MAKALAH TASAWUF
Oleh:
Kelas:
KPI/ C
Dosen:
H. Muhammad Hafiun,
FAKULTAS DAKWAH
YOGYAKARTA
2011
1
Surga Dekat Karena Hati Yang Bersih
PENGANTAR
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah yang tidak pernah hentinya member maaf dan
mencurahkan kasih sayang –Nya kepada umat manusia.
“Dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah)bahwa aku sangat
dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah itu mereka memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Shalawat serta salam kepada nabi Muhammad saw yang membawa jalan terang kepada umat
manusia .
Kedudukan hati pada diri manusia ibarat raja yang menentukan baik buruknya seluruh
anggota tubuh. Jika rajanya baik, maka rakyatnya pun juga baik; demikian bila rajanya lalim,
maka rakyatnya juga rusak dan lalim. 1 Oleh karena itu, di dalam Al-Qur’an Allah SWT sering
menyandingkan kata qolbun (hati) dengan fiqhun (memahami dan meresapi), dan aqlun (akal)
dengan fikrun (berpikir).
Akal tidak selamanya mampu meresapi dan memahami sesuatu. Misalnya, orang yang
berbuat sesuatu hanya dengan pertimbangan akal cenderung akan berbuat kesalahan yang fatal.
Makalah ini membahas tentang bagaimana “membersihkan hati”.
Akhirnya, penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita semua.
Meski masih banyak kekurangan dalam makalah ini.
Penulis
1
Al-hafid ibnu Hajar
2
Surga Dekat Karena Hati Yang Bersih
PEMBAHASAN
Setiap hari lantai rumah kotor karena debu, dan detiap hari kita selalun
membersihkannya. Bahkan pagi sampai sore hari, kita tidak pernah lupa untuk menyapu
halaman rumah. Dan setiap kali kotor kita langsung membersihkannya agar tanmpil rapi.
Tapi, apakah kita sudah punya rasa malu jika hati kita kotor. Apakah kita sudah punya
rasa tidak nyaman ketika hati berkarat.
“Sesungguhnya Allah tidak melihat raut wajahn dan harta kekayaan kalian, tetapi Allah
melihat hati dan amal perbuatan kalian.”
Bagaimana dengan hati kita yang selalu dilihat dan awasi oleh Allah. Kalau kita
malu dilihat orang memakai baju kotor, kita harus jauh lebih malu dilihat Allah karena
memiliki hati yang kotor. Sebab pengawasan Allah bersifat terus menerus tanpa henti.
Setiap detik Allah mengetahuai apa yang kita batin dan pikirkan.
Hati ibarat cermin. Ia akan terus mengkilap bila terus dirawat. Tetapi jika
dibiarkan saja, maka akan busam karena terkena noda hitam. Setiap maksiat yang kita
lakukan pasti meninggalkan bekas berupa noda hitam, semakin banyak kita melakukan
maksiat, semakin banyak noda hiotam yang akan menutupi kejernihan hati.
3
Surga Dekat Karena Hati Yang Bersih
berfirman, “sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.”
(HR. Ahmad)
Mari kita menengok ke dalam diri sendiri. Sehebat apakah kita sehingga berani
melalaikan urusan hati. Oleh karena itu, sudah selayaknya juga kita mintadianugrahi hati
yang bersih jika ingin selamat pada hari kebangkitan. Hati yang bersih dari riya, bersih
dari iri dan dengki, tidak keras membatu, dan bebas dari pencemaran dosa.
Kalaupun seorang terlanjur berbuat dosa, dia harus cepat menghilangkan efek
racun dengan bertaubat kepada Allah SWT. Dua racun hati tersebuat ialah banyak bicara
dan terlalu banyak melihat(hal-hal yang haram).
Mulut atau lisan adalah salah satu di antara nikmat Allah yang begitu luar
begitu luar biasa. Meskipun ukurannya kecil, mulut sangat berbahaya dan
menentukan, sebab kafir atau imannya seseorang di tentukan oleh sebuah persaksian
yang diucapkan oleh mulut.
Rasulullah saw bersabda, “Bukankah wajah atau leher orang-orang itu diseret ke
neraka akibat perbuatan mulut-mulut mereka?”.
Meskipun relative kecil dan tidak bertulang, mulut sangat berbahaya dan bisa
melukai perasaan seseorang. Mulut adalah lahan yang strategis bagi setan untuk
menjerumuskan umat manusia, yang sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an surah
Al-isra’: 53 “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: “hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar.).” Sesungguhnya setan itu
menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sesungguhnya setan itu musuh yang
nyata bagi manusia.”
4
Surga Dekat Karena Hati Yang Bersih
Betapa banyak di dunia ini orang yang punya mata tetapi tidak bisa melihat.
Betapa di dunia ini orang punya telinga tetapi tidak bisa buat mendengar. Karena
semua itu adalah efek dari dosa. Setiap dosa atau kejelekan yang kita lakukan akan
menutupi hati. Sehingga hati tidak bisa berfungsi dan kita akan kehilangan kendali
diri.
Tentu saja kita tidak ingin menyesal dikemudian hari.supaya tidak mentyesal
di kemudian hari.
Hati yang bersih ialah hati yang bebas dari kemusyrikan, dan bebas dari segala
penyakit hati. Sedangkan hati yang kotor adalah kebailikan dari hati yang bersih.
Hati yang bersih diabaratkan seperti beningnya kaca lampu. Mari kita sekilas
mengulang pada masa lampau yang belum kenal dengan listrik. Kaca pada lampu
minyak tanah itu lama kelamaan akan di penuhi warna hitam yang harus cepat
dibersihkan, agar cahaya bisa kembali terang. Seperti halnya hati, setiap hari kita
harus membersihkannya, karena setiap hari kita pasti melakukan dosa. Dan dosa
pasti meninggalkan bercak hitam yang akan menutupi hati.
5
Surga Dekat Karena Hati Yang Bersih
Untuk itu, kita harus menghilangkan kotorannya agar tidak semakin bayak
dan pelita iman bisa menembusnya. Kita harus selalu membersihkannya, karena
kalau hati bersih, pelita ilahi akan memenuhi diri.
Jika hati kita kotor, jika hati penuh dosa, maka pelita ilahi akan terhalang.
Bahkan pelita itu hamper ataupun malah padam, sehingga hati menjadi gelap. Kalau
hati kotor, tangan pasti akan memegang serampangan dan kaki akan berjalan tanpa
arah. Hati yang gelap karena kotor ini juga akan menggelapkan diri kita, sehingga
kita tidak teratur.
Hati yang gelap ini juga akan menggelapkan kubur seseorang dan berwujud
menjadi seorang pria hitam dengan memakai pakaian hitam. Maka sang penghuni
akan bertanya, “Siapa engkau? Wajahmu buruk dan pakaianmu lusuh”. Kemudian
seorang pria hitam tersebut menjawab, “Aku adalah amal keburukanmu. Akulah
yang akan menggelapkan kehidupanmu!”
Bahkan kegelapan ini akan menyertai saat mereka bangkit dari kubur. Mereka
akan bergerakdalam kegelapan karena pelita yang mereka butuhkan padam dan tidak
menyertai. Orang-orang dengan hati yang kotor itu akan jatuh kedalam api neraka.
Inilah akibat dari perbuatan dosa, maksia dan kemunafikan. Alangkah menderitanya
orang-orang yang berhati buruk itu. Mereka akan mengalami siksaan berat di akhirat
dan ujian berat di dunia. Bagaimana membersihkan hati?
a) Taubat
Obat pembersih hati yang pertama ialah taubat. Dalam bahasa arab berarti
kembali. Taubat kepada Allah berarti kembali kepangkuan Allah dan berhenti di
depan pintu-Nya. Karena secara fitrahnya, manusia selalu bersama Allah, terhubung
6
Surga Dekat Karena Hati Yang Bersih
dengan Allah, tidak menjauhi Allah dan selalu membutuhkan Allah baik dalam
jasmani dan rohani.
Ada dua hal yang menghalangi jalan untuk bertaubat. Marilah kita tengok
kedalam diri kita sendiri.
b. Mengubah pergaulan
Teman adalah factor yang paling berpengaruh terhadap taubat yang kita
lakukan. Oleh karena itu, jangan mendekati teman yang hanya mengajak
7
Surga Dekat Karena Hati Yang Bersih
kita kepada yang batil. Sebaliknya, carilah teman yang baik serta
lingkungan yang baik pula.
8
Surga Dekat Karena Hati Yang Bersih
b) Istighfar
Biasanya di ikuti dengan perintah taubat, sebab keduanya sama-sama bertujuan untuk
meminta ampun dari perbuatan dosa. Kalau istighfar adalah meminta ampun dengan
menggunakan hati dan anggota tubuh.
Setelah taubat dan istghfar, obat yang ketiga yang manjur adalah dzikir dan membaca
Al-Qur’an. Karena dzikir juga makanan hati. Jika kita tidak berdzikir hati akan
kembali lemah. Membaca Al-Qur’an juga penawar hati. Di dalamnya terdapat
ramuan untuk segala penyakit. Siapa yang membaca khusyu sambil merenungi
makna yang dikandung, pasti akan mendapat penerangan dan kepuasan batin.
d) Qiyamul lail
Qiyamul lail sangat efektif untuk mengkoreksi diri dan bersumpah minta ampun
kepada Allah setelah kita lelah dengan urusan dunia. Saat qiyamul lail itulah kita bisa
konsentrasi menghadap Allah .