Anda di halaman 1dari 2

Air dalam tumbuhan

Posted on Januari 21, 2009 , 4 Komentar


Air merupakan 85 95 berat tumbuhan herba yang hidup di air. Dalam sel, air diperlukan
sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya; selain itu air
diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai reaksi biokimia misalnya proses
Iotosintesis; dan air dapat menyebabkan terbentuknya enzim dalam tiga dimensi sehingga
dapat digunakan untuk aktivitas katalisnya. Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu,
dan apabila tidak diberikan air secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat
menyebabkan kematian. Terdapat lima mekanisme utama yang menggerakkan air dari suatu
tempat ke tempat lain, yaitu melalui proses: diIusi, osmosis, tekanan kapiler, tekanan
hidrostatik, dan gravitasi.
a. DiIusi
DiIusi adalah pergerakan molekul atau ion dari dengan daerah konsentrasi tinggi ke daerah
dengan konsentrasi rendah
Beberapa contoh diIusi:
1. Apabila kita teteskan minyak wangi dalam botol lalu ditutup, maka bau minyak wangi
tersebut akan tersebar ke seluruh bagian botol. Apabila tutup botol dibuka, maka bau minyak
wangi tersebut akan tersebar ke seluruh ruangan, meskipun tidak menggunakan kipas. Hal ini
disebabkan karena terjadi proses diIusi dari botol minyak wangi (konsentrasi tinggi) ke
ruangan (konsentrasi rendah).
2. Apabila kita meneteskan tinta ke dalam segelas air, maka warna tinta tersebut akan
menyebar dari tempat tetesan awal (konsentrasi tinggi) ke seluruh air dalam gelas
(konsentrasi rendah) sehingga terjadi keseimbangan. Sebenarnya, selain terjadi pergerakan
tinta, juga terjadi pergerakan air menuju ke tempat tetesan tinta (dari konsentrasi air tinggi ke
konsentrasi air rendah).
Laju diIusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan) medium. Gas berdiIusi
lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat padat berdiIusi lebih lambat
dibandingkan dengan zat cair. Molekul berukuran besar lebih lambat pergerakannya
dibanding dengan molekul yang lebih kecil. Pertukaran udara melalui stomata merupakan
contoh dari proses diIusi. Pada siang hari terjadi proses Iotosintesis yang menghasilkan O2
sehingga konsentrasi O2 meningkat. Peningkatan konsentrasi O2 ini akan menyebabkan
diIusi O2 dari daun ke udara luar melalui stomata. Sebaliknya konsentrasi CO2 di dalam
jaringan menurun (karena digunakan untuk Iotosintesis) sehingga CO2 dari udara luar masuk
melalui stomata. Penguapan air melalui stomata (transpirasi) juga merupakan contoh proses
diIusi. Di alam, angin, dan aliran air menyebarkan molekul lebih cepat disbanding dengan
proses diIusi.
b. Osmosis
Osmosis adalah diIusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan ke dalam sel-sel
endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air
bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang
berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul
tersebut akan berdiIusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses
Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai
keseimbangan.
Osmosis juga dapat terjadi dari sitoplasma ke organel-organel bermembran. Osmosis dapat
dicegah dengan menggunakan tekanan. Oleh karena itu, ahli Iisiologi tanaman lebih suka
menggunakan istilah potensial osmotik yakni tekanan yang diperlukan untuk mencegah
osmosis. Jika anda merendam wortel ke dalam larutan garam 10 maka sel-selnya akan
kehilangan rigiditas (kekakuan)nya. Hal ini disebabkan potensial air dalam sel wortel tersebut
lebih tinggi dibanding dengan potensial air pada larutan garam sehingga air dari dalam sel
akan keluar ke dalam larutan tersebut. Jika diamati dengan mikroskop maka vakuola sel-sel
wortel tersebut tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut dan membran sel akan terlepas
dari dindingnya. Peristiwa lepasnya plasma sel dari dinding sel ini disebut plasmolisis.
c. Tekanan kapiler
Apabila pipa kapiler dicelupkan ke dalam bak yang berisi air, maka permukaan air dalam pip
a kapiler akan naik sampai terjadi keseimbangan antara tegangan yang menarik air tersebut
dengan beratnya. Tekanan yang menarik air tersebut disebut tekanan kapiler. Tekanan kapiler
tergantung pada diameter kapiler : semakin kecil diameter kapiler semakin besar tegangan
yang menarik kolom air tersebut
d. Tekanan hidrostatik
Masuknya air ke dalam sel akan menyebabkan tekanan terhadap dinding sel sehingga dinding
sel meregang. Hal ini akan menyebabkan timbulnya tekanan hidrostatik untuk melawan aliran
air tersebut. Tekanan hidrostatik dalam sel disebut tekanan turgor. Tekanan turgor yang
berkembang melawan dinding sebagai hasil masuknya air ke dalam vakuola sel disebut
potensial tekanan. Tekanan turgor penting bagi sel karena dapat menyebabkan sel dan
jaringan yang disusunnya menjadi kaku. Potensial air suatu sel tumbuhan secara esensial
merupakan kombinasi potensial osmotic dengan potensial tekanannya. Jika dua sel yang
bersebelahan mempunyai potensial air yang berbeda, maka air akan bergerak dari sel yang
mempunyai potensial air tinggi menuju ke sel yang mempunyai potensial air rendah.
e. Gravitasi
Air juga bergerak untuk merespon gaya gravitasi bumi, sehingga perlu tekanan untuk
menarik air ke atas. Pada tumbuhan herba, pengaruh gravitasi dapat diabaikan karena
perbedaan ketinggian pada bagian tanaman tersebut relatiI kecil. Pada tumbuhan yang tinggi,
pengaruh gravitasi ini sangat nyata. Untuk menggerakkan air ke atas pada pohon setinggi 100
m diperlukan tekanan sekitar 20 atmosIer.

Anda mungkin juga menyukai