Anda di halaman 1dari 1

MUHAMMAD IQBAL ANSHORY

040610435

“Sifat merupakan pemrediksi perilaku yang kuat”


Saya setuju dengan pendapat bahwa sifat itu merupakan prediksi perilaku yang
kuat. Sebagai contoh, jika seseorang mahasiswa memiliki sifat pendiam dan
pemalu maka timbullah beberapa perilaku sebagai berikut diantaranya seperti;
malu untuk tampil saat ditunjuk, kesulitan dalam persentasi, duduk di bangku
paling belakang, selalu melihat buku saat dosen mencoba berinteraksi dengan
mahasiswa, dan berbagai kegiatan lainnya yang sejenis.

Tapi sifat juga tidak dapat memprediksi perilaku pada saat tertentu. Sebagai
contoh, jika seorang laki-laki remaja sedang PDKT kepada seorang perempuan,
maka secara otomatis perilaku dari laki-laki remaja tersebut tidak sesuai dengan
sifat yang dimilikinya. Karena si laki-laki pasti ingin membuat si perempuan
merasa nyaman saat di dekatnya sehingga melakukan perilaku yang
menyenangkan di saat bersama si perempuan. Hal semacam ini dilakukan si
laki-laki untuk menjaga image nya agar nantinya si perempuan mau menerima
cinta dari si laki-laki. Satu lagi contoh dimana sifat tidak dapat memprediksi
perilaku, yaitu saat kita berada pada orang-orang terdekat kita. Hal ini dapat
terjadi dikarenakan untuk menjaga image seseorang pada suatu populasi yang
baru. Semisal saja seseorang dengan sahabatnya pasti dia akan lebih lepas,
dibandingkan dengan seseorang dengan orang asing yang baru dikenalnya.

Anda mungkin juga menyukai