Anda di halaman 1dari 2

PETUNJUK: Tentukan bentu-bentuk kesalahan pada kalimat-kalimat berikut dan buatlah kalimat perbaikannya 1.

Padahal pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya akan berdampak buruk pada lingkungan. Apakah mereka tidak tahu 2. Mungkin dampak awalnya terhadap lingkungan yaitu adanya pendangkalan sungai dan membuat lingkungan itu terlihat kotor, kumuh dan tidak sedap dipandang mata. 3. Tetapi apabila hal tersebut berlanjut, akan menyebabkan masalah besar, yaitu bisa menyebabkan bencana banjir. 4. Sampah yang dibuang ke sungai telah tertumpuk dan mengendap di dasar sungai, sehingga lama kelamaan sungai akan semakin dangkal. 5. Mereka merasa lebih mudah apabila membuang sampah mereka itu ke sungai, makanya mereka melakukannya. 6. Padahal dengan membuang sampah sembarangan akan menimbulkan dampak lain selain banjir, yaitu dapat menyebabkan penyakit. 7. Sampah yang dibuang sembarangan akan menimbulkan sarang dari berbagai penyakit. 8. Adanya prasarana yang memadai untuk membuang sampah akan sangat menunjang dalam meminimalisir masyarakat yang membuang sampah ke sungai. 9. Seharusnya mereka sadar bahwa itu dapat merusak lingkungan. Dapat menyebabkan banjir, pencemaran air sungai, dan merusak habitat yang ada di sungai itu. 10.Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi maslah ini. Selain dengan membuat peraturan baru, jugadapat diupayakan dengan cara lain. Diantaranya yaitu dengan mengadakan sosialisasi lingkungan kepada masyarakat, menyediakan lahan yang cukup dan prasarana yang memadai untuk membuang sampah. 11.Curhat bisa masuk dalam kebutuhan manusia untuk mendapatkan cinta dan pengakuan. Oleh karena curhat masuk dalam kebutuhan itu, maka akan sangat mungkin terjadi, praktek curhat ini sering kita jumpai bahkan kerap kita lakukan atau sulit dihindari untukn tidak melakukannya. 12.Jika konselor mempunyai arti yang begitu penting, lantas apakah konselor hanya akan menjadi tempat bercerita dan mengadu dari setiap permasalahan yang terjadi? 13.Konselor tidak hanya memikirkan masalah klien dan meninggalkan masalahnya sendiri. Ia juga mempunyai masalah pribadi, baik yang dapat diselesaikan sendiri maupun yang cukup sulit untuk diselesaikan sendiri.

14.Oleh karena itulah seorang konselor juga membutuhkan orang lain. Ia menceritakan masalahnya kepada orang lain, dan orang lain membantunya dengan saran saran yang mungkin dapat membantunya untuk menganmbil langkah dalam penyelesaian masalahnya. 15.Saat mengalami masalah yang benar-benar buntu untuk diselesaikan sendiri oleh konselor, maka konselor membutuhkan orang lain baik itu keluarga ataupun teman untuk ada disampingnya, agar ia bisa menceritakan dan mengungkapkan masalahnya. 16.Konselor dapat bercerita atau berkeluh kesah kepada istri atau suami mereka (jika konselor tersebut telah berkeluarga) atau mungkin juga konselor dapat bercerita kepada orang tuanya (jika konselor tersebut merupakan konselor muda yang belum berkeluarga) 17.Setelah mengungkapkansemua uneg-uneg yang ia rasakan terhadap masalahnya tersebut, maka selanjutnya konselor juga akan saran atau pendapat orang lain. 18.Komunikasi dua arah yang terjadi akan sangat membantu konselor daripada ia harus berfikir sendirian. 19.Akan tetapi, ada cara lain yang mungkin dilakukan konselor kaitannya dengan peserta didik sebagai salah saru tempat curhatnya. 20.Dengan demikian, kita yang telanjur berpandangan bahwa konselor adalah orang yang tugasnya hanyalah membimbing dan membantu menyelesaikan masalah, akan terus menjadi konselor sebagai tong sampah masalahmasalah. Sebaiknya tidak. Tentunya kita sebagai sesama manusia yang membutuhkan orang lain sebagai tempat kita meminta saran dan pendapat, mau mengerti posisi konselor yang tidak hanya membantu menyelesaikan masalah tetapi juga perlu dibantu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai