Anda di halaman 1dari 27

$ a g e

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Keramik merupakan suatu bentuk bahan yang terbuat dari tanah liat dan bahan
tambahan lainnya yang diproses dengan cara pembakaran. Keramik telah lama
digunakan dalam kehidupan sehari hari bahkan sejak 4000 th SM. Tetapi saat ini tidak
semua keramik berasal dari tanah liat. DeIinisi pengertian keramik terbaru mencakup
semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat.
Saat ini keramik banyak dimanIaatkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Baik
dalam rumah tangga maupun dalam industri. Biasanya keramk banyak dihasilkan di
negara-negara berkembang (keramik tradisional), namun untuk keramik halus (keramik
modern) banyak dihasilkan di negara negara maju. Hal ini disebabkan dalam
porosesnya dibutuhkan teknologi yang maju pula, tetapi tidak munutup kemungkinan
keramik modern dibuat di negara negara berkembang. Contoh kegunaan keramik
adalah untuk membuat barang pecah belah, keperluan rumah tangga seperti guci atau
vas bunga, dan banyak pula digunakan didalam industry (reIraktori). Oleh karena itu,
dalam makalah ini kami akan membahas tentang keramik dan aplikasinya agar kita
lebih memahami mengenai keramik serta perkembangannya dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
2. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu mata kuliah Bahan Konstruksi Teknik Kimia tentang keramik dan
untuk mengetahui struktur penyusun keramik, siIat-siIat keramik, dan aplikasi
penggunaan keramik.





$ a g e

BAB II
PEMBAHASAN

Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu keramikos yang artinya
suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Keramik telah
lama digunakan, yaitu sejak 4000 SM.
Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendeIinisikan keramik sebagai suatu
hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti
gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal
dari tanah liat. DeIinisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan
logam dan anorganik yang berbentuk padat.(YusuI, 1998:2). Dewasa ini keramik juga
sebgat banyak digunakan dalam berbagai macam industri karena memiliki siIat-siIat
yang dapat dimanIaatkan dalam dunia industri.
Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya digunakan untuk
berbagai aplikasi termasuk :
O kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
O Tahan korosi
O SiIat listriknya dapat insulator, semikonduktor, konduktor bahkan
superkonduktor
O SiIatnya dapat magnetik dan non-magnetik
O Keras dan kuat, namun rapuh.
Dua jenis ikatan dapat terjadi dalam keramik, yakni ikatan ionik dan kovalen.
SiIat keseluruhan material bergantung pada ikatan yang dominan. KlasiIikasi Bahan
keramik dapat dibedakan menjadi dua kelas : kristalin dan amorI (non kristalin). Dalam
material kristalin terdapat keteraturan jarak dekat maupun jarak jauh, sedang dalam
material amorI mungkin keteraturan jarak pendeknya ada, namun pada jarak jauh
keteraturannya tidak ada.Beberapa keramik dapat berada dalam kedua bentuk tersebut,
misalnya SiO2.
Jenis ikatan yang dominan (ionik atau kovalen) dan struktur internal (kristalin
atau amorI) mempengaruhi siIat-siIat bahan keramik.Umumnya senyawa keramik lebih
stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku
keramik yang umum dipakai adalah Ielspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. SiIat
$ a g e

keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral
bawaannya. Oleh karena itu siIat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi
dimana bahan diperoleh.Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-
elektron bebas.
Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan
keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor
panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai siIat rapuh, keras, dan
kaku.Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan
tariknya.
Barang barang yang di buat dari keramik adalah pot bunga dan bata. Dalam
industri otomotive modern, keramik telah di gunakan sejak berpuluh-puluh tahun yang
lalu, yaitu untuk menghasilkan ignition park di dalam proses pembakaran otomotiI.
Keramik juga berIungsi sebagai isolator listrik. Dewasa ini bahan keramik menjadi
bahan yang penting di dalam mesin. Karena siIatnya yang kuat dan dapat merintangi
kehausan pada temperatur yang tinggi sehingga bahan keramik ini baik digunakan di
dalam komponen otomotiI otomotiI seperti bahagian exzos, pelapis silinder, katup dan
turbo charge.
Keramik mengandungi beberapa unsur yang berlainan ukuran. Ikatan di antara
atom-atom bagi struktur ini adalah jenis kovalen yang melibatkan perkongsian elektron,
dan ionic yaitu ikatan dasar di antara ion-ion yang berlawanan. Kedua-dua ikatan ini
jauh lebih kuat dari pada ikatan logam. Dengan itu ada beberapa siIat keramik yang
lebih baik dari pada logam, terutamanya kekerasannya dan siIat ketahanan panas dan
listrik.
Struktur kristal keramik boleh di dapati dalam bentuk kristal tunggal atau
struktur polikristal yang mempunyai banyak bijian. Ukuran butiran sangat
mempengaruhi siIat-siIat keramik. Butiran yang berukuran kecil adalah lebih kuat dan
liat, dan dinamai keramik halus. Antara bahan mentah keramik yang tertua ialah tanah
liat yaitu keramik berbutiran halus yang berbentuk kepingan. Perbedaan dan kelebihan
diantara keramik dengan logam dan bahan polimer adalah seperti berikut:
Keramik: Bahan bukan organic, kuat, tidak bertindak balas dengan bahan kimia, titik
cair tinggi.Logam: Bahan-bahan organic, kekerasan dan kekuatan berbeda-beda, tidak
stabil terhadap bahan kimia.
$ a g e

A. KlasiIikasi Keramik
Keramik tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan
alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang
pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk
industri (reIractory).






ambar 1. Keramik Tradisional
Keramik halus
ine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced
ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat
dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam
(Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor,
komponen turbin, dan pada bidang medis. (Joelianingsih, 2004)






ambar 2 . Keramik Halus
Keramik modern mempunyai keunikan atau siIat yang menonjol yang tahan
terhadap temperatur tinggi, siIat mekanis yang sangat baik, siIat elektrik yang istimewa,
tahan terhadap bahan kimiawi. Keramik modern tersebut adalah sbb:
Keramik oksida murni yang digunakan sebagai alat listrik khusus dan komponen
peleburan logam. Oksida yang umum digunakan adalah alumina (Al2O3),
Zirconia (ZrO2), Thoria (ThO2), Berillia (BeO), Magnesia (MgO), Spinel
(MgAl2O4) dan Forsterit (Mg2SiO4).
$ a g e

Bahan bakar nuklir yang berbasis Uranium Oksida (UO2) sudah sangat luas
digunakan. Bahan tersebut mempunyai kemampuan yang unik untuk menjaga
siIat-sIat yang unggul setelah penggunaan yang lama sebagai bahan bakar pada
reaktor nuklir.
Keramik elektrooptik seperti Lithium Niobate (LiNbO3) dan Lanthanum
Zirconat Titanat (PLZT) memberikan sebuah media yang dapat merubah
inIormasi elektrik menjadi inIormasi optik atau yang dapat menggerakkan Iungsi
optik dengan perintah dari sinyal elektrik.
Keramik magnetik dengan komposisi dan penggunaan yang bervariasi telah
dikembangkan. Bahan ini merupakan bahan dasar dari unit memori magnetik
pada komputer yang besar. Keunikan siIat elektriknya terutama digunakan pada
aplikasi elektronik gelombang mikro Irekuensi tinggi.
Kristal tunggal dari berbagai jenis bahan sekarang mulai diproduksi untuk
mengantikan kristal alami. Rubi dan kristal laser garnet dan tabung sapir dan
substrat (substrate sejenis semikonduktor) dikembangkan dari sebuah
peleburan: kristal kwarsa (quartz) yang besar dikembangkan dengan proses
hidrotermal.
Keramik nitrida untuk reIraktori (reIractory bahan tahan api), dan turbin gas
namel untuk aluminium pada industri arsitektur
Komposit logam-keramik untuk reIraktori
Keramik karbida untuk bahan abrasiI (abrasive bahan penghalus permukaan)
Keramik borida untuk kekuatan dan temperatur tinggi, tahan terhadap oksidasi
Keramik Ieroelektrik (barium titanat) mempunyai konstanta dielektrik yang
tinggi
elas-gelas nonsilika misal transmisi inIra merah, peralatan semi konduktor
Penyaring molekuler (molecular sieves)
Keramik gelas
Polikristal bebas oksida dibuat berbahan baku pada alumina, yttria, dan spinel




$ a g e













ambar 3 . Penggolongan keramik berdasarkan system aplikasinya

















ambar 4 . Penggolongan keramik berdasarkan system komposisinya


$ a g e

B.Bahan Baku Keramik
Secara umum bahan keramik dapat dibedakan menjadi dua kelas : kristalin dan
amorI (non kristalin). Dalam material kristalin terdapat keteraturan jarak dekat maupun
jarak jauh, sedang dalam material amorf mungkin keteraturan jarak pendeknya ada,
namun pada jarak jauh keteraturannya tidak ada. Beberapa keramik dapat berada dalam
kedua bentuk tersebut, misalnya SiO2 .
1. Bahan kristalin
Studi bahan kristalin mempunyai sejarah yang jauh lebih panjang karena kristal
lebih mudah dipelajari daripada bahan amorI. Perkembangan paling penting dalam studi
bahan kristalin adalah perkembangan analisis kristalografi sinar-X. Awalnya teknik ini
hanya dapat digunakan untuk struktur yang sangat sederhana seperi garam (NaCl).
Namun dalam 80 tahun terakhir analisis kristalograIi telah berkembang dengan
demikian cepat sehingga protein dengan massa molekul yang sangat besar kini dapat
dipelajari dengan teknik ini
Dalam beberapa bahan kristalin, partikel penyusunnya tersusun sehingga
keteraturannya kadang nampak dengan mata. Kristal yang umum kita lihat adalah
natrium khlorida, tembaga sulIat hidrat, dan kuarsa. Lokasi partikel penyusun padatan
kristalin (ion, atom atau molekul) biasanya dinyatakan dengan kisi, dan lokasi setiap
partikel disebut titik kisi. Satuan pengulangan terkecil kisi disebut dengan sel satuan.


ambar 5 . Sel satuan.

Sel satuan digambarkan dengan garis tebal. Jarak antar dua titik sepanjang ketiga sumbu
dideIiniskan sebagai a, b dan c. Sudut yang dibuat antar dua sumbu dideIinisikan
sebagai u, dan .
$ a g e

2. Padatan amorI
Susunan partikel dalam padatan amorI sebagian teratur dan sedikit agak mirip
dengan padatan kristalin. Namun, keteraturan ini, terbatas dan tidak muncul di
keseluruhan padatan. Banyak padatan amorI di sekitar kita seperti: gelas, karet dan
polietena memiliki keteraturan sebagian. Fitur padatan amorI dapat dianggap
intermediate antara padatan dan cairan.

ambar 6 : Padatan kristalin dan amorI, terdapat perbedaan besar dalamketeraturan partikel penyusunnya

3. Sedangkan bahan bahan yang umum dignakan daam proses pembuatan keramik
adalah sebagai berikut :
Serbuk Keramik Silikat
Iek Domino pada Pemrosesan Keramik Sesuai dengan siIat alami keramik,
bahan baku keramik yang digunakan untuk produksi mempunyai banyak kendala yang
mempengaruhi pada siIat akhir benda jadi dibandingkan dengan kelompok bahan lain
misal logam atau polimer. Hal ini dikarenakan tidak terdapat tahapan penghalusan lanjut
untuk keramik, tidak seperti logam (peleburan pembekuan deIormasi plastik).Pada
dasarnya, 'apa yang masuk itulah yang keluar. Semua ketidak-sempurnaan pada
bahan baku diperbanyak kedalam pembesaran ketidak-sempurnaan dalam produk yang
disinter. Iek domino ini menekankan ketergantungan dari siIat akhir produk keramik
dalam karakteristik semua tahapan pemrosesan, dan secara umum dalam karakteristik
bahan baku, secara harIiah bila terdapat kesalahan dalam satu tahap pemrosesan
keramik maka akan mempengaruhi secara nyata hasil akhir keramiknya.
Mineralogi Keramik
Keramik secara tradisional berdasar pada mineral oksida, atau mineral-mineral
lain dimana dapat berubah menjadi oksida-oksida luluh, seperti hidroksida, karbonat,
sulIida, halida, phospatat dll.Mineral-mineral ini merupakan gabungan dari sebagian
$ a g e

besar unsur yang ada dipermukaan bumi ini.Bagaimanapun juga, berkenaan dengan
keunggulan oksigen dalam kerak bumi, hampir setengah unsur yang telah dikenali
terjadi secara normal sebagai oksida, biasanya oksida kompleks seperti silikat.Struktur
silikat meliputi sejumlah besar unsur-unsur dalam tabel periodik. Jadi, kita dapat secara
nyata mengatakan bahwa ' separo dari dunia ini adalah keramik.
Deret unsur-unsur relatiI besar dimana sering terdapat dalam keramik meliputi: O, Al,
Si, Ca, Mg, Ti, Na, K.
Hal ini menarik untuk dicatat, bahwa beberapa keramik penting menunjukkan
konsentrasi yang agak tinggi pada air laut. Sungguh, sebagian besar MgO dengan
kemurnian tinggi (suatu bahan tahan api yang penting) sekarang ini disediakan dari air
laut. Bagaimanapun juga, sebagian besar mineral penting dalam keramik berasal dari
transIormasi batu beku dari perapian (igneous rock), seperti halnya granit atau basal
dimana kristal terbentuk dari magma (siapa tahu lumpur lapindo merupakan bahan baku
keramik maju yang tersedia.). Batu-batu ini adalah silikat kompleks, dimana
komposisi dapat menggambarkan kandungan dari oksida biner sederhana seperti silika,
alumina, alkali dll. Silika, oksida yang relatiI besar di Bumi (62 berat dari kerak
kontinental Bumi) adalah dasar dari klasiIikasi ini.
Batu dengan proporsi SiO2 yang tinggi (dan biasanya mengandung alumina
yang tingi dimana merupakan komponen kedua terbesar di kerak Bumi, mengandung
16 berat) dikenal dengan nama asidik (acidic), dan dengan silika rendah (dan biasanya
mengandung magnesia yang tinggi |3,1 dari kerak bumi| dan/atau kalsia |5,7 dari
kerak bumi|): dideIinisikan sebagai dasar. Alumina agak tidak umum dalam batuan
dasar, dan sebaliknya: magnesia adalah tidak umum dalam batuan asidik. Hal ini sangat
menguntungkan untuk produksi bahan tahan api khususnya: kontaminasi silang dari
batuan dasar dan asidik akan menyebabkan kehilangan ketahanan api yang signiIikan,
yaitu secara signiIikan menurunkan titik lebur yang mengkontaminasi bahan.
Kristalisasi dari batuan beku dari perapian menjadikan Iormasi dari silikat dan mineral-
mineral lain penting dalam pemrosesan keramik.Istimewanya, hal ini dipercaya dimana
kerusakan dari beberapa silikat, diikuti dengan sedimentasi, membentuk Iormasi
mineral tanah liat.
Bahan baku dasar untuk keramik tradisional termasuk lempung, silika SiO2, dan
Fledspars (K, Na) AlSi3O8, dan beberapa industri kimiawi lain. Tidak ada mineral-
$ a g e

mineral yang digunakan dalam pemrosesan tradisional keramik dapat diperlakukan
sebagai 'komposisi tetap.Yaitu, mereka tidak mempunyai komposisi yang diberikan
oleh Iormula kimia. Sebagai contoh, kandungan silika pada lepung Kaolin secara umum
bervariasi pada 45 berat sampai 50 berat, dan alumina 35 berat sampai 40
berat. Keseimbangan dipengaruhi oleh komponen yang mudah menguap (air dan
organiks), dari 10 berat sampai 15 berat. Jumlah ini dapat dibandingkan dengan
Iormula kimiawi ideal dari mineral-mineral silikat terpilih berikut:
1. Mineral Formula Kimia Ideal
2. Kaolinit Al
2
(Si
2
O
5
)(OH)
4
3. Halosit Al
2
(Si
2
O
5
)(OH)
4
2H
2
O
4. Piropillit Al
2
(Si
2
O
5
)
2
(OH)
2

5. Monmorilonit (Al1,67 Na0,33 Mg0,33)(Si
2
O
5
)
2
(OH)
2

6. Mika Al
2
K(Si1.5Al0,5)
2
(OH)
2

7. Ilit Al
2
-xMgxK-1-x-y(Si1,5-yAl0.5YO
5
)
2
(OH)
2

Senyawa senyawa yang sering digunakan dalam pembuatan keramik
ineral : Ambligonit - Dolomit (CaMg(CO3)2) - Andalusit (Al2O3.SiO2) - Felspar -
Anhidrit (CaSo4) - Florspar - Apatit - Halosit (Al2O3.2SiO2.xH2O) - Badeleyit -
Nephelin (K2O.3Na2O.4Al2O3.9SiO2) - Bola lempung (Ball Clay) - Nephelin sienit -
Barit (BaSO4) - Potas (K2O) - Bauksit - Piropilit (Al2O3.4SiO2.H2O) - Bentonit
(Al2O3.5SiO2.7H2O) - Rutil (TiO2) - Beril (3BeO.Al2O3) - Silimanit (Al2O3.SiO2) -
Lempung (clay) - Talek (3MgO.SiO2.H2O) - Kaolin (Al2O3.2SiO2.2H2O) -
Wolastonit (CaSiO3) - Diatomit - Zeolit

Oksida Sederhana : Alumina (Al2O3) - HaInium Oksida - Besi Oksida (Fe2O4) -
Aluminium Titanat (Al2O3.TiO2) - Antimoni Oksida - Timbel Oksida - Barium Ferit -
Timbel Titanat - Barium Titanat - Lithium Oksida - Berilium Oksida - Magnesium
Oksida - Bismut Oksida - Silikon Oksida - Thorium Oksida - Kalsium Titanat (batu
gamping) - Kalsium Oksida - Timah Oksida - Kromium Oksida - Titanium Oksida -
ermanium Oksida

$ a g e

Oksida Komplek dan Silikat : Kalsium Aluminat Semen - Kordirit
(2MgO.2Al2O3.5SiO2) - Natrium Silikat (Na2O.xSiO2) - Natrium FosIat (Na4P2O7
sodium IosIat) - Forsterit (2MgO.SiO2) - Spinel (MgO.Al2O3) - Hidrosiapatit
(Ca(PO4)3OH) - Spodumen (Li2O.Al2O3.4SiO2) - Magnesium FosIat (Mg2P2O8) -
Keramik Superkonduktor (YBa2Cu3O7) - Mulit (3Al2O3.2SiO2) - Strontium Titanat
(SrTiO3)

Non Oksida (Karbida, Nitrida, Borida, logam senyawa (intermetallics)
O Boron karbida (B4C)
O Kromium Karbida (Cr23C6, Cr7C3, Cr3C2)
O Silikon Karbida (SiC)
O Titanium Karbida (TiC)
O Aluminium Nitrida (AlN)
O Boron Nitrida (BN)
O Silikon Nitrida (Si3N4)
O Sialon (Si3N4.Al2O3.AlN)
O Titanium Borida (TiB2)

Penambah (additives) : Antimoni SulIat (Sb2S3) - Tembaga Oksida (Cu2O, CuO) -
Arsenik Oksida (As2O3) - DeIlokulan (dispersants) - Pengikat (binders) - Pelumas
(lubricants) - Serium Oksida (CeO2) - Mangan Oksida (MnO) - Asam Sitrat (C6H8O7)
- Polietilin likol - Tembaga Karbonat (CuCo3.Cu(OH)2) - Natrium Karbonat
(Na2CO3, abu soda) - Kobalt Oksida (Co2O3, CoO)

Lain-lain : Barium karbonat (BaCO3) - namel gelas - Barium Aluminat
(3BaO.Al2O3) - Timbel Karbonat (2PbCO3.Pb(OH)2) - lasur - Abu Tulang
(4Ca3(PO4)2.CaCO3) - rog - ipsum (CaSO4.0,5H2O) - Frit - Litium Karbonat
(Li2CO3) - Flin (SiO2) - Magnesium Karbonat (MgCO3) - Fluk - Sriolit (Na3AlF6)




$ a g e

C.SiIat siIat Bahan Keramik
SiIat yang umum dan mudah dilihat secara Iisik pada kebanyakan jenis keramik
adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti
barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang
terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah pecah,
walaupun siIat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik
hasil sintering, dan campuran sintering antara keramik dengan logam. siIat lainya adalah
tahan suhu tinggi, sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari clay, Ilint dan
IeldIar tahan sampai dengan suhu 1200 C, keramik engineering seperti keramik oksida
mampu tahan sampai dengan suhu 2000 C. kekuatan tekan tinggi, siIat ini merupakan
salah satu Iaktor yang membuat penelitian tentang keramik terus berkembang.
1. SiIat Mekanik
Keramik biasanya material yang kuat, dan keras dan juga tahan korosi. SiIat-
siIat ini bersama dengan kerapatan yang rendah dan juga titik lelehnya yang tinggi,
membuat keramik merupakan material struktural yang menarik.
Keterbatasan utama keramik adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk
patah tiba-tiba dengan deIormasi plastik yang sedikit. Ini merupakan masalah khusus
bila bahan ini digunakan untuk aplikasi struktural. Dalam logam, elektron-elektron yang
terdelokalisasi memungkinkan atom-atomnya berubah-ubah tetangganya tanpa semua
ikatan dalam strukturnya putus. Hal inilah yang memungkinkan logam terdeIormasi di
bawah pengaruh tekanan. Tapi, dalam keramik, karena kombinas ikatan ion dan
kovalen, partikel-partikelnya tidak mudah bergeser. Keramiknya dengan mudah putus
bila gaya yang terlalu besar diterapkan.
Faktur rapuh terjadi bila pembentukan dan propagasi keretakan yang cepat.
Dalam padatan kristalin, retakan tumbuh melalui butiran (trans granular) dan sepanjang
bidang cleavage (keretakan) dalam kristalnya. Permukaan tempat putus yang dihasilkan
mungkin memiliki tekstur yang penuh butiran atau kasar. Material yang amorI tidak
memiliki butiran dan bidang kristal yang teratur, sehingga permukaan putus
kemungkinan besar mulus penampakannya. Kekuatan tekan penting untuk keramik
yang digunakan untuk struktur seperti bangunan. Kekuatan tekan keramik biasanya
lebih besar dari kekuatan tariknya. Untuk memperbaiki siIat ini biasanya keramik di-
pretekan dalam keadaan tertekan
$ a g e

2. SiIat Termal
SiIat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas, koeIisien ekspansi
termal, dan konduktivitas termal. Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahan
untuk mengabsorbsi panas dari lingkungan. Panas yang diserap disimpan oleh padatan
antara lain dalam bentuk vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan tersebut.
Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atom-atom yang ringan. Jadi
getaran-getaran atom-atomnya akan berIrekuensi tinggi dan karena ikatannya kuat maka
getaran yang besar tidak akan menimbulkan gangguan yang terlalu banyak pada kisi
kristalnya.
Hantaran panas dalam padatan melibatkan transIer energi antar atom-atom yang
bervibrasi. Vibrasi atom akan mempengaruhi gerakan atom-atom lain di tetangganya
dan hasilnya adalah gelombang yang bergerak dengan kecepatan cahaya yakni Ionon.
Fonon bergerak dalam bahan sampai terhambur baik oleh interaksi Ionon-Ionon
maupun cacat kristal. Keramik amorI yang mengandung banyak cacat kristal
menyebabkan Ionon selalu terhambur sehingga keramik merupakan konduktor panas
yang buruk. Mekanisme hantaran panas oleh elektron, yang dominan pada logam, tidak
dominan di keramik karena elektron di keramik sebagian besar terlokalisasi.
Contoh paling baik penggunaan keramik untuk insulasi panas adalah pada
pesawat ruang angkasa. Hampir semua permukaan pesawat tersebut dibungkus keramik
yang terbuat dari serat silika amorI. Titik leleh aluminium adalah 660oC. Ubin menjaga
suhu tabung pesawat yang terbuat dari Al pada atau dibawah 175oC, walaupun eksterior
pesawat mencapau 1400oC
3. SiIat Listrik
SiIat listrik bahan keramik sangat bervariasi. Keramik dikenal sangat baik
sebagai isolator. Beberapa isolator keramik (seperti BaTiO3) dapat dipolarisasi dan
digunakan sebagai kapasitor. Keramik lain menghantarkan elektron bila energi
ambangnya dicapai, dan oleh karena itu disebut semikonduktor. Tahun 1986, keramik
jenis baru, yakni superkonduktor temperatur kritis tinggi ditemukan. Bahan jenis ini di
bawah suhu kritisnya memiliki hambatan 0. Akhirnya, keramik yang disebut sebagai
piezoelektrik dapat menghasilkan respons listrik akibat tekanan mekanik atau
sebaliknya.
$ a g e

Sering pula digunakan bahan yang disebut dielektrik. Bahan ini adalah isolator
yang dapat dipolarisasi pada tingkat molekular. Material semacam ini digunakan untuk
menyimpan muatan listrik. Kekuatan dielektrik bahan adalah kemampuan bahan
tersebut untuk menyimpan elektron pada tegangan tinggi. Bila kapasitor dalam keadaan
bermuatan penuh, hampir tidak ada arus yang lewat. Namun dengan tegangan tinggi
dapat mengeksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi. Bila hal ini terjadi arus
mengalir dalam kapasitor, dan mungkin disertai dengan kerusakan material karena
meleleh, terbakar atau menguap. Medan listrik yang diperlukan untuk menghasilkan
kerusakan itu disebut kekuatan dielektrik. Beberapa keramik mempunyai kekuatan
dielektrik yang sangat besar.Porselain misalnya sampai 160 kV/cm. Sebagian besar
hantaran listrik dalam padatan dilakukan oleh elektron. Di logam, elektron penghantar
dihamburkan oleh vibrasi termal meningkat dengan kenaikan suhu, maka hambatan
logam meningkat pula dengan kenaikan suhu.
Sebaliknya, elektron valensi dalam keramik tidak berada di pita konduksi,
sehingga sebagian besar keramik adalah isolator. Namun, konduktivitas keramik dapat
ditingkatkan dengan memberikan ketakmurnian. nergi termal juga akan
mempromosikan elektron ke pita konduksi, sehingga dalam keramik, konduktivitas
meningkat (hambatan menurun) dengan kenaikan suhu.
Beberapa keramik memiliki siIat piezoelektrik, atau kelistrikan tekan. SiIat ini
merupakan bagian bahan "canggih" yang sering digunakan sebagai sensor. Dalam bahan
piezoelektrik, penerapan gaya atau tekanan dipermukaannya akan menginduksi
polarisasi dan akan terjadi medan listrik, jadi bahan tersebut mengubah tekanan mekanis
menjadi tegangan listrik. Bahan piezoelektrik digunakan untuk tranduser, yang ditemui
pada mikroIon, dan sebagainya.
Dalam bahan keramik, muatan listrik dapat juga dihantarkan oleh ion-ion. SiIat
ini dapat diubah-ubah dengan merubah komposisi, dan merupakan dasar banyak
aplikasi komersial, dari sensor zat kimia sampai generator daya listrik skala besar. Salah
satu teknologi yang paling prominen adalah sel bahan bakar. Kemampuan penghantaran
ion didasarkan kemampuan keramik tertentu untuk memungkinkan anion oksigen
bergerak, sementara pada waktu yang sama tetap berupa isolator. Zirkonia,Zr O2, yang
distabilkan dengan kalsia (CaO), adalah contoh padatan ionik.

$ a g e

4. SiIat Optik
Bila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan, diabsorbsi, atau
dipantulkan. Bahan bervariasi dalam kemampuan untuk mentransmisikan cahaya, dan
biasanya dideskripsikan sebagai transparan, translusen, atau opaque. Material yang
transparan, seperti gelas, mentransmisikan cahaya dengan diIus, seperti gelas terIrosted,
disebut bahan translusen. Batuan yang opaque tidak mentransmisikan cahaya.
Dua mekanisme penting interaksi cahaya dengan partikel dalam padatan adalah
polarisasi elektronik dan transisi elektron antar tingkat energi. Polarisasi adalah distorsi
awan elektron atom oleh medan listrik dari cahaya. Sebagai akibat polarisasi, sebagian
energi dikonversikan menjadi deIormasi elastik (Ionon), dan selanjutnya panas.
Seperti dalam atom elektron-elektron dalam bahan berada dalam tingkat-tingkat
energi tertentu. Absorbsi energi menghasilkan perpindahan elektron dari tingkat dasar
ke tingkat tereksitasi. Ketika elektron kembali ke keadaan dasar disertai dengan
pemancaran radiasi elektromagnetik.
Dalam padatan elektron yang energinya tertinggi ada dalam orbital-orbital dalam
pita valensi dan orbital-orbital yang tidak terisi biasanya dalam pita konduksi. ap
antara pita valensi dan pita konduksi disebut gap energi.
Range energi cahaya tampak 1,8 sampai 3,1 eV. Bahan dengan gap energi di
daerah ini akan mengabsorbsi energi yang berhubungan. Bahan itu akan tampak
transparan dan berwarna. Contohnya, gap energi CdS sekitar 2,4 eV dan mengabsorbsi
komponen cahaya biru dan violet dari sinar tampak. Tampak bahan tersebut berwarna
kuning-oranye.
Bahan dengan gap energi kurang dari 1,8 eV akan opaque, sebab semua cahaya
tampak akan diabsorbsi. Material dengan gap energi lebih besar 3,1 eV tidak akan
menyerap range sinar tampak dan akan tampak transparan dan tak berwarna. Cahaya
yang diemisikan dari transisi elektron dalam padatan disebut luminesensi. Bila terjadi
dalam selang waktu yang pendek disebut Ilouresensi, bila didalam selang waktu yang
lebih panjang disebut IosIorisensi.
Cahaya yang ditransmisikan dari satu medium ke medium lain, misalnya dari
gelas ke air akan mengalami pembiasan. Pembelokan cahaya ini adalah akibat
perubahan kecepatan rambat yang asal mulanya dari polarisasi elektronik. Karena
polarisasi meningkat dengan naiknya ukuran atom. elas yang mengandung ion-ion
$ a g e

berat (seperti kristal timbal) memiliki indeks bias yang lebih besar dari gelas yang
mengandung atom-atom ringan (seperti gelas soda).
Hamburan cahaya internal dalam bahan yang sebenarnya transparan mungkin
dapat mengakibatkan bahan menjadi translusen atau opaque. Hamburan semacam ini
terjadi antara lain di batas butiran, batas Iasa, dan pori-pori.
Banyak aplikasi memanIaatkan siIat optik bahan keramik ini. Transparansi gelas
membuatnya bermanIaat untuk jendela, lensa, Iilter, alat masak, alat lab, dan objek-
objek seni. Pengubahan antara cahaya dan listrik adalah dasar penggunaan bahan
semikonduktor seperti aAs dalam laser dan meluasnya penggunaan LD dalam alat-
alat elektronik. Keramik Iluoresensi dan IosIorisensi digunakan dalam lampu- lampu
listrik dan layar-layar tv. Akhirnya serat optik mentransmisikan percakapan telepon dan
data komputer yang didasarkan atas reIleksi internal total sinyal cahaya.
Bahan dengan gap energi kurang dari 1,8 eV akan opaque, sebab semua cahaya
tampak akan diabsorbsi. Material dengan gap energi lebih besar 3,1 eV tidak akan
menyerap range sinar tampak dan akan tampak transparan dan tak berwarna. Cahaya
yang diemisikan dari transisi elektron dalam padatan disebut luminesensi. Bila terjadi
dalam selang waktu yang pendek disebut Ilouresensi, bila didalam selang waktu yang
lebih panjang disebut IosIorisensi.
Cahaya yang ditransmisikan dari satu medium ke medium lain, misalnya dari
gelas ke air akan mengalami pembiasan. Pembelokan cahaya ini adalah akibat
perubahan kecepatan rambat yang asal mulanya dari polarisasi elektronik. Karena
polarisasi meningkat dengan naiknya ukuran atom. elas yang mengandung ion-ion
berat (seperti kristal timbal) memiliki indeks bias yang lebih besar dari gelas yang
mengandung atom-atom ringan (seperti gelas soda).
Hamburan cahaya internal dalam bahan yang sebenarnya transparan mungkin
dapat mengakibatkan bahan menjadi translusen atau opaque. Hamburan semacam ini
terjadi antara lain di batas butiran, batas Iasa, dan pori-pori.
Banyak aplikasi memanIaatkan siIat optik bahan keramik ini. Transparansi gelas
membuatnya bermanIaat untuk jendela, lensa, Iilter, alat masak, alat lab, dan objek-
objek seni. Pengubahan antara cahaya dan listrik adalah dasar penggunaan bahan
semikonduktor seperti aAs dalam laser dan meluasnya penggunaan LD dalam alat-
alat elektronik. Keramik Iluoresensi dan IosIorisensi digunakan dalam lampu- lampu
$ a g e

listrik dan layar-layar tv. Akhirnya serat optik mentransmisikan percakapan telepon dan
data komputer yang didasarkan atas reIleksi internal total sinyal cahaya.
5. SiIat Kimia
Salah satu siIat khas dari keramik adalah kestabilan kimia. SiIat kimia dari
permukaan keramik dapat dimanIaatkan secara positiI. Karbon aktiI, silika gel, zeolit,
dsb, mempunyai luas permukaan besar dan dipakai sebagai bahan pengabsorb. Kalau
oksida logam dipanaskan pada kira-kira 5000C, permukaannya menjadi bersiIat asam
atau bersiIat basa. Alumina , zeolit, lempung asam atau S2O2 TiO2 demikian juga
berbagai oksida biner dipakai sebagai katalis, yang memanIaatkan aksi katalitik dari
titik bersiIat asam dan basa pada permukaan
6. Kehandalan
O Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya digunakan untuk
berbagai aplikasi termasuk : kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas
yang rendah.
O SiIat listriknya dapat insulator, semikonduktor, konduktor bahkan
superkonduktor
O SiIatnya dapat magnetik dan non-magnetik
O Keras dan kuat, namun rapuh.
O Tahan korosi

D. Aplikasi Bahan Keramik

ambar 7 . Klasifikasi material keramik berdasarkan aplikasinya


$ a g e

1. lasses
elas adalah salah satu kelompok keramik yang paling Iamiliar, seperti lensa,
dan Iiberglass yang merupakan aplikasi yang khas dari jenis ini. Seperti telah
disebutkan, noncrystalline silikat mengandung oksida lain, terutama CaO, Na2O, K2O,
dan Al2O3, yang mempengaruhi jenis kaca/gelas. Tipikal kaca soda kapur terdiri dari
sekitar 70 wt SiO2, keseimbangan yang utama Na2O (soda) dan CaO (kapur).
2. lass - Ceramics
Kebanyakan gelas anorganik dapat dibuat untuk berubah dari tahap
noncrystalline sampai tahap kristalin oleh suhu panas tinggi. Proses ini disebut
kristalisasi, dan produk nya berupa material polikristalin berbutir halus yang sering
disebut keramik kaca. Pembentukan dari butiran kaca-keramik kecil ini adalah, dalam
arti, Iase transIormasi, yang melibatkan nukleasi dan pertumbuhan tahap. Sebagai
akibatnya, kinetika kristalisasi dapat digambarkan menggunakan prinsip yang sama
yang diterapkan pada Iase transIormasi untuk sistem logam.
Sebagai contoh, tingkat ketergantungan transIormasi pada suhu dan waktu dapat
dinyatakan dengan menggunakan transIormasi isotermal dan berlanjut diagram
transIormasi pendinginan. Diagram transIormasi pendinginan yang kontinu untuk
kristalisasi kaca lunar disajikan pada ambar 7. Kurva pembentukan awal-akhir pada
plot ini mempunyai bentuk umum yang sama seperti pada paduan besi-karbon dari
komposisi eutectoid.








ambar 8 . Pendinginan secara terus-menerus untuk pengkristalisasian kaca-lunar (35.5 wt SiO2, 14.3
wt TiO2, 3.7 wt Al2O3, 23.5 wt eO, 11.6 wt gO, 11.1 wt CaO, and 0.2 wt Na2O). Yang
fuga ditampilkan pada grafik ini adalah dua kurva pendinginan, diberi label "1" dan "2".
( Sumber . lass. Science and Technology, Jol. 1, D. R. Uhlmann and N. J. Kreidl (Editors), 'The
ormation of lasses,` p. 22, copyright 1983, with permission from Elsevier.)
$ a g e

Termasuk juga didalamnya dua kurva pendinginan kontinu, yang diberi label
"1" dan "2"; laju pendinginan yang diwakili oleh kurva 2 adalah jauh lebih besar dari
kurva 1. Dan seperti yang diberi pada plot ini,untuk jalan pendinginan kontinu diwakili
oleh kurva 1, kristalisasi dimulai di persimpangan dengan kurva atas, dan kemajuan
waktu meningkat dan suhu terus menurun; pada persimpangan kurva yang lebih rendah,
semua kaca asli telah dikristalisasikan. Kurva pendinginan lain (kurva 2) hanya
ketinggalan hidung kristalisasi mulai kurva.
Itu merupakan laju pendinginan kritis (untuk kaca ini, C / min)-yaitu tingkat
pendinginan minimum untuk suhu kamar akhir -produk adalah 100 kaca; untuk
tingkat pendinginan kurang dari ini , beberapa material gelas-keramik akan membentuk
properti dan aplikasi kaca-keramik. Bahan Kaca- keramik telah didesain untuk memiliki
karakteristik sebagai berikut: kekuatan mekanis relatiI tinggi; rendah koeIisien ekspansi
termal (untuk menghindari termal shock); kemampuan temperatur berelatiI tinggi; siIat
dielektrik yang baik (untuk aplikasi kemasan elektronik); dan kecocokan secara biologi
yang baik. Beberapa kaca-keramik dapat dibuat secara optik transparan; lainnya tembus
cahaya. Kemungkinan atribut yang paling menarik dari material kelas ini adalah
kemudahan yang mereka dapat akan diIabrikasi.
Kaca-keramik yang diproduksi secara komersial di bawah nama dagang dari
Pyroceram , Corningware , Cercor , dan Visi . Yang paling umum digunakan
untuk bahan ini adalah sebagai ovenware, peralatan makan, oven jendela, dan
rangetops-terutama karena kekuatan dan ketahanan terhadap panas yang sangat baik.
3. Clay
Salah satu bahan baku keramik yang paling banyak digunakan adalah tanah liat.
Bahan ini murah,ditemukan secara alami dalam kelimpahan yang besar. Alasan lain
karena popularitasnya terletak pada kemudahan yang tanah liat
produk dapat dibentuk; bila dicampur dalam proporsi yang tepat, tanah liat dan air
membentuk massa plastik yang sangat setuju untuk membentuk. Bagian yang terbentuk
dikeringkan untuk menghilangkan beberapa kelembaban, setelah itu ditembakkan pada
temperatur tinggi untuk meningkatkan kekuatan mekanik.
Sebagian besar produk-produk berbasis tanah liat masuk dalam dua klasiIikasi
luas: produk tanah liat struktural dan whitewares. Struktural produk clay mencakup
bangunan batu bata, ubin, dan gorong-gorong pipa-aplikasi dimana integritas struktural
$ a g e

penting. Whiteware keramik yang menjadi putih setelah tembakan suhu-tinggi.
Termasuk dalam kelompok ini adalah porselin, tembikar, peralatan makan, keramik, dan
pipa Iixtures (sanitary ware). Selain tanah liat, banyak dari produk ini juga mengandung
bahan-bahan nonplastic, yang mempengaruhi perubahan-perubahan yang terjadi selama
pengeringan dan proses pembakaran, dan karakteristik potongan selesai
4. ReIractory
KlasiIikasi keramik penting lainnya yang digunakan dalam tonnages besar
adalah keramik reIractory (tahan panas). SiIat yang menonjol dari bahan-bahan ini
termasuk kapasitas untuk menahan suhu tinggi tanpa meleleh atau membusuk, dan
kapasitas untuk tetap tidak reaktiI dan tak berdaya ketika dihadapkan pada lingkungan
yang parah. Selain itu, kemampuan untuk menyediakan isolasi termal merupakan suatu
pertimbangan penting. Bahan reIractory (tahan api) dipasarkan dalam berbagai bentuk,
tetapi bata yang paling umum. Aplikasi khas dari reIractory termasuk tungku lapisan
untuk pemurnian logam, kaca manuIaktur, metalurgi perlakuan panas, dan pembangkit
listrik.
Tentu saja, kinerja keramik yang tahan api, untuk tingkat besar, tergantung
pada komposisi. Atas dasar ini, ada beberapa klasiIikasi-yaitu, Iireclay,
silika, dasar, dan khusus tahan api. Komposisi untuk sejumlah komersial
tahan api tercantum dalam Tabel 13.2. Setelah menembak, biasanya partikel halus yang
terlibat dalam pembentukan sebuah ikatan Iase, yang bertanggung jawab untuk
peningkatan kekuatan dari batu bata; Iase ini mungkin akan didominasi baik kaca atau
kristal. Mikrostruktural porositas adalah salah satu variabel yang harus dikendalikan
untuk menghasilkan bata tahan api (reIractory) yang cocok. Kekuatan, kapasitas beban,
dan perlawanan terhadap serangan oleh bahan korosiI semua meningkat dengan
pengurangan porositas. Pada saat yang sama, termal isolasi karakteristik dan ketahanan
terhadap kejut termal berkurang. Tentu saja, porositas optimum tergantung pada kondisi
pelayanan.
O Fireclay ReIractory
Bahan utama untuk bahan Iireclay reIractory adalah Iireclays kemurnian tinggi,
alumina dan silika biasanya berisi campuran antara 25 dan 45 wt alumina.
Menurut diagram Iase SiO2-Al2O3 ( ambar 8 ), lebih dari komposisi ini rentang suhu
tertinggi mungkin tanpa pembentukan Iase cair 1587 C(2890F).
$ a g e

Tabel 1 : Komposisi 5 bahan umum material keramik reIractory

Sumber : W. D. Kingery, H. K. Bowen, and D. R. Uhlmann, ntroduction to Ceramics, 2nd edition.
Copyright 1976 by John Wiley & Sons, New York. Reprinted by permission oI John Wiley & Sons,
Inc.
Di bawah suhu ini kesetimbangan Iase sekarang adalah mullite
dan silika (kristobalit). Selama menggunakan layanan reIractory, munculnya
sejumlah kecil Iasa cair mungkin akan dibolehkan tanpa mengorbankan integritas
mekanis. Di atas 1587C bagian dari Iase cair saat ini akan tergantung pada komposisi
bahan reIractory. Meningkatkan kadar alumina akan meningkatkan suhu layanan
maksimum, memungkinkan untuk pembentukan sejumlah kecil cairan.
Fireclay bata digunakan terutama dalam konstruksi tanur, untuk membatasi panas
atmosIer, dan untuk anggota-anggota struktural mengisolasi termal dari suhu yang
berlebihan. Untuk Iireclay bata, kekuatan bukanlah suatu pertimbangan yang penting,
karena dukungan dari beban struktural biasanya tidak diperlukan. Beberapa kontrol
biasanya dipertahankan atas akurasi dan stabilitas dimensi dari produk yang telah
selesai.
O Silika ReIractory
Bahan utama untuk silika reIractory, yang terkadang disebut asam reIractory,
adalah silika. Bahan-bahan ini, juga dikenal dengan temperatur tinggi beban kapasitas,
biasa digunakan untuk atap lengkung baja dan kaca-pembuat tungku; untuk aplikasi ini,
suhu setinggi 1650C (3000F) dapat terwujud. Di bawah kondisi ini, beberapa bagian
kecil dari batu bata akan menjadi cairan. Kehadiran konsentrasi kecil dari alumina pun
memiliki pengaruh buruk pada kinerja bahan reIractory ini, yang dapat dijelaskan oleh
diagram Iase silika alumina ( ambar 9 )




$ a g e










ambar 9 . Diagram ase Silika Alumina
Sumber . . J. Klug, S. Procha:ka, and R. H. Doremus,'AluminaSilica Phase Diagram in the ullite
Region,`J. Am. Ceram. Soc.,70 [10] 758 (1987).

Karena komposisi eutektik (7,7 wt Al2O3) sangat dekat ujung silika dari
diagram Iase, bahkan penambahan kecil dari Al2O3 likuid menurunkan suhu secara
signiIikan, yang berarti bahwa substansial jumlah cairan dapat hadir pada temperatur
yang melebihi 1600C (2910F). Dengan demikian, kadar alumina harus dibuat ke
minimum, biasanya antara 0,2 dan 1,0 wt.
Bahan reIractory ini juga tahan terhadap slags (ampas bijih) yang kaya silika
(disebut slags asam) dan sering digunakan sebagai kapal penahanan bagi mereka. Di sisi
lain, mereka mudah diserang oleh slags yang terdiri dari proporsi tinggi CaO dan /
atauMgO (slags dasar), dan kontak dengan bahan oksida ini harus dihindari.
O ReIractory dasar
ReIractory yang kaya periclase, atau magnesium (MgO), yang disebut dasar;
mereka juga mengandung kalsium, kromium, dan senyawa besi. Kehadiran
silika yang merusak kinerja suhu tinggi mereka. ReIractory dasar terutama tahan
terhadap serangan slags mengandung MgO konsentrasi tinggi dan
CaO, dan digunakan dalam membuat beberapa tungku perapian baja terbuka.
O ReIractory khusus
Masih ada bahan keramik lainnya yang digunakan untuk aplikasi reIractory
khusus. Beberapa di antaranya bahan oksida kemurnian tinggi relatiI, banyak
yang dapat dihasilkan dengan sangat sedikit porositas. Termasuk dalam kelompok ini
adalah alumina, silika, magnesium, beryllia (Beo), zirkonia (ZrO2), dan mullite
$ a g e

(3Al2O3 t "2SiO2). Yang lainnya termasuk senyawa karbida, di samping karbon dan
graIit.
Silicon carbide (SiC) digunakan sebagai elemen pemanas hambatan listrik,
sebagai material tempat melebur logam, dan komponen internal tungku. raIit karbon
sangat tahan api, namun aplikasi nya terbatas karena mereka rentan terhadap oksidasi
pada temperature melebihi dari sekitar 800C (1470F). Oleh karena itu, reIractory khusus
ini relatiI mahal.
5. Semen
Beberapa bahan keramik diklasiIikasikan sebagai semen anorganik: semen,
plester dari paris, dan kapur. Ciri khas bahan-bahan ini adalah ketika dicampur dengan
air, mereka bentuk pasta yang kemudian mengeras. SiIat ini sangat berguna dalam
struktur yang padat dan kaku memiliki bentuk apa saja sehingga dapat segera
terbentuk. Juga, beberapa dari bahan-bahan ini bertindak sebagai Iase ikatan kimia yang
mengikat partikel agregat ke dalam satu struktur kohesiI.
Dalam keadaan ini, peran semen mirip dengan yang ada pada Iase ikatan kaca
yang terbentuk ketika produk tanah liat (clay) dan beberapa batu bata reIractory (tahan
api) yang dibakar. Salah satu perbedaan penting adalah bahwa ikatan cementitious
berkembang pada suhu kamar. Dari kelompok ini bahan semen portland dikonsumsi
dalam tonnages terbesar. Hal ini dihasilkan oleh grinding dan secara intim mencampur
tanah liat dan bantalan kapur- mineral di proporsi yang tepat, dan kemudian
memanaskan campuran sekitar 1400C (2550F) ke dalam sebuah rotari kiln; proses ini,
kadang-kadang disebut proses mengapur (kalsinasi), menghasilkan perubahan Iisik dan
kimia dalam bahan baku.
Produk "klinker" yang dihasilkan ini kemudian ditumbuk menjadi bubuk yang
sangat halus ditambahkan sedikit gipsum (CaSO4-2H2O) untuk menghambat
pengaturan proses. Produk ini adalah semen portland. SiIat semen portland, termasuk
pengaturan waktu dan kekuatan akhir, untuk derajat besar tergantung pada komposisi.
Beberapa konstituen yang berbeda ditemukan dalam semen portland, the principal ones
being tricalcium silicate (3CaO-SiO2) dan dikalsium silikat (2CaO-SiO2). Pengaturan
dan pengerasan bahan ini hasil dari reaksi hidrasi relatiI rumit yang terjadi di antara
berbagai konstituen semen dan air yang ditambahkan. Sebagai contoh, salah satu reaksi
hidrasi melibatkan dikalsium silikat adalah sebagai berikut:
$ a g e


di mana x adalah variabel dan tergantung pada seberapa banyak air yang
diberikan/tersedia. Produk terhidrasi ini adalah dalam bentuk gel atau zat kristal
kompleks yang membentuk ikatan cementitious. Reaksi hidrasi mulai sesaat setelah air
ditambahkan ke semen. Ini pertama dimaniIestasikan sebagai pengaturan (yaitu, kaku
yang dulu-plastik pasta), yang terjadi sesaat setelah pencampuran, biasanya dalam
beberapa jam.
Pengerasan massa berikut sebagai akibat hidrasi lebih lanjut, proses yang relatiI
lambat yang dapat terus selama beberapa tahun. Harus ditekankan bahwa
proses pengerasan semen bukan salah satu dari pengeringan, melainkan, dari hidrasi
dalam air yang benar-benar berpartisipasi dalam reaksi ikatan kimia. Bahan semen lain,
seperti kapur, adalah nonhydraulic yaitu, senyawa selain air (misalnya, CO2) terlibat
dalam reaksi pengerasan.















$ a g e

BAB III
PENUTUP

Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu keramikos yang artinya
suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Keramik telah
lama digunakan, yaitu sejak 4000 SM.
Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendeIinisikan keramik sebagai suatu hasil seni
dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah,
genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari
tanah liat. DeIinisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan
anorganik yang berbentuk padat.(YusuI, 1998:2). Dewasa ini keramik juga sebgat
banyak digunakan dalam berbagai macam industri karena memiliki siIat-siIat yang
dapat dimanIaatkan dalam dunia industri.
Keramik mengandungi beberapa unsur yang berlainan ukuran. Ikatan di antara
atom-atom bagi struktur ini adalah jenis kovalen yang melibatkan perkongsian elektron,
dan ionic yaitu ikatan dasar di antara ion-ion yang berlawanan. Kedua-dua ikatan ini
jauh lebih kuat dari pada ikatan logam. Dengan itu ada beberapa siIat keramik yang
lebih baik dari pada logam, terutamanya kekerasannya dan siIat ketahanan panas dan
listrik.
Struktur kristal keramik boleh di dapati dalam bentuk kristal tunggal atau
struktur polikristal yang mempunyai banyak bijian. Ukuran butiran sangat
mempengaruhi siIat-siIat keramik. Butiran yang berukuran kecil adalah lebih kuat dan
liat, dan dinamai keramik halus. Antara bahan mentah keramik yang tertua ialah tanah
liat yaitu keramik berbutiran halus yang berbentuk kepingan. Perbedaan dan kelebihan
diantara keramik dengan logam dan bahan polimer adalah seperti berikut:
Keramik: Bahan bukan organic, kuat, tidak bertindak balas dengan bahan kimia, titik
cair tinggi.Logam: Bahan-bahan organic, kekerasan dan kekuatan berbeda-beda, tidak
stabil terhadap bahan kimia.
SiIat yang umum dan mudah dilihat secara Iisik pada kebanyakan jenis keramik
adalah britle atau rapuh. Naman keramik juga memiliki beberapa siIat yang dapat
digunakan dalam industri, seperti siIat mekanik, siIat termal, siIat listrik, siIat optik,
siIat kimia, dan juga keramik memiliki beberapa kehandalan seperti :
O Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya digunakan untuk
$ a g e

berbagai aplikasi termasuk : kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas
yang rendah.
O SiIat listriknya dapat insulator, semikonduktor, konduktor bahkan
superkonduktor
O SiIatnya dapat magnetik dan non-magnetik
O Keras dan kuat, namun rapuh.
O Tahan korosi

Berdasrkan siIat-siIat dan kehandalan yang dimili oleh keramik tersebut, maka
keramik dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti tampak pada gambar di bawah
ini :








ambar 10 . Klasifikasi material keramik berdasarkan aplikasinya










$ a g e

DAFTAR PUSTAKA

alllsLer Wllllam 2007 Motetlols 5cleoce ooJ oqloeetloq-ew ?ork Wlley sons
hLLp//wwwmaLLerorguk/maLsclcdrom/manual/pmhLml/keramlk Langgal akses 3
MareL 2011

F.J . Klug, S. Prochazka, and R. H. Doremus,'AluminaSilica Phase Diagram in the
ullite Region,J. Am. Ceram. Soc.,70 |10| 758 (1987).

lass: Science and Technology, Vol. 1, D. R. Uhlmann and N. J. Kreidl (ditors), 'The
ormation of lasses, p. 22, copyright 1983, with permission Irom lsevier

Irawati. 2008. Sifat-sifat Bahan Keramik. http://www.scribd.com/doc/31589496/SIat-
siIat-Bahan-Keramik. 17/06/2008, 14:41

Siztkreig, 2009. akalh Keramik. http://sitzkrieg-awan.blogspot.com/2009/05/makalh-
keramik.html

W. D. Kingery, H. K. Bowen, and D. R. Uhlmann, ntroduction to Ceramics, 2nd
edition. Copyright 1976 by John Wiley & Sons, New York. Reprinted by permission
oI John Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai