Anda di halaman 1dari 4

Bring the True Face of Islam to

the World …
Don’t despair and never loose hope
because Allah is always by your side
Insya Allah3x
Insya Allah you’ll find your way…..

Kira – kira seperti itulah lirik lagu Maher Zein yang berjudul Insya Allah yang sering
saya dengarkan, bukan karena saya ketagihan tapi karena kakak saya mengganti nada dering
lamanya dengan nada dering Maher Zein yang liriknya di atas itu, jadilah saya keseringan
mendengarnya ^^.

Pertama kali tahu tentang Maher Zein dari sahabat saya yang selama sejarah persahabatan
kami tidak pernah mempromosikan ataupun menyarankan lagu atau musik apapun ke saya.
Malam itu ketika sedang asik bercerita ala anak muda zaman sekarang, menggunakan facebook
^^, tiba – tiba dia memberikan alamat URL youtube kepada saya dan menyuruh saya untuk
mendengarkan. Berpikir ini adalah video lagu cinta – cintaan bernuansa melayu yang TIDAK
sarat akan makna saya berpikir seribu kali untuk membuka. Tapi karena dia ngotot dan saya
keheranan karena ini kali pertama dia merekomendasikan musik kepada saya maka saya
menyerah dan mendownload juga. Setelah proses buffering yang lumayan singkat karena saat itu
sinyal bersahabat ^^ akhirnya saya mendengarkan lagunya untuk kali pertama. Kesan saya
BIASA saja, ini bukan tipe musik yang bisa membuat saya jatuh cinta in a very first place. Tapi
sebagi teman yang baim saya bilang saja saya suka, hehehe… Teman saya ini seperti terkena
sihir Maher Zein, sampai – sampai ketika tahu Maher Zein datang ke Indonesia dia bilang “
seandainya Jakarta dekat dari sini dan saya tidak sedang praktikum maka saya akan datang ke
Jakarta”, maka saya makin penasaran. Akhirnya saya mencari tahu tentang musisian ini yang
kemudian membuat saya, well let’s say also admiring him tapi tidak segila teman saya ini.
Maaf saya menghabiskan begitu banyak bagian kertas sebagai pembuka dikarenakan saya
tidak tahu harus memulai bercerita dari mana ^^. Ini adalah beberapa info yang saya dapatkan
ketika “menyelidiki” tentang Maher Zein dan beberapa fakta tentang Maher Zein yang kemudian
membuat saya mengaguminya hehehe..

Seperti yang sudah diketahui hampir semua orang yang menyukai musik Maher (yang
belum tahu sekarang Anda sudah tahu ^^ ) Maher lahir di Libanon, 29 tahun silam lalu
bermigrasi ke Swedia. Bakat musiknya memang sudah terlihat sejak kecil, selain karena memang
genetik juga karena diasah dengan sangat baik. Umur 10 tahun dia sudah bisa menguasai
keyboard, suatu hal yang sampai detik ini saya belum bisa mainkan ^^. Berlatar belakang
Arabian tetapi besar di negara Eropa yang menganut budaya barat menjadi hal yang juga sulit
dilalui oleh Maher. 2 budaya yang sangat berbeda kadang – kadang (saat masih ababil alias labil
tentunya) membuat Maher pusing dan sulit untuk menentukan jalan pilihan. Layaknya remaja
Eropa lainnya, Maher juga pernah melakukan hal – hal yang buruk. Fighting, go to the night club
and also DRINK until get DRUNK ( minum sampai mabuk maksudnya) juga pernah dilakukan
oleh Maher.

Kecintaan Maher kepada musik membawanya kembali dan tetap berada di jalan Allah.
Maher yang memang merupakan produser musik di New York merasa musik yang selama ini
diproduserinya ada yang kurang dan salah serta tidak memberikan kepuasaan pada diri Maher.
Setelah lawatan singkat ke kampung halamannya Swedia, Maher yang dibawa temannya ke
sebuah mesjid di daerah Stockholm menemukan apa yang ia cari dari bermusik. Ia ingin
musiknya lebih dari sekedar musik, ia ingin musiknya memiliki pesan, pesan tentang agama
yang ia percayai, pesan tentang Islam yang sesungguhnya.

Tidak mudah bagi Maher untuk mempromosikan musi hasil ciptaannya yang saat itu
diterbitkan di wilayah Eropa dan Timur Tengah. MTV menolak untuk memutar lagu – lagu
Maher seperti Insya Allah dan The Choosen One. Alasannya sederhana, “liriknya terlalu
religious”. Iya lah namanya juga lagu religi. Namun Maher tidak putus asa, ia kemudian
mengupload lagu – lagunya ke Youtube dan membuka akun Facebook. Maka fenomena yang
menimpa adek Justin Bieber juga menimpa Maher Zein. Setelah satu setengah tahun berada di
Youtube videonya di Youtube disaksikan oleh lebih dari 8 juta orang ( Super Junior saja untuk
Bonamana hanya sekitar 4 juta viewer) dan fansnya di facebook mencapai angka 2 juta
penggemar. Hal tersebut menempatkannya sebagai musisi Islam pertama yang sangat familiar,
hehehe… albumnya sampai menyebar ke daerah Asia Tenggara dimana Maher sama sekali tidak
mempunyai koneksi atau official people there.

Maher ingin musiknya membuat orang – orang lebih melihat Islam dari sisi yang
sebenarnya. Cara berpakaian Maher yang kasual karena ia ingin menyampaikan kepada semua
orang bahwa orang bisa menjadi Islam yang taat dan baik hati serta tidak sombong
bagaimanapun penampilannya :

“The way I dress, Insya Allah, is a way of showing that people can be good Muslims no matter
how they look,” he said.

Musiknya yang terdengar lebih modern and easy to listen karena ia ingin semua orang tahu
bahwa agama Islam bukanlah sebuah agama yang membosankan :

“We [Muslims] are not a boring people, you know. We don’t just sit and pray,” he said.

Lagu Insya Allah merupakan refleksi dari diri Maher Zein sendiri. Bagaimana kadang ia
merasa sangat bingung dan putus asa dalam menghadapi hidupnya dikarenakan 2 kebudayaan
yang berbeda. Muslim yang hidup di wilayah secular Western Society. Lirik lagunya bercerita
bagaimana Maher berusaha mendapatkan jati dirinya dengan selalu berpegangan dan meminta
petunjuk dari Allah. He said :

What’s written in the song truly happened to me,” he said. “I was lost and confused, because I
tried to fit in somewhere I didn’t belong.” 

Saat ini Maher sedang mempersiapkan album keduanya yang akan rilis pada bulan
Oktober nanti, ia juga akan melakukan beberapa tour di Amerika Serikat dan telah bekerjasama
dengan British-based Awakening Records untuk pengggarapan album keduanya. Ia ingin
membawa pesan baru dalam musiknya bahwa Islam juga sebenarnya sangat membenci segala
tindakan terorisme.

Mari berharap dengan musiknya Maher Zein dapat berdakwah dan memperbaiki citra
Islam yang tidak begitu bagus di dunia barat. Terlalu banyak pandangan yang salah tentang
agama kita, sudah saatnya memperbaiki nama baik. oh ya…. Hal lain yang membuat saya sangat
mengagumi Maher Zein adalah ketika artis – artis yang lain menghabiskan waktu luangnya
dengan shoping, ke salon dan berleha – leha tidak jelas, maka Maher lebih memilih untuk
menghabiskan waktu luangnya di rumah bersama istrinya untuk menonton TV ( channel
favoritnya adalah National Geography) atau sekedar bercerita, atau menghabiskan waktu
luangnya di MESJID dengan teman – temannya. (Saya tidak pernah mendengar ada artis
Indonesia yang menghabiskan waktunya di Mesjid padahal artis - artis kita mayoritas Muslim,
hahahaha….)

Informasi terakhir dari saya, Maher akam merilis lagu ketiganya yang berjudul
“Freedom” yang terinspirasi oleh negara – negara konflik di Timur – Tengah dan Afrika. Salah
satu pesan yang ingin dia sampaikan dari lagunya adalah tentang Islam mengajarkan kita untuk
hidup rukun dan damai. Bring the Piece around the world. Semoga tulisan ini mempunyai
manfaat untuk kita semua. SYUKRON…

“ musik lebih dari sekedar hiburan yang memanjakan telinga dan memberikan
hiburan tapi lebih daripada itu, musik adalah sarana untuk berkomunikasi,
menyampaikan pesan tentang kehidupan, pelajaran dari kehidupan dan membagi
pesan damai ke semua orang, Insya Allah”

Author : YH dari berbagai sumber.

Anda mungkin juga menyukai