Anda di halaman 1dari 4

Manusia dan Nama : Nuriman S.

Kebudayaan Kelas : 1KA34


NPM : 15110172

Manusia terdiri dari 4 unsur : HAKEKAT MANUSIA

 Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada 1. Makhluk ciptaan Tuhan yang
luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati terdiri dari tubuh dan jiwa
ruang dan waktu; sebagai satu kesatuan yang
utuh;
 Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai
dengan gerak; 2. Makhluk ciptaan Tuhan yan
sempurna, jika dibandingkan
 Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang dengan mahluk lainnya,
bekerja secara spiritual dan memahami misalnya:
kebenaran;
 Perasaan Intelektual.
 Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu
kesadaran tentang diri sendiri.  Perasaan Estetis

 Perasaan Etis

 Perasaan Diri
Manusia Sebagai Satu Kepribadian
 Perasaan Sosial
Mengandung Tiga Unsur :
 Perasaan Religius

3. Makhluk biokultural, yaitu


 ID, yang merupakan kepribadian yang paling
mahluk hayati yang budayawi;
primitif dan paling tidak nampak; ID merupakan
libido murni. 4. Makhluk ciptaan Tuhan yang
terikat dengan lingkungan
 EGO, merupakan bagian satu struktur kepribadian
(ekologi), mempunyai kualitas
yang pertama kali dibedakan dari ID; Sebagai
dan martabat karena
kepribadian eksekutif karena peranannya dalam
kemampuan bekerja dan
menghubungkan energi ID dalam saluran sosial
yang dapat dimengerti orang lain.

 SUPER EGO, merupakan struktur kepribadian yang


paling akhir; Muncul kira-kira umur 5 tahun; ID
dan EGO berkembang secara internal dalam diri
individu; SUPER EGO terbentuk dari
lingkungan eksternal; SUPER EGO
merupakan kesatuan standar-standar
moral.
Manusia dan kebudayaan

Pengertian Kebudayaan Unsur- Unsur Kebudayaan

 Menurut E.B. Taylor (1871);  Menurut Melville J.


Kebudayaan adalah kompleks yang Herkovits mengajukan
mencakup pengetahuan, kepercayaan, pendapatnya tentang unsur
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kebudayaan adalah terdiri dari
dan kemampuan– kemampuan lain serta 4 unsur yaitu : alat teknologi,
kebiasaan yang didapat oleh manusia sistem ekonomi, keluarga dan
sebagai anggota masyarakat; kekuatan politik;

 Menurut Selo Sumarjan dan  Menurut Bronislaw


Soelaeman Soemardi merumuskan Malinowski unsur kebudayaan
kebudayaan sebagai semua hasil karya, terdiri dari sistem norma,
rasa dan cipta masyarakat; organisasi ekonomi, alat-alat
atau lembaga ataupun petugas
 Menurut Sutan Takdir pendidikan dan organisasi
Alisyahbana; Kebudayaan adalah kekuatan;
manifestasi dari cara berpikir.
 Menurut C. Kluckhon
 Menurut Koentjaraningrat; ada tujuh unsur kebudayaan
Kebudayaan adalah keseluruhan universal yaitu :
gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakannya dengan belajar beserta 1. Sistem religi;
keseluruhan dari hasil budi pekertinya;
2. Sistem organisasi
 Menurut A.L. Krober dan C. kemasyarakatan;
Kluckhon; Mengatakan bahwa
3. Sistem pengetahuan;
kebudayaan adalah manifestasi atau
penjelmaan kerja jiwa manusia dalam
arti seluas- luasnya.

 Menurut C.A. Van Peursen Wujud Kebudayaan


mengatakan bahwa dewasa ini Menurut dimensi wujudnya,
kebudayaan diartikan sebagai kebudayaan mempunyai tiga wujud
manifestasi kehidupan setiap orang, dan yaitu :
kehidupan setiap kelompok orang-orang
berlainan dengan hewan-hewan, maka  Kompleks gagasan,
manusia tidak hidup begitu saja konsep, dan pikiran manusia;
ditengah alam, melainkan selalu
mengubah alam;  Kompleks aktivitas;

 Krober dan Kluckhon  Wujud sebagai benda.


mendefinisikan kebudayaan terdiri atas
berbagai pola, bertingkah laku mantap,
pikiran, perasaan dan reaksi yang
diperoleh dan terutama diturunkan oleh
simbol-simbol yang menyusun
pencapaiannya secara tersendiri dari
Manusia dan kebudayaan

Orientasi Nilai Budaya

Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai, menurut C. Kluckhon dalam
karyanya variations in value orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua
kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia,
yaitu:

1. Hakekat hidup manusia: hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara
ekstern. Ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula dengan pola-pola
kelakuan tertentu.

2. Hakekat karya manusia: setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, untuk


hidup, kedudukan/kehormatan, gerak hidup untuk menambah karya.

3. Hakekat waktu manusia: hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda,


orientasi masa lampau atau untuk masa kini.

4. Hakekat alam manusia: ada kebudayaan yang menganggap manusia harus


mengeksploitasi alam, ada juga yang harus harmonis dengan alam atau manusia
menyerah kepada alam.

5. Hakekat hubungan manusia: mementingkan hubungan antar manusia baik

Kaitan Manusia Dan Kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi
lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis ini
tercipta melalui tiga tahap yaitu :

 Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan


membangun dunianya;

 Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu


kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia;

 Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.


Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat

Perubahan Kebudayaan

Terjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :

– Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri


misalnya: perubahan jumlah dan komposisi penduduk;

– Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.


Manusia dan kebudayaan

Berbagai Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya


Suatu Unsur Kebudayaan Baru, Diantaranya :

• Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak


dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari
luar masyarakat tersebut;

• Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu


kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama;

• Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan


proses penerimaan kebudayaan baru;

• Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada


unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut;

• Apabila unsur baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas,


dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga
masyarakat yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai