Anda di halaman 1dari 2

Kekerasan Pada Anak-Tanya Kenapa????

Kekerasan Anak-Tanya Kenapa????


Fajar Kusbiyanto

Peranan Orang Tua

K ekerasan tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa terhadap istri maupun
anaknya. Seperti halnya yang dilakukan oleh anak-anak. Anak yang masih
dibawah 10 tahun misalnya, mereka mampu mencontoh hal-hal yang negatif
seperti apa yang dilakukan oleh kebanyakan orang dewasa. Karena anak tersebut masih
dibilang pola pikirnya masih berkembang dan ingin mengetahui sesuatu. Seperti, jika mereka
menonton televisi yang berbau kekerasan tanpa adanya pengawasan dari orang tua. Hal ini
mengakibatkan pola pikir dan tingkah laku anak menjadi negatif.
Misalnya di sekolah, seorang anak yang cenderung diam menjadi super nakal. Karena
ini disebabkan kurangnya perhatian kepada anak oleh orang tua. Lingkungan yang tidak
mendukung untuk berbuat kekarasan. Dalam tingkatan kecilnya adalah keluarga. Maka
kaitannya dalam hal ini keluarga sangat mempengaruhi karena dari pondasi dasar ini tercipta
rasa kasih sayang yang mendasar sehingga baik secara langsung maupun tidak langsung
memepengaruhi tindakan untuk berbuat yang berhubungan dengana kekerasan. Selanjutnya
adalah komunitas biasa berkumpul dan semakin keatas yakni lingkungan hidup. Mereka akan
mencari perhatian dengan cara mereka sendiri. Misalnya, mengganggu teman-teman
sebayanya. Kebanyakan dari mereka akan berkelahi. Dikarenakan mereka melihat adegan
kekerasan di televisi tanpa adanya pengawasan dari orang tua.
Peran orang tua sangatlah penting bagi perkembangan buah hatinya. Di-karenakan
seorang anak masih perlu bimbingan dari kedua orang tuanya untuk bekal mereka di masa
depan. Misalnya sebagai orang tua wajib mengawasi apa yang dikerjakan dan apa yang di
tonton oleh anaknya. Orang tua harus mengajarkan hal-hal yang positif kepada buah hati
mereka, agar tidak berperilaku menyimpang. Membuatkan jadwal yang harus dikerjakan oleh
si anak, karena dengan itu dapat orang tua dapat mengawasinya secara langsung.
Jadi factor keluarga sangatlah penting dalam perkembangan si buah hati. Agar sikap,
tingkah laku dan pola pikir seorang anak dapat berjalan baik. Lain halnya jika tidak adanya
dukungan dari keluarga dan lingkungannya. Seorang anak dapat terkontaminasi dengan
lingkungan yang tidak baik yang tidak dapat pengawasan dan perhatian orang tua. Dengan
tidak adanya perhatian dari orang tua seperti halnya yang telah di papaprkan paragraph diatas.
Seorang anak akan cenderung bersikap negative karena kurangnya perhatian dari orang
tuanya.

Lingkungan sekitar
Dari beberapa kejadian negative yang dilakukan oleh anak, ialah salah satunya kurangnya
mendapat perhatian dalam keluarga dan lingkungannnya. Mereka akan mencari perhatian
diluar itu, hanya cara mereka untuk mendapatkan perhatian berbeda dari kebanyakan anak
umumnya. Seorang anak yang selalu mendapat perhatian dilingkungan sekitar sifat dan
tingkah lakunya jelas berbeda dari anak yang tidak mendapat perhatian dari orang tuannya
dan lingkungannya. Mereka akan cenderung berbuat kekerasan, mempraktekkan apa yang
dia lihat, dan mengucapkan perkataan-perkataan tidak baik yang mereka dengar.
Bisa dikatakan bahwa perhatian dan lingkungan sekitar adalah sebagai kebutuhan
primer yang harus didapatkan oleh seorang anak. Jika sejak usia dini seorang anak tidak bisa
mendapatkan perhatian dari lingkungan sekitar, mereka tidak bisa mengendalikan
emosionalnya. Terus Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga sangatlah penting bagi
perkembangan anak. Dengan mengikuti PAUD, seorang anak lebih mampu menghadap
duniannya. Karena dia sudah mendapatkan pendidikan yang dia ikuti sejak usia dini. Hal ini
juga bisa mencegah seorang anak melakukan tindakan yang menyimpang.
Seharusnya kekerasan pada anak tidak harus dilakukan. Jika sampai itu terjadi, dia
hanya menjadi korban dari orang tuannya. Sehingga si anak kurang rasa kasih sayang dari
orang tuanya. Karena itu, anak-anak itu masih polos dan belum tahu apa-apa. Jadi sebagaim
orang tua jangan-lah sekali-kali member perlakuan yang keras kepada “anak anda”. Jika
perlakukan kasar dari orang tua itu terus dilakukan, anak tersebut bisa saja menjadi terpuruk.
Misalnya saja dengan perlakuan kasar dari orang tuanya, si anak akan mendapat tekanan
psikis. Tekanan psikis tersebut akan sembuat si anak cenderung tidak mau mengikuti apa
yang diperintah oleh orang tua.
Apa boleh buat, kebanyakan anak menjadi korban dalam rumah tangga yang kurang
harmonis. Mereka menjadi korban orang tuannya sendiri. Seharusnya, anak layak mendapat
kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Bukan mendapat perlakuan kasar dari orang
tuanya. Lama kelamaan jika itu terus dilakukan, psikologi anak akan jadi terganggu dan
perkembangan anak menuju remaja. Jika saja seorang anak melakukan kesalahan itu wajar.
Orang tua yang baik pasti tidak akan mengingatkan anak yang membuat kesalahan dengan
kekerasan. Melainkan dengan ucapan-ucapan yang tidak membuat anak menjadi trauma.
Pemerintah sudah mengeluarkan undang-undang tentang perlindungan anak dan Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Yang didalam undang-undang jelas memaparkan
tentang hukuman pidana yang bagi melakukan kekerasan pada anak.
Walaupun begitu, kadang kala orang tua terlalu menekan anak, akibatnya anak akan
menjadi seorang yang pembangkang. Dalam artian, tidak mau menuruti lagi perkataan dari
orang tuannya, mereka trauma dengan kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya. Coba
sekarang anda bayangkan, jiak anada selalu mendapat tekanan terus menerus dari keluarga
anda. Pasti anda akan trauma. Psikologi anda akan terus tertekan dan membuat nada menjadi
seorang yang pembangkang. Karena itu akibat dari tekanan yang terus menerus dilemparkan
pada diri anda. “Sudah jatuh tertimpa tangga”, itulah ungkapan yang tepat jika anak terus
menerus mendapatkan tekanan dan perlakuan kasara oleh orang tuannya. (pent.)

Fajar kusbiyanto
10210059
KPI/ C

Anda mungkin juga menyukai