Malaysia
Malaysia
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ganyang Malaysia, mungkin pernyataan tersebut tidak asing lagi bagi warga Indonesia. Penyataan tersebut kembali menghangat setelah Malaysia kembali "mengklaim" salah satu seni budaya Indonesia. Tari pendet yang asli produk seni bangsa Indonesia tibatiba diakui sebagai milik negeri jiran itu. Pengakuan terbaru tersebut menambah daftar panjang klaim secara sepihak dari Malaysia atas aset seni dan budaya kita. Sebelumnya, angklung dan batik telah diklaim sebagai warisan budaya Malaysia. Bukan hanya aset seni dan budaya yang dijadikan sasaran empuk untuk dicaplok. Belum lama berselang, klaim Malaysia atas Ambalat telah menjadikan hubungan dua negara tersebut menuju ke medan perang. Hubungan antara Indonesia dan Malaysia sebenarnya telah berlangsung jauh sebelum kolonialisme Eropa menginjakkan kaki di Asia Tenggara. Hubungan keduanya diikat dalam bingkai Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Setelah periode kolonialisme, keduanya terpisah; Indonesia dijajah Belanda, sedangkan Malaysia menjadi jajahan Inggris. Meski sudah berlangsung lama, hubungan negara serumpun itu seiring mengalami pasangsurut. Hal tersebutlah yang membuat Malaysia menjadi bahan kajian yang menarik, oleh karenanya maka penulis akan mencoba menyajikan beberapa informasi terkait Malaysia. Yang mana kajian ini hanya membahas informasi non-ekonomi dari negeri jiran ini.
B. Tujuan Penulisan
Dapat memberikan informasi tentang informasi non ekonomi dari Malaysia yang mana akan dapat berguna dalam melakukan hubungan bisnis internasional dengan Malaysia.
BAB II MALAYSIA
Secara etimologi nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya, Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi dengan 14 negara bagian. Tetapi nama itu sendiri pernah membingungkan ketika dipakai untuk merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Sebuah peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago menampilkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di Nusantara. Bangsa Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai "Malaysia", tetapi Malaysia yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina bertindak lebih jauh tentang masalah itu, terkait kasus Sabah. Nama lain pernah dianjurkan untuk federasi 1963. Di antaranya adalah Langkasuka (Langkasuka adalah sebuah kerajaan kuno yang berada di bagian hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi). Bahkan mundur lebih jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan untuk menamai kepulauan Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia lebih menyukai yang terakhir. Malaysia adalah sebuah negara federasi yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi. Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Jumlah penduduk negara ini melebihi 27 juta jiwa. Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan, Malaysia Barat dan Malaysia Timur, oleh Laut Cina Selatan. Malaysia
MALAYSIA (oleh: I Gede Putu Anggara Diva)
: monarki konstitusional
Kepala pemerintahan : Perdana Menteri Mohamed Najib bin Abdul Razak Legistatif : Parlemen bikameral atau Parlimen terdiri dari Senat atau Dewan Negara (70 kursi, 44 ditunjuk oleh raja, 26 dipilih oleh 13 negara pembentuk undang-undang; masa jabatan tiga tahun) dan Dewan Perwakilan Rakyat atau Dewan Rakyat (222 kursi; anggota dipilih melalui pemilu; masa jabatan hingga lima tahun) Ibukota Negara Nama : Kuala Lumpur
Koordinat geografis : 3 10 N, 101 42 E Perbedaan waktu : UTC +8 (13 jam depan Washington, DC saat Standard Time) Administrative Divisions : Johor, Kedah, Kelantan, Melaka, Negeri Sembilan, Pahang, Perak, Perlis, Pulau Pinang, Sabah, Sarawak, Selangor, dan Terengganu; dan satu wilayah federal (Wilayah Persekutuan) dengan tiga komponen, kota Kuala Lumpur, Labuan, dan Putrajaya
Partisipasi Organisasi Internasional: ADB, APEC, APT, ARF, ASEAN, BIS, C, CP, EAS, FAO, G-15, G-77, IAEA, IBRD, ICAO, ICC, ICRM, IFAD, IFC, IHO, ILO, IMF, IMO, IMSO, ISO, ITSO, ITU, MINURSO, NAM, OIC, OPCW, PCA, UNCTAD, UNESCO, UNWTO, UPU, WCL, WCO, WCO, WHO, WIPO, WMO, WTO
Federasi Malaysia adalah sebuah monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong atau Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, untuk menjabat selama lima tahun, sedangkan empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak turut serta di dalam pemilihan. Sultan yang memimpin semua negara bagian Semenanjung Malaysia diangkat atas dasar turun-temurun kecuali Melaka dan Pulau Pinang (Penang), mereka bersama dua negara bagian Sabah dan Sarawak di malaysia Timur memiliki gubernur yang ditunjuk oleh pemerintah. Kekuasaan pemerintah negara dibatasi oleh konstitusi federal di bawah persyaratan federasi. Dalam sistem pemerintahan Sabah dan Sarawak mempertahankan hak prerogatif konstitusional tertentu (misalnya, hak untuk mempertahankan mereka kontrol imigrasi sendiri). Sistem pemerintahan di Malaysia berbentuk sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan lebih terpusat di eksekutif daripada di legislatif. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang disebut Barisan Nasional (pernah disebut pula Aliansi). Kekuasaan legislatur dibagi antara legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral
B. GEOGRAFI
MALAYSIA (oleh: I Gede Putu Anggara Diva)
Lokasi : Asia Tenggara, semenanjung berbatasan dengan Thailand dan sepertiga bagian utara pulau Kalimantan, berbatasan dengan Indonesia, Brunei, dan Laut Cina Selatan, selatan Vietnam Geographic coordinates Peta referensi Area total Tanah Air Batas tanah Negara perbatasan Pantai : 2 30 N, 112 30 E : Asia Tenggara : 329.847 sq km : 328.657 sq km : 1.190 sq km : 2.669 km : Brunei 381 km, Indonesia 1.782 km, Thailand 506 km : 4.675 km (Semenanjung Malaysia 2.068 km, Malaysia Timur 2.607 km) Klaim maritime Laut Territorial : : 12 nm
Zona Ekonomi Eksklusif : 200 nm Continental Shelf : 200 m kedalaman atau ke kedalaman eksploitasi; ditentukan batas di Laut Cina Selatan Iklim Elevation Ekstrem: Titik terendah Titik tertinggi : Samudra Hindia 0 m : Gunung Kinabalu 4.100 m
MALAYSIA (oleh: I Gede Putu Anggara Diva)
: tropis
Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia, dengan jumlah penduduk kira-kira 27 juta dan luas wilayah melebihi 320.000 km2. Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya memiliki bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai hingga hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah tropis dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April hingga Oktober) dan timur laut (Oktober hingga Februari). Tanjung Piai, terletak di selatan negara bagian Johor, adalah tanjung paling selatan benua Asia. Selat Malaka, terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di dunia. Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya dikenal sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke Putrajaya (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur masih dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah beradanya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia. Kota utama lainnya adalah Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya. Malaysia diberkati dengan sumber daya alam seperti sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, dammar, kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau. Minyak sawit merupakan komoditi utama perdagangan internasional Malaysia. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia masih berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan adanya komitmen pemerintah untuk melindungi lingkungan dan
MALAYSIA (oleh: I Gede Putu Anggara Diva)
C. DEMOGRAFI
Jumlah Penduduk Struktur Umur 0-14 tahun 15-64 tahun 65 tahun ke atas Rata-rata Umur Laki-laki Perempuan
: 31.4% (laki-laki 4.153.621 / perempuan 3.914.962) : 63,6% (laki-laki 8.210.373 / perempuan 8.143.043) : 5% (569.245 laki-laki / wanita 724.575) (2009 est) : 24,9 tahun : 24,3 tahun : 25,6 tahun (2009 est)
Tingkat Pertumbuhan Penduduk : 1,723% (2009 est) Tingkat kelahiran Tingkat Kematian Urbanisasi : 22,24 kelahiran / 1,000 penduduk (2009 est) : 5,02 kematian / 1,000 penduduk (perkiraan Juli 2009)
Penduduk Malaysia terdiri dari berbagai kelompok suku, dengan Suku Melayu sejumlah 50,4% menjadi ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sejumlah 11% dari keseluruhan penduduk. Menurut definisi konstitusi Malaysia, orang Melayu adalah Muslim, menggunakan Bahasa Melayu, yang menjalankan adat dan budaya Melayu. Oleh karena itu, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan kebiasaan dan budaya Melayu dapat dipandang sebagai Melayu dan memiliki hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dinyatakan di dalam konstitusi. Penduduk local/Bumiputra non-melayu menjadi kelompok dominan di negara bagian Sarawak (30% adalah Iban), dan mendekati 60% penduduk Sabah (18% adalah Kadazan-Dusun, dan 17% adalah Bajaus). Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan kumpulan ras tetapi memiliki budaya umum yang sama. Hingga abad ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan kepercayaan tradisional tetapi kini telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase penduduk pribumi di kedua negara bagian itu. Juga terdapat kelompok aborigin dengan jumlah sedikit di Semenanjung, mereka biasa disebut Orang Asli. 23,7% penduduk adalah Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% penduduk. Sebagian besar komunitas India adalah Tamil (85%), tetapi berbagai
MALAYSIA (oleh: I Gede Putu Anggara Diva)
a. Suku 1. Suku Melayu Suku Melayu, kelompok terbesar, didefinisikan sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya adalah Bahasa Melayu, dan dijadikan bahasa nasional Malaysia. Di masa silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau menggunakan alfabet berbasis bahasa Sanskerta. Setelah abad ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) menjadi popular. Tidak lama kemudian, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan dominan. Ini umumnya dikarenakan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.
2. Bumiputra non-Melayu
Bumiputra non-Melayu terbesar adalah Iban dari Sarawak, yang jumlahnya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban masih menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan daerah aliran mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah kira-kira 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah adalah Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sejumlah komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Biasanya menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka kemudian menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.
Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu berbicara di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota besar seperti Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu berbahasa Inggris pula. Terdapat pula sejumlah Tionghoa yang semakin bertambah generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berdasarkan sejarah telah menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia. 4. Suku Hindu Tamil Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya adalah bahasa Tamil, juga ada komunitas India yang berbahasa Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota besar di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga berbahasa Inggris sebagai bahasa ibu. Sejumlah komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kelompok sub-budaya yang mandiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota besar. Juga ada komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian besar India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga ahli lainnya. Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan penduduk Malaysia. Sejumlah kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, berbahasa kreol berbasis-bahasa Portugis, disebut bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, yang sebagian besar terdapat di Sabah. Beberapa kaum imigran dari Filipina berbahasa Chavacano (satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia). Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia adalah kelompok besar di negara-negara bagian Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping berbahasa Thai, sebagian besar mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan dapat berbahasa Hokkien tetapi sebagian dari
MALAYSIA (oleh: I Gede Putu Anggara Diva)
b. Agama
c. Pendidikan Sebagian besar anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-Kanak. Sebagian besar taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tetapi ada sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah. Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun. Terdapat dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah berbahasa asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) menggunakan bahasa Cina atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan untuk mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Sebuah program yang disebut Penilaian Tahap Satu, PTS digunakan untuk mengukur kemampuan siswa-siswi yang cerdas, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4. Tetapi, program ini dihapus pada 2001. Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP + SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan menggunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains digunakan bahasa non-Melayu, ini berlaku mulai tahun 2003, sebelumnya semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di akhir Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia adalah Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara. Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga disebut Mission School (Sekolah
MALAYSIA (oleh: I Gede Putu Anggara Diva)
Masyarakat Malaysia sangat konsen pada perluasan dan pengembangan kesehatan terlihat dari 5% anggaran pembangunan sektor sosial pemerintah adalah untuk kesehatan masyarakat (merupakan 47% besar dari periode sebelumnya). Ini berarti terdapat anggaran kesehatan sebesar 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Tujuan menaikkan tingkat harapan hidup dan pertambahan penduduk, dilakukan pemerintah Malaysia dengan memperbaiki banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang ada, membangun dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan jumlah klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha untuk menigkatkan sistem kedokteran dan menarik lebih banyak investor asing. Sistem kesehatan Malaysia mengatur agar para dokter yang berasal dari Negara ini melaksanakan tugas tiga tahun pelayanan di rumah sakit umum, hal ini dilakukan untuk meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga ditugaskan untuk bekerja untuk membantu di rumah sakit umum. Namun masih terjadi kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya ada di kota-kota besar. Upayaupaya terbaru untuk menghadirkan banyak fasilitas ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya ahli untuk menjalankan peralatan yang tersedia dari para investor. Sebagian besar rumah sakit swasta berada di perkotaan, dan tidak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan fasilitas diagnosis dan visualisasi terbaru. Rumah sakit swasta umumnya tidak dilihat sebagai investasi ideal, sedikitnya perlu waktu sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu kini berubah dan perusahaan kini melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia untuk tujuan perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu untuk membangun industri pariwisata kesehatan.
D. INFRASTRUKTUR
MALAYSIA (oleh: I Gede Putu Anggara Diva)
21
Jumlah Bandara Bandara (dengan landasan beraspal) Lebih dari 3.047 m 2.438 m sampai 3.047 m 1.524 m sampai 2.437 m 914 m samapai1.523 m di bawah 914 m
: 118 : 38 :7 : 10 :6 :8 :7
Bandara (dengan landasan pacu tak beraspal): 80 914 sampai 1.523 m di bawah 914 m Heliport Pipelines Kondensat Gas Minyak Produk olahan Railways Jalan Raya Beraspal : 3 km : 1.965 km : 31 km : 114 km : 1.849 km : 98.721 km : 80.280 km (termasuk 1.821 km dari jalan tol) :7 : 73 (2009) :2
: 7.200 km : Bintulu, Johor Bahru, Kuantan, Labuan, George Town (Penang), Port Kelang, Tanjung Pelepas
Malaysia memiliki jalan-jalan besar yang menghubungkan semua kota besar di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang keseluruhan Sistem Jalur Cepat Malaysia adalah 1.471,6 kilometer. Jalan-jalan itu menghubungkan semua kota besar dan sekitarnya, seperti Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 adalah bagian Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 adalah bagian selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu bagian dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura. Jalan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa jalan yang sangat berliku-liku melewati pegunungan dan belum dilapisi aspal, masih berkerikil. Akibatnya, sungai masih menjadi jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sebagai modus utama atau alternatif transportasi bagi penduduk pedalaman. Jasa kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan memiliki rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota besar dan kota kecil di semenanjung, bahkan sampai ke Singapura. Juga ada rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas. Pelabuhan besar adalah Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting lainnya dapat ditemukan di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau. Bandar Udara dapat ditemukan disetiap negara bagian. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) adalah bandar udara terbesar di Malaysia. Bandar udara penting
MALAYSIA (oleh: I Gede Putu Anggara Diva)
24
Malaysia adalah sebuah negara federasi yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi. Ibukotanya adalah Kuala Lumpur. Federasi Malaysia adalah sebuah monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong, biasa disebut Raja Malaysia. Sistem pemerintahan di Malaysia berbentuk sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan lebih terpusat di eksekutif daripada di legislatif. Pemilihan umum parlemen dilakukan paling sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008. Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat memberikan suaranya kepada calon anggota Dewan Rakyat dan calon anggota dewan legislatif negara bagian juga, di beberapa negara bagian. Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia, dengan jumlah penduduk kira-kira 27 juta dan luas wilayah melebihi 320.000 km2. Malaysia diberkati dengan sumber daya alam seperti sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, dammar, kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau. Timah dan minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong ekonomi utama Malaysia. Penduduk Malaysia terdiri dari berbagai kelompok suku, dengan Suku Melayu sejumlah 50,4% menjadi ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sejumlah 11% dari keseluruhan penduduk. Malaysia adalah masyarakat multiagama dan Islam adalah agama resminya. Menurut gambaran Sensus Penduduk dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen penduduk memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional.
MALAYSIA (oleh: I Gede Putu Anggara Diva)
DAFTAR PUSTAKA
26
Ensiklopedia Geografi untuk Pelajar Umum: Jilid 3 (Eropa Selatan, Balkan, Kaukasus, dan Asia Kecil- Asia). 2006. PT Lentera Abadi: Jakarta. Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi : Asia. 1990. PT Intermasa: Jakarta. Lands and Peoples : Asia. 1987. Grolier Incorporated. Oxford Ensiklopedi Pelajar : Jilid 4 (Jerapah-Lipan). 2004. PT. Widyadara:Jakarta Departemen Statistik. Malaysia. Quarterly Balance of Payments Performance October December. 2005. Departemen Statistik: Kuala Lumpur https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/my.html
http://www2.unesco.org/wef/countryreports/malaysia/rapport_1.html