Anda di halaman 1dari 11

UPDATING

UPDATINGASUHAN
ASUHANNIFAS
NIFASDAN
DAN
KONTRASEPSI
KONTRASEPSI
DIDIERA
ERAPANDEMI
PANDEMICOVID-19
COVID-19
Anggota Kelompok :
1. Afriani Agustina Rara (2041A0251)

2. Wendelina Nube (2041A0252)

3. Ret Apdi Nanti (2041A0253)

4. Triyanti Buana Sattu (2041A0254)

5. Alvi Dwi Fitria Ningrum (2041A0259)

6. Nur Fadhilatur Rochmah (2041A0260)

7. Cucu Isma Sunariya (2041A0261)

8. Ledina Krisnisa Devega (2041A0262)


Masa Nifas

Masa nifas merupakan masa yang dilalui oleh setiap wanita setelah melahirkan. Pada masa tersebut dapat
Masakomplikasi
terjadi nifas merupakan masa
persalinan yang
baik dilalui
secara oleh setiap
langsung wanita
maupun setelah
tidak melahirkan.
langsung. Padaberlangsung
Masa nifas masa tersebut dapat
sejak
terjadi komplikasi
plasenta persalinan
lahir sampai dengan 6baik secara
minggu langsung
setelah maupun
kelahiran atautidak langsung.
42 hari setelahMasa nifas berlangsung sejak
kelahiran.
plasenta
(Atik, 2020)lahir sampaipelayanan
Cakupan dengan 6 minggu setelah
nifas adalah kelahirankepada
pelayanan atau 42ibuhari setelah
dan kelahiran.
neonatal pada masa 6 jam sampai
(Atik, 42
dengan 2020)
hari Cakupan pelayanan
pasca persalinan nifasstandar.
sesuai adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai
dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar.
Dalam standar pelayanan kebidanan, bidan memberikan pelayanan bagi ibu pada masa nifas melalui kunjungan
Dalam
rumah standar
pada pelayanan
hari ketiga, kebidanan,
minggu bidan
kedua dan memberikan
minggu keenam pelayanan bagi ibu pada
setelah persalinan untukmasa nifas melalui
membantu proseskunjungan
rumah pada
pemulihan ibu hari
dan ketiga, minggu
bayi melalui kedua dantali
penanganan minggu
pusat keenam setelah
yang benar, persalinan
penemuan dini,untuk membantu
penanganan proses
atau rujukan
pemulihanyang
komplikasi ibu dan bayi melalui
mungkin penanganan
terjadi pada tali pusat
masa nifas, yang benar, penemuan
serta memberikan penjelasandini, penanganan
tentang kesehatan atau rujukan
secara
komplikasi
umum, yanghygiene,
personal mungkinnutrisi,
terjadiperawatan
pada masa nifas,
bayi serta
baru memberikan
lahir, pemberian penjelasan
asi, imunisasitentang kesehatan
dan keluaga secara
berencana.
umum, personal hygiene, nutrisi, perawatan bayi baru lahir, pemberian asi, imunisasi dan keluaga berencana.
Lanjutan...

Kebijakan Program Nasional


 Tahapan Masa Nifas Masa Nifas

Kujungan nifas dilakukan minimal 4 kali untuk menilai status ibu


Puerperium Puerperium Remote Kujungan
dan bayinifas
barudilakukan
lahir dan minimal 4 kali untuk
untuk mencegah, menilai status
mendeteksi dan ibu
Dini intermedial puerperium dan bayi baru masalahmasalah
lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan
menangani yang terjadi.
menangani masalahmasalah yang terjadi.
 6-8 jam setelah persalinan
 6 harisetelah persalinan
 2 minggu setelah persalinan
 6 minggu setelah persalinan
Pengetahuan Dan Sikap Tentang Kunjungan Nifas
Pada Masa Pandemi Covid -19

Dalam situasi pandemiCOVID-19 ini, banyak pembatasan hampir ke semua layanan rutin termasuk pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal. Seperti ibu nifas menjadi enggan ke puskesmas atau fasiltas pelayanan
kesehatan lainnya karena takut tertular, adanya anjuran menunda pemeriksaan nifas
nifas dan
dan bayi, serta
serta adanya
adanya
ketidaksiapan
ketidaksiapan layanan
layanan dari segi tenaga dan sarana prasarana termasuk Alat
Alat Pelindung
Pelindung Diri.
Diri.
Menurut teori yang ada sikap itu itu merupakan kesiapan
kesiapan atau
atau kesediaan
kesediaan untuk
untuk bertindak
bertindak dan
dan bukan
bukan merupakan
merupakan
pelaksanaan motif
motif tertentu.
tertentu. Sikap merupakan
merupakan kesiapan
kesiapan untuk bereaksi
bereaksi terhadap
terhadap objek
objek tertentu
tertentu sebagai
sebagai suatu
suatu
penghayatan yang terdiri dari menerima, merespon, menghargai dan bertanggungjawab. Sikap akan diikuti
atau tidak oleh suatu tindakan berdasarkan pada sedikit atau banyaknya pengalaman seseorang
(Notoatmodjo, 2010). Sikap ibu nifas tentang Kunjungan nifas dalam pemeriksaan paska bersalin dipengaruhi
oleh pengetahuan.Pengetahuan yang tinggi belum menjamin seseorang untuk memiliki sikap yang baik
(positif). Hal ini
ini dikarenakan selain
selain pengetahuan,
pengetahuan, ada ada banyak
banyak faktor
faktor yang
yang mempengaruhi
mempengaruhi sikapsikap ibu
ibu yaitu
yaitu
diantaranya adalah
adalah situasi
situasi pandemi saat
saat ini,
ini, dan
dan kondisi ibu nifas
nifas yang merupakan kondisi orang
orang yang
yang rentan
rentan
pada penularan covid-19.
covid-19.
Pelayanan Bagi Ibu Nifas
Pelayanan Bagi Ibu Nifas
Di Era Pandemi Covid -19
Di Era Pandemi Covid -19

KF 1dilakukan di
Pelayanan KB
fasyankes
tetap sesuai
KF 2,3,4
jadwal dengan
Ibu nifas dan keluarga harus dilakukan dengan
membuat
memahami tanda bahaya di metode kujungan
perjanjian dengan
masa nifas(“lihat buku KIA’’) rumah atau
petugas,
pemantauan
diutamakan
dengan metode
MKJP
online
Kontrasepsi

Dalam konsep perencanaan keluarga, pasangan akan menentukan sejak awal berapa jumlah anak yang
Dalam
akan konsep
dimiliki perencanaan
dan rentang waktukeluarga, pasangan
kehamilan. Menurut akan
WHO,menentukan sejak awalyang
jarak antar kehamilan berapa jumlah anak
disarankan yang
adalah
24akan
bulandimiliki
atau dan rentang
2 tahun. waktu
Jadi, kehamilan.
sebaiknya Menurutmenggunakan
pasangan WHO, jarak antar
alat kehamilan yang
kontrasepsi disarankan
setelah adalah
melakukan
24 bulanuntuk
persalinan atau menghindari
2 tahun. Jadi, sebaiknya
kehamilan yangpasangan menggunakan alat kontrasepsi setelah melakukan
tidak direncanakan.
persalinan untuk menghindari kehamilan yang tidak direncanakan.

Kenapa harus Kapan waktu yang


menggunakan alat tepat?
kontrasepsi?

Secara khusus, penggunaan alat kontrasepsi setelah Untuk ibu yang baru melahirkan, saat yang tepat
Secara khusus,
persalinan penggunaan
akan melindungi wanitaalat
darikontrasepsi setelah
risiko kesehatan Untuk ibuKByang
melakukan baru melahirkan,
sebetulnya adalah sesaat saatsetelah
yang ibutepat
persalinan
akibat akan Wanita
kehamilan. melindungi wanita darifisik
membutuhkan risiko
dankesehatan
mental melakukandan
melahirkan KB sebetulnya
sebelum adalah sesaat setelah
meninggalkan rumahibu
akibat
yang kehamilan.
sehat Wanita yang
serta stamina membutuhkan
kuat dalam fisik menjalani
dan mental melahirkan dan sebelum meninggalkan
sakit/klinik. Namun, kondisi ini tergantung dari jenis rumah
yang sehat
kehamilan. serta stamina
Penggunaan yang kuatakan
alat kontrasepsi dalam menjalani
membantu sakit/klinik. KB
alat/metode Namun,
yangkondisi
dipilihini serta
tergantung
apakahdari ibu
jenis
kehamilan. Penggunaan
menunda kehamilan alat kontrasepsiwanita
sehingga akan membantu
bisa alat/metode
memiliki rencanaKB yang bayinya
menyusui dipilih serta apakah ibu
atau tidak.
menunda kehamilan sehingga
mempersiapkan tubuhnya untuk kehamilan berikutnya wanita bisa memiliki rencana menyusui bayinya atau tidak.
mempersiapkan
yang tubuhnya Bahkan
telah direncanakan. untuk kehamilan
penggunaan berikutnya
alat
yang telah direncanakan. Bahkan penggunaan
kontrasepsi ini juga dapat mencegah kehamilan yang alat
kontrasepsi
tidak ini juga
direncanakan dapat mencegah
sehingga mencegahtindakan
kehamilan yang
aborsi
tidak
yang bisadirencanakan sehingga mencegah tindakan aborsi
berisiko tinggi.
yang bisa berisiko tinggi.
Lanjutan...

Apa saja pilihannya?

Sebelum memilih, pasangan perlu


mengetahui jenis metode KB yang cocok
untuk ibu yang baru melahirkan:

2. KB metode
1. KB metode non hormonal
hormonal 

·         Metode Amenore Laktasi (MAL) Progestin yang berupa pil


·         Kondom KB, suntik, dan implan
·         Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
·         Kontrasepsi mantap (tubekstomi atau
vasektomi)
Lanjutan...

Memilih alat atau metode KB sebaiknya dilakukan sejak masa


kehamilan mengingat ada beberapa metode KB yang harus
dilakukan langsung setelah persalinan, yaitu:

- IUD. Alat kontrasepsi IUD disarankan untuk dipasang segera setelah plasenta keluar hingga 48 jam setelah persalinan. Jika tidak, baru bisa
dilakukan 4 minggu setelahnya.

- Kontrasepsi mantap atau tubektomi pada wanita. Jika memilih metode KB ini, idealnya dilakukan dalam 48 jam paska persalinan dan jika tidak
dapat dikerjakan dalam 1 minggu setelah persalinan ditunda 4-6 minggu setelahnya.

- Metode lain yang juga efektif adalah metode amenore laktasi (MAL). Namun metode ini memiliki beberapa kondisi yang harus dipenuhi.
MAL merupakan metode kontrasepsi dengan cara menyusui. Pada saat ibu menyusui, hormon prolaktin akan meningkat. Peningkatan hormon ini
akan mencegah terjadinya ovulasi dan memperlama masa tidak datangnya haid/menstruasi pasca melahirkan (amenorea postpartum). Agar MAL
berhasil, ibu harus memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi selama 6 bulan penuh, saat bayi lapar siang dan malam. MAL tidak akan efektif
lagi ketika bayi berusia 6 bulan dan mendapat asupan makanan lain serta jika ibu telah mendapat haid kembali. Terkait dengan kondisi ini,
pasangan disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi lainnya untuk melakukan KB.
Pelayanan Keluarga Berencana Dalam Situasi
Pandemi Covid -19

COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO (WHO, 2020). Dan juga telah
dinyatakan Kepala Badan nasional penanggulangan Bencana melalui Keputusan nomor 9 A
Tahun 2020 diperpanjang melalui Keputusan nomor 13 A tahun 2020 sebagai Status Keadaan
Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia. Kemudian dengan
meihat situasi dan kondisi yang berkembang maka diperbaharui dengan Keputusan Presiden
No. 12 tahun 2020 tentang Penetapan Bencana non alam penyebaran COVID-19 sebagai
Bencana Nasional.
Dalam menghadapi wabah bencana non alam COVID-19 ini dilakukankebijakan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk pencegahan penularan Covid-19. Kondisi ini menyebabkan
dampat terhadap kelangsungan pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk pelayanan KB.
Pada kondisi pandemi ini diharapkan PUS terutama PUS dengan 4 Terlalu (4T)
diharapkan tidak hamil sehingga petugas kesehatan perlu memastikan mereka tetap
menggunakan kontrasepsi. Untuk itu, dalam menghadapi pandemi covid 19 ini, pelayanan
tetap dilakukan tetapi dengan menerapkan prinsip pencegahan pengendalian infeksi dan
physical distancing
PelayananKeluarga
Pelayanan KeluargaBerencana
Berencana(KB)
(KB)dalam
dalamsituasi
situasi
PandemiCovid-19
Pandemi Covid-19

1.Pesan Bagi Masyarakat terkait Pelayanan


Keluarga Berencana Pada Situasi Pandemi
Covid-19

2. Rekomendasi bagi Petugas Kesehatan


terkait Pelayanan Keluarga
Berencana pada Situasi Pandemi Covid-19

3. Hal Yang Perlu Diperhatikan oleh


Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan
Pelayanan
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai