Paling sering mengalami trauma, 1% dari semua trauma. Intervensi bedah sekitar 10% dari trauma ginjal. Mekanisme trauma ( tumpul atau tajam )-- penting dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan. 80 90% akibat trauma tumpul; yang langsung mengenai flank, jatuh, kecelakaan. Trauma deselerasi sangat berbahaya, karena dapat mengakibatkan robekan tunika intima a.renalis trombosis a.renalis. Trauma penetran terdiri dari : luka tusuk,luka tembak.
Ginjal dilindungin oleh : muskulus lumbalis,corpus vertebralis,kostae dan organ viscera dibagian anterior. Fraktur kostae dan prosesus transverslis vertebra dapat menusuk parenkhim ginjal atau sistem vaskuler. Ginjal lebih sering mengalami trauma pada kecelakaan kendaraan bermotor,atau pada olah raga. Ginjal yang sudah sakit spt hidronefrosis atau tumor ganas, lebih mudah ruptur akibat trauma ringan.
ETIOLOGI
Trauma tumpul ( 80-85% ),langsung ke abdomen,flank atau punggung. Kecelakaan kendaraan bermotor,penerbangan,jatuh,dan contact-sports. Kecelakaan kendaraan dengan kecepatan tinggi trauma deselerasi dan trauma pada vasculer besar. Luka tembak dan tusukan benda tajam trauma penetran pada ginjal. Sehingga setiap trauma tajam didaerah tersebut, dicurigai adanya trauma ginjal,sampai terbukti tidak. Pada luka tusuk ginjal, juga terjadi trauma pada organ visceral abdomen sekitar 80%.
Penyebaran energi
Trauma langsung A
Jatuh duduk B
MEKANISME TRAUMA
EVALUASI AWAL
Anamnesa yang cermat.
Besarnya senjata,kaliber peluru,lokasi trauma (dada,flank,abdomen), penting untuk menetukan beratnya trauma.
Pemeriksaan fisik:
Inspeksi abdomen,thorak,dan flank unutuk tandatanda luar dari trauma ; excoriasi,jalan masuk ddan keluar peluru,fr.kosta,distensi abd.
Urinalisis :
Sangat penting
Pemasangan kateter segera dilakukan setelah sampai di IRD,periksa urin.Kecuali pasien dicurigai trauma urethra.
EVALUASI AWAL
Hematuria pada 95% pasien dgn trauma ginjal; dan merupakan indikasi adanya trauma pd ginjal. Tingkat hematuria,tidak berhubungan langsung dengan beratnya trauma.Hematuria bisa tidak ada pada trauma ginjal dengan %-kecil. Trauma pada renovascular tidak ada hematuria pada 24-60% kasus. Pemeriksaan radiologis.
EVALUASI RADIOLOGIS
Tujuannya : menentukan secara akurat stadium dari trauma ginjal, menentukan perlu operasi dan rencana tindakan operasi.
A. PATOLOGI AWAL
Laserasi akibat trauma tumpul ginjal,biasanya terjadi pada bidang tranversal dari ginjal. Mekanisme trauma ditransmisikan dari pusat benturan (center of impact) ke parenkhim ginjal. Pada deselerasi,ginjal bergerak keatas atau kebawah tarikan tiba-tiba pada pedikel ginjal avulsi partial atau komplit. Trombosis akut dari a.renalis,bisa disebabkan oleh robekan intima pada trauma deselerasi cepat pada tarikan yang tiba-tiba.
PATOLOGI AWAL
PATOLOGI AWAL
PATOLOGI AWAL
PATOLOGI AWAL
3. Vascular injury.
Sekitar 1% dari semua kasus trauma. Jarang terjadi pada trauma tumpul. Dpt terjadi total atau partial avulsi dari a / v dari cabang-cabang segmental. Tarikan (stretch) pada a.renalis,tanpa avulsi dpt thrombosis a.renalis. Mengakibatkan kerusakan ginjal,bila tidak didiagnosa segera.
2.
Hydronephrosis
Hematom besar di retroperitoneum dan ektravasasi urine fibrosis perinefrik meliputi ureter di uretropelvic junction hydronephrosis
3.
4.
Arteriovenous fistula
Bisa terjadi setelah trauma penetran. Jarang terjadi
PENEMUAN KLINIK
LABORATORIUM
R / PENCITRAAN
BNO / Plain Foto : Hilangnya bayangan m.psoas Fraktur kosta / prosesus transv. CV USG IVP : Ginjal bisa N bila kontusi ringan Ekstravasasi kontras bila ada laserasi ginjal. Nonfungsi ginjal trauma vasa pedikel. CT-Scan Renal Angiography : Bila dicurigai trauma vasculer, dan penderita stabil
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS
KOMPLIKASI
A. B. AWAL Perdarahan perirenal yang berlanjut fatal. Infeksi pada hematoma perirenal. LAMBAT Hydronephrosis Hypertensi
TERAPI
Terapi shock dan perdarahan resusitasi cairan dan transfusi. Pada trauma tumpul perdarahan bisa berhenti spontan istirahat (bed rest) smp hematuria (-). Bila perdarahan persisten laparotomi. Trauma tajam explorasi Perinefrik abses drainase. Hypertensi ok renal ischemia vascular reconstruction atau nephrectomy.
PROGNOSIS
Dengan follow-up yang cermat, kebanyakan trauma ginjal mempunyai prognosis baik, dengan penyembuhan spontan dan fungsi ginjal kembali baik. Follow-up dengan excretory urography dan observasi tekanan darah dapat mendeteksi adanya : Hydronephrosis Hypertensi Kematian, biasanya karena ada trauma lain.