Anda di halaman 1dari 3

1. Apa manfaat jaringan komputer?

• Resource sharing , dapat menggunakan sumberdaya yang secara bersama-sama.


Misalnya seorang pengguna yang berada di 100 Km jauhnya dari suatu data, tidak
mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut dan seolah olah data
tersebut berada di dekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer
mengatasi masalah jarak.
• Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas
yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya semua
file dapat disimpan atau di copy ke dua, ketiga , atau lebih komputer yang terkoneksi
ke jaringan. Sehingga bila satu mesin rusak maka salinan di mesin lain bisa
digunakan.
• Menghemat uang. Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga/ kinerja yang
lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti
mainframe memiliki kecepatan kiro – kiro sepuluh kali lebih kecepatan komputer
kecil/pribadi. Akan tetapi harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer
Pribadi. Ketidak seimbanggan rasio Harga/ Kinerja inilah membuat para perancang
sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer – komputer Pribadi.

2. Apa yang di maksud dengan internet?

Internet merupakan jaringan global komputer dunia, besar dan sangat luas sekali
dimana setiap komputer saling terhubung satu sama lainnya dari negara ke negara
lainnya di seluruh dunia dan berisi berbagai macam informasi, mulai dari text,
gambar, audio, video, dan lainnya.

Internet itu sendiri berasal dari kata Interconnection Networking, yang berarti
hubungan dari banyak jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan
menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, salelit, dan lainnya.

3. Sebutkan tipe-tipe data statistic dan jelaskan!

Terdapat dua tipe data statistik yaitu :

• Data Kualitatif (Qualitative Data)


• Data Kuantitatif (Quantitative Data)

Data Kualitatif (Qualitative Data)

Data kualitatif secara sederhana bisa disebut data yang bukan berupa angka. Data
kualitatif mempunyai ciri tidak bisa dilalukan operasi matematik seperti penambahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Data kualitatif bisa dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Nominal
2. Ordinal

Nominal

Data tipe nominal adalah data yang paling ‘rendah’ dalam pengukuran data. Jika suatu
pengukuran data hanya menghasilkan satu dan hanya satu-satunya kategori, data tersebut
adalah data nominal (data kategori). Misal, proses pendaftaran tempat tinggal 40
responden dalam suatu penelitian. Dalam kasus ini setiap orang akan bertempat tinggal di
suatu tempat tertentu (berdasarkan pada KTP), tidak bisa ditempat lain. Misal, Amir
berdomisili di Solo, maka dia (dianggap) tidak tinggal di Yogyakarta, atau punya dua
KTP. Jadi, data tempat tinggal adalah data nomial karena Amir hanya satu dan satu-
satunya, tidak bisa lebih dari satu, tempat tinggal yang ditunjukan dengan KTP.

Data Nominal dalam praktek statistic biasanya akan dijadikan ‘angka’, yaitu proses yang
disebut kategorisasi. Misal, dalam pengisian data jenis kelamin lelaki di kategorikan
sebagai ‘1′ dan perempuan ‘2′. Kategori inihanya sebagai tanda saja, jadi tidak bisa
dilakukan dalam operasi matematika, seperti 1+2 atau 2-1 dan lainnya.

Ordinal

Data ordial, seperti pada nominal, adalah juga data kualitatif namun dengan level yang
lebih ‘tinggi’ daripada data nominal. Jika pada data nominal, semua data kategori
dianggap sama, pada data ordinal, ada tingkat data. Misal pada data jenis kelamin diatas,
lelaki dianggap setara dengan wanita, atau dalam data tempat kelahiran, data Yogyakarta
dianggap sama dengan data Solo, Surabya, boyolali daan seterusnya.

Pada data ordinal, ada data dengan urutan lebih tinggi dan urutan lebih rendah, missal
tentang sikap orang terhadap produk tertentu. Dalam pengukuran sikap konsumen, ada
sikap suka dan tidak suka, sangat suka dan lainnya. Di sini data tidak bisa disamakan
derajatnya, dalam arti suka dianggap lebih tinggi dari tidak suka, namun lebih rendah dari
sangat suka dan lainnya. Jadi , di sini ada preferensi atau tingkatan data, yaitu data yang
satu status lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain, Namun, data ordinal juga tidak
bisa dilakukan operasi matematika, seperti jika tidak suka dikategorikan 1, suka
dikategorikan 2, sangat suka dikategorikan 3, tidak bisa dianggap 1 + 2 = 3, atau tidak
suka ditambah suka menjadi sangat suka.

Data Kuantitatif (Quantitative Date)

Data kuantitatif bisa disebut sebagai data berupa angka dalam artian sebenarnya. Jadi,
beberapa operasi matematika bisa dilakukan pada data kuantitatif. Seperti pada data
kualitatif, data kuantitatif juga dibagi dua bagian, yaitu:

1. Data Interval
2. Data Rasio

Data Interval
Data Interval menempati level pengukuran data lebih tinggi dari data ordinal, karena selai
bisa bertingkat urutannya, juga urutan tersebut dikuantitatifkan. Seperti pengukuran
sebuah ruangan pembakaran roti dari PT ENAK. Interval pemperatur ruang tersebut:
Cukup panas jika temperature antara 500C – 800C
Panas jika temperature antara 800C – 1000C
Sangat panas jika temperature antara 1100C – 1400C
Dalam kasus ini temperature dapat dikatakan data interval karena data mempunyai
interval (jarak) tertentu yaitu 300C.

Data Rasio

Data Rasio adalah data dengan tingkat pengukuran paling tinggi diantaara jenis data
lainnya. Data Rasio adalah data yang bersifat angka dalam artian sesungguhnya.misalnya
23 roti ditambah 3 roti sama dengan 26 roti (operasi penjumlahan)

Jenis – jenis data diatas akan di kupas dengan cukup mendalam karena penerapan dalam
statistic akan berbeda untuk jenis data yang berbeda. Data kualitatif, karena bukan data
angka dalamarti sesungguhnya, tidak dapat disamakan perlakuannya dengan data
kuantitatif. Data nominal dan ordinal bisanya memakai statistic nonparametik, sedangkan
data kuantitatif biasanya memakai statistic parametik.

Anda mungkin juga menyukai