Anda di halaman 1dari 7

1/17/2010

PROGRAM POKOK KIA DAN KB


 Pembinaan Kes. Ibu
 Pelayanan ibu resti berupa cakupan pelayanan
(konseling, penanganan dan rujukan)
 Persalinan oleh nakes
 Cakupan peserta KB aktif (CPR)
PROGRAM POKOK  Perawatan ibu nifas
KIA, KB DAN P2M  Pelayanan neonatus, bayi dan anak balita
 DDTK
Muslim, MPH
Email : muslimmph@yahoo.co.id
Blog : muslimpinang.worpress.com
HP : 08127769269
www.themegallery.com

Indikator Program KIA Cakupan pelayanan


pada tahun 2015 Antenatal (K1)
1. Akses pelayanan Antenatal (K1): 100%
2. Cak Pelayanan lengkap antenatal (K4): 95%
3. Cak persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn): 90% Jumlah kunjungan ibu hamil pertama (K1)
X 100 %
4. Cak pelayanan lengkap nifas (KF): 90% Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

5. Cak penjaringan ibu hamil dengan faktor


resiko/komplikasi oleh masyarakat : 100%  Cakupan K1 adalah persentase ibu hamil yang
6. Cak penanganan komplikasi obstetri (PK): 80% pertama kali mendapat pelayanan oleh tenaga
7. Cak Peserta KB aktif (CPR): 75% kesehatan
8. Cak pelayan pertama Neonatus (KN1): 90%  Indikator ini di gunakan untuk mengetahui jangkauan
9. Cak pelayanan lengkap Neonatus (KN lengkap): 90% pelayanan antenatal serta kemampuan program
10. Cak Penanganan komplikasi Neonatal (PKn): 80% dalam menggerakkan masyarakat
11. Cak pelayanan bayi (KBy): 90%
12. Cak pelayanan anak Balita: 90%
13. Cak pelayanan kesehatan anak Balita sakit: 80%

Cakupan pelayanan Cakupan pelayanan


Antenatal (K1) Antenatal lengkap (K4)
 Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah
pelayanan yang mencakup minimal : (1) Timbang Jumlah kunjungan ibu hamil 4 kali (K4)
X 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun
badan dan ukur tinggi badan, (2) Ukur tekanan
darah, (3) Skrining status imunisasi tetanus (dan
pemberian Tetanus Toksoid), (4) (ukur) tinggi fundus  Adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh
uteri, (5) Pemberian tablet besi (90 tablet selama pelayanan Antenatal sesuai standar, paling sedikit
kehamilan), (6) temu wicara (pemberian komunikasi empat kali, 1 kali pada trimester 1, 1 kali ke dua dan 2
interpersonal dan konseling), (7) Test laboratorium kali pada trimester 3
sederhana (Hb, Protein urin) dan atau berdasarkan  Menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil dan
indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC). menggambarkan kemajuan manajemen atau
kelangsungan program KIA
 Merupakan Indikator SPM

1
1/17/2010

Cakupan pertolongan persalinan Cakupan Pelayanan Nifas 1 oleh


oleh tenaga kesehatan (Pn) Tenaga Kesehatan (KF 1)
Jumlah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
X 100 % Jumlah pelayanan ibu nifas pertama kali oleh tenaga
Jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun
kesehatan X 100 %
Jumlah sasaran ibu nifas dalam 1 tahun

 Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan  Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari
persalinan dimulai pada kala I sampai dengan kala IV pasca persalinan.
persalinan.  Persentase ibu nifas yang telah mendapatkan pelayanan
 Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan nifas pertama kali sesuai standar pada masa 6 jam setelah
adalah tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan persalinan sampai dengan 7 hari.
klinis kebidanan sesuai standar.  Pelayanan nifas sesuai standar termasuk pemberian Vitamin
 Indikator ini menggambarkan kemampuan Manajemen A 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB Pasca
program KIA dalam pertolongan persalinan Sesuai Persalinan.
standar  Indikator ini menggambarkan jangkauan pelayanan
kesehatan ibu nifas
 Merupakan Indikator SPM

Cakupan Penjaringan ibu hamil, bersalin


Cakupan Pelayanan Nifas Lengkap dan nifas dengan komplikasi oleh
oleh Tenaga Kesehatan (KF) masyarakat
Jumlah pelayanan ibu nifas oleh tenaga kesehatan min 3 kali
X 100 %
Jumlah sasaran ibu nifas dalam 1 tahun
Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas dg tanda komplikasi
yang dapat ditemukan oleh masyarakat X 100 %
 Cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas sesuai 20% dari jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

standar sedikitnya 3 kali, pada 6 jam pasca persalinan


s.d 3 hari; pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI
 Menggambarkan peran serta dan keterlibatan
 Menggambarkan tingkat perlindungan ibu nifas dan
masyarakat dalam mendukung upaya peningkatan
menggambarkan kemajuan manajemen atau
kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas
kelangsungan program KIA
 Merupakan Indikator SPM

Faktor risiko pada ibu hamil


adalah : lanjutan
 Primigravida < 20 tahun atau > 35 tahun.  Sedang / pernah menderita penyakit kronis,
 Anak lebih dari 4.  Riwayat kehamilan buruk
 Jarak persalinan terakhir dan kehamilan  Riwayat persalinan berisiko
sekarang < 2 tahun.  Riwayat nifas berisiko
 Kurang Energi Kronis (KEK)  Riwayat keluarga menderita penyakit kencing
 Anemia : Hemoglobin < 11 g/dl. manis, hipertensi dan riwayat cacat kongenital
 Tinggi badan kurang dari 145 cm, atau dengan
kelainan bentuk panggul dan tulang belakang
 Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya
atau sebelum kehamilan ini.

2
1/17/2010

Komplikasi pada ibu hamil, Cakupan Penanganan


bersalin dan nifas antara lain: Komplikasi Obstetri (Pk)
 Perdarahan pervaginam pada kehamilan
Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas dg komplikasi yang
 Hipertensi dalam Kehamilan (HDK) ditangani oleh tenaga kesehatan X 100 %
20% dari jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun
 Kelainan jumlah janin
 Kelainan besar janin
 Kelainan letak & posisi janin  Adalah cakupan kasus komplikasi/kegawatdaruratan yang
mendapat pelayanan kesehatan sampai selesai (tidak
 Ancaman persalinan prematur.
termasuk kasus yang dirujuk untuk mendapatkan
 Ketuban pecah dini. pelayanan lebih lanjut)
 Infeksi berat dalam kehamilan  Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program
 Distosia KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
 Perdarahan pasca persalinan secara profesional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas)
 Infeksi masa nifas. dengan komplikasi.
 Merupakan Indikator SPM

Cakupan Peserta KB Aktif


Langkah-Langkah KB
Jumlah Peserta KB Aktif
X 100 %
Jumlah Pasangan Usia Subur dalam 1 tahun  Pendataan Sasaran PUS.
 Konseling KB untuk PUS.
 Peserta KB aktif adalah Pasangan Usia Subur yang salah  Pelayanan Kontrasepsi sesuai standar.
satu pasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi  Pengadaan Alat dan Obat Kontrasepsi (Alokon)
dan terlindungi oleh alat kontrasepsi tersebut.
 Pelatihan Klinis Pelayanan Kontrasepsi
 Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami –
Isteri, yang istrinya berusia 15 – 49 tahun. Terkini/Contraceptive Technical Update
 Indikator ini menunjukkan jumlah peserta KB baru dan  Pelatihan Peningkatan Kinerja Pelayanan KB
lama yang masih aktif memakai alat dan obat kontrasepsi  Pelatihan Penggunaan Alat Bantu Pengambilan
terus menerus hingga saat ini untuk menunda, Keputusan (ABPK) Ber-KB
menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburannya
 Penguatan Sistem informasi pelayanan KB
 Merupakan Indikator SPM
 Supervisi, Monitoring dan Evaluasi

Cakupan Pelayanan Neonatus Cakupan Pelayanan Neonatus


Pertama (Kn1) Lengkap (KnL)
Jumlah Neonatus Yang Mendapat Pelayanan 6-24 jam setelah Jumlah Neonatus Yang Mendapat Pelayanan minimal 3 kali
lahir X 100 % X 100 %
Jumlah Bayi Dalam 1 Tahun
Jumlah Bayi Dalam 1 Tahun

 Neonatus adalah bayi berumur 0-28 hari.  Adalah cakupan pelayanan neonatus sesuai standar,
 Pelayanan kesehatan neonatal adalah pelayanan paling sedikit 3 kali, pada 6-24 jam setelah lahir (Kn1),
kesehatan neonatal dasar (ASI ekslusif, pencegahan pada 3-7 hari (Kn2) dan pada -28 hari (Kn3) setelah
infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian
vitamin K1 injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, lahir yang dilakukan difasilitas kesehatan maupun
pemberian imunisasi hepatitis B1 (bila tidak diberikan kunjungan rumah
pada saat lahir), manajemen terpadu bayi muda.
 Dengan indikator ini dapat di ketahui akses /  Menggambarkan tingkat perlindungan bayi baru lahir
Jangkauan pelayanan kesehatan neonatal dan menggambarkan kemajuan manajemen atau
kelangsungan program KIA

3
1/17/2010

Cakupan Penanganan
Cakupan Kunjungan Bayi (Kby)
Komplikasi Neonatus
Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan
X 100 %
Jumlah bayi dalam 1 tahun
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Jumlah neonatus dengan faktor resiko 15 % dari seluruh bayi X 100 %
dalam 1 tahun
 Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan
minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-3
 Indikator ini menunjukkan kemampuan Sarana bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur
pelayanan kesehatan dalam menangani kasus 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
kegawat daruratan Neonatal, yang kemudian ditindak  Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian
lanjuti sesuai dengan kewenangannya atau di rujuk Ke imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio 1-4,
tingkat pelayanan yang lebih tinggi Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh
 Merupakan Indikator SPM kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan
kesehatan bayi

Cakupan Kunjungan Bayi (Kby) Cakupan pelayanan anak balita


 Indikator ini mengukur kemampuan manajemen
Jml anak balita yg memperoleh pelayanan pemantauan
program KIA dalam melindungi bayi sehingga pertumbuhan minimal 8 kali X 100 %
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan Jumlah anak Balita dalam 1 tahun

kesehatan.
 Merupakan Indikator SPM  Setiap anak umur 12 - 59 bulan memperoleh
pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan,
minimal 8 x dalam setahun yang tercatat di Kohort
Anak Balita dan Pra Sekolah, Buku KIA/KMS, atau
buku pencatatan dan pelaporan lainnya.
 Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
setiap anak usia 12-59 bulan dilaksanakan minimal 2
kali pertahun (setiap 6 bulan)

Cakupan pelayanan
Cakupan pelayanan anak balita anak balita sakit
 Suplementasi Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU)
diberikan pada anak umur 12-59 bulan 2 kali pertahun
(bulan Februari dan Agustus). Jumlah balita sakit yang memperoleh pelayanan sesuai
standar X 100 %
 Indikator ini mengukur kemampuan manajemen 25 % Jumlah anak Balita dalam 1 tahun

program KIA dalam melindungi anak balita sehingga


kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan.  Setiap anak balita sakit mendapat pelayanan
 Merupakan Indikator SPM kesehatan oleh tenaga kesehatan sesuai standar
 Indikator ini mengukur kemampuan manajemen
program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara profesional kepada anak balita
sakit.

4
1/17/2010

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Fokus Arah Kebijakan dan


Angka Kematian Bayi (AKB) Strategi PP AKI
 Kematian ibu adalah kematian wanita yang terjadi Meningkatkan kesehatan ibu hamil, Bersalin dan
pada saat kehamilan, persalinan dan masa nifas yang Nifas, melalui :
disebabkan oleh kehamilan dan persalinannya, bukan a. peningkatan pelayanan continuum care kesehatan ibu;
oleh kecelakaan. Dibedakan langsung dan tidak b. penyediaan sarana kesehatan yang mampu melaksanakan
langsung PONED dan PONEK;
 Kematian bayi adalah kematian sebelum mencapai c. penyediaan tenaga kesehatan terlatih bagi pertolongan persalinan
(dokter dan bidan);
tepat umur satu tahun.
d. peningkatan cakupan kunjungan ibu hamil (K1 dan K4);
 Kematian anak adalah kematian antara umur satu e. peningkatan cakupan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan
tahun sampai sebelum tepat mencapai umur lima yang kompeten
tahun. f. peningkatan cakupan penanganan komplikasi kebidanan;
 Kematian Balita adalah kematian sebelum mencapai g. peningkatan cakupan pelayanan nifas; dan
tepat umur lima tahun. h. peningkatan cakupan peserta KB aktif yang dilayani sektor
pemerintah.

Upaya DEPKES yang dilakukan untuk Penurunan AKI


dan AKB berdasar Pada Strategi MPS Dalam Upaya Penurunan AKI Perlu:
Perlu:
TIGA PESAN KUNCI
• Setiap persalinan ditolong tenaga
kesehatan terampil
INDIKATOR PROXY • Mengenali Determinan Kematian Ibu
• Setiap komplikasi obstetri dan neonatal PP-
PP-AKI-
AKI-AKB • Menetapkan dan “Mapping Sasaran Bumil Bumil,,
ditangani secara adekuat
• Setiap wanita usia subur mempunyai
akses terhadap pencegahan kehamilan
Bulin dan Bufas
yang tidak diinginkan dan
penanggulangan komplikasi keguguran
• Menguatkan manajemen sistem
sistem::
o Kerjasama Lintas Sektor
STRATEGI o Peningkatan Integritasi Program
1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di tingkat ORGANIZED
o “Surveilans
Surveilans””  PWS
PWS--KIA
Dasar dan Rujukan
2. Membangun kemitraan yang efektif
GOVERNMENT
RESPONSE
o Rujukan KIA
3. Mendorong pemberdayaan perempuan, o AMP
keluarga dan Masyarakat
4. Meningkatkan o Perencanaan berbasis data (DTPS)
 Sistem surveilans ORGANIZED
COMMUNITY
MONEV terpadu
 Monitoring dan informasi KIA
 Pembiayaan RESPONSE
27
27 Strategi MPS 2008

FOKUS KEGIATAN UPAYA PENURUNAN AKI 2010-


2014

P4K dgn stiker di Seluruh Puskesmas

Kemitraan Bidan - Dukun

PONED / PONEK
Unit Transfusi Darah di RS Kab

Pelayanan KB Berkualitas
Pemenuhan SDM Kesehatan
29 30 Strategi MPS 2008

5
1/17/2010

Trend Angka Kematian Ibu Risiko kematian ibu & anak terjadi paling banyak pada
periode kelahiran
600

500

390
400
334
307
300 LAHIR MATI
228 226 KEMATIAN BBL
2014
200
Data 118
Dit. Ibu
100 119 102
Th. 2007

0 KEMATIAN IBU
1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020
KEMATIAN ANAK
SDKI Target Laporan Linear (SDKI)

FOKUS KEGIATAN UPAYA PENURUNAN AKI


DALAM STRATEGI AKSELERASI
Continuum of Care dalam Kes. Ibu
DEMAND SIDE Pemenuhan
SDM
Masyarakat
Kesehatan
100 memanfaatkan fasilitas PONED
P4K dgn stiker kesehatan yang tersedia / PONEK
/ Buku KIA (knowledge, health care
80 Di seluruh seeking, compliance, Unit Transfusi
Puskesmas satisfaction) Kemitraan Darah di
bidan SUPPLY SIDE RS Kab
60
dan dukun Tersediaanya fasilitas
BEHAVIOUR-
BEHAVIOUR- pelayanan kesehatan
40 CHANGED PARTNER yang merata,
Pelayanan
SIDE SHIP terjangkau,
KB Berkualitas
berkualitas
20 Masyarakat mandiri,
berperilaku PHBS dan
0 SADAR GIZI
KB K1 K4 Pn KF PK
2007 61.4 91.21 79.65 77.23 77.25 28.72 FINANCIAL SIDE
2008 61.4 92.02 82.01 80.49 87 44.84 Pro-equity basis formula Kondisi
Fiskal
2009 62 94 84 82 90 52 Daerah
33

Pelaksanaan Strategi Bermitra Strategi Operasional


dg semua komponen
 Fokus pada daerah dengan kinerja capaian Pn
Organisasi rendah (< 80 %) karena merupakan Indikator
Profesi
Parlemen paling sensitif dalam PP-AKI diikuti ketersediaan
Lintas Sarkes
PL
Air Bersih
DPR/D pelayanan emergency (PONED-PONEK).
Logistik
Rmh Sht P2M
Sektor Gizi
PMT
ASI
KIA/KB
Imunisasi,
IMS/HIV
Tb, Mal
LSM  Meningkatkan akses dan kualitas continuum of
care terutama pada masa sekitar persalinan
Yanfar
PPJK
Jamlesmas
Penurunan
AKI dan
Fe, Vit A
Obat KIA/KB Donor  Penguatan sistem Kesehatan Ibu (Pelayanan
AKB
Swasta
SDM Yanmed
dan Manajerial)
Bidan, Dokter PONEK
SpOG, SpA P- P Mix
UTD
 Menggalang komitmen dukungan semua pihak
Litbang
Studi
Data
Promkes
Kesmkom
PONED
terkait
KIP/K
MPR

35
36

6
1/17/2010

Langkah Pencapaian Tahapan


Dalam Pelaksanaan FOKUS KEGIATAN
PENINGKATAN PELAYANAN KES IBU
 Mapping data pencapaian dan identifikasi
permasalahan input proses output 1. P4K
2. KEMITERAAN BIDAN DUKUN
 Melakukan Countdown pencapaian sasaran per
3. PONED & PONEK
tahun
4. PELAYANAN KB BERKUALITAS
 Menetapkan intervensi kegiatan berdasarkan 5. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
hasil pencapaian dan kondisi fiskal daerah,
6. MANAJEMEN
dengan mengacu pada arah kebijakan dan
kegiatan prioritas dengan mempertimbangkan
“konten sosial budaya” (Keg. Intensifikasi, Perlu Pengelompokan
Ekstensifikasi dan Inovasi)
Cak. Pn dg Fiskal
37

PROGRAM P2M IMUNISASI


 Imunisasi  UCI (Universal Child Immunization) adalah
tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada
 AFP bayi (0-11 bulan), Ibu hamil, WUS dan anak sekolah
 DBD tingkat dasar.
 Tuberculosis (TB +)  Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi: 1 dosis
BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B,
 ISPA (Pneumonia) 1 dosis Campak. Ibu hamil dan WUS meliputi 2 dosis
 Diare TT. Anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1
 Malaria (AMI dan API) dosis campak, dan 2 dosis TT.
 Imunisasi rutin adalah kegiatan imunisasi yang
 Rabies secara rutin dan terus menerus harus dilaksanakan
 Surveilans pada periode waktu yang telah ditetapkan,
berdasarkan kelompok usia sasaran dan tempat
www.themegallery.com
pelayanan. www.themegallery.com

AFP (ACUTE FLACID PARALYSIS)


 Imunisasi tambahan adalah kegiatan imunisasi yang  Kasus AFP adalah semua anak berusia kurang dari 15
tidak rutin dilaksanakan, hanya dilakukan atas dasar tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh)
ditemukannya masalah dari hasil pemantauan atau terjadi secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan
evaluasi. Yang termasuk dalam kegiatan imunisasi oleh rudapaksa.
tambahan meliputi: Backlog Fighting dan Crash  Kasus AFP non polio adalah kasus AFP yang pada
program. pemeriksaan spesimennya tidak ditemukan virus polio
 Imunisasi dalam penanganan KLB adalah kegiatan liar atau kasus AFP yang ditetapkan oleh tim ahli
imunisasi yang disesuaikan dengan situasi sebagai kasus AFP non polio dengan kriteria tertentu.
epidemiologis penyakit.  Jumlah kasus AFP Non Polio yang ditemukan diantara
100.000 penduduk < 15 tahun pertahun di satu wilayah
kerja tertentu.

www.themegallery.com www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai