Anda di halaman 1dari 39

MS-40K0 Kerja Praktek 2008 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

limpahan rahmat dan kar unia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek yang berjudul Analisis Mesin Chipping di Seksi Low Pressure Die Casting. Laporan ini disusun sebagai pe nilaian pada mata kuliah Kerja Praktek (MS-40K0), Program Studi Teknik Mesin, In stitut Teknologi Bandung. Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat b antuan, baik berupa doa, motivasi, materi, maupun masukan-masukan dari berbagai pihak. Semoga menjadi amal saleh bagi mereka semua. Untuk itu penulis ingin meny ampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Chrisno Laksono, Bapak Andika Pria Hutam a, Bapak Jatmiko sebagai pembimbing lapangan dan pengarah kerja praktek 2. 3. Ib u Theresia Maria Ninawati, sebagai Seksi Placement dan Koordinator PKL Bapak Par jito, Bapak Hendri, sebagai engineering yang telah memberikan banyak materi 4. 5 . Segenap karyawan, staf, operator di Low Pressure Die Casting Section Bapak Dr. Ir. Yatna Yuwana Martawirya sebagai Ketua Program Studi Teknik Mesin 6. 7. 8. 9 . Bapak Dr. Ir. Sigit Yoewono sebagai koordinator kuliah kerja praktek Bapak Yad i yang telah mengurus masalah surat permohonan kerja praktek Dosen-dosen Program Studi Teknik Mesin ITB Ibu, ayah, kakak beserta keluarga lainnya atas doa dan b antuan moril yang telah diberikan 10. Sina Jamilah sebagai teman perjuangan kerj a praktek 11. Teman-teman dari instansi lain di tempat kerja praktek yang sama: Chandra, Lulus, Ryan. 12. Neng Tri, atas doa-doanya yang menyemangatkan i

MS-40K0 Kerja Praktek 2008 13. Sahabat-sahabat Teknik Mesin ITB, terutama angkatan 2005 14. Teman-teman kos t Tubagus Ismail Dalam No. 28A/153A Bandung 15. Anda, terima kasih telah membaca laporan ini dan semoga bermanfaat. Penulis sadari bahwa laporan ini masih banya k kekurangannya sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan, untuk membantu penulis membuat laporan yang lebih baik lagi. Akhir kata, semoga lapora n ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca pada umumnya, dan instansi terkait pa da khususnya. Selamat membaca. Bandung, Juli 2008 Penulis ii

MS-40K0 Kerja Praktek 2008 ABSTRAK Low pressure die casting pada perusahaan bertugas untuk membuat cylinder head pa da kendaraan bermotor roda dua. Dari suplier, seksi LPDC menerima material berup a ingot alumunium AC4B dan pasir resin (resin coated sand). Sebagai mana proses GDC, Proses LPDC digunakan untuk membuat benda cor yang memiliki rongga yang kom pleks, dimana diperlukan core (inti) untuk pembuatannya. Salah satu proses pada seksi LPDC adalah chipping, yaitu proses penghancuran sand core (inti pasir) yan g berada dalam blank casting. Mesin chipping yang digunakan sudah merupakan hasi l modifikasi mesin chipping terdahulu (yaitu Sand Stripe Machine). Oleh karena S and Stripe Machine tersebut sangat mahal (baik dari harga keseluruhan dan perawa tannya), enginnering seksi LPDC menggunakan mesin modifikasi untuk menghancurkan inti pasir tersebut. Mesin tersebut terdiri dari cylinder piston dan pneumatic hammer yang keduanya menggunakan tenaga dari kompressor angin. Dalam perancangan mesin modifikasi tersebut, asas yang digunakan adalah trial and error dimana pi hak engineering mencoba untuk meniru Sand Stripe Machine dengan menggunakan part yang mudah dibuat sendiri dan/atau ditemukan di pasaran. Oleh karena menggunaka n asas trial and error, tidak ada sama sekali analisis gaya yang ada pada mesin modikasi ini. Dari hal tersebutlah laporan ini dibuat, dan sebagai tambahan dise rtakan saran-saran modifikasi mesin sesuai dengan rumus dan dasar teori yang pen ulis gunakan. Kata kunci: pnuematic, piston, inti pasir, kompresor iii

MS-40K0 Kerja Praktek 2008 DAFTAR ISI Halaman Prakata ................................................................ ................................................ i Abstrak ..................... ................................................................................ .......... iii Daftar Isi....................................................... ...................................................... iv Daftar Gambar ........ ................................................................................ ............ v Daftar Lampiran ................................................. ................................................ vi Bab 1. Pendahuluan ......... ................................................................................ ... 1 1.1 1.2 1.3 2.1 2.2 3.1 3.2 Latar Belakang ............................... ................................................. 1 Rumusan Masalah ............ ............................................................... 1 Metodologi Pen yelesaian ................................................................ 2 Rin gkasan Literatur ............................................................... ........... 3 Komentar Terhadap Literatur ...................................... ..................... 4 Alternatif Rancangan ................................... .................................... 5 Konsep Rancangan Terbaik ................ ............................................. 6 Bab 2. Review Literatur ........................................................ ............................. 3 Bab 3. Konsep Rancangan ........................................................ ......................... 5 Bab 4. Analisis ................................................................ ................................... 7 Bab 5. Hasil Rancangan dan Pengujian ..... ........................................................ 9 Bab 6. Kesimpulan ... ................................................................................ .......... 11 Daftar Pustaka ................................................... ................................................. 12 Lampiran A Gambar Teknik .. ............................................................................ 13 Lampiran B Lain-Lain............................................................ ............................ 14 iv

MS-40K0 Kerja Praktek 2008 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Gambar Seekor Kecoa ........................................... ............................ 3 & 5 Gambar 2 Robot Biomekanik Kecoa ............. .................................................... 3 Gambar 3 Sketsa Awal Robo t Serangga ............................................................ 5 & 6 Ga mbar 4 Desain Inventor Robot Serangga (Samping) ................................ ..... 6 Gambar 5 Desain Inventor Robot Serangga (Atas).......................... .................. 6 Gamabr 6 Mekanisme Gerak Robot Serangga ................... ................................ 7 Gambar 7 Gearbox Robot Serangga ............. ..................................................... 9 Gambar 8 Kaki-kaki Robot Serangga ................................................................ 10 Ga mbar 9 Casing Penutup Gearbox (Body)............................................ ........... 11 Gambar 10 Hasil Pengecatan ...................................... ....................................... 12 v

MS-40K0 Kerja Praktek 2008 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran A Gambar Teknik ............................................... ............................... 44 Lampiran B Lain-Lain......................... ............................................................... 45 vi

[MS-40K0] [2008] BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini mengemukakan latar belakang, perumusan masalah, dan metodologi penyelesa ian yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek ini 1.1 Latar Belakang dan objektif Proses Chipping adalah proses penghancuran inti pasir (sand core) yang merupakan salah satu proses yang ada dalam seksi Low Pressure Die Casting (LPDC) atau Pen gecoran Dengan Menggunakan Tekanan Rendah. Proses ini dilakukan setelah dilakuka nnya proses pengecoran (LPDC), dan sebelum dilakukan Cutting atau proses pemoton gan gate, yaitu saluran masuk alumunium ke dalam cavity (lebih jelasnya lihat di Lampiran Profil Seksi). Berikut merupakan profil dari proses chipping: Proses N ama Mesin Equipment Jumlah Mesin Man power Cycle time Sebelum proses : Chipping : Sand Stripe Machine : Jig chipping, palu besi, super hand, pahat hammering : 2 unit : 2 orang/mesin : 50 detik (teoritik) menggunakan hand untuk Kapasitas Mesin : 1224 part/hari.mesin chipping super mesin, pasir pada part terlebih dahulu dihancurkan dengan memudahkan proses chip ping pada mesin. Gambar 1 1

[MS-40K0] [2008] Proses selanjutnya part dimasukkan mesin chipping, dengan bantuan jig chipping. Dalam mesin part ditekan berulang-ulang sampai pasir hancur (rontok). Main press ure Waktu proses : 5 6 bar (teoritik) : 20 detik (teoritik) Gambar 2 Part Hammer Jig chipping Proses selanjutnya dilakukan secara manual dengan menghancurkan pasir menggunaka n palu pahat agar pasir rontok dan terlepas dari part. Pada Seksi LPDC terdapat tiga buah mesin chipping (satu mesin asli, dua merupakan hasil modifikasi), teta pi hanya dua yang aktif digunakan, atau bahkan terkadang hanya satu yang digunak an. Jika terjadi downtime pada mesin ini, maka proses-proses selanjutnya tidak d apat dilaksanakan. Dari dasar inilah penulis berkeinginan untuk menganalis mesin chipping hasil modifikasi tersebut ditinjau dari segi kompresor (tekanan yang m erupakan tenaga dari mesin), piston atas beserta coupling, pneumatic breaker, sp ring dan hammer serta jig dan benda kerja yang digunakan dalam mesin chipping te rsebut menggunakan rumusan teori yang didapat dari literatur. 1.2 Ruang Lingkup Dalam menganalisis mesin chipping, sebelumnya diperlukan pengetahuan berupa pres sure drop, pemahaman tentang kerja piston dan pneumatic breaker, serta beberapa karakteristik (sifat mekanik) beberapa material yang digunakan. Pengenalan seksi LPDC dan lingkungan kerja secara mendalam juga membantu untuk menganalisis mesi n ini, karena satu proses dengan proses lainnya saling mempengaruhi. Mengenai si fat material, penulis juga merasa perlu memasukkan perubahan sifat material yang digunakan (Aluminium AC4B) antar proses, untuk mengetahui sifat mekanik materia l pada saat proses chipping. 2

[MS-40K0] [2008] 1.3 Metodologi Untuk memperlihatkan mekanisme gerakan serangga berkaki enam ini, awalnya akan p enulis perlihatkan desain awal (berupa sketsa), yang berlanjut ke desain menggun akan Autodesk Inventor (baik part maupun assembly), part yang penulis butuhkan d alam pembuatan robot ini, lalu gambar hasil robot yang telah penulis buat. Penul is sadar betul bahwa laporan ini tidak dapat menggambarkan seluruhnya mekanisme gerakan serangga berkaki enam yang telah penulis rancang, untuk itu penulis meny arankan kepada pembaca untuk melihat robot serangga yang telah penulis rancang. Meskipun penulis telah memasukkan gambar robot yang telah penulis rancang, dan j uga telah memasukkan hasil pengujian penulis, tetapi tiada kata lain selain seein g is believing yang bisa menggambarkan kemauan penulis sebagai perancang, untuk se dikit memaksa Anda untuk melihat hasil karya penulis. Sebagai pelengkap penulis j uga menambahkan hal-hal yang sekiranya bisa ditambahkan dalam robot serangga pen ulis, sehingga menambah fungsi dan juga kinerjanya (pembaca pun dapat berperan d alam hal ini, dengan cara menghubungi penulis). 3

[MS-40K0] [2008] BAB 2 STUDI KASUS Bab ini membahas masalah mendalam tentang mesin chipping itu sendiri serta masal ah-masalah yang terdapat pada mesin chipping yang penulis dapatkan ketika kerja praktek dan juga pembahasani. Hal ini penting untuk disampaikan karena dari stud i kasus inilah akan diketahui apa saja yang diperlukan untuk perhitungan nantiny a. 2.1 Mesin Chipping Gambar 3 Mesin ini terdiri dari empat bagian utama: 1. Piston atas (beserta coup ling) 2. 3. Pneumatic Breaker Spring and hammer 4. Jig dan benda kerja (workpiece) Masing-masing akan dijelaskan pada sub-bab be rikutnya. 4

[MS-40K0] [2008] 2.1.1 Piston Atas (beserta Coupling) Gambar 4 Bagian ini berfungsi untuk melakukan dorongan awal terhadap pneumatic b reaker supaya hammer yang terdapat pada pneumatic breaker tersebut menyentuh jig dan benda kerja. Fungsi lain dari bagian ini adalah untuk menahan gerakan bolak -balik dari pneumatic breaker. Cara kerja piston ini adalah dengan menggunakan a ngin dari kompresor yang disalurkan oleh selang ke dalam piston melalui dua luba ng yang tersedia (lubang hijau atas dan bawah). Pada awal operasi, operator meng atur agar angin hanya masuk melalui lubang atas saja, ruang dalam piston terisi, dan piston bergerak ke bawah. Pada saat operasi selesai, operator mengatur agar angin hanya melalui lubang bawah, sehingga terdapat angin pada bagian bawah rua ng piston, lalu piston bergerak naik. Pengaturannya berupa katup yang dapat diat ur, yang berada di dekat operator. Sementara itu coupling atau benda berbentuk k otak yang bersentuhan langsung dengan pneumatic breaker berfungsi untuk memperbe sar luas gaya yang diberikan piston agar dapat menahan pneumatic breaker. Fungsi lainnya adalah sebagai pengait pneumatic breaker dan juga piston atasnya. Yang diperlukan untuk analisis pada bagian ini adalah, tekanan yang masuk ke dalam lu bang piston dan juga diameter selang yang mengantarkan angin masuk ke dalam pist on, diameter piston, dimensi coupling serta material coupling dan juga sifat mek anik dari material tersebut. 5

[MS-40K0] [2008] Masalah yang timbul pada bagian ini adalah sering patahnya coupling. Penulis ber asumsi material yang digunakan untuk pembuatan coupling tidak kuat untuk menahan gaya dari atas (dari piston) dan dari bawah (gerakan bolak-balik pneumatic brea ke). 2.1.2 Pneumatic Breaker Pneumatic breaker (tanpa hammer)) yang digunakan pada mesin ch ipping modifikasi ini adalah Air Pick Hammer Model TCA-7 dari TOKU Pneumatic. Gambar 5 Cara kerja bagian ini adalah angin dari kompresor masuk ke lubang bawah (pada gambar), memberi tekanan kepada piston yang terdapat di dalam. Di dalam m esin tersebut juga terdapat katup yang dapat membuat piston bergerak naik-turun. Secara prinsip, cara kerjanya mirip dengan cara kerja mesin 2-tak. Hal yang dip erlukan untuk analisis pada bagian ini adalah tekanan yang masuk ke dalam pneuma tic breaker, diameter selang yang mengantarkan angin masuk, sedangkan dari pneum atic breaker diperlukan diameter piston serta berat keseluruhan (tanpa hammer). 6

[MS-40K0] [2008] 2.1.3 Spring and Hammer Gambar 6 Spring atau pegas pada mesin ini hanya berfungsi sebagai pengarah hamme r agar tepat mengenai posisi yang diinginkan pada jig dan benda kerja. Hammer pa da bagian ini bergerak bolak-balik (akibat gaya piston dari pneumatic breaker). Hammer inilah yang nantinya bersentuhan (dan memberikan gaya) dengan jig dan ben da kerja. Hal yang diperlukan untuk analisis di sini hanyalah berat hammer. 2.1.4 Jig dan Benda Kerja Gambar 7 Jig berfungsi untuk menahan gaya hammer agar tidak kontak langsung deng an menggunakan benda kerja yang dapat mengakibatkan rusaknya benda kerja (barang NG atau No Good). Jig ini terbuat dari alumunium (yang sama dengan pembuatan pa rt) yang dibentuk setelah proses melting dan GBF. 7

[MS-40K0] [2008] Benda kerja merupakan blank casting cylinder head yang didapat setelah proses LP DC, sehingga masih ada inti pasir (sand core) di dalamnya. Data yang diperlukan untuk analisis adalah sifat mekanik material inti pasir tersebut dan juga volume dari inti pasir, karena material tersebutlah yang nantinya dihancurkan. 2.2 Masalah-Masalah Pada Mesin Chipping Di antaranya adalah: 1. Suara berisik 2. Cou pling sering patah 3. Muncul reject pada mesin chipping 4. Lingkungan kotor 5. W aktu pemesinan yang bervariasi Yang penulis fokuskan di sini adalah masalah nomo r tiga yaitu coupling yang sering patah dan juga kemampuan mesin untuk menghancurkan pasir. Untuk menjawab masalah ini diperlukan perhitungan gaya dari semua bagian mesin. 8

[MS-40K0] [2008] BAB 3 Pengumpulan Data Bab ini membahas mengenai berbagai data dan informasi mendasar yang diperlukan u ntuk melakukan analisis dan juga sudah dibahas pada Bab Studi Kasus. Dalam menda patkan data, penulis melakukan pengukuran langsung (dengan diawasi oleh pegawai) , brosur produk dan literatur. 3.1 Piston Atas (beserta Coupling) Tekanan angin masuk ke piston P kompresor = 6.2 b ar (selang 2.5 mm) T udara masuk = 27 C (asumsi) Dimensi piston (diameter & strok e) Tipe: DNC 80-40 (chipping 1) DNC 80-50 (chipping 2) D = 80, stroke = 40 D = 8 0, stroke = 50 Gambar 8 9

[MS-40K0] [2008] Dimensi coupling (stepper) panjang lebar tebal/tinggi Lubang ulir (tengah) mater ial coupling = 170 mm = 50 mm = 40 mm = M20 x 1.5 = S45C Kekuatan material (S45C): 6.27 MPa (bending strength) Dimensi lubang ulir tengah perlu diketahui karena pada bagian inilah sering terjadinya patah yang memerluk an pergantian. Yang dimaksud dengan M20 x 1.5 adalah bahwa lubang ulir tersebut memiliki 8 mm diameter dan 1.5 mm pitch thread pada ISO coarse series. 3.2 Pneumatic Breaker Tekanan angin masuk ke Pneumatic breaker P kompresor = 6.2 bar (selang 46 mm) T udara masuk = 27 C Pneumatic breaker* Diameter piston = 35 mm Berat keseluruhan = 7.2 kg (15.8 lb) Piston stroke = 120 mm *data dari brosur produk 3.3 Spring dan Hammer Hammer Berat = 1165.5 gram* *rata-rata diambil dari 2 sampel, masing-masing 3 kali perhitungan 10

[MS-40K0] [2008] 3.4 Jig dan Benda Kerja 1. Jig > tebal = 34 ~ 37 mm (kekuatan lelah = 70 MPa*) *didapat dari literatur, proses yang mengubah sifat mekanik material dapat dilihat di sub-bab berikutnya. > material = permanent molding AC4B 2. Benda kerja > material inti (core) = BL-715 DH (jacket core) (bending str = 3 6-46 kg/cm2) (inspection (29/6/08) = 42.6 kg/cm2) = BP-820 (port core) (bending str = 40-50 kg/cm2) (inspection (29/6/08) = 45.2 kg/cm2) > volume = 150 cm3 (mer upakan volume inti pasir terbesar) (pengukuran dilakukan dengan asumsi-asumsi) 11

[MS-40K0] [2008] 3.5 Pengaruh Proses Terhadap Material 1. AC4B Perubahan sifat mekanik material t erjadi pada proses: Bagan 1 Material AC4B mengalami perubahan sifat mekanik pada saat Injection Proc es (LPDC) yaitu menjadi 70 MPa. 2. BL-715 DH (jacket core) dan BP-820 (port core ) Material ini didapat dari supplier dalam keadaan pasir (belum berbentuk padat) . Pada seksi LPDC terdapat proses jacket dan port core yaitu pembuatan inti pasi r dengan cara dibentuk dalam cetakan lalu dipanaskan sehingga pasir tersebut mel ekat satu dengan yang lainnya (akibat zat perekat dan aditif berupa phenolic resin, hexamine, dan unsur-unsur lain). G ambar 8 12

[MS-40K0] [2008] Sifat Fisik dan Kimia BL-715 DH Kadar resin Kekuatan Bending Stick Point : 1,5 % : 40 50 kg/cm2 : 102 108 o C Distribusi besar butir : 82 90 mesh BP-820 Kandungan resin Kekuatan Bending Stick Point Distribusi besar butir : 2% : 40 50 kg/cm2 : 102 108 o C : 82 - 90 Keterangan: 1. Resin: zat perekat 2. kekuatan bending: kekuatan pasir saat matan g untuk menahan beban lendut. 3. Stick point: temperatur saat resin mulai bekerj a sebagai perekat 13

[MS-40K0] [2008] BAB 4 ANALISIS 4.1 Perhitungan Gaya 1. Piston & coupling > P aktual 1 = P kompresor Pressure drop* = 6.2bar 0.062 bar = 6.138 bar * didapat dengan menggunakan program SF Pressure Drop v6.2 oleh Softw areFactory (lihat Lampiran) > Kerja piston (Fp1) = A.Pakt1 R* = (Pakt1.10.(d)/4) R = 2775.358 N Dengan: d = diameter piston (cm) P = tekanan aktual R = friction ~ 10% [N] * rumus di dapat dari brosur produk piston > Material Coupling Tensile Stress Area (At) = 271.50 mm2* * didapat dari literatur 2. Pneumatic Breaker > P aktual2 = P kompresor Pressure drop = 6.2 bar 0.04 bar = 6 .16 bar 14

[MS-40K0] [2008] > Kerja piston (Fp2) = A.P akt2 = (P.10.(d)/4) = 592.361 N > Kerja pneumatic break er = (Fp2) + Whammer + Wbreaker = (592.361) + 11.655 + 72 = 676.016 N Dari perhi tungan di atas, di dapat: > Kerja sistem keseluruhan Fsistem = Kerja piston + Ke rja pneumatic breaker = 2775.358 N + 676.016 N = 3451.374 N 4.2 Analisis Coupling Tegangan yang diterima coupling dari piston atas = b = Fp1 / At = 2775.358 N / 271.50 mm2 = 10.222 N/ mm2 = 10222000 N/ m2 = 10.223 MPa Teganga n yang diterima coupling dari pneumatic breaker = p = Fpneumatic breaker / luas c oupling = 676.016 N / 85 mm2 = 7.953 N/ mm2 = 7.953 Mpa Tegangan total = 18.176 MPa 4.3 Analisis Benda Kerja > Tekanan yang dialami oleh benda kerja (resin): Kerja pneumatic breaker jig = 6 76.016 N Gaya maksimal inti pasir = (42.6 kg/cm2 x 150 cm3)/100 = 639 N 15

[MS-40K0] [2008] Jika dilihat dari pehitungan di atas, di dapat bahwa kerja pneumatic breaker ter hadap inti pasir benda kerja (BL-715 DH & BP-820) masih sangat kurang. 16

[MS-40K0] [2008] BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 17

[MS-40K0] [2008] BAB 6 DAFTAR PUSTAKA 18

[MS-40K0] [2008] LAMPIRAN 1. Lembar Kegiatan 2. A. Profil Perusahaan Sejarah PT MGP merupakan perusahaan manufaktur sepeda motor pe rtama dan terbesar di Indonesia. Jumlah karyawan sekitar 8000 orang saat itu. Pada awal pendirian n ama yang digunakan adalah PT A, didirikan tepatnya pada tanggal 11 Juni 1971. Pa da saat itu kepemilikan saham mayoritas dimiliki oleh PT B Tbk. Baru pada 31 Okt ober 2000 setelah terjadi merger dengan beberapa anak perusahaan, serta adanya p erubahan komposisi kepemilikan saham (50% PT B Tbk dan 50% GP Co. Japan) nama pe rusahaan berubah menjadi PT MGP, yang resmi digunakan sejak awal 2001. Pada awal nya PT MGP hanya menempati sebagian kecil dari lahan seluas 6,7 ha tapi kini sei ring dengan perkembangan permintaan konsumen PT MGP telah memanfaatkan seluruh l ahan yang ada. Dalam hal produksi pun jauh meningkat dibandingkan dengan awal be rdirinya. Perkembangan PT MGP juga dapat dilihat dari jumlah karyawan yang terli bat didalamnya. Kini PT MGP memperkerjakan sekitar 11.705 orang (juni 2006) yang berkarya diberbagai bidang mulai dari assembling, pengecatan, pengelasan, injec tion plastic sampai di bagian die shop yang memproduksi mould dan dies baik untu k keperluan internal maupun keperluan komersil dan dengan 29 maindealers mampu m emproduksi 2.600.000 unit/tahun . Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen penu h terhadap kepuasan pelanggan, PT MGP menerapkan manajemen dan teknologi modern dalam proses produksinya. Berbagai fasilitas berteknologi tinggi seperti mesin-m esin presisi tinggi yang menggunakan teknologi komputer yang didukung operator t erampil berpengalaman menjamin hasil akhir berkualitas tinggi dan andal. Dalam p erkembangannya melakukan konsep manajemen modern seperti Just In Time Production j uga penerapan oleh PT MGP untuk menciptakan produktivitas dan 19

[MS-40K0] [2008] efisiensi tinggi yang diperlukan untuk mengelola 80% komponen local yang dipasok oleh 63 sub kontraktor. B. Visi dan Misi Perusahaan PT MGP PT MGP, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan pur na jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki: Visi Kami senantiasa berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam industri sepeda motor di Indonesia, untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas, dalam menyediakan alat transportasi yang berkualitas tinggi, sesuai kebutuhan konsumen, dengan harga yang terjangkau , serta didukung oleh fasilitas manufaktur terpadu, teknologi mutakhir, jaringan pemeliharaan, suku cadang dan manajemen kelas dunia. Misi Kami bertekad untuk m enyediakan sepeda motor yang berkualitas tinggi dan handal sebagai sarana transp ortasi bagi masyarakat yang sesuai kebutuhan konsumen, pada tingkat harga yang t erjangkau. C. C.1. Perjalanan PT MGP Posisi Awal Pada saat awal terbentuknya perusahaan, keseluruha n komponen masih didatangkan dari Jepang dalam bentuk terurai atau CKD (Completely Knock Down). B aru mulai tahun 1974 seiring dengan ketentuan pemerintah untuk melakukan program lokalisasi komponen, secara bertahap komponen mulai dibuat di dalam negeri. Jum lah produksi mengalami peningkatan secara bertahap, mulai dari total produksi ya ng sekitar 1500 unit selama tahun 1971, meningkat menjadi 30000 unit pada tahun berikutnya, sampai 30 tahun kemudian (tahun 2002) dimana produksi mampu mencapai 150000 unit perbulannya. Dan saat ini PT MGP mampu memproduksi 2.600.000 unit/t ahun . Di bawah ini ditampilkan daftar produksi PT MGP dari tahun 1998-2005 20

[MS-40K0] [2008] 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 C.2. Lokasi Pada awalnya PT MGP terdapat pada salah satu daerah Jakarta, karena jumlah permintaan semakin meningkat seda ngkan kapasitas gedung terbatas sehingga PT MGP mendirikan 3 buah pabrik (plant) . Plant Area (m2) Plant 1 Plant 2 Plant 3 88.000 94.000 300.000 Luas bangunan (m 2) 72.000 80.000 200.000 : : : : : : : : 286.000 unit 288.888 unit 488.888 unit 940.000 unit 1.460.000 unit 1.570.000 unit 2.037 000 unit 2.652 000 unit C.3. Perkembangan Produk Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang b aru, sepeda motor G yang sudah lama berada di Indonesia, dengan segala keunggula nnya, tetap mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tan gguh, irit dan ekonomis. Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan sepeda motor G di Indonesia terus memperkuat diri. PT MGP merup akan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pe ngembangan kerja sama antara GP Company Limited, Jepang, dan PT B Tbk, Indonesia Keunggulan teknologi GP diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan dalam berb agai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap. Kemudian mengemban gkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin "bandel" dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis. Tidak heran, jika harga jual kembali sepeda motor ini tetap tinggi 21

[MS-40K0] [2008] PT B memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang kebutuhan para pemakai seped a motor di Indonesia, berkat jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. PT MGP juga mampu memfasilitasi pembelian dan memberikan pelayanan purna jual sedem ikian rupa sehingga brand motor ini semakin unggul. Begitu pula dengan jenis kom ponen yang diproduksi secara lokal, dimana kandungannya selalu meningkat dari ta hun ke tahun, saat ini kandungan lokal untuk tipe bebek sudah mencapai 92%. Ini berarti hanya tinggal 8% komponen lagi yang perlu diimpor dari luar, dimana juml ah inipun hanya yang berkaitan dengan bagian engine (mesin) saja. Diluar itu sel uruhnya sudah diproduksi di dalam negeri. Jumlah akumulasi produksi PT MGP saat ini mencapai lebih dari 15 juta unit sejak didirikan pada tahun 1971 (jumlah aku mulasi produksi 15 juta unit dicapai pada tanggal 22 September 2005). Dengan pan gsa pasar lebih dari 50% PT MGP tetap berupaya selalu konsisten menghasilkan pro duk-produk berkualitas dan terjangkau oleh konsumen sepeda motor di Indonesia. P erkembangan PT MGP seiring dengan kemajuan teknologi. Studi proses yang tinggi d engan pembuatan dies sendiri contohnya. Sistem manajemen mutu produk PT MGP tela h diakui secara nasional maupun internasional. Hal ini dibuktikan dengan diperol ehnya berbagai sertifikasi mutu produk seperti diantaranya JIS, standar SII, SNI , HES, dan ISO 9001. Disamping itu pula sistem manajemen mutu lingkungan PT MGP juga telah mendapat pengakuan secara nasional maupun internasional yaitu dengan diperolehnya standar ISO 14001 mengenai standar manajemen mutu lingkungan dan te rakhir telah mendapatkan ISO 17025. Lambang sertifikasi !SO 9001 dan ISO 14001 D. D.1. Pembinaan Sumber Daya Manusia dan kesejahteraan Shift Kerja Jam kerja PT MGP ada lah dari hari senin hingga hari jumat. Pada karyawan office mulai jam 07.30-16.30. sedangkan karyawan Plant atau bagian produksi terbagi dal am 3 shift : 22

[MS-40K0] [2008] Shift 1 : 07.00-16.00 Shift 2 : 16.00-24.00 Shift 3 : 24.00-07.00 Pada shift 1 t erdapat 2 istirahat dan 1 istirahat makan siang. Istirahat hanya 10 menit pada p ukul 09.30-09.40 dan 14.20-14.30 sedangkan istirahat makan siang jam 11.40 sampa i 12.40. Jadi plant produksi menjadi 4 peiode kerja. Untuk saat ini yang berjala n hanya shift 1,2 maupun shift 3berjalan penuh bahkan saat ini adanya jam lembur yaitu hari sabtu dan minggu dikarenakan permintaan konsumen mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan munculnya merk baru yang yang diminati ole h pangsa pasar. Sedangkan rotasi pekerjaan dilakukan sesuai kebijaksanaan masing -masing workstasion atau seksi karena seksi-seksi yang lebih tahu tentang aktual nya. D.2. Pengembangan dan Kesejahteraan Karyawan Untuk menghadapi persaingan PT MGP telah menyiapkan berbagai program pengembangan sumber daya manusia. Jalur pengembangan karir dan pelatihan yang in tensif baik dalam kelas maupun kerja praktek sebagai contoh kegiatan yang disele nggarakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan terhadap sumber daya manusia yang andal. Setiap karyawan sebelum masuk pada kerjaan oleh pihak training HRD diadak an semacam training. Untuk lulusan S1 dan D3 selama 6 bulan pertama masuk wajib mengikuti OJT (On Job Training) atau MT. Selama 6 bulan tersebut merupakan masa percobaan dimana jika lolos akan diangkat sebagai karyawan perusahaan PT MGP. Ap akah orang itu cocok pada pekerjaannya atau tidak. Masa 6 bulan merupakan masa t ranformasi dari academic thinking menjadi bussiness thinking, dan membentuk cult ure perusahaan tersebut. Sedangkan untuk operator melakukan magang selama 6 bula n juga biasanya dari lulusan SLTA atau SMK. Setelah 6 bulan magang, dilanjutkan dengan kontrak I untuk 6 bulan berikutnya, kontrak II untuk 6 bulan selanjutnya, setelah itu baru diangkat sebagai karyawan tetap. Sedangkan pengembangan tiap-t iap departemen tergantung kebijakan masingmasing departemen per tahunnya. Tiap t ahun manager menentukan rencana pengembangan SDM staffnya untuk kedepannya seper ti temanya. Adapun caranya bisa 23

[MS-40K0] [2008] in (cenderung kepada perusahaan ke depannya agar lebih maju) atau bisa out (cend erung pada masyarakat) seperti public course. Cara-cara pengembangan SDM dalam p erusahaan TP MGP Training Coaching Assignment Monitoring setiap kebutuhan Organ sasi Profesi Sharing Knowledge/ experience Membaca buku Pada tahun 1983 konvensi QCC (Quality Control Circle) atau Gugus Kendali Mutu pertama dilaksanakan pada bulan februari. PT MGP termasuk pelopor dalam kegiatan QCC di Indonesia. Sampai saat ini konvensi QCC tetap berlangsung setiap tahunnya dengan harapan melalui Q CC ini para karyawan dapat bervariasi bukan hanya sekedar sebagai tenaga pelaksa naan tapi juga sebagai Knowledge Worker. Kesejahteraan karyawan diantaranya jamsos tek, jaminan atau asuransi kesehatan keluarga, jaminan hari tua, kemudahan kredi t motor dan lain-lain. E. Pengelolaan Limbah PT MGP terdapat pada daerah kawasan industri sehingga tidak b egitu mengganggu perumahan penduduk. Sistem manajemen lingkungan pada sebagian besar s eksi produksi PT MGP telah terdokumentasi dengan baik serta telah memenuhi stand ar ISO 14001:2004. PT MGP juga menerapkan sistem audit lingkungan internal dan k ontribusi lingkungan internal. Sedangkan jenis limbah yang dihasilkan oleh perus ahaan PT MGP adalah : Plastik/paper Oil Scrap Liquid waste Sludge 24

[MS-40K0] [2008] Cara mengatasi masalah limbah adalah dengan cara volvulasi, koagulasi, regulasi, netralisasi, penjernihan, press. Seperti contohnya jacket dan core pada proses LPDC dihancurkan dan akan diambil perusahaan lain yang akan dirombak dan dijadik an bahan jacket dan core kembali. Untuk bahan casting dilebur kembali. Untuk pla stic injection akan discrap dan dijual, untuk press juga sama seperti plastic in jection. Ada bahan yang setelah discrap (dihancurkan) ditimbun dengan tanah, dim aksudkan beberapa puluh tahun kemudian ditemukan cara penggunaannya. Pada saat i ni, PT MGP mulai mengembangkan proses produksi yang ramah lingkungan, yang sebis a mungkin dapat meminimalisir limbah. Di karena keberadaan plant berjauhan maka kadar minimal limbah untuk masing-masing berbeda. Plant yang berada jauh dari pe rumahan penduduk pada suatu komplek industri akan dikumpulkan pada tempat dari s eluruh industri daerah tersebut, tetapi tetap perlu diolah terlebih dahulu sebel um keluar dari pabrik. Setiap karyawan harus memakai APD (Alat Pelindung Diri) s eperti sepatu karet, kacamata, masker, sarung tangan, ear plug, dan lain-lain. F. Sistem Organisasi PT MGP merupakan perwujudan kerjasama antara 2 perusahaan besa r sehingga setiap departemen terdapat departemen head dan advisor yang merupakan perwakilan dari setiap perusahaan, sehingga pengambilan keputusan tetap diambil berdasarka n keputusan bersama. Sistem organisasi terbagi 2 fungsi yaitu fungsi generalist (managerial) yang berfungsi memanag dan fungsi spesialist (profesional) yang ber fungsi pada keahlian. F.1. Strata Organisasi Pada PT MGP terdapat 7 golongan yaitu : Golongan Nama Jabatan 7 Director 6 Senior General Manager General Manager 5 Senior Manager Manager Dal am keorganisasian Direktorat Sub Direktorat Division Departemen Sub section 25

[MS-40K0] [2008] 4 3 2 1 Departement Head (Section Head) Staff Section Staff Operator 7 6 5 4 3 2 1 Director Senior General Manager General Manager Senior Manager Manager (perencanaan) (memanage) (pengendali) Departement Head (Section Head) Staff Staff Staff Strata Organisasi PT MGP F.2. Susunan Organisasi PT MGP dipimpin President Director yang didampingi seorang Ex ecutive Vice 1. Production, Enginnering Purchase & Procurement Director 2. Finan ce & Accounting Director 3. HR, GA & IT Director, dan 4. Marketing Director Baga n susunan organisasi PT MGP dapat dilihat pada halaman berikut. President yang membawahi 4 direktorat yaitu: 26

[MS-40K0] [2008] Boards Of Commisioner President Director Vice President Boards Of Director Production, Enginnering, & Procurement Director P1 Plant Division Finance Director HR, GA, & IT Director Marketing Director Finance Division HR & GA Division Domestic M/C Marketing Division P2 Plant Division Accounting & Budget Division IT Division Parts Division P3 Plant Division AFFCO & Dealer Control Division Technical Servical Service Division PPC Division Quality Technology Division Engineering Division Dies Manufacturing Division Purchase Control Division Procurement Division Product & Quality Engineering Division Struktur Organisasi PT MGP 27

[MS-40K0] [2008] 2.1 Profil Seksi Low Pressure Die Casting I. Struktur organisasi 28

[MS-40K0] [2008] II. Profil Supplier Input Alumunium AC4B Resin Coated Sand Consumables Output Proses BC. Cylinder Head Customer M/C Cyl Head Seksi LPDC memproduksi blank casting cylinder head. Metode casting yang digunaka n adalah LPDC (Low Pressure Die Casting) atau casting dengan menggunakan tekanan rendah, yang merupakan pengembangan dari proses gravity die casting (GDC). Dari supplier, seksi LPDC menerima material berupa ingot alumunium AC4B dan pasir re sin (resin coated sand). Sebagai mana proses GDC, Proses LPDC digunakan untuk me mbuat benda cor yang memiliki rongga yang kompleks, dimana diperlukan core (inti ) untuk pembuatannya. Blank casting cylinder head yang dihasilkan di seksi LPDC untuk selanjutnya akan diproses machining di seksi machining cylinder head. III. Flow Process 29

[MS-40K0] [2008] IV. 1. Penjelasan Singkat Proses Melting proses peleburan material alumunium dari bentuk padat ke bentuk cair (mo lten) GBF (Gas Bubbling Floatation)] bertujuan mengangkat gas hidrogen (H) kelua r dari molten yang dapat mengakibatkan hasil casting keropos 2. Jacket dan Port Core pembuatan inti pasir untuk digunakan untuk membuat rongga p ada part casting 3. Low Pressure Die Casting pengecoran dengan menggunakan tekanan rendah 4. Chipping proses penghancuran inti pasir (lebih lengkap baca laporan) 5. Cutting proses pemotongan gate, yaitu saluran masuk alumunium ke dalam cavity 6. Trimming menghilangkan scrap dari part 7. Shot Blasting menghilangkan goresan sisa pengerjaan trimming 8. Quenching meningkatkan sifat mekanik material pada blank casting cylinder head 9. Repair Welding dilakukan terhadap part cylinder head yang mengalami cacat misrun pada bagian sirip 30

[MS-40K0] [2008] 10. Dies Coating pelapisan dies (cetakan) yang digunakan pada proses LPDC 3. Teori Dasar 3.1 Pressure Drop Tiap fluida yang mengalir melalui selang (atau pipa) dengan diameter dan panjang tertentu, pasti mengalami penurunan tekan (dibanding pada saat fluida tersebut masuk ke dalam selang). Maka, untuk mendapatkan tekanan fluida yang sesungguhnya yang masuk ke dalam mesin chipping, penulis mencoba mengukur pressure drop yang terjadi. Untuk melakukan hal tersebut, penulis menggunakan program SF Pressure Drop v6.2 oleh Software-Factory. Dengan memasukkan data-data yang didapatkan di lapangan ke dalam software tersebut, langsung diketahui berapa penurunan tekanan nya: 31

[MS-40K0] [2008] Gambar pertama adalah tekanan yang masuk ke dalam piston atas (D = 25 mm), yang kedua adalah tekanan yang masuk ke pneumatic breaker (D = 46 mm) dan panjang ked ua selan (L), penulis asumsikan sama (2.5 m). Penurunan tekanan adalah hal yang merugikan untuk perusahaan, oleh karena itu, hal-hal yang dapat membantu mengura ngi penurunan tekanan sudah penulis masukkan ke Bab Kesimpulan dan Saran. 32

Anda mungkin juga menyukai