502 kasus

(LB1 Puskesmas Raman Utara, 2006).

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membuat

penelitian dengan judul ”Gambaran Pengetahuan Siswa SMPN 2 Raman Utara

Lampung Timur tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis membuat

rumusan masalah penelitian sebagai berikut : "Bagaimanakah gambaran

pengetahuan siswa SMPN 2 Raman Utara Lampung Timur tentang Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat ?"

C. Ruang Lingkup Penelitian

1. Sifat Penelitian : Deskriptif

2. Subyek Penelitian : Siswa SMPN 2 Raman Utara Lampung Timur

3. Obyek Penelitian : Gambaran pengetahuan siswa SMP tentang

perilaku hidup bersih dan sehat di SMPN 2

Raman Utara Lampung Timur.

4. Lokasi Penelitian : SMPN 2 Raman Utara Lampung Timur

5. Waktu Penelitian : 14 Mei sampai dengan 22 Juli 2007


6

D. Tujuan Penelitian

Dapat diketahui gambaran pengetahuan siswa SMP tentang perilaku

hidup bersih dan sehat di SMPN 2 Raman Utara Lampung Timur.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instansi Pendidikan SMPN 2 Raman Utara

Sebagai bahan rujukan bagi pendidik SMPN 2 Raman Utara Lampung

Timur, untuk melakukan penyuluhan prilaku hidup bersih dan sehat

kepada para siswa dan melengkapi prasarana yang dapat menunjang

keberhasilan program perilaku hidup bersih dan sehat.

2. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan informasi dan evaluasi bagi petugas penyuluh kesehatan

masyarakat untuk peningkatan promosi kesehatan melalui program

penyuluhan kesehatan masyarakat untuk dapat mengenalkan perilaku

hidup bersih dan sehat.

3. Bagi Peneliti Lain

Dapat memberikan masukan terhadap hal-hal yang belum terungkat

dalam penelitian ini.

4. Bagi Prodi Kebidanan Metro

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menambah bahan riset

selanjutnya.
7

5. Bagi Peneliti

Dapat mengetahui seberapa besar siswa SMPN 2 Raman Utara Lampung

Timur yang tahu dan paham serta melaksanakan perilaku hidup bersih dan

sehat.

Anda mungkin juga menyukai