BANDUNG
TAHUN 2017
IDENTITAS PERGURUAN TINGGI
Pejabat Penandatangan
Peringkat Terbaru
Akreditasi Institusi : A
Visi dan Misi ITB merupakan panduan arah pengembangan ITB masa depan dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai perguruan tinggi untuk mewujudkan
cita-cita masyarakat dalam meningkatkan daya saing dan mengangkat martabat
bangsa Indonesia. Mekanisme penyusunan Visi dan Misi ITB merupakan proses
yang melibatkan pemangku kepentingan dan mempertimbangkan perubahan di
tataran nasional, regional, dan global. Visi dan Misi ITB mendasari penyusunan
tujuan, sasaran, dan strategi pencapaian perencanaan jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek sebagaimana tercantum dalam Rencana Induk
Pengembangan (RENIP), Rencana Strategis (RENSTRA), serta Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) ITB.
Agar Visi dan Misi ITB dipahami dan dapat dijalankan oleh civitas academica, ITB
melakukan beberapa upaya sosialisasi rutin dan berkelanjutan, diantaranya melalui
kegiatan Rapat Pimpinan ITB, temu awal semester, Safari Ramadhan, Rapat
Koordinasi di tingkat Fakultas/Sekolah, rapat awal semester di lingkungan
Program Studi, rapat koordinasi di lingkungan Kelompok Keahlian, Pertemuan
Advisory Board, dan pertemuan mahasiswa baru dan orangtua mahasiswa baru.
Pemahaman Visi dan Misi oleh unit-unit ITB ditunjukkan dengan kemampuan
penyusunan dan implementasi program oleh setiap unit yang sejalan dengan
program dan arah pengembangan ITB.
Salah satu kekuatan ITB adalah bahwa ITB memiliki pemangku kepentingan
(stakeholders) dengan komitmen yang sangat tinggi terhadap kemajuan ITB.
Dengan tantangan kemajuan IPTEK yang semakin besar di tataran global, ITB akan
berperan serta aktif untuk mengajak seluruh stakeholders dalam mendorong
tercapainya target-target pengembangan ITB masa depan agar dapat menjadi
bagian dalam kemajuan IPTEK di tataran global.
Sistem penjaminan mutu berada di semua tingkat dari ITB sampai ke Program
Studi dan adanya perangkat mutu serta telah dijalankannya proses penjaminan
mutu berikut evaluasinya secara periodik merupakan salah satu langkah nyata
usaha continuous improvement dalam penjaminan mutu di ITB khususnya dalam
bidang akademik. Sistem penjaminan mutu juga berlaku untuk bidang penelitian
dan inovasi melalui lembaga LPPM dan LPIK sehingga mendukung dan sejalan
dengan upaya ITB menjadi Entrepreneurial University seperti yang tercantum di
dalam Renstra ITB 2016-2020. Upaya penjaminan mutu tersebut tercermin dalam
posisi ITB secara global dalam World Class University.
Klien utama dalam upaya tersebut di atas adalah mahasiswa. Program penerimaan
mahasiswa baru (PMB) ITB terdiri dari PMB program reguler dan non-reguler.
Penerimaan Mahasiswa Baru program reguler untuk 42 Program Studi Sarjana di
ITB dilaksanakan melalui mekanisme penerimaan mahasiswa baru secara nasional
yaitu melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). ITB tidak menerima
mahasiswa baru Program Sarjana dalam negeri dari jalur lain. Adapun untuk
jenjang Pascasarjana dan program Profesi, ITB menerima mahasiswa Pascasarjana
untuk 52 Program Studi, mahasiswa Program Profesi Apoteker serta Program
Profesi Insinyur. Total mahasiswa ITB pada tahun akademik 201
ITB mendukung mahasiswa dengan potensi akademik dan kurang mampu secara
ekonomi melalui program beasiswa Bidik misi serta program subsidi biaya
pendidikan. Program beasiswa Bidik misi menanggung sepenuhnya biaya
pendidikan mahasiswa sampai menyelesaikan Program Sarjana. Adapun subsidi
biaya pendidikan besarnya bervariasi antara subsidi 80%, 60%, 40% dan 20%,
disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga mahasiswa yang bersangkutan.
Selain kedua jenis beasiswa tersebut, ITB juga menyalurkan juga mengelola 10 jenis
beasiswa Pemerintah RI serta 46 mitra beasiswa ITB. Secara keseluruhan penerima
beasiswa mencakup 73% mahasiswa ITB, di mana sebanyak 23% dari total
mahasiswa adalah penerima beasiswa Bidik misi.
Pencapaian lulusan ITB pada tahun-tahun pertama setelah lulus dipantau melalui
Tracer Study dan Survei Kepuasan Pengguna Lulusan ITB. Kedua jenis survei ini
memotret profil lulusan ITB serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat,
khususnya para pengguna lulusan. Sejak tahun 2015, kedua hasil survei ini
digunakan oleh seluruh program studi di ITB untuk mengevaluasi relevansi Tujuan
Pendidikan dan Capaian Lulusannya. Hasil evaluasi ini kemudian digunakan untuk
menata kurikulum program studi untuk memastikan bahwa lulusan yang akan
datang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sistem pengelolaan SDM ITB telah disusun secara sistematis, terarah, dan
menyeluruh, dilengkapi dengan berbagai pedoman, SOP, peraturan kerja, kode
etik, dan kebijakan, mulai dari sistem perencanaan, perekrutan, penempatan,
pengembangan, retensi, pemberhentian, remunerasi, penghargaan dan sanksi.
Namun demikian proses sosialisasi, implementasi, monitoring, dan evaluasi masih
dirasakan belum optimal terutama dalam hal pengembangan dan optimalisasi
Tupoksi Dosen, Tenaga Kependidikan dan Laboran/Teknisi. Berdasarkan data
jabatan Dosen dalam 5 tahun terakhir, terdapat peningkatan jumlah Guru Besar
dari 137 orang menjadi 175 orang. Namun jika dilihat dari prosentase terhadap
jumlah seluruh Dosen, kenaikannya hanya 0.2% (dari 12.7% menjadi 12.9%).
Jumlah terbanyak adalah Dosen yang memiliki jabatan Lektor dan Dosen yang
belum memiliki jabatan pertama. Namun untuk Dosen yang bergelar Doktor sudah
mencapai 71.62 %. Hal yang perlu menjadi perhatian lainnya adalah adanya
keterbatasan jumlah Tenaga Teknisi/Laboran yang bersertifikasi. Hal ini belum
sebanding dengan jumlah laboratorium yang ada di ITB. Berdasarkan tingkat
pendidikan dari Tenaga Kependidikan dan Teknisi, terdapat 47.8 % lulusan SMA
atau yang sederajat, 24.8 % lulusan S1, S2, dan S3, serta 12.4% lulusan SLTP dan
SD.
Dosen ITB memiliki keunggulan intelektual dan sebagian besar memiliki idealisme,
komitmen, pengalaman dan dedikasi yang tinggi dalam bidang Tri Darma PT
termasuk kerjasama & networking yang luas dalam & luar negeri. Namun demikian
Peringkat ITB di tingkat internasional masih rendah, apalagi dihadapkan dengan
adanya globalisasi masuknya pakar-pakar asing sebagai kompetitor dan adanya
brain drain Dosen ke universitas lain atau institusi lain dalam dan luar negeri
dimana terdapat tawaran dan imbalan yang lebih menarik. Hal ini yang dapat
menyebabkan masih terdapat Dosen ITB yang belum proporsional melaksanakan
Tri Dharma PT, juga belum meratanya pembagian tugas Dosen dalam hal
pengembangan institusi.
Dengan kondisi tersebut diatas, maka ITB perlu meningkatkan Sosialisasi Tata
Kelola SDM, mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi, serta semakin
meningkatkan kerjasama/networking untuk memperkuat posisi ITB di tingkat
Internasional. ITB juga perlu untuk melakukan kerjasama terkait staff internship
untuk meningkatkan level profesionalisme tenaga kependidikan ke level
internasional, serta membuat lingkungan yang kondusif, penyediaan sarana
prasarana yang baik, dan memberikan reward yg menarik sehingga Dosen dan
Tenaga Pendukung dapat semakin meningkatkan kompetensinya dan memberikan
kontribusi terbaiknya untuk ITB.
KATA PENGANTAR iv
EXECUTIVE SUMMARY v
DAFTAR ISI x
A.3. Rumusan Tujuan ITB yang Merupakan Turunan dari Misi ITB A.6
A.4. Rumusan Sasaran ITB yang Relevan dengan Misi ITB A.10
A.5. Analisis Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran ITB A.15
B.13. Pengelolaan Mutu Secara Internal pada Tingkat Program Studi B.16
D.2. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Dosen dan Tenaga Kependidikan D.4
G.6. Banyak dan Mutu Kegiatan Penelitian dan Publikasi Dosen G.21
LAMPIRAN
Gambar A.2. Model Tiga Pilar dalam Pengembangan ITB Masa Depan A.5
Gambar A.4. Milestones Tujuan Jangka Menengah dalam RENIP ITB A.9
Gambar A.7. Sketsa Proses Penjabaran dari RENIP ITB menjadi RENSTRA ITB A.13
Gambar A.8. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Program Strategis
Bidang Pendidikan dalam RENSTRA ITB 2016-2020 A.16
Gambar B.2. Situs yang Memuat Keterkaitan Antara Sistem Informasi di ITB B.6
Gambar B.5. Hasil Asesmen Program Studi ITB secara Keseluruhan B.17
Gambar C.4. Perbandingan antara Penerimaan dan Lulusan Tahun 2012-2015 C.5
Gambar D.5 Jabatan Fungsional Dosen ITB Tahun 2012 dengan 2016 D.8
Gambar D.6. Komposisi Jenjang Jabatan Fungsional Dosen pada
Setiap Fakultas/Sekolah di ITB Tahun 2016 D.8
Gambar E.10. Kegiatan Penelitian dan PkM Tahun Pelaksanaan 2014-2016 E.34
Gambar E.14. Jumlah Total Dana Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ITB
Tahun 2014-2016 E.36
Gambar G.5. Dana Penelitian dan Jumlah Publikasi yang Dihasilkan ITB
Tahun 2014-2016 G.6
Gambar G.6. Jumlah Judul Karya yang Dihasilkan Selama Tiga Tahun Terakhir
oleh Dosen Tetap (Sumber: Data LPPM ITB) G.6
Gambar G.8. Jumlah Kegiatan PkM ITB Selama Periode Tahun 2014-2016 G.8
Gambar G.9. Jumlah Dana PkM ITB Selama Periode Tahun 2014-2016 G.8
Gambar G.10. Contoh Kegiatan Pameran Karya dan Produk Inovasi ITB G.13
Gambar G.12. Contoh Diseminasi Hasil Penelitian dalam Bentuk Buku G.15
Gambar G.13. Kegiatan Penelitian dan PkM Tahun Pelaksanaan 2014-2016 G.18
Gambar G.16. Jumlah Total Dana Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ITB
Tahun 2014-2016 G.20
Gambar G.18. Jumlah kerjasama ITB dengan Mitra tahun 2014-2016 G.22
Tabel A.6. Analisis Ketercapaian Program Bidang Sumber Daya Manusia A.24
Tabel A.12. Matriks Strategi Komponen A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
serta Strategi Pencapaian A.29
Tabel C.1. Daftar Program Double Degree / Joint Degree ITB 2015-2016 C.8
Tabel C.5. Rangkuman Konsultasi Masalah Alumni dan Mahasiswa ITB C.22
Tabel D.3. Jumlah Artikel Ilmiah yang Terindeks di Scopus yang Dihasilkan
oleh Perguruan Tinggi di Negara ASEAN. D.15
Tabel E.3. Daftar Mata Kuliah Pilihan yang Berorientasi kepada Kebutuhan
Masyarakat dan Institusi E.8
Tabel E.5. Daftar MKU dan Hasil Pemetaan Capaian Lulusan E.16
Tabel F.1. Alokasi, Realisasi, dan Keterserapan Dana ITB 2014-2016 F.2
Visi ITB yang merupakan panduan arah pengembangan menuju ITB masa
depan, sebagaimana ditetapkan dalam Surat Ketetapan (SK) Senat Akademik
Institut Teknologi Bandung No.09/SK/I1-SA/OT/2011 adalah sebagai berikut:
Visi ITB
Mekanisme penyusunan Visi dan Misi ITB adalah sebuah proses yang
melibatkan seluruh pemangku kepentingan, yang terdiri dari dosen,
mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, pemerintah, dan masyarakat dan
industri sebagai pengguna lulusan, serta melalui mekanisme yang akuntabel,
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar A.1.
Dari Gambar A.1 dapat dilihat bahwa selain melibatkan seluruh pemangku
kepentingan, mekanisme penyusunan Visi ITB juga dilakukan dengan
mempertimbangkan gambaran mengenai tantangan masa depan di tataran
nasional, regional, dan global. Keterlibatan dosen, mahasiswa, tenaga
kependidikan, alumni, masyarakat, dan pemerintah di dalam proses perumusan
tersebut tercakup dalam keanggotaan MWA. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah RI No 155 tahun 2000 tentang Penetapan Institut Teknologi
Bandung sebagai Badan Hukum Milik Negara dan Peraturan Pemerintah RI No
65 tahun 2013 tentang Statuta Institut Teknologi Bandung, anggota MWA ITB
terdiri dari Menteri, Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ketua dan Perwakilan Senat
Akademik (SA), Rektor, perwakilan masyarakat, perwakilan alumni, perwakilan
mahasiswa, dan perwakilan tenaga kependidikan.
Oleh Tim
Oleh Pemangku Oleh Senat
Perumusan Visi
Kepentingan Akademik ITB
Misi
Misi ITB yang merupakan upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai Visi ITB
sebagaimana ditetapkan dalam Surat Ketetapan (SK) Senat Akademik
Institut Teknologi Bandung No.09/SK/I1-SA/OT/2011 adalah sebagai
berikut:
Misi ITB
Visi dan Misi ITB merupakan bagian dari 3 (tiga) pilar utama dalam
pengembangan ITB masa depan, sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar
A.2. Tiga pilar utama tersebut adalah:
Yang amat penting dari pengembangan ITB dengan ketiga pilar di atas adalah
bahwa ITB harus ditumbuhkan di atas pondasi keunggulan kultur dan tradisi
serta nilai-nilai ITB World Class University. Dengan demikian ketiga pilar di
atas mempunyai ciri serta kekuatan yang didasarkan pada kultur, tradisi serta
nilai-nilai yang dibangun sesuai dengan cita-cita ITB maupun cita-cita bangsa
Indonesia dengan keberadaan ITB.
Gambar A.2. Model Tiga Pilar dalam Pengembangan ITB Masa Depan
1. ITB bukan hanya pusat ilmu pengetahuan, melainkan juga pusat budaya.
Dalam kedua kedudukan ini ITB harus mampu menyumbangkan berbagai
pemikiran yang patut dijadikan pegangan dan pedoman bagi masyarakat
dalam melakukan pembaharuan menuju terwujudnya cita-cita kehidupan
yang sejahtera dan bermartabat, dengan tetap menjunjung tinggi tata
nilai yang luhur. Dengan demikian, ITB merupakan suatu masyarakat
ilmiah yang secara konsisten menegakkan tradisi kecendekiaan dan
keskolaran, serta menjunjung tinggi tata nilai yang luhur.
Tujuan ITB
Mengacu kepada Visi ITB dan arah pengembangan ITB jangka panjang yang
tertuang dalam RENIP ITB 2006-2025, serta mempertimbangkan kekuatan,
kendala, dan tantangan yang dihadapi oleh ITB dalam proses
pengembangannya, maka ditetapkan tujuan ITB jangka menengah 2011-2015,
2016-2020, dan 2021-2025 adalah sebagai berikut.
Terwujudnya institusi ITB yang sehat sebagai simpul jaringan nasional yang
membangun kemandirian ITB menjalankan misi untuk mewujudkan visinya,
melalui:
1. Terwujudnya profil kultur dan tradisi ITB yang dicita-citakan oleh Bangsa
Indonesia, yakni mewujudkan kekuatan ekonomi, kesejahteraan sosial,
keadilan hukum, dan kedaulatan.
2. Bersama-sama dengan kekuatan bangsa membangun terwujudnya Bangsa
Indonesia dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, dan
kemanusiaan untuk mengolah kekayaan alam dan budaya bangsa.
Peran ITB
Pusat pengembangan keilmuan
dan membangun bangsa
Misi ITB
Sasaran ITB disusun dengan dasar pemikiran bahwa dalam menjalankan misinya,
selain menetapkan tujuan, ITB juga perlu untuk menetapkan sasaran dengan indikator
jelas dan terukur agar proses pencapaian misi dapat mudah dipahami untuk
dijalankan oleh seluruh unit di ITB dan dapat dievaluasi ketercapaiannya, sehingga
dapat disusun langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan agar Visi ITB masa
depan dapat terwujud.
Seperti halnya pada Tujuan ITB, Sasaran ITB jangka panjang juga tercantum dalam
dokumen RENIP ITB 2006-2025. Mekanisme penyusunan dokumen RENIP ITB
dijelaskan pada Bagian 3 dan mengikuti proses seperti yang dapat dilihat pada Gambar
A.3. Dengan demikian dapat disimpulkan juga bahwa rumusan Sasaran ITB
merupakan turunan dari Misi ITB.
Di dalam dokumen Rencana Induk Pengembangan (RENIP) ITB 2006-2025, ITB juga
menetapkan capaian/sasaran dari masing-masing tujuan perencanaan jangka
menengah. Gambar A.5 menunjukkan milestones yang menjadi tonggak
capaian/sasaran dari masing-masing tujuan perencanaan jangka menengah yang
disampaikan pada Bagian A.3. Untuk setiap milestones capaian tersebut, ITB juga
menetapkan target capaian yang dengan indikator keberhasilan dari masing-masing
capaian, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar A.6. Milestones capaian/sasaran
dengan indikator keberhasilannya, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar A.5 dan
Gambar A.6, kemudian menjadi dasar bagi perencanaan strategis ITB. Rencana
Strategis (RENSTRA) ITB merupakan perencanaan yang diusulkan oleh Eksekutif
(Rektor) untuk setiap periode kepemimpinannya. Dalam RENSTRA ITB, target
capaian untuk setiap periode jangka menengah yang ditetapkan di dalam RENIP ITB,
diturunkan menjadi capaian/sasaran beserta program strategis, indikator capaian,
serta target capaian untuk beberapa bidang: pendidikan, penelitian, pengabdian
masyarakat, inovasi dan entrepreneurship, sumber daya manusia, organisasi dan
manajemen, sarana dan prasarana, dan pendanaan. Sasaran dan program strategis
untuk masing-masing bidang tersebut menjadi dasar perencanaan strategis dari unit-
unit ITB yang terkait dengan masing-masing bidang. Gambar A.7 menunjukkan sketsa
proses penjabaran dari RENIP ITB menjadi RENSTRA ITB. Tabel A.1 menunjukkan
sasaran dari masing-masing bidang perencanaan yang tercantum dalam Dokumen
RENSTRA ITB 2016-2020.
1. Program pendidikan sarjana 1. Menjadi pusat penelitian 1. Menjadi pusat penelitian 1. Terwujudnya berbagai
dan pascasarjana yang dan pengembangan dan pengembangan pusat unggulan yang
memiliki akreditasi teknologi industri yang teknologi industri unggulan dibangun bersama
internasional dikenal secara nasional yang dikenal secara kekuatan bangsa yang lain,
2. Program belajar jarak jauh 2. Memiliki jaringan nasional internasional dalam pendidikan riset dan
3. Perluasan laboratorium dalam program penelitan 2. Memiliki jaringan pengembangan ilmu
untuk program dan pendidikan internasional dalam pengetahuan, teknologi,
pascasarjana (kerjasama 3. Melakukan kerjasama program penelitian dan seni, ilmu sosial, dan
dengan industri dan internasional dalam pendidikan. kemanusiaan, yang diakui
lembaga penelitian lain) pendidikan pascasarjana. dunia.
4. Taman teknologi
(pengembangan dan usaha
teknologi)
5. Paradigma baru dalam
organisasi dan manajemen.
Gambar A.5. Milestones Capaian/Sasaran dari Tujuan Jangka Menengah dalam RENIP ITB
1. Memiliki program studi 1. Pusat riset unggulan yang 1. Dikenal sebagai pusat riset 1. Banyak karya pendidikan
yang memenuhi kualifikasi dikenal secara nasional unggulan seara dan riset dari berbagai
Accreditation Board for 2. Spektrum nasional dalam internasional pusat yang dibangun ITB
Engineering and kerja sama di bidang riset 2. Memiliki kerjasama yang diakui dan ditunjuk
Technology (ABET) atau dan pendidikan program riset dan internasional
akreditasi internastional 3. Pertukaran dan kerjasama pendidikan berskala 2. Keluasan dan
lain internasional (mahasiswa, internasional. kualitas/prestasi bidang
2. Mempunyai akses secara peneliti, dan guru besar). kerjasama internasional
nasional tentang sistem dalam riset dan
program belajar jarak jauh pengembangan serta
3. Melakukan pengembangan pendidikan, yang
hasil penelitian di melibatkan pusat-pusat
laboratorium unggulan yang dibangun
4. Meningkatkan dana dengan dalam ilmu pengetahuan,
membuat teknologi yang teknologi, seni, ilmu sosial,
dipakai industri dan kemanusiaan.
5. Menjadi organisasi yang
sehat dan diperhitungkan.
Gambar A.6. Milestones Indikator Keberhasilan Capaian/Sasaran Jangka Menengah dalam RENIP ITB
Organisasi &
Manajemen
Sarana & Prasarana
Pendanaan
Gambar A.7. Sketsa Proses Penjabaran dari RENIP ITB menjadi RENSTRA ITB
Bidang Sasaran
1. Pendidikan 1. Peningkatan atmosfir akademik untuk menghasilkan lulusan
berdaya saing internasional, bermartabat, berjiwa kepeloporan,
dan memiliki integritas.
2. Penelitian 1. Penguatan ITB sebagai Research University menuju
Entrepreneurial University (Excellence in teaching, excellence
in research, and excellence in innovation) dengan
mengembangkan ekosistem inovasi dan meningkatkan
program-program kewirausahaan.
3. Pengabdian 1. Menjadi universitas penelitian kelas dunia yang berperan
kepada Masyarakat, sebagai pelopor serta garda terdepan dalam menjawab
Inovasi dan permasalahan lokal dan nasional untuk meningkatkan
Kewirausahaan kesejahteraan dan daya saing bangsa melalui karya yang diakui
dan dihormati oleh masyarakat internasional.
2. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing internasional,
bermartabat, berjiwa kepeloporan, dan memiliki integritas.
4. Sumber Daya
1. Peningkatan produktivitas sumber daya insani.
Manusia
5. Organisasi dan 1. Peningkatan efektifitas sistem dan operasi pengelolaan
Manajemen organisasi dan kapasitas layanan kelembagaan.
6. Sarana dan
1. Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana.
Prasarana
7. Pendanaan 1. Peningkatan sumber dan kapasitas pendanaan.
Seperti dijelaskan pada Bagian A.1 hingga Bagian A.4 serta yang ditunjukkan dalam
Gambar A.3, Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran ITB memiliki keterkaitan satu sama
lain. Pada awalnya, ITB terlebih dahulu menetapkan visi institusi dengan
mempertimbangkan tantangan dan cita-cita Bangsa Indonesia di masa depan dan
identifikasi peran ITB di dalam pencapaian cita-cita bangsa tersebut. Setelah
perumusan visi, proses selanjutnya adalah melakukan perumusan misi ITB yang
berisi upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai visi. Dengan proses yang
melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), perumusan Visi dan
Misi ITB dilakukan untuk kemudian ditetapkan melalui Surat Ketetapan Senat
Akademik ITB.
Hal ini dilanjutkan oleh penyusunan Tujuan dan Sasaran ITB. Tujuan dan Sasaran
ditetapkan sebagai bagian dalam penyusunan perencanaan ITB jangka panjang.
Tujuan dan Sasaran ITB jangka panjang tersebut kemudian diturunkan menjadi
Tujuan dan Sasaran ITB jangka menengah yang menjadi dasar bagi penyusunan
Rencana Strategis ITB sebagai pedoman perencanaan dan pelaksanaan program
kerja ITB selama periode 5 tahun. Keterkaitan tersebut dicantumkan dengan jelas
dalam RENSTRA ITB 2016-2020, dan ditunjukkan pada Gambar A.8 untuk Bidang
Pendidikan. Pendekatan untuk bidang lain (Penelitian, Pengabdian pada
Masyarakat, Inovasi dan Kewirausahaan, Sumber Daya Manusia, Organisasi dan
Manajemen, Sarana dan Prasarana, dan Pendanaan) juga dilakukan dengan proses
yang serupa. Hal ini memperkuat pernyataan bahwa Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
ITB disusun secara berkaitan satu sama lain.
Berdasarkan penjelasan Bagian A.1 hingga Bagian A.5, dapat dilihat bahwa Visi,
Misi, Tujuan, dan Sasaran ITB sudah disusun berdasarkan proses yang benar dan
dirumuskan secara realistik dengan mempertimbangkan kondisi Bangsa Indonesia
dan ITB saat ini serta didasarkan pada prediksi tantangan, kendala, serta
identifikasi potensi dan kelemahan yang ada dan akan dihadapi.
Hasil evaluasi dari Tabel A.3 menunjukkan bahwa hanya terdapat satu indikator
yakni indikator jumlah sitasi pada program strategis “Peningkatan Produktivitas
Penelitian ITB dari Segi Kualitas dan Kuantitas” yang realisasinya telah jauh
melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya dalam tiga tahun berturut-
turut. Namun, jumlah publikasi internasional yang terindeks di Scopus/ISI
Thompson pada tahun 2012 dan 2013 yang ditargetkan sebanyak 750 dan 1.000
publikasi, realisasinya hanya mencapai 443 kali pada 2013 dan 240 kali pada tahun
2014.
Pada analisis ketercapaian bidang Pendanaan yang ditunjukkan pada Tabel A.7,
indikator kinerja "Kontribusi dana APBN langsung terhadap anggaran ITB",
"Kontribusi dana masyarakat terhadap anggaran ITB", dan "Kontribusi SUK ke
anggaran ITB" menunjukkan capaian di bawah target dengan nilai capaian 41,8%,
75,6%, dan 30%.
Target Realisasi
No Program Strategis Indikator Satuan 2012 2013 2014 2012 2013 Mid
2014
1 Pengembangan i % mata kuliah yang dijalankan % dari 5 8 10 47 50 18
research based melalui inovasi pembelajaran kurikulum
learning pada Program setiap Program
S1 dan S2 Studi
2 Meningkatkan efisiensi ii % mahasiswa lulus tepat waktu
internal proses (S1, S2, S3) dalam 1 angkatan
pembelajaran
a) S1 (4 tahun) % 70.0 72.5 75.0 69.67 71.92 44.45
b) S2 (sesuai tepat waktu % 52.5 55.0 57.5 85.70 84.24 39.84
menurut pelaksanaan program)
c) S3 (3 tahun) % 22.5 25.0 27.5 38.27 36.07 0.42
iii % mahasiswa lulus dengan
IP>3.0 (S1), IP>2 (S2), pada
tahun tertentu
a) IP>3.0 (S1) % 75.0 77.5 80.0 81.3 80.9 76.3
b) IP>3.5 (S2) % 55.0 57.5 60.0 38.2 60.5 68.0
3 Studi kebutuhan tenaga iv Jumlah Program Studi yang % 100 100 100 25 76
kerja nasional dan melaksanakan tracer study
tracer study
4 Meningkatkan v % program studi yang % 100 100 100 66.4 100 100
pelaksanaan melaksanakan penjaminan
penjaminan mutu mutu secara efektif
akademik
5 Integrasi Pendidikan vi Jumlah lulusan S1 ITB yang
S1, S2, dan S3 melanjutkan ke S2 dan S2 ke S3
a) S1 ke S2 Mahasiswa 500 750 1000 674 510
c) S2 ke S3 Mahasiswa 40 60 80 115 69
Target Realisasi
No Program Strategis Indikator Satuan 2012 2013 2014 2012 2013 Mid
2014
1 Meningkatkan jumlah i a) Jumlah publikasi Judul 300 350 400 287 168
publikasi di jurnal internasional
internasional
b) Jumlah publikasi Judul 750 1000 1500 443 240 192
internasional yang terindeks di
Scopus / ISI Thompson
2 Peningkatan ii Jumlah Sitasi Kali 6500 6800 7000 10106 10995 7974
pendanaan penelitian
ITB iii Jumlah IPR
a) Daftar Judul 8 10 12 24 24 6
b) Granted Judul 6 8 8 6 6 9
3 Peningkatan iv Jumlah dana penelitian dari
pendanaan penelitian sumber luar, baik nasional dan
ITB internasional
a) Nasional Milyar 50 55 60 12.97 24.75 37
b) Internasional Milyar 5 7 10 2.44 0.17 4
4 Peningkatan v a) % Guru Besar yang % 70 80 90 46 N/A 60.5
kemampuan membimbing mahasiswa S3 dan
menjadi peneliti utama
penelitian
b) Jumlah sabbatical leave kegiatan 20 25 30 9 N/A 18
untuk melaksanakan riset di
universitas luar negeri
Target Realisasi
No Program Strategis Indikator Satuan 2012 2013 2014 2012 2013 Mid
2014
1 Menjadikan Bandung i Jumlah pilot project program Kegiatan per 4 6 8 4 N/A 78
dan propinsi Jawa pengabdian kepada masyarakat tahun
Barat sebagai lokasi yang dijalankan oleh pusat-
project program pusat dan berlokasi di Bandung
pengabdian pada dan Provinsi Jawa Barat
masyarakat
2 Kerjasama dengan ii Jumlah pusat unggulan Nilai kegiatan 10 15 20 4.78 N/A 48.7
potensi eksternal pendidikan dan pengembangan dalam Milyar
(Pemda) untuk teknologi yang dibangun (kumulatif)
membangun pusat bersama pihak eksternal yang
unggulan pendidikan potensial
dan pengembangan
teknologi, khususnya di
bidang lalu lintas
perkotaan dan
pengelolaan sumber
daya air
WA.6 Ketergantungan ITB yang tinggi pada pendanaan dari pemerintah ITB
Strategi untuk komponen A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi
Pencapaian dirangkum pada Tabel A.12.
Strategi SO Strategi WO
A-SO1: SA.1,3,4,5,6,7,8 – OA.1 A-WO1: WA.1,3,4-OA.1
Melibatkan para pemangku kepentingan dan Majelis Wali Menyelenggarakan pelatihan reguler untuk meningkatkan
Amanat dari unsur pemerintah dalam menyelaraskan pengetahuan dan pemahaman dosen dan tenaga
strategi ITB dengan kebijakan nasional kependidikan mengenai penjabaran visi, misi, tujuan dan
sasaran ITB melalui RENSTRA ITB sehingga dapat
mencapai target RENSTRA ITB dan memperkuat
kepercayaan para pemangku kepentingan
A-SO2: SA.1,3,4,5,7,8 – OA.2 A-WO2: WA.1,3,4-OA.3
Melibatkan lembaga pemerintah dan industri dalam upaya Melibatkan alumni dalam penyelenggaraan pelatihan
pencapaian target kinerja penelitian dan pengabdian peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan
Peluang kepada masyarakat, serta inovasi dan kewirausahaan dalam ITB agar mampu mencapai target kinerja dalam RENSTRA
RENSTRA ITB ITB
(Opportunity)
A-SO3: SA.1,3,4,5,7,8 – OA.3 A-WO3: WA.6 – OA.3
Melibatkan alumni ITB dalam menyokong target Melibatkan alumni ITB dalam menyokong target
pengembangan sumber daya, sarana dan prasarana dan pengembangan sumber daya, sarana dan prasarana dan
pendanaan dalam RENSTRA ITB pendanaan dalam RENSTRA ITB
Strategi SO Strategi WO
A-SO5: SA.6,7,8-OA.1 A-WO5: WA.5-OA.1
Peluang Menyusun dan menjalankan sistem penghargaan yang Menyusun dan menjalankan sistem penghargaan yang
(Opportunity) menarik dan sanksi yang transparan sehingga UKA dan menarik dan sanksi yang transparan sehingga UKA dan
UKP dapat belajar dari pengalaman masa lampau dan UKP dapat belajar dari pengalaman masa lampau dan
menyusun strategi yang lebih baik untuk pelaksanaan di menyusun strategi yang lebih baik untuk pelaksanaan di
masa depan masa depan
Strategi ST Strategi WT
A-ST1: SA.1,3,4,5,6,7,8 – TA.1,3 A-WT1: WA.1,3,4,6 – TA.1,3
Melibatkan para pemangku kepentingan dan Majelis Wali Menyelenggarakan pelatihan reguler untuk meningkatkan
Amanat dari unsur pemerintah dalam menyelaraskan pengetahuan dan pemahaman dosen dan tenaga
strategi ITB dengan kebijakan nasional kependidikan mengenai penjabaran visi, misi, tujuan dan
sasaran ITB melalui RENSTRA ITB sehingga mampu
berkontribusi dalam mencapai target RENSTRA ITB
dengan menggunakan dana di luar APBN
A-ST2: SA.3,4,5,7,8 - TA.2 A-WT2: WA.2 – TA.2
Ancaman Memperkuat pengelolaan kerjasama dengan perguruan Memperkuat pengelolaan kerjasama dengan perguruan
(Threat) tinggi mitra di luar negeri dan menarik sponsor tinggi mitra di luar negeri untuk mempertahankan
internasional untuk mendukung pembiayaan dalam format kepercayaan mitra luar negeri dan sponsor internasional
kerjasama internasional
A-ST3: SA. 3,4,5,7,8 - TA.4 A-WT3: WA.5 – TA.4,5
Meningkatkan pengetahuan tentang kinerja berbagai Menyusun dan menjalankan sistem penghargaan yang
perguruan tinggi di Indonesia maupun di luar negeri dan menarik dan sanksi yang transparan sehingga dapat
menyusun program strategis yang meningkatkan kapasitas mempertahankan dosen dan tenaga kependidikan unggulan
ITB untuk tetap menonjol di kancah persaingan antar untuk tetap bekerja dan mengembangkan ITB
Perguruan Tinggi nasional
Strategi ST Strategi WT
A-ST4: SA.6 -TA.5
Ancaman
Menyusun dan menjalankan sistem penghargaan yang
(Threat)
menarik dan sanksi yang transparan sehingga dapat
mempertahankan dosen dan tenaga kependidikan unggulan
untuk tetap bekerja dan mengembangkan ITB
Tahun 2000, ITB berubah status menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang
merupakan milestone penting dalam perubahan sistem tata pamong ITB. Tahun 2010
status badan hukum ITB memasuki masa transisi hingga tahun 2012, ITB BHMN
resmi diubah menjadi Perguruan Tinggi diselenggarakan oleh Pemerintah (PTP),
namun pada tahun yang sama juga secara otomatis status hukum ITB berubah kembali
menjadi perguruan tinggi berbadan hukum milik Negara (PT BHMN) sejalan dengan
terbitnya UU Pendidikan Tinggi tahun 2012. Namun pada tahun 2013, status hukum
ITB berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN Badan Hukum)
berdasarkan UU RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan STATUTA
ITB Nomor 65 Tahun 2013.
Dengan dihilangkannya Majelis Guru Besar (MGB) dalam sistem kepemimpinan ITB,
maka secara kolektif peran penting kepemimpinan di ITB yang semula berjumlah 4
pilar kini dijalankan oleh 3 pilar, yaitu: Rektor, Majelis Wali Amanat (MWA), dan
Senat Akademik (SA), yang menjamin efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan
di ITB seperti pada Gambar B.1. Dengan struktur organisasi yang dimiliki oleh ITB,
maka seluruh kegiatan yang tercakup dalam institusi ITB dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien, khususnya dalam proses pengambilan keputusan-keputusan
penting dan strategis.
Perubahan yang sangat singkat dari BHMN (Badan Hukum Milik Negara) ke PTP
(Perguruan Tinggi diselenggarakan Pemerintah) lalu ke ITB Badan Hukum
Pendidikan (BHP) dan akhirnya menjadi PTN Badan Hukum, tidak menjadikan sistem
tata pamong maupun kultur organisasi ITB berubah secara fundamental, kecuali pada
pertanggungjawaban sistem keuangan yang menganut pola pengelolaan keuangan
BLU (Badan Layanan Umum). Secara praktis sistem tata pamong ITB tidak berubah
secara signifikan, perubahan ataupun penambahan di dalam sistem tata pamong oleh
Rektor ITB yang baru sekalipun, secara prinsip tidak mengubah konsep tiga pilar ITB
berserta sistem tata pamongnya.
Pada ITB yang memiliki status sebagai PTN Badan Hukum, walaupun secara hierarki
kedudukan Rektor, Senat Akademik, dan MWA mengikuti organigram namun secara
organisasional, karena sifat organisasi akademik yang egalitarian, maka
kepemimpinan di ITB dijalankan secara kolektif oleh tiga (3) pilar yakni: Rektor,
Majelis Wali Amanat (MWA) dan Senat Akademik (SA) (Gambar B.1).
Selain menyusun Visi, Misi, Kebijakan Akademik dan Kode etika, maka SA bertindak
pula sebagai guardian of values and norms bagi masyarakat ITB dengan cara
memberikan arahan norma-norma dan nilai yang dianut ITB, serta memberikan
pertimbangan atas usulan kenaikan jabatan seorang dosen untuk menjadi guru besar.
Ketentuan tentang Pimpinan ITB dinyatakan dalam STATUTA ITB. Pimpinan ITB
terdiri atas seorang Rektor yang dibantu oleh satu atau lebih Wakil Rektor yang jumlah
dan pembidangannya ditetapkan oleh Rektor setelah mendapat persetujuan dari
MWA. Dalam melaksanakan tugasnya Pimpinan ITB harus mengutamakan
kepentingan ITB dan dalam tindakannya harus taat asas dengan kebijakan umum yang
ditetapkan MWA dan kebijakan akademik yang ditetapkan oleh SA, serta tidak boleh
bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
Good governance dalam tataran lebih kecil didukung oleh adanya tugas, pokok, dan
fungsi (tupoksi) dari setiap unit-unit di ITB, baik Unit Kegiatan Akademik (UKA)
maupun Unit Kegiatan Pendukung (UKP). Tupoksi kemudian dijabarkan dalam
bentuk job description untuk setiap job title yang ada di ITB. Dalam menciptakan
sistem yang transparan dan akuntabel, Rektor dibantu oleh Satuan Pengawas Internal
(SPI) dan Satuan Penjaminan Mutu (SPM).
Dalam keadaan dimana Pimpinan ITB berhalangan atau tidak ada kehadirannya,
maka pendelegasian tupoksi Rektor diwakilkan kepada para Wakil Rektor sesuai
dengan organogram ITB yang berlaku. Dengan struktur organisasi ITB tersebut maka
sistem akan tetap berjalan apabila kondisi mengharuskan adanya pendelegasian/
pengalihan (deputizing). Sementara untuk tingkat UKP, apabila Direktur atau Kepala
Unit berhalangan, maka tupoksinya didelegasikan kepada jajaran di bawahnya, sesuai
dengan struktur yang ada di dalam organisasi ITB. Di tingkat UKA, pendelegasian
tupoksi Dekan diserahkan kepada para Wakil Dekan sesuai pula dengan organisasi di
tingkat Fakultas/Sekolah. Apabila Wakil Dekan berhalangan, maka tupoksi akan
didelegasikan kepada Ketua Program Studi yang ada di Fakultas/Sekolah tersebut.
Sistem pengelolaan ITB berbasis siklus perencanaan yang merupakan proses top-
bottom dan bottom-up yang melibatkan pimpinan ITB dan unit-unit kerja penanggung
jawab. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) menjadi acuan dalam perencanaan dan
implementasi kegiatan bulanan, maupun dalam monitoring dan evaluasi RKA. Sistem
informasi sudah terintegrasi, khususnya yang memfasilitasi penyusunan dan
implementasi RKA di seluruh unit kerja ITB, sesuai dengan struktur organisasi dan
tata kelola yang telah ditetapkan baik melalui STATUTA maupun Keputusan Rektor.
Unit DSTI menaungi berbagai sistem informasi yang beroperasi di bawah unit-unit
yaitu: SILOG untuk SI (Sistem Informasi) Logistik; SIMA untuk SI Manajemen Aset;
SISKEU untuk SI Keuangan; SISPRAN untuk SI Perencanaan; Si-X untuk SI
Akademik; SIPEG untuk SI Kepegawaian dan SIPPM untuk SI Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat. Ketujuh SI dipadukan dalam suatu Sistem Pangkalan
Data Terpadu (SIPADU) yang terus menerus dilengkapi dan disempurnakan
(sipadu.itb.ac.id dan dcpusat5.itb.ac.id), seperti yang tercantum dalam Gambar B.2.
Gambar B.2. Situs yang Memuat Keterkaitan Antara Sistem Informasi di ITB
Sejak tahun 2003 ITB telah melakukan pengembangan dan penerapan mekanisme
perencanaan, pengembangan dan pelaksanaan kegiatan rutin di Kantor Pusat ITB dan
di berbagai unit kerja. Saat ini standard operating procedure atau SOP perencanaan,
pengembangan dan implementasi kebijakan ITB di Kantor Pusat ITB dan di beberapa
unit pelaksana telah diimplementasikan secara rutin. Untuk menjamin agar
pelaksanaan setiap kebijakan institut dapat berjalan dengan efektif, efisien dengan
resiko yang minimal, Satuan Pengawas Internal (SPI) melakukan audit internal non-
akademik secara rutin, sedangkan asesmen internal dilakukan oleh Satuan
Penjaminan Mutu (SPM). SPI ini adalah perangkat Rektor yang berfungsi
menyelenggarakan sistem pengawasan internal kegiatan institut untuk semua organ
institut, meliputi bidang manajemen, keuangan, kepegawaian dan aset. Setiap tahun
Komite Audit SPI melakukan pemeriksaan atas Laporan Tahunan Fakultas/Sekolah
serta unit-unit pelaksana lainnya atas permintaan Rektor. Rekomendasi SPI yang
selanjutnya ditindaklanjuti oleh Rektor maupun unit yang diperiksa untuk
meningkatkan atau memperbaiki kinerja pada tahun berikutnya.
Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi pada tingkat unit kerja dilakukan
secara melekat oleh unit itu sendiri. Salah satu diantaranya adalah dalam bentuk
evaluasi kinerja unit yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja secara online
melalui SISPRAN pada setiap semester, yaitu terhadap program‐program yang
terdapat dalam RKA unit yang bersangkutan.
Pada kegiatan pelacakan lulusan (Tracer Study) yang dilaksanakan tahun 2016, target
responden adalah lulusan Institut Teknologi Bandung angkatan 2009 atau 7 tahun
sebelum dilakukannya ITB Tracer Study. Angkatan 2009 tersebut dirasakan menjadi
pilihan paling tepat untuk dilakukan ITB Tracer Study dengan pertimbangan tahun
kelulusan mahasiswa yang berada pada selang 1-3 tahun sejak tahun 2016. ITB Tracer
Study yang dilakukan tahun 2016 tersebut memperoleh pencapaian response rate
sebesar 93% (2647 orang lulusan yang mengisi kuesioner dari total 2854 orang).
Di sisi lain, masih terdapat Program Studi yang tingkat kesesuaian antara kuliah
dengan bidang kerja lulusannya kurang dari 50%, yaitu:
Tahun 2014: Biologi (36%), Desain Interior (35%), Desain Produk (39%), Kriya
(42%), Meteorologi (21%) dan Seni rupa (39%).
Tahun 2015: Astronomi (38%), Biologi (36%), Desain Komunikasi Visual (47%),
Desain Produk (40%), Fisika (43%), Kimia (21%), Kriya (44%), Manajemen (49%),
Meteorologi (42%), Oseanografi (37.5%), Seni Rupa (33%), Teknik Material (47%)
Tahun 2016: Desain Produk (47%), Kriya (40%) dan Seni Rupa (45%)
Data di atas menjadi umpan balik bagi seluruh Program Studi untuk terus
meningkatkan upaya penyerapan lulusan dalam bidang kerja yang sesuai dengan
bidang keilmuannya. Data tersebut juga menjadi masukan bagi para eksekutif ITB
untuk merencanakan kegiatan peningkatan relevansi Program Studi dengan
kebutuhan pemangku kepentingan secara institusional.
Peningkatan Mutu di ITB dilakukan pada semua bidang dengan melibatkan semua
stakeholders. Inisiatif untuk melakukan peningkatan mutu tidak selalu dilakukan
secara top‐down tetapi juga secara bottom‐up. Semua unit di lingkungan ITB dipacu
untuk melakukan upaya‐upaya peningkatan mutu melalui Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) masing‐masing dengan program transformasi. Namun demikian,
secara institusional ITB telah mengeluarkan Kebijakan Mutu yang berisikan arahan
Sesuai dengan perubahan orientasi ITB yang tercantum dalam RENSTRA 2016-2020,
dari Perguruan Tinggi berbasis penelitian (research‐based university) menjadi
Perguruan Tinggi berbasis kewirausahaan (Entrepreneurial University) sejak tahun
2016, maka diharapkan ITB memiliki semangat kepeloporan yang mempunyai peran
nyata dalam inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, dibentuk program
strategi di bidang pendidikan yang salah satunya adalah peningkatan
kapasitas/relevansi penelitian melalui program pascasarjana guna mendukung
research university menuju entrepreneurial university. Pencapaian program strategis
tersebut dapat diukur melalui tiga komponen indikator berikut:
Salah satu indikasi dari reputasi perguruan tinggi kelas dunia dicerminkan oleh
kehadiran mahasiswa asing. Untuk itu dalam kurun waktu 2016‐2020, ITB akan
meningkatkan jumlah mahasiswa asing secara bertahap melalui berbagai upaya,
diantaranya dengan menyediakan beasiswa bagi mahasiswa asing yang mengikuti
program pascasarjana di ITB. Indikasi lain bagi reputasi perguruan tinggi adalah
publikasi yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan oleh mahasiswanya. Untuk
itu, ITB akan mendorong dan memfasilitasi agar hasil‐hasil penelitian mahasiswa,
secara bertahap dapat dikomunikasikan, baik itu melalui publikasi ilmiah atau melalui
bentuk‐bentuk komunikasi hasil penelitian lainnya. Untuk itu program pendidikan
ITB akan dilaksanakan secara terintegrasi dengan program‐program penelitian.
Indikasi lain dari reputasi perguruan tinggi adalah keterserapan lulusannya di
masyarakat (graduate employability). Melalui program‐program akademik dan
kemahasiswaan yang ditawarkannya, ITB akan memberikan kesempatan seluas‐
luasnya kepada mahasiswanya agar setelah mereka lulus jenjang pendidikan yang
Setiap Dosen ITB diwajibkan untuk melakukan kegiatan riset, baik secara
perseorangan dan/atau berkelompok, sebagai penghela kegiatan akademik di ITB.
Penelitian yang diselenggarakan oleh ITB (Riset ITB) diarahkan untuk mewujudkan
kepeloporan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(IPTEKS) strategis yang memicu dan memacu perkembangan IPTEKS serta
bermanfaat sebagai solusi permasalahan pembangunan bangsa. Hal‐hal tersebut
mendorong agar jumlah dan kegiatan riset di ITB selalu dipacu sehingga memenuhi
standar yang lazim diikuti oleh perguruan tinggi terkemuka di dunia.
Dari segi jenis penelitiannya, ada dua jenis penelitian yang dikembangkan ITB,
masing‐masing Riset Fundamental dan Pengembangan Teknologi dan Seni Budaya.
Riset Fundamental diarahkan untuk mewujudkan kepeloporan penemuan dan
pengembangan IPTEKS sejalan dengan pencerdasan bangsa melalui penumbuhan
pakar‐pakar dan kepakaran baru di ITB dan Indonesia khususnya serta di dunia
internasional pada umumnya.
Sementara itu dari segi bentuknya, penelitian yang dikembangkan ITB dapat
berbentuk penelitian yang menyatu (embedded) dalam program pendidikan Sarjana,
Magister, dan Doktor serta penelitian yang ditentukan, dirancang, dilaksanakan dan
dibiayai oleh ITB (atau kerjasama dengan mitra ITB). Bentuk penelitian pertama
diupayakan untuk tidak saja meningkatkan kemampuan dan kematangan lulusan ITB
tetapi juga menjadi ukuran bagi peningkatan mutu pendidikan di ITB. Hasil‐hasil
penelitian mahasiswa, secara bertahap, harus dipublikasikan. Bentuk penelitian
kedua, yang dikenal sebagai Riset Institusi ITB, berorientasi pada kebutuhan IPTEKS
dan masyarakat. Untuk itu, telah dibentuk beberapa pusat penelitian dan pusat-pusat
yang lebih bersifat aplikatif di ITB.
Pusat penelitian di ITB dibatasi pada fokus frontier dan kebutuhan institusi dan telah
ditentukan bidang‐bidang yang dipentingkan untuk Riset Institusi ITB, yaitu (1)
Energi; (2) Pangan dan Teknologi Kesehatan; (3) Sumber Daya Air dan Lingkungan;
(4) Infrastruktur, Transportasi, dan Kelautan; (5) Industri Manufaktur dan Proses; (6)
Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Industri Kreatif dan Servis; serta (7) Seni
Rupa dan Desain.
Sejalan dengan visinya, yaitu menjadi Perguruan Tinggi yang unggul, bermartabat,
mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan
kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia; serta untuk menjalankan misinya, yaitu
menciptakan, berbagi dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial,
dan ilmu humaniora serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk
menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik; maka Institut Teknologi Bandung selain
berkiprah di dalam dharma pendidikan dan dharma penelitian, harus pula
memberikan Layanan Kepakaran kepada masyarakat. Layanan Kepakaran ITB dapat
berbentuk program dan kegiatan pengabdian serta pemberdayaan masyarakat,
maupun program dan kegiatan layanan kepakaran profesional. Layanan Kepakaran
Demikian pula, Layanan Kepakaran ITB harus memperkaya dan melengkapi program‐
program akademik lain, khususnya pendidikan dan penelitian. Secara khusus, fungsi
pembangunan dan penguatan kepakaran diemban oleh Kelompok‐kelompok
Keahlian/Keilmuan (KK). Karenanya, KK harus memiliki akar keilmuan serta
platform keahlian yang jelas serta memiliki pula kontekstualitas dan prospek sesuai
dengan tuntutan perkembangan masyarakat dan budaya bangsa.
Layanan Kepakaran ITB secara bertahap akan ditingkatkan baik mutu, jumlah,
maupun intensitasnya. Unit‐unit di lingkungan ITB, mulai dari Kelompok
Keahlian/Keilmuan (KK), Fakultas/Sekolah, Pusat Penelitian (PP), Pusat, LPPM,
hingga LPIK akan didorong untuk mengembangkan bentuk‐bentuk dan paket‐paket
Layanan Kepakaran yang meningkatkan kontribusi ITB dalam menyelesaikan
masalah‐masalah aktual yang dihadapi masyarakat. Sebagai bentuk dari akuntabilitas
institusi, dampak Layanan Kepakaran, baik pada tingkat nasional dan internasional,
akan terus dipantau sehingga mutu Layanan Kepakaran ITB dapat ditingkatkan secara
menerus.
Pencapaian visi ITB melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang bermutu,
mengharuskan adanya pengembangan sumber daya manusia yang terarah dan
terencana. Selain adanya peningkatan kualifikasi Dosen, perlu juga dilakukan langkah‐
langkah strategis untuk peningkatan jabatan akademik Dosen untuk mengemban
tugas dan kewajiban akademik.
Sebanyak 779 orang dosen berada pada tingkat pendidikan Doktor (S3) di tahun 2011
dan meningkat signifikan menjadi 931 pada tahun 2015. Secara bertahap, dosen yang
belum berkualifikasi doktor akan difasilitasi untuk mengikuti program doktor baik di
lingkungan ITB maupun di perguruan tinggi lain, di dalam atau di luar negeri. Selain
itu secara bertahap, ITB akan memantau perkembangan karir akademik dosen dan
menyelaraskannya dengan rencana peningkatan mutu akademik ITB. Secara khusus,
dosen‐dosen yang memenuhi persyaratan akan didorong dan dipromosikan pada
jenjang akademik yang lebih tinggi. Untuk mengembangkan kepakaran dan jejaring
risetnya, dosen akan difasilitasi dalam berbagai bentuk kegiatan riset bersama dengan
institusi mitra (joint research atau research collaboration) dan dalam kesertaan
program sabbatical leave, baik di dalam maupun di luar negeri yang disesuaikan
dengan rencana, kriteria, dan kebutuhan pengembangan ITB.
Selain dukungan dari dosen yang berkualifikasi, kompeten, dan bermutu, ITB juga
sangat membutuhkan dukungan dari pegawai non‐dosen yang kompeten dan
bermutu. Karena itu, secara bertahap, kinerja pegawai dosen dan non‐dosen dipantau
dan selanjutnya ditingkatkan melalui pelatihan, peningkatan kualifikasi dan
profesionalisme, serta penataan penugasan. Sistem pemantauan kinerja pegawai
dosen dan non‐dosen terus disempurnakan sehingga benar‐benar dapat
meningkatkan motivasi dan mutu kerjanya. Selain itu, sistem penghargaan di ITB
terus dikembangkan dengan berbasis pada kinerja.
Mengacu pada Harkat Pendidikan di ITB, yang menghendaki agar lulusan ITB
memiliki pengetahuan yang bermakna bagi kehidupan, mandiri, sungguh‐sungguh
dalam menjunjung etika berprofesi dan etika bermasyarakat, serta kompeten untuk
membuat dirinya bermanfaat di lapangan kerja dan di masyarakat, maka program dan
kegiatan Kemahasiswaan di ITB, pada dasarnya, adalah bagian yang integral dari
proses pendidikan. Program dan kegiatan Kemahasiswaan ITB diarahkan pada empat
hal utama, masing‐masing pemenuhan layanan kesejahteraan mahasiswa, penguatan
kemampuan akademik dan keprofesian mahasiswa, pengembangan diri, bakat dan
kepribadian mahasiswa, serta panduan karir mahasiswa.
Sebagai bagian dari masyarakat akademik di ITB, mahasiswa berperan aktif secara
bertanggungjawab di dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
evaluasi program dan kegiatan Kemahasiswaan di ITB. Program dan kegiatan
Kemahasiswaan di ITB dikoordinasikan oleh WRAM.
Di dalam kurun waktu 2016‐2020, program dan kegiatan Kemahasiswaan ITB secara
bertahap dilaksanakan secara terintegrasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Program dan kegiatan Kemahasiswaan dilaksanakan untuk mewujudkan terjadinya,
peningkatan mutu pelayanan kemahasiswaan, peningkatan prestasi akademik dan
keprofesian mahasiswa ITB, peningkatan prestasi mahasiswa ITB di ajang kompetisi
dan perlombaan baik di tingkat nasional maupun internasional, serta peningkatan
daya saing lulusan ITB baik dalam mendapatkan pekerjaan, melanjutkan studi, serta
memulai usaha mandiri.
Suasana akademik yang kondusif perlu didukung oleh sistem dan mekanisme
penjaminan mutu akademik yang transparan dan akuntabel. Dalam upaya
meningkatkan sistem dan mutu program pembelajaran, ITB melalui Lembaga
Pengkajian Pendidikan (LP2) di bawah Direktorat Pendidikan serta Fakultas/Sekolah
melakukan kajian dan pengembangan inovasi pembelajaran untuk mencapai Outcome
Based Education (OBE) dan Student Centered Learning (SCL).
Sistem Penjaminan Mutu Internal yang telah berjalan dan memiliki siklus periodik
dimanfaatkan untuk memperoleh akreditasi internasional oleh beberapa Program
Studi yang sudah siap. Dampak lain hasil SPMI tersebut juga dapat dilihat dari
munculnya program-program kerjasama akademik dengan universitas yang
bereputasi di internasional, misalnya student exchange (sandwich program dan
summer school) dan double-degree program.
Dalam menuju cita-cita ITB menjadi universitas entrepreneur kelas dunia, salah satu
kebijakan yang dibuat ITB adalah pengembangan strategi peningkatan kualitas
Tridharma Perguruan Tinggi. Salah satu program strategis yang ditetapkan dalam
RENSTRA ITB adalah melakukan benchmarking.
Dalam konteks organisasi ITB, SPM ditetapkan oleh Rektor ITB sebagai unit kerja
organik Rektor. Dalam konteks organisasi internal, SPM dibentuk sebagai organisasi
Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, SPM ITB menganut tata-nilai penjaminan
mutu yang disandarkan kepada inovasi, keterlibatan, kepedulian dan partisipasi,
integritas, dan apresiasi. Target pembangunan mutu ITB adalah:
1. Indikator kinerja program dan kegiatan ITB untuk kurun waktu tertentu telah
ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) ITB;
2. Penjaminan mutu (quality assurance) terhadap program dan kegiatan dilakukan
secara menyeluruh pada tahapan: input, process, output, outcome, benefit, dan
impact;
3. Penjaminan mutu merujuk pada pendekatan yang telah dipraktekan di institusi
dunia dengan adaptasi pada kondisi ITB;
4. Penjaminan mutu memperhatikan secara proporsional aspek kualitatif dan
kuantitatif yang telah dicapai oleh unit kerja dan insan ITB atas sasaran target
mutu yang ditetapkan untuk kurun waktu tertentu;
5. Penjaminan mutu dilakukan melalui pembangunan sistem penjaminan mutu yang
memuat di dalamnya proses-proses MAE (Monitoring, Assessment, and
Evaluation) atas program dan kegiatan yang bermutu dan akuntabel untuk
mencapai kepuasan stakeholders.
Mengacu pada kelima aspek di atas, maka secara operasional prinsip kerja penjaminan
mutu di ITB diselenggarakan berdasar pada prinsip Peningkatan Mutu Secara
Berkelanjutan (Continuous Quality Improvement). Untuk selanjutnya prinsip ini
disebut sebagai CQI of ITB. Pelaksanaan prinsip ini mensyaratkan adanya komitmen
bersama terhadap pentingnya mutu (Total Quality Commitment, TQC). Peningkatan
mutu secara berkelanjutan perlu disertai dengan upaya ITB membangun budaya mutu
(quality culture).
Salah satu standar mutu di tingkat Program Studi yang telah dilaksanakan selama ini
adalah pengisian Daftar Nilai Akhir (DNA) yang tepat waktu serta portofolio Dosen
yang menjadi kewajiban setiap akhir semester. Selain itu pula sejak semester genap
tahun 2016/2017, daftar hadir mahasiswa juga turut diisi oleh Dosen mata kuliah yang
bersangkutan. Semua harus diisi secara online oleh Dosen untuk setiap mata kuliah.
Dalam satu dekade terakhir, unit-unit di dalam Institut Teknologi Bandung (ITB)
secara individual mulai mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan program-
program pendidikan, penelitian dan sistem manajerial melalui berbagai skema hibah-
hibah kompetisi. Salah satu kondisi bagi program-program pengembangan tersebut
adalah ditetapkannya mutu dan indikator-indikator kinerja. Seiring dengan
perubahan status ITB menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN Badan
Hukum), ITB menindaklanjuti program-program pengembangan tersebut dengan
menetapkan target mutu dan indikator kinerja institusi melalui Kebijakan Mutu
(Quality Statement). Hampir seluruh target mutu dan kinerja institusi terkait dengan
bidang akademik.
Pada Gambar B.5 dan Gambar B.6 berikut terlihat capaian standar mutu akademik di
ITB yang dilakukan pada tahun 2015. Secara umum masih banyak standar mutu yang
belum tercapai, yang paling menonjol adalah kurangnya dokumentasi dan proses
updating situs, sehingga akses mahasiswa ataupun stakeholder ke Program Studi
menjadi terhambat.
Dari serangkaian pertemuan baik di SPM ITB dan hasil Asesmen Mutu Program Studi
Sarjana dan Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan oleh SPM melalui satgas
SPMI, diperoleh hal-hal berikut:
Kesadaran akan pentingnya mutu telah disadari oleh komunitas ITB. Secara
individu, kelompok, maupun institusi telah terjadi upaya peningkatan mutu secara
signifikan. Meskipun demikian, dirasakan saat asesmen dilakukan sebagian
Program Studi masih mengisi dengan data yang kurang tepat dan tidak memenuhi
standar pengisian yang tepat, hal ini mengakibatkan masih belum akuratnya
pengukuran mutu Program Studi di tahun 2015.
Hambatan-hambatan yang ditemui pada pencapaian standar mutu, pada
umumnya terjadi karena:
Kurang jelasnya definisi dari indikator-indikator mutu tertentu sehingga
pencapaian dan pengukurannya belum dapat dilakukan dengan baik, sehingga
pemasukan data kurang konsisten
Belum jelasnya pembagian peran dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang
bertanggung jawab terhadap indikator mutu Program Studi
Belum terdokumentasinya data-data dan dokumen pendukung dari standar
akademik yang menyulitkan pengumpulan data yang baik.
Meskipun peran dan fungsi organisasi penjaminan mutu seperti SPM, GKM dan
GKM Program Studi telah dinyatakan secara eksplisit di dalam Peraturan Rektor
Nomor 264/PER/l1.A/HK/2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal, ITB
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, peran SPM, GKM di tingkat Fakultas dan
Program Studi di dalam proses perencanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan
terkait perlu diperjelas. Lebih jauh lagi, jika Ketua SPM menjadi anggota dari
Rapat Pimpinan ITB, maka tidak berlebihan bila Ketua GKM tingkat Fakultas juga
Memperhatikan hasil asesmen, Standar Tugas Akhir dan standar Praktek Kerja
Mahasiswa/Internship memiliki nilai yang relatif kecil, salah satu penyebabnya
adalah belum terdokumentasinya aturan dan panduan proses
Perencanaan pengembangan SDM baik tenaga pendidik maupun tenaga
kependidikan perlu diselaraskan dengan perencanaan kebutuhan operasional dan
penguatan ITB menuju entrepreneur university
Khusus untuk standar PkMI, dikarenakan beberapa Program Studi merupakan
mata kuliah pilihan, ada baiknya jika standar pelaksanaan PkMI diselaraskan
untuk level Fakultas dan level ITB
Meskipun fasilitas untuk proses belajar mengajar dirasakan cukup memadai.
Namun, masih terdapat peralatan praktikum/penelitian yang sudah cukup tua,
untuk dapat mengejar standarisasi internasional dan mendukung misi ITB di
kancah dunia, modernisasi peralatan riset dan praktikum/praktek perlu di
tingkatkan.
SB.3 Standar, instrumen dan panduan mutu bidang akademik sudah tersedia
Sistem penjaminan mutu berada di semua tingkat dari ITB sampai ke Program
SB.5
Studi
WB.2 Masih terdapat data yang belum terintegrasi dalam sistem informasi
Tidak semua dosen dan tenaga kependidikan memahami standar mutu yang
WB.3
berlaku di ITB, sehingga respon terhadap asesmen internal sangat beragam
Dosen dan tenaga kependidikan yang mampu mendokumentasikan pencapaian
WB.4
sesuai standar mutu secara sistematis masih sangat terbatas.
Kegiatan pengembangan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan ITB masih
WB.5 terpusat pada dosen dan tenaga kependidikan baru, belum menyentuh kegiatan
penyegaran dan peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan senior
Tidak semua hasil asesmen internal dapat ditindak lanjuti oleh yang berwenang
WB.6
dengan cepat
Strategi SO Strategi WO
B-SO1: SB.1 – OB.1 B-WO1: WB.1 – OB.1
Mendorong peran aktif Fakultas/Sekolah untuk menjalin Membakukan standar organisasi minimum yang tanggap
kerjasama pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada terhadap perubahan
masyarakat untuk menuju World Class University
S B-SO2: B.3,4,5,6,7,8 – OB.1 B-WO2: WB.2,6- OB.1
Peluang Standarisasi layanan ITB ditingkatkan secara bertahap Membuat sistem informasi yang mengintegrasikan seluruh
menuju standar internasional dan dianggarkan dalam RKA sistem yang ada di sistem pengelolaan ITB dan sistem
(Opportunity)
tahunan di seluruh UKA dan UKP tersebut memiliki kekebalan terhadap malware
B-SO3: SB.2 – OB.1 B-WO3: WB.3,4,5,6 – OB.1
Memanfaatkan akuntabilitas keuangan ITB sebagai faktor Menyelenggarakan pelatihan reguler untuk meningkatkan
penarik dukungan finansial dari berbagai mitra dan sponsor pengetahuan dan pemahaman dosen dan tenaga
ITB kependidikan mengenai standar mutu yang berlaku di ITB
dan secara internasional
Strategi ST Strategi WT
B-ST1: SB.1,3,4,5,6,7 – TB.1 B-WT1: WB.3,4,5,6 – TB.1
Membangun Fakultas/Sekolah yang kuat dan lincah dalam Menyelenggarakan pelatihan reguler untuk meningkatkan
Ancaman memenuhi standar mutu pengembangan pendidikan yang pengetahuan dan pemahaman dosen dan tenaga
(Threat) berlaku di ITB dan di Indonesia kependidikan mengenai standar mutu yang berlaku di ITB
B-ST2: SB.8 – TB.2
Bekerjasama dengan industri teknologi informasi
terpercaya untuk membangun jaringan data yang
berkualitas tinggi.
Strategi ST Strategi WT
B-ST3: SB.8 – TB.2
Ancaman Bekerjasama dengan industri teknologi informasi
(Threat) terpercaya untuk menyelenggarakan pelatihan reguler
untuk meningkatkan kompetensi pengelola sistem
informasi di UKAUKP agar dapat memelihara keselamatan
data akademik dan penjaminan mutu
ITB menganut kebijakan rekrutmen mahasiswa baru melalui satu pintu. Pada
periode 2012-2014, pengelolaan penerimaan mahasiswa baru tingkat Sarjana
dijalankan oleh Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan, khususnya
pada sub direktorat di bawah Direktorat Pendidikan. Penerimaaan mahasiswa
baru tingkat Pascasarjana dikelola oleh Sekolah Pasca Sarjana (SPS) ITB.
Uraian pada buku 3 bagian 3.1.1 menunjukkan bahwa lingkup kerja pengelolaan
penerimaan mahasiswa baru melalui DEKTM ITB meliputi program reguler
Sarjana, Program Pascasarjana, Program Profesi, Kelas Internasional,
Penerimaan Mahasiswa Baru dari Luar Negeri dan Mahasiswa Transfer. Sistem
pengelolaan satu pintu ini memungkinkan DEKTM untuk mensinkronkan
kegiatan perencanaan, promosi, pelaksanaan hingga evaluasi sistem
penerimaan mahasiswa baru. Melalui pendekatan ini pula, DEKTM
memfasilitasi integrasi program Sarjana dengan Pascasarjana, serta kerjasama
pendidikan tingkat nasional dan internasional.
Untuk menilai efektifitas kegiatan ini, diperlukan kajian lebih lanjut tentang
instrumen yang digunakan. Dalam beberapa tahun terakhir, instrumen yang
digunakan untuk menilai selektivitas mahasiswa adalah besarnya perbandingan
antara jumlah peminat melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN dengan yang
akhirnya diterima dari kedua jalur tersebut. Rasio peminat dengan yang
diterima di ITB ditunjukkan pada Gambar C.1 - Gambar C.3.
Gambar C.1 - Gambar C.3 menunjukkan bahwa meskipun rasio antara pendaftar
dengan yang diterima sebagai mahasiswa baru tinggi, yaitu di sekitar 12:1,
terdapat kecenderungan turunnya jumlah pendaftar jalur SNMPTN dan
SBMPTN dari tahun 2014-2016. Bila hanya berpegang pada angka tersebut,
maka tampaknya selektivitas ITB menurun. Namun, perlu diperhatikan pula
aspek-aspek yang mempengaruhi penurunan tersebut.
Sejak tahun 2012, Panitia Pusat SNMPTN dan SBMPTN menetapkan ketentuan
bahwa calon mahasiswa diijinkan mendaftar pada tiga pilihan Program Studi, di
mana salah satu program studi pilihannya harus di PTN yang berada dalam satu
wilayah pendaftaran dengan tempat mereka mengikuti ujian. Ketentuan ini
mendorong pendaftar memperluas pengetahuannya tentang Perguruan Tinggi
di sekitar tempat tinggalnya. Para guru di berbagai SMU/SMK juga memberi
pembekalan kepada siswanya untuk memilih Program Studi sesuai minat, pada
Perguruan Tinggi yang tingkat keketatan seleksinya lebih cocok dengan
kemampuan akademik siswa.
Selain itu, mulai tahun 2017 Panitia Pusat SNMPTN juga menetapkan batasan
jumlah pendaftar yang diijinkan berdasarkan peringkat akreditasi SMU/SMK,
yaitu:
Bagi ITB, hal ini juga merupakan hal yang positif, karena menunjukkan bahwa
pendaftar ke ITB adalah siswa dengan prestasi akademik yang unggul, dari
sekolah yang bereputasi baik, serta bersungguh-sungguh memenuhi dan
mengikuti prosedur seleksi dan proses pendidikan di ITB. Hal ini bersinergi
dengan naiknya jumlah mahasiswa yang lulus dalam 4 tahun terakhir, seperti
ditunjukkan pada Gambar C.5. Dengan demikian, analisis berdasarkan rasio
peminat dan yang diterima semata-mata sudah tidak relevan sebagai ukuran
selektivitas ITB. Untuk itu diperlukan kajian lebih lanjut untuk menentukan
instrumen yang lebih tepat.
Dukungan Beasiswa, Program Fast track dan kerjasama internasional, baik yang
dijalankan secara terpisah maupun dijalankan dalam bentuk kombinasi dua atau
ketiga program memungkinkan Program Studi berkerjasama dengan DEKTM
untuk merencanakan rekrutmen mahasiswa untuk pencapaian akademik yang
lebih strategis di tingkat nasional maupun internasional.
Namun di sisi lain, mahasiswa unggulan ini masih sebagian besar merupakan
mahasiswa program Fast track dan Double Degree. Hal ini menggaris bawahi
pentingnya program pencarian bakat mahasiswa unggulan sejak dini di Program
Sarjana.
C.2.2. SosioEkonomi
Dari tingkat ekonomi, mahasiswa ITB berasal dari kelompok ekonomi yang
beragam baik tingkat ekonomi rendah, menengah, maupun tinggi. Tidak ada
diskriminasi atau perbedaan perlakuan yang diberikan oleh ITB kepada
mahasiswanya. Seluruh staf baik akademik maupun non-akademik ITB
memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh mahasiswa. Telah menjadi
komitmen ITB mewujudkan zero drop-out yang diakibatkan oleh masalah
ekonomi.
Sejalan dengan upaya tersebut, sejak 2015 LK ITB rutin menyelenggarakan cara
"ITB Scholarship Gathering" untuk mengapresiasi Mitra yang telah
berkontribusi dalam program Beasiswa di ITB. Acara ini bertujuan untuk
mempererat kerjasama dengan para Mitra Beasiswa, serta menjaring mitra
beasiswa yang baru. Acara ini berpotensi dikelola bersama dengan SPS dan
DEKTM ITB untuk memperluas cakupan beasiswa yang disediakan Mitra.
Dari segi capaian akademik, jumlah lulusan dan peraihan predikat cumlaude
lulusan ITB cenderung meningkat setiap tahunnya, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar C.9. Hal ini mengindikasikan peningkatan kualitas proses
pendidikan dan pembimbingan akademik mahasiswa, baik oleh dosen wali
maupun pembimbing Tugas Akhir tingkat Sarjana, Thesis tingkat Magister serta
Disertasi tingkat Doktor. Hal ini juga menggambarkan bahwa mahasiswa ITB
kemampuan intelektual yang tinggi dalam bidang akademik.
Sampai dengan tahun 2017, ITB menyediakan layanan akademik yang sama
untuk seluruh mahasiswa, apapun kondisinya. Namun telah disadari pula
perlunya kebijakan khusus bagi pembinaan mahasiswa afirmasi serta
mahasiswa penyandang disabilitas mental, karena upaya dan sumberdaya yang
dikerahkan untuk mendukung keberhasilan mereka menjalani studi di
Perguruan Tinggi jauh lebih besar daripada mahasiswa lainnya. Hal ini menjadi
catatan bagi program strategis ITB selanjutnya.
Hal serupa juga berlaku pada program Pascasarjana. Kesadaran dan minat
masyarakat terhadap pendidikan Pascasarjana telah semakin meningkat, tidak
saja untuk memenuhi tuntutan karier akademik (dosen, bidang pendidikan),
tetapi juga kebutuhan kompetensi di berbagai bidang profesi.
Kepala Bagian
Tata Usaha
Seksi Kesejahteraan
Seksi Non
dan Monev Seksi Promosi dan
Kurikuler dan
Beasiswa Kewirausahaan
Kemasyarakatan
Pemerintah
Seksi Kesejahteraan
dan Monev Seksi Layanan
Beasiswa Non Kompetisi
Pemerintah
Seksi
Pengembangan
Karakter
Sesuai pembahasan pada Buku 3 bagian 3.1.12, LK ITB membina kegiatan ekstra
kurikuler mahasiswa ITB yang diwadahi dalam berbagai organisasi mahasiswa
di ITB melalui Sekretariat Bidang Non Kurikuler dan Kemasyarakatan, serta
berkoordinasi dengan para Pembimbing Kemahasiswaan. Daftar organisasi
kemahasiswaan di ITB ditampilkan pada Tabel C.2.
Organisasi Utama
7 Persma – Pers
8 Boulevard – Majalah
9 Majalah Ganesha
Seperti yang telah disampaikan pada bagian C.2 Gambar C.10, dalam periode
2014 – 2016 pencapaian prestasi tingkat Lokal / Provinsi, Nasional maupun
Internasional berkembang dengan pesat. Perkembangan positif ini
menunjukkan makin kuatnya sinergi antara LK ITB, mahasiswa, dosen pembina
dan berbagai unit pendukung dalam peningkatan prestasi mahasiswa. Hal ini
sangat penting untuk didokumentasikan dan diarsipkan, sebagai dasar
perencanaan kegiatan yang lebih efektif di masa depan. Untuk itu, LK ITB
memerlukan dukungan manajemen dan staf untuk pengelolaan dokumentasi
dan pengarsipan kegiatan yang digunakan secara efektif dalam proses
pengambilan keputusan.
Seperti yang telah diuraikan dalam Buku 3 bagian 3.1.9 dan 3.1.10, program
layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan ITB
dilaksanakan oleh Lembaga Kemahasiswaan ITB, khususnya pada Sekretariat
Bidang Pengembangan Profesi dan Kewirausahaan, yang lebih dikenal sebagai
ITB Career Center. Selama periode 2012-2015, ITB Career Center secara aktif
melayani mahasiswa, alumni ITB, juga mahasiswa dan alumni Perguruan Tinggi
lain melalui kegiatan sebagai berikut:
Umpan balik dari layanan ini dijaring melalui Kuesioner Layanan Mahasiswa
yang dibahas pada Buku 3 bagian 3.1.7. Berdasarkan kuesioner ini, sebanyak
67.74% responden menyatakan mudah mendapatkan informasi kerja melalui
ITB Career Center dan mendapatkan manfaat dari pelatihan persiapan kerja
yang dilaksanakan oleh unit tersebut. Hal ini mengindikasikan efektifitas
layanan mahasiswa melalui ITB Career Center.
Pelayanan ini ditangani oleh Lembaga Bimbingan Konseling (LBK) ITB sejak
tahun 2004. Pada tahun 2015, lembaga ini telah bertransformasi dari sebuah
biro di bawah Lembaga Kemahasiswaan ITB, menjadi Lembaga Bimbingan
Konseling (LBK) yang bertanggung jawab langsung kepada Wakil Rektor bidang
Akademik dan Kemahasiswaan. Transformasi ini bertujuan agar LBK ITB dapat
memenuhi amanat yang dituangkan dalam Peraturan Rektor No.
217/PER/I1.A/KM/2016 tentang Kemahasiswaan ITB PTNBH Pasal 7, yaitu
memberikan layanan bimbingan dan konseling yang berorientasi pada
penanganan masalah-masalah psikologi untuk mendukung dan meningkatkan
prestasi akademik mahasiswa.
Jenis layanan yang diberikan dapat berupa konsultasi psikologi, tes kepribadian
maupun analisis perilaku mahasiswa secara kelompok. Selain itu, LBK ITB juga
proaktif melaksanakan pencarian fakta di lapangan untuk menyelidiki aspek-
aspek yang memicu atau mempengaruhi kondisi psikologis mahasiswa.
Konseling reguler dilaksanakan pada hari dan jam kerja, yaitu Senin – Jumat,
pukul 08.00 – 16.30 wib. Namun, konseling juga dapat dilaksanakan di luar
kampus atau di luar jam kerja, tergantung pada urgensi permasalahan dan
situasi mahasiswa. Bahkan untuk kasus darurat, LBK ITB langsung memberikan
penanganan psikologi di tempat, dengan berkoordinasi dengan berbagai Unit di
ITB, seperti Fakultas/Sekolah, Unit K3L ITB dan UPT Layanan Kesehatan ITB.
Untuk menjalankan tugas ini, LBK didukung oleh 2 orang tenaga administrasi
dan 2 orang psikolog yang bergiliran bertugas pada hari dan jam kerja. Secara
keseluruhan terdapat 11 psikolog paruh waktu yang mendukung LBK ITB.
Kegiatan pelayanan Lembaga Bimbingan Konseling ITB ini cukup padat, seperti
yang ditunjukkan pada Tabel C.4.
Pengguna
Masalah Penyebab
Layanan
Alumni Kesulitan lulus ujian Kurang kemampuan komunikasi dalam bahasa
wawancara atau Focus Inggris
Group Discussion dalam Kurang kemampuan komunikasi secara persuasif
proses rekrutmen kerja dalam Bahasa Indonesia
Mahasiswa dan alumni ITB mengakses layangan LBK ITB dengan berbagai pola
sebagai berikut:
Namun dalam hal sumber daya, LBK masih sangat membutuhkan dukungan
sebagai berikut:
Sesuai dengan Peraturan Akademik ITB, tolok ukur beban akademik mahasiswa
adalah Satuan Kredit Semester (SKS). Satu SKS beban akademik Program
Sarjana setara dengan upaya mahasiswa sebanyak 3 (tiga) jam seminggu dalam
satu semester reguler, yang meliputi:
Wadah pengembangan potensi diri dan jati diri mahasiswa sebagai insan
akademis, ilmuwan dan intelektual di masa depan.
Wadah pengembangan keterampilan, manajemen dan kepemimpinan
kemahasiswaan.
Wadah pembinaan dan pengembangan kader-kader pemimpin bangsa yang
berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional.
Wadah pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan budaya, serta olahraga yang dilandasi oleh norma-norma agama,
akademik, etika, moral dan wawasan kebangsaan.
Tujuan Pendidikan Program Studi dirumuskan berdasarkan visi dan misi ITB,
serta visi dan misi Fakultas / Sekolah. Perumusan dilaksanakan bersama oleh
para stake holder, yaitu Staf Pengajar serta Dewan Penasehat (Advisory Board)
yang terdiri dari wakil Pemerintah, Industri Penggguna Lulusan, serta Alumni.
Para anggota Dewan Penasehat ini memberikan masukan tentang kebutuhan
masyarakat yang perlu dipenuhi oleh bidang keilmuan, kompetensi serta
perilaku lulusan Program Studi yang bersangkutan. Perumusan bersama ini
rupakan tahap penting bagi program studi, karena menentukan rancangan
Capaian Pembelajaran serta kurikulum yang akan dijalankan agar lulusan yang
dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pemetaan terhadap
Tujuan Pendidikan
No Capaian Pembelajaran
1 2 3
Tabel C.7. menunjukkan bahwa untuk membentuk ahli Teknik Fisika yang
mampu berkontribusi dalam dunia kerja dan masyarakat dibutuhkan
keseimbangan antara kompetensi hard skill berbasis sains dan kerekayasaan
(Capaian Pembelajaran a, b, c, e, k) dengan kompetensi soft skill yang
menunjukkan kemampuan bersosialisasi dan bermasyarakat (Capaian
Pembelajaran d, f, g, h, i, j). Dengan demikian, Tabel C.7 menunjukkan Capaian
Pembelajaran yang membentuk profil, karakter dan pencapaian
profesional alumni Teknik Fisika ITB.
Aspek etika pada Tabel C.7. terdapat pada Capaian Pembelajaran f dan h.
Tanggung jawab dan etika profesional yang dimaksud pada Capaian
Pembelajaran f mengacu pada kode etik profesi yang relevan dengan bidang
keilmuan dan yang diakui di Indonesia. Perlu dipahami bahwa setiap kode etik
profesi yang diakui di Indonesia selalu berlandaskan kepada ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta berlandaskan pada Pancasila, Undang-
Undang Dasar 45 serta peraturan turunan yang berlaku. Selanjutnya, Capaian
Pembelajaran h mengambarkan tangung jawab terhadap masyarakat dan
lingkungan dalam konteks yang luas. Capaian Pembelajaran f dan g bersama-
sama mewakili bentuk kesalehan spiritual dan sosial dalam konteks luas yang
selanjutnya dapat dijabarkan dalam langkah-langkah nyata dan terukur.
Seluruh Capaian Pembelajaran pada Tabel C.7. selanjutnya diuraikan lebih rinci
dalam bentuk kegiatan-kegiatan nyata dan khas yang harus mampu
dilaksanakan oleh mahasiswa, serta menggambarkan tingkat keahlian dan
perilaku yang diharapkan dari lulusan Program Studi. Kegiatan ini disebut
Indikator Kinerja. Indikator Kinerja ini harus dapat diukur secara obyektif
melalui asesmen langsung, yaitu berbagai bentuk ujian lisan dan tertulis,
maupun asesmen tidak langsung berupa penjaringan persepsi mahasiswa,
Laporan Tracer Study yang telah diterbitkan sejak tahun 2011 antara lain
memotret persepsi lulusan ITB tentang kompetensi yang dikuasainya,
dibandingkan dengan yang diharapkan dan disiapkan oleh ITB dalam
pendidikan program Sarjana. Secara keseluruhan, para lulusan ITB
menyampaikan persepsi mereka tentang 28 kompetensi yang meliputi 8 hard
skill dan 20 soft skill yang dianggap penting dalam dunia kerja. Pada uraian ini,
dipilih sebagian dari hard skill dan soft skill untuk mewakili analisis terhadap
28 kompetensi tersebut.
Gambar C.12 dan Gambar C.13 menampilkan persepsi lulusan terhadap dua
hard skill, yaitu pengetahuan sesuai disiplin ilmu, dan keterampilan
mengoperasikan komputer. Skala yang digunakan adalah 0-5, di mana nilai 0
menunjukkan persepsi yang sangat rendah dan sebaliknya nilai 5 menunjukkan
persepsi sangat tinggi. Gambar C.13 menampilkan persepsi lulusan terhadap
empat soft skill, seperti kemampuan komunikasi, kerja mandiri, kerja dalam tim
serta kemampuan bekerja sepanjang hayat. Responden yang terlibat pada
analisis ini adalah lulusan eks mahasiswa angkatan 2005 yang disurvei pada
tahun 2012 (Kode: 2012(2005)) sampai dengan angkatan 2009 yang disurvei
pada tahun 2016 (Kode: 2016(2009)).
Hal yang menarik adalah persepsi terhadap kompetensi hard skill relatif
konsisten dari tahun 2012 sampai 2016. Sebaliknya, persepsi terhadap
pembekalan yang diberikan ITB terhadap soft skill mengalami peningkatan
signifikan selama periode 2012 – 2016. Hal ini menunjukkan tumbuhnya
perhatian ITB terhadap pembentukan soft skill, meskipun masih perlu
pengembangan yang signifikan. Perlu diingat pula bahwa alumni yang disurvei
pada tahun 2012-2016 belum mengalami kurikulum 2013 yang berbasis OBE
dan secara sistematik memuat pembekalan soft skill dalam kurikulum. Dengan
demikian, peningkatan persepsi terhadap pembekalan soft skill yang terdeteksi
pada tahun 2012-2016 diduga lebih banyak bersumber dari kegiatan ko-
kurikuler serta ekstra-kurikuler. Hal ini merupakan umpan balik positif bagi
pengelolaan kegiatan kemahasiswaan, khususnya oleh Lembaga
Kemahasiswaan ITB bersama Keluarga Mahasiswa ITB, Himpunan Mahasiswa
Program Studi, serta Unit Kegiatan Mahasiswa.
Secara garis besar, Gambar C.14 dan Gambar C.15 memberikan gambaran bahwa
pengguna lulusan tingkat menganggap soft skill (>4.6) lebih penting daripada
hard skill (4.4-4.4). Tingkat kepuasan pengguna terhadap kompetensi lulusan
ITB umumnya lebih rendah daripada harapannya, dan terdapat selisih antara
harapan dan kepuasan yang lebih besar pada soft skill. Hal ini sekali lagi
merupakan masukan bagi ITB untuk secara sistematik membangun soft skill
mahasiswa melalui berbagai kegiatan kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra-
kurikuler.
Rata-rata masa penyelesaian studi mahasiswa ITB serta IPK lulusan dalam tiga
tahun akademik terakhir disampaikan pada Gambar C.16 dan Gambar C.17.
Rata-rata masa studi Program Sarjana adalah 4.46 tahun dengan IPK 3.26. Rata-
rata masa studi Program Magister adalah 2.16 tahun dengan IPK 3.56, dan untuk
Program Doktor rata-rata masa studi 5.26 tahun dengan IPK 3.60. Masa studi
seluruh program cenderung memendek, sementara IPK cenderung meningkat.
Hal ini mengindikasikan peningkatan kualitas proses pendidikan dan
pembimbingan akademik mahasiswa, baik oleh dosen wali maupun
pembimbing Tugas Akhir tingkat Sarjana, Thesis tingkat Magister serta Disertasi
tingkat Doktor.
Berdasarkan Gambar C.18 dan Gambar C.19 tampak adanya selisih / gap antara
tingkat kepentingan dalam sudut pandang pengguna lulusan dengan
kepuasannya pada aspek hard skill dan soft skill. Hal ini menjadi masukan
penting bagi setiap Program Studi di ITB untuk terus menata sistem
pendidikannya.
Kegiatan ini telah menjadi bagian rutin tahunan dalam kegiatan akademik di 25
Program Studi Sarjana ITB yang terakreditasi internasional. Program Studi
lainnya juga mengadopsi kegiatan ini sebagai bagian dari rangkaian perbaikan
berkelanjutan terhadap kurikulum Program Studi. Contoh analisis terhadap
kepuasan pemanfaat lulusan telah disampaikan pada bagian dan C.7, Setiap
Program Studi menjalankan analisis sendiri terkait kekhususan karakteristik
bidang keahliannya, dengan tetap berdasarkan informasi yang disediakan oleh
Survei Pengguna Lulusan ITB. Hasil analisis ini dijadikan sebagai dasar untuk
pengembangan kurikulum Program Studi.
Tabel C.8. Contoh Penelitian Mahasiswa dalam Program Kurikuler Tahun 2014-2016
Kode
Judul Nama Mahasiswa S1/S2/S3 Tahun
Fakultas
SITH Konstruksi dan Ekspresi Nuke Febryana S1 2014
CYP450 3A4 pada
Escherichia coli untuk
Pengembangan Biosensor
Deteksi Aflatoksin Berbasis
Whole Cell
FMIPA Penumbuhan dan Ferdian Oktavianto S S1 2015
karakterisasi lapisan tipis (10211080)
high-k material berbasis
metal oksida menggunakan
teknik PVD untuk aplikasi
devais elektronik
FTSL Pengembangan Stasiun Yan Syafri Hidayat S1 2016
Bikesharing dengan Aplikasi
Teknologi Penggunaan NFC
Smart Card
FTI Model Sistem Usaha untuk Siti Rosimah, ST.,MT S2 2014
Pengembangan Industri
Kreatif Jawa Barat
FSRD Diversifikasi Desain Mebel Yogie Candra Bhumi S2 2015
Bambu Melalui Teknik Pasak
Sebagai Elemen Interior
Rumah Tinggal
Program
Judul Nama Mahasiswa S1 Tahun
Studi
Pemanfaatan Bio pigmen
Kimia Mikroalga Sebagai Dye Hestin Permatasari S1 2014
Sensitizer Sel Surya
Sistem Kendali Kursi Roda
Teknik Berbasis Gelombang Otak Stephen Andronicus
S1 2014
Fisika dengan Kontrol Navigasi Yanto
Robotik
AGREEFASY (Agriculture
Engineering Farming System):
Rekayasa Pemanfaatan Azolla, Bebek Muhammad Naufal
S1 2015
Pertanian dan Ikan Berbasis Metode SRI Rizqulloh
sebagai Inovasi Sistem
Pertanian Padi Terpadu
Pemupukan Kebun
Aeronotika
Menggunakan Pesawat Nur Azizah Dewi
dan S1 2015
Nirawak dengan Sistem Kurniasari
Astronotika
Kendali Otomatis
Lipid Nanostruktur Gel Lidah
Sains dan
Buaya dan Ekstrak Seledri
Teknologi Yuyu Anisa Maisyara S1 2016
sebagai Terapi Non Invasif
Farmasi
Bagi Penderita Alopecia Areata
ICHAS (Integrated Carbon
dioxide Hazard Alert System) :
Integrasi Pendeteksi CO2 dan
Teknik Bintang Alfian Nur
Sistem Evakuasi Berbasis S1 2016
Geologi Rachman
Teknologi Nirkabel sebagai
Upaya Menuju Indonesia Zero
Victim Gunung Api
Strategi SO Strategi WO
C-SO1: SC.1 – OC.1 C-WO1: WC.1,2 – OC.1,6
Meningkatkan promosi program pendidikan ITB, Meningkatkan promosi program pendidikan ITB,
khususnya Pascasarjana, pada masyarakat, yang terdiri dari khususnya Pascasarjana, pada masyarakat, yang terdiri dari
siswa SMU/SMK, lulusan Program Sarjana, orang tua, guru, siswa SMU/SMK, lulusan Program Sarjana, orang tua, guru,
industri, universitas binaan dan lembaga penelitian industri, universitas binaan dan lembaga penelitian
C-SO2: SC.4 – OC.2,3 C-WO2: WC.2,3 – OC.1,2
Meningkatkan dan menemukan berbagai format Menjalin dan mengintensifkan komunikasi dengan para
penggalangan dana pendidikan Program Sarjana dan pengambil kebijakan bidang pendidikan tinggi dan
Pascasarjana dari alumni dan sponsor industri. pendanaannya untuk memperhitungkan berbagai format
Peluang
integrasi pendidikan dalam ketentuan beasiswa
(Opportunity)
C-SO3: SC.4 – OC.2,3,6 C-WO3: WC.5,6,8 – OC.1,2,3
Merekrut sumberdaya pengelolaan dana/finansial yang Melakukan pembinaan intensif kepada Program Studi
unggul, agar dapat memaksimalkan potensi penyaluran dan untuk mengintegrasikan unsur soft skills pada kurikulum
pengembangan dana pendidikan yang tersedia
C-SO4: SC.5,6,7,8,10 – OC.2,3,6 C-WO4: WC.7,9– OC.6
Merekrut dan membina sumberdaya kesekretariatan dan Merekrut dan membina sumberdaya kesekretariatan dan
pengarsipan untuk mengelola informasi kegiatan layanan pengarsipan untuk mengelola informasi kegiatan layanan
kemahasiswaan dengan baik sehingga dapat digunakan kemahasiswaan dengan baik sehingga dapat digunakan
sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan
Strategi SO Strategi WO
C-SO5: SC.5,6,7,8,9 – OC.5 C-WO5: WC.9 – OC.1,3,6
Menjalankan kerjasama antara Lembaga Kemahasiswaan Merekrut tambahan tenaga bimbingan konseling yang
(LK) ITB, serta Keluarga Mahasiswa (KM) ITB dan LBK ITB kompeten dan berdedikasi tinggi
dalam pembinaan orientasi organisasi serta kompetisi
kemahasiswaan.
C-SO6: SC.8 – OC.1,5 C-WO6: WC.2.-OC.1
Merangkum langkah penanganan kasus akademik dan Menjalankan pelatihan reguler untuk meningkatkan
psikologis yang berhasil ditangani LBK ITB, menjadi kompetensi dosen dalam membina mahasiswa Program
panduan singkat untuk referensi mahasiswa Program Pascasarjana yang latar belakangnya beragam, sehingga
Sarjana dan Pascasarjana yang menjalani masalah yang mahasiswa yang dibina mampu menyesuaikan dan
serupa. Panduan perlu disusun agar efektif dan tetap memenuhi tuntutan akademik di Program Pascasarjana
menghormati privasi seluruh pihak yang mendapatkan
Peluang layanan LBK ITB.
(Opportunity)
C-SO7: SC.5,6,7,8,9 – OC.1,5 C-WO7: WC.4.-OC.1
Menjalankan penelitian lintas disiplin tentang kesehatan Menjalankan pelatihan reguler untuk meningkatkan
fisik dan mental mahasiswa untuk disinergikan dalam kompetensi dosen dalam membina mahasiswa afirmasi
berbagai bentuk kegiatan yang dapat mengoptimalkan serta penyandang disabilitas fisik dan mental, sehingga
pengembangan potensi mahasiswa mahasiswa yang dibina mampu menyesuaikan dan
memenuhi tuntutan akademik di ITB
C-SO8: SC.5,6,7,8,9 – OC.1,5
Menjalankan koordinasi antara Lembaga Kemahasiswaan,
Lembaga Bimbingan Konseling, Lembaga Tahap Persiapan
Bersama, UPT Pelayanan Kesehatan, UKA dan UKP yang
relevan untuk menyelenggarakan pelatihan pengembangan
karakter dan soft skill secara sistematik, berjenjang dan
reguler, baik untuk mahasiswa Program Sarjana maupun
Pascasarjana.
Strategi ST Strategi WT
C-ST1: SC.1,2 – TC.1 C-WT1: WC.4 – TC.4,5
Menjalin dan mengintensifkan komunikasi dengan para Mempersiapkan kebijakan eksternal dan internal yang
pengambil kebijakan bidang pendidikan tinggi untuk menyeluruh untuk menangani pembinaan mahasiswa
memperbaharui instrumen pengukuran kinerja pendidikan afirmasi, khususnya yang memiliki latar belakang akademik
tinggi tidak memadai untuk menjalani kuliah di ITB.
C-ST2: SC.1,2,4 – TC.2,3 C-WT2: WC.2 – TC.6
Melibatkan dukungan alumni dan sponsor industri untuk Membina dosen dalam hal pembimbingan mahasiswa
mendukung Beasiswa, khususnya untuk Program Program Pascasarjana yang latar belakangnya beragam,
Pascasarjana sehingga mahasiswa yang dibina mampu menyesuaikan dan
memenuhi tuntutan akademik di Program Pascasarjana
Ancaman
(Threat) C-ST3: SC.3,4,10,11 – TC.2,3 C-WT3: WC.2 – TC.6
Melibatkan dukungan alumni dan sponsor industri dalam Apabila pembinaan tidak memberikan hasil, maka perlu
penyelenggaraan pelatihan pembinaan karakter mahasiswa dilaksanakan sunset audit yang tegas untuk Program Studi
ITB berkinerja rendah. Pada program ini, mahasiswa Program
Studi yang bersangkutan diserap atau digabung dengan
Program Studi yang aktif dan berkinerja baik
C-ST4: SC.3,5,12 – TC.6,7 C-WT4: WC.4.-TC.5
Meningkatkan kuantitas dan kualitas tutor akademik untuk Menjalankan pelatihan reguler untuk meningkatkan
berbagai mata kuliah wajib di Tahap Persiapan Bersama, kompetensi Dosen membina mahasiswa afirmasi serta
maupun di Program Studi. Perhatian khusus diberikan pula penyandang disabilitas fisik dan mental, sehingga
untuk mendukung keberhasilan mahasiswa afirmasi dan mahasiswa yang dibina mampu menyesuaikan dan
penyandang disabilitas (fisik dan mental) dalam memenuhi tuntutan akademik di ITB
menyelesaikan studi di ITB.
Indonesia kini tengah berpacu melaksanakan pasar bebas Asia Tenggara atau
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah dimulai pada tahun 2015. Era
globalisasi yang semakin nyata ditandai pula dengan berlaku dan
diimplementasikannya ACFTA (ASEAN-China Free trade Area), APEC (Asia-
Pacific Economic Cooperation), NAFTA (North American Free Trade
Agreement) dan juga GATT (General Agreement on Tariffs & Trade)-WTO
(World Trade Organization), maka Indonesia pun menghadapi berbagai
konsekuensi yang harus diikuti dengan perubahan-perubahan yang cukup
mendasar. Era globalisasi ini sangat sarat dengan muatan kompetisi,
pemanfaatan kemampuan dan nilai tambah internal, kesiapan sarana &
prasarana komunikasi, informasi dan transportasi, keterbukaan regulasi lokal,
‘compliance to the international standard’, termasuk juga tuntutan atas ‘human
rights’, ‘equity and equal opportunity’.
Bagi Indonesia yang memiliki sumber daya manusia yang sangat berlimpah
(Gambar D.1), implementasi MEA, ACFTA, APEC, NAFTA, dan WTO akan
sangat dirasakan terutama pada kebutuhan untuk meningkatkan nilai tambah
pada sumber daya alam Indonesia dan keketatan persaingan mutu SDM tenaga
ahli. Indonesia mengalami penambahan SDM produktif secara signifikan 10
tahun ke depan.
Di sisi lain, keberadaan sumber daya manusia yang melimpah tanpa diimbangi
dengan kemampuan dan keterampilan yang mampu mengolahnya agar bernilai
tambah, maka Indonesia belum tentu dapat bertahan di era global. Saat ini saja,
berdasarkan indeks daya saing global (Gambar D.2), Indonesia masih tertinggal
dari Negara Myanmar, India dan Tiongkok yang duduk pada urutan teratas.
Begitu pula dalam upaya inovasi yang sangat krusial untuk pertumbuhan
ekonomi, anggaran belanja Indonesia untuk melakukan research and
development (R&D) masih di bawah 1% pada tahun 2009. Dikutip dari situs
Ristek Dikti, pada tahun 2015, alokasi belanja litbang masih pada angka 0.2%
dari PDB. Berbeda dengan Negara-negara maju yang sangat memperhatikan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tak segan-segan
mengalokasikan dana belanja riset yang jumlahnya selalu di atas 2.5% dari PDB,
contohnya pada tahun 2014 Amerika sebesar (2.78%) Jerman (2.85), Jepang
(3.4%), Taiwan (2.35%), dan Korea Selatan (3.6%)
Selain itu, ITB perlu melakukan penguatan ITB sebagai Research University
menuju Entrepreneur University (excellence in teaching, excellence in research,
and excellence in innovation). Tujuan dini dicapai melalui pengembangan
ekosistem inovasi dan meningkatkan program-program kewirausahaan yaitu
melalui: (a) Penguatan Peran Perguruan Tinggi Melalui Sinergi, Kolaborasi, dan
Kemitraan, (b) Penguatan Sistem Integrasi Inovasi, dan Kewirausahaan, (c)
Inkubasi dan Diseminasi Hasil Riset, (d) Pengembangan Bisnis dan Jejaring.
Kemudian, ITB juga melaksanakan pengabdian kepada masyarakat,
membangun kekuatan moral, guna ikut berperan dalam menata kehidupan baru
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menuju masyarakat dunia yang setara,
adil dan sejahtera, yang memungkinkan pemberdayaan semua budi daya
bangsa, demi mengurangi jurang kaya miskin antar manusia dan antar negara.
Mengingat pada saat ini mayoritas pegawai ITB baik dosen maupun tenaga
kependidikan adalah PNS, sistem kepegawaian pada umumnya masih mengikuti
sistem PNS, khususnya sistem perekrutan, promosi (kenaikan pangkat dan
jabatan), remunerasi, dan pemberhentian pegawai, yang diatur dalam UU No.
43 Tahun 1999 tentang Kepegawaian Negara. Namun, dalam statusnya sebagai
badan hukum, ITB mengelola sejumlah tenaga tetap PNS dan non-PNS. Sistem
kepegawaian Non PNS berinduk pada UU no 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
Pengelolaan SDM ITB berorientasi pada peningkatan mutu, yang berpijak pada
Kebijakan Umum Pengembangan ITB [Keputusan MWA No. 005 Tahun 2007,
yang diperbaharui dalam Keputusan MWA No. No. 005 Tahun 2015], yaitu:
Keberhasilan ITB dalam melaksanakan misi ini sangat ditentukan oleh tatanan
masyarakat akademik yang memiliki keluasan dan kecanggihan, kemantapan
dan kemutakhiran bidang ilmunya, serta oleh budaya ilmuwan yang dicirikan
melalui sikap dan perilaku, dedikasi dan motivasi, etos kerja, tata nilai, dan
kearifan dari para pelakunya. Untuk itu diperlukan adanya program-program
yang sesuai dan terkelola dengan baik, yang meliputi pengembangan karier dan
kesejahteraan pegawai dan sistem merit and reward yang jelas.
Pada Tahun 2015 ITB telah melakukan penerimaan pegawai dosen dan tenaga
kependidikan dengan status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai
Tetap ITB. Proses seleksi penerimaan pegawai dikoordinasikan oleh Direktorat
Kepegawaian dan UPT Pengembangan Manusia dan Organisasi dengan
melibatkan pimpinan unit kerja terkait dan untuk hal-hal tertentu melibatkan
lembaga/instansi luar ITB. Pada tahun 2015, selain melakukan kegiatan
penerimaan CPNS tenaga akademik di lingkungan Institut Teknologi Bandung
dengan peserta 328 orang. ITB mendapat formasi dari pemerintah untuk
menerima/mengangkat CPNS tenaga akademik (dosen) sebanyak 97 orang.
Selain itu, ITB juga menerima sejumlah pegawai dengan kualifikasi khusus
sesuai dengan kepentingan institusi. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini
memiliki keterampilan khusus, seperti perawat, juru racik obat, juru foto
rontgen, juru gambar, akuntan, ahli sistem informasi, ahli manajemen, psikolog,
dan lain-lain.
Pada akhir Desember 2011 terdapat 34 orang dosen ITB yang masih
berpendidikan Sarjana (S1) tetapi akhir Desember 2015 sudah turun menjadi 16
orang. Sebanyak 779 orang dosen berada pada tingkat pendidikan Doktor (S3)
di tahun 2011 dan meningkat signifikan menjadi 931 pada tahun 2015. Saat ini,
penerimaan dosen ITB menuntut kualifikasi harus sudah S3.
Komposisi jenjang jabatan fungsional dan tingkat pendidikan dosen pada setiap
Fakultas/Sekolah dapat dilihat pada Gambar D.6 dan Gambar D.7 sebagai
berikut.
Jumlah dosen ITB pada akhir tahun 2016 berjumlah 1.329 orang dengan sebaran
tingkat pendidikan dan kepangkatan seperti terlihat pada Gambar D.6 dan
Gambar D.7. Dari 1.329 orang dosen, terdapat 931 orang (sekitar 71%) dosen
berpendidikan S3, 373 orang (28%) berpendidikan S2, dan 16 orang (1,3%)
berpendidikan S1. Jika dibandingkan dengan tahun 2011, penambahan volume
ini disebabkan karena adanya CPNS dengan kualifikasi pendidikan S2, dan
penurunan angka dosen S1 disebabkan karena pengembangan dosen di
lingkungan Institut Teknologi Bandung untuk memenuhi kualifikasi yang
diharapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk kelompok
dosen, dari sisi kompetensi akademik dalam bidangnya masing-masing mereka
termasuk yang tidak diragukan.
Gambar D.8. Tingkat Pendidikan Tenaga Kependidikan Periode 2011 dengan 2015
ITB sendiri memiliki Komisi Sumber Daya Insani (K-III) yang dibentuk untuk
pengembangan sumber daya ITB. Untuk menjalankan fungsi, peran dan sasaran
serta memenuhi akuntabilitas kerja Komisi Sumber Daya Insani, dirumuskan
beberapa program kerja. Program kerja tersebut diantaranya: pemeriksaan rutin
usulan kenaikan pangkat dan/atau jabatan dosen ITB, disusunnya draft terkait
pedoman penilaian kegiatan dosen dalam angka kredit untuk kenaikan jabatan,
pembentukan panitia Adhoc Etika Dosen, dan kegiatan lainnya yang terkait
peningkatan kualitas sumber daya insani. Hal ini berdasarkan pada Undang-
Undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Pemerintah
No. 65 tahun 2013 tentang Statuta Institut Teknologi Bandung, dan Surat
Keputusan Senat Akademik No. 10 tahun 2014
Selain itu, ITB secara khusus telah memiliki unit Pengembangan Manusia dan
Organisasi (PMO). Unit ini berdiri sejak 2004 dengan nama Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) dan berdasarkan Keputusan
Rektor No. 290 Tahun 2005, berubah nama menjadi PMO. Yang dilakukan PMO
diantaranya menyelenggarakan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan
kompetensi dosen ITB dalam pengajaran dengan menugaskan dosen-dosen
yang belum pernah mengikuti pelatihan. Pelatihan ini berupa program Applied
Kebijakan Senat Akademik tentang jalur karir jabatan fungsional mulai dari
asisten ahli sampai menjadi guru besar merupakan acuan dalam pengembangan
karir staf akademik. Pengembangan kepranataan manajemen SDM ITB
meliputi:
Dalam ART ITB BHMN Pasal 15, dinyatakan bahwa kode etik institut adalah
ketentuan yang mengikat dalam penyelenggaraan Institut dalam bidang
akademik, kepegawaian, kemahasiswaan dan manajemen Institut atas dasar
nilai, norma dan perilaku. Kode etik ini ditetapkan dengan Peraturan Institut
dan berlaku untuk semua pegawai, mahasiswa dan anggota organ-organ institut.
Senat Akademik telah menetapkan Kode Etik Dosen Institut Teknologi Bandung
melalui Keputusan Senat Akademik ITB No 03/SK/K01-SA/2008 yang
didasarkan atas Tujuh Prinsip Utama yaitu:
Sosialisasi ketentuan mengenai kode etik ini dilakukan dengan mencetak dan
mendistribusikan SK SA dalam bentuk buku kepada unit-unit di ITB dan
memberikan akses kepada seluruh civitas academica melalui laman SA
terhadap SK tersebut. Sosialisasi kepada mahasiswa dalam bentuk pemberian
buku peraturan akademik kepada semua mahasiswa baru dan memberikan
akses ke dokumen elektronik melalui laman ITB kepada seluruh mahasiswa.
Pelanggaran terhadap kode etik dan ketentuan kepegawaian ditangani oleh Tim
Penegak Disiplin Pegawai ITB yang ditetapkan oleh SK Rektor ITB No.
197/SK/K01/KP/2006 tentang Tim Penegakan Disiplin Pegawai ITB. Tim
memberikan rekomendasi tindakan/sanksi yang ditetapkan oleh Rektor.
Jumlah Judul
No. Jenis Karya Total
TS-2 TS-1 TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jurnal ilmiah 75 60 56 A1= 191
1
terakreditasi DIKTI
Jurnal ilmiah 483 471 487 A2= 1441
2
internasional
3 Buku tingkat nasional 34 20 B1= 54
Buku tingkat 9 5 9 B2= 23
4
internasional
Karya seni tingkat
5 C1=
nasional
Karya seni tingkat
6 C2=
internasional
Karya sastra tingkat
7 D1=
nasional
Karya sastra tingkat
8 D2=
internasional
Total 601 556 552 1709
Jika artikel-artikel tersebut kita pilah lagi dan fokus pada artikel ilmiah yang
tercatat dalam indeks sitasi internasional, maka jumlah artikel ilmiah pada
rentang tahun 2011-2017 adalah 5.869 artikel terindeks Scopus. Ranking jurnal
maupun ranking negara dapat dilihat di situs http://scimagojr.com/index.php.
Sebagian dari artikel tersebut juga terindeks di Science Citation Index dan
Science Citation Index Expanded dari Thomson Reuter (dahulu ISI Thomson).
Tampak bahwa jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan ITB masih yang tertinggi
di Indonesia. Tetapi, jika dibandingkan dengan jumlah artikel ilmiah yang
dihasilkan perguruan tinggi di sejumlah negara ASEAN, maka jumlah artikel
ilmiah yang dihasilkan ITB masih sangat jauh. Tabel D.3 memperlihatkan
jumlah artikel ilmiah sejumlah perguruan tinggi terkemuka di ASEAN.
Tabel D.3. Jumlah Artikel Ilmiah yang Terindeks di Scopus yang Dihasilkan
oleh Perguruan Tinggi di Negara ASEAN.
Tabel D.4. Jumlah Publikasi (Terindeks di SCOPUS) yang Dihasilkan oleh Seluruh
Peneliti dan Akademisi di Beberapa Negara ASEAN Tahun 2017
No Negara Jumlah
1 Singapura 263.774
2 Malaysia 230.493
3 Thailand 151.004
4 Indonesia 54.471
5 Philipina 25.184
Pada setiap awal semester, setiap dosen mengisi FRK (Form Rencana Kegiatan)
secara online pada situs online di http://dosen.itb.ac.id, Jangka waktu pengisian
FRK sekitar 2 minggu, kemudian sistem online ditutup.
FED yang telah dikirim secara online disertai bukti-bukti yang diperlukan
sebagai indikator FRK telah dilaksanakan.
FED yang sudah disertai bukti-bukti, kemudian diverifikasi oleh Ketua KK,
yang kemudian diverifikasi juga oleh Dekan Fakultas.
Dalam hal menilai kinerja, analisis data FRD, FED digabungkan dengan data
penilaian oleh mahasiswa. Proses ini dilakukan pada tingkat fakultas.
Berdasarkan penggabungan dua komponen penilaian kinerja dosen tersebut,
78% dosen ITB mempunyai indeks kinerja rata-rata di atas 3 dan semakin
meningkat dari tahun 2013 ke 2016, sebagaimana dinyatakan pada Tabel D.5.
Selain FRK & FED, diadakan pula kuesioner dari mahasiswa terkait pelaksanaan
proses belajar mengajar yang diselenggarakan setiap dosen. Untuk manajemen
kualitas pelaksanaan tugas dosen dilakukan secara langsung oleh Ketua
Kelompok Keahlian.
Ada dua tipe penilaian dalam evaluasi kualitas tenaga pendukung, yaitu tipe
bulanan dan 3 bulanan (rekapitulasi) yang dilakukan oleh atasan langsung dari
tenaga pendukung tersebut. Sebagai bagian untuk pengendalian mutu,
diberlakukan kode etik bagi dosen dalam bentuk Peraturan Kode Etik Dosen ITB
dan ini dijadikan sebagai pegangan oleh Program Studi dan Fakultas.
1. Pengawasan oleh para koordinator dan tim yang ada di Program Studi bagi
tenaga kependidikan yang ada di Program Studi.
2. Pengawasan oleh para Wakil Dekan Sumber Daya di Fakultas/Sekolah bagi
tenaga kependidikan yang ada di Fakultas/sekolah.
3. Rapat kerja akhir tahun yang melibatkan seluruh sivitas akademik
Fakultas/Sekolah.
SD.9 Pengalaman akademik, riset dan kerja industri dosen ITB memadai
SD.10 Dosen ITB mempunyai informasi yang memadai tentang potensi kerjasama
dengan pendidikan tinggi di negara mereka belajar
SD.14 Indeks kinerja dosen ITB rata-rata di atas 3 dan semakin meningkat.
SD.15 Idealisme dan komitmen dosen ITB kepada kemajuan institusinya masih sangat
besar
SD.16 Citra diri yang positif sehingga memudahkan untuk mendapat kepercayaan
berbagai pihak yang berkepentingan
Dari sisi peluang, cukup banyak staf ITB yang memperoleh tanggungjawab
untuk melaksanakan tugas negara yang bersifat administratif/birokratis
sehingga membuka peluang kerja sama antar institusi yang berdampak pada
pemberdayaan SDM ITB lebih lanjut. Demikian pula banyaknya MoU yang
sudah dimiliki ITB dengan Universitas di luar negeri perlu ditindak lanjuti untuk
memfasilitasi terbinanya kerjasama staf dengan universitas luar negeri tempat
menempuh S2/S3, sehingga memungkinkan pelaksanaan joint research atau
community services.
Akan tetapi, ITB perlu mewaspadai sejumlah ancaman yang pasti terjadi akibat
globalisasi seperti masuknya pakar-pakar asing sebagai kompetitor dalam
meraih kerja sama dan munculnya berbagai universitas luar negeri yang
bermutu yang dapat meraih pasar ITB. Hal ini akan berdampak pada turunnya
sustainability ITB yang tentu saja berdampak pula pada kemampuan ITB untuk
memberikan daya dukung yang optimal bagi SDM-nya.
Strategi untuk komponen D. Sumber Daya Manusia dirangkum pada Tabel D.10.
Strategi SO Strategi WO
D-SO1: SD.3,5,6,8,9,13,16 – OD.2 D-WO1: WD.1 – OD.2
Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi terkemuka di Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi terkemuka di
luarnegeri dalam bidang pendidikan, penelitian dan luar negeri dalam bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengabdian kepada masyarakat untuk mengurangi
kapasitas penelitian dosen ITB ketergantungan pada dana Pemerintah
D-SO2: SD.1-10,15,16 – OD.1 D-WO2: WD.4 – OD.3,4
Merekrut lulusan berkualifikasi S3, berkompetensi tinggi Meningkatkan kualitas dan kuantitas program penelitian
dan dalam usia produktif untuk bekerja di ITB sebagai dan pengabdian masyarakat bersama dengan lembaga
dosen pemerintah dan industri di dalam negeri sebagai basis
peningkatan karir (jabatan fungsional) dosen ITB
Peluang D-SO3: SD.1-10,15,16 – OD.1 D-WO3: WD.3 – OD.1
(Opportunity) Merekrut dan membina SDM berkualifikasi minimum S1 Merekrut dan membina SDM berkualifikasi minimum S1
dan profesional dan dalam usia produktif sebagai Tenaga dan profesional dan dalam usia produktif sebagai Tenaga
Kependidikan, baik di tingkat staf, maupun manajemen Kependidikan, baik di tingkat staf, maupun manajemen
D-SO4: SD.7,8,11,12,16 – OD.1,2,4
Melakukan kerjasama dengan alumni dalam
menyelenggarakan staff internship untuk meningkatkan
level profesionalisme Tenaga Kependidikan ke level
internasional
D-SO5: SD.2,4,5,16 – OD.3
Meningkatkan kualitas dan kuantitas program penelitian
dan pengabdian masyarakat bersama dengan lembaga
pemerintah dan industri di dalam negeri sebagai bentuk
kontribusi ITB pada level nasional
Strategi SO Strategi WO
D-SO5: SD.2,4,5,16 – OD.2
Peluang Mengadakan program pengabdian masyarakat bersama
(Opportunity) dengan mitra-mitra ITB di luar negeri untuk memperkuat
posisi ITB di mata Internasional
Strategi ST Strategi WT
D-ST1: SD.1,2,3,4,9,16 – TD.1,2,4 D-WT1: WD.1 – TD.1,2,4
Memperkuat kerjasama penelitian lintas Fakultas/Sekolah Memperkuat kerjasama penelitian lintas Fakultas/Sekolah
untuk meningkatkan kualitas dan kemanfaatan kegiatan untuk meningkatkan kualitas dan kemanfaatan kegiatan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
D-ST2: SD.1,3,5,6,7,11 – TD.1,2,4 D-WT2: WD.1 – TD.1,2,4
Menyelenggarakan pelatihan reguler untuk meningkatkan Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi terkemuka di
kemampuan dosen dan tenaga kependidikan dalam luar negeri dalam bidang pendidikan, penelitian dan
menjalankan dan mengelola penelitian pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan
kualitas konten, mendukung sistem dan fasilitas riset, dan
Ancaman mengurangi ketergantungan pada dana pemerintah
(Threat)
D-WT3: WD.4 – TD.3
Menyusun dan menjalankan sistem penghargaan yang
menarik dan sanksi yang transparan sehingga dapat
mempertahankan dosen dan tenaga kependidikan unggulan
untuk tetap bekerja dan mengembangkan ITB
Strategi ST Strategi WT
D-ST5: SD.1,3,5,6,7,8,11,13,16 – TD.1,4 D-WT5: WD.3,4 – TD.5
Memperkuat kemitraan bidang penelitian dengan Menjalankan bimbingan karir secara reguler untuk
perguruan tinggi mitra di luar negeri yang produktif dalam meningkatkan kemampuan dosen dan tenaga kependidikan
riset, khususnya untuk meningkatkan kualitas konten dan merencanakan karirnya dan mengelola kelengkapan usulan
mendukung sistem dan fasilitas riset jabatan fungsionalnya.
D-ST6: SD. 1,3,5,6,7,8,11,13,16 – TD.1,4 D-WT6: WD.4 – TD.5
Menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi terkemuka di Meningkatkan fungsi pembinaan oleh dosen berjabatan
luar negeri dalam rangka merekrut mahasiswa domestik Lektor Kepala dan Guru Besar dalam Kelompok Keahlian
Ancaman dan internasional dan Program Studi untuk mendukung peningkatan jabatan
(Threat) fungsional dosen ITB
D-ST7: SD.11,14,15,16 – TD.3
Menyusun dan menjalankan sistem penghargaan yang
menarik dan sanksi yang transparan sehingga dapat
mempertahankan dosen dan tenaga kependidikan unggulan
untuk tetap bekerja dan mengembangkan ITB
D-ST8: SD.7,8,11 – TD.2
Meningkatkan jumlah visiting professor ke ITB untuk
mendorong peningkatan kualitas layanan akademik ke level
internasional
Pendidikan Keilmuan
Visi ITB
ITB menghasilkan para Penyusunan Kurikulum Rencana Tindak Lanjut
Menjadi Perguruan Penguasaan ilmu yang
profesional, peneliti dan Outcome Based Education
Tinggi yang unggul, komprehensif, wawasan
entrepreneur yang (OBE)
bermartabat, mandiri, yang luas, kesadaran
dan diakui dunia handal, dapat dipercaya,
akan pemanfaatannya,
serta memandu memiliki integritas dan Learner Centered
kemampuan dan naluri
perubahan yang mampu berjiwa kepeloporan yang Education (LCE)
meningkatkan pengembangan dan/atau
memberikan manfaat
kesejahteraan bangsa penerapannya secara
serta nilai tambah bagi Continuous Improvement
Indonesia dan dunia. mandiri maupun dengan
kemajuan ilmu
bekerjasama, termasuk
pengetahuan, teknologi, International
Misi ITB kerjasama antar disiplin
perekonomian, serta Accreditation and
Menciptakan, berbagi kesejahteraan rakyat dan Benchmarking Implementasi Kurikulum Evaluasi Kurikulum
Pengembangan
dan menerapkan ilmu bangsa.
pengetahuan, teknologi, Kepribadian
seni dan
kemanusiaan serta Menjunjung tinggi etika
menghasilkan sumber profesi, etos kerja yang
daya insani yang unggul patut diteladani,
untuk
menjadikan Indonesia menjunjung tinggi tata
dan dunia lebih baik. nilai yang luhur, sikap
yang patut diteladani
dalam kehidupan
masyarakat Lingkup Dukungan
Renstra ITB 2016-2020
Instrumen yang digunakan dalam evaluasi bersama Advisory Board adalah hasil
Tracer Study dan Survei Kepuasan Pengguna Lulusan. Secara institusional, ITB
telah menjalankan kedua instrumen ini sejak tahun 2011, dan menyediakan
layanannya untuk seluruh Program Sarjana sejak tahun 2013. Berdasarkan hasil
evaluasi inilah Program Studi menata pemutakhiran kurikulum untuk terus
meningkatkan relevansinya dengan kebutuhan para pemangku kepentingan.
Di sisi lain, masih terdapat Program Studi yang tingkat kesesuaian antara kuliah
dengan bidang kerja lulusannya kurang dari 50%, yaitu:
Tahun 2014: Biologi (36%), Desain Interior (35%), Desain Produk (39%),
Kriya (42%), Meteorologi (21%) dan Seni rupa (39%).
Tahun 2015: Astronomi (38%), Biologi (36%), Desain Komunikasi Visual
(47%), Desain Produk (40%), Fisika (43%), Kimia (21%), Kriya (44%),
Manajemen (49%), Meteorologi (42%), Oseanografi (37.5%), Seni Rupa
(33%), Teknik Material (47%)
Tahun 2016: Desain Produk (47%), Kriya (40%) dan Seni Rupa (45%)
Data di atas menjadi umpan balik bagi seluruh Program Studi untuk terus
meningkatkan upaya penyerapan lulusan dalam bidang kerja yang sesuai
dengan bidang keilmuannya. Data tersebut juga menjadi masukan bagi para
eksekutif ITB untuk merencanakan kegiatan peningkatan relevansi Program
Studi dengan kebutuhan pemangku kepentingan secara institusional.
Sesuai uraian pada Buku 3 bagian 5.1., struktur kurikulum 2013-2018 ditata
secara sistematik berdasarkan paradigma pendidikan berbasis capaian
(Outcome Based Education). Hal ini dimulai dari pemahaman terhadap Visi dan
Misi ITB, dilanjutkan dengan Visi dan Misi Fakultas/Sekolah. Berdasarkan Visi
dan Misi tersebut, serta diselaraskan dengan kebutuhan para pemangku
Pemetaan terhadap
Tujuan Pendidikan
No Capaian Pembelajaran
1 2 3
Sekilas pemetaan pada Gambar E.3 mirip dengan kebiasaan sebelum penerapan
OBE, yaitu pemetaan matakuliah berdasarkan mata kuliah pre-requisite dan co-
requisite. Namun, perlu diingat bahwa pemetaan mata kuliah berdasarkan pre-
requisite dan co-requisite terbatas pada pencapaian kompetensi hard skill
sesuai rumpun keilmuan (Body of Knowledge).
Aspek muatan lokal pada mata kuliah Program Studi yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga sudah masuk
Adapun pada tingkat institusional, ITB juga menyediakan kuliah pilihan yang
berorientasi kepada kepentingan masyarakat dan institusi sebagai berikut
Kepentingan
No Kode Nama Mata Kuliah
Masyarakat Institusi
1 KU4079 Pendidikan Anti Korupsi
2 KU4095 Kewirausahaan
3 KU4172 Hukum Perburuhan
4 KU4075 Hukum Lingkungan
KU4182 Komunikasi
5
Pembangunan
KU4273 Hukum Milik
6
Perindustrian
Derajat integrasi materi pembelajaran intra disiplin ilmu pada Kurikulum ITB
2013-2018 diatur pada SK Rektor ITB No: 284/SK/I1.A/PP/2012 tentang
Pedoman dan Format Penyusunan Kurikulum 2013-2018 ITB sebagai berikut:
Integrasi materi pembelajaran antar disiplin ilmu pada Kurikulum ITB 2013-
2018 dilaksanakan secara institusional melalui penyelenggaraan matakuliah-
mata kuliah wajib ITB. Adapun integrasi dalam lingkup yang lebih kecil, yaitu
antar disiplin ilmu lintas Program Studi maupun Fakultas/Sekolah, diatur
berdasarkan kesepakatan antar Fakultas/Sekolah.
Penyelenggaraan mata kuliah wajib ITB untuk setiap jenjang diatur pada SK
Rektor ITB No: 284/SK/I1.A/PP/2012 tentang Pedoman dan Format
Penyusunan Kurikulum 2013-2018 ITB sebagai berikut:
Gambar E.4. Pelaksanaan Presentasi Final dan Pameran Poster Proyek Rekayasa
Interdisiplin FTI Tahun 2016
Pelaksanaan mata kuliah ini telah berlangsung sejak tahun 2013. Dukungan
industri dalam hal berbagi kasus nyata dan penerapan protokol perancangan
sistem sangat besar perannya dalam mengembangkan kompetensi mahasiswa.
Berdasarkan rekam jejak dalam 4 tahun terakhir, maka mata kuliah ini
direncanakan untuk terus dilaksanakan dalam periode 2018-2023.
Untuk itu, struktur yang terkait kuliah pilihan ditata sebagai berikut:
1. Matakuliah Pilihan Tahap Sarjana dengan jumlah SKS minimal 15 SKS dan
terdiri dari:
a. Matakuliah Pilihan Program Studi, dan
b. Matakuliah Pilihan dari luar Program Studi yang besarnya minimal 3
SKS.
2. Matakuliah Minor yang ditawarkan untuk Program Studi lain, yang besarnya
antara 12-18 SKS, merupakan paket matakuliah yang dapat memberikan
salah satu sub-kemampuan dari kemampuan pokok yang diperoleh lulusan
Program Studi yang menawarkan. Paket Matakuliah Minor tersebut terdiri
dari sebagian mata kuliah pada butir 6. Pengambilan minor oleh mahasiswa
dapat membuat total SKS mahasiswa tersebut melebihi 144 SKS. Total SKS
yang diambil mahasiswa tidak boleh melebihi 160 SKS.
Ketua Program Studi dan dosen wali berperan besar dalam mengarahkan
harapan/kebutuhan mahasiswa dengan Tujuan Pendidikan dan Capaian
Lulusan Program Studi. Bagi dosen wali, upaya yang dilakukan antara lain
kegiatan perwalian akademik yang teratur, minimal 2 kali sepanjang semester
berjalan. Bagi Ketua Program Studi, upaya ini ditempuh melalui pertemuan yang
teratur setiap awal tahun dengan seluruh mahasiswa Program Studi.
Adapun interaksi antara mahasiswa dengan Ketua Program Studi dan Dosen
Wali difasilitasi tidak hanya melalui pertemuan perkuliahan dan praktek tatap
muka, melainkan juga melalui Sistem Informasi Akademik Si-X, jalur diskusi
pembelajaran sistem e-learning serta jalur komunikasi surat elektronik maupun
pesan teks. Seluruh komunikasi ini dijalankan sesuai tatakrama komunikasi
tertulis yang berlaku.
Aspek Lembaga
No Pengembangan Fasilitas Penyedia
Diri Layanan
1 Melanjutkan studi Bimbingan dan pengarahan untuk Ketua Program Studi
melanjutkan studi bagi mahasiswa dan Dosen Wali
yang berpotensi
Informasi Beasiswa Pascasarjana Sekolah Pascasarjana
2 Mengembangkan Bimbingan dan pengarahan untuk Ketua Program Studi
pribadi mengembangkan pribadi dan Dosen Wali
Bimbingan dan pengarahan untuk Lembaga Bimbingan
mengembangkan aspek psikologis dan Konseling ITB
sosial
Bimbingan dan pengarahan untuk Lembaga Bimbingan
mengembangkan keterampilan Karir ITB
profesional
Latihan berorganisasi dan Himpunan
kepemimpinan Mahasiswa Program
Studi, Unit Kegiatan
Mahasiswa
3 Memperoleh Bimbingan dan pengarahan untuk Ketua Program Studi
pengetahuan dan materi khusus sesuai bidang studi dan Dosen Program
pemahaman materi Studi
khusus sesuai
dengan bidang Kuliah tamu mengundang ilmuwan/ ITB, Fakultas/
studinya industriawan berpengalaman untuk Sekolah
memberikan wawasan pengembangan
ilmu
4 Mengembangkan Bimbingan dan pengarahan untuk Ketua Program Studi,
keterampilan yang keterampilan dalam laboratorium dan Dosen Program
dapat dialihkan workshop di Program Studi/Fakultas/ Studi, Koordinator
(transferable skills) Sekolah Laboratorium/
Workshop Fakultas/
Sekolah
Berhubung bobot SKS MKU terbatas, serta pelaksanaannya jatuh pada tahun-
tahun awal Program Sarjana, maka dasar-dasar kompetensi soft skill yang
diletakkan MKU beresiko terlupakan pada saat mahasiswa lulus. Padahal,
kompetensi komunikasi lisan dan tertulis, etika spiritual, profesional,
lingkungan dan kenegaraan, serta keteguhan dalam berusaha yang ditanamkan
Nama Mata
No SKS Capaian Lulusan
Kuliah
1 Tata Tulis Karya 2 (g) Kemampuan berkomunikasi secara
Ilmiah efektif
2 Bahasa Inggris 2 (g) Kemampuan berkomunikasi secara
efektif
3 Olah Raga 2 (f) Pemahaman terhadap tanggung jawab
dan etika profesional
(i) Pemahaman terhadap pentingnya dan
kemampuan untuk belajar sepanjang
hayat
4 Pendidikan 2 (d) Kemampuan untuk bekerjasama dalam
Kewarganegaraan tim yang multidisiplin
(f) Pemahaman terhadap tanggung jawab
dan etika profesional
(h) Wawasan yang luas untuk memahami
dampak solusi kerekayasaan dalam
konteks global, ekonomi, lingkungan
dan kemasyarakatan
(j) Pengetahuan tentang isu-isu
kontemporer
5 Agama dan Etika 2 (d) Kemampuan untuk bekerjasama dalam
tim yang multidisiplin
(f) Pemahaman terhadap tanggung jawab
dan etika profesional
(h) Wawasan yang luas untuk memahami
dampak solusi kerekayasaan dalam
konteks global, ekonomi, lingkungan
dan kemasyarakatan
(j) Pengetahuan tentang isu-isu
kontemporer
Hasil pemetaan ini digunakan sebagai dasar pemetaan dan penguatan Capaian
Lulusan terkait soft skill pada mata kuliah Program Studi. Pengembangan soft
skill pada berbagai mata kuliah lanjutan di Program Studi dilakukan melalui:
1. Penerapan ketentuan tata tulis karya ilmiah pada berbagai tugas esai,
laporan dan perancangan
2. Penerapan prinsip komunikasi verbal dan visual pada presentasi tugas
kuliah, seminar Tugas Akhir / Thesis / Disertasi, maupun diskusi-diskusi
dalam forum akademik
3. Penerapan etika spiritual, profesional dan kenegaraan, serta wawasan global,
ekonomi, sosial dan kemasyarakatan dalam menyusun solusi menghadapi
masalah sains, kerekayasaan, seni dan bisnis.
4. Penyelenggaraan mata kuliah etika profesi sesuai bidang ilmu
Sampai dengan tahun 2017, penerapan hal ini berlangsung intensif pada
Program Studi yang telah mendapatkan, maupun yang sedang mempersiapkan
akreditasi internasional. Adapun untuk Program Studi di luar kelompok tersebut,
masih diperlukan upaya sosialisasi dan pembimbingan secara institusional.
Pemetaan Capaian Lulusan pada mata kuliah seperti yang telah diuraikan pada
bagian E.3 dan dicontohkan pada bagian E.4.1 sangat berguna dalam
memberikan arahan yang jelas untuk:
Peran ini sering di salah artikan sebagai dosen bersikap pasif, dan membiarkan
mahasiswa mencari sendiri bahan pembelajaran yang relevan. Sebaliknya, peran
dosen sebagai fasilitator dalam LCE justru sangat kompleks. Pada awal proses
pembelajaran, dosen harus menyediakan dan menyampaikan materi esensial,
agar mahasiswa mempunyai bekal yang cukup untuk bereksplorasi untuk
melengkapi pengetahuannya. Selama proses pembelajaran, dosen perlu
mendorong mahasiswa agar bertanggung jawab melaksanakan eksplorasi
keilmuan, dengan menetapkan kinerja yang diharapkan. Menuju akhir proses
pembelajaran, dosen juga harus mengarahkan eksplorasi mahasiswa untuk
memaksimalkan penguasaan kompetensi, keterampilan dan perilaku yang
diamanatkan dalam Capaian Lulusan. Dengan demikian, dalam skema LCE,
dosen justru mempersiapkan skenario yang kompleks, karena tetap bertanggung
jawab memastikan bahwa materi pembelajaran tercapai, sambil
mengkondisikan kelas agar mahasiswa mempunyai rasa kepemilikan dan
tanggung jawab yang besar terhadap seluruh proses pembelajaran.
Jumlah
No. Fakultas
Komputer
1. FMIPA 360
2. SITH 91
3. SF 90
4. FTI 220
5. FITB 50
6. SAPPK 93
7. SBM 300
8. FTMD 68
9. STEI 594
10. FTSL 50
12. FSRD 50
Kerjasama dengan ikatan alumni serta pihak industri sebagai penyedia fasilitas
kerja praktek maupun magang industri dikelola oleh Program Studi dalam
koordinasi Fakultas/Sekolah. Program Studi bertugas menyeleksi mahasiswa
agar cocok dengan industri yang dituju, sedangkan Fakultas/Sekolah
memfasilitasi hubungan kerjasama dengan industri melalui Nota Kesepahaman
maupun Nota Kerjasama.
Baik di tingkat Prodi, Fakultas / Sekolah maupun ITB, penilaian kemajuan dan
keberhasilan belajar terdiri dari:
Gambar ini menunjukkan rata-rata nilai akhir mahasiswa per mata kuliah,
disandingkan dengan persepsi mahasiswa terhadap penyelenggaraan mata
kuliah tersebut. Baik nilai akhir maupun nilai persepsi mahasiswa ditampilkan
dalam skala nilai 0-4. Dengan mengamati kedua nilai ini bersama-sama,
Program Studi dapat menganalisis kondisi pembelajaran pada mata kuliah yang
bersangkutan. Bila kedua nilai tinggi, maka hal itu menunjukkan suasana
pembelajaran yang positif dan berdampak pada tingginya prestasi mahasiswa.
Sebaliknya, bila terdapat kesenjangan yang besar antara kedua nilai tersebut,
maka perlu dilaksanakan analisis lebih lanjut tentang suasana pembelajaran di
kelas yang bersangkutan, disertai rencana perbaikan berkelanjutan. Rencana ini
dapat meliputi:
Sesuai lingkup perbaikannya, maka rencana pada butir 1-4 dapat dilaksanakan
langsung di tingkat Program Studi, sedangkan rencana perbaikan butir 5
membutuhkan persetujuan Dekan dan Senat Akademik ITB.
n1k1 n2 k2 nm km
NR, IP, IPK
k1 k2 km
dengan:
k1, k2, …, km adalah besarnya SKS mata kuliah yang diambil
subskrip 1, 2, ….., m adalah mata kuliah yang diambil
n1, n2, …, nm adalah nilai angka mata kuliah termaksud.
15. Perhitungan NR, IP, dan IPK ini tidak memperhitungkan nilai mata kuliah
yang diambil di universitas/perguruan tinggi lain, mata kuliah yang akan
digunakan pada jenjang yang lebih tinggi oleh mahasiswa yang mengikuti
penyatuan program pendidikan, mata kuliah bernilai T yang sifatnya belum
lengkap.
16. Untuk menyelesaikan pendidikan Program Sarjana, setiap mahasiswa dapat
dinyatakan lulus jika:
a. Telah mengambil semua mata kuliah yang disyaratkan oleh kurikulum
Program Sarjana dan dinyatakan lulus yaitu tanpa nilai E atau T dan IP
≥ 2,00 (dua koma nol) pada Tahap Persiapan Bersama, dan tanpa nilai
D, E, atau T pada Tahap Sarjana.
b. Telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan program studi
seperti penyelesaian Laporan Tugas Akhir yang disetujui pembimbing,
kerja praktek, dan tugas-tugas lainnya.
c. Telah dilaporkan kelulusannya oleh Fakultas/Sekolah secara resmi dan
tertulis kepada Direktur Pendidikan ITB
17. Untuk menyelesaikan pendidikan Program Magister, setiap mahasiswa
dapat dinyatakan lulus jika:
a. Telah mengambil semua mata kuliah yang disyaratkan untuk Program
Magister dan dinyatakan lulus tanpa nilai D, E, atau T.
b. Mencapai IP ≥ 2.75 (dua koma tujuh lima).
c. Telah menyerahkan tesis magister yang disetujui oleh pembimbing dan
persyaratan lainnya kepada Fakultas/Sekolah masing-masing dan telah
dilaporkan kepada Sekolah Pascasarjana.
d. Memenuhi semua persyaratan lain yang ditetapkan oleh Sekolah
Pascasarjana.
e. Telah dilaporkan kelulusannya oleh Fakultas/Sekolah Pelaksana
Program secara resmi dan tertulis kepada Dekan Sekolah Pascasarjana
ITB dan Direktur Pendidikan ITB.
18. Untuk menyelesaikan pendidikan Program Doktor, setiap mahasiswa dapat
dinyatakan lulus jika:
Penentuan yudisium untuk pada akhir jenjang pendidikan di ITB diatur pada
dokumen formal sebagai berikut:
Catatan:
Gambar E.7 sampai Gambar E.9 menunjukkan bahwa pada periode 2011-2015
secara keseluruhan persepsi mahasiswa terhadap kemampuan dosen, komitmen
dosen, serta penyelenggaraan kuliah cenderung terus meningkat. Hal ini selaras
pula dengan peningkatan IPK rata-rata mahasiswa pada periode 2011-2015 yang
ditunjukkan pada Gambar E.6. Hasil ini menunjukkan bahwa Berbagai
Fakultas/Sekolah di ITB terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajarannya.
Mahasiswa juga merespon upaya tersebut, terlihat dari positifnya peningkatan persepsi
dan IPK rata-rata yang mereka capai.
Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan dosen dan mahasiswa tercermin dari
jumlah dan kualitas kegiatan ilmiah yang diikuti, baik secara sendiri-sendiri
maupun secara bersamasama. Dana ITB dan institusi dari dalam dan luar negeri
terus meningkat. Ini menandakan meningkatnya kepercayaan mitra institusi
terhadap kualitas penelitian ITB. Hal serupa juga tampak pada kegiatan-
kegiatan pengabdian pada masyarakat.
1400
1200 Penelitian PkM
1000 878
794
Jumlah
800 746
677
600 555 557
400
200
0
2014 2015 2016
Tahun
2000
Penelitian Publikasi
1500 1286
1012
Jumlah
1023
1000
677
555 557
500
0
2014 2015 2016
Tahun
888 Keterlibatan
2016 1423 Mahasiswa
Penelitian &
666 PkM
2015
Tahun
1351
630
2014 1433
Berdasarkan data yang ada, animo mahasiswa ITB untuk mengikuti PKM berada
dalam kategori yang baik setiap tahunnya. Ringkasan tentang jumlah kegiatan
dan besarnya total dana per tahun yang digunakan untuk kegiatan PKM
ditunjukkan pada Gambar E.13 dan Gambar E.14. Seperti dapat dilihat pada
gambar-gambar tersebut, bahwa jumlah kegiatan PKM mahasiswa ITB setiap
tahunnya memiliki jumlah yang tinggi. Meskipun tahun 2016 menunjukkan
jumlah yang menurun, namun nilai tersebut masih cukup berada dalam kategori
baik. Jika mengambil nilai rata-rata tiap bulan, mahasiswa ITB mengikuti 2-3
kegiatan PKM dalam setiap bulan di tahun 2016. Topik yang beragam dan
membutuhkan komitmen yang baik dari mahasiswa untuk melakukan kegiatan
PKM tersebut. Besarnya dana yang digunakan untuk menyelenggarakan
kegiatan tersebut sejalan dengan jumlah kegiatan pada ketiga tahun tersebut.
100
80
60 54
40
20
0
2014 2015 2016
Tahun
800
600
382
400
200
0
2014 2015 2016
Tahun
Gambar E.14. Jumlah Total Dana Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ITB
Tahun 2014-2016
Laporan Tracer Study yang telah diterbitkan sejak tahun 2011 antara lain
memotret persepsi lulusan ITB tentang kompetensi yang dikuasainya,
dibandingkan dengan yang diharapkan dan disiapkan oleh ITB dalam
pendidikan program Sarjana. Secara keseluruhan, para lulusan ITB
menyampaikan persepsi mereka tentang 28 kompetensi yang meliputi 8 hard
skills dan 20 soft skills yang dianggap penting dalam dunia kerja. Pada uraian
ini, dipilih sebagian dari hard skills dan soft skills untuk mewakili analisis
terhadap 28 kompetensi tersebut.
Gambar E.15 dan Gambar E.16 menampilkan persepsi lulusan terhadap dua
hard skill, yaitu pengetahuan sesuai disiplin ilmu, dan keterampilan
mengoperasikan komputer. Skala yang digunakan adalah 0-5, di mana nilai 0
menunjukkan persepsi yang sangat rendah dan sebaliknya nilai 5 menunjukkan
persepsi sangat tinggi. Gambar E.16 menampilkan persepsi lulusan terhadap
empat soft skill, seperti kemampuan komunikasi, kerja mandiri, kerja dalam tim
serta kemampuan bekerja sepanjang hayat. Responden yang terlibat pada
analisis ini adalah lulusan eks mahasiswa angkatan 2005 yang disurvei pada
tahun 2012 (Kode: 2012(2005)) sampai dengan angkatan 2009 yang disurvei
pada tahun 2016 (Kode: 2016(2009)).
Hal yang menarik adalah persepsi terhadap kompetensi hard skill relatif
konsisten dari tahun 2012 sampai 2016. Sebaliknya, persepsi terhadap
pembekalan yang diberikan ITB terhadap soft skill mengalami peningkatan
signifikan selama periode 2012 – 2016. Hal ini menunjukkan tumbuhnya
perhatian ITB terhadap pembentukan soft skill, meskipun masih perlu
pengembangan yang signifikan.
Secara garis besar, Gambar E.17 dan Gambar E.18 memberikan gambaran
bahwa pengguna lulusan tingkat menganggap soft skill (>4.6) lebih penting
daripada hard skill (4.4-4.4). Tingkat kepuasan pengguna terhadap kompetensi
lulusan ITB umumnya lebih rendah daripada harapannya, dan terdapat selisih
antara harapan dan kepuasan yang lebih besar pada soft skill. Hal ini sekali lagi
merupakan masukan bagi ITB untuk secara sistematik membangun soft skill
mahasiswa melalui berbagai kegiatan kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra-
kurikuler.
Rata-rata masa penyelesaian studi mahasiswa ITB serta IPK lulusan dalam tiga
tahun akademik terakhir disampaikan pada Gambar E.19 dan Gambar E.20.
Rata-rata masa studi Program Sarjana adalah 4.46 tahun dengan IPK 3.26. Rata-
rata masa studi Program Magister adalah 2.16 tahun dengan IPK 3.56, dan untuk
Program Doktor rata-rata masa studi 5.26 tahun dengan IPK 3.60. Masa studi
seluruh program cenderung memendek, sementara IPK cenderung meningkat.
Hal ini mengindikasikan peningkatan kualitas proses pendidikan dan
pembimbingan akademik mahasiswa, baik oleh dosen wali maupun
pembimbing Tugas Akhir tingkat Sarjana, Thesis tingkat Magister serta Disertasi
tingkat Doktor.
Berdasarkan Gambar E.21 dan Gambar E.22 tampak adanya selisih / gap antara
tingkat kepentingan dalam sudut pandang pengguna lulusan dengan
kepuasannya pada aspek hard skill dan soft skill. Hal ini menjadi masukan
penting bagi setiap Program Studi di ITB untuk terus menata sistem
pendidikannya.
Gambar E.23. Contoh Penelitian Mahasiswa dalam Program Kurikuler Tahun 2014-
2016
Kode
Judul Nama Mahasiswa S1/S2/S3 Tahun
Fakultas
SITH Konstruksi dan Ekspresi Nuke Febryana S1 2014
CYP450 3A4 pada
Escherichia coli untuk
Pengembangan Biosensor
Deteksi Aflatoksin Berbasis
Whole Cell
FMIPA Penumbuhan dan Ferdian Oktavianto S S1 2015
karakterisasi lapisan tipis (10211080)
high-k material berbasis
metal oksida menggunakan
teknik PVD untuk aplikasi
devais elektronik
FTSL Pengembangan Stasiun Yan Syafri Hidayat S1 2016
Bikesharing dengan Aplikasi
Teknologi Penggunaan NFC
Smart Card
FTI Model Sistem Usaha untuk Siti Rosimah, ST.,MT S2 2014
Pengembangan Industri
Kreatif Jawa Barat
FSRD Diversifikasi Desain Mebel Yogie Candra Bhumi S2 2015
Bambu Melalui Teknik Pasak
Sebagai Elemen Interior
Rumah Tinggal
FTMD Rancang Bangun Prototipe Lies Banowati S2 2016
Alat Bantu Medis Boston
Brace Scoliosis Dengan
Menggunakan Bahan
Komposit Rami/HDPE
FTTM Pengembangan Perangkat Rudy Kusdiantara, S3 2014
Lunak Untuk Prediksi S.Si., M.Si.
Terbentuknya Kondensat
Pada Jaringan Pipa Transmisi
Gas Alam
SAPPK Kajian Kearifan Lokal Sistem Ir. Sahid Mochtar, S3 2015
Pengawetan Bambu Sebagai MT
Material Berkelanjutan Pada
Rumah Tinggal Masyarakat
Jawa Barat
STEI Rancang Bangun Next Marzuki, S.Kom., S3 2016
Generation Traffic Light M.Kom
Revolution Sistem Menuju
Prototype ITS dengan
Technology Readiness Level 7
Program
Judul Nama Mahasiswa S1 Tahun
Studi
Pemanfaatan Biopigmen
Kimia Mikroalga Sebagai Dye Hestin Permatasari S1 2014
Sensitizer Sel Surya
Sistem Kendali Kursi Roda
Teknik Berbasis Gelombang Otak Stephen Andronicus
S1 2014
Fisika dengan Kontrol Navigasi Yanto
Robotik
AGREEFASY (Agriculture
Engineering Farming System):
Rekayasa Pemanfaatan Azolla, Bebek Muhammad Naufal
S1 2015
Pertanian dan Ikan Berbasis Metode SRI Rizqulloh
sebagai Inovasi Sistem
Pertanian Padi Terpadu
Pemupukan Kebun
Aeronotika
Menggunakan Pesawat Nur Azizah Dewi
dan S1 2015
Nirawak dengan Sistem Kurniasari
Astronotika
Kendali Otomatis
Lipid Nanostruktur Gel Lidah
Sains dan
Buaya dan Ekstrak Seledri
Teknologi Yuyu Anisa Maisyara S1 2016
sebagai Terapi Non Invasif
Farmasi
Bagi Penderita Alopecia Areata
ICHAS (Integrated Carbon
dioxide Hazard Alert System) :
Integrasi Pendeteksi CO2 dan
Teknik Bintang Alfian Nur
Sistem Evakuasi Berbasis S1 2016
Geologi Rachman
Teknologi Nirkabel sebagai
Upaya Menuju Indonesia Zero
Victim Gunung Api
OE.2 Peminat Program Fastrack dan Double Degree meningkat setiap tahun
Dukungan dan kepercayaan dari para pemangku kepentingan ITB yang terdiri
dari dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, pemerintah, dan
OE.3
masyarakat dan industri sebagai pengguna lulusan; terhadap rencana
penyelenggaraan pendidikan ITB sangat besar.
Jumlah lembaga pemerintahan dan industri yang berminat menjadi mitra ITB
OE.4 dalam pengembangan sistem pendidikan, pelaksanaan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat cukup banyak.
Jumlah dan potensi alumni sebagai jejaring ITB cukup besar dalam menyokong
OE.5 pelaksanaan program pendidikan ITB, seperti penyediaan beasiswa, endowment-
funds, kolaborasi riset, dan investasi.
Jumlah perguruan tinggi mitra di luar negeri yang berminat melaksanakan
OE.6
kerjasama dengan ITB cukup besar
Strategi SO Strategi WO
E-SO1: SE.1-7 – OE.1,2,3 E-WO1: WE.2 – OE1,2,3
Meningkatkan promosi program pendidikan ITB dengan Meningkatkan promosi program pendidikan ITB dengan
menekankan relevansi kurikulum dengan kebutuhan menekankan relevansi kurikulum dengan kebutuhan
pengguna lulusan, kepada masyarakat yang terdiri dari pengguna lulusan, kepada masyarakat yang terdiri dari
siswa SMU/SMK, lulusan Program Sarjana, orang tua, guru, siswa SMU/SMK, lulusan Program Sarjana, orang tua, guru,
industri, universitas binaan dan lembaga penelitian industri, universitas binaan dan lembaga penelitian
E-SO2: SE.8,9,10,13,14 – OE.1,3,5 E-WO2: WE.1,3 – OE.1,2,3
Meningkatkan jumlah sinergi antara program Menyelenggarakan pembinaan intensif pada Program Studi
pengembangan diri mahasiswa di bidang kurikuler dan untuk meningkatkan kualitas perencanaan, dokumentasi
non-kurikuler dengan kegiatan pengabdian kepada dan implementasi kurikulum, khususnya untuk memenuhi
masyarakat yang dilaksanakan dosen ITB dan Capaian Lulusan yang ditetapkan, baik hard skill maupun
Peluang
mengembangkan paradigma LCE soft skill
(Opportunity)
E-SO3: SE.11,12 – OE.1-5 E-WO3: WE.1,2 – OE.1,2,6
Meningkatkan keterlibatan para pemangku kepentingan Menyelenggarakan pembinaan intensif pada Program Studi
dan alumni untuk mendukung penyelenggaraan menyokong untuk meningkatkan sinergi keilmuan intra bidang studi,
pelaksanaan program pendidikan ITB, seperti penyediaan khususnya untuk mendukung program Fastrack serta
beasiswa, endowment-funds, kolaborasi riset, khususnya Double Degree
untuk Program Pascasarjana
E-SO4: SE.5,10,11, – OE.6 E-WO4: WE.4 – OE.1,3
Memaksimalkan pendayagunaan sarana teknologi informasi Memperluas lingkup pelaksanaan Tracer Study dan Survei
dan sarana teleconference ITB untuk kolaborasi pendidikan Kepuasan Pengguna Lulusan untuk Program Pascasarjana
lintas kampus, baik dengan perguruan tinggi di dalam
maupun di luar negeri
Strategi SO Strategi WO
E-SO5: SE.15 – OE.4,5, E-WO5: WE.1 – OE1,2,5
Meningkatkan komunikasi dengan pihak pengguna lulusan Merekrut dan membina sumberdaya kesekretariatan dan
untuk meningkatkan penyerapan lulusan ITB di dunia kerja pengarsipan untuk mengelola informasi kegiatan layanan
kemahasiswaan dengan baik sehingga dapat digunakan
Peluang sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan
(Opportunity) dalam pengembangan kurikulum, baik di tingkat Program
Studi, maupun di tingkat ITB
E-WO6: WE.2 – OE.1,2,4,5
Meningkatkan keterlibatan para pemangku kepentingan
dan alumni untuk mendukung penyelenggaraan menyokong
pelaksanaan program pendidikan ITB, seperti penyediaan
beasiswa, endowment-funds, kolaborasi riset
Strategi ST Strategi WT
E-ST1: SE.1-10 – TE.1,2, E-WT1: WE.2,4 – TE.1,2
Meningkatkan keterlibatan para pemangku kepentingan Meningkatkan keterlibatan para pemangku kepentingan
dan alumni untuk mendukung penyelenggaraan menyokong dan alumni untuk mendukung penyelenggaraan menyokong
pelaksanaan program pendidikan ITB, seperti penyediaan pelaksanaan program pendidikan ITB, seperti penyediaan
beasiswa, endowment-funds, kolaborasi riset, khususnya beasiswa, endowment-funds, kolaborasi riset, khususnya
Ancaman untuk Program Pascasarjana untuk Program Pascasarjana
(Threat)
E-WT2: WE.1,2,3,4 – TE.1,2
Menyelenggarakan pembinaan intensif pada Program Studi
untuk meningkatkan kualitas perencanaan, dokumentasi
dan implementasi kurikulum, khususnya untuk memenuhi
Capaian Lulusan yang ditetapkan, baik hard skill maupun
soft skill
Strategi ST Strategi WT
E-WT3: WE.1,2,3,4 – TE.1,2
Ancaman Menjalankan sunset audit untuk Program Studi yang tetap
berkinerja rendah meskipun telah menjalani pembinaan
(Threat)
intensif dalam pengembangan kurikulum serta
pembimbingan mahasiswa. Mahasiswa Program Studi yang
bersangkutan diserap/digabung ke Program Studi yang
berkinerja baik.
Alokasi dana yang dianggarkan untuk UKA (Unit Kegiatan Akademik) dan UKP
(Unit Kegiatan Pendukung) untuk membiayai kegiatan operasi mencakup
elemen biaya belanja pegawai, belanja barang, belanja jasa, dan modal. Elemen-
elemen biaya tersebut tercakup dalam dua kelompok program kerja, yaitu
Kelangsungan Operasi dan Pengembangan. Aktivitas yang tercakup ke
Kelangsungan Operasi meliputi Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, Pendukung Akademik, Layanan Mahasiswa, Operasi dan
Pemeliharaan, Administrasi dan Umum, Beasiswa, Kemitraan dan Auxilliary
Venture, dan Kerjasama Pendidikan. Program Kerja Pengembangan meliputi
Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Organisasi dan
Manajemen, Inovasi dan Entrepreneurship, Sarana dan Prasarana, Sumber
Daya Manusia, dan Pendanaan.
Pencapaian kinerja dapat dilihat dari perbandingan alokasi dana dan realisasi
penyerapan. Capaian kinerja ITB pada periode 2014-2016 masing-masing
87.45% (2014), 86.1% (2015) dan 62.41% (2016) sesuai pada Tabel F.1.
Berdasarkan tabel realisasi dana di atas, dapat disimpulkan bahwa dana yang
terserap dari rencana implementasi anggaran yang telah tersedia tidak dapat
mencapai 100%, namun, seluruh program yang telah direncanakan untuk tahun
2014- 2016 mampu terealisasi dengan baik. Hal ini disebabkan beberapa faktor,
diantaranya ada keterlambatan penyiapan sistem administrasi yang dalam
implementasi anggaran ITB 2014, khususnya terkait dengan belanja pegawai
dan honor. Selain itu ada ketidakjelasan ketentuan penggunaan anggaran
pemerintah (DIPA‐BOPTN) menyebabkan keterlambatan pelaksanaan kegiatan
dan penyerapan anggaran.
Sesuai dengan statuta ITB sebagai institusi nirlaba berbentuk PTN-BH, ITB
membuat peraturan dan kebijakan keuangan tersendiri sebagai pedoman dalam
mengelola keuangan yang sesuai dengan jenis dan ruang lingkup institusi
pendidikan. Sesuai amanat PP No. 65 tahun 2013 tentang Statuta ITB, pasal 59
ayat (1) tentang kekayaan dan pendapatan ITB yang dikelola secara mandiri dan
terintegrasi oleh Rektor sebagai pimpinan PT dengan memperhatikan prinsip
efektivitas, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas. Pengelolaan dilakukan
dalam satu sistem, tata cara, dan prosedur pengelolaan yang mengacu kepada
sistem perencanaan dan pengelolaan kekayaan ITB. Dalam melaksanakan
tanggung jawabnya sebagai pelaksana rencana kerja dan anggaran, Rektor
menunjuk satu atau lebih Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan untuk
melaksanakan tugas pengelolaan keuangan dan kebendaharaan dalam rangka
pelaksanaan anggaran belanja, rektor mendelegasikan kewenangannya kepada
Direktorat Keuangan ITB.
Seluruh penggunaan dana di ITB pada setiap tahun berjalan selalu mengacu
pada RKA tahunan yang telah disusun pada tahun sebelumnya. Hal ini sudah
menjadi ketetapan di ITB bahwa penggunaan dana tidak boleh menyimpang dari
program kerja yang tertuang pada RKAT, yang mana RKAT disusun oleh unit
kerja pengelola yang kemudian mendapat persetujuan dan pengesahan dari
MWA. Unit kerja pengelola meliputi:
Auditor independen yang dipilih ITB untuk melakukan audit keuangan ITB
adalah kantor akuntan publik:
Hasil audit pada tahun 2014, 2015, dan tahun 2016 dapat dilihat pada Lampiran
[11] pada Buku 3 Borang Akreditasi yang menampilkan Laporan Auditor
Independen untuk ITB pada tahun 2014, 2015, dan 2016.
Dari hasil audit tim auditor independen tahun 2014, 2015 dan 2016 tampak
laporan pengelolaan keuangan ITB adalah WTP (wajar tanpa pengecualian)
yang mengindikasikan bahwa pengelolaan keuangan ITB sangat efektif, efisien,
akuntabel, transparan, dan kredibel.
TARGET
CAPAIAN TARGET KINERJA (Miliar Rupiah)
CAPAIAN
TAHUN 2015
PROGRAM 2020
NO INDIKATOR
STRATEGIS
(Miliar 2016 2017 2018 2019 2020
(Miliar
Rupiah)
Rupiah)
Jumlah dana
a. 186 301 205 226 248 273 301
dari kemitraan
Jumlah dana
b. 531 930 622 679 748 830 930
dari APBN
Jumlah “Dana
c. NA 6,4 5 5,3 5,8 6 6,4
Peningkatan upaya Lestari”
perolehan Jumlah dana
1. d. 609 812 664 697 733 771 812
pendanaan “multi dari masyarakat
sumber”
Jumlah dana
dari hibah/
e. 103 132 109 114 120 126 132
penerimaan
lainnya
Fund-raising
f. NA 1000 200 400 600 800 1000
campaign
Monitoring,
Persentase
evaluasi, dan
serapan
fasilitasi
2. a. anggaran NA 100% 85% 90% 95% 100% 100%
implementasi
pelaksanaan
program dan
program
anggaran
Gambar F.1. Bagan Perbandingan Rencana Pendanaan Satuan Akademik ITB 2014
Gambar F.2. Bagan Perbandingan Sumber Pembiayaan pada Tahun Anggaran 2015
Dari data tiga tahun (2014, 2015 dan 2016) rencana pendanaan yang ditampilkan pada
Gambar F.1, Gambar F.2 dan Gambar F.3 tampak sangat jelas pengadaan dana di ITB
terjamin keberadaannya. Jumlah pendanaan tampak sangat memadai untuk
penyelenggaraan kelangsungan operasi dan program pengembangan di ITB. Namun
demikian karena beberapa komponen penerimaan dana berasal dari sumber luar ITB
seperti dana dari pemerintah (dana APBN) sering menimbulkan permasalahan pada
ketersediaan keuangan ITB, misalnya:
F.4.1. Pengelolaan
ITB memiliki otonomi dalam pengelolaan sarana dan prasarana, seperti yang
disebutkan Pasal 56 PP Nomor 65 Tahun 2013 tentang Statuta Institut Teknologi
Bandung. Ketentuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana ITB diatur dengan Peraturan
Rektor ITB Nomor 266/PER/I1.A/HK/2014 tentang Sistem Pengelolaan, Prosedur
Pendayagunaan, Sistem Akuntansi dan Pelaporan Sarana dan Prasarana ITB PTN BH,
Pengelolaan sarana dan prasarana di ITB dilakukan oleh Direktorat Sarana dan
Prasarana. Direktorat ini merupakan direktorat yang dibawahi oleh Wakil Rektor
bidang Sumberdaya dan Organisasi, bersama dengan direktorat dan UPT lainnya yaitu
Direktorat Kepegawaian, Direktorat Logistik, UPT Pengembangan Manusia dan
Organisasi, UPT Layanan Kesehatan, dan UPT K3L. Pengelolaan Sarana dan
Prasarana dilakukan oleh sistem terpadu dengan pendelegasian wewenang sesuai
prinsip ITB, berupa kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk aspek
pengembangan, pencatatan, pemanfaatan/penetapan penggunaan, keamanan dan
keselamatan penggunaan, serta pemeliharaan/perbaikan kebersihan. Kebijakan
keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana juga dirumuskan dan
dike luarkan oleh UPT K3L ITB.
F.4.2. Pemanfaatan
Penerima manfaat dari pembangunan sarana dan prasarana adalah seluruh civitas
academica ITB seperti mahasiswa, dosen dan tenaga pendidik. Selain itu, tentu saja
penerima manfaat dari sarana dan prasarana yang tersedia di ITB adalah pemangku
kepentingan selain civitas academica internal ITB, yaitu mitra kerjasama, alumni dan
pemerintah. Pemerintah yang membiayai ITB berkepentingan terhadap ITB sebagai
PT tempat pengembangan IPTEK dan pengembangan sumber daya manusia terdepan
di Indonesia.
F.4.3. Pemeliharaan/Perbaikan/Kebersihan
Pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana serta kebersihan lingkungan ITB
berada dibawah pengawasan WRSO khususnya di Direktorat Sarana dan Prasarana
(DitSP). Pengelolaan dilakukan oleh direktorat sarana dan prasarana yang meliputi
kegiatan, pemeliharaan, perawatan, distribusi dan pendayagunaan aset ITB.
Direktorat Sarana Prasarana melakukan inventarisasi aset ITB, mengembangkan
sistem monitoring pemanfaatan dan status aset ITB berbasis ICT bersama Direktorat
1. Berbagai Standard Operating Prosedure (SOP) telah dike luarkan oleh UPT K3L
yang senantiasa menjadi ITB, kampus yang tertib, aman, sehat dan selamat.
2. Untuk mencegah terjadinya kebakaran yang dapat menghasilkan korban dan
kerusakan parah pada bangunan, maka salah satu program UPT K3L yaitu
pemeliharaan dan perbaikan sprinkler telah dilakukan di kantor pusat ITB.
3. UPT K3L juga melakukan program inventarisasi hazard dan risiko lingkungan
kerja dengan melakukan inspeksi kantin, inspeksi gedung dan inspeksi
laboratorium yang dilakukan rutin setiap tahunnya. Program ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja sehingga seluruh civitas akademika ITB
dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman.
4. Untuk menanggulangi permasalahan terkait limbah yang banyak dihasilkan dari
kegiatan laboratorium, UPT K3L memiliki program rutin yaitu pengangkutan
limbah B3 dengan bekerjasama dengan pihak ketiga. Hal ini dikarenakan ITB tidak
memiliki unit pengolahan limbah. Sehingga, untuk mencegah terjadinya kejadian
yang tidak diinginkan baik itu ledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan akibat
limbah berbahaya dan beracun (B3) yang dihasilkan maka UPT K3L rutin
melakukan kegiatan pengangkutan. Selain kegiatan pengangkutan, UPT K3L juga
sedang merencanakan Tempat Penyimpanan Limbah (TPS) bahan berbahaya dan
beracun yang sesuai dengan ketentuan sehingga dapat meminimalisir bahkan
mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan baik itu lingkungan
kampus ITB maupun lingkungan sekitar kampus ITB.
5. UPT K3L ITB menyelenggarakan kegiatan Workshop K3L sebagai upaya UPT K3L
ITB dalam membangun dan menerapkan budaya K3 di lingkungan Perguruan
Tinggi. Workshop ini dilaksanakan dengan target membantu peserta workshop
untuk membuat program, menyusun infrastruktur dan mengimplementasikan
budaya K3 di lingkungan Perguruan Tinggi.
Saat ini, ITB memiliki total lahan sebesar 82,09 ha dengan lahan di kampus ITB
Ganesha dan sekitarnya sebesar 37,09 ha, dengan komposisi kampus utama di jalan
Ganesha sebesar 28,68 ha (77,33%), kampus utara 2,81 ha (7,58%), kampus selatan
4,3 ha (11,59%), Kantor Rektorat 0,94 ha (7,58%), Kantor MWA dan SA 0,08 ha
(0,97%)5. Lahan di kampus ITB Jatinangor 45 ha. Dari luas lahan sekian, luas total
berupa bangunan/gedung di ITB adalah sebesar 359.274,37 m2.
Sangat jelas terlihat bahwa mutu seluruh gedung, ruang kuliah, laboratorium dan
perpustakaan pada umumnya sangat baik dan sangat terawat. Bahkan ITB mampu
membangun gedung-gedung baru sebagai prasarana tambahan penunjang kegiatan
akademik dan non-akademik yang mutunya sangat baik dan modern dilengkapi
dengan fasilitas pendukung seperti lift, AC, toilet, lobby lahan parkir yang sangat
memadai. Prasarana tambahan yang telah dibangun pada tahun 2014 adalah Gedung
Riset dan Museum Energi dan Mineral ITB, yang diteruskan pembangunannya sampai
tahun 2017. Selain prasarana utama terdapat prasarana tambahan dalam tiga tahun
terakhir seperti Gedung Riset dan Museum Energi dan Mineral, Konstruksi FTTM
lantai 9, Gedung CADL, CAS, CRCS dan CIBE, dan seterusnya. Daftar prasarana
tambahan yang dikelola tiga tahun terakhir, dan rencana investasi untuk prasarana
dalam lima tahun mendatang dapat dilihat pada Buku 3 Borang Akreditasi Poin 6.2.4.
Fasilitas komputasi di ITB terdiri dari fasilitas komputasi yang ada di bawah tanggung
jawab DitSTI dan UPT e-Learning ITB, serta yang ada di tiap program studi, Fakultas
dan pusat penelitian yang ada di ITB. Fasilitas komputasi yang ada di program studi,
Fakultas dan pusat penelitian umumnya hanya dapat digunakan oleh komunitas
terbatas di lingkungan program studi, Fakultas dan pusat penelitian itu sendiri dan
umumnya digunakan untuk kepentingan pendidikan dan penelitian. Sedangkan
fasilitas yang dikelola oleh DitSTI dan UPT e-Learning ITB dapat digunakan oleh
seluruh civitas academica ITB, dan digunakan untuk keperluan pendidikan,
penelitian serta server untuk sistem informasi.
Fasilitas komputer yang berada dibawah DitSTI adalah Comlabs, yang memiliki 300
komputer yang terhubung ke Internet. Fasilitas ini biasa digunakan untuk akses publik
bagi semua mahasiswa ITB serta layanan praktikum yang memerlukan sarana
Jumlah komputer yang ada di ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian dapat
dilihat pada Tabel F.3.
Tabel F.3. Jumlah Komputer di ITB untuk Keperluan Pendidikan dan Penelitian
Jumlah
No. Fakultas
Komputer
1. FMIPA 360
2. SITH 91
3. SF 90
4. FTI 220
5. FITB 50
6. SAPPK 93
7. SBM 300
8. FTMD 68
9. STEI 594
10. FTSL 50
11. FTTM 136
12. FSRD 50
Selain perangkat keras, ITB juga memiliki beberapa perangkat lunak berlisensi yang
dapat digunakan oleh seluruh warga ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian.
Perangkat lunak-perangkat lunak berlisensi ada yang dimiliki oleh ITB ada juga yang
dimiliki oleh program studi, Fakultas, atau pusat penelitian.
Data perangkat lunak berlisensi yang dimiliki ITB yang dikelola oleh DitSTI ITB:
Fasilitas komputasi dan pendukung pembelajaran dan penelitian di ITB sudah sangat
memadai, namun dengan pesatnya perkembangan teknologi perangkat lunak dan
perangkat keras komputer yang cepat menyebabkan umur pakai fasilitas komputasi
menjadi pendek. Perlu program dan strategi yang baik agar fasilitas tersebut dapat
dimanfaatkan dan dikembangkan dengan baik.
Sarana yang tersedia di ITB sangat lengkap dan sebagian merupakan peralatan-
peralatan modern untuk mengimbangi perkembangan IPTEK dan untuk mendukung
RENSTRA ITB menjadikan ITB sebagai institusi pendidikan bertaraf Internasional.
Sarana tersebut ditempatkan tersebar di Unit Kerja Akademik (UKA) dan Unit
Kegiatan Pendukung (UKP) Kampus Ganesa dan Jatinangor yang disesuaikan dengan
peruntukannya. Sarana utama untuk kegiatan pendidikan/pembelajaran dan
penelitian sebagian besar berada di UKA (Fakultas dan Sekolah) yang ditempatkan di
ruang kuliah, laboratorium pendidikan, laboratorium penelitian, laboratorium
komputer, studio dan bengkel (data tersebut dapat dilihat pada Lampiran I.5). Sarana
berupa buku, majalah ilmiah, disertasi, tesis, skripsi, proceeding dan pustaka lainnya
ditempatkan di perpustakaan pusat dan perpustakaan Fakultas/Sekolah. Sarana
pendukung ditempatkan di ruang aula/galeri/multimedia, fasilitas umum, ruang
utilitas, ruang kendali, fasilitas Olah raga, ruang kemahasiswaan, rumah penginapan
dan rumah dinas.
Prasarana yang tersedia di ITB meliputi prasarana utama, prasarana pendukung, dan
prasarana tambahan. Tampak prasarana yang tersedia di ITB sangat lengkap dan
mencukupi kebutuhan seluruh civitas academica dalam menjalankan tugas-tugas
pokoknya dan program kerjanya. Daftar prasarana utama, pendukung, dan tambahan
yang dikelola tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Buku 3 Borang Akreditasi Poin
6.2.3 dan 6.2.4.
RENSTRA 2010-2015 dengan sasaran bidang sarana dan prasarana yang ingin
dicapai adalah: penguatan fasilitas pembelajaran untuk mendukung
internasionalisasi program studi, pembangunan sarana dan prasarana di Kampus
ITB Jatinangor, peningkatan fasilitas layanan (buku) perpustakaan ITB.
RENSTRA 2016-2020 dengan sasaran bidang sarana dan prasarana yang ingin
dicapai adalah: peningkatan infrastruktur pendidikan dan penelitian yang
berstandar internasional dengan disertai pemeliharaan berkelanjutan,
mengembangkan infrastruktur pendidikan dan penelitian yang berstandar
internasional dengan disertai pemeliharaan berkelanjutan, mengembangkan
sarana kolaborasi dan interaksi bagi pelaku IPTEK dan pengguna teknologi.
Walaupun sarana dan prasarana yang tersedia sangat memadai untuk kegiatan
Tridharma PT yang menunjang visi misi ITB, namun secara kontinu ITB melakukan
pengembangan-pengembangan. Seperti pada kurun waktu 2016-2020 diatas
pengembangan sarana dan prasarana ITB ke arah pemenuhan standar kualitas
pembelajaran Internasional.
Dalam 5 tahun terakhir, yaitu tahun 2010‐2015, ITB telah membangun beberapa
gedung baru, sebagian besar berlokasi di kampus Jatinangor, sebagian kecil berlokasi
di kampus Ganesha. Program pengembangan prasarana ITB tahun 2014-2019 dapat
dilihat pada Lampiran I.6.
Unit K3L dibantu oleh para Koordinator Keamanan, Keselamatan Kerja dan
Keterandalan Gedung ITB melakukan langkah-langkah pengaman berikut:
Dengan semakin bertambahnya jumlah mahasiswa dan dosen serta adanya program-
program strategis dalam pengembangan ITB ke depan maka jumlah kebutuhan dan
penggunaan sarana dan prasarana ITB semakin bertambah, juga frekuensi
pemanfaatannya bertambah pula. Dengan adanya beberapa SOP pemanfaatan sarana
dan prasarana yang diterbitkan kantor WRSO maka keberlanjutan pemanfaatan
sarana dan prasaran dapat dijalankan dengan sangat baik.
Ruang Data Center di Labtek V, di gedung CRCS, PAU (AI3) dan gedung CCAR
dengan jumlah komputer server 132 komputer
Intranet dengan backbone (10 Gbps) dan jaringan internal (1 Gbps) yang
menghubungkan semua gedung di ITB
Akses point yang dapat mencakup hampir semua area kampus
Jaringan internet 4,122 Gbps
Direktorat Sistem dan Teknologi lnformasi (DitSTI) ITB sebagai unit kerja di ITB
yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pengelolaan sistem informasi
ITB
Sistem Informasi yang dikembangkan dan digunakan di ITB sangat banyak, seperti
yang disampaikan pada Buku 3 Borang Akreditasi. Sumber daya, sarana dan prasarana
pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi yang ada sudah sangat memadai
untuk dapat memanfaatkan sistem informasi yang ada di ITB ini. Ada beberapa hal
yang masih perlu diperhatikan, yaitu anggaran yang dibutuhkan untuk pemeliharaan
Pemanfaatan sistem informasi di ITB diatur dan dikelola oleh DitSTI. Beberapa
regulasi telah ditetapkan oleh DitSTI agar penggunaan internet dapat berlangsung
efektif dan efisien, seperti pengaturan akses internet melalui proxy, kuota akses
internet untuk mahasiswa, pengaturan aliran email ke dalam kampus melalui server
mx, dan lain-lain. Pengaturan ini dimaksudkan untuk mengontrol lalu lintas data dan
informasi baik melalui jaringan intranet maupun internet. Jaringan intranet ITB
sudah memiliki backbone jaringan menggunakan fiber-optik sehingga dapat
digunakan untuk lalu lintas data yang cukup tinggi, sehingga jika tidak diatur dan
dikontrol dapat digunakan untuk hal-hal yang tidak ada hubungan dengan pendidikan
terlebih lagi mahasiswa ITB banyak yang sangat menguasai IT.
Pengaturan akses Internet dan email diperlukan terutama untuk melokalisir gangguan
jaringan yang dapat disebabkan oleh adanya virus malware.
Sistem dan jaringan informasi di seluruh ITB diatur dan dikelola oleh DitSTI ITB.
Layanan penggunaan sistem informasi dan internet yang diberikan oleh DitSTI bagi
warga ITB adalah:
Jaringan komputer ITB ditunjang oleh backbone (10 GBps) yang menghubungkan
gedung-gedung yang ada di kampus Ganseha ke pusat jaringan internet ITB di gedung
PAU menggunakan fiber optic. Koneksi fiber optic juga digunakan untuk
menghubungkan kampus Ganesha, kampus Jatinangor dan Kantor Pusat di
Tamansari 64. Selain itu jaringan di dalam gedung menggunakan koneksi dengan
kecepatan 1 GBps dan di luar gedung tersedia akses point yang menjangkau hampir
seluruh area di lingkungan ITB. Fasilitas jaringan nir-kabel juga sudah dapat diakses
hampir diseluruh tempat di dalam kampus.
Data koneksi internet ITB adalah 4122 MBps dan pengguna internet di ITB berjumlah
sekitar 26698 orang sehingga bandwidth per-orang adalah sekitar 154 Kbps/orang,
bandwidth tersebut sudah sangat baik untuk ukuran perguruan tinggi di Indonesia,
seperti yang tercantum pada Buku 3 Borang Akreditasi Poin 6.3.6 Kapasitas Internet
yang Tersedia dan Bandwidth per Mahasiswa.
SF.1 Sistem alokasi dana terencana dengan sangat baik yang tertuang pada RKA
SF.5 Ketersediaan dana ITB terjamin dari sumber APBN dan UKT mahasiswa
Modal intelektual dosen sangat baik sehingga dapat melakukan kerjasama dengan
SF.6
pihak luar untuk mendatangkan dana ke ITB
SF.18 Tersedia akses point yang dapat melingkupi hampir semua area kampus
Sistem keuangan dijalankan dengan kaku dan kurang sosialisasi, sehingga sering
WF.1 terjadi ketidak lengkapan prosedur dan kelengkapan administrasi pengajuan dana
oleh UKA/UKP dan memperlambat proses pencairan dana,
Pengetahuan dan penguasaan dosen dan tenaga kependidikan terhadap sistem
WF.2
administrasi keuangan negara yang masih terbatas
Tingkat akurasi perencanaan unit kerja yang rendah, sehingga diperlukan banyak
WF.3 perubahan pada rencana kegiatan dan anggaran, rencana implementasi dan
formulir realisasi anggaran
Biaya lisensi perangkat lunak yang tinggi, menyebabkan pihak keuangan enggan
WF.12 mengabulkan anggaran biaya lisensi perangkat lunak untuk pendidikan dan
penelitian
Strategi SO Strategi WO
Strategi SO Strategi WO
Strategi SO Strategi WO
Strategi SO Strategi WO
Strategi ST Strategi WT
Strategi ST Strategi WT
Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM) adalah dua pilar utama
Tridharma Perguruan Tinggi yang melengkapi pilar pendidikan. Penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat bersifat strategis karena ITB sedang melakukan
transformasi menuju universitas berbasis riset. Iklim yang inovatif perlu terus
diperbaiki bukan hanya untuk mendorong peningkatan produktivitas riset tetapi
juga terjadinya inovasi sosial dan ekonomi yang dapat menyumbangkan nilai
tambah bagi masyarakat dan pencapaian standar pendidikan yang internasional.
Langkah perbaikan dan penyempurnaan dilakukan antara lain melalui
pemantapan kelembagaan yang mengurusi riset, pencarian sumber-sumber
pendanaan, serta pemanfaatan hasil-hasil penelitian secara terpadu.
Pada Rencana Strategis ITB 2016 - 2020 dinyatakan bahwa visi “ITB menjadi
Universitas Riset terpandang di Asia yang berfokus pada sains, teknologi dan
seni dan berperan secara aktif dan nyata dalam meningkatkan daya saing
bangsa. Sebagai konsekuensinya, riset merupakan salah satu faktor kompetensi
strategis ITB yang harus diperhatikan, dipelihara, dan ditingkatkan dari waktu
ke waktu. ITB menuju universitas riset telah menjadi tema penting di dalam
penyusunan berbagai dokumen normatif dan administratif di ITB, diantaranya
dalam RENSTRA ITB 2016-2020, Kebijakan Mutu ITB, serta pada kebijakan
dan keputusan MWA dan SA.
G.1.1. Penelitian
Program Riset ITB ditujukan untuk membangun atmosfir riset yang baik serta
budaya riset yang kokoh, berkelanjutan dan berkualitas sebagai
landasan utama dalam menjalankan universitas berbasis riset. Dalam jangka
pendek, program ini direncanakan untuk memacu pertumbuhan riset yang
berkualitas tinggi berdasarkan standar nasional maupun internasional, memacu
staf akademik ITB untuk lebih aktif dan produktif dalam meningkatkan kualitas
riset. Dalam jangka menengah dan panjang program ini juga direncanakan
untuk menghasilkan karya-karya kebanggaan ITB yang dapat diaplikasikan
untuk kemajuan bangsa dan negara.
Infrastruktur,
Mitigasi
Bencana,
Kewilayahan
Bioteknologi Energi
Fokus
Teknologi
Riset ITB Teknologi
2010- Informasi
Nano dan 2020 dan
Kuantum Komunikasi
Pangan,
Produk Kesehatan
Budaya dan dan Obat-
Lingkungan obatan
Tahap 0:
Tahap 1:
Latar
Pengajuan Metodologi Keluaran Roadmap Jadwal
belakang Pelaksana:
Usulan/Propo masalah dan
dan Daftar dan Riset dan dan Usulan
Pustaka Dampak Inovasi Biaya Calon Peneliti
sal Tujuan
Tahap 2:
Kriteria Kriteria Kriteria
Penilaian Kriteria Kriteria Pelaksana:
Kecendekiawa Luas Keterliba-
Usulan/ nan dan
Target Rekam Board of
Dampak tan
Proposal Luaran Jejak Reviewer
Kemitraan Penelitian Mahasiswa
Tahap 3:
Pengumuman Pelaksana:
Hasil Penandatanganan Surat Perjanjian Pelaksanaan Program Penelitian LPPM dan
Penilaian Peneliti
Tahap 4:
Jumlah Penelitian
300 257 2016
230 194 227
200 163
100 51
48 67 55
31 35
0
ITB DIKTI/Terkait Institusi Institusi Luar
Dalam Negeri Negeri
Sumber Dana
Seperti halnya pada mutu atau kualitas penelitian, semua riset yang berjalan di
ITB sudah dipastikan memiliki relevansi sasaran yang sesuai dengan arah
pengembangan penelitian ITB masa depan. Pemeriksaan atau penilaian
terhadap kriteria relevansi termasuk dalam Kriteria kecendekiawanan, kriteria
dampak penelitian, dan kriteria target luaran seperti yang ditunjukkan pada
Tahap 2 di Gambar G.2. Selain itu, di dalam pelaporan pada Tahap 3, setiap
peneliti juga harus menyampaikan kemajuan capaian dan hasil capaian sebagai
salah satu aspek monitoring dan evaluasi terhadap relevansi penelitian. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh riset yang berjalan di ITB sudah
memenuhi kriteria relevansi sasaran terhadap upaya capaian program strategi
dan Visi dan Misi ITB.
100 92.69
Total Dana (Rp. Milyar)
2014
80
2015
60 2016
47.91
40 33.17
16.30 28.62
24.37
17.10 25.07 19.76
20 15.01
11.58
4.68
0
ITB DIKTI/Terkait Institusi Dalam Institusi Luar
Negeri Negeri
Sumber Dana
Jumlah
1023
800
400
80 108 148
0
2014 2015 2016
Tahun
Gambar G.5. Dana Penelitian dan Jumlah Publikasi yang Dihasilkan ITB
Tahun 2014-2016
Jumlah judul karya yang dihasilkan oleh dosen tetap selama tiga tahun terakhir
tertera pada Gambar G.6 berdasarkan data Scopus dan Database
Fakultas/Sekolah. Sementara itu, rekapitulasi data publikasi internasional ITB
di Scopus dan Web of Science (WoS) ditampilkan pada Gambar G.7.
1500
1224
2014
Jumlah Karya Ilmiah
1200
912
876 2015
900
2016
600
300
75 60 56 34 20 8 5 5 13 25 1 6 1 0
0
Jurnal DIKTI Jurnal Buku Nasional Buku Karya seni Karya seni
Internasional Internasional tingkat nasional tingkat
internasional
Jenis Karya
Gambar G.6. Jumlah Judul Karya yang Dihasilkan Selama Tiga Tahun Terakhir
oleh Dosen Tetap (Sumber: Data LPPM ITB)
Jumlah Sitasi
800
2015
595 557
600 2016
430 497
400 348
200
9 5 10 12 43 34
0
Scopus-Journal Scopus-Proceedings Scopus-Book WoS-Journal
Chapter
Jenis Sitasi
Seperti halnya pada kegiatan penelitian, ITB juga memiliki tahapan yang serupa
untuk kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat untuk menjamin kualitas,
relevansi, dan keberlanjutan dari kegiatan tersebut. Kegiatan pengabdian
kepada masyarakat di ITB juga dilaksanakan dengan pendanaan dari berbagai
sumber yang mencerminkan tingkat kepercayaan pemerintah dan masyarakat
secara umum akan kegiatan PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) yang
dilaksanakan oleh ITB. Jumlah kegiatan PkM yang telah dilakukan oleh ITB
selama tahun 2014-2016 berdasarkan sumber pendanaan disampaikan pada
Gambar G.8 dan dapat dilihat bahwa jumlah kegiatan PkM berfluktuasi dalam 3
tahun terakhir ini.
Sementara itu, pada Gambar G.9 ditunjukkan besarnya dana untuk kegiatan
PkM yang diperoleh ITB selama tahun 2014-2016.
300
Gambar G.8. Jumlah Kegiatan PkM ITB Selama Periode Tahun 2014-2016
600
2014
463.48
Total Dana (Rp. Milyar)
500 2015
434.76
2016
400
308.44
300 269.72
200 155.25
Sumber Dana
Gambar G.9. Jumlah Dana PkM ITB Selama Periode Tahun 2014-2016
G.2.1. Agenda
Keputusan Senat Akademik No. 20 Tahun 2010 menetapkan Fokus Riset ITB
untuk kurun waktu 2010-2020 yaitu Infrastruktur, Mitigasi Bencana, dan
Kewilayahan, Energi, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pangan, Kesehatan
dan Obat-obatan, Produk Budaya dan Lingkungan, Teknologi Nano dan
Kuantum, dan Bioteknologi. Produk riset dari ketujuh fokus penelitian tersebut
harus berorientasi pada teknologi hijau dan perubahan iklim. Saat ini ITB
memiliki 6 Pusat Penelitian yaitu: (1) Pusat Penelitian Infrastruktur dan
Wilayah,(2) Pusat Penelitian Mitigasi Bencana, (3) Pusat Penelitian Energi Baru
dan Terbarukan, (4) Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi, (5)
Pusat Penelitian Pangan, Kesehatan, dan Obat-obatan, dan (6) Pusat Penelitian
Produk Budaya dan Lingkungan.
Unit-unit pelaksana penelitian yang lain, yaitu KK dan Pusat juga membuat
road-map penelitian masing-masing dalam 5 tahun mendatang. Selain
digunakan untuk pemetaan potensi dan arah penelitian ITB, road-map
penelitian KK dan Pusat juga dimanfaatkan untuk melakukan penilaian dan
seleksi bagi proposal-proposal penelitian yang diusulkan oleh KK dan Pusat.
G.2.2. Keberlanjutan
G.2.3. Diseminasi
Selain dalam bentuk kegiatan seminar dan pameran, bentuk lain dari diseminasi
hasil penelitian yang dilakukan oleh ITB adalah menerbitkan buku, seperti yang
3 (tiga) diantaranya ditunjukkan pada Gambar G.12.
Gambar G.12. Contoh Diseminasi Hasil Penelitian Dalam Bentuk Buku (lanjutan)
Gambar G.12. Contoh Diseminasi Hasil Penelitian Dalam Bentuk Buku (lanjutan)
1400
1200 Penelitian PkM
1000 878
794
Jumlah
800 746
677
600 555 557
400
200
0
2014 2015 2016
Tahun
888 Keterlibatan
2016 1423 Mahasiswa
Penelitian &
666 PkM
2015
Tahun
1351
630
2014 1433
Berdasarkan data yang ada, animo mahasiswa ITB untuk mengikuti PKM berada
dalam kategori yang baik setiap tahunnya. Beberapa data mengenai kegiatan
PKM di ITB selama tahun 2014-2016 dapat dilihat pada Lampiran I.4.
Ringkasan tentang jumlah kegiatan dan besarnya total dana per tahun yang
digunakan untuk kegiatan PKM ditunjukkan pada Gambar G.15 dan Gambar
G.16. Seperti dapat dilihat pada gambar-gambar tersebut, bahwa jumlah
kegiatan PKM mahasiswa ITB setiap tahunnya memiliki jumlah yang tinggi.
Meskipun tahun 2016 menunjukkan jumlah yang menurun, namun nilai
tersebut masih cukup berada dalam kategori baik. Jika mengambil nilai rata-rata
tiap bulan, mahasiswa ITB mengikuti 2-3 kegiatan PKM dalam setiap bulan di
tahun 2016. Besarnya mutu kegiatan ini dapat dilihat dari topik-topik kegiatan
yang dilakukan seperti yang ditunjukkan pada Lampiran I.4. Topik yang
beragam dan membutuhkan komitmen yang baik dari mahasiswa untuk
melakukan kegiatan PKM tersebut. Besarnya dana yang digunakan untuk
menyelenggarakan kegiatan tersebut sejalan dengan jumlah kegiatan pada
ketiga tahun tersebut. Jika dilihat dari data setiap tahun, nilai dana maksimum
untuk setiap kegiatan dari masing-masing tahun adalah sekitar Rp 12.5 juta.
100
80
60 54
40
20
0
2014 2015 2016
Tahun
(juta rupiah)
Total Dana
800
600
382
400
200
0
2014 2015 2016
Tahun
Gambar G.16. Jumlah Total Dana Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ITB
Tahun 2014-2016
Bentuk hubungan lain dari keterkaitan antara pengajaran dengan penelitian dan
pengabdian masyarakat adalah keterlibatan mahasiswa di dalam kegiatan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Topik
penelitian atau pengabdian kepada masyarakat yang dikerjakan dapat dijadikan
sebagai topik tesis/disertasi dari mahasiswa tersebut.
Selain itu, kurikulum yang berjalan di ITB saat ini merupakan kurikulum yang
disusun dengan berbasiskan pada outcome (luaran/capaian mahasiswa).
Terdapat hubungan yang sangat erat antara pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat, dimana ketiganya merupakan rangkaian kesatuan yang
bersumber pada bidang kepakaran seorang dosen. Materi yang terkait dengan
bahan pengajaran khususnya bagi mahasiswa pascasarjana, berasal dari artikel
jurnal penelitian, textbook atau sumber lainnya. Dengan demikian, dosen
diharapkan memperkaya bahan kuliah dari hasil-hasil penelitian yang
dilakukannya sendiri.
Perbandingan antara jumlah penelitian dan publikasi dosen selama tahun 2014-
2016 ditunjukkan dalam Gambar G.17. Jika dilihat dari Gambar G.17, jumlah
publikasi yang dihasilkan lebih banyak dari jumlah penelitian. Hal ini
menunjukkan produktivitas dan keefektifan dosen dalam melakukan penelitian
dengan menghasilkan produk berupa publikasi. Upaya peningkatan jumlah
penelitian dan publikasi dosen terus dilakukan oleh ITB. Untuk tujuan tersebut,
ITB menyediakan dana penelitian P3MI untuk dosen dengan keharusan
menghasilkan publikasi.
2000
Penelitian Publikasi
1500 1286
1012
Jumlah
1023
1000
677
555 557
500
0
2014 2015 2016
Tahun
Kerjasama ITB dengan Mitra yang berasal dari instansi dalam dan luar negeri
ditunjukkan pada Gambar G.19. Seperti dapat dilihat pada Gambar G.18, jumlah
kerjasama dengan instansi dalam negeri meningkat dari tahun ke tahun,
menunjukkan kepercayaan dari instansi dalam negeri yang semakin baik kepada
ITB. Kerjasama dengan instansi luar negeri meskipun pada tahun 2015
mengalami penurunan, namun di akhir tahun 2016 menunjukkan peningkatan
yang signifikan. Seperti halnya dengan instansi dalam negeri, data ini
menunjukkan bahwa semakin baiknya kepercayaan instansi luar negeri untuk
melakukan kerjasama dengan ITB. Hal ini juga menunjukkan bahwa ITB dinilai
sebagai mitra yang dapat memberikan keuntungan juga baik instansi tersebut.
Jumlah Kerjasama
100 Instansi Luar Negeri
78
80 69 72 70
60
45
38
40
20
0
2014 2015 2016
Tahun
Penjaminan mutu untuk dokumen tesis dilakukan melalui evaluasi tesis oleh
dosen penguji dengan keahlian yang relevan di dalam Sidang Penulisan Tesis.
Para evaluator tesis memberikan banyak masukan serta mengisi formulir
penilaian tesis, apakah tesis yang dievaluasi memerlukan perbaikan major,
minor serta dapat dilanjutkan ke tahap sidang. Rata-rata waktu penyelesaian
tesis mahasiswa di program magister di ITB adalah 2.25 semester dari waktu
yang telah ditetapkan (2 semester).
Selain dalam bentuk publikasi, sebagian hasil riset dan inovasi didorong untuk
mendapatkan paten, hak cipta, atau hak kekayaan intelektual lainnya. Paten,
teknologi, atau produk kemudian dapat dikembangkan sebagai bagian dari
Satuan Usaha Komersial atau SUK dan selanjutnya dimanfaatkan oleh industri
dan masyarakat.
Selain dalam bentuk Paten, publikasi hasil penelitian juga dilakukan melalui
buku, pelaksanaan atau keikutsertaan peneliti dalam seminar, serta dalam
bentuk pameran yang diselenggarakan di ITB, sebagaimana yang sudah
disampaikan pada Bagian 2 tentang diseminasi hasil penelitian di lingkungan
ITB.
Bagi mahasiswa, publikasi hasil penelitian dalam bentuk tesis atau disertasi
dapat dilakukan melalui perpustakaan Fakultas/Sekolah/Program Studi yang
menyediakan koleksi digital (digital library) untuk abstrak skripsi, tesis,
disertasi, dan abstrak hasil penelitian dosen. Koleksi digital tersebut dapat
diakses melalui alamat-alamat berikut ini.
Mulai tahun 2003 seluruh perpustakaan yang ada di berbagai unit di ITB telah
terintegrasi dalam suatu sistem perpustakaan yang dikenal sebagai One Library
System, sehingga bila secara khusus ingin menelusur hasil-hasil karya civitas
academica ITB yang terdapat di Perpustakaan ITB maupun di perpustakaan-
perpustakaan setiap Program Studi di ITB dapat dilakukan melalui
http://digilib.itb.ac.id.
ITB melakukan kerjasama sesuai dengan bidang ilmu dan kemampuan staf yang
dimiliki. Beberapa kerjasama merupakan integrasi beberapa bidang ilmu
(multidisiplin). Kerjasama-kerjasama besar dilaksanakan melalui LPPM dan
unit-unit di bawah BPUDL. LPPM dan unit-unit di bawah BPUDL merupakan
wadah bagi dosen untuk berkarya yang relevan dengan keprofesiannya.
Berdasarkan data, perbandingan nilai kerjasama dalam 7 tahun terakhir (2005-
2011) cenderung meningkat meski pendapatan dari kerjasama tersebut
fluktuatif dan tidak berbeda signifikan dalam 2 tahun terakhir ini.
Milyar)
600 479.37
400
200
0
2014 2015 2016
Tahun
Kepuasan mitra kerjasama dapat diperoleh melalui respon yang diberikan oleh
mitra ITB kepada LPPM. Respon tersebut disampaikan secara tertulis melalui
surat dan juga disampaikan secara langsung pada pertemuan-pertemuan antara
pimpinan LPPM dengan mitra. Kepuasan mitra terhadap pelaksanaan
kerjasama juga tercermin melalui perpanjangan kontrak kerjasama sehingga
bersifat multi-years. Grafik perolehan dana kegiatan kerjasama pada Gambar
G.20 juga menunjukan kepercayaan mitra dalam pelaksanaan kerjasama baik
kerjasama penelitian, pengabdian kepada masyarakat, maupun kerjasama
pendidikan antara ITB dengan mitra.
941.12
Dana Kerjasama (Rp. Milyar)
1000
769.48 145.71
800 23.02
152.25
600 26.18 479.37
0
2014 2015 2016
Tahun
Kerjasama PkM Kerjasama Penelitian Kerjasama Pendidikan Total
Strategi SO Strategi WO
G-SO1: SG.2,3,4, – OG.2 G-WO1: WG.1,2 – OG.1,2,3,4,5
Meningkatkan produktivitas penelitian ITB dari segi Menciptakan lingkungan penelitian yang dinamis,
kualitas dan kuantitas, penelitian dengan unsur menarik dan mempertahankan para peneliti terbaik
karakteristik lokal/kebangsaan, kemampuan penelitian serta nilai-nilai dan manfaat kontribusi mereka
SDM ITB, keterlibatan mahasiswa pascasarjana dalam
penelitian, dan pendanaan penelitian ITB.
G-SO2: SG.1,4 – OG.1,3,4 G-WO2: WG.1,2 – OG.1,2,3
Meningkatkan jumlah teknologi yang diaplikasikan dan Mengembangkan sistem pendanaan penelitian
action research. kompetitif berbasis kompetensi dan mekanisme insentif
G-SO3: SG.1,2,3,4,5 – OG.2,3,4,5 G-WO3: WG.1,2,3 – OG.2,4
Meningkatkan promosi program/hasil penelitian lewat Meningkatkan kinerja pusat-pusat penelitian unggulan
publikasi dan program/hasil pengabdian kepada sebagai penghela riset dan pengembangan
Peluang masyarakat (PkM) dan kepakaran ITB kepada
(Opportunity) masyarakat secara kontinyu.
G-SO4: SG.2,3,4,5 – OG.1,2,3,4,5 G-WO4: WG.1,2,3– OG.2,4
Meningkatkan kerjasama ITB dengan perguruan tinggi, Mengintegrasikan kegiatan berbagai pusat-pusat
institusi penelitian, industri di tingkat nasional dan penelitian dan pusat ke fokus penelitian ITB
internasional, serta pemerintah.
G-SO5: SG.3 – OG.2,5 G-WO5: WG.1,2,3 – OG.2,4
Mengembangkan kerjasama Pengabdian Masyarakat Mengintegrasikan dan peningkatan sinergi program
dalam pemberdayaan potensi lokal pendidikan dengan program penelitian
Strategi SO Strategi WO
G-SO7: SG.4 – OG.2,5 G-WO7: WG.1,2 – OG.1,2,4
Kerjasama dengan potensi eksternal (Pemda) untuk Mengembangkan sistem reward & punishment yang
membangun pusat unggulan pendidikan dan berorientasi riset
pengembangan teknologi
G-SO8: SG.6 – OG.1,2,3,4,5 G-WO8: WG.5 – OG.2,3
Menjalin kerjasama yang lebih erat antara mahasiswa Memperkuat fungsi Kantor Manajemen HaKI dalam
dengan dosennya dalam proyek penelitian dan mengelola dan mempromosikan hasil riset ITB
pengabdian pada masyarakat
G-SO9: SG.4 – OG.2,5 G-WO9: WG.4 – OG.1,2,3,4,5
Peluang Menjadikan program peningkatan lalu lintas perkotaan Meningkatkan akuntabilitas kegiatan penelitian dan
(Opportunity) dan pengelolaan sumber daya air Kota Bandung dan pengabdian masyarakat pada tingkat KK,
sekitarnya sebagai salah satu fokus pengabdian kepada Fakultas/Sekolah, PP, Pusat
masyarakat
G-SO10: SG.5 – OG. G-WO10: WG.1,2,3 – OG.2,3,4,5
Terbangunnya pusat-pusat unggulan pengembangan Mengintegrasikan dan peningkatan sinergi program
teknologi dan binaan dalam upaya pemberdayaan pendidikan dengan program pengabdian masyarakat;
potensi masyarakat berbasis pada produk-produk
penelitian dan pengembangan bidang keilmuan ITB
G-WO11: WG.1,2,3 – OG.2,3,4,5
Menyelenggarakan seminar pengabdian masyarakat
institusi sebagai media interaksi antar unit-unit
pelaksana
Strategi ST Strategi WT
G-ST1: SG.2,3,5 – TG.1,5,6,7 G-WT1: WG.1, – TG.1,4,6,7
Ancaman Mengembangkan pusat promosi produk sains, teknologi Program riset dan pengembangan unggulan dengan
(Threat) dan karya seni ITB. kandungan lokal/nasional yang tinggi.
G-ST2: SG.2,3 – TG.1,5,6,7 G-WT2: WG.1,2 – TG.2,5
Melaksanakan inovasi, transfer pengetahuan dan Penetapan dan implementasi peta jalan riset dan
komersialisasi (technopreneurship). pengembangan ITB dalam 5 tahun mendatang.
Strategi ST Strategi WT
G-ST3: SG.1,2,3 – TG.1,3,5,6,7 G-WT3: WG.1,2,3 – TG.1,4,7
Mempromosikan kolaborasi berdampak tinggi dengan Program penutupan pusat atau pusat penelitian yang
universitas terkemuka lain di dalam negeri dan luar berkinerja rendah.
negeri.
G-ST4: SG.1,2 – TG.2,3,7
Menginvestasikan dana dalam infrastruktur penelitian
dan dukungan administrasi riset kelas dunia.
G-ST5: SG.2,4,5 – TG.1,6
Ancaman Mengembangkan aplikasi ICT untuk
(Threat) menghimpun/mendokumentasikan kearifan lokal
Indonesia.
G-ST6: SG.4,5 – TG.1,6
Mengembangkan basis data sains dan teknologi
nasional.
G-ST7: SG.2,3,4,5,6 – TG.1,6
Mempublikasikan secara online semua karya ITB yang
penting bagi masyarakat (pendidikan, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat: materi kuliah, diktat, hasil
penelitian dan lainnya).
H.1. PENDAHULUAN
Pada bagian ini, strategi yang dirumuskan pada ketujuh komponen tersebut
dipetakan terhadap strategi yang telah dirumuskan untuk RENSTRA ITB 2016-
2020. Jika strategi TOWS masing-masing komponen telah masuk dalam strategi
RENSTRA ITB 2016-2020, hal ini mengindikasikan penguatan dan pengayaan
strategi RENSTRA tersebut. Sebaliknya, bila strategi TOWS belum termasuk
dalam strategi RENSTRA ITB 2016-2020, maka strategi tersebut menjadi
program strategis tambahan untuk dijalankan pada sisa periode RENSTRA ITB
2016-2020. Hasil analisis terhadap pemetaan ini akan diuraikan sebagai
program strategis lintas komponen berdasarkan prioritasnya.
Berdasarkan RENSTRA ITB 2016-2020, tahun 2020 akan menjadi salah satu
tonggak penting perjalanan Institut Teknologi Bandung (ITB), karena pada saat
itu ITB telah melakukan layanan pendidikan kepada Bangsa Indonesia selama
100 tahun. Oleh karena itu, Rencana Akademik ITB 2016-2020 memiliki posisi
penting dalam memandu perjalanan ITB menuju 100 tahun pertamanya.
Sesuai dengan obyektif RENIP dalam kurun waktu 2015-2020, pada tahun 2020
ITB diharapkan menjadi simpul jaringan perguruan tinggi di tingkat
internasional serta menjadi pemimpin kemandirian teknologi bangsa Indonesia.
Untuk mencapai dua hal tersebut, maka ITB bertransformasi dari teaching
university, ke Research University, dan kemudian entrepreneurial university.
Transformasi ITB menjadi entrepreneurial university dilakukan dengan tetap
mempertahankan keunggulan di bidang pendidikan (teaching) dan penelitian
(research). Tiga ciri utama entrepreneurial university adalah:
Untuk mencapai dan melaksanakan arah kebijakan ITB PTN-BH dalam aspek
pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan pendanaan pada
periode 2016-2020 ini, maka Tabel H.1 menunjukkan strategi yang
diformulasikan dalam RENSTRA ITB 2016 – 2020. Strategi ini dipetakan pula
terhadap komponen Evaluasi Diri BAN PT.
Komponen
Strategi dan Bidang Evaluasi
Diri
Strategi Bidang Pendidikan
Tabel H.2 menunjukkan bahwa sebagian besar strategi TOWS yang dirumuskan
dari proses evaluasi diri terhadap ke tujuh komponen A- G sejalan dengan
strategi dalam RENSTRA ITB 2016-2020, pada butir I.1 – I.23. Strategi yang
dirumuskan melalui analisis TOWS bersifat implementatif, langsung menangani
masalah yang ditemukan di lapangan. Karena itu, strategi TOWS merupakan
penjabaran implementatif dari strategi pada RENSTRA ITB 2016-2020.
Pemetaan pada Tabel H.2 juga menunjukkan adanya strategi TOWS tambahan
yang masih sejalan strategi RESTRA ITB 2016-2020, yaitu pada butir IB.1 dan
IB. 2. Kedua strategi ini merupakan respon terhadap harapan pengguna lulusan
ITB untuk meningkatkan soft skill mahasiswa dan lulusan ITB, serta
meningkatkan relevansi pendidikan ITB dengan kebutuhan pengguna lulusan.
Evaluasi Diri ITB 2017 ini disusun untuk mengevaluasi pencapaian ITB yang
telah dirumuskan dalam RENSTRA 2011-2016 dan RENSTRA ITB 2016-2020
dan diimplementasikan oleh UKP dan UKA ITB melalui Rencana Kerja dan
Anggaran Tahunannya (RKAT) .
Evaluasi Diri ini mengacu pada sejumlah produk kebijakan dan produk
perencanaan jangka panjang ITB, khususnya keputusan-keputusan Senat
Akademik, Rencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025, dan Rencana
Akademik ITB 2016-2020, serta didasarkan pada hasil analisis terhadap kondisi
umum ITB juga potensi serta permasalahan yang dimiliki oleh ITB. Berdasarkan
informasi tersebut, telah teridentifikasi kondisi internal berupa kekuatan dan
kelemahan, serta kondisi eksternal berupa isu penting yang dapat menjadi
peluang maupun ancaman untuk ITB. Keempat aspek ini dianalisis berdasarkan
pengaruhnya dalam pencapaian visi ITB sebagai perguruan tinggi yang unggul,
bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang
mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia. Dengan
demikian, analisis dalam Evaluasi Diri ini merupakan bagian dari sistem
pemantauan, evaluasi dan penyempurnaan RENSTRA ITB guna menjaga
keefektifan program dan efisiensi pemanfaatan sumber daya ITB dalam
mewujudkan Entrepreneurial University.
ITB pada dasarnya memiliki modal kekuatan yang besar, yaitu intelektualitas
dosen dan mahasiswa, pengalaman dan loyalitas tenaga kependidikan, ditambah
pula dengan modal kultural, modal simbolik dan modal sosial yang telah
dipunyai oleh ITB. Peran serta aktif dan komitmen dari seluruh pemangku
kepentingan ITB juga diyakini merupakan kekuatan besar untuk mendorong
tercapainya cita-cita ITB. Pemberdayaan seluruh kekuatan ini melalui kelima
program strategis tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi
tercapainya sasaran ITB 2020.
TENTANG
Menimbang : a. bahwa adanya perubahan di tataran nasional, regional, dan global saat ini dan masa
yang akan datang menuntut penyesuaian Visi dan Misi ITB agar ITB dapat lebih
meningkatkan perannya sebagai lembaga pendidikan tinggi;
b. bahwa untuk memberikan arahan bagi kebijakan pelaksanaan dan
pengembangan tugas pokok dan fungsi Institut Teknologi Bandung maka
Visi dan Misi ITB perlu disesuaikan;
c. bahwa Senat Akademik ITB dalam Sidang Pleno tanggal 18 Maret 2011
telah menerima konsep Visi dan Misi ITB, dan sesuai dengan kewenangan
yang dimiliki Tim Adhoc Visi dan Misi Senat ITB, telah dilakukan
penyempurnaan akhir;
d. bahwa sebagai tindak lanjut butir a, b dan c, perlu diterbitkan Surat
Keputusannya.
MEMUTUSKAN : .........
1
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : MENGESAHKAN VISI DAN MISI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
sebagai berikut:
VISI
KEDUA : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan akan diperbaiki jika
terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal 25 Mei 2011
Ketua,
2
POLA PIKIR PERUMUSAN VISI & MISI ITB
I. PENJELASAN UMUM
Keseragaman pandang terhadap istilah Visi – Misi – Nilai dan Sasaran perlu dibentuk dalam
mengembangkan Naskah Akademik Visi-Misi ini.
Dengan demikian setiap anggota masyarakat ITB harus mampu mengekspresikan visi, misi,
nilai dan sasaran dalam sikap dan perilaku sehari-hari, serta berkomitmen untuk
mewujudkannya.
VISI
Visi merupakan satu pernyataan mengenai bagaimana arah ITB ditetapkan. Visi harus dapat
memberikan arti dan dampak kepada seluruh anggota ITB dan memberikan rasa bangga,
menumbuhkan semangat untuk meraih sesuatu yang lebih besar dan lebih bermakna
dibanding yang dimiliki saat ini.
MISI
Misi merupakan deskripsi terhadap apa yang dilakukan, untuk siapa, serta bagaimana fungsi
tersebut dilaksanakan dan menjelaskan mengapa ITB diadakan (raison d’etre dari
keberadaan ITB).
NILAI
Nilai ditetapkan sebagai “alat” untuk mengendalikan perilaku para anggota ITB. Nilai juga
menggambarkan bagaimana ITB menata pedoman hidup yang disepakati dari para
pemangku kepentingan. Nilai fundamental kehidupan ITB menjadi dasar berpikir dan
bekerja, yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota ITB.
SASARAN
Pernyataan visi dan misi dijabarkan menjadi rumusan sasaran ITB, sebagai indikator
keterukuran capaian kinerja yang spesifik dan realistik - berbasiskan waktu yang jelas.
Terkait dengan waktu perencanaan, sasaran dan rencana kerja tahunan merupakan
penjabaran dari sasaran jangka panjang atau menengah ITB.
Visi adalah gambaran tentang masa depan yang diharapkan, berdasarkan pada kondisi
sekarang dimana bangsa Indonesia, termasuk masyarakat akademis ITB berada, tanpa
memperhatikan dimensi waktu. Visi mengambarkan cita-cita yang tinggi sejauh yang dapat
digambarkan tentang “bentuk” ITB yang diharapkan dapat dicapai, serta mengacu pada
potensi dan kemampuan penalaran yang dimiliki saat ini. Kontekstualitas visi ITB harus
1
sejalan dengan misi serta nilai ITB, serta secara bersama-sama mengarahkan rencana strategi
ITB. Keseluruhannya merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dan saling menguatkan.
Berangkat dari gambaran realitas saat ini, perumusan Visi dan Misi ITB dapat diuraikan
sebagai berikut.
Dengan demikian, ITB harus mampu merubah paradigma dan pola pikirnya, sehingga
mampu menyikapi dan mengantisipasi tantangan perubahan lingkungan di atas.
Masyarakat ITB harus mampu merubah kebiasaan berpikir dan bertindak dari “suka
membenarkan kebiasaan” menjadi “suka membiasakan kebenaran”; dari kebiasaan
berdasarkan aturan, birokrasi dan struktural yang kaku, menjadi kebiasaan berpikir
kreatif dan inovatif (entrepreneurial), untuk memecahkan permasalahan
(breakthrough) dan menemukan solusi atas tantangan jaman yang makin global,
kompleks dan sulit diprediksi.
Lokakarya Penyusunan Visi dan Misi ITB pada tanggal 13 November 2010,
menghasilkan beberapa kalimat kunci yang sebaiknya ada dalam rumusan visi ITB,
sebagai berikut:
2.4. Rincian misi ITB 2011-2020 berdasarkan ke tiga butir Tri Darma ditambah dengan
unsur inovasi dan entrepreneurial serta pembinaan SDM:
2.4.2. Penelitian:
a. Berkualitas dan bertaraf internasional, diakui oleh masyarakat global
sehingga bisa meningkatkan peringkat prestasi ITB di tingkat internasional.
3
b. Mengembangkan konsepsi ilmu pengetahuan, teknologi, sains, seni dan
kemanusiaan untuk membangun keilmuan baru dalam mengisi dan
melayani kebutuhan pembangunan regional dan nasional yang mempunyai
makna discovery to delivery
c. Merupakan misi utama, mendukung misi pendidikan dan pengabdian
kepada masyarakat
d. Terkoordinasi yang mencakup optimasi sumber daya dan sinergi keilmuan.
4
b. Abad ke 21 akan merupakan era partisipasi, di mana individu dan komunitas
memberikan kontribusi keunikan dan keunggulannya masing-masing untuk
mencapai tujuan bersama, yakni peningkatan kesejahteraan umat manusia.
Menghadapi perubahan yang cepat dan interaksi yang kompleks, setiap individu dan
komunitas perlu mempertahankan identitas dan jati dirinya, agar keanekaragaman
tetap terjaga dan kontribusinya pada peningkatan kualitas kehidupan dapat terus
ditingkatkan.
d. Masa depan akan diwarnai oleh terbentuknya tatanan dunia baru yang lebih
mencerminkan realitas geo-politik, yang mendorong diperlukannya suatu tata
kerjasama internasional yang dapat mengendalikan kompetensi agar berlangsung
terbuka, seimbang dan produktif, sehingga peningkatan kualitas alam dan
kesejahteraan umat manusia dapat terlaksana secara bersamaan dan berkelanjutan.
Jaminan hak azasi manusia, demokratisasi kehidupan, peningkatan peran wanita,
penciptaan peluang kepada kelompok masyarakat berkemampuan terbatas, serta
upaya pelestarian lingkungan akibat terbatasnya daya dukung ekosistem, merupakan
aspek strategis yang perlu dicermati secara komprehensif.
a. Dinamika yang terjadi pada tataran global akan menimbulkan tekanan internal
secara simultan pada setiap tingkat komunitas melalui perubahan harapan atau
kesadaran untuk menjadi lebih baik sebagai konsekuensi dan peningkatan wawasan
dan kecerdasan. Setiap komunitas harus dapat menjadikan gejolak lokal tersebut
sebagai kekuatan atau dorongan untuk kemajuan baru, bukan kendala yang merusak
keutuhan ataupun menghilangkan jatidiri dari kelompok. Interaksi yang terjadi pada
setiap tingkat atau antar komunitas harus dapat berlangsung dengan berlandaskan
pada etika moral yang mungkin berubah, tetapi tetap bersumber pada nilai-nilai
dasar keagamaan.
c. Masyarakat masa depan akan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
intensif untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, peningkatan kualitas sumber daya insani, dan
5
pendidikan menjadi sangat penting. Kemampuan mengembangkan kerjasama akan
menjadi kunci keberhasilan. Landasan komunikasi perlu dibentuk sehingga
partisipasi dari bawah dan sinergi pemikiran multi-disiplin antar komunitas dapat
dibina dan pemanfaatan bersama sumberdaya secara efisien dimungkinkan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mengharuskan
masyarakat untuk terus mengaktualisasi diri dan belajar sepanjang hayat.
Lingkungan belajar perlu diciptakan agar masyarakat tetap kritis dan kreatif
menghasilkan pemikiran baru.
d. Masyarakat masa depan memerlukan pola pikir fleksibel dan sikap terbuka terhadap
perubahan dan perbaikan, mempunyai daya antisipasi, adaptasi dan kemampuan
koreksi diri yang tinggi serta tanggap terhadap pemikiran kritis dan kreatif dari
seluruh pihak. Kompetisi perlu dijamin berlangsung seimbang agar
keanekaragaman tetap terjaga, partisipasi tetap tinggi dan potensi inovasi dapat
terus dikembangkan yang keseluruhannya diabadikan bagi kepentingan
penyempurnaan berkelanjutan kehidupan masyarakat.
ITB, lembaga tertinggi pertama dalam bidang sains, teknologi, seni dan kemanusiaan
di Indonesia, semenjak didirikan pada tahun 1920 telah menghasilkan banyak
lulusan. Lulusan ITB bukan saja telah mewarnai sejarah pendirian dan perkembangan
bangsa, tetapi juga berperan aktif dalam mempelopori berbagai kegiatan
pembangunan, dan turut berkontribusi terhadap kejayaan bangsa.
Sebagai institusi pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia, dan termasuk yang
terbaik di Asia saat ini, ITB telah memberikan kontribusi sangat luas baik dalam
pengembangan pendidikan, pengembangan sains, teknologi, seni dan kemanusiaan,
juga dalam pengembangan industri nasional.
c. Sesuai dengan perannya dalam mempersiapkan sumber daya insani yang handal,
unggul dan kompeten dalam pengembangan sains, teknologi, seni dan
kemanusiaan, ITB harus dapat menjadi kekuatan pembangunan nasional yang
mempelopori proses transformasi budaya menuju masyarakat Indonesia modern
yang berdasarkan pada nilai-nilai luhur bangsa, terbuka dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai penggerak utama kemajuannya.
Menyongsong perkembangan yang mungkin terjadi di abad ke-21 seperti diuraikan di atas,
ITB menyesuaikan visi dan misinya.
4.1. VISI
Memperhatikan visi ITB seperti diuraikan di atas dan mandat yang diembannya untuk
melaksanakan tri darma perguruan tinggi, dan juga memperhatikan tuntutan pemanfaatan
aspek inovasi, dan entrepreneurial masa mendatang serta tuntutan tatanan pengembangan
SDM yang lebih terintegrasi, ITB merumuskan misinya sebagai berikut:
7
4.2.1. Pengejawantahan Misi ITB
Misi ITB mengutamakan sinergisme komponen misi menciptakan – berbagi -
menerapkan sebagai yang dijelaskan berikut ini:
Inti nilai luhur berdasar Pembukaan UUD 1945 dan secara terintegrasi menyatu dengan
Pancasila sebagai dasar Negara yaitu ber-Ketuhanan, berperikemanusiaan, berkebangsaan –
nasionalistik, kerakyatan dan keadilan serta kesejahteraan sosial.
Nilai-nilai luhur tersebut adalah menghayati, menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai
kemanusiaan bagi mencapai keunggulan potensial Indonesia Raya meliputi keunggulan
natural, keunggulan kualitas manusia, keunggulan sosiokultural, keunggulan historis,
keunggulan sistem kenegaraan Pancasila (NKRI) melalui pendidikan tinggi nasional.
Melalui proses pendidikan tinggi di ITB dengan tridarma perguruan tinggi perwujudan nilai
luhur pada hakekatnya memperhatikan hal-hal berikut:
a. In harmonia progressio dengan semangat ingin maju dan mengutamakan moral dan
etika.
b. Menjaga aspek kolegial dan berkomitmen untuk prestasi unggul
c. Memunculkan jiwa kepeloporan yang mencerminkan kebebasan berpikir
d. Demokratisasi – kebebasan akademik dengan integritas dan komitmen yang tinggi
e. Berkeadilan
f. Transparan dan akuntabel.
Disamping hal-hal tersebut di atas, juga terdapat masukan selama proses diskusi dan
lokakarya Visi-Misi diantara para pemangku kepentingan ITB, diantaranya adalah:
8
a. Visi-Misi ITB harus menjadi landasan untuk pengembangan unsur tridarma Perguruan
Tinggi ITB kearah yang berkualitas unggulan
b. Visi-Misi ITB harus berkesinambungan dengan unsur aksi terhadap mekanisme
indikator penilaian yang terukur jelas
c. Untuk mewujudkan Visi-Misi ITB menuntut profesionalisme di bidang manajemen.
Pelaksanaan misi demi terwujudnya visi seperti di atas, memerlukan Rencana Strategis yang
disusun melalui proses evaluasi diri, identifikasi pokok-pokok permasalahan utama (isu
strategis), tahapan dari tujuan yang ingin dicapai, dan program utama yang akan
dilaksanakan, termasuk agenda dan penyediaan sumber daya yang dibutuhkan untuk
mewujudkannya. Pengembangan institusi untuk mewujudkan ITB yang berdaya dan
otonom, merupakan langkah awal yang harus ditempuh.
Strategi pelaksanaan misi ITB secara garis besar diuraikan sebagai berikut ini:
9
6.2. Penelitian
Penelitian dan pengembangan sains, teknologi, seni dan kemanusiaan akan menjadi
kegiatan utama ITB dan menjadi landasan serta sumber penggerak pelaksana misi
pendidikan dan misi pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan dan kerjasama penelitian
dalam lingkup nasional dan internasional perlu ditunjang oleh sistem pendukung yang
terpadu, sehingga pemanfaatan sumber daya dapat optimal serta mampu mensinergikan
berbagai potensi disiplin keilmuan.
Agar kebutuhan masyarakat akan sains, teknologi, seni dan kemanusiaan dapat diamati
dan di formulasikan, dan seluruh sains, teknologi, seni dan kemanusiaan yang
dikembangkan dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka kegiatan pengabdian kepada
masyarakat harus diwadahi dalam keterpaduan organisasi membentuk quadrupal helix.
ITB bersama dengan alumni, masyarakat, mitra industri, institusi pemerintah terkait dan
perguruan tinggi terkemuka lainnya harus mengupayakan terbentuknya jaringan kerja
sama pelayanan masyarakat dalam bidang sains, teknologi seni dan kemanusiaan, untuk
mendukung seluruh kegiatan pembangunan nasional.
10
b. Penumbuhan aspek keekonomian
Saatnya ITB menghidupkan serta mengembangkan segala bentuk hasil penelitian ke
dalam lingkungan yang mempunyai nilai ekonomi, sehingga dapat mendukung serta
menjawab tantangan sains, iptek dan kemanusiaan yang muncul di masyarakat.
6.5. Pengembangan Institusi dan Pembinaan staf akademik dan non akademik
Kegiatan tri darma harus dapat menjadi panutan dan model bagi kegiatan masyarakat
dalam berbagai skala. Dengan demikian selain memberikan kebijakan dan pandangan
dalam bidang pendidikan dan pengembangan sains, teknologi, seni dan kemanusiaan
bermanfaat bagi pembangunan nasional, ITB melalui seluruh misinya, secara terus
menerus harus memancarkan kearifan, nilai moral dan etika yang dapat dijadikan
rujukan bagi kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ketua,
11
I.2. KERJASAMA INTERNASIONAL YANG TELAH DILAKUKAN
OLEH ITB SEJAK TAHUN 2014-2017
Perguruan Periode
No Negara Kegiatan Kerjasama
Tinggi/Lembaga Partner MoU/Kerjasama
Confidentiality
The Universite Montpellier
Agreement (Agreement of
1 2 Sciences et Techniques 24-9-2014 - 24-9-2019 Perancis
internship in the
Perancis
laboratory)
Graduate School of
Memorandum for
2 Engineering The University 19-12-2014 - 19-12-2015 Jepang
Student Exchange
of Tokyo
Memorandum of
Understanding &
Kyushu Institute of
3 5-3-2014 - 5-3-2019 Jepang Exchange Appendix to
Technology
the Memorandum of
Understanding
University of South University of South
4 3-1-2014 - 3-1-2019 Australia
Australia Australia
Agreement (Student
5 Ritsumeikan University 1-7-2014 - 1-7-2018 Jepang Exchange For AIMS
Program)
Memorandum of
6 Hokkaido University 20-3-2014 - 20-3-2019 Jepang Understanding and
Agreement
The Board of Trustees of the Amerika Memorandum of
7 28-12-2014 - 28-12-2019
University of Illinois, USA Serikat Understanding (MoU)
Amerika Memorandum of
8 The University of Iowa 2-6-2014 - 2-6-2017
Serikat Understanding
Memorandum of
9 Keio University 28-2-2014 - 28-2-2019 Jepang
Understanding
Memorandum of
Tokyo University of Understanding (Scholarly
10 28-10-2014 - 28-10-2019 Jepang
Agriculture and Technology Exchange and
Collaboration)
Korea Memorandum of
11 Sungkyunkwan University 28-10-2014 - 28-10-2019
Selatan Understanding
Memorandum to the
Academic and
Educational Exchange
12 Hiroshima University 1-7-2014 - 1-7-2018 Jepang Agreement (ASEAN
International Mobility for
Atudents/AIMS
Programme)
Kochi University of General Agreement on
13 3-1-2014 - 3-1-2019 Jepang
Technology Academic Exchanges
Perguruan Periode
No Negara Kegiatan Kerjasama
Tinggi/Lembaga Partner MoU/Kerjasama
Memorandum of
1 The Asahi Glass Foundation 2-9-2015 - 2-9-2018 Jepang
Understanding
Prolongation of the
Technische Universitat
2 15-5-2015 - 15-5-2020 Jerman Memorandum of
Munchen
Understanding
Universiti Teknologi Memorandum of
3 11-2-2015 - 11-2-2020 Malaysia
Malaysia Understanding
Toyohashi University of
4 29-12-2015 - 29-12-2020 Jepang Agreement
Technology (TUT)
The University of Electro-
5 25-5-2015 - 25-5-2015 Jepang Extension Agreement
Communications
The Graduate School of Agreement (International
6 Environmental Studies 2-3-2015 - 2-3-2017 Jepang Environmental
(GSES), Tohoku University Leadership Program
The Graduate School of
7 Environmental Studies 23-3-2015 - 23-3-2017 Jepang Extension of Agreement
(GSES), Tohoku University
Kanda Laboratory,
Memorandum of
Department of International
Understanding (Urban
8 Development Engineering, 1-10-2015 - 1-10-2020 Jepang
Climatology of Jakarta
Tokyo Institute of
City)
Technology
Department of Mechanical
Engineering, Korea
Korea Double Degree
9 Advanced Institute of 30-4-2015 - 30-4-2020
Selatan Agreement (MOA)
Science and Technology
(KAIST), Republic of Korea
Kungliga Tekniska
hogskolan (the Royal Memorandum of
10 14-4-2015 - 14-4-2020 Swedia
Institute of Technology) Understanding
Stockholm, Sweden
Universiti Teknologi Mara Memorandum of
11 26-8-2015 - 26-8-2018 Malaysia
(UiTM) Understanding
Memorandum of
ITB-UNPAD-ITS-UGM-UI- Understanding (Material
12 RIKEN Nishina Center for 18-9-2015 - 18-9-2018 Jepang Sciences Using MUONS
Accelerator-Based Science at the RIKEN-RAL
MUON Facility)
Memorandum of
Kagoshima University,
13 4-12-2015 - 4-12-2020 Jepang Understanding on
Japan
Academic Exchanges
Agreement on Academic
Kagoshima University,
14 4-12-2015 - 4-12-2020 Jepang Exchanges Program for
Japan
Students
University of Southern
Research and Education
15 Denmark, Faculty of 4-12-2015 - 4-12-2020 Denmark
Exchange Agreement
Engineering
16 Ghent University 4-12-2015 - 4-12-2020 Belgia Cooperation Agreement
National Institut of
24 Technology, Gifu College 11-10-2016 - 11-10-2021 Jepang Exchange Agreement
(NIT, Gifu College)
University of Applied
Agreement for Academic
25 Sciences and Arts 8-3-2016 - 8-3-2021 Swiss
Cooperation
Northwestern Switzerland
Memorandum of
26 Ghent University 17-3-2016 - 17-3-2019 Belgia
Understanding
Memorandum of
27 Sudapet Company Ltd. 24-3-2016 - 24-3-2021 Sudan
Understanding
Agreement for Academic
28 University of Kent 7-4-2016 - 7-4-2021 Inggris
Cooperation
Korea Institute of Ocean Korea Memorandum of
29 14-4-2016 - 14-4-2021
Science and Technology Selatan Understanding
Queen Mary University of Memorandum of
30 12-4-2016 - 12-4-2021 Inggris
London Understanding
Korea Memorandum of
31 Soonchunhyang University 23-3-2016 - 23-3-2021
Selatan Understanding
Zurich University of Applied Memorandum of
32 31-3-2016 - 31-3-2021 Swiss
Sciences (ZHAW) Understanding
Pusan Clean Coal Center
Korea Memorandum of
33 (PCCC), Pusan National 24-5-2016 - 24-5-
Selatan Understanding
University
Memorandum of
34 The University of Adelaide 29-6-2016 - 29-6-2021 Australia
Understanding
Memorandum of
35 The University of Adelaide 29-6-2016 - 29-6-2016 Australia
Agreement
Essca School of Memorandum of
36 16-6-2016 - 16-6-2021 Perancis
Management Understanding
Memorandum of
37 Naresuan University 19-7-2016 - 19-7-2021 Thailand
Understanding
Memorandum of
38 University of Hull 18-7-2016 - 18-7-2021 Inggris
Understanding
107 FMIPA Asahi Glass Analysis of Nuclear Spent M. Nurul Subkhi, S3 2014
Foundation Fuel Direct Recycling in M.Si (30211007)
PWR using SCALE-6 and
ENDF/B-VII Nuclear Data
Library
10 FMIPA Asahi Glass Analysis of Nuclear Spent Yati hardiyanti, S3 2014
8 Foundation Fuel Direct Recycling in M.Si (30213006)
PWR using SCALE-6 and
ENDF/B-VII Nuclear Data
Library
109 FMIPA Asahi Glass Design of Lasers Medium Juniastel S3 2014
Foundation Based Nd3+ doped Rajagukguk
Bismuth Borate (30212006)
110 FMIPA Asahi Glass Implementation Of Nopendri S3 2014
Foundation Accelerated Pollard RHO
For Security Of Elliptic
Curve Cryptography
111 FMIPA Asahi Glass Implementation Of Rudi Adha S3 2014
Foundation Accelerated Pollard RHO Prihandoko
For Security Of Elliptic
Curve Cryptography
112 FMIPA Asahi Glass Development Linearly- Anton Prasetyo S3 2014
Foundation Polarized
Photoluminescence
Technique as An
Observation Method Of N-
H Tautomerism Effect In
Porphyrin Crystals
113 FMIPA Asahi Glass Development Linearly- Arie Hardian S3 2014
Foundation Polarized
Photoluminescence
Technique as An
Observation Method Of N-
H Tautomerism Effect In
Porphyrin Crystals
114 FMIPA Asahi Glass Development Linearly- Ferdinand Hidayat S2 2014
Foundation Polarized
Photoluminescence
Technique as An
Observation Method Of N-
H Tautomerism Effect In
Porphyrin Crystals
115 FMIPA Asahi Glass Development Linearly- Ferdinand S2 2014
Foundation Polarized Hidayat.
Photoluminescence
Technique as An
Observation Method Of N-
H Tautomerism Effect In
Porphyrin Crystals
116 FMIPA Asahi Glass Development Linearly- Nunik Nurhayati S2 2014
Foundation Polarized
Photoluminescence
Technique as An
Observation Method Of N-
H Tautomerism Effect In
Porphyrin Crystals
145 FMIPA Riset dan Dinamika Orbit Asteroid Denny Mandey S3 2014
Inovasi KK ITB Dekat-Bumi dan Trojan di
Tata Surya dan Sistem
Eksoplanet
146 FMIPA Riset dan Dinamika Orbit Asteroid Ibnu Nurul Huda S1 2014
Inovasi KK ITB Dekat-Bumi dan Trojan di
Tata Surya dan Sistem
Eksoplanet
147 FMIPA Riset dan Dinamika Orbit Asteroid Ihsan S1 2014
Inovasi KK ITB Dekat-Bumi dan Trojan di
Tata Surya dan Sistem
Eksoplanet
148 FMIPA Riset dan Dinamika Orbit Asteroid Judhistira A. S3 2014
Inovasi KK ITB Dekat-Bumi dan Trojan di Utama
Tata Surya dan Sistem
Eksoplanet
149 FMIPA Riset dan Dinamika Orbit Asteroid Ridlo W. Wibowo S2 2014
Inovasi KK ITB Dekat-Bumi dan Trojan di
Tata Surya dan Sistem
Eksoplanet
150 FMIPA Riset dan Potensi Biopigmen Andita S2 2014
Inovasi KK ITB Mikroalga Laut Indonesia
Sebagai Sumber
Antioksidan
151 FMIPA Riset dan Potensi Biopigmen Bunga Annissa S2 2014
Inovasi KK ITB Mikroalga Laut Indonesia
159 FMIPA Riset dan Rekonstruksi Citra Micro- Choirul Anam, S3 2014
Inovasi KK ITB CT Scan untuk Berkas Fan M.Si
Beam dengan Model
Sumber Bukan Titik
160 FMIPA Riset dan Rekonstruksi Citra Micro- Mohammad S2 2014
Inovasi KK ITB CT Scan untuk Berkas Fan Haekal, S.Si
Beam dengan Model
Sumber Bukan Titik
161 FMIPA Riset dan Rekonstruksi Citra Micro- Okky Fajar S2 2014
Inovasi KK ITB CT Scan untuk Berkas Fan Trimaryana
Beam dengan Model
Sumber Bukan Titik
162 FMIPA Riset dan Penentuan Faktor Koreksi Defrianto Pratama S2 2014
Inovasi KK ITB dari Kontaminasi Elektron
pada Perhitungan Dosis
untuk Berkas Foton
163 FMIPA Riset dan Penentuan Faktor Koreksi I Gde Eka S2 2014
Inovasi KK ITB dari Kontaminasi Elektron Dirgayussa
pada Perhitungan Dosis
untuk Berkas Foton
164 FMIPA Riset dan Penentuan Faktor Koreksi Sitti Yani, M.Si S3 2014
Inovasi KK ITB dari Kontaminasi Elektron
pada Perhitungan Dosis
untuk Berkas Foton
165 FMIPA Riset dan Analisa Keselamatan Indarta Kuncoro S2 2014
Inovasi KK ITB Reaktor Nuklir Aji
Berpendingin Sodium
dengan Metode Analisis
Subkanal: Temperatur
Selubung Bahan Bakar
Nuklir
166 FMIPA Riset dan Analisa Keselamatan Nuri Trianti S3 2014
Inovasi KK ITB Reaktor Nuklir
Berpendingin Sodium
dengan Metode Analisis
Subkanal: Temperatur
Selubung Bahan Bakar
Nuklir
167 FMIPA Riset dan Pengaruh Produksi Aditya Rizki S1 2014
Inovasi KK ITB Plutonium Bernomor Masa Purnama
Genap pada Aspek Fuel
Breeding dan Material
Barrier Plutonium
Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN)
168 FMIPA Riset dan Pengaruh Produksi Geby Saputra S1 2014
Inovasi KK ITB Plutonium Bernomor Masa
Genap pada Aspek Fuel
Breeding dan Material
Barrier Plutonium
Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN)
169 FMIPA Riset Program Model Geometri Sumber Muldani Dwi S1 2014
Peningkatan Radioaktif untuk Badrianto
Kapasitas ITB Peningkatan Efisiensi
Baterai Nuklir Tipe DCNB
(Direct Conversion
Nuclear Battery)
170 FMIPA Riset Program Model Geometri Sumber Robi D. Riupassa S2 2014
Peningkatan Radioaktif untuk
Kapasitas ITB Peningkatan Efisiensi
Baterai Nuklir Tipe DCNB
(Direct Conversion
Nuclear Battery)
171 FMIPA Riset Studi Desain dan Optimasi Fiber Monado S3 2014
Unggulan KK PLTN Generasi IV
Berpendingin Gas Moduler
untuk Co-Generasi
Produksi Listrik, Produksi
Gas Hidrogen dan
Enhanced Oil Recovery
Tahap II: Optimasi Aspek
Keselamatan dan Konversi
Energi
172 FMIPA Riset Studi Desain dan Optimasi Mohamad Nurul S3 2014
Unggulan KK PLTN Generasi IV Subkhi, M.Si.
Berpendingin Gas Moduler
untuk Co-Generasi
Produksi Listrik, Produksi
Gas Hidrogen dan
Enhanced Oil Recovery
Tahap II: Optimasi Aspek
Keselamatan dan Konversi
Energi
173 FMIPA Riset Studi Desain dan Optimasi Nur jannah S2 2014
Unggulan KK PLTN Generasi IV
Berpendingin Gas Moduler
untuk Co-Generasi
Produksi Listrik, Produksi
Gas Hidrogen dan
Enhanced Oil Recovery
Tahap II: Optimasi Aspek
Keselamatan dan Konversi
Energi
174 FMIPA Riset Studi Desain dan Optimasi Nuri Trianti S3 2014
Unggulan KK PLTN Generasi IV
Berpendingin Gas Moduler
untuk Co-Generasi
Produksi Listrik, Produksi
Gas Hidrogen dan
Enhanced Oil Recovery
Tahap II: Optimasi Aspek
Keselamatan dan Konversi
Energi
175 FMIPA Riset dan Pemanfaatan dan Annisa Rachmi S1 2014
Inovasi KK ITB Pengembangan Perangkat- Trahwiwit
perangkat Lunak Widijana
Pemrosesan dan Analisis
Citra Untuk Studi
Karakterisasi Sampel
Digital Hasil Pemindaian
Micro CT
176 FMIPA Riset dan Pemanfaatan dan Apit Nurmalasari S2 2014
Inovasi KK ITB Pengembangan Perangkat-
perangkat Lunak
Pemrosesan dan Analisis
Citra Untuk Studi
Karakterisasi Sampel
Digital Hasil Pemindaian
Micro CT
177 FMIPA Riset dan Pemanfaatan dan Apit Nurmalasari, S2 2014
Inovasi KK ITB Pengembangan Perangkat- S.Si.
perangkat Lunak
Pemrosesan dan Analisis
Citra Untuk Studi
Karakterisasi Sampel
Digital Hasil Pemindaian
Micro CT
186 FMIPA Riset dan Studi Komputasi Kuantum Sasfan Arman S2 2014
Inovasi KK ITB Efek Medan Luar pada Wella, S.Si.
Sifat Elektronik Silicene
untuk Aplikasi Nanosensor
187 FMIPA Riset dan Persamaan BPS dalam Fiki Taufik Akbar S3 2014
Inovasi KK ITB Supergravitasi Semu
188 FMIPA Riset dan Persamaan BPS dalam Rio Natanael S3 2014
Inovasi KK ITB Supergravitasi Semu Wijaya
189 FMIPA Riset dan Lokalisasi Medan dalam Dewi Wulandari, S3 2014
Inovasi KK ITB Sebuah Model Randall M.Si.
Sundrum yang
Dimodifikasi
190 FMIPA Riset dan Lokalisasi Medan dalam Kian Ming, M.Si. S3 2014
Inovasi KK ITB Sebuah Model Randall
Sundrum yang
Dimodifikasi
191 FMIPA Riset dan Lokalisasi Medan dalam Ni Made Weni, S2 2014
Inovasi KK ITB Sebuah Model Randall M.Si.
Sundrum yang
Dimodifikasi
192 FMIPA Riset dan Pengembangan Sistem Andri Rahmadani, S1 2014
Inovasi KK ITB EEG Portabel S.Si
219 FMIPA Riset dan Gelombang Refleksi pada Novry Erwina S3 2014
Inovasi KK ITB Pantai Miring
251 FMIPA Riset dan Studi Aktivitas Otak Nita Hndayani S3 2014
Inovasi KK ITB Manusia terhadap Respon
Audio dengan Electrical
Capacitance Volume
Tomography (ECVT)
25 FMIPA Riset dan Studi Aktivitas Otak Siska Ayu Nirmala S2 2014
2 Inovasi KK ITB Manusia terhadap Respon
Audio dengan Electrical
Capacitance Volume
Tomography (ECVT)
281 FMIPA Pelaksanaan Daur Ulang Limbah Nuklir Fiber Monado S3 2014
Hibah dalam Molten Salt Reactor
Kompetensi (MSR) dengan Daya Kecil
dan Menengah
28 FMIPA Pelaksanaan Model dan Simulasi Peta Dipo Aldila, M.Si S3 2014
8 Hibah Endemik Demam
Kompetensi Berdarah dalam Kaitannya
dengan Dinamika Curah
Hujan di Indonesia
29 FMIPA Pelaksanaan Model dan Simulasi Peta Meta Kallista, S.Si S3 2014
0 Hibah Endemik Demam
Kompetensi Berdarah dalam Kaitannya
dengan Dinamika Curah
Hujan di Indonesia
291 FMIPA Pelaksanaan Model dan Simulasi Peta Prama Setia Putra S1 2014
Hibah Endemik Demam
Kompetensi Berdarah dalam Kaitannya
dengan Dinamika Curah
Hujan di Indonesia
315 FMIPA Penelitian Kontrol dan Analisa Sifat Eka Nurfani S2 2014
Magister Optik Film Tipis Berbasis (20213045)
Doktor Sarjana Titanium Dioksida (TiO2)
Unggul
(PMDSU)
317 FMIPA Penelitian Dimensi Partisi Graf Tak Debi Oktia S2 2014
Magister Terhubung Haryeni
Doktor Sarjana
Unggul
(PMDSU)
351 FTI Hibah Model Sistem Usaha untuk Sribagjawati, S.Si, S2 2014
Penelitian Pengembangan Industri MT
DIKTI Kreatif Jawa Barat
361 FTI Riset dan Pengembangan Standar Anindya Dian Asri S1 2014
Inovasi KK ITB Metrik Pencahayaan Alami
Siang Hari Yang Dinamis
Untuk Penghematan
Energi dalam Bangunan
( Development of Dynamic
Daylight Metrics Standard
for Energy Saving in
Buildings )
36 FTI Riset dan Pengembangan Standar Mardliyatur S1 2014
2 Inovasi KK ITB Metrik Pencahayaan Alami Rohmah
Siang Hari Yang Dinamis
Untuk Penghematan
Energi dalam Bangunan
( Development of Dynamic
Daylight Metrics Standard
for Energy Saving in
Buildings )
397 FTMD Riset dan Pengembangan Basis Data Arif Sugiharto S2 2014
Inovasi KK ITB Awal Gerak Berjalan
Abnormal Manusia
Indonesia Menggunakan
3D Motion Analyzer
System
39 FTMD Riset dan Pengembangan Basis Data Fathiya Ikrimah S1 2014
8 Inovasi KK ITB Awal Gerak Berjalan
Abnormal Manusia
Indonesia Menggunakan
3D Motion Analyzer
System
39 FTMD Riset dan Pengembangan Basis Data Ferryanto S3 2014
9 Inovasi KK ITB Awal Gerak Berjalan
Abnormal Manusia
Indonesia Menggunakan
3D Motion Analyzer
System
40 FTMD Riset dan Pengembangan Basis Data Indria Herman S1 2014
0 Inovasi KK ITB Awal Gerak Berjalan
Abnormal Manusia
Indonesia Menggunakan
3D Motion Analyzer
System
401 FTMD Riset dan Pengembangan Basis Data Nuha Desi S3 2014
Inovasi KK ITB Awal Gerak Berjalan Anggraeni.
Abnormal Manusia
Indonesia Menggunakan
3D Motion Analyzer
System
40 FTMD Riset dan Pengukuran Medan Lenny Iryani S3 2014
2 Inovasi KK ITB Perpindahan Keluar
Bidang pada Pelat
Lengkung (Curved Plate)
dengan Teknik Korelasi
Citra Digital 3D
40 FTMD Riset dan KAJI PARAMETRIK Afdhal S2 2014
3 Inovasi KK ITB STRUKTUR CRASH BOX
MULTI CORNER UNTUK
KESELAMATAN ALAT
TRANSPORTASI
40 FTMD Riset dan KAJI PARAMETRIK Dimas S2 2014
4 Inovasi KK ITB STRUKTUR CRASH BOX
MULTI CORNER UNTUK
KESELAMATAN ALAT
TRANSPORTASI
40 FTMD Riset dan KAJI PARAMETRIK Lenny Iryani S3 2014
5 Inovasi KK ITB STRUKTUR CRASH BOX
MULTI CORNER UNTUK
KESELAMATAN ALAT
TRANSPORTASI
451 FTSL Riset dan Kajian Dampak Adopsi Gloriani Novita S3 2014
Inovasi KK ITB Teknologi Informasi dan Christin
Komunikasi pada
Dinamika Kegiatan dan
Pola Perjalanan Harian
Individu Perkotaan:
Pemahaman Perilaku
Perjalanan di Era
Informasi
45 FTSL Riset dan Kajian Dampak Adopsi Indra Budi S2 2014
2 Inovasi KK ITB Teknologi Informasi dan Saksono
Komunikasi pada
Dinamika Kegiatan dan
Pola Perjalanan Harian
Individu Perkotaan:
Pemahaman Perilaku
Perjalanan di Era
Informasi
45 FTSL Riset dan Analisis Dispersi, Deposisi Agung Ghani S2 2014
3 Inovasi KK ITB Basah dan Kering Gas SO2 Kramawijaya
dan NOx Ambien akibat
Emisi PLTU Batubara dan
Dampaknya terhadap
Lingkungan (Dispersion
Analysis, Wet and Dry
Deposition of Air Pollutant
from Coal Fired Power
Plant Emission and the
Impacts to the Envi
455 FTSL Dana Hibah Pengelolaan Rantai Pasok Prita Herdianti ST S2 2014
DIKTI- Konstruksi Hijau untuk
DIKNAS Mendukung Pembangunan
Infrastruktur
Berkelanjutan di Indonesia
48 FTTM Asahi Glass Wavelet analysis for Biot Atiko Hendriatna S2 2014
0 Foundation Poroelastic medium and
physical model using core
samples of sandstones
Ngrayong formation
481 FTTM Asahi Glass Wavelet analysis for Biot Handoyo, ST S2 2014
Foundation Poroelastic medium and
physical model using core
samples of sandstones
Ngrayong formation
48 FTTM Asahi Glass Wavelet analysis for Biot Thaqibul Fikri S3 2014
2 Foundation Poroelastic medium and Niyartama, M.Si
physical model using core
samples of sandstones
Ngrayong formation
519 FMIPA DIPA ITB Produksi Protein Sofi Siti Shofiyah, S3 2014
Rekombinan NS1 Pada S.Si., M.Si.
Ragi Pichia Pastoris Untuk
Pengembangan Kit
Diagnostik Virus Dengue
573 SAPPK Riset dan Model Pasar Tematik Ilham Fajar Putra S2 2014
Inovasi KK ITB Urban yang Mampu
Menghela Ekonomi Lokal
Kasus: Pasar Bertema
“Healthy Food” untuk
Wilayah Bandung dan
Sekitarnya
574 SAPPK Riset dan Keberlanjutan Kampung Mahasiswa 1 S1 2014
Inovasi KK ITB Kota Dalam Strategi
Regenerasi Perkotaan
Studi Kasus : Kawasan
Pusat Kota Bandung
58 SAPPK Riset dan PERAN MODAL SOSIAL Uly Faoziyah, ST. S1 2014
3 Inovasi KK ITB DALAM PENINGKATAN
KERJASAMA
PEMBANGUNAN
KAWASAN
METROPOLITAN (Social
Capital and Metropolitan
Development Cooperation)
616 SITH Penelitian - Aplikasi agen biologi pada Ateng Surpiatna, S3 2014
Dana Mandiri sistem pertanian urban Msi.
ITB
617 SITH Penelitian - Aplikasi agen biologi pada MAHASISWA S1 2014
Dana Mandiri sistem pertanian urban
ITB
618 SITH Penelitian - Identifikasi Liska Berlian S2 2014
Dana Mandiri Amorphophallus di
ITB akwasan ex situ dengan
pendekatan molekular
menggunakan gen marka
trnH-psba dan Its2 dalam
upaya pelestarian spesies
endemik di indonesia
9 FMIPA Desentralisasi Efek Doping Grafit pada Sri Rahayu Alfitri S2 2015
DIKTI Phase Change Material Usna (20213063)
Berbasis Garam Hidrat
CaCl2.6H2O untuk
Aplikasi Konservasi Energi
Pengkondisian Udara
untuk Mencapai
Kenyamanan Termal
117 FMIPA Desentralisasi Studi Disain PLTN Dwita Nur Krisna S1 2015
DIKTI Modular dan (10211040)
Transportable yang
Kompetitif untuk
Implementasi Jangka
Pendek dan Menengah di
Indonesia
120 FMIPA Desentralisasi Studi Disain PLTN Muh. Nurul Subki S3 2015
DIKTI Modular dan (30211007)
Transportable yang
Kompetitif untuk
Implementasi Jangka
Pendek dan Menengah di
Indonesia
137 FMIPA Desentralisasi Ekspresi Heterolog dan Yogi Yopa Kristia S2 2015
DIKTI Karakterisasi Varian-
varian Ekstremozim dari
Sampel Alam Indonesia
158 FMIPA Desentralisasi Produksi Makanan dan Abdul Rajak, M.Si. S3 2015
DIKTI Obat Fungsional Berbasis (30214011)
Nanoserat Komposit
dengan Teknik
Electrospinning
161 FMIPA Desentralisasi Produksi Makanan dan Elfi Yuliza, M. Si. S3 2015
DIKTI Obat Fungsional Berbasis (30213004)
Nanoserat Komposit
dengan Teknik
Electrospinning
179 FMIPA Insentif Riset Peningkatan Efesiensi Sel Herlin Pujiarti S2 2015
SINAS Surya Tersentisasi Dye (20211306)
dengan Menggunakan
Bahan Perovskite Metal
Halide dalam Lapisan ZnO
Terdoping Berstruktur
Nano
180 FMIPA Insentif Riset Peningkatan Efesiensi Sel Yolla Sukma S3 2015
SINAS Surya Tersentisasi Dye Handayani
dengan Menggunakan (30215003)
Bahan Perovskite Metal
Halide dalam Lapisan ZnO
Terdoping Berstruktur
Nano
189 FMIPA Asahi Glass Landslide Investigation Ikah Ning P.P S3 2015
Foundation Related to The Soil Type (30212008)
190 FMIPA Asahi Glass Landslide Investigation Ikah Ning P.P. S3 2015
Foundation Related to The Soil Type (30212008)
193 FMIPA Asahi Glass Analysis on Burnup and Nuri Trianti S3 2015
Foundation Cooling Time Effect of (30212009)
Nuclear Non-proliferation
Aspect for Plutonium
Production in Nuclear
Power Plant (NPP)
194 FMIPA Asahi Glass Analysis on Burnup and Nuri Trianti, M.Si S3 2015
Foundation Cooling Time Effect of (30212009)
Nuclear Non-proliferation
Aspect for Plutonium
Production in Nuclear
Power Plant (NPP)
201 FMIPA Riset Inovasi Studi Dinamik Kelas Dadang Amir S3 2015
KK I Kategori Masalah Difusi-Reaksi Hamzah
A
202 FMIPA Riset Inovasi Studi Dinamik Kelas Lia Yuliawati S3 2015
KK I Kategori Masalah Difusi-Reaksi
A
203 FMIPA Riset Inovasi Studi Dinamik Kelas Muhammad Kabil S3 2015
KK I Kategori Masalah Difusi-Reaksi Djafar
A
204 FMIPA Riset Inovasi Struktur Ruang Morrey Al Azhary Masta S3 2015
KK I Kategori dan Keterbatasan Operator
A Bessel-Riesz
205 FMIPA Riset Inovasi Struktur Ruang Morrey Esih Sukaesih S3 2015
KK I Kategori dan Keterbatasan Operator
A Bessel-Riesz
208 FMIPA Riset Inovasi Sintesis, Fungsionalisasi, Erika Linda Yani S2 2015
KK I Kategori dan Aplikasi Nanopartikel Nasution
A Magnetik Berbasis Sumber (20214025
Daya Alam Lokal
210 FMIPA Riset Inovasi Studi Komparasi Daur Nunung Nuraini, S3 2015
KK I Kategori Ulang Limbah Nuklir M.Si (30213009)
A dalam PWR Berbahan
Bakar Uranium dan
Thorium
211 FMIPA Riset Inovasi Studi Komparasi Daur Nuri Trianti S3 2015
KK I Kategori Ulang Limbah Nuklir (30212009)
A dalam PWR Berbahan
Bakar Uranium dan
Thorium
212 FMIPA Riset Inovasi Studi Komparasi Daur Yati hardiyanti, S3 2015
KK I Kategori Ulang Limbah Nuklir M.Si (30213006)
A dalam PWR Berbahan
Bakar Uranium dan
Thorium
216 FMIPA Riset Inovasi Analisa Pengaruh Burnup Aditya Rizki S1 2015
KK I Kategori dan Waktu Pendinginan Purnama
A terhadap Fuel Breeding (10209028)
dan Material Barrier pada
Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN)
217 FMIPA Riset Inovasi Analisa Pengaruh Burnup Nuri Trianti S.Si, S3 2015
KK I Kategori dan Waktu Pendinginan M.Si (30212009)
A terhadap Fuel Breeding
dan Material Barrier pada
Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN)
218 FMIPA Riset Inovasi Desain dan Implementasi Adita S., M.Sc S3 2015
KK I Kategori Sistem Otomatisasi (30213010)
A Perhitungan Dosis Radiasi
CT Scan pada Pasien
219 FMIPA Riset Inovasi Desain dan Implementasi Atika S. A., M.Si S3 2015
KK I Kategori Sistem Otomatisasi (30212013)
A Perhitungan Dosis Radiasi
CT Scan pada Pasien
220 FMIPA Riset Inovasi Desain dan Implementasi Choirul Anam, S3 2015
KK I Kategori Sistem Otomatisasi M.Si (30213017)
A Perhitungan Dosis Radiasi
CT Scan pada Pasien
221 FMIPA Riset Inovasi Desain dan Implementasi Leni Aziyus Fitri, S2 2015
KK I Kategori Sistem Otomatisasi S.Pd (20213039)
A Perhitungan Dosis Radiasi
CT Scan pada Pasien
222 FMIPA Riset Inovasi Desain dan Implementasi Muhammad Nasir, S2 2015
KK I Kategori Sistem Otomatisasi S.Pd (20213016)
A Perhitungan Dosis Radiasi
CT Scan pada Pasien
223 FMIPA Riset Inovasi Desain dan Implementasi Nunung Nuraini, S3 2015
KK I Kategori Sistem Otomatisasi M.Si (30213009)
A Perhitungan Dosis Radiasi
CT Scan pada Pasien
224 FMIPA Riset Inovasi Desain dan Implementasi Sitti Yani, M.Si S3 2015
KK I Kategori Sistem Otomatisasi (30212004)
A Perhitungan Dosis Radiasi
CT Scan pada Pasien
225 FMIPA Riset Inovasi Desain dan Implementasi Vepy Asyana, S.Si S2 2015
KK I Kategori Sistem Otomatisasi (20213068)
A Perhitungan Dosis Radiasi
CT Scan pada Pasien
226 FMIPA Riset Inovasi Desain dan Implementasi Yati Hardiyanti, S3 2015
KK I Kategori Sistem Otomatisasi M.Si (30213006)
A Perhitungan Dosis Radiasi
CT Scan pada Pasien
227 FMIPA Riset Inovasi Desain Sistem Detektor Eko Satria S2 2015
KK I Kategori untuk Pendeteksian (20213030)
A Double Beta Decay
(0νββ)
228 FMIPA Riset Inovasi Desain Sistem Detektor Hafizh Prihtiadi S2 2015
KK I Kategori untuk Pendeteksian (20212030)
A Double Beta Decay
(0νββ)
229 FMIPA Riset Inovasi Desain Sistem Detektor Melany Febrina S2 2015
KK I Kategori untuk Pendeteksian (20213036)
A Double Beta Decay
(0νββ)
230 FMIPA Riset Inovasi Desain Sistem Detektor Rahadi Wirawan S3 2015
KK I Kategori untuk Pendeteksian (30209004)
A Double Beta Decay
(0νββ)
233 FMIPA Riset Inovasi Solusi Energi Berhingga Rio Natanael S3 2015
KK I Kategori dari Teori Abelian N=1 Wijaya, M.Si.
A Rigid Supersimetri (30211004)
235 FMIPA Riset Inovasi Nano Fiber Fotokatalis Untung Triadhi S3 2015
KK I Kategori ZnO/TiO2 Terdoping Co:
A Sintesis, Karakterisasi dan
Aplikasinya untuk
Pengolahan Limbah
Industri Tekstil
244 FMIPA Riset Inovasi Sintesis Aditif Pro-Oksidan Endah Purwanti S2 2015
KK I Kategori untuk Aplikasi Polimer
A Ramah Lingkungan (Oxo-
Biodegradable Polymer)
245 FMIPA Riset Inovasi Sintesis Aditif Pro-Oksidan Winda Trisna S2 2015
KK I Kategori untuk Aplikasi Polimer Wulandari
A Ramah Lingkungan (Oxo-
Biodegradable Polymer)
251 FMIPA Riset Inovasi Pewarnaan Graf untuk Baty Hayat Susanti S3 2015
KK I Kategori Meminimumkan
A Penggunaan Frekuensi
Berbeda pada Jaringan
Komunikasi
252 FMIPA Riset Inovasi Pewarnaan Graf untuk Resty Deniawati S2 2015
KK I Kategori Meminimumkan
A Penggunaan Frekuensi
Berbeda pada Jaringan
Komunikasi
257 FMIPA Riset Inovasi Pelabelan Ajaib dan Ayunda Tristianti S1 2015
KK I Kategori Antiajaib Berdasarkan
A Jarak untuk Graf Hasil
Operasi
258 FMIPA Riset Inovasi Pelabelan Ajaib dan Christian Tamaro S1 2015
KK I Kategori Antiajaib Berdasarkan Nadeak
A Jarak untuk Graf Hasil
Operasi
259 FMIPA Riset Inovasi Pelabelan Ajaib dan Denny Riama S3 2015
KK I Kategori Antiajaib Berdasarkan Silaban
A Jarak untuk Graf Hasil
Operasi
262 FMIPA Riset Inovasi Konstruksi Kode Siklik Sri Rosdiana S3 2015
KK I Kategori menggunakan Polinom
B
263 FMIPA Riset Inovasi Kajian Ekivalensi Derived Gustina Elfiyanti S3 2015
KK I Kategori dari Kompleks-U untuk
B Klasifikasi Aljabar
264 FMIPA Riset Inovasi Kajian Ekivalensi Derived Yudi Mahatma S3 2015
KK I Kategori dari Kompleks-U untuk
B Klasifikasi Aljabar
266 FMIPA Riset Inovasi Prediksi Model Fisis I Gede Putu S2 2015
KK I Kategori Ultraluminous X-Ray Mahadipa Priajana
B Sources Berdasarkan
Analisa Spektrum Sinar-X
pada Sistem Galaksi
Berinteraksi
267 FMIPA Riset Inovasi Penapisan Senyawa Aktif Fedi Rahman Tara S1 2015
KK I Kategori Bahan Alam Indonesia
B sebagai Efektor Katalase-
Peroksidase yang Resisten
Isoniazid
268 FMIPA Riset Inovasi Penapisan Senyawa Aktif Sofi Siti Shofiyah S3 2015
KK I Kategori Bahan Alam Indonesia
B sebagai Efektor Katalase-
Peroksidase yang Resisten
Isoniazid
269 FMIPA Riset Inovasi Penapisan Senyawa Aktif Yanuar Sebastian S1 2015
KK I Kategori Bahan Alam Indonesia Tandra
B sebagai Efektor Katalase-
Peroksidase yang Resisten
Isoniazid
279 FMIPA Riset Inovasi Studi Komputasi Interaksi Yuli Ambarwati S3 2015
KK I Kategori Protein Tyrosin
B Phosphatase dengan
Senyawa Kromium
Menuju Sintesis Senyawa
Antidiabetes
280 FMIPA Riset Inovasi Pencarian Senyawa Anti- Hanhan Dianhar, S3 2015
KK I Kategori Malaria dari Daun
B Jungrahab (Baeckea
Frutescens)
281 FMIPA Riset Inovasi Pencarian Senyawa Anti- Vritta Amroini S2 2015
KK I Kategori Malaria dari Daun Wahyudi,
B Jungrahab (Baeckea
Frutescens)
283 FMIPA Riset Inovasi Simulasi Model Deteksi Heni Widayani S3 2015
KK I Kategori Dini Penyebaran Kasus
B Demam Berdarah dalam
Kaitannya dengan Populasi
Nyamuk dan Faktor Iklim
284 FMIPA Riset Inovasi Simulasi Model Deteksi Prama Setia Putra S1 2015
KK I Kategori Dini Penyebaran Kasus
B Demam Berdarah dalam
Kaitannya dengan Populasi
Nyamuk dan Faktor Iklim
286 FMIPA Riset Inovasi Model Investasi Mikro Adythia Dean S1 2015
KK I Kategori dengan Skema Bagi- Marzuki
B Untung dan Bagi-Rugi
yang Eksplisit
Menggunakan Asuransi
287 FMIPA Riset Inovasi Model Investasi Mikro Indana Lazulfa S2 2015
KK I Kategori dengan Skema Bagi-
B Untung dan Bagi-Rugi
yang Eksplisit
Menggunakan Asuransi
288 FMIPA Riset Inovasi Model Investasi Mikro Kerry Addelina S1 2015
KK I Kategori dengan Skema Bagi-
B Untung dan Bagi-Rugi
yang Eksplisit
Menggunakan Asuransi
293 FMIPA Riset Inovasi Pengaruh Regularitas Ira Apni Purwasih S3 2015
KK I Kategori suatu Graf terhadap
B Dimensinya
294 FMIPA Riset Program Isolasi dan Karakterisasi Dayu Wiyati S2 2015
Peningkatan Gen Sukrosa Sintase dari
Kapasitas ITB Mikroalga Laut Tropis
Chlorella Sp.
295 FMIPA Riset Program Investigasi Sifat Elektronik Irfan Dwi Aditya S3 2015
Peningkatan dan Struktur Material (30214007)
Kapasitas ITB Lempung Berbasis
Kalsium untuk
Pemanfaatannya pada
Kesehatan Tulang Manusia
296 FMIPA Riset Program Investigasi Sifat Elektronik Sitti Yani S3 2015
Peningkatan dan Struktur Material (30212004)
Kapasitas ITB Lempung Berbasis
Kalsium untuk
Pemanfaatannya pada
Kesehatan Tulang Manusia
298 FMIPA Riset Program Model Osilasi Global di Desi Rahmadani S2 2015
Peningkatan Piringan Bintang B Emisi
Kapasitas ITB
299 FMIPA Riset Program V@R Berbasis Copula Isran K Hasan S2 2015
Peningkatan untuk Model
Kapasitas ITB Heteroskedastik
303 FMIPA Riset Inovasi Pembuatan Sistem Sitti Yani, M.Si S3 2015
KK Batch II Verifikasi untuk (30212004)
Volumetric Modulated Arc
Therapy berbasis Simulasi
Monte Carlo
307 FMIPA Riset Inovasi Simulasi dan Pemodelan Christoforus Bimo S2 2015
KK Batch II Arus Drain dalam Satrio
Surrounding Gate Nano Putro(20214026)
Wire Mosfet sebagai
Devasi Berkecepatan
Tinggi
308 FMIPA Riset Inovasi Simulasi dan Pemodelan Edy Wibowo S3 2015
KK Batch II Arus Drain dalam (30212002)
Surrounding Gate Nano
Wire Mosfet sebagai
Devasi Berkecepatan
Tinggi
309 FMIPA Riset Inovasi Simulasi dan Pemodelan Elfi Yuliza S2 2015
KK Batch II Arus Drain dalam (20210302)
Surrounding Gate Nano
Wire Mosfet sebagai
Devasi Berkecepatan
Tinggi
310 FMIPA Riset Inovasi Simulasi dan Pemodelan Nuri Trianti S3 2015
KK Batch II Arus Drain dalam (30212009)
Surrounding Gate Nano
Wire Mosfet sebagai
Devasi Berkecepatan
Tinggi
311 FMIPA Riset Inovasi Antibiotik dari Sumber Elvira Hermawati S3 2015
KK Batch II Hayati Indonesia
312 FMIPA Riset Inovasi Antibiotik dari Sumber Ni Komang Tri S3 2015
KK Batch II Hayati Indonesia Dhamayani
313 FMIPA Riset Inovasi Antibiotik dari Sumber Soerya Dewi S1 2015
KK Batch II Hayati Indonesia Marliyana
314 FMIPA Riset Inovasi Antibiotik dari Sumber Tita Juwitaningsih S3 2015
KK Batch II Hayati Indonesia
315 FMIPA Riset Inovasi Facile One-pot Synthesis Erna Febriyanti S2 2015
KK Batch II of b-oriented Zeolite ZSM-
5: an Alternative Route
Toward Better Catalytic
Performance
316 FMIPA Riset Inovasi Facile One-pot Synthesis Grandprix T.M. S2 2015
KK Batch II of b-oriented Zeolite ZSM- Kadja
5: an Alternative Route
Toward Better Catalytic
Performance
323 FMIPA Riset Inovasi Studi Spektroskopi Variasi Geavani Eva S2 2015
KK Batch II Garis Emisi H-alpha pada Ramadhania
Bintang B-emisi tipe Be-
Shell
324 FMIPA Riset Inovasi Konstruksi Kode Swa-dual Harry Septanto S3 2015
KK Batch II MDS atau Near-MDS baru
Atas Lapangan Hingga
(IV)
336 FMIPA Kerjasama Study on Mechanical and Irfan Dwi Aditya S3 2015
Luar Negeri Electronic Properties of (30214007)
dan Publikasi Carbon Nanotubes by
Internasional Defect Structure
371 FMIPA Penelitian Sintesis Zeolit ZSM-5 Neng Tresna Umi S2 2015
Magister Terbaru dengan Culsum
Doktor Sarjana Permukaan Ultra-Luas
Unggul Bermorfologi Serabut
(PMDSU)
376 FSRD Dana Hibah Diverivikasi Desain Mebel Adi Cahya Riana S1 2015
DIKTI- Bambu Melalui Tehnik
DIKNAS Pasak Sebagai Elemen
Interior Rumah Tinggal
377 FSRD Dana Hibah Diverivikasi Desain Mebel Harry Anugrah S2 2015
DIKTI- Bambu Melalui Tehnik Mawardi
DIKNAS Pasak Sebagai Elemen
Interior Rumah Tinggal
378 FSRD Dana Hibah Diverivikasi Desain Mebel Kukuh Rizki S2 2015
DIKTI- Bambu Melalui Tehnik Satriaji
DIKNAS Pasak Sebagai Elemen
Interior Rumah Tinggal
379 FSRD Dana Hibah Diverivikasi Desain Mebel Yogie Candra S2 2015
DIKTI- Bambu Melalui Tehnik Bhumi
DIKNAS Pasak Sebagai Elemen
Interior Rumah Tinggal
380 FSRD Riset dan Studi mengenai Desain Kukuh Rizki S2 2015
Inovasi KK ITB dan penggunaan Satriaji
Bangunan banBunan Milik
Perusahaan (Corporate
Architectural Design)
dalam Menunjang
Aktivitas Publik
381 FSRD Riset dan Studi sensori Material Dr. Yuni S2 2015
Inovasi KK ITB Alam geraroma Guna Maharani, MT.
Men8embangkan
Biokomposit ya ng Dapat
Meningkatkan Mood
sebagai Elemen tnterior
dan Furnitur
382 FSRD Riset dan Studi sensori Material Nida Daniyatul S1 2015
Inovasi KK ITB Alam geraroma Guna Muhdirah
Men8embangkan
Biokomposit ya ng Dapat
Meningkatkan Mood
sebagai Elemen tnterior
dan Furnitur
383 FSRD Riset dan Studi sensori Material Yusetrya Nualisa S1 2015
Inovasi KK ITB Alam geraroma Guna
Men8embangkan
Biokomposit ya ng Dapat
Meningkatkan Mood
sebagai Elemen tnterior
dan Furnitur
410 FTMD Desentralisasi Perancangan Struktur Alat Dio Agro Nugroho S2 2015
DIKTI Transportasi Untuk
Pengelolaan Energi
Tabrakan
422 FTMD Dana Hibah CR 1501 - Development of Alex John Sepnov S2 2015
Institusi Luar Vortex Element Method
Negeri with Penalization for
Simulating Unsteady Wall-
bounded Flows
424 FTMD Dana Hibah CR 1501 - Aeronautics Alex John Sepnov S2 2015
Institusi Luar
Negeri
426 STEI Dana Hibah Cri 1501 - Secure High Dicky Cahyadi S1 2015
Institusi Luar Speed Near Field
Negeri Communication Analog
Front End
427 STEI Dana Hibah Cri 1501 - Secure High Husnan Achmad S1 2015
Institusi Luar Speed Near Field Samhany
Negeri Communication Analog
Front End
428 STEI Dana Hibah Cri 1501 - Secure High Nur Ahmadi S2 2015
Institusi Luar Speed Near Field
Negeri Communication Analog
Front End
429 STEI Dana Hibah Cri 1501 - Secure High Rizky Wijaya S1 2015
Institusi Luar Speed Near Field Kusumah
Negeri Communication Analog
Front End
447 FTSL Riset dan Analisis Risiko Kesehatan Laurentia Mutiara S1 2015
Inovasi KK ITB Akibat Pencemaran Lindi S. W.
Pada Air Tanah : Studi
Kasus TPA Burangkeng
448 FTSL Riset dan Analisis Risiko Kesehatan Putri Chissy R. R. S1 2015
Inovasi KK ITB Akibat Pencemaran Lindi
Pada Air Tanah : Studi
Kasus TPA Burangkeng
456 FTTM Penelitian Data Sintetis sebagai Kunci Cipto Purnandi S2 2015
Unggulan Interpretasi Bidang Septianto
Perguruan Diskontinuitas pada
Tinggi Lapisan Batubara di
(Desentralisasi Antara Dua Buah Lubang
) Bor
457 FTTM Penelitian Data Sintetis sebagai Kunci Eka Adhitya S2 2015
Unggulan Interpretasi Bidang
Perguruan Diskontinuitas pada
Tinggi Lapisan Batubara di
(Desentralisasi Antara Dua Buah Lubang
) Bor
458 FTTM Penelitian Data Sintetis sebagai Kunci Rahmat Fadillah S2 2015
Unggulan Interpretasi Bidang
Perguruan Diskontinuitas pada
Tinggi Lapisan Batubara di
(Desentralisasi Antara Dua Buah Lubang
) Bor
459 FTTM Penelitian Hidrogeokimia dan Model Andre Putra Arifin S2 2015
Unggulan Hidrogeologi Kuantitatif
Perguruan Dalam Analisis Prospek
Tinggi Pengembangan Energi
(Desentralisasi Panas Bumi
)
464 FTTM Penelitian Hidrogeokimia dan Model Neli Nikla Iklima S2 2015
Unggulan Hidrogeologi Kuantitatif
Perguruan Dalam Analisis Prospek
Tinggi Pengembangan Energi
(Desentralisasi Panas Bumi
)
509 FTMD Dana Hibah Pemanfaatan Sekam Padi Steven S.T, M.T S2 2015
Riset JICA sebagai Sumber Silika
untuk Komposit Nano
TiO2-SiO2 pada Aplikasi
Dye Sensitized Solar Cell
(DSSC)
510 FSRD Dana Hibah Penggunaan Media Digital Natas Setiabudhi S2 2015
Riset JICA Untuk Meningkatkan DP, S.Sn
Kemampuan Bahasa Dan
Proses Penelitian Melalui
Pendekatan Metode I-Leap
(Interactive Learning
English Through Actions &
Photos) (Studi Kasus :
Sentra Kerajinan Keramik
Plered Kabupaten
Purwakarta)
512 STEI Dana Hibah Pembiayaan Kegiatan Nur Ahmadi, ST., S2 2015
RISTEK Penguatan Kelembagaan M.Eng.
Pusat Unggulan Iptek dan
Pengembangan Pusat
Eksibisi
520 FITB Hibah Institusi Geodisaster Research and Edy Santoso S3 2015
Luar Negeri Education to Support
Disaster Risk Reduction in
Indonesia and Create a
Sustainable GREAT
Program at ITB
522 FITB Hibah Institusi Geodisaster Research and Rahayu Robiana S2 2015
Luar Negeri Education to Support
Disaster Risk Reduction in
Indonesia and Create a
Sustainable GREAT
Program at ITB
524 STEI Riset ITB Dana Pembangunan Aplikasi Mahdan Ahmad S1 2015
Pendamping Knowledge Management
(RAPID, JSPS, Online Monitoring System
dll) Diesel Engine Ukuran
Besar
525 STEI Riset ITB Dana Pembangunan Aplikasi Riyandika Andhi S2 2015
Pendamping Knowledge Management Saputra
(RAPID, JSPS, Online Monitoring System
dll) Diesel Engine Ukuran
Besar
562 FTMD MP3EI Smart Micro Grid Berbasis Heriawan, S.T S2 2015
Energi Terbarukan
563 FTMD MP3EI Smart Micro Grid Berbasis Ivan Fikriyadi, S2 2015
Energi Terbarukan S.T., M.T.
564 FTMD MP3EI Smart Micro Grid Berbasis Monita Basaribu, S1 2015
Energi Terbarukan M.T.
566 FTMD MP3EI Smart Micro Grid Berbasis Retno Putri S1 2015
Energi Terbarukan Kusumawardani
567 FTMD MP3EI Smart Micro Grid Berbasis Reza Addo Al Fatih S1 2015
Energi Terbarukan
569 FTMD MP3EI Smart Micro Grid Berbasis Satrio Dwi S2 2015
Energi Terbarukan Prakoso, S.T., M.T
597 SAPPK Penelitian Kajian Kearifan Lokal Firman Fadhly A.R S2 2015
Unggulan Sistem Pengawetan Bambu ST., MT
Perguruan Sebagai Material
Tinggi Berkelanjutan Pada
(Desentralisasi Rumah Tinggal
) Masyarakat Jawa Barat
598 SAPPK Penelitian Kajian Kearifan Lokal Ir. Sahid Mochtar, S3 2015
Unggulan Sistem Pengawetan Bambu MT
Perguruan Sebagai Material
Tinggi Berkelanjutan Pada
(Desentralisasi Rumah Tinggal
) Masyarakat Jawa Barat
607 SAPPK Riset dan Budget Games : Inovasi Valentina Kartika S1 2015
Inovasi KK ITB Metode Partisipasi dalam Rahmawati
Musyawarah Desa
617 SBM Riset dan Value Co Creation antar Ghita Yoshanti S2 2015
Inovasi KK ITB Pemangku Kepentingan
dalam Pengembangan
Cluster Batik dengan
Pendekatan Analisis
Konflik dan Service
Science
618 SBM Riset dan Value Co Creation antar Irshanti Hasyim S2 2015
Inovasi KK ITB Pemangku Kepentingan
dalam Pengembangan
Cluster Batik dengan
Pendekatan Analisis
Konflik dan Service
Science
644 SITH Penelitian - Kajian Fitoremediasi dan Miranti Prima Asri S1 2015
Dana Mandiri variasi sistem untuk
ITB meningkatkan efektivitas
lahan basah buatan dalam
mengolah l;imbah logam
berat
646 SITH Penelitian - Kajian Fitoremediasi dan Wisya Aulia Putri S1 2015
Dana Mandiri variasi sistem untuk
ITB meningkatkan efektivitas
lahan basah buatan dalam
mengolah l;imbah logam
berat
38 FMIPA Osaka Gas Analysis on Uranium and Geby Saputra S.Si S2 2016
Foundation Thorium Fuel Cycle (20216025)
Utilizations In Term of
Fuel Sustainability in
Nuclear Power Plant (NPP)
90 FMIPA Riset dan Studi Sifat Fisis dari Mustawa Harier S1 2016
Inovasi KK ITB Silicene sebagai Pengaruh (10212087 )
Ketidakmurnian dan Cacat
Struktur
91 FMIPA Riset dan Studi Sifat Fisis dari Nuning Anugrah S1 2016
Inovasi KK ITB Silicene sebagai Pengaruh Putri Namari
Ketidakmurnian dan Cacat (10212072)
Struktur
103 FMIPA Riset dan Lokalisasi Medan Dalam Dewi Wulandari S3 2016
Inovasi KK ITB Sebuah Ruang Lima (30213007)
Dimensi Hasil Dari
Gangguan Model
Randall&8208;Sundrum
104 FMIPA Riset dan Lokalisasi Medan Dalam Kian Ming S2 2016
Inovasi KK ITB Sebuah Ruang Lima (20210013)
Dimensi Hasil Dari
Gangguan Model
Randall&8208;Sundrum
109 FMIPA Riset dan Pengembangan Wireless Mona Berlian Sari S2 2016
Inovasi KK ITB Sensor Network Tesbed (20215026)
untuk Monitoring Gunung
Api
110 FMIPA Riset dan Kopling Derivatif Tak Seramika Ari S3 2016
Inovasi KK ITB Minimal Medan Skalar Wahyoedi, M.Si
dalam Formulasi ADM dan (30211008)
Aplikasinya dalam
Kosmologi
111 FMIPA Riset dan Pengembangan Elektroda Nur Komala Eka S2 2016
Inovasi KK ITB Berbasis Molecularly Sari
Imprinted Polymer (MIP)
untuk Penentuan Dopamin
secara Voltammetri
114 FMIPA Riset dan Pemisahan dan Pemurnian Intan Windyasari S3 2016
Inovasi KK ITB Catechin dari Daun Teh
dengan Molecularly
Imprinted Polymer
115 FMIPA Riset dan Revealing The Principal Erna Febriyanti S2 2016
Inovasi KK ITB Requirements for
Interzeolite
Transformation: A Green
Route Towards Diverse
Syntheses of Zeolite
Materials
116 FMIPA Riset dan Revealing The Principal Grandprix T.M. S2 2016
Inovasi KK ITB Requirements for Kadja
Interzeolite
Transformation: A Green
Route Towards Diverse
Syntheses of Zeolite
Materials
118 FMIPA Riset dan Penentuan Peta Endemik Heni Widayani / S3 2016
Inovasi KK ITB Penyebaran Penyakit 30114013
Menular dengan
Menggunakan Model
Regresi Logistik
119 FMIPA Riset dan Penentuan Peta Endemik Prama Setia Putra S2 2016
Inovasi KK ITB Penyebaran Penyakit / 20115043
Menular dengan
Menggunakan Model
Regresi Logistik
120 FMIPA Riset dan Penentuan Peta Endemik Yennie Syukriah / S3 2016
Inovasi KK ITB Penyebaran Penyakit 3014006
Menular dengan
Menggunakan Model
Regresi Logistik
121 FMIPA Riset dan Pemodelan dan Simulasi Putu Harry S3 2016
Inovasi KK ITB Perubahan Garis Pantai di Gunawan /
Area Breakwater Groyne, 30111002
dengan Studi Kasus Pantai
Sanur, Bali
122 FMIPA Riset dan Pemodelan dan Simulasi Sugih Sudharma S3 2016
Inovasi KK ITB Perubahan Garis Pantai di Tjandra /
Area Breakwater Groyne, 30111021
dengan Studi Kasus Pantai
Sanur, Bali
123 FMIPA Riset dan Model Sistem Dinamika Hanifah Rahmi S1 2016
Inovasi KK ITB Deposito dan Pinjaman Widyani /
dari Bank dengan Analisis 10112047
Potensi Risiko
124 FMIPA Riset dan Model Sistem Dinamika Wulan Marselly S2 2016
Inovasi KK ITB Deposito dan Pinjaman Firdaus /
dari Bank dengan Analisis 20814001
Potensi Risiko
125 FMIPA Riset dan Analisis Dinamik dan Heni Widayani / S3 2016
Inovasi KK ITB Kontrol Optimal untuk 30114013
Pengendalian Penyebaran
HIV/AIDS di Kalangan
IDUs (Dynamical Analysis
and Optimal Control for
HIV/AIDS Transmission
among IDUs)
126 FMIPA Riset dan Analisis Dinamik dan Meta Kallista / S3 2016
Inovasi KK ITB Kontrol Optimal untuk 30113007
Pengendalian Penyebaran
HIV/AIDS di Kalangan
IDUs (Dynamical Analysis
and Optimal Control for
HIV/AIDS Transmission
among IDUs)
127 FMIPA Riset dan Analisis Dinamik dan Mona Zevika / S3 2016
Inovasi KK ITB Kontrol Optimal untuk 20113047
Pengendalian Penyebaran
HIV/AIDS di Kalangan
IDUs (Dynamical Analysis
and Optimal Control for
HIV/AIDS Transmission
among IDUs)
128 FMIPA Riset dan Analisis Dinamik dan Prama Setia Putra S2 2016
Inovasi KK ITB Kontrol Optimal untuk / 20115043
Pengendalian Penyebaran
HIV/AIDS di Kalangan
IDUs (Dynamical Analysis
and Optimal Control for
HIV/AIDS Transmission
among IDUs)
130 FMIPA Riset dan Analisis Dinamik dan Yennie Syukriah / S3 2016
Inovasi KK ITB Kontrol Optimal untuk 3014006
Pengendalian Penyebaran
HIV/AIDS di Kalangan
IDUs (Dynamical Analysis
and Optimal Control for
HIV/AIDS Transmission
among IDUs)
131 FMIPA Riset dan Kode Swa-dua Optimal Harry Septanto / S3 2016
Inovasi KK ITB atas Ring Hingga 33210021
134 FMIPA Riset dan Kode Swa-dua Optimal Sri Rosdiana / S3 2016
Inovasi KK ITB atas Ring Hingga 30114004
135 FMIPA Riset dan Pendekatan Aljabar dalam Ayunda Tristianti / S1 2016
Inovasi KK ITB Pelabelan Ajaib dan 10111016
Anti&8208;Ajaib
Berdasarkan Jarak
136 FMIPA Riset dan Pendekatan Aljabar dalam Bety Hayat S3 2016
Inovasi KK ITB Pelabelan Ajaib dan Susanti, M.Si /
Anti&8208;Ajaib 30114003
Berdasarkan Jarak
137 FMIPA Riset dan Pendekatan Aljabar dalam Denny Riama S3 2016
Inovasi KK ITB Pelabelan Ajaib dan Silaban, M,Si /
Anti&8208;Ajaib 30114001
Berdasarkan Jarak
138 FMIPA Riset dan Pendekatan Aljabar dalam Kristiana Wijaya, S3 2016
Inovasi KK ITB Pelabelan Ajaib dan M.Si / 30112005
Anti&8208;Ajaib
Berdasarkan Jarak
139 FMIPA Riset dan Pendekatan Aljabar dalam Pradipta Alamsah S1 2016
Inovasi KK ITB Pelabelan Ajaib dan Reksaputra /
Anti&8208;Ajaib 10112039
Berdasarkan Jarak
140 FMIPA Riset dan Pendekatan Aljabar dalam Susilawati Nurdin, S3 2016
Inovasi KK ITB Pelabelan Ajaib dan M.Si / 30115008
Anti&8208;Ajaib
Berdasarkan Jarak
141 FMIPA Riset dan Pendekatan Aljabar dalam Syarif Ibrohim / S1 2016
Inovasi KK ITB Pelabelan Ajaib dan 10112075
Anti&8208;Ajaib
Berdasarkan Jarak
142 FMIPA Riset dan Graf Lintasan dan Anie Lusiani / S3 2016
Inovasi KK ITB Matching dalam Bilangan 30114002
Ramsey Multipartit dan
Bilangan Ramsey Sisi
143 FMIPA Riset dan Graf Lintasan dan Budi Rahadjeng / S3 2016
Inovasi KK ITB Matching dalam Bilangan 30114007
Ramsey Multipartit dan
Bilangan Ramsey Sisi
144 FMIPA Riset dan Graf Lintasan dan Denny R. Silaban / S3 2016
Inovasi KK ITB Matching dalam Bilangan 30114001
Ramsey Multipartit dan
Bilangan Ramsey Sisi
145 FMIPA Riset dan Graf Lintasan dan Kristiana Wijaya / S3 2016
Inovasi KK ITB Matching dalam Bilangan 30112005
Ramsey Multipartit dan
Bilangan Ramsey Sisi
186 FMIPA Penelitian Sistem Katalis Fischer Adroit Toriq Nur S2 2016
Magister Tropsch Berbasis Kobalt Fajar
Doktor Sarjana pada Penyangga
Unggul Berserabut
(PMDSU)
208 FMIPA Penelitian Dimensi dari Suatu Graf Anie Lusiani / S3 2016
Unggulan serta Kaitannya dengan 30114002
Perguruan Derajat dan Diameter
Tinggi
(Desentralisasi
)
209 FMIPA Penelitian Dimensi dari Suatu Graf Debi Oktia S3 2016
Unggulan serta Kaitannya dengan Haryeni /
Perguruan Derajat dan Diameter 30115002
Tinggi
(Desentralisasi
)
210 FMIPA Penelitian Dimensi dari Suatu Graf Listiarini Januari S3 2016
Unggulan serta Kaitannya dengan Muhtari
Perguruan Derajat dan Diameter
Tinggi
(Desentralisasi
)
266 FMIPA Penelitian Rancang Bangun Sistem Abdul Rajak, M.Si. S3 2016
Magister Pengujian Filter Udara (30214011)
Doktor Sarjana Serat Nano
Unggul
(PMDSU)
269 FMIPA Penelitian Rancang Bangun Sistem Elfi Yuliza, M. Si. S3 2016
Magister Pengujian Filter Udara (30213004)
Doktor Sarjana Serat Nano
Unggul
(PMDSU)
272 FMIPA Penelitian Pengembangan Serat Nano Abdul Rajak, M.Si. S3 2016
Magister sebagai Membran Filter (30214011)
Doktor Sarjana Air yang Disintesis dengan
Unggul Metode Pemintalan
(PMDSU) Elektrik tanpa Jarum
275 FMIPA Penelitian Pengembangan Serat Nano Elfi Yuliza, M. Si. S3 2016
Magister sebagai Membran Filter (30213004)
Doktor Sarjana Air yang Disintesis dengan
Unggul Metode Pemintalan
(PMDSU) Elektrik tanpa Jarum
277 FMIPA Penelitian Sintesis Partikel Nano Abdul Rajak, M.Si. S3 2016
Magister untuk Drug Delivery (30214011)
Doktor Sarjana Systems (DDS)
Unggul Menggunakan
(PMDSU) Electrospray
279 FMIPA Penelitian Sintesis Partikel Nano Elfi Yuliza, M. Si. S3 2016
Magister untuk Drug Delivery (30213004)
Doktor Sarjana Systems (DDS)
Unggul Menggunakan
(PMDSU) Electrospray
334 FMIPA Penelitian Analisa konversi bahan Nuri Trianti S.Si, S3 2016
Unggulan bakar nuklir dan faktor M.Si (30212009)
Perguruan keselamatan PLTN tipe
Tinggi reaktor termal dan reaktor
(Desentralisasi cepat dengan bahan bakar
) nuklir thorium
337 FMIPA Penelitian Aplikasi Teori Medan Donny Dwi Putra S2 2016
Unggulan Kuantum dalam Dinamika (20214008)
Perguruan Makromolekul (DNA,
Tinggi Microtubules)
(Desentralisasi
)
345 FMIPA Penelitian Kajian Aditif Kimiawi pada Alfriska O Silalahi S2 2016
Unggulan Parameter Termofisika (20213064)
Perguruan dari PCM CaCl2.6H2O
Tinggi untuk Aplikasi Konservasi
(Desentralisasi Energi
)
346 FMIPA Penelitian Kajian Aditif Kimiawi pada Prabu Riansyah S1 2016
Unggulan Parameter Termofisika Sugara (10210102)
Perguruan dari PCM CaCl2.6H2O
Tinggi untuk Aplikasi Konservasi
(Desentralisasi Energi
)
349 FMIPA Penelitian Studi Korelasi Struktur Phutri Milana M.Si S3 2016
Unggulan Lokal Terhadap Sifat S.Si
Perguruan Magnetoelektrik Pada
Tinggi Material Organik
(Desentralisasi Terkonjugasi
) Menggunakan
Spektroskopi Raman
350 FMIPA Penelitian Studi Korelasi Struktur Risa M.Si S.Si S3 2016
Unggulan Lokal Terhadap Sifat
Perguruan Magnetoelektrik Pada
Tinggi Material Organik
(Desentralisasi Terkonjugasi
) Menggunakan
Spektroskopi Raman
385 FMIPA Penelitian Pengembangan dan studi Sandy Jaka Adilla S1 2016
Unggulan lapisan tipis metal oksida (10212040)
Perguruan untuk divais nanofotonik
Tinggi dan spintronik
(Desentralisasi
)
387 FMIPA Penelitian Studi struktur bawah Frans Prisco Sakti S1 2016
Unggulan permukaan gunung Silaban
Perguruan Tangkuban Parahu dan
Tinggi sekitarnya berdasarkan
(Desentralisasi data elektromagnetik yang
) diintegrasikan dengan data
geofisika lainnya untuk
menentukan zona sumber
panas bumi
389 FMIPA Penelitian Studi struktur bawah Niken Sekar Asih S2 2016
Unggulan permukaan gunung
Perguruan Tangkuban Parahu dan
Tinggi sekitarnya berdasarkan
(Desentralisasi data elektromagnetik yang
) diintegrasikan dengan data
geofisika lainnya untuk
menentukan zona sumber
panas bumi
404 FMIPA Penelitian Ekspresi Heterolog dan Yogi Yopa Kristia S2 2016
Unggulan Karakterisasi Varian-
Perguruan Varian Ekstremozim dari
Tinggi Sampel Alam Indonesia
(Desentralisasi
)
420 FMIPA Penelitian Graf dengan dimensi Ira Apni Purwasih S3 2016
Unggulan partisi dan bilangan / 30112013
Perguruan kromatik-lokasi tertentu
Tinggi
(Desentralisasi
)
428 FMIPA Penelitian Sifat-sifat Modul Dedekind Sri Efrinita Irwan S3 2016
Unggulan dan valuasi / 30113010
Perguruan
Tinggi
(Desentralisasi
)
434 FMIPA Penelitian Riset Beberapa Topik Dui Yanto Rahman S3 2016
Unggulan Bidang Nanomaterial (30214003)
Perguruan
Tinggi
(Desentralisasi
)
436 FMIPA Penelitian Riset Beberapa Topik Fisca Dian Utami S2 2016
Unggulan Bidang Nanomaterial (20215029)
Perguruan
Tinggi
(Desentralisasi
)
438 FMIPA Penelitian Riset Beberapa Topik Mega Silvia Lestari S2 2016
Unggulan Bidang Nanomaterial (20214027)
Perguruan
Tinggi
(Desentralisasi
)
443 FMIPA Penelitian Riset Beberapa Topik Yunita Citra Dewi S2 2016
Unggulan Bidang Nanomaterial (20214002)
Perguruan
Tinggi
(Desentralisasi
)
444 FMIPA Penelitian Produksi Makanan dan Abdul Rajak, M.Si. S3 2016
Unggulan Obat Fungsional Berbasis (30214011)
Perguruan Nanoserat Komposit
Tinggi dengan Teknik
(Desentralisasi Electrospinning
)
449 FMIPA Penelitian Produksi Makanan dan Elfi Yuliza, M. Si. S3 2016
Unggulan Obat Fungsional Berbasis (30213004)
Perguruan Nanoserat Komposit
Tinggi dengan Teknik
(Desentralisasi Electrospinning
)
466 FMIPA Penelitian Efek Doping Grafit pada Alfriska O Silalahi S2 2016
Unggulan Phase Change Material (20213064)
Perguruan Berbasis Garam Hidrat
Tinggi CaCl2.6H2O Untuk
(Desentralisasi Aplikasi Konservasi Energi
) Pengkondisian Udara
untuk Mencapai
Kenyamanan Termal
477 FMIPA Penelitian Modelling and simulation Ade Candra Bayu / S2 2016
Unggulan of tsunami generation, 20114019
Perguruan propagation and run up
Tinggi
(Desentralisasi
)
486 FMIPA Penelitian Karakterisasi Graf Ramsey Ira Apni Purwasih S3 2016
Unggulan Minimal untuk Pasangan / 30112013
Perguruan Graf yang Memuat
Tinggi Matching
(Desentralisasi
)
499 FMIPA Penelitian Studi Disain PLTN Muh. Nurul Subki S3 2016
Unggulan Modular dan (30211007)
Perguruan
Tinggi
(Desentralisasi
)
512 FMIPA Penelitian Kajian Kegempaan pada Mulya Diana Murti S1 2016
Unggulan Daerah Sesar Aktif Melalui (10212003)
Perguruan Pemodelan
Tinggi Elektromagnetik (Studi
(Desentralisasi Kasus: Sesar Aktif
) Lembang, Bandung, Jawa
Barat)
513 FMIPA Penelitian Kajian Kegempaan pada Nur Rama Wira S1 2016
Unggulan Daerah Sesar Aktif Melalui Julia (10212095)
Perguruan Pemodelan
Tinggi Elektromagnetik (Studi
(Desentralisasi Kasus: Sesar Aktif
) Lembang, Bandung, Jawa
Barat)
531 FMIPA Penelitian Identifikasi serta Analisis Prama Setia Putra S2 2016
Unggulan Model Matematika / 20115043
Perguruan Pencegahan dan Intervensi
Tinggi Penyebaran Penyakit;
(Desentralisasi Pendekatan Deterministik
) dan Stokastik
551 FSRD Riset dan Perancangan Ruang dan Kukuh R Satriaji S2 2016
Inovasi KK ITB Perlengkapan
Pembelajaran Kreatif
untuk Sekolah Dasar
Negeri dengan Pendekatan
Aspek Keberlanjutan
554 FTI Riset dan Valorisasi Campuran Abu Ria Julyana S2 2016
Inovasi KK ITB Batubara-Biomassa Manullang
Melalui Pengembangan
Bahan Geopolimer
556 FTI Riset dan Electronic Medical Record Bramantyo Eko S2 2016
Inovasi KK ITB (EMR) post-adoption : Putro
optimising EMR system
usage by clician
557 FTI Riset dan Electronic Medical Record Hotna Marina S3 2016
Inovasi KK ITB (EMR) post-adoption : Rosaly S.
optimising EMR system
usage by clician
558 FTI Riset dan Electronic Medical Record Yogi Yusuf S3 2016
Inovasi KK ITB (EMR) post-adoption : Wibisono
optimising EMR system
usage by clician
578 FTMD Insentif Riset Pengembangan Sistem Rahmat Alfi Duhri S1 2016
SINAS Simulasi Dan Analisis
Efektivitas Alutsista Peluru
Kendali Pada Pertempuran
Multi-Matra
580 FTMD Insentif Riset Pengembangan Sistem Siti Vivi Octaviany S1 2016
SINAS Simulasi Dan Analisis
Efektivitas Alutsista Peluru
Kendali Pada Pertempuran
Multi-Matra
583 FTMD Insentif Riset Rancang Bangun Prototipe Andi Kuswoyo S1 2016
SINAS Alat Bantu Medis Boston
Brace Scoliosis Dengan
Menggunakan Bahan
Komposit Rami/Hdpe
584 FTMD Insentif Riset Rancang Bangun Prototipe Arya Prihutama S1 2016
SINAS Alat Bantu Medis Boston
Brace Scoliosis Dengan
Menggunakan Bahan
Komposit Rami/Hdpe
585 FTMD Insentif Riset Rancang Bangun Prototipe Lies Banowati S2 2016
SINAS Alat Bantu Medis Boston
Brace Scoliosis Dengan
Menggunakan Bahan
Komposit Rami/Hdpe
587 STEI Dana Hibah SECURE HIGH SPEED Angga Pratama S2 2016
Institusi Luar NEAR FIELD Putra
Negeri COMMUNICATION
ANALOG FRONT END
588 STEI Dana Hibah SECURE HIGH SPEED Khilda Afifah S2 2016
Institusi Luar NEAR FIELD
Negeri COMMUNICATION
ANALOG FRONT END
589 STEI Dana Hibah SECURE HIGH SPEED Syifaul Fuada S2 2016
Institusi Luar NEAR FIELD
Negeri COMMUNICATION
ANALOG FRONT END
594 FTMD Riset dan Desain Sistem Satelit Robertus Heru S3 2016
Inovasi KK ITB Navigasi Regional Berbasis Triharjanto
Satelit Nano
595 FTMD Riset dan Desain Sistem Satelit Sayogyo Rahman S1 2016
Inovasi KK ITB Navigasi Regional Berbasis Doko
Satelit Nano
597 FTMD Riset dan Desain Sistem Satelit Putra Adnan S1 2016
Inovasi KK ITB Pertahanan Indonesia Fadilah
598 FTMD Riset dan Desain Sistem Satelit Robertus Heru S3 2016
Inovasi KK ITB Pertahanan Indonesia Triharjanto
600 FTMD Riset dan Kaji Pengaruh Laju Arief Nur Pratomo S2 2016
Inovasi KK ITB Regangan Busa Aluminum
terhadap Karakteristik
Laik Tabrak pada Crash
Box
601 FTMD Riset dan Kaji Pengaruh Laju citra asti rosalia S2 2016
Inovasi KK ITB Regangan Busa Aluminum
terhadap Karakteristik
Laik Tabrak pada Crash
Box
602 FTMD Riset dan Kaji Pengaruh Laju Dio Agro Nugroho S2 2016
Inovasi KK ITB Regangan Busa Aluminum
terhadap Karakteristik
Laik Tabrak pada Crash
Box
603 FTMD Penelitian Optimisasi Struktur Crash Dio Agro Nugroho S2 2016
Unggulan Box Berdasarkan Efisiensi
Perguruan Penyerapan Energi
Tinggi Tabrakan
(Desentralisasi
)
638 FTMD Penelitian Desain dan Analisis Arief Nur Pratomo S1 2016
Magister Struktur Tahan Ledak
Doktor Sarjana dengan Konfigurasi
Unggul Sandwich untuk Aplikasi
(PMDSU) Kendaraan Tempur
641 FTSL Riset dan Analisis Kesenjangan dan Riyadhi Salim S2 2016
Inovasi KK ITB Pengembangan Model
Pemenuhan Kebutuhan
Infrastruktur Pengelolaan
Sampah Berbasis Faktor
Demografi dan
Pertumbuhan
Sosioekonomi Pusat
Pertumbuhan di Indonesia
Timur
656 FTTM Insentif Riset Inovasi Enhanced Oil Azizatun Azimmah S1 2016
SINAS Recovery (EOR) dengan
Metode Alternatif non
Seismik, Elektromagnetik
657 FTTM Insentif Riset Inovasi Enhanced Oil Iqbal Fauzi S1 2016
SINAS Recovery (EOR) dengan Aditama
Metode Alternatif non
Seismik, Elektromagnetik
658 FTTM Insentif Riset Inovasi Enhanced Oil Siti Nurjanah S1 2016
SINAS Recovery (EOR) dengan
Metode Alternatif non
Seismik, Elektromagnetik
665 FTTM Riset dan Aplikasi Metode Central- Azizatun Azimmah S1 2016
Inovasi KK ITB Loop Transient
Electromagnetic di air
sebagai Inovasi Baru
Eksplorasi Geofisika
666 FTTM Riset dan Aplikasi Metode Central- Iqbal Fauzi S1 2016
Inovasi KK ITB Loop Transient Aditama
Electromagnetic di air
sebagai Inovasi Baru
Eksplorasi Geofisika
667 FTTM Riset dan Aplikasi Metode Central- Siti Nurjanah S1 2016
Inovasi KK ITB Loop Transient
Electromagnetic di air
sebagai Inovasi Baru
Eksplorasi Geofisika
672 FTTM Riset dan Model Transient Aliran Atia Sonda, S.Si S2 2016
Inovasi KK ITB Gas di Tubing pada Sumur
Injeksi Gas secara
Intermittent
673 FTTM Riset dan Model Transient Aliran Tasmi, S.Si., M.Si. S3 2016
Inovasi KK ITB Gas di Tubing pada Sumur
Injeksi Gas secara
Intermittent
719 FTMD Riset Inovatif Perancangan dan Handy Tri Husodo S1 2016
Produktif Implementasi Sistem
(RISPRO) Keselamatan Pasif Pada
LPDP Struktur Kereta
Penumpang
720 FTMD Riset Inovatif Perancangan dan Hanif Nugroho Aji S1 2016
Produktif Implementasi Sistem
(RISPRO) Keselamatan Pasif Pada
LPDP Struktur Kereta
Penumpang
793 STEI Riset Program Riset Unggulan Rifki Wijaya, ST., S3 2016
Unggulan ITB ITB 2016 Pusat Penelitian MT.
Teknologi Informasi dan
Komunikasi
794 FTI Riset Program Riset Unggulan Lilih Solihat, S.Si S3 2016
Unggulan ITB ITB 2016 Pusat Penelitian
Nanosains dan
Nanoteknologi
826 SAPPK Riset dan Dinamika Wilayah Dan Febriana Dewi S1 2016
Inovasi KK ITB Kota Di Jawa Sebuah Lestari, S.Si.
Transformasi Menuju
Megaregion (Urban and
Rural Dynamics:A
Transformation to
Megaregion)
827 SAPPK Riset dan Dinamika Wilayah Dan Yustina Octifanny, S1 2016
Inovasi KK ITB Kota Di Jawa Sebuah ST
Transformasi Menuju
Megaregion (Urban and
Rural Dynamics:A
Transformation to
Megaregion)
828 SAPPK Riset dan Kontribusi Jejaring Aktor Alvaryan Maulana, S1 2016
Inovasi KK ITB Terhadap Penciptaan ST.
Inovasi untuk
Pengembangan Ekonomi
Lokal (Studi Kasus :
Industri Bordir di
Kabupaten Tasikmalaya)
829 SAPPK Riset dan Model Konseptual Husna Tiara Putri S2 2016
Inovasi KK ITB Penyediaan Infrastruktur
Berdasarkan Persepsi dan
Preferensi Stakeholder
832 SAPPK Riset dan Aplikasi Perhitungan Yuni Sri Wahyuni S3 2016
Inovasi KK ITB Embodied Energy Berbasis
Androidtm Pada
Pembangunan Rumah
Untuk Mendorong
Partisipasi Masyarakat
Dalam Mitigasi Dampak
Lingkungan
861 SITH Riset dan Studi Fenomena dan Donny Kusuma S3 2016
Inovasi KK ITB Optimasi Siklus Mikrobial Hardjani
dalam Sistem zero Water
Discharge Pada Kondisi
Salinitas Rendah dan
penerapannya pada
Budidaya Udang Putih
(Litopenaeus vannamei)
885 SITH Kerjasama Uji Efikasi Blattanex 2,15 Sri Yusmalinar S3 2016
Penelitian GEL terhadap Lipas
Blatella germanica dan
Periplaneta americana di
dalam ruangan dengan
metoda pengumpulan Uji
Efikasi Ficam 80 WP
terhadap Nyamuk Aedes
aegypty dengan metode
penyemprotan residual
886 SITH Kerjasama Uji Efikasi Blattanex 2,15 Trisnowati Budi S3 2016
Penelitian GEL terhadap Lipas
Blatella germanica dan
Periplaneta americana di
dalam ruangan dengan
metoda pengumpulan Uji
Efikasi Ficam 80 WP
terhadap Nyamuk Aedes
aegypty dengan metode
penyemprotan residual
12 Studi Kelakuan Fasa Mikro emulsi untuk Aplikasi Enhanced Oil Recovery
Optimasi Produksi Selulosa oleh Bakteri Acetobacter xylinum pada Media Limbah
13 Kedelai dengan Variasi Perbandingan Volume Media dan Luas Permukaan Media
yang Terpapar Udara
Distribusi Burung di Kampus Institut Teknologi Bandung Jatinangor sebagai
14 Kawasan Penyangga Hutan Lindung Gunung Manglayang, Kab. Sumedang, Jawa
Barat
Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Sebagai Nutrisi Kultur Makroalga Spirogyra sp.
15
Untuk Peningkatan Perolehan Biomassa
Inventarisasi Spesies Pohon dan Estimasi Stok Karbon pada Hutan dan Taman Kota
16
di Kotamadya Bandung, Jawa Barat
Potensi Pemberian Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum verum) terhadap
17
Pencegahan Reaksi Alergi pada Mencit Hipersensitif
Eduberry : Alat Bantu Pemetik Buah Strawberry sebagai Sarana Edukasi di Kebun
38
Wisata Strawberry
Power Catcher, Rancang Bangun Penyimpan Energi Listrik Portable Berbasis Radio
44
Frequency Energy Harvesting
45 "Wilasa Aksara: Yuk Bermain Sambil Berkenalan dengan Aksara Asli Nusantara!"
Prototipe Sistem Jaringan Listrik Cerdas dengan Transmisi Data Half Duplex
52
Melalui Kabel Listrik
Sistem Kendali Kursi Roda Berbasis Gelombang Otak dengan Kontrol Navigasi
58
Robotik
"The Greenboard (G-board) Zero Dust, Zero Ink, & Zero Waste" Papan Tulis Ramah
59 Lingkungan sebagai Upaya Kreatif untuk Mengatasi Permasalahan Debu, Tinta, dan
Limbah pada Papan Tulis Konvensional
Green Stove : Pemodelan Tungku Pembakaran Genteng Keramik Hemat Energi dan
60
Ramah Lingkungan
Sistem Monitoring Konsumsi Listrik dan Otomasi Lampu Beserta Air Conditioner
63 pada Bangunan Berbasis Protokol Pintar Zigbee sebagai Rintisan Bangunan Hemat
Energi Masa Depan
Pembangkit Listrik MikroHidro Berjenis Vortex yang Ramah Lingkungan pada
64
Saluran Irigasi Pertanian
Microbial Powerbank :Charger Ramah Lingkungan sebagai Solusi Kreatif
65
Pemanfaatan Limbah
Ulosofi : Inovasi Kain Ulos Menjadi Pakaian Modern Sebagai Usaha Bisnis Kreatif
74
Untuk Melestarikan Budaya Nusantara
Menambah Nilai Jual Produk Lokal Binongjati dengan Penguatan Branding dan
75
Desain
Ken Tara, Sepatu Jenis Docmart dengan Gambar yang Mengangkat Kekayaan
77 Indonesia dalam Fotografi sebagai Salah Satu Inovasi dalam Menciptakan Trend
Sepatu di Indonesia dan Dunia
79 Multilayer Board
81 Scarpa's : Pemanfaatan Kain Perca Kebaya dan Batik sebagai Mode Solusi Masa Kini
84 Bank Buku Oryza Solusi Untuk Berbagi Buku dan Berbagi Untung
85 Inspirastuff
Usaha Aksesoris & Souvenir Handmade Berbahan Dasar Logam dengan Teknik
92
Stamping dan Etsa Logam
"Taboo Backpack" - Backpack yang Mengkolaborasikan Material Berkualitas Tinggi
93
dan Produk dari Kekayaan Etnik Indonesia dengan Konsep Changeable-Headcoat
Imagery Bags And Carry Goods, Bisnis Kreatif dengan Memberdayakan Pengrajin
94
Kulit Cibaduyut
"F.Y.INDISCHE" sebagai Merek Dagang Fashion yang Memiliki Nilai Edukasi dan
95
Memperbaiki Miskonsepsi Tentang Indonesia
96 Inovasi Cover Bag 'PLUVIA' Dwifungsi yang Fashionable untuk Semua Kalangan
WE Case - Smartphone Wood and Leather Case, Perpaduan Material Kayu dan Kulit
97 dengan Teknik Sulam untuk Aksesoris Smartphone sebagai Produk UKM yang
Berkualitas Tinggi
Menambah Nilai Jual Produk Lokal Cibaduyut dengan Penguatan Branding dan
98
Desain
"RUMAH JAHE" : Kedai Minuman Wedang Sehat Aneka Rasa Rempah Nusantara
99
dan Kudapan Berbahan Dasar Jahe (Zingiber officinale)
Katering Sehat Nutritia - Katering Khusus yang Mengelola Nutrisi dan Asupan yang
100
Sesuai bagi Penderita Diabetes, Hipertensi dan Kolesterol Tinggi (hiperlipidemia)
VEGETAGOR (Batagor with Vegetable), Inovasi Batagor yang Lebih Sehat dan
101
Bergizi
Produksi Asam Laktat dari Glukosa dengan Katalis Heterogen Timbal (Pb) ϒ-
8
Alumina
Analisis Ekosistem Riparian Zone sebagai Daerah Penyangga pada Aliran Sungai
9
Cikapundung dalam Upaya Menjaga Keseimbangan Fungsi Ekologis Sungai
Karakterisasi dan Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Baku Pembuatan Logam
10
Magnesium
Produksi dan Pemurnian Asam Laktat dari Tandan Kosong Sawit dengan Amberlyst-
11
15
Inventarisasi Surili Jawa (Presbytis comata) di Kawasan hutan Lindung Ranca Upas,
12
Ciwidey, Kabupaten Bandung
Pengaruh Penambahan Pipa Berukuran Mikro pada Tanah Terhadap Karakteristik
13
Aliran Fluida Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas Tanaman
Rekayasa Limbah Tailing Emas PT. Antam, Tbk. UBPE Pongkor sebagai Bahan Baku
14
Pembuatan keramik
Pembuatan Membran PVA-Chitosan Crosslinked dan PVA-Zeolite sebagai
15
Modifikasi untuk dehidrasi Etanol dengan Metode Pervaporasi
Peningkatan Performa Polimer Enhanced Oil Recovery (EOR) Melalui Modifikasi
16
Gugus Hidrofilik dan Hidrofobik pada Carboxy Methyl Cellulose (CMC)
Proses Pemisahan Gas CO2 dari Biogas dengan Larutan Basa dengan Penambahan
18 Senyawa Promotor untuk Pemanfaatan Biogas pada Sektor Industri dan
Transportasi
Studi dan Improvisasi Desain Konfigurasi Jaringan Transmisi 150 KV PT.P3B
19
Sumatra Sebagai Proteksi Terhadap Sambaran Petir
22 Rancangan Reaktor FCC Untuk Perengkahan Minyak Nabati Menjadi Bahan Bakar
28 Pembuatan Katalis untuk Menyingkirkan Unsur Logam dari Fraksi Minyak Diesel
35 Pektin dari Kulit Jeruk Bali (Citrus maxima) sebagai Emulgator Alami
Premium Squidring & Sliced Seaweed Snack – Produk Makanan Laut yang
42
berkualitas Premium dan 100% Natural
Kedai Tahu Nusantara (Kudapan Tahu, Memberitahuku tentang Aneka Ragam
43
Indonesiaku
KERINGAT - Mengenalkan Dunia Kedirgantaraan dengan Kue Kering Berbentuk
44
Pesawat
"On Direct" Spatial Based Advertising: Aplikasi Mobile Penyedia Jasa Iklan Berbasis
45
Spasial
52 KonsultanSekolah.com
"Milky Rose : Minuman Susu Sehat dengan Kombinasi Bunga Rosella yang Kaya
53
akan Khasiat"
Smart Screen : Sistem Pengatur Intensitas Cahaya Televisi dengan Wireless Distance
54
Measurement Sensor (WDMS) Demi Kesehatan Mata yang Lebih Baik
Pocha-Smart : Auto Recharge Portable Charger sebagai Alternatif Charging untuk
55
Pengguna Smartphone
Charger Mandiri : Charger Gadget yang Menggunakan Prinsip Konversi Energi
56
Mekanik yang Digerakkan oleh Magnet Menjadi Energi Listrik
Elektroda Kering untuk Electrocardiography (ECG) sebagai Pengukur Tingkat
57
Kesehatan Jantung
Sistem Rumah Sakit Energi Berkekuatan Listrik Searah dengan Panel Surya sebagai
59
Sumber Energi Utama dan Kabel Listrik sebagai Jalur Komunikasi Data
EBOS (Emergency Button on Streetlight) sebagai Upaya Mengatasi Tindak Kriminal
60
di Jalan
Cymbot- Instrumen Cerdas Berbasis Arduino Sebagai Alternatif Pengintegrasian
61
Kesenian Tradisional dan Teknologi Modern
“KLUNGER” (Angklung Synthesizer) : Perangkat Keras Pelestari Kebudayaan Alat
62
Musik Angklung
DIENG-79: Sistem Peringatan Dini dan Evakuasi terhadap Produksi Gas Beracun
64
CO2 Akibat Aktivitas Gunung Berapi
Everdaisy : Prototype untuk Perbungaan Tanaman Krisan dengan Pengaturan
65
Cahaya Berbasis Timer Otomatis
Urum Portable: Alat Pengubah Asap Rokok Menjadi Udara Layak Hirup yang
67
Praktis dan Efisien
75 Rancang Bangun On-Board Computer Cubesat untuk Misi Orbit Bumi Rendah
83 Rancang Bangun Layar 3 Dimensi dengan Media Air Untuk Multimedia dan Games
85 H-BOX
88 Robofish - Revisited
Sistem Visualisasi Citra Pembuluh Darah pada Lipatan Kuku sebagai Pendeteksi
90
Dini Penyakit Kardiovaskular
91 Fotografi Makro dengan Focus Stacking Menggunakan Motor dan Pengolahan Citra
94 Neurophone
Sistem ERP (Electronic Road Pricing) Serbaguna sebagai Tol Ticketing atau Park
95
Ticketing
Integrasi Sistem Kontrol dan Monitoring Energi Listrik dengan Dukungan Sistem
96 Pendukung Keputusan untuk Keperluan Konservasi Energi pada Bangunan
Komersial
Sekolah Berbasis Sains dan Lingkungan di Aliran Sungai Cikapundung (RW 8
97
Kelurahan Ciumbuleuit Kecamatan Cidadap Kota Bandung)
Community Development Berbasis Pengembangan Teknologi Biogas di Desa
98
Ciporeat
Rumah Juara, Rumah Qur'ani, dan Rumah Kreatif Sebagai Rumah Kreatif Sebagai
99 Pendidikan Akademik, Akhlak dan Keterampilan Terintegrasi bagi Anak-anak Desa
Ciparay, Kabupaten bandung
ICIS (Intelligence Curriculum 2013 Support) sebagai Aplikasi Penunjang Kurikulum
100
2013 untuk Sekolah Dasar di Kelurahan Dago
44 Jasa Penyewaan Sistem First Person View untuk Inspeksi Secara Livestreaming
Gedong Songo –Indonesia’s Integrated UMKM Vendor, Wholesale & Retail with
45
Self-Owned Design, Secure & Simple Transaction
Traffic-Pro : Solusi Mengatasi Permasalahan Lalu Lintas Menggunakan Proyeksi
46
Hologram Rambu
Pembuatan Mesin Penanam Padi Semi Otomatis untuk Meningkatkan Produktivitas
47
Penanaman Padi dengan Prinsip Ergonomi
51 Ball-Drone
Tabel I.5.1. Sarana Utama untuk Kegiatan Pendidikan/ Pembelajaran dan Penelitian
Peruntukan Fakultas/
No. Sarana Ketercukupan Jumlah
Sarana Sekolah
Seluruh LCD Proyektor, Kursi Susun, Kursi Paten, Kursi Putar, Kursi Kuliah Jok, Kursi VIP,
Fakultas/ Podium, Meja 1/2 Biro, Meja 1 Biro, Meja Rapat, Meja Kayu Besar, Meja Kaca, Sound
1. Perkuliahan Sangat Mencukupi
Sekolah dan System, Layar, Panggung, Whiteboard, Komputer, TV Plasma, Desk Microphone, Speaker,
Terpusat WIFI/WAP, Komputer
Sarana Karakterisasi: SEM, NMR, UV-Vis, Realtime PCR, BET, XRD, Micro CT Scan,
Sangat Mencukupi
Raman Spectroscopy
Atwoord Machine, Ampere Meter Dba, Analitical Balance, Clement &
Desourmen App, Capasitor Plate, Current Amplifier, Dial Mrm 0-0.5a,
Digiconter, Determination Of The Ratio, Dicharge Open, Elektrometer,
Amplifier, Hygrometer, Induction Coil, Lasser Set Sours, Foervac Rotari
Pump, Galvanometer, Gelas Filter, Microscope (Student), Measuring
Laboratorium Microscope, Multi Range Demontrasion Mt, Mercury Spektral
Sangat Mencukupi
Fisika Dasar Balastlamp, Mercury Vapor Lamp, Mercury Lamp, Millikan Drop App,
Mikrowave App, Miliamper Meter Ac, Multimeter, Osiloscope, Power
Suply Variable, Power Suply Signal, Camera, Rocording Timer, Tahanan
Praktikum Geser, Register Boks, Refraktometer Abbe, Rate Meter, Set Of Wight,
2. FMIPA
Dan Riset Oboscope, Shertensions, Spektrometer, Source Holder, Ticker Timer,
Torsion Balance, Milivolmeter Dc
Laboratorium
Unit
Komputer Sangat Mencukupi
Praktikum
Komputer
Oscilloscope, Signal Generator, Low Distortion Oscillator, Lcr Meter, Rc
Laboratorium Oscillator, Sw Generator, Curve Tracer, Automatic Ac Volt Meter,
Multifunction Calibrator, Digital Rcl Meter, Circuit Board Ploter, Micro- Sangat Mencukupi
Elektronika
System Trcuble Shooter, Palpattern Generator, Pulse Generator,
Frequenecy Qounter, Audio Signal Generator, High Voltage Probe,
Gudang Zat
Freezer, Kulkas Sangat Mencukupi
Kimia
R. Analis
Timbangan Zat, Timbangan Zat Digital, Hotplate Stirer Sangat Mencukupi
Kimia
R. Produksi
Aquades And Deion Producer Sangat Mencukupi
Air
3. Studio Komputer, Printer, LCD Projector, Minibus, Drone, Sepeda Polygon, GPS, Telepon Satelit,
Digitizer, Laptop, Harddisk, LCD Projector, Camecorder, Kamera, TV, Tenda, Ransel
SAPPK Sangat Mencukupi
Carrier, Lampu, Genset, Meja Gambar, Kursi, Wifi Router, Green House, Vegetasi,
Peralatan Pembibitan
Mesin Bubut, Mesin Bor Duduk, Mesin Lipat, Mesin Rool, Mesin Pemotong, Mesin Las
FMIPA Sangat Mencukupi
Listrik, Mesin Press, Mesin Las Listrik, Mesin Kompresor, Ragum/Catok
Bengkel/ Bending Press, Kursi, Rak Besi, Panel Pameran, Large Table, Meja Gambar Non- Hidrolik,
4. SAPPK Mesin Laser Cutting, Gergaji Meja Cina, 3D Printer, Wind Tunnel, Lemari Besi, Rak Kayu, Sangat Mencukupi
Workshop
Meja Konferensi, Meja Gambar Hidrolik, Mesin Gergaji Kayu, CNC Router
FSRD Gergaji Pita Besar, Mesin Planer, Mesin Bubut Kayu, Mesin Skoneng, Mesin Bubut Metal, Sangat Mencukupi
Bor Duduk, Gerinda, Meja Kerja, Ragum, Las Listrik, Clamp C, Alat Genggam Tangan, Las
ITB Jatinangor
DED Labtek VII (8 LANTAI) ITB Jatinangor target
anggaran 1.400.000.000 untuk pembangunan target
fisik gedung 100% ditahun 2018
Lanskap dan Fasilitas Penunjang Rumah Singah
Dosen ITB Jatinangor target anggaran
4.000.000.000 Milyar untuk pembangunan target
fisik gedung 100% ditahun 2017
Riview Masterplan ITB Jatinangor target anggaran
1.000.000.000
Distribusi Air Minum Kampus ITB Jatinangor target
anggaran 20.000.000.000 untuk pembangunan
target realisasi 100% ditahun 2017
ITB Walini
Riview Masterplan ITB Walini target anggaran
2.500.000.000 untuk target realisasi 100% ditahun
2017
ITB CIREBON
Riview Masterplan ITB Cirebon target anggaran
1.000.000.000 untuk target realisasi 100% ditahun
2017
ITB JATINANGOR
Gedung Labtek VII A ITB Jatinangor Target
anggaran 70.000.000.000 untuk pembangunan
target fisik gedung 100% ditahun 2018
Gedung Labtek VII B ITB Jatinangor Target
anggaran 70.000.000.000 untuk pembangunan
target fisik gedung 100% ditahun 2018
ITB CIREBON
Gedung Pusat Administrasi ITB Cirebon target
anggaran 52.500.000.000 untuk pembangunan
target fisik gedung 100% ditahun 2018
Gedung Laboratorium Komputer ITB Cirebon target
anggaran 22.500.000.000 untuk pembangunan
target fisik gedung 100% ditahun 2018
Gedung Laboratorium Bahasa ITB Cirebon target
anggaran 15.000.000.000 untuk pembangunan
target fisik gedung 100% ditahun 2018
Gerbang Kampus ITB Cirebon target anggaran
2.000.000.000 untuk pembangunan target fisik
gedung 100% ditahun 2018
Pos Satpam ITB Cirebon target anggaran
200.000.000 untuk pembangunan target fisik
gedung 100% ditahun 2018
Pembangunan Infrastruktur ITB Cirebon Tahap
Traditional Procurement I ITB Cirebon target
anggaran 10.125.000.000 untuk pembangunan
target fisik gedung 100% ditahun 2018
Pengadaan Peralatan Laboratorium dan Furnitur
Kampus ITB Cirebon Tahap Traditional
Procurement I target anggaran 51.000.000.000
untuk pembangunan target fisik gedung 100% di
tahun 2018
ITB JATINANGOR
Gedung Convention Hall ITB Jatinangor Target
anggaran 109.290.000.000 untuk pembangunan
target fisik gedung 100% ditahun 2019
ITB CIREBON
Gedung Convetion Hall ITB Cirebon Target
anggaran 45.000.000.000 untuk pembangunan
target fisik gedung 100% ditahun 2019
Gedung Fakultas ITB Cirebon Target anggaran
131.250.000.000 untuk pembangunan target fisik
gedung 100% ditahun 2019
Gedung Sains dan Technopark ITB Cirebon Target
anggaran 60.000.000.000 untuk pembangunan
target fisik gedung 100% ditahun 2019
Pembangunan Infrastruktur ITB Cirebon Tahap
Privat, Public and Partnership I Target anggaran
50.000.000.000 untuk pembangunan target fisik
gedung 100% ditahun 2019
Pengadaan Peralatan Laboratorium dan Furnitur
ITB Cirebon Tahap Privat, Public and Partnership I
Target anggaran 131.000.000.000 untuk
pembangunan target fisik gedung 100% ditahun
2019