Realitas apa yang nampak dalamkehidupan? Sampai hari ini, kita dapat semakin mudah
mengamati bahwa semakin banyak orang menjadi guru karena tidak mempunyai
pilihan lain yang lebih baik.
Implikasinya sudah sangat jelas, kehadiran guru yang berasal dari tingkat sosial
ekonomi dan sosial budaya dengan aspirasi dan orientasi kelas bawah, berpotensi
menciptakan konflik nilai ketika memasuki lembaga sekolah yang lebih berorientasi
pada nilai kelas menengah keatas.
Organisasi guru masih lebih banyak wujud sebagai organisasi berkumpulnya
kaum guru yang senasib, tetapi belum muncul sebagai organisasi professional dari
kelompok professional yang mampu memunculkan inovasi strategis terhadap berbagai
masalah kependidikan yang tertancap didepan mata. Yang terjadi adalah penggalangan
kekuatan massa, umumnya untuk kepentingan non professional. Akibatnya, tumbuh
organisasi guru yang belum dinikmati kehadirannya oleh masyarakat dan belum
dirasakan kemanfaatannya oleh anak didik.
Kalau itu yang terjadi dimasa lalu, bagaimana sekarang?
Dan bagaimana kedepan?
MACAM-MACAM GURU
1. Guru Wajib : Guru yang keberadaannya sangat dibutuhkan dan
ketidakhadirannya membuat orang-orang kehilangan.
Karakrakteristik : Bekerja dengan tulus, Administrasi lengkap, Kemampuan
mengajarnya bagus, Selain mengajar juga aktif dalam berbagai kegiatan,
memandang bekerja itu sebagai belajar.
3. Guru Mubah : Guru yang kehadiran dan ketidakhadirannya sama saja tidak
berpengaruh.
Karakteristik : Bekerja asal menggugurkan kewajiban, tidak mempunyai
keinginan untuk meningkatkan kemampuan dan karier, Administrasi guru asal ada
(dapat fotocopy), selesai mengajar terus pulang.