Anda di halaman 1dari 2

Nilai Normal SGPT/SGOT

Pak Chris, saya kira pemeriksaan SGOT/SGPT hanyalah sebagian parameter yg harus
diperiksa secara periodik pada pengidap HIV yg mendapat pengobatan
antiretroviral dan atau menderita hepatitis. Saya usul Pak Chris juga memberikan
inIormasi tentang derajat hepatotoksik dari masing2 ARV. Thanks Pak, salam dari
Medan.

Rizali
Yayasan Humaniora
Pusat InIormasi dan Konseling HIV/AIDS-Penyalahgunaan Obat

Original message
Subject: |WartaAIDS| Nilai Normal SGPT/SGOT
Author: "Chris W. Green" wartaaids...~
Date: 06th July 2005 6:35:9

Dengan semakin banyak Odha juga terinIeksi dengan hepatitis virus, dan
dampak keracunan hati yang cenderung terjadi akibat penggunaan obat
antiretroviral, pemantauan terhadap Iungsi hati (SGPT/SGOT) semakin
dibutuhkan oleh Odha yang memakai terapi antiretroviral (ART). Kita
cenderung menilai tingkat kerusakan pada hati dengan hasil tes
SGPT/SGOT mutlak. Kami sering mendengar bahwa SGPT di atas 100
menunjukkan tingkat toksisitas (keracunan) yang tinggi.

Sebetulnya, hasil tes Iungsi hati sangat tergantung pada nilai normal
atau nilai rujukan yang dipakai di laboratorium yang melakukan tes
(lihat Lembaran InIormasi Spiritia 105). Jadi nilai normal atas adalah
angka yang paling penting untuk menilai tingkat toksisitas. Namun nilai
ini sangat berbeda antara laboratorium, seperti ditunjukkan oleh hasil
penyelidikan terhadap beberapa laboratorium di Indonesia (3) dan AS
(2):

SGPT Laki-laki SGPT Perempuan SGOT Laki-laki SGOT Perempuan
Ind 1 26 34
Ind 2 30 23 25 21
Ind 3 41 31 38 32

AS 1 55 30 40 25
AS 2 65 46

Tingkat toksisitas umumnya dinilai berdasarkan sekian kali angka ini,
dengan 5 kali angka ini sering dianggap sebagai hasil yang mulai gawat.
Dari hasil di atas, batas SGPT ini untuk laki-laki dapat berkisar dari
130 hingga 275, tergantung pada laboratorium. Bila kita hanya lihat
tiga laboratorium di Indonesia, batas ini masih dapat berkisar antara
130-205.

Kesimpulan mungkin jelas: untuk menilai toksisitas hati, jangan hanya
sebut SGPT/SGOT mutlak; kita juga harus sebut nilai normal pada
laboratorium yang melakukan tes. Atau lebih baik, kita menyebut hasil
sebagai sekian kali di atas normal, berdasarkan nilai normal di
laboratorium yang melakukan tes.

Anda mungkin juga menyukai