Anda di halaman 1dari 6

Biaya Kuliah di UGM Masa Kini

Yogya, KU Siapa saja yang akan diterima UGM sebagai mahasiswa dalam Tahun Akademik 2005/2006? Sama seperti Tahun Akademik 2004/2005, untuk Tahun Akademik 2005/2006, UGM juga menerima mahasiswa lewat beberapa jalur, yaitu PBUTM, PBUB, PBOS, PBUPD, PBS dan Ujian Tulis. Siapa pun yang diterima kelak, dia harus memenuhi segala persyaratan sebelum menjadi mahasiswa UGM. Semua persyaratan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Rektor UGM Nomor: 1096/P/Set.R/2006 tanggal 8 Maret 2006, yaitu, pertama, calon mahasiswa baru PBUTM dan PBUB diberi beasiswa selama 8 semester (4 tahun) dalam bentuk pembebasan SPMA, SPP dan BOP. Kedua, calon mahasiswa baru PBUTM dan PBUB harus menunjukan surat bukti diterima sebagai calon mahasiswa baru UGM. Surat bukti diterima dapat diambil di Kantor Direktorat Administrasi Akademik UGM, Kantor Pusat, Lantai 1, Sayap Selatan sebelum melakukan registrasi. Ketiga, calon mahasiswa baru PBOS, PBS dan PBUPD wajib membayar seluruh biaya meliputi SPP, BOP dan biaya lain serta Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik (SPMA) sesuai yang tercantum dalam formulir pendaftaran. Selanjutnya, biaya yang harus dibayar calon mahasiswa baru UGM adalah: (i) SPMA sesuai kesanggupan di formulir pendaftaran; (ii) SPP Rp 500.000 untuk semester I; (iii) BOP/sks semester I; dan (iv) biaya lain, seperti Dana Jaminan Kesehatan dan Konsultasi Psikologi, Gama Card, Jaket Almamater, Buku Panduan Akademik UGM, Buku Menjadi Pembelajar Sukses, Tes TOEFL yang semuanya berjumlah Rp 300.000. Rincian biaya BOP untuk mahasiswa baru UGM Tahun Akademik 2005/2006 bisa dilihat pada tabel 1. Pembayaran SPMA, SPP dan BOP dilakukan pada bank-bank di seluruh Indonesia dengan transfer ke rekening Rektor UGM sesuai fakultas masingmasing. Tetapi, biaya transfer ditanggung penyetor. Nomor rekening tersebut berbeda untuk tiap fakultas. Tabel 2 memuat nomor rekening Rektor UGM untuk setiap fakultas di lingkungan UGM. Semua pembayaran di atas harus dilakukan calon mahasiswa dalam kurun waktu 8-24 Maret 2006. Bila ada calon mahasiswa yang membayar melewati tanggal tersebut tidak membayar seluruh biaya seperti terinci di atas, maka dia dianggap mengundurkan diri (Mon).

Beasiswa ini tersedia bagi mahasiswa berprestasi dari tujuh perguruan tinggi negeri mitra Tanoto Foundation, yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Jambi (UNJA), Universitas Riau (UNRI), dan Universitas Sumatera Utara (USU). Adapun beasiswa S-2 disediakan untuk mahasiswa dari IPB, ITB, UGM, dan UI. Pendaftaran dibuka melalui registrasi online mulai tanggal 21 Mei - 30 Juni 2011. Beasiswa Tanoto Foundation meliputi biaya kuliah setiap semester sampai dengan Rp 3 juta untuk jenjang S-1 dan sampai dengan Rp 15 juta untuk jenjang S-2. Selain itu, setiap penerima beasiswa jugamenerima tunjangan bulanan Rp 500.000,untuk jenjang S-1 dan Rp 1.200.000,- untuk jenjang S-2. Mereka juga mendapatkan beragam program pembekalan serta kesempatan untuk menjajaki peluang kerja di grup perusahaan yang terafiliasi dengan Tanoto Foundation. Persyaratan utama "National Champion Scholarship" jenjang S-1 adalah prestasi tinggi dengan IPK minimum 3,00 (skala 4,00), berusia maksimum 21 tahun, dan berasal dari keluarga dengan kemampuan ekonomi yang terbatas. Jika pelamar baru duduk di tahun pertama PTN, minimum nilai rata-rata raport kelas 3 SMU adalah 8,00 (skala 10). Untuk jenjang S-2, minimum IPK adalah 3,25 (skala 4,00). Persyaratan lainnya adalah: berusia maksimum 40 tahun dan memiliki pengalaman kerja minimum dua tahun setelah menyelesaikan program S-1. Ratih Loekito, Direktur Program Beasiswa Tanoto Foundation, di Jakarta, Rabu (25/5/2011), mengatakan program National Champion Scholarship berupaya untuk menyediakan akses terhadap pendidikan yang berkualitas tinggi bagi para mahasiswa berprestasi yang memiliki keterbatasan finansial. "Kami percaya melalui pendidikan yang baik, bibit-bibit unggul ini akan dapat mendapatkan pekerjaan yang layak atau bahkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sehingga hal ini dapat membantu untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia," jelas Ratih. Proses seleksi beasiswa "National Champion Scholarship" terdiri dari tiga tahapan, yaitu seleksi dokumentasi, psikotes dan wawancara. "Melalui proses seleksi beasiswa yang cukup panjang ini, kami berharap para penerima beasiswa Tanoto Foundation tidak hanya cakap dalam prestasi akademik, tetapi juga berjiwa kepemimpinan serta memiliki akhlak yang baik di masyarakat," tambah Ratih. Untuk informasi lebih lanjut, bisa dilihat di www.tanotofoundation.org.

HUBUNGAN KEMITRAAN

Pengaturan kemitraan yang baru ini adalah sebuah instrumen inovatif yang memungkinkan lembaga-lembaga pemerintah Selandia Baru untuk meningkatkan kerjasama dengan salah satu universitas ternama Indonesia, ucap Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia YM David Taylor pada tanggal 15 Juli di Yogyakarta setelah penandatanganan pengaturan kemitraan dengan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Ir Sudjarwadi, yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan Selandia Baru Hon Anne Tolley. Dalam kurun waktu tiga tahun ke depan Pemerintah Selandia Baru berencana untuk memberikan sumbangan sebesar kurang lebih NZ$2 juta untuk berbagai proyek khusus. Kegiatan-kegiatan ini mencakup sebuah proyek tentang tata kelola resiko bencana yang akan diimplementasikan dengan bekerja sama dengan Institut Selandia Baru untuk Ilmu-Ilmu Geologi dan Nuklir (New Zealand Institute for Geological and Nuclear Sciences), satu rangkaian pelatihan dan lokakarya tentang pemolisian masyarakat, dan pendanaan untuk UGM untuk mengelola berbagai proyek tambahan. Selandia Baru dan UGM telah memiliki sebuah hubungan yang kuat yang terjalin berkat berbagai kegiatan kerja-sama di masa yang lalu, termasuk dalam bidang energi panas bumi, tanggap dan bantuan bencana, pemolisian dan konflik, dialog hak-hak asasi manusia, dan hubungan-hubungan antarumat beragama. Pemerintah Selandia Baru bersemangat untuk membawa hubungan ini maju ke depan di bawah pengaturan kemitraan yang baru. Hon Anne Tolley mengunjungi Yogyakarta pada tanggal 15 Juli sebelum menghadiri Pertemuan Menteri Pendidikan dari Pertemuan Tingkat Tinggi Asia Timur di Bali dari tanggal 17 sampai 18 Juli. Ia juga mengunjungi Jakarta pada tanggal 14 Juli, di mana ia bertemu dengan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Prof Dr Mohammad Nuh dan mereka menandatangani Pengaturan tentang Kerja-sama Pendidikan antara Pemerintah Selandia Baru dan Pemerintah Indonesia. For the English version, please visit LULUSAN DARI FSIPOL UGM Para lulusan tersebut kemarin mengikuti upacara yudisium atau kelulusan di Gedung Perpustakaan Lantai 2 Kampus Fisip Undip, para lulusan dikukuhkan oleh Pembantu Dekan I Bidang Akademik Dra. Sri Widowati Herieningsih, MS dalam sebuah upacara yang di hadiri oleh semua calon wisudawan dan wisudawati. mereka yang akan menyandang gelar sarjan tersebut berasal dari berbagai bidang studi yang ada di Fisip Undip seperti Ilmu Komunikasi, Pemerintahan, Administrasi Publik dan Administrasi Negara. selain itu ada juga mahasiswa yang berasal dari Program Diploma seperti public Relations, Pertanahan, Keuangan Daerah, Pemasaran. Para lulusan tersebut menyelsaikan masa studi untuk program Sarjana antara 4-5 tahun sedangkan yang mengambil program keahlian ahli madya antara 2.5 - 3 tahun dengan predikat yang bervariasi dari sangat memuaskan hingga cumlaude. rata-rata lulusan mempunyai prestasi akademik yang memuaskan dengan IPK yang baik yang diharapkan akan mampu menjadi bekal untuk mencari pekerjaan. dalam periode kali yang menjadi lulusan terbaik dari masing -masing jurusan atau program studi adalah Muhammad Nuqlir B dengan IPK 3,65 predikat Cumlaude Terbaik dari Jurusan

Administrasi Publik, Yashinta S. Hikmania dengan IPK 3,56 predikat Cumlaude Terbaik dari Jurusan Ilmu Pemerintahan, Nuriyatul Lailiyah IPK 3,60 Predikat Cumlaude Terbaik dari Jurusan Ilmu Komunikasi, Bidhary Rahma K IPK 3,68 Predkat Cumlaude Terbaik dari Jurusan Administrasi Bisnis sedagkan mereka yang lulus sebagai ahli madyya terbaik adalah Dini Prasida Ayu IPK 3,44 Predikat Sangat Memuaskan dari Public Relations, Yulia Afrianti IPK 3,76 Predikat Cumlaude Terbaik dari Pertanahan, Ardiana Fitria Lestari IPK 3,60 Predikat Cumlaude Terbaik dari Keuangan Daerah dan Fransisca Mardiana IPK 3,78 Predikat Cumlaude Terbaik dari Pemasaran. Para lulusan tersebut lulus setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar di kampus Fisip Undip, dimana pada saat perkuliahan para lulusan tidaj hanya sekedar dibekali degan kemampuan teoritis tetapi juga kemampuan praktis yang memadai sehingga para lulusan Fisip Undip mempunyai bekali yang baik ketika menghadapi kebutuhan akan pekerjaan di masyarakat. Kedepannya para lulusan diharapkan dapat memanfaatkan pengetahuan dan keahlian yang telah dimiliki untuk berbagai kepentingan yang positif serta memberikan kontribusi yang poitif bagi masyarakat luas serta membanggakan Fisip Undip. Dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan selama belajar di Fisip Undip para lulusan diharapkan mampu bekerja profesional sehingga mencapai karir dan prestasi yang baik. Dalam kesempatan yang sama para alumni menuturkan rata-rata mereka sangat menikmati proses selama belajar di Fisip Undip. seperti yang dikemukakan oleh salah satu lulusan terbaik dari Jurusan Ilmu Komunikasi, Nuriyatul Lailiyah bahwa belajar di Fisip Undip memberikan kesan tersendiri yang tidak dapat dilupakan, selain kampus yang sangat nyaman kuliahdisini memungkinkan sekali untuk menambhak dan mengembangkan potensi keilmuan yang ada, Fisip memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terus mengksplorasi kreatifitas dan potensi yang dimiliki sehinga para lulusan benar-benar akan mendapatkan manfaat dan ilmu yang sebanding. Fisip Undip mempunyai dosen yang sangat kooperatif dengan minat mahasiswa terutama ketika memilih topik dalam penyusunan skripsi. Para staf pengajar mempunyai pengetahuan yang sangat luas dan bisa diandalkan, khususnya di Jurusan Ilmu Komunikasi para dosen sangat kooperatif diajak berdiskusi, mempuyai waktu yang cukup untuk mahasiswa sehingga benar-benar menghasilkan produk penelitian yang sangat berkualitas, contohnya seperti dalam proses pengerjaan skripsi yang telah dibuatnya dengan mengambil Topik Fenomena Romantical Relationship Kalangan Santri di Pondok Pesantren, hasil penelitian tersebut mencoba untuk menungkapkan keunikan fenomena Romantical Relationship diantara para santri di lingkungan pondok pesantern yang mengambil fokus pada kajian komunikasi antar pribadi dan komunikasi Budaya. Rencana hasil penelitian yang telah mendapatkan hasil baik tersebut akan diseminarkan dalam sebuah forum diskusi yang lebih luas dengan menghadirkan pakar dari luar Undip. Diharapkan hasil temuan penelitian yang baik tersebut akan memotivasi dan menginspirasi banyak mahasiswa yang lain untuk menghasilkan temuan penelitian yang jauh lebih bagus, sehingga akan semakin memperkuat pencitraan dan reputasi Undip sebagai Universitas Riset Yang Unggul.

SEJARA FSIPOL

Sejarah lahirnya Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) diawali dengan dibukanya Program Studi Ilmu Keperawatan yang ditubuhkan pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ditunjuk oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan SK Dirjen DIKTI No. 339/D2/1985 dan SK Dirjen DIKTI No. 07/DIKTI/Kep/1986 untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi keperawatan dan merupakan pendidikan tinggi jenjang Sarjana yang pertama di Indonesia. Pendirian Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) tersebut merupakan hasil upaya bersama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Kesehatan, dan lembaga terkait lain yang pada bulan Januari 1983 telah melakukan Lokakarya Nasional Keperawatan yang menghasilkan rekomendasi untuk pengembangan tenaga keperawatan pada jenjang sarjana. Pendidikan di PSIK dimulai pada bulan Agustus 1985. Ketika itu, PSIK menyelenggarakan dua jenis Program Strata I yaitu Program A menerima lulusan SMU dan Program B menerima lulusan D3 Keperawatan/AKPER. Untuk meningkatkan kesempatan bagi perawat yang bekerja mengikuti pendidikan, pada tahun akademik 1995 telah dibuka Program B Ekstensi yang diselenggarakan pada sore hari. Lama pendidikan untuk program A adalah 9 semester sedangkan program B adalah 5 semester dan lulusan kedua program ini adalah Sarjana Keperawatan yang disingkat S.Kp., dan lulusan telah memiliki kemampuan penuh sebagai perawat professional. Pada tanggal 15 November 1995, PSIK secara resmi berpisah dengan FKUI dan membentuk fakultas baru, yaitu Fakultas Ilmu Keperawatan, sesuai surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. nomor 0332/O/1995. Pada tahun 1998, FIK-UI menerapkan kurikulum Ners. Pada kurikulum Ners ini terdapat 2 (dua) tahap program pendidikan yaitu tahap program akademik dan tahap program profesi. Lulusan tahap akademik adalah Sarjana Keperawatan yang disingkat S.Kep. dan lulusan tahap profesi adalah Ners (sebagai perawat professional).Penyebutan Program A, mulai tahun 2000 dinamakan program regular dan Program B menjadi program ekstensi yang diselenggarakan pada pagi dan sore hari. Sejak Oktober tahun 2000, penyelenggaraan kegiatan pendidikan ilmu dasar dan ilmu keperawatan dasar terutama yang dikelola oleh Bagian Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar dilaksanakan di kampus UI Depok. Pada pembangunan gedung FIK-UI Depok tahap II sedang dilanjutkan untuk menambah fasilitas pendidikan di kampus FIK-UI Depok sejak Juli 2003. Pada tahun 1996 FIK-UI mempunyai 4 (empat) bagian yang terdiri dari : 1) Bagian Dasar Keperawatan & Keperawatan Dasar; 2) Keperawatan Medikal Bedah, 3) Keperawatan Maternitas dan Anak dan 4) Keperawatan Jiwa & Maternitas. Namun sejalan dengan perkembangan yang terjadi khususnya terkait dengan UI sebagai BHMN, maka pada tahun 2004 FIK-UI mengembangkan bagian menjadi kelompok keilmuwan keperawatan yang terdiri atas 6 (enam) kelompok keilmuwan. FIK-UI juga membuka program pendidikan keperawatan pada jenjang Pascasarjana, yang dimulai dengan Program Magister Ilmu Keperawatan, Kekhususan

Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan sejak Februari 1999 dan Program Spesialis Keperawatan Maternitas & Keperawatan Komunitas sejak tahun 2003. Pada tahun 2005, kekhususan pada program Magister bertambah dengan Kekhususan Keperawatan Medikal Bedah dan Keperawatan Jiwa. Profesi Keperawatan memiliki disiplin ilmu tersendiri dan mempunyai peran vital dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia yang dihasilkan melalui program pendidikan Ners yang meliputi tahapan pendidikan sarjana keperawatan ditambah pendidikan profesi.

Anda mungkin juga menyukai