Pres Orasi Ilmiah STT WK 19mei2008
Pres Orasi Ilmiah STT WK 19mei2008
Orasi Ilmiah
Disampaikan dalam Wisuda V
STT WASTUKANCANA
Purwakarta, 19 Mei 2008
PENDAHULUAN
Majukan Pengembangan 2
PENGERTIAN SISTEM INOVASI
Majukan Pengembangan 3
BEBERAPA DEFINISI INOVASI
Inovasi adalah aplikasi komersial yang pertama kali dari suatu produk atau
proses yang baru (lihat misalnya Clark dan Guy, 2001);
Inovasi merupakan suatu proses kreatif dan interaktif yang melibatkan
kelembagaan pasar dan non-pasar (OECD, 1999);
Innovation is a locally driven process, succeeding where organizational
conditions foster the transformation of knowledge into products, processes,
systems, and services. (Malecki, 1997; Dikutip dari Jelinek dan Hurt, 2001).
Inovasi adalah transformasi pengetahuan kepada produk, proses dan jasa
baru; tindakan menggunakan sesuatu yang baru (Rosenfeld, 2002);
Inovasi merupakan eksploitasi yang berhasil dari suatu gagasan baru (the
successful exploitation of a new idea; (Mitra, 2001 dan the British Council,
2000), atau dengan kata lain
Inovasi merupakan (“proses atau hasil”) mobilisasi pengetahuan,
keterampilan teknologis dan pengalaman untuk menciptakan produk,
proses dan jasa baru;
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau
perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai
dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam
produk atau proses produksi (UU No. 18 tahun 2002).
Majukan Pengembangan 4
EVOLUSI PERSPEKTIF TENTANG INOVASI
Technology Push:
Rangkaian “Sekuensial Linier” Dorongan Kemampuan
R&D
E ( Perekayasaan ) O ( Operation)
Penelitian &
Manufaktur/Produksi Penjualan/ Distribusi
Pengembangan
1960an – 1970an
Demand Pull:
Riset
Rangkaian “Sekuensial Linier” Tarikan Kebutuhan
Dasar
E O
“Permintaan” D Manufaktur/ Penjualan/
Produksi Distribusi
Riset
1970an – 1980an Terapan
Market Driven:
Rangkaian Proses “Interaktif dan Iteratif” dan sebagai Proses Pembelajaran
1980an – . . . .
Majukan Pengembangan 5
MODEL INOVASI CHAIN-LINK
Penciptaan Pengetahuan
(Knowledge Creation)
Majukan Pengembangan 7
BEBERAPA FENOMENA PENTING
Majukan Pengembangan 8
BEBERAPA FENOMENA PENTING (OECD, 1999)
Majukan Pengembangan 9
FAKTOR PENDORONG PENTING BAGI INOVASI
Majukan Pengembangan 10
PENGERTIAN SISTEM INOVASI DAN KEBIJAKAN
INOVASI
Sistem Inovasi : suatu kesatuan dari sehimpunan aktor,
kelembagaan, jaringan, hubungan, interaksi dan proses
produktif yang mempengaruhi arah perkembangan dan
kecepatan inovasi dan difusinya (termasuk teknologi dan
praktik baik/terbaik), serta proses pembelajaran.
Sistem Pendidikan
Sistem Politik dan Litbang Sistem Industri
Pendidikan dan Perusahaan
Pemerintah Pelatihan Profesi Besar
Intermediaries
Pendidikan Tinggi Lembaga Riset
Penadbiran Brokers UKM “Matang/
dan Litbang Mapan”
(Governance)
Litbang Pemerintah
Kebijakan RPT PPBT
Framework Conditions
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota
Kebijakan Industri/
Budaya
Kebijakan Ekonomi Kebijakan Keuangan • Sikap dan nilai
Sektoral
• Kebijakan ekonomi makro • Keterbukaan terhadap
• Kebijakan moneter Kebijakan Promosi & Infrastruktur Umum/ pembelajaran dan perubahan
• Kebijakan fiskal Investasi Dasar • Kecenderungan terhadap
• Kebijakan pajak Inovasi dan kewirausahaan
Alamiah • Mobilitas
• Kebijakan perdagangan
• Kebijakan persaingan SDA (Natural Endowment)
Majukan Pengembangan 12
SISTEM INOVASI: DINAMIKA INTERAKSI
Daerah
Pengetahuan
dan Sistem Interaksi
Inovasi Inovasi
Daerah
(SID)
Pemerintah Bisnis
Sistem Inovasi
Majukan Pengembangan 13
KELEMBAGAAN DALAM SISTEM INOVASI NASIONAL DI
INDONESIA
DPR PRESIDEN
Kementeria
Balitbang
Kementerian
n Lain
Diknas
Dep/
Lembaga Litbang
BUMN
Perguruan LPND Ristek Departemen
Perg. Tinggi
Tinggi Balitbang Negeri
BPPT
Swasta Industri
LIPI
Lembaga Balitbangtan
Litbang LAPAN
Lemlitbang BUMN BUMN
Swasta 10 BUMNIS (dulu) :
BATAN Departemen Keuangan 2. PT. DI lain
3. PT. PAL
BAKOSURTANAL Lain 4. PT. PINDAD
5. PT. K. STEEL
BSN BPTP,
6. PT. INKA
7. Perum Dahana
Balai/UPT 8. PT. INTI
BAPETEN 9. PT. BHARATA
10. PT. BBI
Pusat, Balai/ UPT 11. PT. LEN
Majukan Pengembangan 14
FUNGSI UTAMA SISTEM INOVASI
Majukan Pengembangan 15
AKTIVITAS DALAM SISTEM INOVASI (Liu dan White,
2001)
Majukan Pengembangan 16
BEBERAPA ISU POKOK DALAM PENGUATAN
SISTEM INOVASI DI INDONESIA
Kelemahan kerangka umum.
Kelemahan kelembagaan dan daya dukung
iptek/litbang serta rendahnya kemampuan absorpsi
UKM.
Kelemahan keterkaitan, interaksi dan kerjasama
difusi inovasi (termasuk praktik baik/terbaik dan/atau
hasil litbang).
Persoalan budaya inovasi.
Kelemahan fokus, rantai nilai, kompetensi dan
sumber pembaruan ekonomi dan sosial.
Tantangan global.
Majukan Pengembangan 17
AGENDA PRIORITAS KE DEPAN : HEKSAGON
KEBIJAKAN INOVASI
3 5
2 6
1
Majukan Pengembangan 19
PERAN PENTING PERGURUAN TINGGI DALAM SISTEM
INOVASI
Memberikan pelayanan berbasis pengetahuan/
teknologi kepada masyarakat (termasuk misalnya
keahlian/expertise, tenaga terampil, pemanfaatan
fasilitas, alih dan difusi iptek, litbang, dan sejenisnya).
Mengembangkan jaringan kemitraan berbasis
pengetahuan/teknologi (inovasi).
Menjadi aktor penting bagi perkembangan
budaya inovatif (termasuk pengembangan
kreatifitas dan kewirausahaan, serta pengembangan
perusahaan baru/pemula yang inovatif).
Majukan Pengembangan 20
SIMPLIFIKASI PEMANFAATAN PERGURUAN TINGGI
OLEH DUNIA USAHA DAN MASYARAKAT
INDUSTRI /
LEMLITNAG / PT MASYARAKAT
Perbaikan
Bisnis yang Ada
(Existing)
Keterkaitan Siklus yang Makin Menguat
Pengetahuan & (Dari vicious cycle menjadi
Kompetensi
virtuous cycle)
Faktor keunggulan Rantai
lokalitas Pembelajaran, Nilai Penyediaan
termasuk Inovasi & pengetahuan/
Litbangyasa Difusi teknologi
Interaksi &
Keterkaitan
Rantai
Daya Saing yang Nilai
Produksi Investasi untuk
Lebih Tinggi
Inovasi
Investasi (&
perdagangan
)
Ke Luar
Majukan Pengembangan 22
PENTINGNYA PERUSAHAAN PEMULA YANG INOVATIF
(PPBT)
Sekitar 81,5% kesempatan kerja baru di AS pada periode 1969
– 1976 terletak pada perusahaan-perusahaan kecil dengan
tenaga kerja kurang dari 100 orang (66% kesempatan kerja
baru berasal dari perusahaan dengan tenaga kerja kurang dari
20 orang) (David Birch, 1980, dikutip dari Case, 1989).
High-potential entrepreneurial firms (atau disebut juga gazelles)
berkontribusi atas lebih dari 70% pertumbuhan kesempatan
kerja di AS dalam periode 1992 – 1996, walaupun hanya sekitar
3% dari keseluruhan populasi bisnis di AS (Autio, 2003).
7 dari 10 kesempatan kerja baru di Swedia dalam periode 1985
– 1989 diciptakan oleh usaha kecil dan menengah (Davidsson,
et al., 1995 ).
4% dari perusahaan baru (the high-potential entrepreneurs atau
PPBT) muncul setiap tahun dan berkontribusi atas sekitar 50%
kesempatan kerja dalam perusahaan yang bertahan selama 10
tahun berikutnya (Studi oleh Storey [Autio, 2003]).
Global Entrepreneurship Monitor (Neck, et al., 2003)
mengungkapkan bahwa tingkat aktivitas kewirausahaan
menjelaskan 70% perbedaan dalam pertumbuhan ekonomi
antar negara.
Majukan Pengembangan 23
Studi GEM juga mengungkapkan antara lain berikut ini:
Negara dengan tingkat kewirausahaan di atas rata-rata
cenderung mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Dukungan keuangan sangat terkait erat dengan tingkat
aktivitas kewirausahaan.
Pendidikan (menengah atas) memiliki peran sangat
penting bagi kewirausahaan (menjelaskan 40%
perbedaan aktivitas kewirausahaan di antara negara-
negara GEM) dan pendidikan kewirausahaan khususnya
dinilai sebagai prioritas.
Selain itu, pandangan legitimasi sosial tentang
kewirausahaan merupakan faktor yang juga sangat
penting.
Majukan Pengembangan 24
BEBERAPA PRAKARSA YANG DISARANKAN
Meningkatkan kemampuan
penyesuaian diri (adaptabilitas)
dengan dinamika kecenderungan
perubahan.
Majukan Pengembangan 25
PETA PERGESERAN DALAM PENGEMBANGAN
INOVASI
Ekspansi
Sistem Sekarang
Litbang
Majukan Pengembangan 27
BEBERAPA PRAKARSA YANG DISARANKAN (lanjutan)
Majukan Pengembangan 28
TINGKAT KESIAPAN TEKNOLOGI (TECHNOLOGY READINESS
LEVEL/TRL)
Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan
9 Teruji dalam Layanan
pengoperasian (Proven in Service)
8
Sistem telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified) Sejauh Mana
melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/ Prototyping yang Akan
aplikasi sebenarnya Dilakukan
7 Demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan/aplikasi
nyata (sebenarnya)
6 Demonstrasi model atau prototype sistem/subsistem Kelayakan Enjiniring
dalam suatu lingkungan yang relevan (Engineering Feasibility)
5
Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation
dalam suatu lingkungan Lingkup Upaya
Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation Prototyping ?
4
dalam lingkungan laboratorium
1
Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan
Majukan Pengembangan 29
Sumber : Taufik (2004) Disesuaikan seperlunya dari Whalen dan Capuano (2002), dan Dokumen NASA (2001).
BEBERAPA PRAKARSA YANG DISARANKAN (lanjutan)
Majukan Pengembangan 30
MEMAHAMI SEGMEN PASAR DAN SIAPA ADOPTER
POTENSIAL
Visionaries: Get
ahead of the herd! Skeptics:
No way!
Kelompok Adopter
Meningkatkan kerjasama/kemitraan
dengan dunia usaha dan pemerintah dalam
mengembangkan PPBT.
Majukan Pengembangan 32
BEBERAPA PRAKARSA YANG DISARANKAN (lanjutan)
Majukan Pengembangan 33
PENUTUP
Majukan Pengembangan 34
PENUTUP
Majukan Pengembangan 35
PENUTUP
Majukan Pengembangan 36
PENUTUP
Majukan Pengembangan 37
Terimakasi
h
Majukan Pengembangan 38