Ambillah umpamanya mana-mana wanita desa, yang jahil, lontok, gemok, tak jelita, tak
halus berbudi-bahasa,buta huruf, rabun matanya, bersahaja, bisu; Kesakitan menjadi ibu
telah meluluhkan hatinya. Lipatan-lipatan muram memilukan telah melingkung di bawah
kelopak matanya.
Andaikata dari dadanya, Ummat ini menerima si Muslim yang ghairah terhadap
Agama,Hamba Allah yang setia, segala kesakitan yang ditanggungnya telah
membentengkan wujud kita, dan fajar kita menyingsing cemerlang dalam kemilau
senjakalanya.
Ambillah pula: tubuh yang lampai, berdada pipih, berbaju ketat,Kerling matanya
mempesonakan,Fikirannya gilang-gemilang dengan cahaya tamaddun Barat;
Zahirnya berupa wanita,batinnya bukan wanita!
la telah memusnahkan tali-tali ikatan yang memelihara Ummat murni kita menjadi
selamat sejahtera;Kecantikannya yang suci telah terburai semua dan ditumpahkan.
Lancang matanya, kebebasannya membangkit kemarahan, la sama-sekali tak tahu malu.
'llmunya tak cukup buat menanggung beban Keibuan Dan di senjakala dan malam
harinya, tak sebiji pun bintang berpendar! Lebih baiklah andainya kuntum mawar ini tak
pernah tumbuh di tamansari kita. Lebih baiklah perempuan jenisnya disapu bersih dari
baju Ummat ini.
Butalah hatinya yang tiada langsung mengenal Allah. Hinalah mereka yang menjadi
tawanan rantainya yang membelit;
Lancang matanya lagi nekad, tangkas merenggut kuku-kuku pencengkamnya, Buruannya
yang malang mengatakan dirinya merdeheka, mangsanya menyombong bahawa ia hidup!
Tinggi, tinggi, keinginan yang bergelut dengan dirimu ! .......Tuladan sempurna, Fatimah
'afifah itu Meskipun sekalian makhluk menta'ati suruhannya,namun ia menenggelamkan
iradatnya dalam keridhaan suaminya yang salih.Terdidik tabah dan rendah hati, Sedang
bibirnya mentilawah Kitab Suci, ia memutar kisaran gandum di rumahnya .........