Anda di halaman 1dari 9

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/efektifitas-kerja-definisi-faktor-yang.html Pengertian Efektifitas Kerja : Efektivitas kerja terdiri dari dua kata yaitu efektivitas dan kerja.

Menurut Richard M. Steers (1980 : 1), efektivitas yang berasal dari kata efektif, yaitu suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat menghasilkan satu unit keluaran (output). Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Efektivitas menurut Bedjo Siswanto (1990:62) berarti menjalankan pekerjaan yang benar. Menurut Sutarto (1978:95) Efektivitas kerja adalah suatu keadaan dimana aktifitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia dapat mencapai hasil akibat sesuai yang dikehendaki Efektivitas kerja merupakan suatu ukuran tentang pencapaian suatu tugas atau tujuan (Schermerhorn, 1998:5) Menurut Handoko (1997:7), Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan. Menurut Siagian (1986:152) efektivitas kerja berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Devung efektivitas adalah tingkat kemampuan untuk mencapai tujuan dengan tepat dan baik (Devung, 1988:25). Menurut kamus Administrasi perkantoran efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti terjadinya suatu efek yang dikehendaki dalam suatu perbuatan (1981:24). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja Ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja, seperti yang dikemukakan oleh Richard M. Steers (1980:9), yaitu: 1. Karakteristik Organisasi Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan tehnologi organisasi yang dapat mempengaruhi segi-segi tertentu dari efektivitas dengan berbagai cara. Yang dimaksud struktur adalah hubungan yang relatif tepat sifatnya, seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya manusia struktur meliputi bagaimana cara organisasi menyusun orangorangnya dalam menyelesaikan pekerjaan, sedangkan yang dimaksud tehnologi adalah mekanisme suatu organisasi umtuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran. 2. Karakteristik Lingkungan Lingkungan luar dan lingkungan dalam juga telah dinyatakan berpengaruh atas efektivitas, keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya amat tergantung pada tingkat variabel kunci yaitu tingkat keterdugaan keadaan lingkungan, ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan,tingkat rasionalisme organisasi. Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapan organisasi terhadap perubahan lingkungan. 3. Karakteristik Pekerja Pada kenyataannya para anggota organisasi merupakan faktor pengaruh yang paling penting karena perilaku merekalah yang dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumber daya yang langsung berhubungan

dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi. Pekerja merupakan modal utama di dalam organisasi yang akan berpengaruh besar terhadap efektivitas, karena walaupun tehnologi yang digunakan merupakan tehnologi yang canggih dan didukung oleh adanya struktur yang baik, namun tanpa adanya pekerja maka semua itu tidak ada gunanya. 4. Karakteristik Kebijaksanaan dan Praktek Manajemen Dengan makin rumitnya proses teknologi dan perkembangannya lingkungan maka peranan manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan organisasi semakin sulit. Alat Ukur Efektivitas Kerja : Menurut Richard dan M. Steers (1980:192) meliputi unsur kemampuan menyesuaikan diri / prestasi kerja dan kepuasan kerja : 1) Kemampuan menyesuaikan diri Kemampuan manusia terbatas dalam sagala hal, sehingga dengan keterbatasannya itu menyebabkan manusia tidak dapat mencapai pemenuhan kebutuhannya tanpa melalui kerjasama dengan orang lain. Hal ini sesuai pendapat Ricard M. Steers yang menyatakan bahwa kunci keberhasilan organisasi adalah kerjasama dalam pencapaian tujuan. Setiap organisasi yang masuk dalam organisasi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan orang yang bekerja didalamnya maupun dengan pekerjaan dalam organisasi tersebut. Jika kemampuan menyesuaikan diri tersebut dapat berjalan maka tujuan organisasi dapat tercapai. 2) Prestasi kerja Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja ang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu (Hasibuan, 2001:94). Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan kecakapan, pengalaman, kesungguhan waktu yang dimiliki oleh pegawai maka tugas yang diberikan dapat dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. 3. Kepuasan kerja. Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal, dari bermacammacam aspek situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada. Labels: Manajemen Sumber Daya Manusia

Sistem Biometrik Absensi

Sistem Biometriks Absensi Karyawan Dalam Menunjang Efektifitas Kinerja Perusahaan


Oleh : Doni Purnama Alam Syah, S.

1. Pendahuluan Teknologi Informasi (TI) bukalah hal yang tabu pada zaman sekarang ini, banyak orang yang pernah atau tidak penah sama sekali mengenyam pendidikan di Sekolah atau Kampus sudah mengenal dengan Teknologi Informasi. Seyogyanya kelebihan yang ada dibidang TI sudah digunakan di seluruh aspek kehidupan mulai dari Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan sehingga segala sesuatunya dapat dikerjakan dengan seefektif dan efisien mungkin. Perjalanan TI memang diakui sangat pesat di Dunia ini padahal perkenalannya pertama kali bukan berapa abad yang lalu atau masih baru, oleh karena itu kita dituntut untuk dapat mengikutinya karena TI dapat mendukung seluruh aktifitas hidup kita, dapat dibayangkan jika kita berada di Dunia tanpa TI maka tidak ada Mobil untuk pergi ke kantor, tidak ada Handphone untuk komunikasi di jalan dan tidak ada hal lainnya yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin.TI sendiri di Negara Indonesia sudah menjadi bagian hidup yang kental, sekarang seluruh Perusahaan yang ada di Indonesia sudah bersaing dalam menggunakan TI karena manfaatnya yang tidak dapat digantikan oleh uang. Dunia pendidikan sudah terinfeksi pula oleh TI sehingga mata pelajaran dan bahkan system yang ada di Tata Usaha sudah berprinsip TI. Namun demikian tanpa diimbangi dengan infrastruktur dan regulasi yang mendukung, maka Indonesia dalam ketatnya persaingan dunia bisnis akan semakin jauh tertinggal. Pemerintah Indonesia dalam rangka memajukan Sumber Daya Manusia IT Indonesia, bukan hanya mengupas masalahmasalah yang ada secara menyeluruh, tetapi juga akan mengupas beberapa solusi yang dapat dijalankan dengan Teknologi Informasi (TI).Efisiensi dan efektifitas sekarang bukanlah hal yang tabu untuk dibicarakan karena sebuah perusahaan baik nasional atau multi nasional sudah berbicara tentang efisien dan efektifitas, karena dua hal ini dapat berpengaruh kepada kinerja perusahaan. Efektifitas perusahaan dapat diartikan Tingkat keberhasilan perusahaan dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasarannya. Pengukuran Efektivitas perusahaan :y Pendekatan Sumber- Proses- Sasaran y Pendekatan ConstituencyKriteria pengukuran efektifitas organisasi antara lain :y Adaptabilitas dan fleksibilitas organisasi y Produktivitas y Kepuasan karyawan y Tingkat keuntungan y Keberhasilan dalam mendapatkan sumber y Kebebasan dari rasa tertekan para anggota organisasi.y Kontrol terhadap lingkungan y Efisiensi organisasi y Kemampuan organisasi untuk mempertahankan anggotanya.y Pertumbuhan organisasi y Kelancaran komunikasi dalam organisasi y Kemampuan mempertahankan eksistensi organisasiPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner, Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mengembangkan perusahaan faktor manajemen

yang baik sangat dibutuhkan salah satu cara yang baik adalah kombinasi antara Manajemen dan TI untuk menunjukan kinerja perusahaan yang baik. Penggunaan teknologi untuk perusahaan sebagai acuan efektifitas kinerja adalah adanya pengadaan sistem terkomputerisasi dalam aktifitas kerja salah satunya adalah sistem absensi karyawan menggunakan sistem komputerisasi yang baik yaitu Sistem Biometriks, dengan sistem ini kinerja karyawan akan lebih cepat karena tidak harus antri absen terlalu lama dan membuang waktu atau kertas.Perusahaan bisa menghemat waktu dan uang ketika system komputerisasi dijalankan menggunakan Biometriks karena tidak perlu ada kartu atau kertas guna mendukung system absensi, sehingga bagian SDM atau penggajian hanya perlu melihat laporan hasil absensi tanpa harus memantau system absensi karyawannya. 2. Pembahasan Biometriks. Dari konsep tersebut dapat dinyatakan bahwa autentification

dalam security adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keamanan data, namun sudah banyak teknologi yang diterapkan untuk mejaga keautentikan tersebut, akan tetapi hal itu banyak kendala dalam penerapanya dan masih kurang memberikan perlindungan yang aman. Teknologi biometrik menawarkan autentikasi secara biologis memungkinkan sistem dapat mengenali penggunanya lebih tepat. Terdapat beberapa metode diantaranya : fingerprint scanning, retina scanning, dan DNA scanning. Dua metode terakhir masih dalam taraf penelitian, sedangkan fingerprint scanning saat ini telah digunakan secara luas dan digunakan bersama-sama dengan smartcard dalam proses autentikasi.

Biometriks secara teoritis dapat lebih efektif untuk mengindentifikasi pribadi seseorang karena biomatriks mengukur karakteristik masing-masing pribadi untuk membedakan setiap orang. Tidak seperti dengan metoda indentifikasi konfensional yang menggunakan sesuatu yang anda punyai, misalnya kartu indentitas untuk akses masuk ke suatu bangunan, atau suatu yang anda ketahui, seperti password untuk log on ke system Komputer dan lain-lain.Ketika digunakan untuk indentifikasi pribadi, teknologi biomatriks mengukur dan menganalisa karakteristik tingkah laku dan fisiologis manusia. Mengindentifikasi karakteristik fisiologis seseorang yang didasarkan pada pengukuran langsung bagian dari body fingertips, hand geometry, facial geometry dan eye retinas serta irises. Jenis-jenis system biomatriks. Ada tujuh jenis mengukuran biomatriks yang pada umumnya digunakan :y Fingerprint Verification, adalah produk dari

biomatriks yang paling dikenal. Produk scanning Sidik jari adalah jenis yang paling umum. Sebagai mana yang telah diterapkan, Sidik jari menawarkan potensial keakuratan yang tinggi. Namun ada beberapa permasahan potensial yang dapat muncul, misalnya ada luka atau kotoran pada jari dan hal ini menyebabkan tidak dapat dikenalinya Sidik jari tersebut. Beberapa scanner Sidik jari akan menscan denyut nadi sepertihalnya jari. y Hand geometry, adalah salah satu metoda pembuktian dan biasanya menawarkan kinerja, mudah untuk digunakan, dan perhitungan yang baik. Hand geometry secara luas digunakan untuk kendali akses fisik dan sistem waktu/ kehadiran. y Voice Recognition mungkin metode yang paling diinginkan pemakai karena semua orang ingin berbicara dengan computer. Dalam prakteknya, penerapan voice recognition sangat sulit. Kemajuan terbaru dalam pengenalan suara sudah sangat meningkat termasuk teknologi ini, dan ini masih subjek permasalahan. Akuistik lokal, suara latar, kualitas mikropon, pilek/ flu, dan kemarahan semua ini bisa mengubah suara manusia sehingga membuat/ mempengaruhi pengenalan suara sulit atau mustahil untuk dideteksi keabsahannya. Lebih lanjut, sistem voice recognition cenderung memakan waktu dan prosesnya sangat sulit dan memerlukan banyak ruang untuk penyimpanan. y Retinal Scanning, menyediakan keakuratan yang tinggi. Pola retinal adalah ciri khusus yang sangat tinggi. Setiap mata mempunyai pola pembuluh darah yang unik; bahkan mata yang identik kembar juga berbeda. Walaupun masingmasing pola secara normal dapat terpengaruh oleh karena suatu penyakit seperti glaukoma, kencing manis, tekanan darah tinggi, dan lain-lain. y Iris Scanning, mengatasi dari permasalahan scanner retina. Karena iris (yang diwarnai bagian dari mata) adalah kelihatan dari jauh, kontak langsung dengan scanner tidak diperlukan dan tidak harus melepaskan kacamata. Teknologi bekerja dengan scanning pola acak yang unik dari iris. Yang menarik dari metoda ini adalah tidak mengandalkan pada warna iris (kamera yang digunakan adalah hitam dan putih). Ini adalah penting oleh karena popularitas dari lensa kontak warna beberapa penjual mengakui sistem mereka akan bekerja dengan kontak warna dan bahkan melalui kacamata hitam yang tidak memantulkan cahaya. y Signature Verification, memiliki sinergi teknologi lain bukan karena digunakan oleh orang-orang untuk menandatangani berbagai hal. Tandatangan diperlakukan sebagai satu rangkaian pergerakan yang berisi data biometrik yang unik, seperti irama pribadi, akselerasi, dan arus tekanan. y Facial Recognition, adalah salah satu metoda biometrik yang paling baru. Teknologi ini telah menarik banyak perhatian. Kemajuan berlanjut untuk dibuat dengan teknologi muda ini, tetapi sampai saat ini sistem facial recognition pasti mempunyai batas kesuksesan yang terbatas dalam aplikasi praktis. Teknologi sistem biometrik sangat kompleksitas baik kemampuan, dan kinerjanya, biasanya sistem biometrik ini menggunakan alat tambahan seperti kamera dan perangkat scanning untuk menangkap images, merekam, atau mengukur karakteristik seseorang dan software/ hardware komputer untuk menyadap, mengkodekan, menyimpan, dan membandingkan karakteristik ini. Contohnya, adalah pengenalan sidik jari yang sangat sederhana (semua manusia mempunyai sidik jari), yang baru-baru ini digunakan untuk mengidentifikasi tewasnya (Batu-Malang, 09 Nopember 2005)

gembong teroris Asia asal Negara Malaysia Dr. Azhari, walaupun masih didukung dengan bukti-bukti yang lainnya untuk meyakinkan public. Efektifitas Kinerja, Salahsatu kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah bergantung pada kinerja sumberdaya manusia yang secara langsung atau tidak langsung memberi kontribusi pada perusahaan, yang meliputi pemangku kepentingan eksternal (stake holders) dan kepentingan internal (karyawan) yang dimiliki oleh perusahan. Untuk memperoleh kinerja optimal dari keberadaan karyawan dalam perusahaan maka perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat, yaitu dengan memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar mau mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.Strategi tersebut hendaknya merupakan strategi yang berorientasi pada tujuan yaitu dengan menyamakan persepsi antara tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Kepentingan tujuan perusahaan dan kepentingan tujuan karyawan tidak dapat dipisah-pisahkan karena berada dalam satu kesatuan kebersamaan yang utuh. Namun, acap terjadi kesenjangan (gap) antara tujuan dan harapan karyawan terhadap perusahaan, dengan realitas yang ada. Hal tersebut seringkali menimbulkan masalah-masalah SDM. Adanya masalah-masalah SDM tersebut akan mempengaruhi kinerja karyawan di dalam perusahaan yang bersangkutan. Dalam upaya mencapai effesiensi kerja faktor kehadiran (absensi) karyawan merupakan hal yang cukup penting, apalagi berhubungan dengan produksi, penggajian, prestasi kerja, dll. Pada alat pencatatan absensi karyawan yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai bagian administrasi kepegawaian (SDM/ human resources management ) maupun kejujuran karyawan, Hal ini dimungkinkan adanya manipulasi data kehadiran apabila pengawasan yang kontinyu pada proses ini tidak dilakukan semestinya. Dengan sistem absensi berbasis biomatriks (sidik jari) proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi hampir 100% akurat karena didasarkan sidik jari masing-masing serta proses pencatatan dan pelaporannya menjadi otomatis oleh software khusus. Kesalahan maupun manipulasi catatan dapat dihilangkan karena intervensi pegawai administrasi menjadi minimal. Informasi yang akurat merefleksikan kondisi yang sebenarnya menjadi landasan untuk pengambilan keputusan serta kebijakan untuk kemajuan suatu instansi/lembaga. Pencatatan absensi karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM / human resources management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang karyawan dapat menentukan prestasi kerja seseorang, gaji / upah, produktivitas, atau kemajuan instansi/lembaga secara umum. Pada alat pencatatan absensi karyawan yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai bagian administrasi SDM maupun kejujuran karyawan yang sedang dicatat kehadirannya. Hal ini sering memberikan peluang adanya manipulasi data kehadiran apabila pengawasan yang kontinyu pada proses ini tidak dilakukan semestinya. Proses pencatatan dan pelaporan kehadiran karyawan merupakan proses yang repetitif (berulang). Karyawan datang pada waktu tertentu dan mengambil kartu absensi dari rak kartu, kemudian memasukkan kartu tersebut ke dalam mesin pencetak waktu dan tanggal pada kartu tersebut. Selanjutnya menyimpannya kembali dirak kartu. Setiap periode tertentu pegawai administrasi mengambil kartu-kartu absensi tersebut dan mentabulasikan data-

data absensi tersebut dalam spreadsheet dikomputer dan menyimpan kembali kartukartu tersebut pada rak ditempatnya masing-masing. Prosedur tersebut diulang-ulang terus menerus tanpa banyak perubahan. Pengulangan prosedur pencatatan absensi dan pelaporan pengupahan tersebut sebenarnya sangat cocok untuk menggunakan proses terotomatisasi seluruhnya oleh komputer. Untuk mengatasi hal tersebut di atas maka dikembangkanlah teknologi biometrik yang memiliki keunggulan sifat tidak dapat dihilangkan, dilupakan atau dipindahkan dari satu orang ke orang lain, juga sulit ditiru atau dipalsukan.Dengan adanya sistem pencatatan dan pelaporan berbasis biomatriks (sidik jari) pengulangan tadi dapat sebagian besar dilakukan oleh komputer. Proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi hampir 100% akurat karena didasarkan sidik jari masing-masing serta proses pencatatan dan pelaporannya menjadi otomatis oleh software khusus. Kesalahan maupun manipulasi catatan dapat dihilangkan karena intervensi pegawai administrasi menjadi minimal Dari permasalahan yang ada maka dilakukan perbandingan perbandingan antara lain:1. Pencatatan absensi dan pelaporan menggunakan kartu absensi dan jam pencetak waktu konvensional. Gambar 1. Pencatatan absensi konvensional.3. Pencatatan menggunakan kartu magnetik atau kartu berkode (bar code) 4. Pencatatan absensi dan pelaporan menggunakan sidik jari dan integrasi ke software pelaporan dan kepegawaian. Keamanan dengan menggunakan password untuk saat ini sudah banyak kelemahannya, pertama hanya memiliki fungsi verifikasi, kedua banyak orang yang hanya menggunakan satu password untuk segala hal, mulai dari e-mail, penggunaan kartu ATM, sampai menjadi keanggotaan mailing list. Untuk mengatasi kelemahan penggunaan password, maka dikembangkanlah teknologi biometrik yaitu suatu metode keamanan database dengan menggunakan anggota badan seperti sidik jari, geometri tangan, ritina (mata),suara dan wajah sebagai pengganti password.Teknologi biometrik dikembangkan karena dapat memenuhi dua fungsi yaitu identifikasi dan verifikasi,disamping itu biometrik memiliki karakteristik seperti, tidak dapat hilang, tidak dapat lupa dan tidak mudah dipalsukan karena keberadaanya melekat pada manusia, dimana satu dengan yang lain tidak akan sama, maka keunikannya akan lebih terjamin.Tuhan menciptakan manusia dengan memiliki keunikan-keunikan tersendiri. Bagian-bagian tubuh manusia tidak ada yang sama antara satu sama lain. Oleh karena itulah bagian-bagian tubuh manusia seringkali digunakan untuk mengetahui identitas seseorang.Tak heran apabila sejak beberapa abad yang lalu sidik jari digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi. Contohnya adalah VOC yang di masa zaman penjajahan kerap menggunakan sidik jari sebagai tanda yang sah dalam melakukan proses authentifikasi dengan tujuan-tujuan tertentu. Sampai kini sidik jari masih kita gunakan dalam hal-hal yang berkaitan dengan proses authentifikasi seperti pembuatan KTP, SIM, dan lain-lain.Seperti halnya sidik jari, tubuh kita juga memiliki bagian-bagian lain yang memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh orang lain. keunikan-keunikan tersebut menimbulkan gagasan bagi manusia untuk memanfaatkannya sebagai identitas diri. Seiring perkembangan teknologi, manusia menggunakan teknologi yang secara otomatis dapat mendukung dalam proses identifikasi seseorang. Teknologi inilah yang kita kenal dengan biometrik (teknologi semi konduktor). Biometrik merupakan metode

untuk mengenali seseorang berdasarkan karakter fisik maupun perilakunya. Saat ini ada banyak perusahaan yang mengembangkan teknologi biometrik untuk digunakan di perusahaan-perusahaan. Salah satu perusahaan ternama yang mengembangkan teknologi biometrik adalah International Biometric Group. IBG merupakan perusahaan yang menyediakan solusi dan jasa biometrik. Sejak 1996, IBG telah menjalankan bisnis untuk keamanan jaringan dan sistem identifikasi.Baru-baru ini, IBG mengeluarkan Biometrics Market and Industry Reports 2007-2012 yang menyajikan analisis mengenai aplikasi dan teknologi biometric di pasar global. Hasilnya menunjukkan bahwa teknologi biometrik menggunakan AFIS/Live Scan paling banyak digunakan dengan prosentase 33,6%. Sementara itu teknologi biometrik sidik jari atau biasa kita kenal dengan Fingerprint menempat urutan kedua dengan 25,3%.Meskipun biometrik sistem yang tersedia di pasaran dapat menggunakan berbagai bagian tubuh mulai dari tekstur wajah, suara, retina, iris dan denyut jantung, namun hand scanner dan finger scanner merupakan tipe yang paling banyak digunakan perusahaan-perusahaan untuk absensi.Mengenai hal ini, Anil Jain, seorang professor dari Michigan State University yang menjalankan the school s biometric research program dan memiliki hak paten penggunaan fingerprint mengatakan bahwa hand geometry machine atau mesin identifikasi menggunakan tangan lebih banyak digunakan untuk absensi kehadirankarena teknologi ini sudah tersedia sejak 25 tahun yang lalu. Beberapa perusahan besar di Amerika Serikat yang menggunakan hand scanner diantaranya bergerak di bidang industri rumah sakit dan laboratorioum seperti Merck, Bristol-Myers Squibb, Pfizer dan DuPont. Ada juga nama-nama restoran ternama seperti McDonald s, Burger King, Dunkin Donuts dan Papa John s Pizza.Sementara itu, fingerprint scanner yang merupakan teknik yang nomor dua paling banyak digunakan untuk absensi digunakan oleh perusahaan-perusahaan seperti IBM, Hertz, Disney, TJ Maxx, Nordstrom, GAP, Office Depot, dan lain-lain. Selain itu the Transportation Security Administration baru-baru ini juga memasang fingerprint scanner untuk 55.000 lebih karyawannya yang dipasang di lebih dari 450 bandar udara di seluruh Amerika Serikat.Meskipun kebanyakan perusahaan sedang berjalan untuk mengotomatisasi timekeeping system namun biometrik masih digunakan dalam jumlah persentase yang kecil dalam pengumpulan data dan waktu kehadiran. Hal itu berdasarkan 2006 payroll benchmark research dari The Hacket Group dimana 33% perusahaan masih menggunakan paper time cards untuk absensi dan kehadiran karyawan.Mencegah Penipuan, Teknologi biometrik saat ini cukup popular dan digunakan banyak perusahaan di berbagai industri. Bila dahulu biometrik lebih identik digunakan di instansi pemerintahan dan industri yang membutuhkan high-security system, saat ini perusahaan-perusahaan seperti pabrik, restoran, rumah sakit, laboratorium dan lain-lain mulai menggunakan biometrik menggantikan absensi manual atau kita kenal dengan mesin ceklokan , magnetic strip ID card sampai barcode.Teknologi ini ibarat senjata bagi perusahaan untuk mendisiplikan karyawannya. Kedisiplinan merupakan faktor penting untuk terciptanya SDM yang berkualitas. Sehingga biasanya perusahaan akan memberikan perhatian pada hal-hal yang bisa meningkatkan keberhasilan secara efektif dan efisien. Untuk itu, salah satu paramater yang digunakan adalah kemampuan para karyawan untuk masuk kantor pada waktunya. Dengan adanya teknologi ini, praktis

HRD akan terbantu ketika memantau jam keluar masuk karyawan.Meskipun selain biometrik masih ada sistem absensi lain yang berbasis teknologi, namun sayangnya sisetm-sistem tersebut memiliki kelemahan tersendiri. Contohnya absensi menggunakan magnetic card. Oknum-oknum karyawan dapat dengan mudah melakukan kecurangan dengan menitipkan kartu absennya pada teman yang datang lebih awal, untuk kemudian minta diabsenkan. Dengan biometrik sistem, kemungkinan ini bisa direduksi meskipun tidak tertutup pula kemungkinan lain dari karyawan untuk melakukan kecurangan.Romy Robb, payroll administrator di the Hilton Waterfront Beach Resort di Huntington Beach, California, seperti dikutip SHRM beralasan bahwa system ini mudah digunakan. Karyawan tidak harus menggunakan kartu absensi dan mencegah karyawan untuk titip absen . Ternyata tak hanya itu manfaat yang bisa diperoleh dari biometrik sistem. Selain untuk absensi, biometric system juga dapat diintergrasikan ke HR technology system seperti kompensasi dan payroll. Dengan berbagai kelebihannya, biometrik sistem tampaknya akan menjadi pilihan bagi perusahaan-perusahaan di berbagai industri.Untuk membatasi makalah pada keamanan database dalam penyusunan paper ini akan digunakan teknologi biometri dengan menggunakan pola sidik jari sebagai pengganti password dalam mengakses database dengan alasan sistem ini sudah mulai banyak digunakan baik di perkantoran, perusahaan, sekolah, rumah sakit, pusat tenaga nuklir, dan pemerintah terbukti sistem ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi,dan sudah familiar sehingga mudah dalam penggunaanya.Berikut adalah beberapa factor kelemahan yang terjadi ketika ada system absensi dalam sebuah perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai