Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
Tauhidi String Relation ILMU TANPA AGAMA KEJAM
(TSR)
AGAMA TANPA ILMU LEMAH
AGAMA TANPA ILMU LEMAH
Hayu S. Prabowo
hayu.prabowo@gmail.com ILMU DENGAN AGAMA KEMENANGAN
Pendahuluan
Tauhidi String Relation (TSR) DUA EKSPRESI PENTING
¾Filosofi Ekonomi
“Tujuan hidup dalam Islam adalah untuk beribadah ¾Sistem Ekonomi
kepada Allah”(QS.51:56) FILOSOFI (KEARIFAN)
bagi ekonomi Islam sumber daya manusialah (human ¾Mencari kenyataan dan tujuan serta aktifitas hidup manusia
capital), yang tak ternilai, sebagai fokusnya. Al Quran ¾Penambahan kata ‘Ekonomi’ akan berhubungan dengan aktifitas
ekonomi. Dikarenakan seluruh umat manusia berhubungan satu
memposisikan manusia sebagai pusat sirkulasi manfaat d
dengan yang lain, maka tidak mungkin membicarakannya secara
l i k id k ki bi k
ekonomi dari berbagai sumber daya yang ada ( 14: 32‐ terpisah.
34). Sekaligus sebagai penerima amanah "khilafah" dari SISTEM EKONOMI
Allah SWT, memakmurkan kehidupan di muka bumi ¾Dipengaruhi oleh filosofi hidup masyarakat.
dengan mengolah sumber daya yang Dia sediakan (11: ¾Pengaturan aktifitas ekonomi sedemikian rupa dimana apa,
bagaimana & berapa banyak produksi serta siapa yang
61). memperolehnya, selaras dengan filosofi hidup masyarakat
Sehingga keilmuan yang dibangun haruslah merujuk tersebut.
kepada Allah (Tauhid) sebagai sumber segala ilmu 4
Hayu Prabowo 1
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
5 6
Peran Kelembagaan Dalam Ekonomi Sistem Ekonomi
Prof Sri‐Edi Swasono mengemukakan 2 golongan besar sistem
ekonomi
Lembaga • Competitive‐based Economy (Kapitalis)
Keuangan adalah ekonomi berbasis kompetisi yang ekstrimitasnya
menghalalkan riba, di mana para pelakunya adalah para homo
economicus yang memegang prinsip homo homini lupus, yang
Pasar
b
berpaham
h i di id li
individualisme, lib li
liberalisme d berakhlak
dan b khl k materialistik‐
t i li tik
“Fungsi” dan “struktur” dalam ekonomi riil berupa kelembagaan dalam kapitalistik.
bentuk “aturan main” masyarakat. • Cooperative‐based economy
Kelembagaan memberikan batasan berupa aturan interaksi manusia, adalah ekonomi berbasis kerjasama, di mana berlaku kehidupan
terdiri dari batasan formal (konstitusi, hukum, dan peraturan), batasan berdasarkan kebersamaan dan asas kekeluargaan (mutuality and
informal (norma, adat istiadat, dan kebiasaan) dan sifat karakeristik brotherhood), para pelakunya adalah homo ethicus sebagai homo
pemaksaan pelaksanaannya. khalifatullah, yang berpaham kooperativisme dan mutualisme, yang
Secara menyeluruh kelembagaan akan membentuk masyarakat, khususnya ekstrimitasnya mengharamkan riba.
dalam bidang ekonomi. 7
Hayu Prabowo 2
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
9 10
11 12
Hayu Prabowo 3
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
13 14
Revolusi Ilmu Kuhnian Kegagalan Ilmu Ekonomi Konvensional
Pre‐Science
►Gagal mewujudkan keadilan dan pemerataan
Krisis
►Gagal mengantarkan kesejahteraan
Pengembangan
Anomali Berbagai Pemikiran
►Gagal mengentaskan kemiskinan
(S h l f Th
(School of Thought)
ht) ►Gagal menjembatani jurang kemiskinan dan
►Gagal menjembatani jurang kemiskinan dan
kekayaan
Paradigma yang dominan
►Menguras sumber daya alam sehingga ekosistem
tidak seimbang
Pre‐Science disini adalah suatu keadaan dimana tidak ada ide
atau ilmu yang dapat diterima umum.
15 16
Hayu Prabowo 4
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
Kegagalan Ilmu Ekonomi Konvensional
►Membawa kemanusiaan kepada perang dunia,
peperangan lokal dan regional karena memperebutkan
sumber daya.
►Kerangka teoritiknya tidak mampu menyelesaikan
persoalan‐persoalan ekonomi seperti:
►Inflasi, deflasi, stagflasi, pengangguran dan defisit internal
dan eksternal.
►Kegagalan proses pembangunan di dunia ketiga
►Dan lain‐lain
17 18
19 20
Hayu Prabowo 5
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
ISLAM
Aqidah
Konsepsi Ekonomi Islam
Islam
Syariah Akhlak
Wajib, sunnah,
mubah/halal, makruh, Ihsan, ahsan, istihsan
haram
21 22
Hukum Asal
Penafsiran Ulama atas Al-
Qur’an & Hadist
Q
Fiqh The nature of fiqh is “
beda pendapat “
“Ikhtilafu ummati
rahmah” (perbedaan
pendapat umatku adalah IBADAH MUAMALAT
rahmat)
Hayu Prabowo 6
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
Maqashid As‐Syariah Mengapa kita perlu Ilmu Ekonomi Islam?
Syariat Islam yang dibawa oleh Rasul bukan saja,
komprehensif tetapi juga universal. • Alasan Ideologis
Komprehensif berarti ia merangkum seluruh aspek • Alasan Syariah
kehidupan baik ritual (ibadah) maupun sosial
(muamalah): • Alasan Keadilan
Alasan Keadilan
– Ibadah diperlukan dengan tujuan untuk menjaga ketaatan, • Alasan Ekonomi
dan harmonisnya hubungan antara manusia dan Khaliknya,
serta untuk mengingatkan secara kontinyu tugas manusia • Memberikan Solusi Kegagalan Ekonomi
sebagai khalifah‐Nya di muka bumi ini.
– Muamalah untuk menjadi rules of game dalam keberadaan
manusia sebagai makhluk sosial.
25
Kenapa Ekonomi Islam Baru Muncul Sekarang ? Prinsip Moral & Etika Ekonomi Islam
Meskipun terdapat beberapa perbedaan pendekatan atau cara oleh
►Pada tahun 1975/1976, IDB berdiri. ekonom muslim dunia, namun semuanya setuju pada prinsip moral dan
etika yang mendasari ekonomi Islam sbb:
►Lembaga keuangan Islam terlihat sehat dan lebih 1. Tauhid, yang merupakan landasan Islam atas keesaan Allah. Ini
tahan terhadap krisis. menegaskan bahwa Allah adalah sumber dari semua nilai yang memiliki
serta pencipta dari dunia beserta isinya,
isinya termasuk manusia.
manusia Oleh
►D i
►Dunia mulai terbiasa menggunakan jasa dari
l i bi k j d i karena itu prinsip Tauhid ini merupakan landasan pendekatan ekonomi
lembaga keuangan Islam. Islam yang holistik (menyeluruh) melalui hubungan timbal‐balik (inter
koneksi) dari seluruh hukum Allah dan hukum alam.
2. Khalifah, dalam pandangan Islam bahwa Allah menciptakan umat
manusia untuk menjaga bumi (Al‐Baqarah:30) untuk melakukan
kebaikan dan mencegah kerusakan di muka bumi. Tugas khalifah ini
akan dipertanggungjawabkan kepada Allah dikemudian hari (Al
An’aam:165)
Hayu Prabowo 7
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
Konsep Tauhid Imam Ghazali Konsep Tauhid Imam Ghazali
Imam Ghazali (1058‐1111) adalah seorang pemikir
Imam Ghazali (1058‐1111) adalah seorang pemikir
Islam yang:
Islam yang:
• meletakkan dasar‐dasar kesatuan keilmuan (unity of
• memberikan konsep tentang kesatuan antara
knowledge) berdasarkan Tauhid untuk menjabarkan
pengetahuan
p g ketuhanan dan ilmu p pengetahuan
g yyangg
kesatuan kehidupan yang universal yang dapat
diperoleh melalui rasionalisme. Hal ini merupakan
diterima oleh orang Eropa dan Muslim pada masa
kesatuan pengetahuan antara normatif dan positif,
saat itu.
kauliyah dan kauniyah, deduktif dan induktif serta
yang nyata dan ghaib. Dalam hal ini pengetahuan akan
terbentuk secara harmonis dan berkesinambungan.
29 30
Konsep Tauhid Imam Ghazali Imam Ghazali
Imam Ghazali (1058‐1111) adalah seorang pemikir Tujuan‐tujuan syariat mengandung semua yang
Islam yang: diperlukan manusia untuk merealisasikan falah dan
• mengatakan bahwa hukum Islam atau Syariah adalah hayatan thayyibah. Mengenai maqashid as‐syariah,
Imam Ghazali mengatakan:
merupakan inti tetap yang datang dari Tuhan. Inti
tujuan
“tujuan utama syariat adalah memelihara
tersebut tidak berubah dalam waktu, ruang dan kesejahteraan manusia yang mencangkup perlindungan
pengetahuan, namun disekeliling dari inti Syariah keimanan, kehidupan, akal, keturunan, dan harta
tersebut selalu berubah terus menerus dikarenakan benda mereka. Apa saja yang menjamin terlindungnya
keterbatasan pengetahuan manusia yang selalu lima perkara ini adalah maslahat bagi manusia dan
memiliki tafsiran temporer. dikehendaki”.
31 32
Hayu Prabowo 8
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
Imam Ghazali Membagi 3 Kelompok Orang Aktifitas ekonomi bagian dari ibadah
1. Kelompok orang yang mendalami masalah & kerumitan
matematik, filosofi ketuhanan dan teologi tetapi tidak S= semua aktifitas =Ibadah
membawanya kepada kehidupan nyata. Kelompok ini akan
masuk ke neraka Muamalah
p orangg yyangg p
2. Kelompok percaya
y kepada
p Tauhid ((termasuk
orang biasa). Kelompok ini akan masuk surga.
3. Kelompok orang yang memikirkan dan memperoleh EKONOMI
pengetahuan sesuai ajaran Allah dan menerapkannya
kedalam masyarakat. Kelompok ini masuk ke Jannatul
Firdaus.
33
ISLAMIC MAN Subsistem Dalam Sistem Islam
Ruhiyah Jasadiyah
Aqliyah Aktifitas Aktifitas Aktifitas Aktifitas Sosial
Ekonomi Politik Hukum Budaya
Islamic Man
AKTIFITAS KEHIDUPAN
Worldview Sistem Islam bersifat integratif & komprehensif
Hayu Prabowo 9
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
Sistem Ekonomi Islam
Sistem Ekonomi Islam
38
Sistem Ekonomi Islam Perlunya Cara Pandang Tauhid
• Pemikiran dan teori ekonomi konvensional berbasis pada formalisme
Transkasi jual/beli dalam Islam (perumusan) logika dimana kesejahteraan rakyat (wellfare)
berdasarkan pemikiran kelangkaan sumberdaya yang menjadikan
Barang/Jasa Æ Nilai Æ Harga Æ Penyerahan persaingan serta adanya dalil substitusi & marjinalisme untuk hal
yang baik ataupun buruk.
Dalam ilmu ekonomi klasik, pasar adalah pertukaran • Komplemen (saling melengkapi) hanya terjadi secara setempat
dengan cara menjaga faktor lainnya konstan (ceteris paribus)
melalui jual dan beli, tapi dalam Islam pasar adalah • Teori sosio‐ekonomi konvensional tidak memiliki metodologi yang
pertukaran melalui jual dan beli tapi dalam bentuk mengintegrasikan antara moralitas dan etika secara endogen dalam
kontrak, dimana kontrak ini membawa nilai yang epistemologinya
• Pemikiran Kelangkaan sumberdaya, kompetisi dan substitusi telah
bersumber dari syariah. terbukti penyebab penderitaan manusia karena semuanya diserahkan
pada mekanisme pasar tanpa adanya tuntunan moral yang universal..
39 40
Hayu Prabowo 10
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
Pengertian Ada 2 Kelompok Pandangan Umat
Tawhidi String Relation (TSR) Muslim Tentang Keilmuan
• Kelompok yang percaya langsung menuju Tauhid sebagai
sumber teori ilmu (epistemology) dan menginginkan dasar‐
Proses relasi analitis pengetahuan untuk dasar akidah Islam untuk diterapkan di kehidupan nyata.
mengerti dan mengetahui kejadian dunia – Dekonstrukdi ilmu
dengan bersumber dari Al‐Qur’an
Al Qur’an dan Al‐
Al – Rekonstruksi ilmu
Hadits • Kelompok kedua memandang bahwa karena ilmu yang ada
sekarang datangnya juga dari Allah, maka dipandang tidak
perlu masuk kedalam Tauhid secara terpisah dan membangun
kembali keilmuan melalui prinsip ini. Yang diperlukan adalah
mengambil teori‐teori yang ada dan menggunakannya dengan
memasukkan nilai‐nilai Islam kedalamnya, atau disebut juga
Islamisasi keilmuan.
41 42
Ini merupakan konsep social Darwinism melalui mutasi dan kompetisi tanpa adanya
referensi arah yang benar atau salah secara moral dan etika
43 44
Hayu Prabowo 11
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
Dikotomi Epistemologi Kant Konsep Worldview
• A priori adalah pengetahuan deduktif yang diperoleh melalui
ajaran turun‐temurun atau Tuhan.
Pemikiran Kant menghilangkan hubungan kausal
• A posteriori atau pengetahuan induktif diperoleh melalui pengetahuan dari a priori dan a posteriori. Segmentasi ini
eksperimen atau pengamatan dari suatu fakta. menyebabkan limitasi kekuatan dan jangkauan pemikiran
keilmuan.
“tidak ada ilmu yang bebas dari pengalaman (a
priori). Tapi, pengetahuan empiris hanya dapat Esensi dari Worldview Islam adalah menyatukan ilmu
diperoleh hanya melalui a posteriori yaitu berdasarkan hukum yang berlaku universal antara dua atau
pengamatan. (Kant) banyak sistem. (Choudhury, 2000).
45 46
Epistemologi Saling Melengkapi Epistemologi Saling Melengkapi
Dalam hubungan antara Syariah dan perkembangan ilmu pengetahuan, Choudhury
Epistemology Ontic memperkenalkan Relational Epistemology melalui pemikiran berbasis pada sumber
(ruhiyah) (jasadiyah) segala ilmu, disimbolkan Ω (Al‐Qur’an) yang merupakan epistemologi keilmuan.
Shuratic Process (IIE) Epistemologi ini kemudian di jabarkan sebagai ontologi melalui sistem φ (Sunnah)
yang terkait dengan dunia nyata dan menimbulkan suatu wacana ilmiah yang terus
Ω, φ, φ* berkembang, dinyatakan dalam φ* (Ijtihad). Seluruh konsep dirumuskan sebagai (Ω,
φ, φ*) sebagai sumber aliran ilmu secara terus menerus berupa {θ}. {θ} diperoleh
W(θ, X(θ))
( ( )) melalui proses interaksi,
interaksi integrasi dan evolusi (IIE) yang berhubungan secara timbal
timbal‐
θ, X(θ) Ontology Well being balik (circular causation) antara variable {X}. {X} adalah variabel pernyataan untuk
(aqliyah) (Kemaslahatan)
Pengetahuan Universal baru suatu keadaan dan kebijakan (mis. Ekonomi). Karena aliran ilmu {θ} mempengaruhi
variable {X}, maka dapat dinyatakan sebagai {X(θ)} yang merupakan kumpulan dari
• Epistemologi (teori ilmu). Level konsepsi, yang terbentuk dari abstraksi dari sesuatu dan keadaan dan kebijakan yang dipengaruhi oleh θ secara melekat (endogen) guna
hubungannya dalam suatu sistem. pemecahan permasalahan melalui proses IIE.
• Ontologi (teori keberadaan). Level logika, berupa formulasi atas suatu epistemologi .
Kesatuan proses IIE antara variable {θ,X(θ)} selalu melihat tujuan fungsi
• Ontic (keberadaan). Keadaan fisik dari penerapan ontologi.
• Circular causation (Shuratic Process) adalah hubungan kausal atas Interaksi antara variabel kemaslahatan (Wellbeing Function) berupa moral dan etika yang dinyatakan
yang menuju Integrasi melalui evaluasi dan diskusi yang menghasilkan Evolusi dari W(θ,X(θ)).
pembelajaran (learning). Disebut juga Interactive, Integrative & Evolution (IIE).
47 48
Hayu Prabowo 12
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
Proses Epistemologi Saling Melengkapi
Interaktif, Integratif and Evolusi (IIE)
Evolusi keilmuan ang berkesinambungan melalui proses Haqul Yaqin Ainul Yaqin
circular causation hingga kiamat
TSR merupakan suatu fenomena
pengembangan ilmu berbasis
Tauhid.
Ilm berkembang
Ilmu berkembang
melalui proses saling Pada IIE proses akan terjadi Ilmul Yaqin
melengkapi proses alamiah yang saling
Tasbih &
melengkapi dimana hukum Ω : Sumber Ilmu yang lengkap
Shura
φ : Suatu problem dunia nyata yang berasal dari Ω
normatif dilengkapi dengan φ* : Suatu problem dunia nyata dalam sosio‐ekonomi .
hukum positif untuk menuju θ : Aliran ilmu yang berasal dari penjabaran (Ω, φ, φ*).
X(θ) : Kumpulan ilmu yang dipengaruhi oleh variablel kebijakan yang muncul dari pemecahan
kemaslahatan manusia masalah melalui proses IIE.
Tawhid: Qur’an & Sunnah
(wellbeing) dalam alur TSR. W(θ, X(θ)) : Fungsi Kemaslahatan (Wellbeing Function) yang mengandung moralitas dan etika
dari hasil proses IIE .
49 50
Pentingnya Kelembagaan & Kebijakan
Kewajiban Ber‐IIE
Pada TSR
Proses Suro (Shuratic Process) atau Intective‐
Integrative‐Evolution (IIE) atau circular causation
adalah suatu proses interaksi kelembagaan dengan
nilai Tauhid (Ω,
(Ω φ, φ φφ*)) yang melekat guna
memecahkan secara dinamis permasalahan‐
permasalahan yang dihadapi sehingga diperoleh
suatu pengetahuan atau ketentuan yang baru (θ)
guna memperoleh kemaslahatan umat, W(θ,X(θ)).
52
Hayu Prabowo 13
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
Interaksi Pada Sistim Sosioekonomi Komponen Utama Ekonomi
• Preference (θ) ‐ α(θ)
• Price (θ) ‐ P(θ)
• Quantity (θ) ‐ Q(θ)
• Resources (θ) ‐ R(θ)
• Epistemologi
Epistemologi merupakan inti dari ketentuan umum yang dipilih oleh tiap individu.
• Money (θ) ‐ M(θ)
• Individu
Individu merupakan suatu embrio dari pengambilan keputusan pada seluruh tingkatan dalam Ekonomi adalah interaksi dari:
organisasi yang secara kolektif menjadi keputusan organisasi atau kelompok.
• Institusi E = (P, Q, R, M | α(θ) )
Institusi merupakan kepanjangan tangan dalam penerapan kebijakan dan rencana kerja pada
• Welfare: berbasis pada kompetisi dan marjinalisme pada sumberdaya untuk
suatu sosio‐ekonomi.
memperoleh hasil optimal. Sistem terpisah dan saling bersaing (the state of doing
• Kebijakan well in general).
Kebijakan atau peraturan merupakan penjabaran hakekat dan kebijakan organisasi. Hakekat • Wellbeing: berbasis pada tauhid dan komplimentaritas (saling melengkapi) pada
merupakan filosofi , sedangkan kebijakan organisasi merupakan petunjuk praktis atas fungsi
seluruh sistem yang secara alami saling berhubungan satu dengan lain (the state of
organisasi. Jadi peraturan adalah merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan sosial sehingga
tujuannya bukan peraturan itu sendiri. 53 doing well for each individual) . 54
KONSEP TEORI HARGA DALAM EKONOMI ISLAM
ETIKA DAN
NORMA
DALAM TEORI ATAU Tanpa Diatur Alasannya: (Kondisi Harga Normal)
PERDAGAN KONSEP HARGA Pemerintah 1. Rasulullah tidak pernah menetapkan harga
GAN ISLAM DALAM ISLAM (Berdasarkan 2. Menetapkan harga adalah suatu
Mekanisme Pasar) ketidakadilan yang dilarang.
• Pemerintah tidak punya hak untuk
menetapkan harga bagi penduduk
Mendasari • Penduduk Boleh menetapkan harga
TEORI ATAU berapaun yang mereka sukai, dan berhak
KONSEP HARGA menjualnya berapapun asal sepakat
DALAM ISLAM
DALAM ISLAM dengan pembeli.
Hayu Prabowo 14
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
Beberapa kondisi yang mendorong adanya intervensi 2. Kewajiban Intervensi Harga dengan Saddu al-Dzara’I (mencegah
pemerintah dalam kehidupan ekonomi: terjadinya kerusakan), sebagian ulama fiqh berpendapat negara
mempunyai hak untuk melakukan intervensi harga apabila
1. Pelarangan Ikhtikar (penimbunan) jika ditemui:
: terdapat sekelompok orang yang melakukan eksploitasi harga
Komoditas
K dit yang ditimbun
diti b merupakank kebutuhan
k b t h t h d komoditas
terhadap k dit yang ada
d atau
t kebutuhan
k b t h pokok
k k masyarakat
k t
pokok dnegan menaikan harga tanpa adanya justifikasi yang
dibenarkan oleh hukum.
Adanya interval waktu untuk menunggu kenaikan
3. Konsep maslahah, ketika pemerintah memandang hal tersebut
harga sebagai kemaslahatan, maka saat itu pula intervensi dapat
Komoditas yang ditahan merupakan barang yang dijalankan.. Ada beberapa kondisi yang memperbolehkannya
sedang diminati seperti: dalam waktu perang, musim paceklik, dan lain
sebagainya.
Karakteristik Sistem Ekonomi Islam Karakteristik Sistem Ekonomi Islam
1. Bersumber dari al‐Qur’an, as‐Sunnah dan Ijtihad 5. Berfungsinya institusi zakat
2. Berpandangan dunia holistik dan balance 6. Tiadanya transaksi berbasis bunga (interest)
(Tauhid)
7. Mengakui kepemilikan Individu terhadap aset
3 Memandang manusia sebagai khalifatullah fil
3. Memandang manusia sebagai khalifatullah fil d
dan modal.
d l
ardh (Homo Islamicus)
4. Pola hubungan muamalah didasarkan pada asas 8. Mengakui mekanisme pasar dan harga.
kemitraan
Hayu Prabowo 15
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
Karakteristik Sistem Ekonomi Islam
9. Mengakui kompetisi pelaku pasar dengan tetap Penerapan Moral & Etika yang Melekat
mengedepankan maslahat.
10. Mengakui adanya profit motive.
Dalam Ekonomi Islam
11. Mengakui adanya free entreprise dalam koridor pada AKUNTANSI
h l l
halal.
12. Menghindari transaksi yang bersifat spekulatif.
62
Hayu Prabowo 16
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
65 66
Klasifikasi Kontrak Penggolongan Kontrak Syariah
Berdasarkan Kompensasi
Akad Tabarru’ Akad Tijarah
Tijarah
Not-profit transaction Profit oriented transaction Tabarru’ For profit
Not for profit transaction
Tujuan transaksi adalah tolong-menolong Tujuan transaksi adalah mencari
transaction
dan bukan keuntungan komersil keuntungan yang bersifat komersiil
Pihak yang berbuat kebaikan tersebut Akad Tijarah dapat dirubah menjadi Natural
boleh meminta kepada counter-part-nya akad tabarru’ dengan cara bila pihak Natural Uncertainty
untuk sekadar menutupi biaya (cover the yang tertahan haknya dengan rela Qard Certainty Contracts
cost) yang dikeluarkannya untuk dapat melepaskan haknya, sehingga Wadiah Contracts
melakukan akad tabarru’ tersebut. Tapi ia Wakalah
menggugurkan kewajiban pihak yang
Kafalah Musyarakah
tidak boleh sedikitpun mengambil laba belum menunaikan kewajibannya. Rahn (Wujuh, inan
dari akad tabarru’ itu. Murabahah
Dilihat dari sifat keuntungan yang Hibah abdan,
Salam
Tidak dapat dirubah menjadi akad tijarah, diperoleh, akad tijarah dibagi menjadi Waqf Istishna’
muwafadhah,
kecuali ada persetujuan sebelumnya mudharabah)
dua yaitu: natural certainty return & Ijarah
Muzara’ah
natural uncertainty return Musaqah
Mukharabah
67 68
Hayu Prabowo 17
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
Validitas
Prinsip Umum Kontrak
• P4 Kebebasan berkontrak
• P1 Keberadaan para pihak dalam kontrak • P5 Seluruh kontrak diperbolehkan kecuali yang
dilarang
• P2 Keberadaan obyek dalam kontrak
• P6 Tidak bertentangan dengan tujuan Syariah
• P3 Keberadaan penawaran & penerimaan
P3 K b d & i • P7 Bebas dari riba
• P8 Tidak ada gharar
• P9 Bebas dari taruhan
• P10 Bebas dari ketidaktahuan (Jahal)
69 70
Prinsip‐prinsip spesifik untuk
Kontrak Keuangan Tugas Makalah
• P11 Al Khiraju biddaman
Moral dan Etika Islam Dalam Kegiatan Ekonomi
• P12 Dilarang memperjualkan hutang dengan hutang
• P13 Dilarang membuat kontrak yang tergantung dengan
kontrak lainnya. ‐ 10 lembar – 1½ spasi
• P14 Dilarang menggabungkan dua kontrak yang tidak ‐ Dikumpulkan ……………..
konsisten.
• P15 Dilarang adanya elemen qimar atau judi kedalam
kontrak
• P16 Hutang hanya bisa diselesaikan dengan pembayaran
atau pengampunan dari kreditor.
71
Hayu Prabowo 18
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)
Terima Kasih
واﻟﻬﺪا ﻳﻳﺔ
اﻟﺘﻮﻓﻴﻖ و ﻬ
وﺑﺎﷲ ﻮ ﻴﻖ
وﺑ
واﻟﺴﻼ م ﻋﻠﻴﻜﻢ ورﺣﻤﺔ اﷲ وﺑﺮآﺎ ﺗﻪ
Hayu Prabowo 19