Anda di halaman 1dari 16

Makalah : Sejarah Pendidikan Islam pada: Juni 14, 2007, 09:22:21 pm A.

A. PENDAHULUAN Lahirnya agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, pada abad ke-7 M, menimbulkan suatu tenaga penggerak yang luar biasa, yang pernah dialami oleh umat manusia. Islam merupakan gerakan raksasa yang telah berjalan sepanjang zaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia dipandang dari segi historis dan sosiologis sangat kompleks dan terdapat banyak masalah, terutama tentang sejarah perkembangan awal Islam. Ada perbedaan antara pendapat lama dan pendapat baru. Pendapat lama sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke-13 M dan pendapat baru menyatakan bahwa Islam masuk pertama kali ke Indonesia pada abad ke-7 M. (A.Mustofa,Abdullah,1999: 23). Namun yang pasti, hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa daerah Indonesia yang mula-mula dimasuki Islam adalah daerah Aceh.(Taufik Abdullah:1983) Datangnya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai, dapat dilihat melalui jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan tarekat, serta jalur kesenian dan pendidikan, yang semuanya mendukung proses cepatnya Islam masuk dan berkembang di Indonesia. Kegiatan pendidikan Islam di Aceh lahir, tumbuh dan berkembang bersamaan dengan berkembangnya Islam di Aceh. Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa perdagangan disebabkan oleh Islam merupakan agama yang siap pakai, asosiasi Islam dengan kejayaan, kejayaan militer Islam, mengajarkan tulisan dan hapalan, kepandaian dalam penyembuhan dan pengajaran tentang moral.(Musrifah,2005: 20). Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa kerajaan Islam di Aceh tidak lepas dari pengaruh penguasa kerajaan serta peran ulama dan pujangga. Aceh menjadi pusat pengkajian Islam sejak zaman Sultan Malik AzZahir berkuasa, dengan adanya sistem pendidikan informal berupa halaqoh. Yang pada kelanjutannya menjadi sistem pendidikan formal. Dalam konteks inilah, pemakalah akan membahas tentang pusat pengkajian Islam pada masa Kerajaan Islam dengan membatasi wilayah bahasan di daerah Aceh, dengan batasan masalah, pengertian

pendidikan Islam, masuk dan berkembangnya Islam di Aceh, Dengan demikian, pendidikan Islam berarti proses dan pusat pengkajian Islam pada masa tiga kerajaan besar bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, Islam di Aceh. rohani, dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik (Insan Kamil). Re: Makalah : Sejarah Pendidikan Islam Re: Makalah : Sejarah Pendidikan Islam Jawab #1 pada: Juni 14, 2007, 09:23:03 pm B. PEMBAHASAN Pendidikan Islam Secara etimologis pendidikan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab Tarbiyah dengan kata kerjanya Robba yang berarti mengasuh, mendidik, memelihara.(Zakiyah Drajat, 1996: 25) Menurut pendapat ahli, Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. (Hasbullah,2001: 4) Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan. (Ngalim Purwanto, 1995:11). HM. Arifin menyatakan, pendidikan secara teoritis mengandung pengertian memberi makan kepada jiwa anak didik sehingga mendapatkan kepuasan rohaniah, juga sering diartikan dengan menumbuhkan kemampuan dasar manusia.(HM.Arifin, 2003: 22) Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bab 1 pasal 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU Sisdiknas No. 20, 2003) Pendidikan memang sangat berguna bagi setiap individu. Jadi, pendidikan merupakan suatu proses belajar mengajar yang membiasakan warga masyarakat sedini mungkin menggali, memahami, dan mengamalkan semua nilai yang disepa kati sebagai nilai terpuji dan dikehendaki, serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan Islam menurut Zakiah Drajat merupakan pendidikan yang lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis. (Zakiah Drajat,1996: 25) Jawab #2 pada: Juni 14, 2007, 09:24:36 pm Pusat Keunggulan Pengkajian Islam Pada Masa Kerajaan Islam di Aceh a. Masuk dan Berkembangnya Islam di Aceh Hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa dearah Indonesia yang mula-mula di masuki Islam ialah daerah Aceh.(Taufik Abdullah, 1983: 4). Berdasarkan kesimpulan seminar tentang masuknya Islam ke Indonesia yang berlangsung di Medan pada tanggal 17 20 Maret 1963, yaitu: - Islam untuk pertama kalinya telah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M, dan langsung dari Arab. - Daerah yang pertama kali didatangi oleh Islam adalah pesisir Sumatera, adapun kerajaan Islam yang pertama adalah di Pasai. - Dalam proses pengislaman selanjutnya, orang-orang Islam Indonesia ikut aktif mengambil peranan dan proses penyiaran Islam dilakukan secara damai. - Keterangan Islam di Indonesia, ikut mencerdaskan rakyat dan membawa peradaban yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia.(Taufik Abdullah, 1983: 5) Masuknya Islam ke Indonesia ada yang mengatakan dari India, dari Persia, atau dari Arab. (Musrifah, 2005: 10-11). Dan jalur yang digunakan adalah: a. Perdagangan, yang mempergunakan sarana pelayaran b. Dakwah, yang dilakukan oleh mubaligh yang berdatangan bersama para pedagang, para mubaligh itu bisa dikatakan sebagai sufi pengembara. c. Perkawinan, yaitu perkawinan antara pedagang muslim, mubaligh dengan anak bangsawan Indonesia, yang menyebabkan terbentuknya inti sosial yaitu keluarga muslim dan masyarakat muslim. d. Pendidikan. Pusat-pusat perekonomian itu berkembang menjadi pusat pendidikan dan penyebaran Islam. e. Kesenian. Jalur yang banyak sekali dipakai untuk penyebaran Islam terutama di Jawa adalah seni. Bentuk agama Islam itu sendiri mempercepat penyebaran Islam, apalagi sebelum masuk ke Indonesia telah tersebar terlebih dahulu ke daerah-daerah Persia dan India, dimana kedua daerah ini banyak memberi pengaruh kepada

perkembangan kebudayaan Indonesia. Dalam perkembangan agama Islam di daerah Aceh, peranan mubaligh sangat besar, karena mubaligh tersebut tidak hanya berasal dari Arab, tetapi juga Persia, India, juga dari Negeri sendiri. Ada dua faktor penting yang menyebabkan masyarakat Islam mudah berkembang di Aceh, yaitu: 1. Letaknya sangat strategis dalam hubungannya dengan jalur Timur Tengah dan Tiongkok. 2. Pengaruh Hindu Budha dari Kerajaan Sriwijaya di Palembang tidak begitu berakar kuat dikalangan rakyat Aceh, karena jarak antara Palembang dan Aceh cukup jauh.(A.Mustofa, Abdullah, 1999: 53) Sedangkan Hasbullah mengutip pendapat Prof. Mahmud Yunus, memperinci faktor-faktor yang menyebabkan Islam dapat cepat tersebar di seluruh Indonesia (Hasbullah, 2001: 19-20), antara lain: a. Agama Islam tidak sempit dan berat melakukan aturanaturannya, bahkan mudah ditiru oleh segala golongan umat manusia, bahkan untuk masuk agama Islam saja cukup dengan mengucap dua kalimah syahadat saja. b. Sedikit tugas dan kewajiban Islam c. Penyiaran Islam itu dilakukan dengan cara berangsurangsur sedikit demi sedikit. d. Penyiaran Islam dilakukan dengan cara bijaksana. e. Penyiaran Islam dilakukan dengan perkataan yang mudah dipahami umum, dapat dimengerti oleh golongan bawah dan golongan atas. Konversi massal masyarakat Nusantara kepada Islam pada masa perdagangan terjadi karena beberapa sebab (Musrifah, 2005: 20-21), yaitu: 1. Portilitas (siap pakai) sistem keimanan Islam. 2. Asosiasi Islam dengan kekayaan. Ketika penduduk pribumi Nusantara bertemu dan berinteraksi dengan orang muslim pendatang di pelabuhan, mereka adalah pedagang yang kaya raya. Karena kekayaan dan kekuatan ekonomi, mereka bisa memainkan peranan penting dalam bidang politik dan diplomatik. 3. Kejayaan militer. Orang muslim dipandang perkasa dan tangguh dalam peperangan. 4. Memperkenalkan tulisan. Agama Islam memperkenalkan tulisan ke berbagai wilayah Asia Tenggara yang sebagian besar belum mengenal tulisan. 5. Mengajarkan penghapalan Al-Quran. Hapalan menjadi sangat penting bagi penganut baru, khususnya untuk kepentingan ibadah, seperti sholat. 6. Kepandaian dalam penyembuhan. Tradisi tentang konversi kepada Islam berhubungan dengan kepercayaan

bahwa tokoh-tokoh Islam pandai menyembuhkan. Sebagai contoh, Raja Patani menjadi muslim setelah disembuhkan dari penyakitnya oleh seorang Syaikh dari Pasai. 7. Pengajaran tentang moral. Islam menawarkan keselamatan dari berbagai kekuatan jahat dan kebahagiaan di akhirat kelak. Melalui faktor-faktor dan sebab-sebab tersebut, Islam cepat tersebar di seluruh Nusantara sehingga pada gilirannya nanti, menjadi agama utama dan mayoritas negeri ini. Tercatat Re: Makalah : Sejarah Pendidikan Islam Jawab #3 pada: Juni 14, 2007, 09:25:28 pm b. Pusat Keunggulan Pengkajian Islam Pada Tiga Kerajaan Islam di Aceh. 1. Zaman Kerajaan Samudra Pasai Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah kerajaan Samudra Pasai, yang didirikan pada abad ke-10 M dengan raja pertamanya Malik Ibrahim bin Mahdum. Yang kedua bernama Al-Malik Al-Shaleh dan yang terakhir bernama AlMalik Sabar Syah (tahun 1444 M/ abad ke-15 H). (Mustofa Abdullah, 1999: 54) Pada tahun 1345, Ibnu Batutah dari Maroko sempat singgah di Kerajaan Pasai pada zaman pemerintahan Malik Az-Zahir, raja yang terkenal alim dalam ilmu agama dan bermazhab Syafii, mengadakan pengajian sampai waktu sholat Ashar dan fasih berbahasa Arab serta mempraktekkan pola hidup yang sederhana. (Zuhairini,et.al, 2000: 135) Keterangan Ibnu Batutah tersebut dapat ditarik kesimpulan pendidikan yang berlaku di zaman kerajaan Pasai sebagai berikut: a. Materi pendidikan dan pengajaran agama bidang syariat adalah Fiqh mazhab Syafii b. Sistem pendidikannya secara informal berupa majlis talim dan halaqoh c. Tokoh pemerintahan merangkap tokoh agama d. Biaya pendidikan bersumber dari negara.(Zuhairini, et.al., 2000: 136) Pada zaman kerajaan Samudra Pasai mencapai kejayaannya pada abad ke-14 M, maka pendidikan juga tentu mendapat tempat tersendiri. Mengutip keterangan Tome Pires, yang menyatakan bahwa di Samudra Pasai banyak terdapat kota, dimana antar warga kota tersebut terdapat orang-orang berpendidikan.(M.Ibrahim, et.al, 1991: 61) Menurut Ibnu Batutah juga, Pasai pada abad ke-14 M, sudah

merupakan pusat studi Islam di Asia Tenggara, dan banyak berkumpul ulama-ulama dari negara-negara Islam. Ibnu Batutah menyatakan bahwa Sultan Malikul Zahir adalah orang yang cinta kepada para ulama dan ilmu pengetahuan. Bila hari jumat tiba, Sultan sembahyang di Masjid menggunakan pakaian ulama, setelah sembahyang mengadakan diskusi dengan para alim pengetahuan agama, antara lain: Amir Abdullah dari Delhi, dan Tajudin dari Ispahan. Bentuk pendidikan dengan cara diskusi disebut Majlis Talim atau halaqoh. Sistem halaqoh yaitu para murid mengambil posisi melingkari guru. Guru duduk di tengahtengah lingkaran murid dengan posisi seluruh wajah murid menghadap guru. 2. Kerajaan Perlak Kerajaan Islam kedua di Indonesia adalah Perlak di Aceh. Rajanya yang pertama Sultan Alaudin (tahun 1161-1186 H/abad 12 M). Antara Pasai dan Perlak terjalin kerja sama yang baik sehingga seorang Raja Pasai menikah dengan Putri Raja Perlak. Perlak merupakan daerah yang terletak sangat strategis di Pantai Selat Malaka, dan bebas dari pengaruh Hindu.(Hasbullah, 2001: 29) Kerajaan Islam Perlak juga memiliki pusat pendidikan Islam Dayah Cot Kala. Dayah disamakan dengan Perguruan Tinggi, materi yang diajarkan yaitu bahasa Arab, tauhid, tasawuf, akhlak, ilmu bumi, ilmu bahasa dan sastra Arab, sejarah dan tata negara, mantiq, ilmu falaq dan filsafat. Daerahnya kira-kira dekat Aceh Timur sekarang. Pendirinya adalah ulama Pangeran Teungku Chik M.Amin, pada akhir abad ke-3 H, abad 10 M. Inilah pusat pendidikan pertama. Rajanya yang ke enam bernama Sultan Mahdum Alaudin Muhammad Amin yang memerintah antara tahun 1243-1267 M, terkenal sebagai seorang Sultan yang arif bijaksana lagi alim. Beliau adalah seorang ulama yang mendirikan Perguruan Tinggi Islam yaitu suatu Majlis Taklim tinggi dihadiri khusus oleh para murid yang sudah alim. Lembaga tersebut juga mengajarkan dan membacakan kitab-kitab agama yang berbobot pengetahuan tinggi, misalnya kitab AlUmm karangan Imam Syafii.(A.Mustofa, Abdullah, 1999: 54) Dengan demikian pada kerajaan Perlak ini proses pendidikan Islam telah berjalan cukup baik. 3. Kerajaan Aceh Darussalam Proklamasi kerajaan Aceh Darussalam adalah hasil peleburan kerajaan Islam Aceh di belahan Barat dan Kerajaan Islam Samudra Pasai di belahan Timur. Putra Sultan Abidin Syamsu Syah diangkat menjadi Raja dengan

Sultan Alaudin Ali Mughayat Syah (1507-1522 M). Bentuk teritorial yang terkecil dari susunan pemerintahan Kerajaan Aceh adalah Gampong (Kampung), yang dikepalai oleh seorang Keucik dan Waki (wakil). Gampong-gampong yang letaknya berdekatan dan yang penduduknya melakukan ibadah bersama pada hari jumat di sebuah masjid merupakan suatu kekuasaan wilayah yang disebut mukim, yang memegang peranan pimpinan mukim disebut Imeum mukim.(M. Ibrahim, et.al., 1991: 75) Jenjang pendidikan yang ada di Kerajaan Aceh Darussalam diawali pendidikan terendah Meunasah (Madrasah). Yang berarti tempat belajar atau sekolah, terdapat di setiap gampong dan mempunyai multi fungsi antara lain: - Sebagai tempat belajar Al-Quran - Sebagai Sekolah Dasar, dengan materi yang diajarkan yaitu menulis dan membaca huruf Arab, Ilmu agama, bahasa Melayu, akhlak dan sejarah Islam. Fungsi lainnya adalah sebagai berikut: - Sebagai tempat ibadah sholat 5 waktu untuk kampung itu. - Sebagai tempat sholat tarawih dan tempat membaca AlQuran di bulan puasa. - Tempat kenduri Maulud pada bulan Mauludan. - Tempat menyerahkan zakat fitrah pada hari menjelang Idhul Fitri atau bulan puasa - Tempat mengadakan perdamaian bila terjadi sengketa antara anggota kampung. - Tempat bermusyawarah dalam segala urusan - Letak meunasah harus berbeda dengan letak rumah, supaya orang segera dapat mengetahui mana yang rumah atau meunasah dan mengetahui arah kiblat sholat. (M. Ibrahim, 1991: 76) Selanjutnya sistem pendidikan di Dayah (Pesantren) seperti di Meunasah tetapi materi yang diajarkan adalah kitab Nahu, yang diartikan kitab yang dalam Bahasa Arab, meskipun arti Nahu sendiri adalah tata bahasa (Arab). Dayah biasanya dekat masjid, meskipun ada juga di dekat Teungku yang memiliki dayah itu sendiri, terutama dayah yang tingkat pelajarannya sudah tinggi. Oleh karena itu orang yang ingin belajar nahu itu tidak dapat belajar sambilan, untuk itu mereka harus memilih dayah yang agak jauh sedikit dari kampungnya dan tinggal di dayah tersebut yang disebut Meudagang. Di dayah telah disediakan pondok-pondok kecil mamuat dua orang tiap rumah. Dalam buku karangan Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, istilah Rangkang

merupakan madrasah seringkat Tsanawiyah, materi yang diajarkan yaitu bahasa Arab, ilmu bumi, sejarah, berhitung, dan akhlak. Rangkang juga diselenggarakan disetiap mukim. (Hasbullah, 2001: 32) Bidang pendidikan di kerajaan Aceh Darussalam benarbenar menjadi perhatian. Pada saat itu terdapat lembagalembaga negara yang bertugas dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan yaitu: 1. Balai Seutia Hukama, merupakan lembaga ilmu pengetahuan, tempat berkumpulnya para ulama, ahli pikir dan cendikiawan untuk membahas dan mengembangkan ilmu pengetahuan. 2. Balai Seutia Ulama, merupakan jawatan pendidikan yang bertugas mengurus masalah-masalah pendidikan dan pengajaran. 3. Balai Jamaah Himpunan Ulama, merupakan kelompok studi tempat para ulama dan sarjana berkumpul untuk bertukar fikiran membahas persoalan pendidikan dan ilmu pendidikannya. Aceh pada saat itu merupakan sumber ilmu pengetahuan dengan sarjana-sarjanaya yang terkenal di dalam dan luar negeri. Sehingga banyak orang luar datang ke Aceh untuk menuntut ilmu, bahkan ibukota Aceh Darussalam berkembang menjadi kota Internasional dan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Kerajaan Aceh telah menjalin suatu hubungan persahabatan dengan kerajaan Islam terkemuka di Timur Tengah yaitu kerajaan Turki. Pada masa itu banyak pula ulama dan pujangga-pujangga dari berbagai negeri Islam yang datang ke Aceh. Para ulama dan pujangga ini mengajarkan ilmu agama Islam (Theologi Islam) dan berbagai ilmu pengetahuan serta menulis bermacam-macam kitab berisi ajaran agama. Karenanya pengajaran agama Islam di Aceh menjadi penting dan Aceh menjadi kerajaan Islam yang kuat di nusantara. Diantara para ulama dan pijangga yang pernah datang ke kerajaan Aceh antara lain Muhammad Azhari yang mengajar ilmu Metafisika, Syekh Abdul Khair Ibn Syekh Hajar ahli dalam bidang pogmatic dan mistik, Muhammad Yamani ahli dalam bidang ilmu usul fiqh dan Syekh Muhammad Jailani Ibn Hasan yang mengajar logika. (M.Ibrahim,et.al., 1991: 88) Tokoh pendidikan agama Islam lainnya yang berada di kerajaan Aceh adalah Hamzah Fansuri. Ia merupakan seorang pujangga dan guru agama yang terkenal dengan ajaran tasawuf yang beraliran wujudiyah. Diantara karya-karya Hamzah Fansuri adalah Asrar Al-Aufin, Syarab Al-Asyikin, dan Zuiat Al-Nuwahidin. Sebagai seorang pujangga ia menghasilkan karya-karya, Syair si burung pungguk, syair perahu.

Ulama penting lainnnya adalah Syamsuddin As-Samathrani atau lebih dikenal dengan Syamsuddin Pasai. Ia adalah murid dari Hamzah Fansuri yang mengembangkan paham wujudiyah di Aceh. Kitab yang ditulis, Miratul al-Qulub, Miratul Mukmin dan lainnya. Ulama dan pujangga lain yang pernah datang ke kerajaan Aceh ialah Syekh Nuruddin Ar-Raniri. Ia menentang paham wujudiyah dan menulis banyak kitab mengenai agama Islam dalam bahasa Arab maupun Melayu klasik. Kitab yang terbesar dan tertinggi mutu dalam kesustraan Melayu klasik dan berisi tentang sejarah kerajaan Aceh adalah kitab Bustanul Salatin. Pada masa kejayaan kerajaan Aceh, masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636) oleh Sultannya banyak didirikan masjid sebagai tempat beribadah umat Islam, salah satu masjid yang terkenal Masjid Baitul Rahman, yang juga dijadikan sebagai Perguruan Tinggi dan mempunyai 17 daars (fakultas). Dengan melihat banyak para ulama dan pujangga yang datang ke Aceh, serta adanya Perguruan Tinggi, maka dapat dipastikan bahwa kerajaan Aceh menjadi pusat studi Islam. Karena faktor agama Islam merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Aceh pada periode berikutnya. Menurut B.J. Boland, bahwa seorang Aceh adalah seorang Islam.(M.Ibrahim,et.al., 1991: 89)

Re: Makalah : Sejarah Pendidikan Islam Jawab #4 pada: Juni 14, 2007, 09:26:10 pm C. KESIMPULAN Pendidikan merupakan suatu proses belajar engajar yang membiasakan kepada warga masyarakat sedini mungkin untuk menggali, memahami dan mengamalkan semua nilai yang disepakati sebagai nilai yang terpujikan dan dikehendaki, serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan ciri pribadi, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan Islam sendiri adalah proses bimbingan terhadap peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik (insan kamil) Keberhasilan dan kemajuan pendidikan di masa kerajaan Islam di Aceh, tidak terlepas dari pengaruh Sultan yang berkuasa dan peran para ulama serta pujangga, baik dari luar maupun setempat, seperti peran Tokoh pendidikan Hazah Fansuri, Syamsudin As-Sumatrani, dan Syaeh Nuruddin ARaniri, yang menghasilkan karya-karya besar sehingga menjadikan Aceh sebagai pusat pengkajian Islam.

DAFTAR

PUSTAKA

Abdullah, Taufik. Ed. Agama dan Perubahan Sosial, Jakarta : CV. Rajawali, 1983 Arifin, HM., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003 Drajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1996 Gunawan, Ary H, Sosiologi Pendidikan, Jakarta : PT. Dra. Hasbullah Rineka Cipta, 2000 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, pendidikan islam yaitu: Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001, cet. 4 Ibrahim, M, et.al., Sejarah Daerah Propinsi Daerah 1. Istimewa Aceh, Jakarta : CV. Tumaritis, 1991, cet 2 1. Mustofa.A, aly, Abdullah, Sejarah Pendidikan Islam di 1. Indonesia, Untuk Fakultas Tarbiyah, Bandung : CV. Pustaka Setia, 1999 Purwanto, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,1992

2.

zaman lahirnya islam sampai dengan masa sekarang. Cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, baik dari segi ide dan konsepsi maupun segi institusi dan operasionalisasi sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang7. merumuskan bahwa sejarah

disebut dengan sejarah serba objek hal ini sejalan dengan peranan agama islam sebagai agama dakwah penyeru kebaikan, pencegah kemungkaran, menuju kehidupan yang sejahtera lahir bathin secara material dan spiritual. Namun sebagai cabang dari ilmu pengetahuan, objek sejarah pendidikan islam umumnya tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan dalam objek-objek sejarah pendidikan, seperti mengenai sifat-sifat yang dimilikinya. Dengan kata lain, bersifat menjadi sejarah serba subjek9.

1.

Metode

catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari sejak lahirnya sampai sekarang. 2. Suatu cabang ilmu pengetahuan Redaksi Penerbit Asa Mandiri, Standar Nasional yang berhubungan dengan Pendidikan (NSP), Jakarta: Asa Mandiri, 2006 pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam Sunanto, Musrifah, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, baik dari segi gagasan atau ideJakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005 ide, konsep, lembaga maupun Tafsir, Ahmad, Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan opersinalisasi sejak zaman nabi Untuk memahami sejarah pendidikan islam Kebudayaan, Bandung : Pustaka, 1986 Muhammad hingga saat ini8. diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode II, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1993 Dari dua sumber yang merumuskan sejarah komparatif dan metode analisis sistensis. Zauharini, et.al., Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : PT. pendidikan islam dapat disimpulkan bahwa kedua penjelasan Bumi Aksara, 2000, set 6 memiliki maksud yang sama yaitu peristiwa atau cabang ilmu Dengan metode deskriptif, ajaran-ajaran islam yang pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan dibawa oleh Rosulullah saw, yang termaktub dalam Alpendidikan islam dari segi ide, konsep, lembaga Quran dijelaskan oleh As-sunnah , khususnya yang langsung operasionalisasi dari sejak zaman nabi Muhammad saw berkaitan dengan pendidikan islam dapat dilukiskan dan 1. Pengertian Sejarah Pendidikan Islam sampai sekarang. dijelaskan sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka yang terkandung dalam ajaran islam dapat dipahami. Dari pengertian sejarah dan pendidikan islam maka dapat dirumuskan pengertian tentang sejarah 1. Ruang Lingkup Sejarah Pendidikan Islam Metode komparatif mencoba membandingkan pendidikan islam atau tarihut Tarbiyah islamiyah dalam antara tujuan ajaran islam tentang pendidikan dan tuntunan buku Zuhairini yaitu: 1. Obyek fakta-fakta pendidikan yang hidup dan berkembang pada masa dan tempat tertentu. Dengan metode ini dapat diketahui 1. Obyek kajian sejarah pendidikan islam adalah fakta- persamaan dan perbedaan yang ada pada dua hal tersebut 1. keterangan mengenai pertumbuhan sehingga dapat diajukan pemecahan yang mungkin keduanya dan perkembangan pendidikan Islam fakta pendidikan islam berupa informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam baik formal, informal apabila terjadi kesenjangan. dari waktu ke waktu yang lain, sejak dan non formal. Dengan demikian akan diproleh apa yang

Mengenai metode sejarah pendidikan islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah. Kebiasaan dari penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus keterampilan intelektual. Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis untuk menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya10.

Metode analisis sinsesis digunakan untuk memberikan analisis terhadap istilah-istilah atau pengertian-pengertian yang diberikan ajaran islam secara kritis, sehingga menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan islam. Pada saatnya dengan metode sintesis dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang akurat dan cermat dari pembahasan sejarah pendidikan islam. Metode ini dapat pula didayagunakan untuk kepentingan proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia yang islami11. Dalam penggalian dan penulisan sejarah pendidikan islam ada beberapa metode yang dapat dipakai antaranya: 1.

tentu sangat bermanfaat terutama dalam rangka memberikan Berpedoman pada ayat diatas umat islam dapat sumbangan bagi pertumbuhan atau perkembangan meneladani proses pendidikan islam semenjak zaman pendidikan13. kerasulan Muhammad saw, Khulafaur Rasyidin, ulamaulama besar dan para pemuka gerakan pendidikan islam. Secara umum sejarah memegang peranan penting bagi kehidupan umat manusia. Hal ini karena sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat manusia. Sumber utama ajaran Islam (Al-Quran) mengandung cukup banyak nilai-nilai kesejarahan yang langsung dan tidak langsung mengandung makna benar, pelajaran yang sangat tinggi dan pimpinan utama khususnya umat islam. Ilmu tarikh (sejarah) dalam islam menduduki arti penting dan berguna dalam kajian dalam islam. Oleh karena itu kegunaan sejarah pendidikan meliputi dua aspek yaitu kegunaan yang bersifat umum dan yang bersifat akademis14. Sebagai cermin ilmu sejarah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam berbagai kegiatan. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan bahwa tidak semua kagiatan manusia berjalan mulus terkadang menemukan rintangan-rintangan tertentu sehingga dalam proses kegiatannya mendapat sesuatu yang tidak diharapkan, maka kita perlu bercermin atau dengan kata lain mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian masa lampau sehingga tarikh itu bagi masa menjadi cermindan dapat diambil manfaatnya khususnya bagi perkembangan pendidikan islam.

1. 2. 3.

Metode Lisan dengan metode ini pelacakan suatu obyek sejarah dengan menggunakan interview. Metode Observasi dalam hal ini obyek sejarah diamati secara langsung. Metode Documenter dimana dengan metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis12.

Sebagai pembanding, suatu peristiwa yang berlangsung dari masa ke masa tentu memiliki kesamaan dan Sejarah pendidikan islam memiliki kegunaan kekhususan. Dengan demikian hasil proses pembanding tersendiri diantaranya sebagai faktor keteladanan, cermin, antara masa silam, sekarang, dan yang akan datang pembanding, dan perbaikan keadaan. Sebagai faktor diharapkan dapat memberi andil bagi perkembangan keteladanan dapat dimaklumi karena al-Quran sebagai pendidikan islam karena sesungguhnya tarikh itu menjadi sumber ajaran islam banyak mengandung nilai kesejarahan cermin perbandingan bagi masa yang baru. sebagai teladan. Hal ini tersirat dalam Al-Quran : Sebagai perbaikan, setelah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam berbagai kegiatan kita berusaha pula untuk memperbaiki keadaan yang 15 Sesungguhnya telah ada pada diri Rosulullah itu sebelumnya kurang konstruktif menjadi lebih konstruktif . suri tauladan yang baik bagimu sekalian .( Q.S. Al-Ahzab: Adapun kegunaan sejarah pendidikan islam yang 21) bersifat akademis diharapkan dapat : .. (31).. Katakanlah: jika kamu (benar-benar)mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu(Q.S. Ali-Imran:31) (158) . Dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk (Q.S Al-Araaf:158) 1. 2. 3. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang. Mengambil manfaat dari proses pendidikan islam, guna memecahkan problematika pendidikan islam pada masa kini. Memiliki sikapn positif terhadap perubahanperubahan dan pembaharuan-pembaharuan sistem pendidikan islam.

1.

Manfaat Sejarah Pendidikan Islam

Dengan mengkaji sejarah akan bisa memperoleh informasi tentang pelaksanaan pendidikan islam dari zaman Rosulullah sampai sekarang mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali tentang pendidikan islam. Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan islam dengan segala ide, konsep, intitusi, sistem, dan operasionalisnya yang terjadi dari waktu ke waktu, jadi sejarah pada dasarnya tidak hanya sekedar memberikan romantisme tetapi lebih dari itu merupakan refleksi historis. Dengan demikian belajar sejarah pendidikan islam dapat memberikan semangat (back projecting theory) untuk membuka lembaran dan mengukir kejaya dan kemajuan pendidikan islam yang baru dan lebih baik. Dengan demikian sejarah pendidikan islam sebagai study tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan sejarah pendidikan sudah barang

Selain itu sejarah pendidikan islam akan mempunyai kegunaan dalam rangka pembangunan dan pengembangan pendidikan islam. Dalam hal ini, sejarah pendidikan islam akan memberikan arah kemajuan yang

pernah dialami sehingga pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dalam kerangka pandangan yang utuh dan mendasar16.

perjalanan sejarah pendidikan islam. Teori-teori yang berkaitan dalam dunia pendidikan besar gunanya dalam mengumpulkan fakta-fakta sejarah yang selanjutnya menempatkan fakta-fakta tersebut dalam konteks sejarahnya dengan demikian pembahasan sejarah pendidikan tidak 1. Pentingnya dalam Mempelajari Sejarah sekedar menempatkan peristiwa-peristiwa yang berkaitan Pendidikan Islam dengan perkembangan dan perjalanan pendidikan islam sesuai dengan urutan-urutan peristiwa. Lebih dari itu sejarah Dari mengkaji sejarah kita dapat memperoleh pendidikan islam menuntut pengungkapan realitas sosial informasi tentang pelaksaan pendidikan islam dari zaman muslim untuk menjawab suatu peristiwa yang terjadi. Rosulullah sampai sekarang, mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran dan kebangkitan Dengan demikian sejarah pendidikan islam kembali dari pendidikan islam. Dari sejarah dapat bukanlah ilmu berdiri sendiri namun merupakan bagian dari diketahui bagaimana yang terjadi dalam penyelenggaraan sejarah pendidikan secara umum. Sejarah pendidikan pendidikan islam dengan segala ide, konsep, institusi, merupakan uraian sistematis dari segala sesuatu yang telah sistem, dan opersionalnya yang terjadi dari waktu ke dipikirkan dan dikerjakan dalam lapangan pendidikan pada waktu17. waktu yang telah lampau. Sejarah pendidikan menguraikan

1.

Sejarah Kebudayaan

Dalam hubungan ini pendidikan berarti pemindahan isi kebudayaan untuk menyempurnakan segala dan kecakapan anak didik guna menghadapi persoalan-persoalan dan harapan-harapan kebudayaannya, pendidikan islam adalah usaha mewariskan nilai-nilai budaya dari suatu generasi ke generasi selanjutnya. Oleh karenanya mempelajari sejarah kebudayaan dalam rangka memahami sejarah islam adalah sangat penting20.

1.

Periodesasi Sejarah Pendidikan Islam

Sejarah pendidikan islam pada hakikatnya tidak perkembangan pendidikan dari dahulu hingga sekarang19. terlepas dari sejarah islam. Oleh karenanya, periodesasi Dalam ajaran islam, pendidikan mendapatkan Oleh karena itu, sejarah pendidikan sangat erat kaitannya pendidikan islam berada dalam periode-periode sejarah islam posisi yang sangat penting dan tinggi karena pendidikan dengan beberapa ilmu antara lain: itu sendiri. Prof. Dr. Harun Nasution secara garis membagi merupakan salah satu perhatian sentral (central attention) sejarah islam kedalam tiga periode yaitu periode klasik, masyarakat. Pengalaman pembangunan di negara-negara 1. pertengahan, dan modern21. sudah maju khususnya negara-negara di dunia Barat 1. Sosiologi membuktikan betapa besar peran pendidikan dalam proses Kemudian dalam buku Dra. Zuhairini dijelaskan pembangunan. Interaksi yang terjadi baik antara individu maupun bahwa periode-periode tersebut di bagi menjadi lima masa, antara golongan, dimana dalam hal ini yaitu: Tepatnya dikatakan oleh Ghulam nabi Saqib menimbulkan suatu dinamika. Dinamika dan Education may be used to help modernize a society, perubahan tersebut bermuara pada terjadinya 1. masa hidupnya Nabi Muhammad SAW (571-632 education, therefore is certainly the key to the mobilitas sosial semua itu berpengaruh pada sistem M) modernization of muslim societies. Demikian juga tepat pendidikan islam. Serta kebijaksanaan pendidikan 2. masa Khalifaur Rasyidin di Madinah ( 632-661 M) dapat dikatakan Jhon Dewey, pendidikan diartikan sebagai islam yang dijalankan pada suatu masa. 3. masa kekuasaan Umawiyah di Damsyik (661-750 social continuty of life. Pendidikan juga diartikan, it mo M) kowly as transmission from some persons to others of the 4. masa kekuasaan Abbasiyah di Baghdad ( 750skills the arts and the science. Adapun Kant, mengartikan 1. 1250) pendidikan sebagai care, discipline and instruction. Oleh 1. Ilmu Sejarah 5. masa dari jatuhnya kekuasaan Khalifah di Bagdad karena itu, peranan pendidik sangat penting dan pendidikan hendaknya memenuhi kebutuhan masyarakat18. tahun 1250 M s/d sekarang22. Membahas tentang perkembangan peristiwaperistiwa atau kejadian kejadian penting di masa 1 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di 1. Ilmu yang Erat Kaitannya dengan Sejarah lampau dan juga dibahas segala ikhwal orangPendidikan Islam orang besar dalam struktur kekuasaan dalam Indonesia, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 1995, h. 1 Pendidikan islam merupakan warisan dan perkembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman ajaran islam dalam rangka terbentuknya kepribadian utama menurut islam. Munculnya ilmu pendidikan telah memotivasi umat islam untuk menelusuri politik karena umumnya orang-orang yang besar cukup dominan pengaruhnya dalam menetukan sistem, materi, tujuan pendidikan, yang berlaku pada masa itu. 1. 2 Departemen Agama, rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Departemen Agama RI, 2005, h. 1

3 A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, h. 11

17 Hanun Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2001, h.11.

4 Armai Arief, Sejarah Pertumbuhan dan 18 Departemen Agama, rekontruksi Sejarah Perkembangan Lembaga Pendiidikan Islam klasik, Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Departemen Agama Bandung: Percetakan Angkasa, 2005, h. 4 RI, 2005, h. 7 5 A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, h. 11 6 http//forum.dudung.net. 20 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di 7 Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Indonesia, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 1995, h. 11-12 Jakarta : Bumi Aksara, 1997, h. 2 21 Enung K Rukiati, Sejarah Pendidikan Islam di 8 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di indonesia,Bandung: CV Pustaka Setia, 2006, h. 17. Indonesia, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 1995, h. 8-9 9 A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, h. 14. 10 A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, h. 14 11 Enung K Rukiati,Sejarah Pendidikan Islam di indonesia,Bandung: CV Pustaka Setia, 2006, h. 14-15. 12 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 1995, h. 10 13 Departemen Agama, rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Departemen Agama RI, 2005, h. 18 19 Departemen Agama, rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Departemen Agama RI, 2005,h. 11

Gujarat, India. Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat India melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar abad ke-13 M. Kedua, teori Makkah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M.[1]. Melalui Kesultanan Tidore yang juga menguasai Tanah Papua, sejak abad ke-17, jangkauan terjauh penyebaran Islam sudah mencapai Semenanjung Onin di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Kalau Ahli Sejarah Barat beranggapan bahwa Islam masuk di Indonesia mulai abad 13 adalah tidak benar, HAMKA berpendapat bahwa pada tahun 625 M sebuah naskah Tiongkok mengkabarkan bahwa menemukan kelompok bangsa Arab yang telah bermukim di pantai Barat Sumatera [2] 22 Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Barus) . Pada saat nanti wilayah Barus ini akan masuk ke wilayah kerajaan Srivijaya. Jakarta : Bumi Aksara, 1997, h. 5 Islam di Indonesia Islam di Indonesia merupakan mayoritas terbesar ummat Muslim di dunia. Ada sekitar 85,2% atau 199.959.285 jiwa dari total 234.693.997 jiwa penduduk. Walau Islam menjadi mayoritas, namun Indonesia bukanlah negara yang berasaskan Islam. Sejarah masuknya Islam Penyebaran Islam (1200 - 1600) Pada tahun 674M semasa pemerintahan Khilafah Islam Utsman bin Affan, memerintahkan mengirimkan utusannya (Muawiyah bin Abu Sufyan) ke tanah Jawa yaitu ke Jepara (pada saat itu namanya Kalingga). Hasil kunjungan duta Islam ini adalah raja Jay Sima ptra ratu [[Sima dari Kalingga masuk Islam [3]. Pada tahun 718M raja Srivijaya Sri Indravarman setelah kerusuhan Kanton juga masuk Islam pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz (Dinasti Umayyah). Sanggahan Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui Pedagang Gujarat

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penyebaran Islam Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui pedagang di Indonesia (1200 - 1600) Gujarat adalah tidaklah benar, apabila benar maka tentunya 14 A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Islam yang akan berkembang kebanyakan di Indonesia Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, h. 16. Berbagai teori perihal masuknya Islam ke Indonesia terus adalah aliran Syiah karena Gujarat pada masa itu beraliran muncul sampai saat ini. Fokus diskusi mengenai kedatangan Syiah, akan tetapi kenyataan Islam di Indonesia didominasi 15 Enung K Rukiati, Sejarah Pendidikan Islam Islam di Indonesia sejauh ini berkisar pada tiga tema utama, Mazhab Safi'i. di indonesia,Bandung: CV Pustaka Setia, 2006, h. 17. yakni tempat asal kedatangannya, para pembawanya, dan waktu kedatangannya.[1] Mengenai tempat asal kedatangan Sanggahan lain adalah bukti telah munculnya Islam di masa 16 Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Islam yang menyentuh Indonesia, di kalangan para sejarawan terdapat beberapa pendapat. Ahmad Mansur Suryanegara awal dengan bukti Tarikh Nisan Fatimah binti Maimun Jakarta : Bumi Aksara, 1997, h. 2 mengikhtisarkannya menjadi tiga teori besar. Pertama, teori (1082M) di Gresik.

Masa kolonial

Di akhir abad ke-19, muncul ideologi pembaruan Islam yang diserukan oleh Jamal-al-Din Afghani dan Muhammad Abduh. Pada abad ke-17 masehi atau tahun 1601 kerajaan Hindia Ulama-ulama Minangkabau yang belajar di Kairo, Mesir Belanda datang ke Nusantara untuk berdagang, namun banyak berperan dalam menyebarkan ide-ide tersebut, pada perkembangan selanjutnya mereka menjajah daerah diantara mereka ialah Muhammad Djamil Djambek dan ini. Belanda datang ke Indonesia dengan kamar Abdul Karim Amrullah. Pembaruan Islam yang tumbuh dagangnya, VOC, sejak itu hampir seluruh wilayah begitu pesat didukung dengan berdirinya sekolah-sekolah Nusantara dikuasainya kecuali Aceh. Saat itu antara pembaruan seperti Adabiah (1909), Diniyah Putri (1911), dan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara belum sempat Sumatera Thawalib (1915). Pada tahun 1906, Tahir bin membentuk aliansi atau kerja sama. Hal ini yang Jalaluddin menerbitkan koran pembaruan al-Iman di Singapura dan lima tahun kemudian, di Padang terbit koran menyebabkan proses penyebaran dakwah terpotong. dwi-mingguan al-Munir.[5] Dengan sumuliayatul (kesempurnaan) Islam yang tidak ada pemisahan antara aspek-aspek kehidupan tertentu dengan yang lainnya, ini telah diterapkan oleh para ulama saat itu. Ketika penjajahan datang, para ulama mengubah pesantren menjadi markas perjuangan, para santri (peserta didik pesantren) menjadi jundullah (pasukan Allah) yang siap melawan penjajah, sedangkan ulamanya menjadi panglima perang. Potensi-potensi tumbuh dan berkembang di abad ke-13 menjadi kekuatan perlawanan terhadap penjajah. Ini dapat dibuktikan dengan adanya hikayathikayat pada masa kerajaan Islam yang syair-syairnya berisi seruan perjuangan. Para ulama menggelorakan jihad melawan penjajah Belanda. Belanda mengalami kewalahan yang akhirnya menggunakan strategi-strategi: Demografi Sebagian besar ummat Islam di Indonesia berada di wilayah Indonesia bagian Barat, seperti di pulau Sumatera, Jawa, Madura dan Kalimantan. Sedangkan untuk wilayah Timur, penduduk Muslim banyak yang menetap di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku Utara dan enklave tertentu di Indonesia Timur seperti Kabupaten Alor, Fakfak, Haruku, Banda, Tual dan lain-lain.

Masjid Masjid Raya Medan al Ma'shun, adalah salah satu ciri bangunan berarsitektur Islam yang ada di Indonesia Masjid adalah tempat ibadah Muslim yang dapat dijumpai diberbagai tempat di Indonesia. Menurut data Lembaga Ta'mir Masjid Indonesia, saat ini terdapat 125 ribu[7] masjid yang dikelola oleh lembaga tersebut, sedangkan jumlah secara keseluruhan berdasarkan data Departemen Agama tahun 2004, jumlah masjid di Indonesia sebanyak 643.834 buah, jumlah ini meningkat dari data tahun 1977 yang sebanyak 392.044 buah. Diperkirakan, jumlah masjid dan mushala di Indonesia saat ini antara 600-800 ribu buah.[8] Pendidikan Pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Gambar diambil akhir Januari 2006. Pesantren adalah salah satu sistem pendidikan Islam yang ada di Indonesia dengan ciri yang khas dan unik, juga dianggap sebagai sistem pendididikan paling tua di Indonesia.[9] Selain itu, dalam pendidikan Islam di Indonesia juga dikenal adanya Madrasah Ibtidaiyah (dasar), Madrasah Tsanawiyah (lanjutan), dan Madrasah Aliyah (menengah). Untuk tingkat universitas Islam di Indonesia juga kian maju seiring dengan perkembangan zaman, hal ini dapat dilihat dari terus beragamnya universitas Islam. Hampir disetiap provinsi di Indonesia dapat dijumpai Institut Agama Islam Negeri serta beberapa universitas Islam lainnya. Organisasi Terdapat beberapa organisasi Islam di Indonesia, diantaranya adalah Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Jamiat Khair, sebuah organisasi Islam tempat para ulama dan aktivis bergabung, tempat bermulanya Ahmad Soorkati mengawali karier dakwahnya di Indonesia. Ia diundang secara khusus oleh gerakan ini untuk menjadi pengajar pada berbagai badan pendidikan yang dirintisnya pada tahun 1912. Ia datang dari Sudan, membawa dan mengusung pola pikir rasional dalam berbagai kuliahnya. NU merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan anggota sekitar 35 juta. NU seringkali

Pengadaan transmigrasi dari Jawa dan Madura yang secara besar-besaran dilakukan oleh pemerintahan Suharto selama tiga dekade ke wilayah Timur Indonesia telah menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk Muslim disana. Untuk Politik devide et impera, yang pada pertamakalinya, pada tahun 1990an ummat Kristen menjadi kenyataannya memecah-belah atau mengadu minoritas di Maluku. Kebijakan transmigrasi ini, yang telah domba antara kekuatan ulama dengan adat, melebarkan kesenjangan sosial dan ekonomi, mengakibatkan contohnya perang Padri di Sumatera Barat dan sejumlah konflik di Maluku, Sulawesi Tengah, dan sebagian wilayah Papua. perang Diponegoro di Jawa. Mendatangkan Prof. Dr. Snouk Cristian Hourgonye alias Abdul Gafar, seorang Guru Arsitektur Besar ke-Indonesiaan di Universitas Hindia Belanda, yang juga seorang orientalis yang Artikel utama untuk bagian ini adalah: Arsitektur Islam di pernah mempelajari Islam di Mekkah. Dia berpendapat agar pemerintahan Belanda Indonesia membiarkan umat Islam hanya melakukan ibadah mahdhoh (khusus) dan dilarang berbicara Islam sangat banyak berpengaruh terhadap arsitektur atau sampai melakukan politik praktis. Gagasan bangunan di Indonesia. Rumah Betawi salah satunya, adalah tersebut dijalani oleh pemerintahan Belanda dan bentuk arsitektur bangunan yang banyak dipengaruhi oleh salah satunya adalah pembatasan terhadap kaum corak Islam. Pada salah satu forum tanya jawab di situs Era muslimin yang akan melakukan ibadah Haji, Muslim[6], disebutkan bahwa Rumah Betawi yang memiliki karena pada saat itulah terjadi pematangan teras lebar, dan ada bale-bale untuk tempat berkumpul, adalah pejuangan terhadap penjajahan.[4] salah satu ciri arsitektur peradaban Islam di Indonesia.

dikategorikan sebagai Islam traditional, salah satunya karena sistem pendidikan pesantrennya. Muhammadiyah merupakan organisasi Islam terbesar kedua, dengan anggotanya yang sekitar 30 juta. Muhammadiyah memiliki ribuan sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan tinggi serta ratusan rumah sakit di seluruh Indonesia. Selain ketiga organisasi diatas, di Indonesia juga dikenal adanya Front Pembela Islam, Majelis Mujahidin Indonesia, dan Hizbut Tahrir Indonesia. Politik Artikel utama untuk bagian ini adalah: Politik Islam di Indonesia Dengan mayoritas berpenduduk Muslim, politik di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dan peranan ummat Islam. Walau demikian, Indonesia bukanlah negara yang berasaskan Islam, namun ada beberapa daerah yang diberikan keistimewaan untuk menerapkan syariat Islam, seperti Aceh. Seiring dengan reformasi 1998, di Indonesia jumlah partai politik Islam kian bertambah. Bila sebelumnya hanya ada satu partai politik Islam, yakni Partai Persatuan Pembangunan-akibat adanya kebijakan pemerintah yang membatasi jumlah partai politik, pada pemilu 2004 terdapat enam partai politik yang berasaskan Islam, yaitu Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bintang Reformasi, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Bulan Bintang. Catatan dan referensi

1.

^ a b Masuknya Islam di Indonesia, situs Kidung Peziarah 2. ^ Prof Dr HAMKA. Sejarah Umat Islam. 3. ^ H Zainal Abidin Ahmad. Ilmu politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya sampai sekarang; Bulan Bintang, 1979.

sebagai ancaman langsung terhadap eksisten dan kelangsungan surau untuk itu menurut pandangan mereka surau harus mengadopsi pula beberapa unsure pendidikan modern yang telah diterapkan kaum reformis khususnya system klasikal dan perjenjangan. Sumatera Selatan Memasuki tahun 1930-an muncul berbagai lembaga pendidikan Islam di beberapa wilayah di karesidenan Palembang, terutama di Palembang antara lain; Madrasah AlIlhsan 10 ilir, Madrasah Arabiyah 13 Ulu, Madrasah Nurul Falah, Madrasah Muhammadiyah, Madrasah Darul Funun dan Madrasah Mahad Islami 8. ^ Gerakan Memakmurkam Masjid, Selain dalam format Madrasah, Institut Manajemen Masjid Lembaga pendiidkan Islam di Palembang juga muncul dalam 9. ^ Nurun Maksuni, Pesantren dalam format sekolah umum ala Belanda yang akhirnya disebut wajah Islam Indonesia, nusyria.net:2007 sekolah Islam, artinya dalam penyelenggaraan pendidikannya juga menyajikan materi pelajaran agama. Berbagai pembaharuan dalam berbagai unsur baik dari segi Minang kabau dan Sumatera Selatan adalah dua kawasan cukup penting bagi perkembangan pendidikan Islam. organisasi, administrasi, kurikulum maupun aspek-aspek Perkembangan pendidikan Islam di dua kawasan tersebut yang terdapat dalam system dan lembaga pendidikan Islam di akan dibahas dibawah ini Palembang dan bersumber pada; ide-ide yang dibawa oleh para alumni pusat-pusat pendidikan Islam di Timur Tengah, adopsi dari sistem dan lembaga dan lembaga pendidikan Minangkabau : Surau bagi Masyarakat Minangkabau tidak hanya mempunyai Barat yang dibentuk oleh pemerintah kolonial Belanda. fungsi pendidikan dan ibadah, tetapi juga mempunyai fungsi Selain itu bersumber juga dari gerakan pembaharuan budaya. Surau sebagai fungsi pendidikan adalah pendidikan pendidikan di Indonesia khususnya dari pulau dilaksanakannya transef ilmu nilai dan ketrampilan jawa dan pemikiran serta aksi pembaharuan social dan pendidikan Al-Quran diajarkannya prinsip-prinsip agama keagamaan Islam yang dibawa oleh organisasi Islam Islam yang baik berkenaan dengan rukun iman dan rukun semacam Muhammadiyah dan Al-Irsyad. Islam. Sistem pendidikan di surau banyak kemiripannya dengan Lebih lanjut tentang: Sejarah Pendidikan Islam di Sumatera system pendidikan di pesantren. Murid-murid tidak terikat Barat dan Sumatera Selatan dengan system administrasi yang ketat. Syeh atau guru mengajar dengan metode bandongan dan sorogan. Ada juga 3. Sejarah Pendidikan Islam di Sumatera murid yang berpindah dari satu surau ke surau yang lain, apabila ia merasa cukup memperoleh disurau terdahulu. Dari a. Pendidikan Islam di Minangkabau segi mata pelajaran yang diajarkan disurau sebelum masuknya ide-ide pembaharuan pemikiran Islam adalah mata pelajaran agama yang berbasis kepada kitab-kitab klasik Menurut sebagian ahli sejarah, Islam masuk ke Minangkabau Pada abad ke 20 Minangkabau termasuk wilayah pertama di kira-kira tahun 1250 M, ulama yang termasyhur sampai Indonesia yang mengalami proses modernisasi pendidikan sekarang sebagai pembawa Islam ke Minangkabau adalah Islam. Lembaga pendidikan tradisional surau mengalami Syekh Burhanudin yang dilahirkan di Sintuk Pariaman transpormasi menjadi lembaga pendidikan Islam modern dan tahun 1066 H / 1646 M dan wafat tahun 111 H / 1691 M. Dia proses ini dipercepat dengan adanya sejumlah ulama I tempat pendidikan dan pengajaran agama Islam. pembaharu minangkabau. Kaum tradisional di Minangkabau memandang ekspansi Agama Islam masuk ke Minangkabau melalui dua arah, yaitu system dan kelembagaan khusus pendidikan modern Islam :

4.

^ "Mustafa Kamal, SS, Sejarah Islam di Indonesia". Dakwatuna.com. http://www.dakwatuna.com/2007/sejarah-islam-diindonesia/. Diakses pada 4 Januari 2009. 5. ^ Ricklefs, M.C. (20 Maret 1991). A History of Modern Indonesia 1200-2004. London: MacMillan. hlm. 353-356. 6. ^ Pengaruh Arsistektur Peradaban Islam di Indonesia, situs Era Muslim 7. ^ Lembaga Ta'mir Masjid Indonesia

1) Dari Malaka, melalui Sungai Siak dan Sungai c. Kampar lalu ke pusat Minangkabau 2) b. Dari Aceh, melalui pesisir barat. Pendidikan Islam di Jambi

Pendidikan Islam di Aceh

a.

Kerajaan Demak (1500 1550 M)

Sejak masuknya Islam ke Aceh sekitar tahun 1290 M, pendidikan islam lahir dan tumbuh dengan suburnya, terutama dengan berdirinya kerajaan Islam di Pasai. Pesantrenpesantren pun dibangun dengan bantuan pihak pemerintah Islam pada waktu itu.

Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Fatah pada awal abad XIV. Pada mulanya, Demak merupakan pusat pengajaran Islam yang dipelopori oleh Raden Fatah (tahun 1500 M), kemudian makin lama Demak berkembang menjadi kota perdagangan dan akhirnya menjadi sebuah kerajaan. b. Kerajaan Mataram (1575 1757 M)

Jambi adalah salah satu daerah yang berpegang teguh pada ajaran Islam. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya Syekh Abdur Rouf adalah ulama yang menerjemahkan AlQuran ke dalam bahasa Melayu. Tafsir Al-Quran itu pesantren / madrasah di Jambi, seperti berikut : bernama Tarjamanul Mustafid Bil Jawi. Ulama-ulama Aceh, seperti : Akhbarul Karim, bahaya Siribene dan masih banyak 1) Pesantren/Madrasah Nurul Iman di Jambi lagi. Pesantren ini didirikan pada tahun 1332 H oleh H. Abd. Samad. Pada mulanya sistem yang digunakan sama seperti pesantren-pesantren lainnya, yaitu sistem halaqah. 2) Madrasah Saadatul Darain

Madrasah ini didirikan oleh H. Ahmad Syakur. Sistemnya sama dengan madrasah Nurul Iman. Murid-muridnya kurang lebih 300 orang dengan gurunya 20 orang di tahun 1957. 3) Madrasah Nurul Iman

Perpindahan kekuasaan dari Demak ke Pajang tidak menyebabkan perubahan yang berarti dalam sistem pendidikan dan pengajaran Islam. Setelah pusat kerajaan Islam berpindah dari Pajang ke Mataram (tahun 1586 M), d. Pendidikan Islam di Sumatera Utara tampak beberapa perubahan, terutama pada zaman Sultan Agung (tahun 1613 M) . setelah mempersatukan Jawa Timur Pendidikan Islam di Sumatera Utara ditandia oleh tumbuhnya dengan Mataram serta daerah-daerah yang lain, Sultan berbagai pesantren dan madrasah yang cukup qualified dalam Agung mulai mencurahkan perhatiannya untuk membangun mencetak kader penerus cita-cita bangsa dan agama. Di antara negara, seperti mempergiat berladang dan bersawah, serta pesantren yang terkenal adalah pesantren Syekh Hasan memajukan perdagangan dengan luar negeri. Masum di Medan (1916 M), pesantren Syekh Abdul Wahab Sungai Lumut, Panai Labuhan Bilik (labuhan Batu), pesantren 2. Sejarah Pendidikan Islam di Jawa / madrasah Abdul Hamid Tanjung Balai Asahan, dan pesantren Syekh Sulaiman At-Tambusy (Kualuh). Adapun Sejarah pendidikan Islam di Indonesia sebelum Indonesia madrasah yang terkenal, adalah Madrasah Maslurah (1331 H / merdeka masih berdasarkan kedaerahan dan belum berpusat 1912 M), Madrasah Aziziyah (1923 M), Madrasah Libbanat, seperti sekarang ini. Oleh karena itu, tiap-tiap daerah dan Maktab Islamiyah Tapanuli Medan (1336 H/1918 M). melancarkan pendidikan dan pengajaran Islam menurut keadaan daerah masing-masing. e. Pendidikan Islam di Sumatera Selatan Selatan (Palembag dan Lampung) C. Sejarah Islam di Maluku 1. Kerajaan islam di Maluku Masuknya Islam ke Maluku dibawa oleh mubaligh dari Jawa, sejak zaman Sunan Giri dari Malaka (kurang lebih tahun 1475). Raja Maluku yang pertama masuk Islam adalah Sultan Ternate, yang bernama Marhum pada tahun 1465 1486 M atas pengaruh Maulana Husein, saudagar dari Jawa. Di Maluku ada raja yang terkenal dalam bidang pendidikan dan dakwah Islamnya, yaitu Sultan Zainal Abidin (1486 1500 M). 2. Sejarah Pendidikan Islam di Maluku

Madrasah ini didirikan oleh Kamas H. Muh. Shaleh. Jumlah muridnya hampir sama dengan madrasah Saadatul Darain. 4) Madrasah Jauharain

Sistem pengajaran di pesantren dan madrasah di Sumatera Selatan dalam hal pendidikan islam hampir sama dengan di Jawa, begitu pula kitab yanbg dipelajarinya. Pesantren dan Madrasah ini didirikan pada tahun 1340 H oleh H. Abd. madrasah yang terkenal, seperti : Madrasah Al-Quraniyah Madjid. Muridnya hampi sama dengan madrasah Nurul Sekolah Ahliyah Diniyah, Madrasah Nurul Falah, dan Islam. Madrasah Darul Funun. 5) Di samping pesantren dan madrasah juga telah berdiri Perguruan Islam Tinggi Palembang di Sumatera Selatan pada Madrasah ini didirikan oleh K. Abd. Kadir pada tahun tahun 1957. 1952. sistemnya seperti dikemukakan Prof. H. Mahmud Yunus, yaitu mengikuti sistem-sistem madrasah di B. Sejarah Islam di Jawa Minangkabau. Begitu pula, buku-buku yang dipelajarinya. 1. Kerajaan Islam di Pulau Jawa Madrasah Asad

Pelaksanaan pendidikan di Maluku ketika itu telah maju dibanding dengan daerah-daerah lainnya karena telah didirikan Madrasah di Ambon yang termasyhur ketika itu adalah Madrasah Mahasinul Akhlak, yang telah banyak mengeluarkan para pemuda Islam yang terjun langsung ke masyarakat sebagai guru dan pemimpin agama. D. Sejarah Islam di Kalimantan 1. Kerajaan Islam di Kalimantan

Madrasah ini didirikan pada tahun 1928 oleh H. Abdur Rasyid, tamatan Al-Azhar Mesir dengan nama Arabische School. E. Sejarah Islam di Sulawesi 1. Kerajaan Islam di Sulawesi

3) Bagian Muallimin, lama pelajarannya dua tahun (dari kelas I-II). Murid yang diterima adalah tamatan tsanawiyah dengan seleksi. Pada tahun 1952, Madrasah Amiriah Islamiah diubah menjadi Sekolah Menengah Islam (SMI) kemudian pada tahun 1954, SMI diubah menhadi PGAP (Pendidikan Guru Agama Pertama). Syekh H.M. Asad bin H.A, Rasyid adalah seorang ulama besar di Sulawesi, Bugis (1907-1952 M). Ia lahir di Mekah pada tahun 1326 H (1907 M). Pada tahun 1350 H (1931 M), ia mendirikan madrasah, yaitu : Madrasah Wajo Tarbiyah Islamiyah. Kemudian, madrasah ini diubah namanya menjadi Madrasah Asadiyah. Madrasah ini terbagi di atas beberapa tingkat : 1) 2) 3) Tingkat Awaliyah Tingkat Ibtidaiyah Tingkat Tsanawiyah; dan

Kerajaan Islam pertama adalah Kerajaan Kembar Gowa Tallo tahn 1605 M. Rajanya bernama I. Mallingkaang Daeng Manyonri yang kemudian berganti nama dengan Sultan Islam masuk ke Kalimantan pada abad ke-15 M dengan Abdullah Awwaul Islam. Menyusul di belakangnya, Raja cara damai yang dibawa oleh mubalig dari Jawa. Sunan Gowa benrama Sultan Aluddin. Dalam waktu dua tahun, Bonang dan Sunan Giri mempunyai para santri di seluruh rakyatnya telah memeluk Islam. Mubalig Islam yang Kalimantan Sulawesi, dan Maluku. Gubahan Sunan Giri berjasa ialah Abdul Qodir Khatib Tunggal yang bergelar Dato bernama Kalam Muyang, sedangkan gubahan Sunan Ri Bandang berasal dari Minangkabau, murid Sunan Giri. Bonang bernama Sumur Serumbung. Seorang Portugis bernama Pinto pada tahun 1544 M menyatakan telah mengunjungi Sulawesi dan berjumpa dengan pedagang-pedagang (mubalig) Islam dari Malaka dan 2. Sejarah Pendidikan Islam di Kalimantan Patani (Thailand). Pada tahun 1716 M di Kalimantan terdapat ulama besar bernama Syekh Arsyad al-Banjari dari Desa Kalampayan yang terkenal sebagai pendidik dan mubaligh besar. 2. Sejarah Pendidikan Islam di Sulawesi

Ajaran Islam di Sulawesi sejak dahulu berkembang pesat. 4) Tingkat Aliyah Di Kalimantan terdapat madrasah-madrasah yang Pesantren banyak berdiri dan berkembang dengan pesat pula. mengajarkan agama serta pelajaran umum. Madrasah- Perkembangan itu mulai pesat sejak adanya alim ulama Bugis b. Madrasah-madrasah Islam di Sulawesi Tengah yang datang dari tanah suci Mekah, yang bermukim di sana madrasah itu diantaranya adalah sebagai berikut. beberapa tahun lamanya. Madrasah di Sulawesi tengah, diantaranya ialah : a. Pesantren/Madrasah di Kalimantan Barat Madrasah-madrasah di Sulawesi, diantaranya adalah berikut (Pontianak) ini : 1) Madrasah Al-Khairat Madrasah yang tertua disini ialah Madrasatun Najah Wal Fatah di Sei bakai Besar Mempawah, yang didirikan tahun 1918 M. b. Sekolah Menengah Islam Pertama di Banjarmasin a. Madrasah Amiriah Islamiah di Bone (Sulawesi Selatan tahun 1933) Madrasah Amiriah Islamiah mempunyai tiga bagian : 1) Bagian Ibtidaiyah, lama pelajarannya tiga tahun (dari kelas I-III). Murid yang diterima adalah anak-anak tamatan SR 4/5 tahun 2) Bagian Tsanawiyah, lama pelajarannya tiga tahun. Murid yang diterima adalah tamatan ibtidaiyah Madrasah Al-Khairat didirikan oleh ulama besar Syewkh AlIdrus, pada tahun 1930 M. 2) Madrasah Tarbiyah Islamiyah

Sekolah ini didirikan tangal 15 Oktober 1946 di Banjarmasin (Kalimantan Selatan). c. Madrasah Normal Islam Amuntai (1928 M)

Madrasah ini didirikan oleh salah seorang murid Syekh H. M. Asad. 3) Madrasah Daru dawah wal Irsyad (DDI)

Madrasah ini didirikan pada tanggal 16 Rabiul Awal 1336 H (7 februari 1947) di Watang Soppeng (Sulawesi).

F. Sejarah Islam di Nusa Tenggara 1. Kerajaan Islam di Nusa Tenggara Islam masuk ke Nusa Tenggara seiring dengan penaklukan daerah Bore (1606), Bima (1616, 1618 dan 1628 M), Buton (1626 M) oleh Kerajaan Goa. Dengan ditaklukkannya daerah tersebut, agama Islam tersebar ke daerah taklukannya sampai ke Nusa Tenggara. 2. Pendidikan Islam di Nusa Tenggara

1) 2) 3) 4) 5)

Madrasah Al-Ittihad di Ampenan (Lombok Barat) Madrasa Al_Salam di Kediri (LombokTtengah) Madrasah Al-banat di Masbagik (Lombok Timur) Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah di Tanjung Teros, Madrasah Darul Ulum di Bima (Sumbawa)

gold, glorydan gospelnya mereka mempengaruhi pemikiran dan iedeologi dengan doktrin-doktrin Barat. Akan tetapi kita sepatutnya bangga dengan perjuangan para tokoh Muslim pada masa itu yang berupaya sekuat tenaga untuk mengajarkan Islam dengan cara mendirikan lembaga lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, pesantren, majlis taklim dan sebagainya. Dari lembaga inilah kemudian lahir tokoh- tokoh muslim yang berperan besar dalam mewujudkan kemerdekaan dan membela risalah Islam. Materi yang dipelajari menggunakan referensi dan kitab-kitab kuning berbahasa Arab seperti safinah, Bulughul Marom, dan sebagainya selain itu ilmu jiwa, ilmu hitung pun dipelajari. Pada saat itu disamping menuntut ilmu mereka harus berjuang melawan penjajah. Itulah sekilas tentang pendidikan Islam pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Setelah merdeka, bangsa Indonesia merasa mampu menghirup angin segar di negerinya sendiri karena telah terlepas dari penjajahan. Akan tetapi, sikap, watak dan mental bangsa yang terjajah akan menjadi kendala tersendiri bagi perkembangan negara, khususnya pendidikan Islam di Indonesia. Pendidikan Islam pada masa Kemerdekaan ini dapat kita bagi menjadi beberapa periode: 1. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama 2. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru 3. Pendidikan Islam Pada Masa Reformasi 4. Pendidikan Islam Masa depan

Madrasah Nahdltul Wathan Diniyah islamiyyah didirikan pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H oleh H. Muhammad Zainuddin, seorang ulama besar di Pancor, Lombok Timur. Pada tahun 1943 M didirikan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah oleh K.H. Muhammad Zainuddin di samping Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah. Madrasah ini ditujukan bagi murid-murid putri. Madrasah-madrasah tersebut mempunyai beberapa bagian, diantaranya : 1) 2) 3) 4) 5) Tahdliryah Ibtidaiyah Mualimin / mukallimat Bagian SMI Bagian PGA

BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor penting yang mempunyai andil besar dalam memajukan suatu bangsa, bahkan peradaban manusia. Tujuan pendidikan itu merupakan tujuan dari negara itu sendiri. Pendidikan yang rendah dan berkualitas akan terus mengundang para penjajah, baik penjajahan secara fisik maupun non fisik, seperti penjajahan intelektual, pemikiran, ekonomi, sosial, politik dan agama. Hal ini senada dengan ungkapan kebodohan bukanlah karena penjajahan tetapi kebodohanlah yang mengundang penjajah. Bangsa Indonesia merdeka setelah proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan ialah terbebasnya suatu bangsa dari belenggu penjajahan. Bangsa yang sudah merdeka dapat leluasa mengatur laju bangsa dan pemerintahan untuk mencapai tujuannya. Benarkah demikian?

Kemerdekaan tidak sepenuhnya menyelesaikan berbagai persoalan negara. Kemerdekaan politik sesudah masa penjajahan oleh pemerintah Jepang dan Belanda itu Pada akhir 1372 H., tepatnya tanggal 15 Jumadil Akhir (1 lebih mudah dicapai dibandingkan dengan rekonstruksi Seiring dengan perkembangan zaman, persoalan yang Maret 1953 M) Madrasah nahdlatul banat Diniyah kultural masyarakat dan renovasi system pendidikan kita, dihadapi pun semakin bertambah seperti sistem pendidikan Islamiyah dengan seluruh cabangnya dijelmakan menjadi khususnya pendidikan Islam. yang sesuai dengan tujuan, visi dan misi negara itu. satu organisasi dengan nama Nahdlatul Wathan (NW), Masuknya pemikiran-pemikiran barat yang secara tidak yaitu organisasi pendidikan dan sosial yang berpusat di Mengamati perjalanan sejarah pendidikan Islam langsung meracuni pemikiran-pemikiran Islam dan berbagai Pancor (Lombok Timur) dan mendapat sambutan yang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang sungguh menarik krisis yang melanda negeri ini menjadi bagian dari polemik baik dari umat Islam. dan memiliki proses yang amat panjang. Belanda yang dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam saat ini. Madrasah-madrasah lain di Nusa Tenggara, diantaranya yaitu : menduduki Indonesia selama 3 abad dan Jepang selama 3 1/ 2 tahun meninggalkan kesengsaraan, mental dan kondisi psikologis yang lemah. Dengan misi AB II PEMBAHASAN

1. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama (1945-1965) Revolusi nasional meletus pada tanggal 17 Agustus 1945 dalam bentuk proklamasi kemerdekaan. Dengan ini tercapailah kemerdekaan yang diidam-idamkan oleh rakyat Indonesia. Proklamasi mematahkan belenggu penjajahan dan menciptakan hidup baru di berbagai bidang, terutama di bidang pendidikan dirasakan perlu mengubah sistem pendidikan yang sesuai dengan suasana baru. Pada bulan Oktober 1945 para ulama di Jawa memproklamasikan perangjihad fisabilillah terhadap Belanda / sekutu. Hal ini berarti memberikan fatwa kepastian hukum terhadap perjuangan umat Islam. Isi fatwa tersebut adalah sebagi berikut:

sekolah-sekolah umum (negeri dan swasta). Adapun pendidikan-pendidikan agama di sekolah agama ditangani oleh Departemen Agama. Pendidikan agama Islam untuk sekolah umum mulai diatur secara resmi oleh pemerintah pada bulan Desember 1946. Sebelum itu, pendidikan agama sebagai pengganti pendidikan budi pekerti yang sudah ada sejak zaman Jepang, berjalan sendiri-sendiri di masing-masing daerah.

2. Pada permulaan tahun 1949 dengan terbentuknya negara Republik Indonesia Serikat (RIS), di negara bagian Timur dianut suatu sistem pendidikan yang diwarisi dari zaman pemerintahan Belanda 3. Pada tanggal 17 agustus 1950 dengan terbentuknya kembali negara kesatuan RI landasan idiil pendidikan UUDS RI. 4. Pada tahun 1959 Presiden mendekritkan RI kembali ke UUD 1945 dan menetapkan manifesto politik RI menjadi haluan negara. 5. Pada tahun 1945, sesudah G 30 S/PKI kita kembali lagi melaksanakan pancasila dan UUD 45 secara murni dan konsekuen. Di dalam pancasila terdapat sila Ketuhanan Yang Maha Esa didalam pelaksanaan pendidikan tentu ia akan diberikan kepada siswa ataupun mahasiswa sebagai pelajaran pokok, sila pertama ini terdapat butir-butir pancasila yang mesti diamalkan. Di sekolah-sekolah didirikan pendidikan moral Pancasila dan salah satu butir sila pertama ini adalah percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran masing-masing. Akan tetapi jika kita cermati sejarah tercetusnya Pancasila khususnya sila pertama ini memiliki sejarah yang merugikan umat Islam dengan dihilangkannya 7 kata pada sila pertama yaitu dengan menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya. Akibatnya pengajaran Islam dan penerapan ajaran dan syariat tidak begitu berkembang secara pesat. 2.Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru (1966-1998) Sejak ditumpasnya G 30 S/PKI pada tanggal 1 oktober 1965 bangsa Indonesia telah memasuki pase baru yang diberi nama Orde Baru. Perubahan Orde Lama menjadi Orde Baru berlangsung melalui kerjasama erat antara pihak ABRI atau tentara dan gerakan-gerakan pemuda yang disebut angkatan 1966. Sejak tahun 1966 para pemuda dam mahasiswa melakukan demontrasi dijalan-jalan sebagian secara spontan sebagian lagi atas perencanaan pihak lain mula-mula memprotes segala macam penyalahgunaan kekuasaan sampai protes terhadap Soekarno.

Pada tahun 1950 ketika kedaulatan Indonesia telah pulih untuk seluruh wilayah Indonesia, maka rencana a. Kemerdekaan Indonesia wajib dipertahankan. pendidikan makin disempurnakan dengan dibentuknya panitia b. Pemerintah RI adalah satu-satunya pemerintah sah yang bersama yang dipimpin oleh professor Mahmud Yunus dari wajib dibela dan Departemen Agama dan Mr. Hadi dari departemen P&K hasil diselamatkan. dari panitia itu adalah SKB yang dikeluarkan pada bulan c. Musuh- musuh RI (belanda / sekutu), pasti kan menjajah Januari 1951 isinya ialah: kembali bangsa Indonesia. Karena itu, kita wajib mengangkat senjata a. Pendidikan agama diberikan mulai kelas IV Sekolah terhadap mereka. Rakyat (Sekolah Dasar) d. Kewajiban-kewajiban tersebut diatas adalah jihad fisabilillah. Ditinjau dari segi pendidikan rakyat maka fatwa ulama Di daerah-daerah yang masyarakat agamanya kuat misalnya di Sumatera, Kalimantan maka pendidikan Agama diberikan tersebut besar sekali artinya. Fatwa tersebut memberikan faedah sebagai mulai kelas 1 SR dengan catatan bahwa mutu pengetahuan umumnya tidak boleh berkurang dibandingkan dengan berikut. sekolah yang lain yang pendidikan agamanya diberikan muali kelas IV. 1. Para ulama dan santri-santri dapat mempraktekan ajaran jihad fisabilillah yang sudah dikaji bertahun-tahun dalam b. Di sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Tingkat Atas pengajian kitab suci Fikih di pondok atau di madrasah. (umum dan kejuruan) diberikan pendidikan agama sebanyak 2 jam seminggu. 2. Pertanggung jawaban mempertahankan kemerdekaan c. Pendidikan agama diberikan kepada murid-murid sebanyak tanah air itu menjadi 10 orang dalam 1 sempurna terhadap sesama manusia dan terhadap Tuhan kelas dan mendapat izin dari orang tua dan walinya. Yang Mahaesa. d. Pengangkatan guru agama, biaya pendidikan agama dan menteri pendidikan Di tengah-tengah berkobarnya revolusi fisik , agama ditanggung oleh Departemen Agama. pemerintah RI tetap membina pendidikan agama pada Pada periode orde lama ini, berbagai peristiwa dialami oleh khususnya. Pembinaan pendidikan agama itu secara formal bangsa Indonesia institusional dipercayakan kepada Departemen Agama dan dalam dunia pendidikan yaitu: Departeman P&K (Depdikbud), oleh karena itu 1. Dari tahun 1945-1950 landasai idiil pendidikan ialah UUD dikeluarkanlah peraturan-peraturan bersama antara kedua 1945 dan departemen tersebut untuk mengelola pendidikan agama di falsafah pancasila

Sebagaimana dikemukakan diatas MPRS pada tahun 1966 telah bersidang. Pada waktu itu sedang dilakukan upaya untuk membersihkan sisa-sisa mental G 30 S/ PKI. Dalam keputusannya bidang pendidikan agama telah mengalami kemajuan. Dengan demikian sejak tahun 1966 pendidikan agama menjadi hak wajib mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Umum Negeri di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1966 telah terjadi perubahan besar pada bangsa Indonesia, baik menyangkut kehidupan sosial, agama maupun politik. Periode ini disebut zaman Orde Baru dan zaman munculnya angkatan baru yang disebut angkatan 66. pemerintah Orde Baru bertekad sepenuhnya untuk kembali kepada UUD 1945 dan melaksanakannya secara murni dan konsekuen. Pemerintah dan rakyat membangun manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Berdasarkan tekad dan semangat tersebut, kehidupan beragama dan pendidikan agama khususnya, makin memperoleh tempat yang kuat dalam struktur organisasi pemerintahan dan dalam masyarakat pada umumnya. Dalam sidang-sidang MPR yang menyusun GBHN sejak tahun 1973 hingga sekrang, selalu ditegaskan bahwa pendidikan agama menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah negeri dalam semua jenjang pendidikan, bahkan pendidikan agama sudah dikembangkan sejak Taman Kanak-Kanak (Bab V pasal 9 ayat 1 PP Nomor 2 Tahun 1989). Pembangunan nasional memang dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia dan masyarakat Indonesia seutuhnya. Hal ini berarti adanya keserasian keseimbangan dan keselarasan antara pembangunan bidang jasmani dan rohani, antara bidang material dan spiritual, antara bekal keduniaan dan ingin berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan sesama manusia dan dengan lingkungan hidupnya secara seimbang. Pembangunan seperti ini menjadi pangkal tolak pembangunan bidang agama.

rohaniah, mempunyai jiwa yang dinamis dan semangat Sehingga terpaksa gotong-royong, sehingga bangsa Indonesia sanggup harus memangkas program termasuk didalamnya program meneruskan perjuangan untuk mencapai cita-cita dan tujuan penyetaraan guru-guru dan mentolerir terjadinya kemunduran nasional. penyelesaian program wajib belajar 9 tahun. Sekolah sendiri mengalami masalah berat sehubungan dengan naiknya biaya Ringkasnya bahwa ditinjau dari segi falsafah operasional di suatu pihak dan makin menurunnya jumlah negara Pancasila dari konstitusi UUD 1945, dan dari masukan dari siswa. Pembangunan di bidang pendidikan pun keputusan-keputusan MPR tentang GBHN, maka kehidupan mengalami kemunduran. Beberapa hal yang menyebabkan beragama dalam pendidikan agama di Indonesia sejak program pembangunan pemerintah dalam sektor pendidikan Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945 sampai terpenuhi secara maksimal. berakhirnya Pelaksanaan Pembangunan Jangka Panjang Tahap 1 dan memasuki PJP II semakin mantap. Begitu juga teknik pelaksanaan pendidikan agama di sekolah-sekolah umum mengalami perubahan-perubahan tertentu, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan sistem proses belajar mengajar, misalnya tentang materi pendidikan agama diadakan pengintegrasian dan pengelompokan, yang tampaknya lebih terpadu dan diadakan pengurangan alokasi waktu. 3. Pendidikan Islam Pada Masa Reformasi 1. Distribusi pembangunan sektor pendidikan kurang menyentuh lapisan sosial kelas bawah. 2. Kecenderungan yang kuat pada wilayah pembangunan yang bersifat fisik material, sedangkan masalah-masalah kognitif spiritual belum mendapatkan pos yang strategis. 3. Munculnya sektor industri yang membengkak, cukup menjadikan agenda yang serius bagi pendidikan Islam di Indonesia pada masa pembangunan ini.

Program peningkatan mutu pendidikan yang ditargetkan oleh pemerintah Orde Baru akan mulai Perubahan-perubahan sosial yang berjalan tidak berurutan 4. berlangsung pada Pelita VII terpaksa gagal, krisis ekonomi secara tertib, bahkan terkadang eksklusif dalam dialektik yang berlangsung sejak medio Juli 1997 telah mengubah pembangunan sebagaimana tersebut di atas. konstelasi politik maupun ekonomi nasional. Secara politik, Orde Baru berakhir dan digantikan oleh rezim yang Semua hal diatas adalah faktor penyebab dari menamakan diri sebagai Reformasi Pembangunan tidak terpenuhinya beberapa maksud pemerintah dalam meskipun demikian sebagian besar roh Orde Reformasi masih menjalankan pembangunan dalam sektor pendidikan agama tetap berasal dari rezim Orde Baru, tapi ada sedikit khususnya bagi Islam. Semua itu sangat memprihatinkan perubahan, berupa adanya kebebasan pers dan multi partai. apalagi jika dibiarkan begitu saja tanpa upaya retrospeksi atas kegagalan tersebut. Dalam bidang pendidikan kabinet reformasi hanya melanjutkan program wajib belajar 9 tahun yang sudah dimulai sejak tahun 1994 serta melakukan perbaikan sistem pendidikan agar lebih demokratis. Tugas jangka pendek Kabinet Reformasi yang paling pokok adalah bagaimana menjaga agar tingkat partisipasi pendidikan masyarakat tetap tinggi dan tidak banyak yang mengalami putus sekolah. Yang harus disadari adalah lembaga pendidikan Islam adalah lembaga pendidikan Islam memiliki potensi yang sangat besar bagi jalannya pembagunan di negeri ini terlepas dari berbagai anggapan tentang pendidikan yang ada sekarang, harus diingat bahwa pendidikan Islam di Indonesia telah banyak melahirkan putera puteri bangsa yang berkualitas. HM. Yusuf Hasyim mengungkapkan betapa besarnya pendidikan Islam di

Sasaran pembangunan jangka panjang dalam bidang agama adalah terbinanya keimanan bangsa Dalam bidang ekonomi, terjadi krisis yang berkepanjangan, Indonesia kepad Tuhan Yang Maha Esa, dalam kehidupan beban pemerintah yang selaras, seimbang dan serasi antara lahiriah dan menjadi sangat berat.

Indonesia hanya dengan menunjukkan salah satu sampelnya yaitu pesantren. Sebagai lembaga pendidikan Islam pesantren dan madrasah-madrasah bertanggungjawab terhadap proses pencerdasan bangsa secara keseluruhan. Sedangkan secara khusus pendidikan Islam bertanggungjawab terhadap kelangsungan tradisi keislaman dalam arti yang seluas-luasnya. Dari titik pandang ini pendidikan Islam, baik secara kelembagaan maupun inspiratif, memilih model yang dirasakan mendukung secara penuh tujuan dan hakikat pendidikan manusia itu sendiri, yaitu membentuk manusia mukmin yang sejati, mempunyai kualitas moral dan intelektual. Selama ini banyak dijumpai pesantrenpesantren yang tersebar dipelosok tanah air, terlalu kuat mempertahankan model tradisi yang dirasakan klasik, sebagai awal dari system pendidikan itu sendiri. Tapi, pada saat ini sudah banyak pesantren dan madrasah yang modern dengan mengacu kepada tujuan muslim dan memperhatikan tujuan makro dan mikro pendidikan nasional Indonesia, maka penndidikan pesantren akan memadukan produk santri untuk memiliki outputnya (lulusan) agar memiliki 3 tipe lulusan yang terdiri dari: a.Religius skillfull people yaitu insan muslim yang akan menjadi tenaga-tenaga terampil, ikhlas, cerdas, mandiri, iman yang tangguh sehingga religius dalam tingkah dan prilaku, yang akan mengisi kehidupan tenaga kerja didalam berbagai sector pembangunan. b.Religius Community leader, yaitu insane Indonesia yang ikhlas, cerdas dan mandiri akan menjadi penggerak yang dinamis dalam transformasi sosial dan budaya dan mampu melakukan pengendalian sosial (sosial control)

menggambarkan tentang kondisi pendidikan Islam di Indonesia pada masa kini. Adapun kendala tersebut berupa:

3. Strategi Sosio cultural Diperlukan upaya untuk mengembangkan kerangka kemasyarakatan yang a. Kurikulum yang belum mantap, terlihat dari beragamnya menggunakan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam. 5. Tujuan Pendidikan Agama Islam Berdasarkan Jenjang jumlah presentasi untuk pelajaran umum dan agama pada berbagai sekolah yang Pendidikan a. Tujuan untuk jenjang pendidikan MI /SD dan MTS / SLTP berlogo Islam meliputi; b. Kurang berkualitasnya guru, yang dimaksud disini adalah kurang kesadaran professional, kurang inofatif, kurangT umbuhnya keimanan dan ketaqwaan dengan mulai belajar berperan dalam pengembangan pendidikan, kurang terpantau. Al-Quran dan praktek-praktek ibadah secara verbalistik dalam rangka pembiasaan dan upaya penerapannya. c. Belum adanya sentralisasi dan disentralisasi. d. Dualisme pengelolaan pendidikan yaitu antara Depag dan Depdikbud. e. Sisa-sisa pendidikan penjajahan yang masih ditiru seperti penjurusan dan 2. Tumbuhnya sikap beretika melalui keteladanan dan penanaman motifasi 3. Tumbuhnya penalaran (mau belajar, ingin tahu senang membaca,

pemberian gelar. memiliki inofasi, dan berinisiatif dan bertanggung f. Kendali yang terlalu ketat pada pendidikan tinggi. g. Minimnya persamaan hak dengan pendidikan umum jawab). Tumbuhnya kemampun berkomunikasi sosial. h. Minimnya peminat sekolah agama karena dipandang 4. 5. Tumbuh kesadaran untuk menjaga kesehatan. prospeknya tidak jelas. Beberapa strategi yang perlu dicanangkan untuk memprediksi pendidikan Islam masa depan adalah sebagai berikut. 1. Strategi sosial politik b. Tujuan pendidikan pada jenjang MA/SLTA meliputi: 1. Tumbuhnya keimanaan dan ketaqwaan dengan memiliki kemampuan baca tulis Al-quran dan praktek-praktek ibadah dengan kesadaran dan keikhasan sendiri. 2. Memiliki etika. 3. Memiliki penalaran yang 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi 5. Dapat mengurus dirinya sendiri. baik. sosial.

Menekankan diperlukannya merinci butir-butir pokok formalisasi ajaran Islam di lembaga-lembaga negara melalui upaya legal formalitas yang terus menerus oleh gerakan Islam terutama melalui sebuah partai secara eklusif khusus bagi umat Islam termasuk kontrol terhadap aparatur pemerintah. c.Religius intelektual, yaitu mempunyai integritas kukuh Umat Islam sendiri harus mendidik dengan moralitas Islam yang benar dan menjalankan kehidupan islami baik secara serta cakap melakukan analisa ilmiah dan concern terhadap masalah-masalah individu maupun masyarakat. ilmiah. 4. Pendidikan Islam Masa Depan 2. Strategi Kultural Prospek pendidikan Islam pada masa mendatang, harus pula dikaji dan diteropong melalui lensa realitas pendidikan islam di Indonesia yang ada pada hari ini. Melihat kendala yang dihadapi oleh pendidikan nasional, minimal telah terpantul sinar yang juga

Dirancang untuk kematangan kepribadian kaum muslimin dengan memperluas cakrawala pemikiran, cakupan komitmen dan kesadaran mereka tentang kompleksnya lingkungan BAB III manusia. KESIMPULAN

c. Tujuan Pendidikan Tingkat Tinggi didalam penguasaan ilmu pendidikan dan kehidupan praktek ibadahnya bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi telah memiliki kemampuan untuk menyebarkan kepada masyarakat dan menjadi teladan bagi mereka.

Bangsa Indonesia merdeka setelah proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan ialah terbebasnya suatu bangsa dari belenggu penjajahan. Bangsa yang sudah merdeka dapat leluasa mengatur laju bangsa dan pemerintahan untuk mencapai tujuannya. Kemerdekaan tidak sepenuhnya menyelesaikan berbagai persoalan negara. Kemerdekaan politik sesudah masa penjajahan oleh pemerintah Jepang dan Belanda itu lebih mudah dicapai dibandingkan dengan rekonstruksi kultural masyarakat dan renovasi system pendidikan kita, khususnya pendidikan Islam. Pendidikan Islam pada masa Kemerdekaan ini dapat kita bagi menjadi beberapa periode: 1. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama 2. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru 3. Pendidikan Islam Pada Masa Reformasi 4. Pendidikan Islam Masa depan Harus disadari bahwa lembaga pendidikan Islam adalah lembaga pendidikan memiliki potensi yang sangat besar bagi jalannya pembagunan di negeri ini terlepas dari berbagai anggapan tentang pendidikan yang ada sekarang, harus diingat bahwa pendidikan Islam di Indonesia telah banyak melahirkan putera puteri bangsa yang berkualitas. Pendidikan Agama sangat diperlukan sekali, oleh karena itu upaya untuk memajukan dan mengembangkannya menjadi suatuhal yang wajib. Mengingat pendidikan agama merupakan jalan menuju pembentukan pribadi yang beriman dan bertakwa serta berkualitas ilmu pengetahuannya. DAFTAR PUSTAKA Darmaningtyas, 1999 Pendidikan Pada dan Setelah Krisis; Lembaga Pengembangan Inisiatif Strategis untuk Transformasi dan Pustaka Pelajar; Yogyakarta. Fathurrahman, Pupuh, 2000 Alternatif Sistem Pendidikan Terpadu: Tunas Nusantara; Bandung. Jalaludin dan Abbdullah Iddi, 1997

Filsafat Kependidikan Islam: Gaya Media Pratama: Jakarta. Kartono, Kartini, 1997 Politik Mengenai Sistem Pendidikan Nasional; PT. Anem Kosong Anem: Jakarta. Mustafa, H. Adalah dan Abdullah Aly, 1999 Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia: CV. Pustaka Setia; Bandung

Anda mungkin juga menyukai