Apa Manfaat Jaringan Komputer
Apa Manfaat Jaringan Komputer
Internet merupakan jaringan global komputer dunia, besar dan sangat luas sekali
dimana setiap komputer saling terhubung satu sama lainnya dari negara ke negara
lainnya di seluruh dunia dan berisi berbagai macam informasi, mulai dari text,
gambar, audio, video, dan lainnya.
Internet itu sendiri berasal dari kata Interconnection Networking, yang berarti
hubungan dari banyak jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan
menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, salelit, dan lainnya.
Data kualitatif secara sederhana bisa disebut data yang bukan berupa angka. Data
kualitatif mempunyai ciri tidak bisa dilalukan operasi matematik seperti penambahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Data kualitatif bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Nominal
2. Ordinal
Nominal
Data tipe nominal adalah data yang paling ‘rendah’ dalam pengukuran data. Jika suatu
pengukuran data hanya menghasilkan satu dan hanya satu-satunya kategori, data tersebut
adalah data nominal (data kategori). Misal, proses pendaftaran tempat tinggal 40
responden dalam suatu penelitian. Dalam kasus ini setiap orang akan bertempat tinggal di
suatu tempat tertentu (berdasarkan pada KTP), tidak bisa ditempat lain. Misal, Amir
berdomisili di Solo, maka dia (dianggap) tidak tinggal di Yogyakarta, atau punya dua
KTP. Jadi, data tempat tinggal adalah data nomial karena Amir hanya satu dan satu-
satunya, tidak bisa lebih dari satu, tempat tinggal yang ditunjukan dengan KTP.
Data Nominal dalam praktek statistic biasanya akan dijadikan ‘angka’, yaitu proses yang
disebut kategorisasi. Misal, dalam pengisian data jenis kelamin lelaki di kategorikan
sebagai ‘1′ dan perempuan ‘2′. Kategori inihanya sebagai tanda saja, jadi tidak bisa
dilakukan dalam operasi matematika, seperti 1+2 atau 2-1 dan lainnya.
Ordinal
Data ordial, seperti pada nominal, adalah juga data kualitatif namun dengan level yang
lebih ‘tinggi’ daripada data nominal. Jika pada data nominal, semua data kategori
dianggap sama, pada data ordinal, ada tingkat data. Misal pada data jenis kelamin diatas,
lelaki dianggap setara dengan wanita, atau dalam data tempat kelahiran, data Yogyakarta
dianggap sama dengan data Solo, Surabya, boyolali daan seterusnya.
Pada data ordinal, ada data dengan urutan lebih tinggi dan urutan lebih rendah, missal
tentang sikap orang terhadap produk tertentu. Dalam pengukuran sikap konsumen, ada
sikap suka dan tidak suka, sangat suka dan lainnya. Di sini data tidak bisa disamakan
derajatnya, dalam arti suka dianggap lebih tinggi dari tidak suka, namun lebih rendah dari
sangat suka dan lainnya. Jadi , di sini ada preferensi atau tingkatan data, yaitu data yang
satu status lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain, Namun, data ordinal juga tidak
bisa dilakukan operasi matematika, seperti jika tidak suka dikategorikan 1, suka
dikategorikan 2, sangat suka dikategorikan 3, tidak bisa dianggap 1 + 2 = 3, atau tidak
suka ditambah suka menjadi sangat suka.
Data kuantitatif bisa disebut sebagai data berupa angka dalam artian sebenarnya. Jadi,
beberapa operasi matematika bisa dilakukan pada data kuantitatif. Seperti pada data
kualitatif, data kuantitatif juga dibagi dua bagian, yaitu:
1. Data Interval
2. Data Rasio
Data Interval
Data Interval menempati level pengukuran data lebih tinggi dari data ordinal, karena selai
bisa bertingkat urutannya, juga urutan tersebut dikuantitatifkan. Seperti pengukuran
sebuah ruangan pembakaran roti dari PT ENAK. Interval pemperatur ruang tersebut:
Cukup panas jika temperature antara 500C – 800C
Panas jika temperature antara 800C – 1000C
Sangat panas jika temperature antara 1100C – 1400C
Dalam kasus ini temperature dapat dikatakan data interval karena data mempunyai
interval (jarak) tertentu yaitu 300C.
Data Rasio
Data Rasio adalah data dengan tingkat pengukuran paling tinggi diantaara jenis data
lainnya. Data Rasio adalah data yang bersifat angka dalam artian sesungguhnya.misalnya
23 roti ditambah 3 roti sama dengan 26 roti (operasi penjumlahan)
Jenis – jenis data diatas akan di kupas dengan cukup mendalam karena penerapan dalam
statistic akan berbeda untuk jenis data yang berbeda. Data kualitatif, karena bukan data
angka dalamarti sesungguhnya, tidak dapat disamakan perlakuannya dengan data
kuantitatif. Data nominal dan ordinal bisanya memakai statistic nonparametik, sedangkan
data kuantitatif biasanya memakai statistic parametik.