HASIM PURBA, SH
Fakultas Hukum
Bagian Hukum Keperdataan
Universitas Sumatera Utara
I. HOLDING COMPANY
Konsentrasi yang diinginkan dapat dicapai dengan bantuan modal asing. holding
company merupakan perusahaan yang berdiri sendiri yang atas namanya sendiri,
mengeluarkan saham-saham badan usaha lain dan deviden yang tercapai
dengannya. Maskapai induk (moedermaatschappij ) melalui kekayaan saham-
sahamnya sebesar 40% hingga 50% dapat mengendalikan sejumlah maskapai anak
(doctermaatschappijen) yangkembali lagi melalui pemilikan saham (aandelenbezit)
menguasai maskapai-maspakai anak lainnya.
1
Munir Fuady, 1999, Hukum Perusahaan Dalam Paradigma Hukum Bisnis, Bandung, Citra
Aditya Bakti, hal. 84.
1. Prosedur residu
Dalam hal ini perusahaan asal dipecah pecah sesuai masing masing sektor
usaha. Perusahaan yang dipecah pecah tersebut telah menjadi perusahaan yang
mandiri, sementara sisanya (residu) dari perusahaan asal dikonversi menjadi
perusahaan holding, yang juga memegang saham pada perusahaan pecahan
tersebut dan perusahaan-perusahaan lainnya jika ada.
Keterangan Diagram:
X : Perusahaan asal
Xi : Bagian dari bisnis perusahaan asat yang tidak pertu
dimandirikan.
X2 : Bagian dari bisnis perusahaan yang pertu dimandirikan
P, Q, R : Pecahan dari perusahaan X2 yang sudah mandiri
2. Prosedur penuh
a. Diambil salah satu dari perusahaan yang sudah acta tetapi masih dalam
kepemilikan yang sarna atau berhubungan, ataupun
b. Diakuisisi perusahaan yang lain yang sudah terlebih dahulu ada, tetapi
dengan kepemilikan yang berlainan dan tidak mempunyai keterkaitan
satu sarna lain.
4
Munir Fuady, 1999, Hukum Perusahaan Dalam Paradigma Hukum Bisnis, Bandung, Citra
Aditya Bakti, hal. 85.
Keterangan Diagram
6
Munir Fuady, Op. Cit. hal. 88-89
Pada bentuk trust, sejumlah badan-badan usaha secara yuridis berdiri sendiri,
dalam arti ekonomik kehilangan kemerdekaan mereka.Sebagian besar modal saham
mereka berada dalam tangan sebuahorgan (badan) yang mengendalikannya. Trust
terbentuk dengan caradidirikan sebuah "holding company" atau melalui fusi
(peleburan)badan-badan usaha.
1. Konsentrasi horizontal
Motivasi dan tujuan yang kuat dari konsentrasi horizontal terutama untuk
memperoleh harga pokok yang rendah, untuk meringankan resiko dan untuk dapat
menguasai pasar. Konsentrasi horizontal itu dalam beberapa segi dapat
merasionalisasikan produksi, mencegah investasModal yang berlebih-lebihan dan
dalam segi lainnya dapat mengadakanpenghematan atas ongkos perusahaan.
2. Konsentrasi vertikal
3. Konsentrasi paralel
Sisi negatif trust lainnya adalah bahwa trust itu tidak hanya mempersulit
pekerja yang bekerja di luar lingkungan trust, tetapi malahan iapun dapat
menambah kesukaran bagi pekerja yang berada di dalam lingkungan trust itu.
Karena pekerja-pekerja itu sekarang lebih banyak tergantung kepada trust. Monopoli
yang dicapai trust akan menyebabkan seorang buruh dengan keahliannya, tertutup
untuk mencoba memilih perusahaan lain.
Istilah karte.J terdapat da1am beberapa bahasa seperti "cartel" dalam bahasa
Inggris dan "kartel" dalam bahasa Belanda. "Cartel" disebut juga "syndicate" yaitu
suatu kesepakatan (tertulis) antara beberapa perusahaan produsen dan lain-lain
yang sejenis untuk mengatur dan mengendalikan berbagai hal, seperti harga,
wilayah pemasaran dan sebagainya, dengan tujuan menekan persaingan dan meraih
keuntungan.99
B. Jenis-jenis Kartel
2. Kartel harga
9
Edilius & Sudarsono, Op. Cit. hal.44
10
Winardi, 1996, Istilah Ekonomi Dalam Tiga Bahasa, Inggris, Belanda, Indonesia, Bandung,
Mandar Maju, hal. 47.
4. Kartel rayon
5. Kartel kontigentering
Di dalam jenis kartel ini, masing-masing anggota kartel diberikan jatah dalam
banyaknya produksi yang diperbolehkan. Biasanya perusahaan yang memproduksi
lebih sedikit daripada jatah yang sisanya menurut ketentuan, akan diberi premi
hadiah. Akan tetapi sebaliknya akan didenda. Maksud dari peraturan ini adalah untuk
mengadakan restriksi yang ketal terhadap banyaknya persediaan sehingga harga
barang-barang yang mereka jual dapat dinaikkan. Ambisi kartel kontingentering
biasanya untuk mempermainkan jumlah persediaan barang dan dengan cara itu
harus berada dalam kekuasaannya.
Melihat berbagai jenis praktek kartel yang dapat muncul dalam dunia bisnis,
maka nampak bahwa praktek monopoli dapat terjadi dalam berbagai
lapangan/sektor kegiatan bisnis yang dilakukan oleh sekelompok pengusaha secara
Praktek kartel walaupun dapat menghasilkan barang dan jasa dengan harga
murah, tetapi dapat menimbulkan persaingan usaha tidak sehat yang merusak
sendi-sendi perekonomian masyarakat. Praktek seperti ini dilarang sepanjang
menimbu1kan persaingan usaha tidak sehat den atau merugikan masyarakat (tihat
Pass I 14 UU No.5 Tahun 1999).
Istilah konsern dalam bahasa Inggris disebut "concern" dan dalam bahasa
Belanda dlsebut :'concern".
B.TerbentuknyaKonsern
Dan paten yang diperoleh anggota dengan berdirinya concern ini dapat
dipertukarkan satu sarna lain. Dengan cara itu maka setiap anggota dapat
menikmati perkembangan teknologi dari setiap anggota lainnya.
Ada beberapa motif dan tujuan concern dibentuk antara lain yaitu:
Jika kartel dengan melalui kontrak-kontrak diantara para anggota dan trust
dengan GarB penggabungan badan usaha, concern terjadi seandainya beberapa
orang tertentu atau sesuatu bank yang modalnya besar memperoleh pengaruh yang
menentukan di atas badan usaha-badan usaha karena ia membeli sebagian besar
dari badan usaha-badan usaha itu. Badan usaha-badan usaha itu pad a prinsipnya
masih tetap bebas.
Kalau dilihat apa yang menjadi motif dan tujuan terbentuknya concern, maka
pembentukan dan kegiatan badan usaha yang berbentuk concern ini tidak
11
Winardi, Op. Cit., hal. 68.
Selain itu adanya tujuan lain dari concern yaitu untuk saling tukar-menukar
pengalaman-pengalaman, riset-riset pasar atau laboratorium dan juga perlindungan
hak-hak paten diantara badan usaha-badan usaha adalah merupakan sesuatu yang
penting dalam menghadapi era perdagangan bebas. Sebab dalam perdagangan
bebas nanti masing-masing badan usaha akan sui it untuk bertahan apabila bertahan
secara sendiri-sendiri, maka sangat dibutuhkan bentuk kerjasama yang saling
menguntungkan.
Hukum Anti Mono oli Men on son Era Persaingan Sehat Bandung, Citra Aditya
Bakti, 1999.
Hukum Bisnis Dalam Teori dan Praktek, Buku Kesatu, Bandung, Citra Aditya
Bakti, 1996.