dengan Speedy
MikroTik RouterOS? adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai
fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan
provider hostspot.
Kemarin, ada temen yg minta tolong di-setting-kan PC routernya. Dia pake Mikrotik
RouterOS. Aq juga ga tau knapa kok dia milih Mikrotik.. Aneh² ae.. Klo untuk Linux seh
aq udah biasa pake + nyetting, tapi klo yg namanya Mikrotik blom pernah sama sekali.
Tapi menurutku paling ya gitu² aja kaya Linux OS yg laen.. Ya udah aq sanggupin aja..
Oia, aq ga akan mbahas gmn cara instalasinya Mikrotik RouterOS. Jadi untuk
instalasinya silahkan merujuk ke situsnya Mikrotik.
Sampai di lokasi, aq coba ngeliat seperti apa seh Mikrotik itu Seperti biasa, klo pertama
kali aq berhadapan dengan console, perintah pertama yg aq ketikkan adalah ls untuk
ngeliat isinya direktori. Tapi apa hasilnya? Ternyata perintah ls ga dikenali di Mikrotik..
Aq coba perintah² Linux laennya, hasilnya jg sama, ga dikenali. Hmm.. Trus aq coba
tekan tombol TAB, voila.. Terus kluar sederetan perintah² gitu.. Ternyata fungsinya
sama kaya bash completion di Linux..
Aq liat isinya.. Ohh.. Ternyata gini toh Mikrotik itu.. Aq coba ketik ip, maka kita langsung
masuk ke sub menu ip. Aq tekan TAB lagi, trus aq ketik address, tekan tombol ENTER,
maka langsung masuk ke sub menu ip address. Terus aq coba ketik “..” (without
quotes) ternyata langsung kembali ke sub menu ip lagi. Ohh.. I see.. Jadi gini ya.. Klo
misal dari sub menu apapun dan kita pengin kembali ke root menu, langsung ketik aja
“/“.
Untuk LAN, kita pake kelas C, dengan network 192.168.0.0/24. Untuk Mikrotik
RouterOS, kita perlu dua ethernet card. Satu (ether1 – 192.168.1.2/24) untuk
sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 – 192.168.0.1/24) untuk sambungan
ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 192.168.1.1/24.
Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan
mengetikkan “/”
Set IP untuk masing²ethernet card
ip address print
ping 192.168.1.1
ping 192.168.0.10
Menambahkan Routing
ip route add gateway=192.168.1.1
Setting DNS
ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes
ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes
Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya punya
Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda.
ping yahoo.com
Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN
ping yahoo.com
Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari
Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener
Bandwidth Control
Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu
dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control
Model yg saya gunakan adalah queue trees. Untuk lebih jelas apa itu, silahkan merujuk
ke situsnya Mikrotik
Koneksi Speedy kan katanya speednya sampe 384/64 Kbps (Download/Upload), nah
kondisi itu sangat jarang tercapai. Jadi kita harus cari estimasi rata²nya. Maka saya
ambil minimalnya untuk download bisa dapet sekitar 300 Kbps dan untuk upload aq
alokasikan 50 Kbps. Sedangkan untuk yg maksimumnya, untuk download kira² 380
Kbps dan upload 60 Kbps.
Lalu, jumlah komputer klien yang ada saat ini adalah 10 buah. Jadi harus disiapkan
bandwidth itu untuk dibagikan kepada 10 klien tersebut.
Sekarang coba lakukan test download dari beberapa klien, mestinya sekarang tiap2
klien akan berbagi bandwidthnya. Jika jumlah klien yg online tidak sampai 10, maka
sisa bandwidth yang nganggur itu akan dibagikan kepada klien yg online.
Graphing
Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. Jadi
kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita.
Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada di PC
Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2.
http://192.168.0.1/graphs/
Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah satu,
maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface tersebut.
Wew.. Akhirnya selesai juga perkenalan kita dengan Mikrotik RouterOS Silahkan Anda
simpulkan sendiri. Menurut Anda enak mana, pake Mikrotik atau pake Linux biasa? Klo
aq seh mending pilih Linux, soalnya udah biasa.. Tapi Mikrotik juga lumayan kok..
Meski awalnya rada² bingung ama command²nya..
Sumber: http://noobiztique.wordpress.com