Anda di halaman 1dari 9

LAMPIRAN

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Ny. Suwarni


Alamat lengkap : Kliwonan RT 11 Masaran Sragen

Tabel 1. Karakteristik Demografi Responden dan Keluarga


Nama Usia Jenis Hubungan Pendidikan Pekerjaan Penyakit
Kelamin Keluarga
Suwarni 55 th P Ibu SD Buruh Batuk-batuk
Syamsul 35 th L Anak SMP Semenjak Stroke dan
Huda sakit Hipertensi
stroke
tidak
bekerja
sama
sekali
Sunarti 24 th P Anak SMK - -
Sumber : Data Primer, 2010
Kesimpulan :
Keluarga Ny. Suwarni terdiri atas 3 orang. Anak pertama adalah pasien yang
bernama Tn.Syamsul Huda berumur 35 tahun, beralamat Kliwonan RT 11 Masaran
Sragen. Dan anak kedua Ny.Sunarti sudah berkeluarga dan tinggal di Pajang Solo.
Diagnosis yang telah diberikan oleh dokter setelah melakukan pemeriksaan pada
pasien ini adalah pasien tersebut menderita hipertensi dengan komplikasi stroke..
Pendidikan pasien adalah SMP. Semenjak pasien menderita stroke dan sudah tidak
melakukan akupuntur seminggu dua kali, pasien sudah tidak dapat bekerja lagi.
A. STATUS PASIEN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Tn.Syamsul Huda
b. Umur : 35 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Pekerjaan :-
e. Pendidikan : SMP
f. Agama : Islam
g. Alamat : Kliwonan RT 11 Masaran Sragen
h. Status Perkawinan : Belum Kawin
i. Suku : Jawa
j. Tanggal home visit : 4 Oktober 2010
2. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Menderita hipertensi dengan komplikasi stroke.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Riwayat hipertensi pasien sudah terjadi semenjak tahun 2009
kemudian diperiksakan ke Puskesmas Masaran II, Di Puskesmas
Masaran II mendapat terapi obat, pasien semenjak di diagnosis stroke
pasien mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya. Untuk terapi
penunjang diberikan oleh dr. Rita wulandari selaku Kepala Puskesmas
Masaran II adalah akupuntur, terapi akupuntur diberikan sudah ada satu
bulan, terapi diberikan dua kali seminggu pasien mengalami peningkatan
pada kakinya sehingga pasien dapat berjalan kembali, namun kemudian
pasien tidak memiliki cukup dana untuk melakukan terapi akupuntur,
kemudian dijadikan satu kali dalam seminggu, terapi yang dilakukan
hanya satu kali dalam seminggu, sehingga pasien menjadi lumpuh lagi
pada kedua kakinya.
Riwayat Penyakit Dahulu:
1. Riwayat hipertensi : ada
2. Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
-Riwayat preeklampsia : disangkal
-Riwayat abortus : disangkal
-Riwayat kehamilan ganda : disangkal
-Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 35 tahun. Saat ini pasien
tinggal bersama Ibunya. Semenjak mengalami kelumpuhan pada kedua
kakinya, tulang punggung dalam mencari nafkah hanyalah bertumpu pada
ibunya, yang mana hanya sebagai buruh pabrik batik, yang hanya mencukup
dalam 4 harinya berkisar dua puluh ribu rupiah. Pasien hanya dapat meminta
bantuan tetangga-tetangganya dalam mencukupi kebutuhan sehati hari.
Riwayat Gizi.
Pasien makan tidak teratur dalam satu hari, dikarenakan uang yang
tidak mencukupi untuk membeli bahan makanan. Sehingga pasien mengalami
kurang gizi.
3. ANAMNESIS SISTEM
Keluhan Utama : Hipertensi komplikasi stroke
a. Kulit : warna kulit sawo matang, kulit gatal (-).
b. Kepala : sakit kepala (-), berputar (-), cekot-cekot (-), rambut kepala tidak
rontok, luka pada kepala (-), benjolan / borok di kepala (-).
c. Mata : pandangan mata berkunang-kunang (-), penglihatan
kabur (-), ketajaman penglihatan berkurang (-).
d. Hidung : tersumbat (-), mimisan (-).
e. Telinga : pendengaran berkurang (-), berdengung (-),
keluar cairan (-).
f. Mulut :sariawan (-), mulut kering (-), lidah terasa pahit (-), ngiler (+).
g. Tenggorokan : sakit menelan (-), serak (-).
h. Pernafasan : sesak nafas (-), , mengi (-), batuk (-),
i. Kardiovaskuler : berdebar-debar (-), nyeri dada (-)
j. Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), diare (-), nafsu makan menurun (-),
nyeri perut (-), BAB tidak ada keluhan.
k. Genitourinaria : BAK lancar
l. Neuropsikiatri : Neurologik : kejang (-), kelumpuhan kaki (+),
kelumpuhan lidah (+) .
Psikiatrik : emosi stabil (-), mudah marah (-).
m. Muskuloskeletal : kaku sendi (-), nyeri sendi (-), nyeri kaki (-), nyeri otot (-).
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Baik, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), status gizi kurang.
b. Status Gizi
Status gizi ( Kurva NCHS ) :
BB : 45 kg
TB : 165 cm
BMI = BB/(TB dalam meter)2
= 13,63 → gizi buruk
Tensi :150/ 90 mmHg
5. RESUME
Tn.Syamsul huda umur 35 tahun menderita hipertensi komplikasi stroke.
Dengan tanda-tanda tensi tinggi, dan terjadi kelumpuhan pada kaki dan pada
saraf lidah sehingga pasien tidak dapat berbicara dan ngiler yang tidak berhenti.
Pasien tinggal bersama ibunya.
Melakukan pemeriksaan dan terapi di Puskesmas Masaran II Sragen,
dilakukan terapi akupuntur sehingga pasien dapat berjalan kembali setelah
mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya, namun karena kekurangan biaya
untuk berobat pasien menghentikan pengobatannya sehingga kelumpuhan kaki
pasien terjadi kembali.
6. DIAGNOSTIK HOLISTIK
a. Biologis : Tn.Syamsul Huda 35 th mengalami hipertensi komplikasi stroke.
b. Psikologis : Hubungan pasien dengan ibu pasien saling mendukung dan
menyayangi.
c. Sosial dan ekonomi
i. Kondisi lingkungan rumah yang kurang sehat.
ii. Tingkat pengetahuan tentang kesehatan masih rendah
iii. Hubungan dengan masyarakat sekitar baik
iv. Tingkat ekonomi kurang baik
B. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI FISIOLOGIS
Fungsi fisiologis dinilai dengan menggunakan APGAR score.
Kode APGAR SCORE Ibu Sri Pariyati 2 1 0
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke X
keluarga saya dan tetap berfungsi walau
saya menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya X
membahas dan membagi masalah dengan
saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya X
menerima dan mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya X
mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan X
saya membagi waktu bersama-sama

Hasil : Nilai APGAR Score keluarga Ibu Suwarni = 10


Kesimpulan : Fungsi fisiologis keluarga Ibu Suwarni baik.

2. FUNGSI PATOLOGIS
Untuk menilai fungsi patologis digunakan SCREEM, antara lain :
Tabel SCREEM
SUMBER PATOLOGI KET
Sosial Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga dengan
saudara. Partisipasi mereka dalam masyarakat misalnya _
mengikuti pertemuan RT, arisan dan kegiatan PKK juga baik
Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat
dilihat dari pergaulan sehari-hari baik, banyak tradisi budaya _
yang masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara yang bersifat
hajatan. Menggunakan bahasa jawa dan Indonesia, tata krama
dan kesopanan
Religius Pemahaman agama baik, namun pasien dan anggota keluarga
yang lain jarang pergi ke masjid untuk sholat jamaah. Jika ada _
pengajian, kadang-kadang keluarga ini turut serta.
Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong menengah ke bawah. +
Edukasi Keluarga ini kurang mampu meningkatkan pendidikan anggota
keluarga karena adanya faktor kesulitan keuangan. +
Medical Dalam mencari pelayanan kesehatan keluarga ini biasanya _
datang ke praktek seorang mantri kesehatan. Hal ini mudah
dijangkau karena letaknya dekat. Pasien belum mempunyai
kartu jaminan kesehatan untuk berobat.

Kesimpulan :
 Terdapat fungsi patologis dalam bidang ekonomi, dan edukasi pada keluarga
pasien.

3. GENOGRAM

Ayah Ny.S Ibu Ny,S Ayah Suami Ibu Suami


Sdr 1 Ny.S Sdr 3 Sdr 4 Sdr 5 Sdr 6 Sdr 7 Sdr 1 Suami Sdr 3 Sdr 4

(Meninggal dunia)
Tn.Syamsul Ny. Sunarti

4. POLA INTERAKSI KELUARGA

Tn,
Ny.
Syamsul
Suwarni
Huda

Keterangan :
: Hubungan kurang
: Hubungan baik
: Hubungan berlebihan

Kesimpulan :
Dari diagram di atas pola interaksi 2 arah antar anggota keluarga berjalan
baik dan harmonis yaitu antara pasien dengan Ibunya. Tidak sampai terjadi
konflik atau hubungan buruk antar anggota keluarga.

5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN


Faktor Perilaku
1) Pengetahuan
Pasien dan keluarga sudah mengetahui pentingnya menjaga
kesehatan.
2) Sikap
Keluarga ini melakukan kegiatan sanitasi cukup baik, meskipun
sumber air yang digunakan dari sumur bersih milik tetangganya untuk
memenuhi kebutuhan air sehari-hari, akan tetapi kebersihan lingkungan
rumah pasien tidak terjaga dengan baik dilihat dari dapur yang kurang rapi
dan terkesan kotor. Sikap keluarga dan pasien sendiri terhadap penyakit
yang dideritanya cukup positif yakni mengusahakan kesembuhan dengan
mendorong dan menyediakan fasilitas bagi pasien untuk berobat dan
membantu proses kesembuhannya di rumah dan di luar rumah. Pasien juga
menyadari pentingnya istirahat, baik fisik maupun pikiran bagi pasien agar
tidak mengalami penyakit yang sama.
3) Tindakan
Pasien dan keluarga cukup menyadari pentingnya arti hidup sehat
karena setiap ada anggota keluarga yang sakit akan diperiksakan ke
puskesmas.
b. Faktor Non Perilaku
1) Lingkungan
Rumah yang dihuni keluarga ini kurang layak huni.Genteng
pasien sudah banyak yang bocor dan tidak dapat dilakukan renovasi
karena kekurangan dana, terdiri dari satu dua kamar tidur. Kebersihan
lingkungan rumah kurang terjaga dengan baik dilihat dari kondisi kamar
tidur dan dapur yang gelap dan ventilasi yang kurang..
2) Ekonomi
Dipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga
miskin. Keluarga ini memiliki satu sumber penghasilan yaitu Ibu pasien.
Dari total semua penghasilan tersebut keluarga hanya dapat memenuhi
kebutuhan makan sehari-hari.
3) Pelayanan Kesehatan
Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan cukup baik.
Namun agak terlalu jauh untuk mencapai ke puskesmas.
4) Keturunan
Tidak ada faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit pasien.

c. Denah Rumah
Dapur dan Kamar mandi

Kamar 1

Ruang Televisi dan Ruang tamu

Kamar 2

Teras

Anda mungkin juga menyukai