Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

TERHADAP HASIL BELAJAR TIK


(Pokok Bahasan Menggunakan Perangkat Lunak Pengolah Angka
untuk Menyajikan Informasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Jombang)

Azimatul Ifah1, Rusijono2


Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Surabaya
Kampus Lidah Wetan
1
hen_ifah@yahoo.com

Abstrak: Perkembangan IPTEK menutut seseorang menguasai teknologi informasi dan


komunikasi. Oleh karena itu, dunia pendidikan memasukkan mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) ke dalam kurikulum. Pembelajaran TIK di SMPN 4
Jombang belum terlaksana secara optimal, hal ini dikarenakan terbatasnya jumlah
komputer dibanding dengan jumlah siswa. Oleh karena itu, salah satu alternatif yang
diberikan adalah dengan menerapkan pembelajaran tutor sebaya. Adapun tujuan
penelitian ini untuk mengetahui (1) proses penerapan pembelajaran tutor sebaya (2)
pengaruh penerapan pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar TIK pokok bahasan
menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menyajikan informasi siswa kelas
VIII SMPN 4 Jombang. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-
posttest. Dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan metode
observasi, angket dan tes. Hasil data observasi diolah menggunakan rumus persentase,
data hasil angket diolah menggunakan rumus nilai indikator sedangkan data hasil tes
diolah menggunakan rumus t-test. Proses penerapan pembelajaran menunjukkan kriteria
baik sekali dengan perolehan analisis data observasi terhadap guru sebesar 93,75%, hasil
observasi terhadap siswa sebesar 87,5%, data hasil angket sebesar 3,2 dengan kriteria
baik sekali. Untuk data hasil tes diperoleh t hitung sebesar 4,91 dan t tabel 2,04 (TS 95%
db 32-1=31) dari konsultasi t hitung dengan t tabel maka t hitung > t tabel. Berdasarkan
analisis hasil penelitian, disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran tutor sebaya secara
signifikan sangat berpengaruh terhadap hasil belajara TIK pokok bahasan menggunakan
perangkat lunak pengolah angka untuk menyajikan informasi siswa kelas VIII SMPN 4
Jombang.

Kata kunci : Pembelajaran Tutor Sebaya, Hasil Belajar, Perangkat Lunak Pengolah
Angka

1. PInformasi dan Komunikasi (TIK) disebutkan


ENDAHULUAN bahwa mata pelajaran ini memiliki
karakteristik yaitu keterampilan menggunakan
Penguasaaan teknologi infomasi dan komputer meliputi perangkat keras dan
komunikasi menjadi salah satu usaha untuk perangkat lunak. Namun demikian mata
bertahan dan bersaing dalam era globalisasi. pelajaran TIK tidak sekedar terampil, tetapi
Oleh karena itu pendidikan dengan cepat lebih memerlukan kemampuan intelektual.
merespon perkembangan tersebut salah Materi mata pelajaran TIK berupa
satunya dengan memasukkan materi teknologi tema-tema esensial, aktual serta global yang
informasi dan komunikasi ke dalam kurikulum. berkembang dalam kemajuan teknologi pada
Dalam kurikulum mata pelajaran Teknologi masa kini, sehingga mata pelajaran TIK

26
Azimatul, Pengaruh Penerapan
Pembelajaran...

merupakan pelajaran yang mewarnai metode pembelajaran yang terpusat pada


perkembangan perilaku dan teknologi. siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa
Pembelajaran komputer bersifat individual, lain yang memiliki status umur dan
artinya guru harus membimbing siswa satu kematangan/harga diri yang tidak jauh
persatu, hal ini sangatlah sulit dan memerlukan berbeda, sehingga anak tidak merasa begitu
waktu lama. terpaksa untuk menerima ide-ide dan sikap dari
Pada studi pendahuluan yang telah “gurunya” yang tidak lain adalah teman
dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 4 sebayanya itu sendiri.
Jombang tergambar salah satu masalah dalam Metode tutor sebaya perlu diterapkan
pembelajaran TIK adalah rendahnya hasil sebagai metode pembelajaran yaitu tidak ada
belajar siswa. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata persaingan antarsiswa atau kelompok, karena
kelas pada mata pelajaran TIK untuk KD 2.2 di mereka bekerjasama untuk menyelesaikan
bawah SKM (65) yaitu 57,64. Dari 32 siswa masalah dalam mengatasi cara berpikir yang
hanya 12 siswa yang telah memenuhi SKM berbeda. Dan alasan lain perlu diterapkannya
sedangkan 20 siswa mendapatkan nilai di metode ini karena dalam pelaksanaannya
bawah SKM. Masalah ini disebabkan karena mampu menciptakan ruang psikologis yang
sarana komputer yang tidak cukup untuk nyaman bagi setiap anggota yang ada di
seluruh siswa yang berjumlah 32 sementara dalamnya. Bantuan yang diberikan oleh teman-
komputer berjumlah 17 unit dan itu pun teman sebaya pada umumnya terasa lebih
terkadang sering terjadi kemacetan saat sedang dekat dibandingkan dengan hubungan antara
digunakan. Oleh karena itu, pada setiap siswa dengan guru.
pembelajaran komputer kelas dibagi menjadi Siswa yang ditunjuk sebagai tutor
dua kelompok siswa. ditugaskan membantu siswa lain yang
Kondisi pembelajaran seperti itu mengalami kesulitan belajar berdasarkan
menimbulkan beberapa permasalahan, petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh guru.
diantaranya siswa belajar hanya satu jam Selain itu kelebihan tutor sebaya yaitu dalam
pelajaran untuk setiap kelompok sehingga penerapannya, siswa diajarkan untuk mandiri,
penyampaian satu materi dibutuhkan beberapa dewasa dan punya rasa setia kawan yang
kali pertemuan. Hasil belajar pada setiap tinggi. Artinya, siswa yang dianggap pintar
materi tidak tercapai tepat waktu. Guru kurang bisa mengajari atau menjadi tutor temannya
dapat memberikan bantuan individual. Jika yang kurang pandai atau ketinggalan.
satu kelas masuk secara bersamaan ruang Dari uraian yang yang telah dijelaskan
menjadi sempit oleh meja dan komputer dan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
apabila ada siswa yang bertanya guru sulit penelitian yang berjudul “ Pengaruh Penerapan
untuk menghampiri mereka satu persatu. Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Hasil
Karena kelas dibagi menjadi dua kelompok Belajar TIK Pokok Bahasan Menggunakan
siswa, maka guru menerangkan materi Perangkat Lunak Pengolah Angka untuk
pelajaran menjadi dua kali dan itu secara Menyajikan Informasi Siswa Kelas VIII SMP
psikologis memberikan pengaruh kepada Negeri 4 Jombang”.
pengajar. Berdasarkan uraian latar belakang di
Atas dasar kenyataan inilah, perlu atas, maka diperoleh rumusan masalah yaitu:
adanya suatu alternatif pemecahan masalah, a. Bagaimanakah proses penerapan
baik dalam penggunaan media ataupun metode pembelajaran tutor sebaya pada
penyampaian sehingga proses pembelajaran pembelajaran TIK pokok bahasan
dapat berlangsung aktif, efektif, dan menggunakan perangkat lunak
menyenangkan. Oleh karena itu peneliti pengolah angka untuk menyajikan
mencoba memberikan alternatif untuk informasi kelas VIII SMP Negeri 4
mengoptimalkan pembelajaran komputer Jombang?
dengan kondisi sarana, waktu dan biaya yang b. Adakah pengaruh penerapan
terbatas melalui penerapan metode tutor pembelajaran tutor sebaya terhadap
sebaya. hasil belajar TIK pokok bahasan
Pembelajaran tutor sebaya menurut menggunakan perangkat lunak
Djamarah dan Zain (2002:29) merupakan pengolah angka untuk menyajikan

27
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No.2, Oktober 2010 (26-37)

informasi siswa kelas VIII SMP pegangan guru dalam menyiapkan,


Negeri 4 Jombang? melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan pembelajaran bagi siswa.
Sejalan dengan latar belakang dan b. Menyiapkan kegiatan pembelajaran
rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, Setelah RPP disusun, tugas guru
maka penelitian ini bertujuan : selanjutnya adalah menyiapkan
a. Mengetahui proses penerapan berbagai keperluan yang akan
pembelajaran tutor sebaya pada digunakan dalam kegiatan
pembelajaran TIK pokok bahasan pembelajaran. Keperluan ini meliputi
menggunakan perangkat lunak metode pembelajaran, bahan ajar,
pengolah angka untuk menyajikan media pembelajaran, dan sarana
informasi kelas VIII SMP Negeri 4 nonfisik seperti kesiapan psikologi
Jombang? guru dalam menyajikan materi
b. Mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran.
pembelajaran tutor sebaya terhadap c. Menyelenggarakan kegiatan
hasil belajar TIK pokok bahasan pembelajaran
menggunakan perangkat lunak Setelah merencanakan dan
pengolah angka untuk menyajikan menyiapkan segala sesuatu untuk
informasi siswa kelas VIII SMP kegiatan pembelajaran, tugas guru
Negeri 4 Jombang? selanjutnya adalah menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran. Dalam
menyelenggarakan kegiatan
2. KAJIAN PUSTAKA pembelajaran guru seharusnya
menganut prinsip yang dikemukakan
2.1. Peran Guru dalam Pembelajaran oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu Ing
Ngarso Sung Tulodo (ketika berada di
Ketika ilmu pengetahuan masih muka, guru dijadikan teladan bagi
terbatas, ketika penemuan hasil-hasil teknologi siswa dengan memberikan bimbingan
belum berkembang pesat seperti sekarang ini, dan arahan kepada siswa ketika siswa
maka peran utama guru di sekolah adalah mengalami kesulitan belajar), Ing
manyampaikan ilmu pengetahuan. Dalam Madyo Mangun Karso (ketika berada
kondisi demikian guru berperan sebagai di tengah, guru membangun semangat,
sumber belajar (learning resources) bagi berswakarya dan berkreasi pada anak
siswa. Siswa akan belajar dari seluruh didik dengan menjadi teman diskusi
penjelasan yang guru berikan.Tetapi dalam bagi siswa untuk memperkaya
abad teknologi ini, siswa dapat pengetahuannya), dan Tut Wuri
mempelajarinya dari berbagai sumber. Namun Handayani (ketika berada di belakang,
bagaimanapun hebatnya kemajuan teknologi guru mengikuti dan mengarahkan
peran guru akan tetap diperlukan. Adapun siswa agar berani bersikap dan
peran guru dalam proses pembelajaran bertanggung jawab dengan
menurut Gintings (2008:14) meliputi memberikan motivasi siswa untuk
merencanakan, menyiapkan, terus berupaya memahami materi yang
menyelenggarakan, dan mengevaluasi kegiatan diajarkan)
pembelajaran bagi siswa. Adapun penjelasan d. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran
dari peran guru tersebut adalah sebagai berikut: Evaluasi dilakukan untuk mengetahui
a. Merencanakan kegiatan pembelajaran apakah kegiatan pembelajaran telah
Agar kegiatan pembelajaran sesuai berjalan dan mencapai hasil
dengan kompetensi dasar yang akan sebagaimana yang ditetapkan pada
dicapai, guru harus merencanakan RPP. Hasil evaluasi digunakan untuk
pembelajaran dengan seksama. sebagai patokan guru dalam
Perencanaan pembelajaran ini dikenal mengambil langkah-langkah tindak
dengan istilah Rencana Pelaksanaan lanjut kegiatan pembelajaran
Pembelajaran (RPP). RPP ini dijadikan selanjutnya.

28
Azimatul, Pengaruh Penerapan
Pembelajaran...

2.2. Pembelajaran TIK karakteristik mata pelajaran TIK adalah


sebagai berikut:
Memasuki abad 21, bidang teknologi a. TIK merupakan kajian secara terpadu
informasi dan komunikasi berkembang tentang data, informasi, pengolahan,
dengan pesat yang dipicu oleh temuan dalam dan metode penyampaiannya.
bidang rekayasa material mikroelektronika. Keterpaduan berarti masing-masing
Perkembangan ini berpengaruh besar terhadap komponen saling terkait bukan
berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan merupakan bagian yang terpisah-pisah
aktivitas manusia kini banyak tergantung atau parsial.
kepada teknologi informasi dan komunikasi. b. materi TIK berupa tema-tema esensial,
Mata pelajaran TIK dimaksudkan untuk aktual dan global yang berkembang
mempersiapkan peserta didik agar mampu dalam kemajuan teknologi pada masa
mengantisipasi pesatnya perkembangan kini, sehingga mata pelajaran TIK
tersebut. Mata pelajaran TIK diajarkan sebagai merupakan pelajaran yang dapat
salah satu mata pelajaran keterampilan yang mewarnai perkembangan perilaku
pelaksanaannya dapat dilakukan secara dalam kehidupan.
terpisah atau bersama-sama dengan mata c. tema-tema esensial dalam TIK
pelajaran keterampilan lainnya. Alokasi waktu merupakan perpaduan dari cabang-
pembelajarannya secara keseluruhan untuk cabang ilmu komputer, matematik,
jenjang SMP/MTs adalah 72 jam pelajaran teknik elektronika, telekomunikasi,
selama 3 tahun, atau ekivalen dengan 2 jam sibernetika dan informatika itu sendiri.
pelajaran per minggu untuk waktu 1 tahun jika Tema-tema esensial tersebut berkaitan
mata pelajaran ini dibelajarkan secara terpisah dengan kebutuhan pokok akan
dan mandiri informasi sebagai ciri abad 21 seperti
Departemen Pendidikan Nasional pengolah kata, pengolah angka,
(2007:13) menetapkan bahwa tujuan pembuat presentasi, internet dan e-
diterapkannya kurikulum TIK pada jenjang mail. Tema-tema esensial tersebut
SMP/MTs secara garis besar adalah agar siswa terkait dengan aspek kehidupan sehari-
memiliki: hari.
a. kemampuan mengoperasikan TIK
dasar termasuk komponen perangkat 2.3. Pembelajaran Tutor Sebaya
keras dan perangkat lunak sesuai
dengan standar pengoperasian. Sekolah memiliki banyak potensi yang
b. pengetahuan tentang aspek lapangan dapat ditingkatkan efektifitasnya untuk
TIK untuk kehidupan bermasyarakat, menunjang keberhasilan suatu program
termasuk etika dan pemahaman Hak pengajaran. Potensi yang ada di sekolah
Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) meliputi semua sumber-sumber daya yang
yang terkait dengan produk TIK, dapat mempengaruhi hasil dari proses belajar
c. kemampuan dasar analisis sebagai mengajar. Keberhasilan suatu program
bekal untuk melanjutkan pendidikan pengajaran tidak disebabkan oleh satu macam
pada jenjang perguruan tinggi sumber daya, tetapi disebabkan oleh perpaduan
d. keinginan dan motivasi untuk belajar antara berbagai sumber-sumber daya yang
mandiri maupun inovasi sebagai dasar saling mendukung menjadi satu sistem yang
keberlanjutan dalam pengembangan integral. Dalam arti luas sumber belajar tidak
kemampuan mandiri khususnya harus selalu guru. Sumber belajar dapat berasal
keahlian dan pengetahuan di bidang dari orang lain yang bukan guru, seperti teman
TIK. dari kelas yang lebih tinggi (kakak kelas),
teman sekelas, atau keluarganya di rumah.
Seperti halnya mata pelajaran lain Sumber belajar bukan guru dan berasal dari
yang memiliki karakteristik yang khas dalam orang yang lebih pandai disebut tutor. Ada dua
pembelajarannya, maka TIK pun memiliki macam tutor, yaitu tutor sebaya dan tutor
karakteristik tersebut. Departemen Pendidikan kakak.
Nasional (2006:2) menjelaskan bahwa

29
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No.2, Oktober 2010 (26-37)

Metode tutorial menurut Gintings bagian yang sulit dari isi bahan ajar
(2008:79) adalah metode pembelajaran dengan kemudian menyusun strategi
mana guru memberikan bimbingan belajar bimbingan yang paling efektif untuk
kepada siswa secara individual. Pembelajaran membantu siswa menghadapi kesulitan
tutor sebaya menurut Djamarah dan Zain agar bisa mempelajari bagian yang
(2002:29) adalah pembelajaran yang terpusat sulit dengan mudah
pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari b. Langkah Persiapan, yaitu guru
siswa lain yang memiliki status umur, menyiapkan bahan ajar tambahan
kematangan/harga diri yang tidak jauh berbeda seperti variasi contoh-contoh
dari dirinya sendiri. Sehingga anak tidak penyelesaian soal dan atau tahapan
merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-ide penyelesaian soal yang sistematis dan
dan sikap dari “gurunya” yang tidak lain dalam bahan ajar tersebut
adalah teman sebayanya itu sendiri.Dari kedua menggunakan contoh penyelesaian
pengertian di atas, dapat diambil simpulan soal-soal sederhana dan mudah sebagai
bahwa pembelajaran tutor sebaya merupakan jembatan menuju latihan penyelesaian
pembelajaran yang melibatkan siswa sekelas soal yang lebih sulit
yang memiliki kemampuan dan kriteria c. Langkah Pelaksanaan yaitu guru
sebagai tutor untuk membimbing teman lainya mengidentifikasi siswa yang
yang mengalami kesulitan dalam memahami menghadapi kesulitan dalam
penjelasan dari gurunya. Tutor sebaya adalah memahami bahan ajar yang diberikan
seorang atau beberapa orang siswa yang berikut bagian yang dirasakan sulit
ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu difahami dan melaksanakan tutorial
siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tutor dengan menggunakan bahan dan
tersebut diambil dari kelompok siswa yang langkah-langkah yang telah disiapkan
memiliki prestasi yang lebih tinggi daripada d. Langkah Evaluasi dan Penutup yaitu
siswa-siswa lainnya dan memiliki kemampuan guru melakukan tanya jawab untuk
menjelaskan kembali pemahaman yang meyakinkan bahwa siswa tersebut
dimiliki. telah mengatasi kesulitan belajarnya
Untuk menetukan siswa yang dijadikan dan memahami materi yang sedang
tutor, diperlukan berbagai pertimbangan dipelajari dan memberikan tugas
tersendiri. Djamarah dan Zain (2002:29) mandiri, termasuk mempelajari
mengemukakan bahwa seorang tutor belum rujukan tambahan jika ada, dengan
tentu siswa yang paling pandai. Yang penting tujuan memantapkan dan memperluas
diperhatikan siapa yang menjadi tutor tersebut, pemahamannya tentang materi yang
adalah siswa yang dapat diterima (disetujui) dipelajari
oleh siswa yang mendapat tutorial sehingga
siswa tersebut tidak mempunyai rasa takut atau 2.4. Hasil Belajar
enggan untuk bertanya kepada tutornya, siswa
tersebut dapat menerangkan bahan Sudjana (1991:22) mengemukakan
pembelajaran yang diperlukan oleh siswa yang bahwa hasil belajar merupakan kemampuan-
mendapat program tutorial dan mempunyai kemampuan yang dimiliki siswa setelah
daya kreatifitas yang cukup untuk memberikan menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan
bimbingan, yaitu dapat menerangkan pelajaran menurut Djamarah dan Zain (2002: 15) hasil
kepada temannya serta tidak tinggi hati, kejam belajar adalah hasil yang dicapai terhadap
atau keras hati terhadap sesama temannya penguasaan pengetahuan atau keterampilan
Gintings (2008:80) memberikan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
penjelasan mengenai tahapan-tahapan kegiatan dikerjakan baik secara individual maupun
pembelajaran di kelas dengan menggunakan kelompok. Dari kedua pengertian di atas
pembelajaran tutor sebaya. Tahapan-tahapan disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
tersebut adalah sebagai berikut: kemampuan yang dimiliki siswa terhadap
a. Langkah Perencanaan yaitu guru penguasaan pengetahuan yang dikembangkan
mempelajari bahan ajar dengan oleh mata pelajarannya.
seksama dan mengidentifikasi bagian-

30
Azimatul, Pengaruh Penerapan
Pembelajaran...

Dalam sistem pendidikan nasional adapun materi yang harus disampaikan seperti
rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan pengenalan program, menu, toolbar, ikon,
kurikuler maupun tujuan instruksional, penggunaan rumus dan fungsi sampai kepada
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari pembuat grafik. Program pengolah angka ini
Bloom dalam Sudijono (1998:48-59) yang sangat penting diberikan kepada siswa, karena
secara garis besar membaginya menjadi tiga selain siswa dapat belajar program itu sendiri,
ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan siswa dapat menggunakannya untuk
ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan menghitung angka atau penggunaan yang ada
dengan hasil belajar intelektual. Ranah ini pada mata pelajaran lain seperti matematika
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, dan fisika. Salah satu program aplikasi untuk
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan mengolah data berupa angka adalah Microsoft
evaluasi. Ranah afektif adalah ranah yang Excel (Ms. Excel). Program Ms. Excel menurut
berkaitan dengan sikap dan nilai. Krathwohl Santosa dan Sutedjo (2007:89) merupakan
dan kawan-kawan dalam Sudijono (1998:54) sebuah workbook yang terdiri atas worksheet
mengklasifiasikan ranah ini menjadi lima (lembar kerja) atau lebih. Program ini sangat
jenjang yang lebih rinci lagi, yaitu menerima bermanfaat untuk menangani pengolah data
atau memperhatikan, menaggapi, manghargai, berupa angka dalam jumlah besar. Secara garis
mengorganisasi, internalisasi nilai. Ranah besar, manfaat penggunaan program pengolah
psikomotor adalah ranah yang berkaitan angka adalah sebagai berikut:
dengan keterampilan (skill) atau kemampuan a. mampu menghitung berbagai formula
bertindak setelah seseorang menerima untuk proses pengolahan angka, seperti
pengalaman belajar tertentu. Ada enam rumus-rumus matematika, mencari
tingkatan keterampilan, yakni gerakan refleks, rata-rata dan sebagainya
keterampilan pada gerakan-gerakan dasar, b. mampu melakukan what if analysys,
kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya yakni menganalisis perubahan hasil
membedakan visual, auditif, motoris dan lain- akhir jika angka pada variabel tertentu
lain, kemampuan di bidang fisik, misalnya diubah-ubah
kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan, c. mampu menyajikan laporan-laporan
gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan yang berisi data keuangan dengan
sederhana sampai pada keterampilan yang cepat dan praktis, misalnya laporan
kompleks, kemampuan yang berkenaan dengan keuangan kelas.
komunikasi non-discursive seperti gerakan
ekspresif dan interpretative 2.6. Karakteristik Anak Usia SMP
Adapun kemampuan yang
dikembangkan dalam pembelajaran TIK Anak usia SMP berkisar antara usia
meliputi kemampua kognitif dan psikomotoris. 13-16 tahun. Seseorang yang berada pada usia
Kemampuan kognitif yang yang ini disebut sebagai remaja (adolescence).
dikembangkan adalah mengidentifikasi menu Desmita (2007:190) menjelaskan bahwa istilah
dan ikon pada perangka lunak pengolah angka remaja telah digunakan secara luas untuk
dan menjelaskan fungsi menu dan ikon pada menunjukkan suatu tahap perkembangan
perangkat lunak pengolah angka. Adapun antara masa kanak-kanak dan masa dewasa,
kemampuan psikomotoris yang dikembangkan yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik
adalah menggunakan menu dan ikon pada umum serta perkembangan kognitif dan sosial.
perangkat lunak pengolah angka dan membuat Hurlock (1980:206) membagi masa remaja
dokumen pengolah angka sederhana Tabel 2.1 menjadi dua bagian, yaitu awal masa dan akhir
masa remaja. Awal masa remaja berlangsung
2.5. Program Perangkat Lunak kira-kira dari umur 13 sampai 16 tahun atau 17
Pengolah Angka tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia
enam belas atau tujuh belas sampai usia
Program pengolah angka merupakan delapan belas tahun, yaitu usia matang secara
bagian dari materi pembelajaran yang harus hukum. Awal usia remaja biasanya disebut
diajarkan untuk tingkat SMP sesuai dengan sebagai usia belasan. Meskipun remaja yang
standar kompetensi dan komptensi dasar, lebih tua sebenarnya masih tergolong anak

31
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No.2, Oktober 2010 (26-37)

belasan tahun sampai mencapai usia dua puluh menimbulkan masalah baru, dengan
satu tahun, namun istilah usia belasan tahun berubahnya minat dan pola perilaku,
yang secara popular dihubungkan dengan pola maka nila-nilai juga berubah, sebagian
perilaku khas remaja tersebut. Biasanya remaja bersikap ambivalen terhap
disebut pemuda pemudi atau disebut kawula setiap perubahan.
muda, yang menunjukan bahwa masyarakat d. masa remaja sebagai masa mencari
belum melihat adanya perilaku yang matang identitas. Pada tahun awal masa
selama awal masa remaja. remaja, penyesuaian diri dengan
Hurlock (1980:207-209) menjelaskan kelompok masih tetap penting bagi
bahwa masa remaja mempunyai ciri-ciri anak laki-laki dan perempuan. Lambat
tertentu yang membedakan dengan periode laun mereka akan mendambakan
sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut identitas diri dan tidak puas lagi
antara lain, yaitu: menjadi sama dengan temanya. Dalam
a. masa remaja sebagai periode yang segala hal seperti sebelumnya. Salah
penting. Periode penting untuk masa satu cara untuk mencoba mengangkat
remaja karena akibat perubahan fisik diri sendiri sebagai individu, adalah
dan juga karena psikologinya. Tanner dengan menggunakan simbol status
dalam Hurlock (1980:207) mengatakan dalam bentuk mobil, pakaian, dan
bahwa usia antara 12 sampai 16 tahun pemilikan barang-barang lain yang
merupakan tahun kehidupan yang mudah terlihat.
penuh kejadian sepanjang menyangkut e. masa remaja sebagai usia yang
pertumbuhan dan perkembangan. menimbulkan ketakutan. Anggapan
Tidak dapat disangkal, selama stereotip budaya bahwa remaja adalah
kehidupan janin dan tahun pertama anak-anak yang tidak rapi yang tidak
atau kedua setelah kelahiran, dapat dipercaya dan cenderung
perkembanag berlangsung semakin merusak dan berperilaku merusak,
cepat, dan lingkungan yang baik menyebabkan orang dewasa yang
semakin lebih menentukan, tetapi yang harus membimbing dan mengawasi
bersangkutan sendiri bukanlah remaja kehidupan remaja muda takut
yang memperhatikan perkembangan bertanggung jawab dan bersikap tidak
atau kurangnya berkembang dengan simpatik terhadap perilaku remaja
kagum, senang atau takut. yang normal.
b. masa remaja sebagai periode peralihan, f. masa remaja sebagai masa dewasa.
artinya apa yang terjadi akan Dengan semakin mendekatnya usia
menimbulkan bekas pada apa yang kematangan, maka remaja mulai
terjadi sekarang dan yang akan datang. memusatkan diri pada perilaku yang
Perubahan fisik yang terjadi selama dihubungkan dengan status dewasa,
tahun awal masa remaja yaitu merokok, minum-minuman
mempengaruhi tingkat perilaku keras, menggunakan obat-obatan, dan
individu dan mengakibatkan terlibat dalam perbuatan seks.
diadakannya penilaian kembali
penyesuaian nilai yang telah tergeser. Hurlock (1980:10) mengemukakan
c. masa remaja sebagai masa perubahan. tugas-tugas perkembangan remaja sebagai
Tingkat perubahan dalam sikap dan berikut:
prilaku selama masa remaja sejajar a. mencapai hubungan baru dan lebih
dengan tingkat perubahan fisiknya. matang dengan teman sebaya baik pria
Ada empat perubahan yang sama dan maupun wanita
bersifat universal, yaitu meningginya b. mencapai peran sosial pria dan wanita
emosi, yang intensitasnya bergantung c. menerima keadaan fisiknya dan
pada tingkat perubahan fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif
psikologi yang terjadi, perubahan d. mengharapkan dan mencapai perilaku
tubuh, minat dan peran yang sosial yang bertanggung jawab
diharapkan oleh kelompok sosial dan

32
Azimatul, Pengaruh Penerapan
Pembelajaran...

e. mencapai kemandirian emosional dari observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu
orang tua dan orang-orang dewasa sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen.
lainnya Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen
f. mempersiapkan karier ekonomi (O1) disebut pretest, dan observasi yang
g. mempersiapkan perkawinan dan dilakukan sesudah eksperimen (O2) disebut
keluarga posttest. Sebelum menerapkan pembelajaran
h. memperoleh perangkat nilai dan sistem tutor sebaya peneliti memberikan pre-test
etis sebagai pegangan untuk kepada siswa untuk mengetahui tingkat
berperilaku (mengembangkan dirinya) pemahaman siswa terhadap materi yang
Salah satu tugas perkembangan masa diajarkan, setelah itu siswa diberi perlakuan
remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan menerapkan pembelajaran tutor
dengan penyesuaian sosial, hal ini disebabakan sebaya, selanjutnya siswa diberikan posttest
karena: untuk mengetahui hasil perlakuan yang
a. kuatnya pengaruh teman sebaya diberikan. Jadi peneliti melakukan penelitian
b. perubahan dalam perilaku sosial dengan melihat perbedaan antara sebelum
c. pengelompokkan sosial baru menerapkan pembelajaran tutor sebaya dengan
d. nilai baru dalam memilih teman sesudah menerapkan pembelajaran tutor
e. nilai baru dalam penerimaan sosial sebaya.
f. nilai baru dalam memilih pemimpin Menurut Arikunto (2006:145) subjek
penelitian adalah subjek yang dituju untuk
diteliti atau yang menjadi pusat perhatian atau
3. METODOLOGI PENELITIAN sasaran yang diteliti. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VIII-D SMP Negeri 4
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti Jombang yang berjumlah 32 siswa dan seorang
termasuk ke dalam penelitian eksperimen. guru mata pelajaran TIK. Karena subjek
Arikunto (2006:3) menjelaskan bahwa penelitian berjumlah kurang dari 100 orang
penelitian eksperimen merupakan penelitian maka penelitian ini termasuk penelitian
yang dimaksudkan untuk mengetahui ada populasi.
tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan Metode pengumpulan data adalah
pada subjek yang diselidiki. Dengan kata lain, proses pengadaan data untuk keperluan
penelitian eksperimen yaitu penelitian yang penelitian yang sesuai dengan variabel yang
bertujuan untuk meneliti ada tidaknya menjadi sasaran dalam penelitian ini. Metode
hubungan sebab akibat. Cara mengetahui penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adanya hubungan sebab akibat adalah dengan adalah metode observasi, angket dan tes.
membandingkan satu atau lebih kelompok Arikunto (2006:156) memberikan definisi
eksperimen (kelompok yang diberi perlakuan) bahwa kegiatan observasi merupakan kegiatan
dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang meliputi pemusatan perhatian terhadap
(kelompok yang tidak diberi perlakuan). suatu objek dengan menggunakan seluruh alat
Menurut Campbell & Stanley dalam indera. Observasi yang digunakan oleh peneliti
Arikunto (2006:84) penelitian ekserimen adalah observasi sistematis, yakni
dibagi menjadi dua jenis penelitian, yaitu menggunakan pedoman sebagai instrumen
penelitian eksperimen murni (true pengamatan. Instrumen ini berisikan daftar
experimental design) dan penelitian kegiatan yang mungkin timbul pada saat proses
eksperimen semu (quasi esperimental design). pembelajaran tutor sebaya diterapkan.
Penelitian eksperimen semu memiliki tiga Observer memberi tanda yang mengacu pada
model penelitian, yaitu (1) one shot case study, kriteria tertentu. Metode kedua yang digunakan
(2) one group pretest-posttest design dan (3) untuk melakukan penelitian ini adalah metode
posttest only control group design. Dan model angket. Arikunto (2006:151-152)
yang digunakan dalam penelitian ini adalah mendefinisikan angket yaitu sejumlah
model kedua yaitu one group pretest-posttest pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
design. Penelitian semu dengan model kedua memperoleh informasi dari responden dalam
ini dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal
ada kelompok pembanding. Dalam desain ini, yang diketahuinya. Sedangkan teknik analisis

33

37
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No.2, Oktober 2010 (26-37)

data yang digunakan yaitu dengan rumus tutor sebaya, setiap tutor dan teman sebayanya
persentase (untuk data hasil observasi), rumus berhadapan dengan satu unit komputer. Ketika
nilai indikator (untuk data hasil angket) dan uji mendampingi teman sebaya belajar, tutor
t (untuk data hasil pretest dan posttest). dalam keadaan berdiri sehingga teman sebaya
dapat dengan leluasa mengoperasikan
komputer. Jika tutor mengalami kesulitan
4. HASIL PENELITIAN ketika menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh teman sebaya, tutor diberi kesempatan
Pelaksanaan pembelajaran tutor sebaya untuk bertanya kepada guru.
di kelas VIII-D SMP Negeri 4 Jombang Setelah kegiatan inti selesai, kegiatan
dilaksanakan dengan membagi kelas menjadi 2 selanjutnya adalah kegiatan evaluasi dan
kelompok siswa. kelompok pertama disebut penutup. Kegitan ketiga ini, guru memberi soal
sebagai kelompok tutor dan kelompok kedua evaluasi kepada seluruh siswa mengenai materi
disebut sebagai kelompok teman sebaya. Siapa yang dipelajari. Dalam kegiatan ini pula guru
yang menjadi tutor telah ditentukan oleh guru memberi kesempatan kepada seluruh siswa
TIK, penentuan tutor berdasarkan kriteria- untuk mengajukan pertanyaan dan
kriteria yang telah ditentukan. Siswa yang menyimpulkan materi yang telah dipelajari
dipilih menjadi tutor harus menguasai materi kemudian meminta siswa untuk mempelajari
pembelajaran dan memiliki kemampuan kembali materi dengan mencarinya dari
menerangkan materi dan tidak memiliki sifat sumber lain.
angkuh/sombong terhadap sebayanya. Siswa Hasil analisis data menunjukkan
yang menjadi tutor diberikan penguatan materi bahwa hasil yang diperoleh melalui observasi,
terlebih dahulu. Penguatan materi kepada tutor aangket dan tes pada saat penerapan
disampaikan guru pada waktu selain jam pembelajaran tutor sebaya jika disesuaikan
pelajaran, dalam penelitian ini waktu yang dengan kriteria, maka baik. Kegiatan yang
digunakan adalah ketika jam istirahat. Guru dilakukan untuk menjawab rumusan masalah
menyampaikan materi yang dipelajari pada pertama, bagaimana proses penerapan
pertemuan selanjutnya. Pembimbingan ini pembelajaran tutor sebaya dilakukan dengan
dilaksanakan sampai tutor memahami materi melakukan observasi dan menyebarkan angket.
dan langkah-langkah yang akan dilalui ketika Kegiatan observasi dilakukan dengan subjek
proses pelaksanaan pembelajaran tutor sebaya. guru dan siswa sedangkan angket hanya
Pada saat pembelajaran tutor sebaya diberikan kepada siswa. Kegiatan yang
berlangsung, tutor telah mempersiapkan diri di diobservasi oleh para observer terhadap guru
depan komputer dan menunggu teman sebaya. terbagi menjadi kegiatan awal, kegiatan inti,
Setelah teman sebaya dan tutor berada di evaluasi dan penutup. Kegiatan awal meliputi
depan komputer, guru memulai pembelajaran (1) guru dapat memusatkan perhatian siswa
dengan mengulang materi yang telah dipelajari untuk mengikuti pelajaran dan (2) guru
pada pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan
ini, guru menyampaikan langkah-langkah inti meliputi (1) guru memberikan penjelasan
pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu mengenai langkah-langkah pembelajaran tutor
pembelajaran tutor sebaya. Kegiatan kedua sebaya, (2) guru menunjuk siswa yang
adalah kegiatan inti. Dalam kegiatan inti, guru dijadikan sebagai tutor untuk mendampingi
menjelaskan materi pelajaran dan semua siswa teman sebaya, (3) guru menjelaskan materi
memperhatikan penjelasan guru dengan baik. sesuai dengan tujuan yang disampaikan, (4)
Setelah guru selesai menjelaskan materi, guru guru memberikan kesempatan kepada tutor
memberi tugas kepada siswa. Kemudian sebaya untuk mempelajari bahan ajar, (5) guru
mengobservasi kegiatan siswa dengan memberi motivasi kepada tutor untuk berusaha
memberi motivasi kepada tutor untuk berusaha sebaik mungkin dalam membantu teman
sebaik mungkin dalam membantu teman sebayanya, (6) guru mendorong teman sebaya
sebaya. Sedangkan untuk teman sebaya, guru untuk menerima tutor sebagai pendamping
memberi motivasi agar teman sebaya belajarnya, (7) guru mengobservasi kegiatan
menerima tutor sebagai pemdamping siswa dengan berkeliling kelas untuk memberi
belajarnya. Ketika pelaksanaan pembelajaran bantuan kepada siswa yang mengalami

34
Azimatul, Pengaruh Penerapan
Pembelajaran...

kesulitan, (8) guru mendorong semua mendapatkan 100% dan observer II


kelompok untuk bekerja sama dengan baik. mendapatkan 81,25%. Pertemuan kedua
Kegiatan evaluasi dan penutup meliputi (1) terhadap siswa oleh observer I mendapatkan
guru memberi soal evaluasi kepada siswa, (2) 75% dan observer II mendapatkan 93,75%.
guru mengawai proses pelaksanaan evaluasi, Sehingga rata-rata hasil pengamatan dari kedua
(3) guru memberi kesempatan siswa untuk observer tersbut adalah 87,5% dan termasuk
melakukan tanya jawab mengenai materi yang dalam kriteria baik sekali.
telah dipelajari, (3) guru bersama siswa Selain melakukan observasi peneliti
menyimpulkan materi pelajaran yang telah juga menggunakan angket untuk mendapatkan
dipelajari (4) guru meminta siswa untuk data dari siswa pada proses penerapan
mempelajari kembali materi yang diberikan pembelajaran tutor sebaya. Angket diberikan
dengan mencarinya dari sumber lain. pada setiap siswa yang memperoleh tutorial
Observasi pada pertemuan pertama pada guru (teman sebaya). Keseluruhan angket yang
saat pembelajaran tutor sebaya oleh observer I disebarkan kepada teman sebaya mendapatkan
mendapatkan 100% dan observer II rata-rata sebesar 3,2 jika disesuaikan dengan
mendapatkan 87,5%. Pertemuan kedua kriteria maka penerapan pembelajaran tutor
terhadap guru oleh observer I mendapatkan sebaya dikategorikan baik sekali. Sedangkan
87,5% dan observer II mendapatkan 100%. aspek yang dinilai dalam angket yang
Sehingga rata-rata seluruh hasil pengamatan disebarkan kepada teman sebaya meliputi (1)
dari kedua observer tersebut adalah 93,75% penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran
dan termasuk dalam kriteria baik sekali. dengan persentase 3,2; (2) penjelasan guru
Selain pada guru, peneliti juga mengenai langkah-langkah pembelajaran tutor
melakukan pengamatan pada siswa. Kegiatan sebaya dengan persentase 2,9; (3) bantuan
yang diobservasi oleh para observer terhadap tutor dalam memahami materi yang dijelaskan
siswa terbagi menjadi kegiatan awal, kegiatan oleh guru dengan persentase 3,3; (4) kejelasan
inti, evaluasi dan penutup. Kegiatan awal tutor dalam menyampaikan bahan ajar dengan
meliputi (1) siswa dapat terpusat perhatiannya persentase 3; (5) frekuensi tutor dalam
kepada guru dan (2) siswa mendengarkan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
dengan baik ketika guru menjelaskan tujuan teman sebaya dengan persentase 3,2; (6) sikap
pembelajaran. Kegiatan inti meliputi (1) siswa tutor dalam mendampingi teman sebaya
mendengarkan penjelasan guru mengenai dengan persentase 3,4; (7) metode yang
langkah-langkah pembelajaran tutor sebaya, digunakan tutor dalam membantu penjelasan
(2) tutor mendengarkan materi yang dijelaskan pemahaman materi pelajaran dengan
guru dengan baik, (3) tutor mempelajari bahan persentase 3,3; (8) kesempatan yang diberikan
ajar, (4) tutor mendampingi teman sebaya, (5) tutor kepada teman sebaya dalam
tutor membantu pemahaman materi teman mengoperasikan komputer dengan persentase
sebaya, (6) teman sebaya menerima tutor 3,4; (9) sikap teman sebaya menerima tutor
dengan penuh persahabatan, (7) teman sebaya sebagai pendamping belajarnya dengan
meminta bantuan tutor ketika mengalami persentase 3,4, (10) frekuensi pertanyaan yang
kesulitan, (8) siswa dan guru berkomunikasi diajukan oleh teman sebaya dengan persentase
dengan baik, (9) siswa mengerjakan tugas yang 2,8. Dari uraian tersebut aspek yang perlu
diberikan oleh guru, (10) tutor dan teman ditingkatkan adalah aspek penjelasan guru
sebaya aktif mempelajari materi untuk mengenai langkah-langkah pembelajaran tutor
menyelesaikan tugasnya, (11) siswa sebaya dan aspek frekuensi pertanyaan yang
memperhatikan penjelasan guru dengan ikut diajukan oleh teman sebaya.
serta mengajukan pendapat/ide secara aktif. Untuk instrumen tes dari hasil analisis
Kegiatan evaluasi dan penutup meliputi (1) diketahui bahwa pada t hitung 4,91 dengan
siswa mengerjakan soal evaluasi dengan baik, taraf signifikansi 95% db=32-1=31 diperoleh t
(2) siswa aktif mengikuti tanya jawab, (3) tabel 2,04 menunjukkan bahwa besar t hitung >
siswa bersama guru menyimpulkan materi t tabel yaitu 4,91 > 2,04. Oleh karena itu, dapat
yang telah dipelajari. Observasi pada disimpulkan bahwa hasil uji beda dengan
pertemuan pertama pada siswa saat menerapkan pembelajaran tutor sebaya lebih
pembelajaran tutor sebaya oleh observer I besar dari pada harga t tabel sehingga dapat

35
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No.2, Oktober 2010 (26-37)

dikatakan secara signifikan pembelajaran tutor sebaya (86,5 menjadi 92,72) dengan
sebaya berpengaruh terhadap hasil belajar peningkatan sebesar 6,22.
siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan
hasil belajar yang diraih siswa sebelum 5.1 Saran
penerapan pembelajaran tutor sebaya (pretest)
sebesar 86,5 dan setelah diterapkannya a. Guru disarankan menggunakan metode
pembelajaran tutor sebaya (posttest) sebesar pembelajaran tutor sebaya untuk
92,72. meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan keseluruhan hasil terutama mata pelajaran Teknologi
penelitian dapat diketahui adanya pengaruh Informasi dan Komunikasi.
yang signifikan antara penerapan pembelajaran b. Siswa hendaknya menanamkan rasa
tutor sebaya terhadap hasil belajar siswa. Dari kepercayaan kepada teman sebayanya
hasil tersebut dapat diketahui bahwa sehingga secara leluasa dapat bertukar
pembelajaran tutor sebaya baik bila diterapkan pengetahuan yang dimiliki.
untuk mendukung kegiatan pembelajaran c. Sekolah hendaknya dapat melengkapi
Teknologi Informasi dan Komunikasi. sarana dan prasarana yang dapat
Pembelajaran tutor sebaya juga menumbuhkan digunakan untuk menunjang kegiatan
hubungan antarpribadi yang positif diantara pembelajaran, misalnya dengan
siswa yang berasal dari latar belakang yang menambah jumlah unit komputer di
berbeda. laboratorium salah satunya dengan
memperbaiki komputer yang error.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA
5.1 Kesimpulan
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Berdasarkan hasil analisis data yang Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
telah dibahas pada bab sebelumnya, maka Jakarta: Rineka Cipta
dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu: Arikunto, Suharsimi. 2008. Evaluasi Program
a. Proses penerapan pembelajaran tutor Pendidikan Pedoman Teoritis dan
sebaya di SMP Negeri 4 Jombang Praktis Bagi mahasiswa dan Praktisi
diketegorikan baik artinya siswa dapat Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
menumbuhkan hubungan antarpribadi Departemen Pendidikan Nasional Badan
yang positif diantara siswa yang Penelitian dan Pengembangan Pusat
berasal dari latar belakang yang Kurikulum. 2007. Naskah Akademik
berbeda sehingga dapat menyelesaikan Kajian Kebijakan Kurikulum Mata
permasalahan yang dihadapi ketika Pelajaran TIK.
proses pembelajaran berlangsung. (http://www.puskur.net/download/prod2
Hasil analisis data dari keseluruhan 006/56_Kajian%20Kebijakan%20Kurik
aspek menunjukkan bahwa kegiatan u-lum%20MP%20TIK.pdf diakses
pembelajaran tutor sebaya baik tanggal 6 September 2009 pukul 17.00
diterapkan di sekolah hanya beberapa WIB)
aspek yang perlu ditingkatkan yaitu Departemen Pendidikan Nasional. 2006.
penjelasan guru mengenai langkah- Panduan Pengembangan Silabus
langkah pembelajaran tutor sebaya dan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
frekuensi pertanyaan yang diajukan (http://www.search-
oleh teman sebaya. ebooks.com/download/dl/mata-
b. Penerapan pembelajaran tutor sebaya pelajaran-tik-smp-.pdf diakses tanggal 6
secara signifikan berpengaruh positif September 2009 pukul 17.00 WIB)
terhadap hasil belajar. Hal ini Desmita. 2007. Psikologi Perkembangan.
dibuktikan dengan meningkatnya rata- Bandung: Remaja Rosdakarya
rata kelas antara sebelum dan sesudah
diterapkannya pembelajaran tutor

36
Azimatul, Pengaruh Penerapan
Pembelajaran...

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Sudijono, Anas. 1998. Pengantar Evaluasi
2002. Strategi Belajar Mengajar. Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Jakarta: Rineka Cipta Persada
Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi Belajar Sudijono, Anas. 2003. Pengantar Statistik
dan Pembelajaran Disiapkan untuk Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Persada
Guru-Dosen (Edisi Revisi). Bandung: Sudjana, Nana. 1991. Penilaian Hasil Proses
Humaniora Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Rosdakarya.
Perkembangan Suatu Pendekatan Santosa, Singgih dan Budi Sutedjo. 2007.
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Teknologi Informasi dan Komunikasi
Erlangga Kelas VIII untuk SMP dan MTs.
Perangkat Pembelajaran Mata Pelajaran TIK Yogyakarta: Andi
Kelas VIII SMP Negeri 4 Jombang Uno, Hamzah. 2006. Orientasi Baru dalam
Seels, Barbara dan Rita C Richey. 1994. Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Aksara
Kawasanya. Diterjemahkan oleh Dewi Yuwana, Setya dkk. 2006. Panduan Penulisan
S. Prawiradilaga dari buku aslinya dan Penilaian Skripsi Universitas
Instructional Technology: The Negeri Surabaya. Surabaya: Unesa
Definition and Domains of the Field. University Press
Jakarta: Unit Percetakan Universitas
Negeri Jakarta

37

Anda mungkin juga menyukai