Anda di halaman 1dari 1

Tetap Menyusui dalam

Keadaan Darurat
Konflik atau bencana alam yang terjadi bisa mengancam kehidupan,
terutama anak-anak. Dalam keadaan darurat, anak-anak menghadapi
ancaman kematian dari diare, pneumonia dan kekurangan nutrisi. Bayi
dibawah usia 6 bulan yang tidak diberi ASI kemungkinan meninggal
dunia. Sayangnya dalam menghadapi situasi tersebut muncul anggapan
ibu tidak bisa menyusui bayinya. Faktanya, memberikan ASI pada bayi
dalam keadaan darurat adalah pilihan yang terbaik karena:

 Menyusui justru meredakan stress pada ibu dan sang bayi.


Menyusui akan merangsang hormon prolaktin yang bisa
menenangkan ibu dan bayi. Pelukan dan sentuhan sayang sang ibu
bisa memberikan rasa aman pada sang bayi.
 ASI melindungi bayi dari infeksi. Permasalahan yang sering muncul
di daerah bencana adalah ketersediaan air bersih, sementara bila
Anda memberikan bayi susu formula Anda perlu air bersih untuk
membuat susu formula dan membersihkan botol susu. Bila
memberikan dia susu formula Anda jutru memperbesar risiko anak
terinfeksi.

Bila Anda berada dalam keadaan darurat, jangan memikirkan apa yang
bisa Anda berikan pada bayi dengan beralih ke susu formula. Sebaliknya,
perhatikan kecukupan asupan nutrisi untuk diri sendiri. Dengan memberi
makan diri sendiri berarti Anda memberi makan bayi. Kehebatan ASI,
meski dalam keadaan darurat dimana ibu tidak bisa mendapatkan
makanan bernutrisi seperti biasanya dia masih bisa menghasilkan ASI
yang sesuai kebutuhan nutrisi anak.

Anda mungkin juga menyukai