Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu terhadap sesuatu / masalah dengan perlakuan tertentu sehingga diperoleh sesuatu, seperti mencapai kebenaran, memperoleh jawaban, pengembangan ilmu pengetahuan dan lain-lain. Kegiatan penelitian ini banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dikalangan akademi maupun non akademi misal : perusahaan-perusahaan, atas dasar tersebut diperlukan adanya sesuatu metode terhadap penelitian tersebut sehinggan dapat cepat, tepat dan akurat. Metode Penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Langkah-langkah dalam penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah. 2. Penelaahan kepustakaan. 3. Penyusunan hipotesis. 4. Identifikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi operasional variable-variabel. 5. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data. 6. Penyusunan rancangan penelitian. 7. Penentuan sample. 8. Pengumpulan data. 9. Pengolahan dan analisis data. 10. Interpretasi hasil analisis. 11. Penyusun laporan/publikasi penelitian. Dalam bahasa sehari-hari, variabel penelitian sering diartikan sebagai faktorfaktor yang dikaji dalam penelitian. Menurut konsep aslinya yang dimaksud variabel adalah konsep yang memiliki keragaman nilai. Meskipun demikian pemahaman yang mengartikan variabel sebagai faktor-faktor yang akan dikaji dalam penelitian juga dapat diterima mengingat bahwa kegiatan penelitian memang terpusat pada upaya memahami, mengukur, dan menilai keterkaitan antar variabel-variabel tersebut. Tentang hal ini perlu diperhatikan bahwa variabel penelitian bukanlah dikembangkan

atau dirumuskan berdasarkan angan-angan atau intuisi peneliti, tetapi harus ditetapkan berdasarkan kajian pustaka. Variabel adalah suatu peubah penelitian yang dapat diukur. Variabel juga dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang yang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau suatu objek dengan objek yang lain.

B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah, sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan variabel ? 2. Apa saja jenis-jenis variabel ? 3. Bagaimana cara pengukuran variabel ? 4. Bagaimana korelasi antar variabel ? 5. Bagaimana variabel yang bermakna itu ? 6. Apa pentingnya memahami variabel ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut : 1. Mengetahui pengertian variabel 2. Mengetahui jenis-jenis variabel 3. Mengetahui cara mengukur variabel 4. Mengetahui korelasi antar variabel 5. Memahami variabel yang bermakna 6. Mengetahui pentingya memahami variabel

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Variabel dan Macam Variabel Variabel adalah suatu peubah penelitian yang dapat diukur. Variabel juga dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang yang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau suatu objek dengan objek yang lain. Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian, setelah memperoleh pengertian tentang konsep dan definisi operasional variabel, langkah berikutnya adalah menentukan variabel yang memiliki

hubungan antar variabel yang satu dengan variabel lain. Berdasarkan hubungan antara satu variable dengan variable yang lain, maka macam macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi: 1. Variabel independent Variable ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Variabel Pengaruh, atau Variable Bebas. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat). Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain. Contoh : Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan 2. Variabel Dependen Sering disebut sebagai Variabel Efek, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel Tergantung. Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent.

Contoh : Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan 3. Variable moderator Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (Memperkuat dan Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat. Contoh: Hubungan Variabel Independen Moderator Dependen : Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar. 4. Variable intervening Variabel Intervening adalah Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi Tidak Dapat Diamati dan Diukur. Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara yang terletak diantara Variabel Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat. Contoh : Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal. 5. Variable control Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti. Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental.

Contoh : Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan Keterampilan

Pertolongan. Variabel Bebasnya adalah Metode Pembelajaran, misalnya Metode Ceramah & Metode Demonstrasi. Sedangkan Variabel Kontrol yang ditetapkan adalah sama, misalnya Standard Keterampilan sama, dari kelompok mahasiswa dengan latar belakang sama (tingkat/semesternya sama), dari institusi yang sama. Dengan adanya Variabel Kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan Keterampilan dapat diketahui lebih pasti. Arikunto, suharsimi (2006 : 116-117) menyatakan bahwa, variabek dapat dibedakan atas yang kuantitatif dan kualitatif. Contoh variabel kuantitatif misalnya luas kota, umur, banyakny jam dan sebagainya. Contoh variabel kualitatif yaitu misalnya kemakmuran, kepandaian. Vaiabel kuantitatif dklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu : 1. Variabel diskrit Disebut juga variabel nominal atau kategorik, karena hanya dapat dikategorikan atas 2 kutub yang berlawanan yakni ya atau tidak. Misalnya wanita-pria, hadir-tidak hadir, atas-bawah. Angka- angka digunakan dalam variabel diskrit ini untuk menghitung, misalnya banyaknya pria. Maka angka dinyatakan sebagai frekuensi. 2. Variabel kontinum a. Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukan tingkatan-tingkatan. Contoh : ani terpandai, siti pandai, nono tidak pandai b. Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak yang diketahui dengan pasti, jika dibandig dengan variabel lain, Contoh : suhu udara luar 31 oC, suhu tubuh kita 37oC. Maka selisih suhu adalah 6OC. c. Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Variabel ini dalam hubungan atar sesamanya merupakan sekian kali. Contoh : berat pak karto 70 kg, sedangkan anakya 35 kg. maka pak karto beratnya 2 kali berat anaknya.

B. Pengukuran Variabel

Pengukuran Variabel Penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 Skala Pengukuran yaitu sebagai berikut : 1. Skala Nominal Skala Nominal Adalah Suatu himpunan yang terdiri dari anggota anggota yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang lain. Misalnya : Jenis Kelamin : dibedakan antara laki laki dan perempuan. Pekerjaan : dapat dibedakan petani, pegawai, pedagang. Golongan Darah : dibedakan atas Gol. 0, A, B, AB.

Skala Nominal, Variasinya tidak menunjukkan Perurutan atau Kesinambungan, tiap variasi berdiri sendiri secara terpisah. Dalam Skala Nominal tidak dapat dipastikan apakah kategori satu mempunyai derajat yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kategori yang lain ataukah kategori itu lebih baik atau lebih buruk dari kategori yang lain: 2. Skala Ordinal Skala Ordinal Adalah skala variabel yang menunjukkan tingkatan tingkatan.Skala Ordinal Adalah Himpunan yang beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat atau jabatan. Skala Ordinal adalah Kategori yang dapat diurutkan atau diberi peringkat. Skala Ordinal adalah Skala Data Kontinum yang batas satu variasi nilai ke variasi nilai yang lain tidak jelas, sehingga yang dapat dibandingkan hanyalah nilai tersebut lebih tinggi, sama atau lebih rendah daripada nilai yang lain. Contoh : 3. Tingkat Pendidikan : dikategorikan SD, SMP, SMA, PT. Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah. Tingkat Keganasan Kanker : dikategorikan dalam Stadium I, II, dan III. Skala Interval

Skala Interval Adalah Skala Data Kontinum yang batas variasi nilai satu dengan yang lain jelas, sehingga jarak atau intervalnya dapat dibandingkan. Dikatakan Skala Interval bila jarak atau perbedaan antara nilai pengamatan satu dengan nilai pengamatan lainnya dapat diketahui secara pasti. Nilai variasi pada Skala Interval

juga dapat dibandingkan seperti halnya pada skala ordinal (Lebih Besar, Sama, Lebih Kecil..dsb); tetapi nilai mutlaknya tidak dapat dibandingkan secara matematis, oleh karena itu batas batas variasi nilai pada skala interval bersifat arbitrer (angka nol-nya tidak absolut). Contoh : Temperature / Suhu Tubuh : sebagai skala interval, suhu 360Celcius jelas lebih panas daripada suhu 240Celcius. Tetapi tidak bisa dikatakan bahwa suhu 360Celcius 1 kali lebih panas daripada suhu 240Celcius. Alasannya : Penentuan skala 00Celcius Tidak Absolut (=00Celcius tidak berarti Tidak Ada

Suhu/Temperatur sama sekali). . 4. Skala Ratio = Skala Perbandingan. Skala Ratio Adalah Skala yang disamping batas intervalnya jelas, juga variasi nilainya memunyai batas yang tegas dan mutlak ( mempunyai nilai nol absolut ) Misalnya : Tinggi Badan : sebagai Skala Ratio, tinggi badan 180 Cm dapat dikatakan mempunyai selisih 60 Cm terhadap tinggi badan 120 Cm, hal ini juga dapat dikatakan Bahwa : tinggi badan 180 adalah 1 kali dari tinggi badan 120 Cm.

C. Korelasi Antar Variabel Dikenal 3 macam Korelasi antar Variabel, yaitu : 1. Korelasi Simetris Korelasi Simetris terjadi bila antar dua variable terdapat hubungan, tetapi tidak ada mekanisme pengaruh mempengaruhi ; masing masing bersifat mandiri. Korelasi Simetris terjadi karena : Kebetulan. Misalnya : Kenaikan gaji dosen dengan turunnya hujan deras. Sama sama merupakan akibat dari factor yang sama (Sebagai akibat dari Variabel Bebas)

Contoh : Hubungan antara berat badan dan tinggi badan. Keduanya merupakan variable terikat dari variable bebas yaitu Pertumbuhan. Sama sama sebagai Indikator dari suatu konsep yang sama. Misalnya : Hubungan antara kekuatan kontraksi otot dengan ketahanan kontraksi otot ; Keduanya merupakan indicator Kemampuan Kontraksi Otot. 2. Korelasi Asimetris

Korelasi Asimatris ialah Korelasi antara dua variable dimana variable yang satu bersifat mempengaruhi variable yang lain ( Variable Bebas dan Variable Terikat ) Contoh: Tingginya arterosklerosis. 3. Korelasi Timbal Balik Korelasi Timbal Balik adalah Korelasi antar dua variable yang antar keduanya saling pengaruh mempengaruhi. Contoh : Korelasi antara Malnutrisi dan Malabsorbsi. kadar lipoprotein dalam darah akan mengakibatkan

D. Memahami V ariabel yang Bermakna

Ada 2 hal yang diperhatikan tentang variabel penelitian, yaitu : 1. Sifat variabel Ditinjau dari sifatnya, variabel penelitian dapat dibedakan menjadi 2,yaitu : a. Variabel status, adalah variabel yang tidak dapat diubah keberadaannya. Misalnya,jenis kelamin, status social ekonomi, tempat tinggal dsb. b. Variabel dinamis, adalah variabel yang dapat diubah keberadaannya berupa pengubahan, peningkatan, atau penurunan.contohnya adalah ,kedisiplinan, motivasi kepedulian, pengaturan dsb. 2. Status variabel Semua variabel mempunyai status penting , namun jika dibandingkan antara dua status dibawah ini, kita dapat menentukan mana yang lebih bermakna dalam penelitian. a. kebiasaan hidup sehari hari .motivasi berprestasi b. motivasi berprestasietos kerja b. etos kerja.keberhasilan kerja

variabel yang disebutkan pertama merupakan penyebab untuk variabel kedua. Variabel pertama berstatus sebagai sesuatu yang akan dilihat peranannya terhadap variabel yang disebutkan kedua.

E. Pentingnya Memahami Variabel

Memahami

variabel

dengan

kemampuan

menganalisis

atau

mengidentifikasikan setiap variabel yang lebih kecil (sub variabel) merupakan syarat mutlak bagi setiap peneliti. Memecah mecah variabel menjadi kategori kategori data yang harus dikumpulkan oleh peneliti. Kategori kategori ini dapat diartikan sebagai indikator variabel. Kategori , indikator, sub variabel ini akan dijadikan pedoman dalam merumuskan hipotesis minor, menyusun instrument, mengumpulkan data dan kelanjutan langkah penelitian yang lain.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Variabel Penelitian adalah menjelaskan tentang apa yang akan diteliti. Variabel adalah Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Variabel Penelitian yang baik yaitu : Relevan dengan tujuan penelitian dan Dapat diamati dan dapat diukur. Variabel dapat dibedakan menjadi variabel kuantitatif dan variabel kualitatif. Ada 3 macam hubungan antar variabel, yaitu korelasi simetri, korelasi asimtris, dan korelasi timbal balik. Dalam pengukuran variabel dapat menggunkan beberapa skala yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio. Dalam memahami suatu variabel yang diteliti, variabel harus dipecahkan menjadi sub-sub variabel untuk mempermudah dalam langkah penelitian selanjutnya. B. Saran Dalam melakukan penelitian pilihlah Variabel Penelitian yang baik dengan kriteria : 1. Relevan dengan tujuan penelitian, 2. Dapat diamati dan dapat diukur.

10

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus.

2010.Definisi

Variabel Dan Pengukurannya.(online)( http://h0404055 /2010/04/02/definisi-variabel-dan-pengukurannya-2/) diakses

.wordpress.com

pada 15 oktober 2011.

Anonimus . Pengertian Penelitian.(online) ( http://www.acehforum.or.id/showthread .php/9952-Pengertian-Penelitian) diakses pada 15 oktober 2011.

Anonimus.

2009.

Metode

Penelitian.(onine)(

http://cuplis.net/2009/03/18/metode-

penelitian-metris) dakses pada 15 oktober 2011.

Anonimus 2010.Macam-Macam Variabael. (online)(http://www.mediaskripsi.com /macam-macam-variabel.php) diakses pada 15 oktober 2011.

Anonimus.2009. Menentukan Variabel. (online)( http://sweetdhenis.blogs pot.com/2009/0 9/menentukan-variabel.html) diakses pada 15 oktober 2011.

Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta.

11

Anda mungkin juga menyukai