Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH DIOKSIN TERHADAP LINGKUNGAN DAN ORGANISME DI INDONESIA

Karya Tulis Ini Disusun sebagai Syarat untuk Mengikuti Seleksi Provinsi OSN Pertamina 2012 tahap 2

Oleh: ANDY SANTOSO HIOE 102011314 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 2012

KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya. Karya tulis ini dibuat dan diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Seleksi Provinsi OSN Pertamina tahun 2012 tahap 2 yang diselenggarakan oleh Pertamina bekerja-sama dengan Universitas Indonesia. Karya tulis berjudul Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia ini membahas bagaimana dioksin mempengaruhi aktivitas organisme dan akibat bila dioksin terpapar ke lingkungan. Secara umum, manfaat penulisan karya tulis ini diajukan untuk semua kalangan terutama untuk mahasiswa dan lembaga pemerintah maupun swasta yang secara sengaja maupun tidak sengaja mencemari lingkungan dengan limbah mereka. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penulis dalam mewujudkan karya tulis ini dalam bentuk moral maupun material. Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat dalam mengurangi dampak negatif dan produksi dari dioksin terhadap lingkungan dan masyarakat di Indonesia. Saran dan kritik sangat diharapkan untuk membangun karya tulis yang lebih baik di masa mendatang.

Jakarta, 8 Oktober 2012

Penulis

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii RINGKASAN.. iv BAB I PENDAHULUAN 01 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Gagasan Kreatif. 1.3 Identifikasi Masalah. 1.4 Pembatasan Masalah 1.5 Perumusan Masalah 1.6 Tujuan Penulisan. 1.7 Manfaat Penulisan... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori BAB III METODE PENULISAN 3.1 Penentuan Masalah. 3.2 Perumusan Masalah dan Penetuan Tujuan 3.3 Pengumpulan Sumber Teori.. 3.4 Studi Komparatif 3.5 Penarikan Kesimpulan... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Potensi Polusi dan Analisis Risiko Dioksin di Indonesia 4.2 Efek Dioksin terhadap Kesehatan Manusia. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA 01 01 02 02 02 02 02 04 04 07 07 07 07 07 08 09 09 10 12 12 13 14

RINGKASAN Polusi bukan merupakan hal asing bagi masyarakat Indonesia. Semua dampak buruk dari polusi juga sudah diketahui oleh masyarakat. Tetapi, beberapa bahan polutan belum diketahui masyarakat secara luas, sehingga masyarakat tidak mengetahui aktivitas-aktivitas rumah-tangga pun dapat menghasilkan polutan tak kasat mata yang dapat mengancam jiwa. Salah satu polutan tersebut adalah dioksin. Dioksin umumnya tidak terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia. Padahal, dioksin dapat ditemukan di mana saja, seperti kota besar, industry-industri, bahkan di lingkungan terpencil sekalipun. Dioksin merupakan polutan lingkungan hasil pembakaran zat organic dengan bahan klorin organic ataupun klorin anorganik. Masyarakat Indonesia mungkin belum mengetahui aktivitas-aktivitas yang dapat memaparkan dioksin ke dalam lingkungan. Efek yang dihasilkan dioksin sangat merugikan. Terakumulasi di dalam tubuh karena kestabilan strukturnya, dioksin dapat berpindah melalui rantai makanan. Manusia yang terpapar dioksin dalam jumlah kecil saja dapat mengalami penyakit berkaitan dengan menurunnya system kekebalan tubuh. Dan dioksin dapat diturunkan ke generasi selanjutnya. Indonesia dengan potensi sumber daya alam dan keanekaragaman bentang alam menjadikannya negara yang dilirik oleh perusahaan asing dunia. Meskipun sumber daya tersebut besar, bila tidak diolah dengan akan menghasilkan sesuatu yang berbahaya. Dioksin dapat dihasilkan dari erupsi gunung berapi dan kebakaran hutan, serta aktivitas manusia yang menggunakan klorin, seperti pemutihan kertas dan pembakaran sampah yang mengandung klorin. Karena Indonesia merupakan daerah Pacific Ring of Fire, maka organisme di Indonesia mempunyai kemungkinan besar terpapar dioksin. Di Indonesia juga banyak terjadi kebakaran hutan yang menyebabkan terpaparnya dioksin ke dalam lingkungan. Untuk mengurangi dampak negatif dari dioksin masyarakat dapat mengurangi pembakaran sampah organic secara sembarangan, mengurangi pemakaian kertas, menentang keras pembakaran hutan yang disengaja, tidak menggunakan pestisida pada tanaman dan lain sebagainya. Masyarakat perlu diedukasi akan bahaya dioksin sehingga prevensi dari pemaparan dioksin ke dalam lingkungan akan berkurang dan mengurangi jumlah dioksin yang sudah terpapar. Dengan beberapa tindakan pencegahan ini, diharapkan masyarakat Indonesia tidak terpapar oleh dioksin.

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah Kita dapat menemukan banyak polutan pencemar lingkungan di mana saja, terutama di kota-kota besar dan kota-kota industri. Tidak sedikit dari polutan-polutan yang dihasilkan berbahaya. Salah satu polutan yang sangat berbahaya adalah dioksin. Dioksin merupakan polutan dengan efek toksik yang merugikan. Senyawa ini dihasilkan dari kegiatan rumah-tangga maupun kegiatan industry, serta pembakaran tidak sempurna. Senyawa ini sulit didegradasi sehingga akan menetap di tanah. Jika mahkluk hidup terpapar oleh dioksin, senyawa ini akan mengendap di dalam tubuh dan dapaat diturunkan pada generasi selanjutnya. Efek dari terpaparnya mahkluk hidup oleh dioksin antara lain menurunnya system kekebalan tubuh, kanker, absisi daun, dan lain sebagainya, sehingga pengaruh dioksin terhadap lingkungan, biodiversitas dan kesehatan sangat merugikan. Pengetahuan tentang dioksin dan bahayanya perlu diedukasikan kepada masyarakat. Sebagian besar masyarakat Indonesia belum mengetahui apa itu dioksin dan seberapa besar bahaya yang dapat ditimbulkan oleh dioksin itu sendiri. Aktivitas rumah-tangga seperti pembakaran sampah, pemakaian pemutih berlebihan, ataupun makan makanan yang sudah tercemar dioksin akan menimbulkan gangguan pada sistem homeostasis makhluk hidup.

1.2

Gagasan Kreatif Dengan adanya bahaya dioksin di Indonesia, masyarakat seharusnya sudah mulai melakukan upaya untuk menghindari kontaminasi dioksin dan mengurangi atau menghentikan aktivitas yang mempunyai produk samping dioksin. Sudah banyak gagasan yang mengilhami kegiatan pengurangan ini. Salah satu contoh pengurangan dioksin adalah pada perusahaan pulp dan kertas adalah penggunaan enzim organic pengganti klorin dalam proses pemutihan kertas. Edukasi terhadap masyarakat merupakan hal penting karena dengan adanya kemauan dari masyarakat untuk menghindari aktivitas yang menghasilkan dioksin dengan sendirinya akan mengurangi paparan dioksin tersebut.

1.3

Identifikasi Masalah Dari masalah yang telah dikemukakan, dapat diambil beberapa masalah sebagai berikut: 1. Apakah dioksin itu? 2. Apakah pengaruh dioksin terhadap lingkungan? 3. Bagaimana potensi dioksin di Indonesia? 4. Seberapa berisiko dioksin terhadap lingkungan di Indonesia?

1.4

Pembatasan Masalah Karena masalah dalam pengaruh dioksin di Indonesia cukup luas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Subjek penulisan ini adalah pengaruh dioksin pada kesehatan manusia. 2. Objek penulisan ini adalah cara untuk mencegah dan mengurangi pengaruh dioksin terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

1.5

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, dapat ditentukan rumusan masalah, yaitu apa saja pengaruh dioksin terhadap produktivitas manusia dan bagaimana cara mengurangi dampak negatif dioksin yang sudah terpapar?.

1.6

Tujuan Penulisan Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh dioksin terhadap lingkungan, biodiversitas, dan kesehatan manusia. 2. Mengidentifikasi potensi polusi dioksin di Indonesia. 3. Menjelaskan cara-cara pencegahan dan penanggulangan efek dioksin.

1.7

Manfaat Penulisan karya tulis berjudul Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada seluruh elemen masyarakat sebagai berikut:

1. Untuk mahasiswa Indonesia a. Mengedukasikan kepada mahasiswa dan pelajar apa itu dioksin dan seberapa berbahaya dioksin bagi lingkungan. b. Mendorong para mahasiswa dan pelajar untuk ikut mempelajari efek-efek dari dioksin dan mencari cara untuk mengurangi potensi dioksin di Indonesia. 2. Untuk masyarakat Indonesia a. Memperkenalkan masyarakat akan bahaya dioksin dan kegiatan-kegiatan yang dapat menghasilkan dioksin. b. Memberi tahu masyarakat untuk menghindari kegiatan yang dapat menghasilkan dioksin. 3. Untuk instansi pemerintah dan swasta a. Mengingatkan perusahaan untuk memproduksi bahan ramah lingkungan sehingga tidak mencemari lingkungan. b. Mengingatkan agar perusahaan dapat mendaur ulang polutan dan limbah yang dihasilkan oleh proses produksi tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Struktur Fisik dan Kimiawi Dioksin Dioksin merupakan senyawa organic yang terdiri dari dua gugus benzene yang dihubungkan oleh atom oksigen yang membentuk cincin dan mempunyai atom klorida berikatan dengan gugus benzenanya (WHO,). Dioksin merupakan anggota dari hidrokarbon aromatik yang terhalogenasi (halogenated aromatic hydrocarbon, HAH) dan merupakan senyawa aromatic trisiklik. Anggota dari dioksin adalah polychlorinated dibenzodioxin (PCDD),

polychlorinated dibenzofuran (PCDF), dan polychlorinated biphenyls miripdioksin, dengan senyawa yang paling poten adalah 2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-pdioxin (TCDD). Ketiga jenis senyawa tersebut mempunyai kesamaan fungsi dan struktur. Dioksin berbentuk padat pada suhu ruang dan susah menguap. Senyawa ini berdispersi di dalam atmosfer sebagai aerosol partikulat. Senyawa ini tidak berbau dan dalam bentuk padatan berupa kristal tak berwarna yang terakumulasi dalam tanah dan sedimen. Bersifat stabil dan lipofilik, sehingga dengan mudah terakumulasi pada hewan-hewan yang mempunyai lapisan lemak pada tubuhnya dan sukar untuk dimusnahkan. Sedikit dioksin saja yang masuk ke dalam tubuh (part per trillion) sudah dapat menimbulkan efek toksiksitas yang berbahaya. Menurut WHO, kadar normal dioksin yang dapat ditoleransi oleh tubuh manusia adalah 10 pg/kg berat tubuh. 2.1.2 Sumber dan Proses Industri yang Menghasilkan Dioksin Dioksin dapat dihasilkan dari alam ataupun proses-proses yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Di alam, dioksin dihasilkan dari letusan gunung berapi dan kebakaran hutan alami. TCDD terbentuk dari hasil proses pabrik yang menggunakan fenol terklorinasi atau saat pembakaran material terklorinasi. Dioksin juga dihasilkan oleh produk produk dari berbagai macam proses industri termasuk peleburan; pemutihan dengan klorin (chlorine bleaching) pada pabrik pulp dan kertas; dan produksi herbisida dan pestisida.

Yang paling buruk adalah pembakar sampah (waste incinerator) yang tidak terkontrol, berhubungan dengan pembakaran tak sempurna. Pada pabrik pulp dan kertas, teknik yang paling sering digunakan untuk memutihkan pulp dan kertas adalah teknik chlorine bleaching. Hasil dari proses ini menyumbangkan klorin yang menjadi bahan baku pembentukan dioksin. Dan setiap tahun, kertas yang dihasilkan oleh pabrik tersebut mencapai jutaan ton, mengindikasikan banyaknya proses pemutihan yang terjadi dan banyaknya terbentuk dioksin. Pada produksi herbisida terbentuk juga beberapa jenis dioksin seperti asam 2,4,5-triklorofenoasetat, dan Agent Orange (campuran dari asam 2,4diklorofenoasetat dan asam 2,4,5-triklorofenoasetat) yang digunakan oleh militer AS untuk melawan tentara VietKong pada perang Vietnam antara tahun 1962-1971. Pestisida ini bersifat umum dan banyak dipakai para petani sebagai pembasmi hama yang merugikan. Pada pembakaran sampah yang tak terkontrol, dioksin dapat terbentuk jika pembakaran tidak mencapai suhu 850C. Beberapa rumah sakit dianggap sebagai penyumbang dioksin terbesar karena tidak mempunyai insinerator yang memadai. Banyak limbah rumah sakit merupakan senyawa organic dan jika dibakar bersama klorin maka dapat terbentuk dioksin. Pencemaran tak langsung dapat terjadi pada mahkluk hidup. Dioksin yang masuk ke dalam tubuh hewan tidak dapat dihancurkan oleh sel-sel imun, sehingga menetap dalam tubuh. Dioksin akan berpindah dari hewan satu ke hewan lain melalui rantai makanan. Manusia sebagai konsumen tertinggi dalam rantai makanan menimbun semua dioksin yang didapat dari hewan yang menjadi makanannya. Karena bersifat lipofilik, dioksin diduga terakumulasi di jaringan lemak hewan. Studi menunjukkan di Vietnam, setelah daerah tersebut terpapar oleh Agent Orange, lemak susu yang dihasilkan mengandung dioksin dengan konsentrasi tinggi. 2.1.3 Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan, Biodiversitas, dan Kesehatan Manusia Dioksin dalam bentuk padat dan terakumulasi di tanah dan sedimen akan menyebabkan vegetasi di tanah tersebut hancur. Sedikit konsentrasi dari dioksin

sudah dapat mengacaukan system kehidupan. Di dalam air dioksin membentuk sedimen dan masuk kembali ke perairan ketika sedimen diganggu. Dioksin dalam bentuk aerosol dapat pula terhirup oleh mahkluk hidup yang berada di sekitarnya. Saat mencapai darat, dioksin juga dapat masuk ke dalam tubuh hewan ternak yang memakan tumbuhan yang terpapar oleh dioksin tersebut. Beberapa penelitian telah dilakukan para ahli untuk mengetahui efek dari pencemaran dioksin. Pada penelitian dengan sampel lemak susu dari Vietnam selatan tahun 1970 menyatakan tingginya kadar dioksin pada sampel tersebut, berkaitan dengan pemaparan Agent Orange saat Perang Vietnam. Pada tahun 2001, penelitian di Amerika Serikat menyatakan pada ikan segar dan daging olahan terdapat kadar dioksin yang cukup tinggi. Pada tahun 2005, saat terjadi pencemaran dioksin pada rice oil di Cina, kadar dioksin pada manusia cukup tinggi. Kasus terpaparnya dioksin sudah banyak sekali. Menurut Wikipedia, sudah terjadi 18 kasus besar tetang pencemaran dioksin di duniadari tahun 19492011. Pada tahun 2004, politisi Ukraina Viktor Yuschenko terpapar dioksin dengan dosis tinggi, menurut laporan dokter yang memeriksanya. Insiden keracunan dioksin dosis tinggi ini menyebabkan ia menderita chloracne. Pada kesehatan manusia, dioksin akan menurunkan imunitas karena dioksin akan berikatan dengan aryl hydrocarbon receptor (AHR) yang berada dalam sitosol timus. Pengikatan ini menginduksi perubahan konformasi pada AHR, memungkinkan kompleks ligan-reseptor untuk bertranslokasi ke dalam nucleus dan berubah menjadi DNA-binding protein. Perubahan ini melibatkan dimerisasi dari kompleks ligan-reseptor yaitu aryl hydrocarbon receptor nuclear translocator (ARNT). Kompleks Ligan-ARH/ ARNT berperan sebagai faktor transkripsi dengan berikatan dengan DNA di dioxin-responsive element (DRE) pada promoter dan daerah enchancer gen sensitif seperti sitokrom P-4501A1, ALDH-3, glutation S-transferase, dan menadion oxidoreduktase.

BAB III METODE PENULISAN


Penulisan karya tulis yang berjudul Pengaruh Dioksin terhadap Lingkungan dan Organisme di Indonesia dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: 3.1 Penentuan Masalah Penentuan masalah dilakukan berdasarkan soal open-ended yang diberikan oleh panitia OSN Pertamina. Penulis memilih tema Bahaya Dioxin terhadap Lingkungan, Biodiversitas, dan Kesehatan karena masalah ini merupakan hal yang sangat jarang terdengar tetapi sering sekali ditemukan di dalam kehidupan, sehingga penulis merasa harus memberi-tahu masyarakat akan bahaya dioksin tersebut. Aktivitas masyarakat yang dianggap tidak berbahaya justru memberi dampak yang merugikan bagi kehidupan mereka.

3.2 Perumusan Masalah dan Penentuan Tujuan Dalam penentuan masalah, penulis menemukan banyaknya dampak negative dari dioksin terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penulis berfokus pada efek dari dioksin tersebut. Cara-cara dalam mengurangi dampak negatif dari dioksin juga belum banyak diketahui sehingga penulis menjadikan topic tersebut sebagai rumusan masalah. Setelah merumuskan masalah, penulis menentukan tujuan pembuatan karya tulis ini.

3.3 Pengumpulan Sumber Teori Penulis mengutip beberapa artikel, konsep, dan teori dari berbagai sumber dan dilakukan dengan browsing internet dan membaca buku serta jurnal. Sumber-sumber yang dipilih adalah sumber yang cukup terpercaya di bidangnya. Sumber yang dimaksud adalah para ilmuwan yang melakukan penelitian di bidang toksikologi dan analisis lingkungan.

3.4 Studi Komparatif Setelah pengumpulan teori dari berbagai sumber, selanjutnya dilakukan studi komparatif. Penulis membandingkan sumber-sumber yang diperoleh dan melakukan pengolahan informasi. Selanjutnya dilakukan analisis pengaruh dioksin yang sudah

dibuktikan melalui percobaan dan penelitian bagi lingkungan dan kesehatan manusia. setelah analisis, selanjutnya dilakukan pembahasan yakni cara terbaik pengurangan efek dioksin yang dapat diterapkan di Indonesia.

3.5 Penarikan Kesimpulan Setelah melakukan studi komparatif, dari hasil yang diperoleh penulis menarik kesimpulan yang sekaligus menjadi jawaban atas tujuan penulisan karya tulis yang telah dipaparkan sebelumnya. Penarikan kesimpulan ini dilakukan berdasarkan telaah pustaka, analisis dan sintesis tentang pengaruh dioksin terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Begitu besar dampak dioksin bagi lingkungan dan organisme yang merugikan, sehingga perlu bagi seluruh lapisan masyarakat untuk bekerja sama mengurangi produksi dioksin dan dampak negatifnya. 4.1 Potensi dan Analisis Risiko Dioksin di Indonesia Kebanyakan masyarakat Indonesia belum mengetahui apa itu dioksin dan seberapa berbahaya zat tersebut. Sebenarnya beberapa aktivitas alam di Indonesia dan kegiatan manusia menambah pencemaran dioksin ke lingkungan. Sebagai contoh adanya letusan gunung Merapi tahun 2010 mungkin menambah pencemaran dioksin ke lingkungan sekitar. Kasus kebakaran hutan juga sering terjadi di Indonesia sebagai akibat dari musim kemarau dan kesengajaan perusahaan tertentu yang mencari lahan untuk ditanami tanaman homogen, seperti kelapa sawit. Potensi kebakaran hutan yang besar di Indonesia dapat menyumbangkan dioksin dalam jumlah besar, sehingga mahkluk hidup sekitar terpapar oleh dioksin. Selain kebakaran hutan, pembakaran hasil panen yang gagal dapat menjadi penyumbang dioksin karena petani di Indonesia menggunakan pestisida yang mengandung dioksin dan membakarnya dengan zat organik, yaitu hasil panen gagal tersebut, pada suhu dimana dioksin tidak dapat dipecah. Perusahaan pulp dan kertas di Indonesia juga dapat menjadi pemasok dioksin di lingkungan. Berdasarkan sumber data dari APKI.net terdapat 84 perusahaan pulp dan kertas di Indonesia dengan produksi ribuan hingga jutaan ton pulp dan kertas per tahun. Ini mengindikasikan bahwa terjadi banyak sekali proses pemutihan kertas. Proses pemutihan kertas dengan teknik chlorine bleaching akan menimbulkan hasil sampingan berupa dioksin, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut seharusnya memperhatikan limbah tersebut. Pada beberapa studi menyebutkan bahwa para pekerja pabrik yang menggunakan klorin dapat terpapar dioksin dan dapat menyebabkan chloracne. Di kota-kota besar di Indonesia seperti di Jakarta, beberapa rumah sakit yang mempunyai pembakar sampah dapat menjadi penyebab utama. Bila pembakar sampah ini tidak terkontrol maka pada pembakaran yang tidak melebihi 1000C berpotensi menyebarkan dioksin ke udara. Bukan hanya dioksin saja, tetapi beberapa bahan-bahan berbahaya lainnya

karena limbah rumah sakit sangat berbahaya. Beberapa studi memperlihatkan bahwa beberapa rumah sakit di Indonesia belum mempunyai insinerator, memungkinkan sampah tersebut dibuang ke tempat Pembuangan Akhir sampah biasa. Peternakan di Indonesia juga harus diwaspadai, karena hewan-hewan ternak yang berada di lingkungan yang terccemar oleh dioksin dapat juga menyebabkan terpaparnya manusia oleh dioksin. Dioksin terakumulasi melalui rantai makanan sehingga dapat menyebabkan hewan yang menjadi sumber makanan masyarakat tercemar dioksin. Karena masyarakat tidak dapat menghindari keperluan akan protein yang banyak terdapat pada hewan, pengurangan risiko dari jalur ini sukar dilakukan. 4.2 Efek Dioksin terhadap Kesehatan Manusia Pada orang yang terpapar oleh TCDD biasanya akan mengalami atrofi limfoid berat. Karena sel turunan timus berperan dalam pengawasan tumor dan resistensi inang, orang yang terpapar dapat mengalami penurunan daya tahan tubuh dan kanker. Konsisten dengan observasi pada mencit muda yang terpapar lebih sensitif terhadap efek dari TCDD, telah diputuskan bahwa kerusakan timus adalah hasil dari diferensiasi terminal terinduksi TCDD pada epitel timus, dan hasilnya sel T tidak mempunyai lingkungan mikro yang sesuai untuk pematangan sel T. Hasil ini berhubungan dengan observasi bahwa TCDD secara signifikan mengurangi jumlah sel T imatur di dalam timus. Pada penelitian baru-baru ini, dilaporkan bahwa penyebaran TCDD pada mencit menginduksi apoptosis pada timosit, dan mekanisme tersebut melibatkan TCDD-terinduksi meningkat pada stroma timus tetapi bukan pada sel T. Studi yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa pemaparan TCDD kepada primata dan rodensia hamil menyebabkan keguguran. Terpapar TCDD pada saat kehamilan menyebabkan edema subkutaneus, pendarahan gastrointestinal, dan menurunkan

pertumbuhan janin. Dioksin dapat menyebabkan gangguan pada janin pada studi eksperimental secara in utero dan paparan pada laktasi, dan efeknya, yang terus ada sampai dewasa, meliputi efek neurobehaviour, gangguan perkembangan reproduksi, gangguan neurochemical. Penelitian juga menyebutkan bahwa dioksin menurunkan kepekaan insulin terhadap glukosa dalam darah sehingga menyebabkan potensi diabetes mellitus tipe II pada manusia terpapar tersebut. Penelitian yang dilakukan Pesatori tahun 1998 lima belas tahun setelah ledakan pabrik kimia di Seveso, Italia menunjukkan tingginya angka kematian akibat diabetes

mellitus pada wanita di semua zona yang diteliti, sedangkan kasus pada laki-laki juga terjadi pada hampir semua zona. Steenland pada tahun 2001 menemukan pengaruh TCDD terhadap transpor glukosa dan meningkatnya kasus kematian akibat glukosa serum pada manusia yang terpapar dioksin. Tingginya kadar insulin pada glukosa yang normal ini dapat mengakibatkan melemahnya toleransi glukosa dan berisiko terhadap timbulnya diabetes. Beberapa kelainan lain yang disebabkan oleh TCDD yaitu, gangguan jantung, chloracne, aberasi gigi, penurunan produksi hormon testosteron serta endometriosis.

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan karya tulis ini, dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut: 1. Dioksin merupakan polutan berbahaya yang dihasilkan dari sintesis bahan organic dengan klorin. Pengaruh dioksin terhadap lingkungan adalah menurunkan vegetasi tanah dan dapat menggangu sistem imun hewan, sehingga menyebabkan penurunan populasi yang berakibat pada keanekaragaman hayati. 2. Efek dioksin terhadap kesehatan manusia banyak sekali, dimulai dari supresi sitem imun, berbagai macam kanker, keguguran, diabetes mellitus, dan lain sebagainya sehingga merugikan manusia. 3. Potensi polusi dioksin di Indonesia sangat tinggi. Ini disebabkan karena berbagai hal, yaitu kesengajaan dalam pembakaran hutan, penggunaan teknik chlorine bleaching pada pabrik pulp dan kertas, penggunaan pestisida, pembakaran limbah rumah sakit yang tidak sesuai, dan kemungkinan memakan makanan hewani yang telah terpapar dioksin. 4. Pencegahan dan penanggulangan efek dioksin dapat dilakukan dengan cara menggunakan teknik pemutihan selain chlorine bleaching, mengampanyekan anti pembakaran hutan, tidak menggunakan pestisida, pembakaran limbah rumah sakit yang sesuai dan bertanggung jawab, serta memakan makanan hewani yang rendah lemak, sehingga nutrisi yang dibutuhkan dapat diserap. 5.2 Saran Dalam proses pengerjaan karya tulis ini penulis menemukan berbagai pendapat mengenai cara mengurangi efek buruk dari polusi dioksin di Indonesia. Karena itu, dapat diberikan beberapa saran, sebagai berikut. 5.2.1 Saran yang ditujukan untuk mahasiswa Mahasiswa sebagai tunas muda bangsa dapat berperan dalam mengurangi dampak yang ditimbulkan dioksin. Dibutuhkan ide-ide dan kreativitas mahasiswa dalam mencari cara mengurangi polutan ini sehingga

Indonesia menjadi bersih dari dioksin. Pendalaman akan materi tentang dioksin dapat membantu mengurangi bahayanya. Mahasiswa dapat berperan dalam mengedukasi masyarakat akan bahaya dioksin bagi manusia. 5.2.2 Saran yang ditujukan untuk pemerintah dan perusahaan swasta Pemerintah sebagai lembaga eksekusi dapat memberikan peringatan kepada instansi-instansinya yang berpotensi menimbulkan pencemaran dioksin. Pemerintah dapat melakukan penelitian dan mencari cara agar Indonesia tidak terkontaminasi oleh dioksin. Edukasi terhadap masyarakat juga diperlukan agar masyarakat tergerak untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan pencemaran dioksin ke dalam lingkungan. Demi mewujudkan Indonesia yang sehat diperlukan perhatian untuk kasus ini. 5.2.3 Saran yang ditujukan untuk masyarakat Masyarakat dapat mengurangi aktivitas-aktivitas berkaitan dengan produksi dioksin, seperti tidak membakar hama sampah sehingga sembarangan, tidak perlu

memanfaatkan

hewan-hewan

pemakan

menggunakan pestisida, dan tidak membakar hutan secara sengaja maupun tidak sengaja. Masyarakat perlu menjaga lingkungan Indonesia untuk generasi selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. (May, 2010). Dioxins and their effects on human health. WHO. Diambil dari http:// http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs225/en/ Anonim. (2000). Poychlorinated dibenzodioxins and dibenzofurans. WHO. Diambil dari http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ca d=rja&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.euro.who.int%2F__da ta%2Fassets%2Fpdf_file%2F0017%2F123065%2FAQG2ndEd_5_11PCDDP CDF.pdf&ei=fCRxUI3hOsL3rQeO-4CQDg&usg=AFQjCNHcbEsYuDYEhfKvkmJWWohjLUV6g&sig2=jRhjpVSWhObI7nX_MuH08Q.pdf Bajanowski, T., Frst, P., Wilmers, K., Beike, J., Khler, H., & Brinkmann, B. (2002). Dioxin in infants - anenvironmental hazard? International Journal of Legal Medicine, 116(1), 27-32. doi: http://dx.doi.org/10.1007/s004140100257 ok, I., Donmez, M. K., Satirolu, M. H., Aydinuraz, B., Henkelmann, B., Shen, H., . . . Schramm, K. (2008). Concentrations of polychlorinated dibenzo-p-dioxins (PCDDs), polychlorinated dibenzofurans (PCDFs), and dioxin-like PCBs in adipose tissue of infertile men. Archives of Environmental Contamination and Toxicology, 55(1), 143-52. doi: http://dx.doi.org/10.1007/s00244-007-9094-1. Fujiyoshi, P. T., Michalek, J. E., & Matsumura, F. (2006). Molecular epidemiologic evidence for diabetogenic effects of dioxin exposure in U.S. air force veterans of the vietnam war. Environmental Health Perspectives, 114(11), 1677-83. Retrieved http://search.proquest.com/docview/222639448?accountid=50673 IOM (Institute of Medicine). (2012). Veterans and Agent Orange: Update 2010. Washington, DC: The National Academies Press. Juniarti. (2005). Pengaruh Dioksin terhadap Kesehatan. Jurnal Kedokteran Yarsi, 13 (2), h. 244-252. Kaisarevic, S., Hilscherova, K., Weber, R., Sundqvist, K. L., Tysklind, M., Voncina, E., . . . Kovacevic, R. (2011). Characterization of dioxin-like contamination in soil and sediments from the "hot spot" area of petrochemical plant in pancevo (serbia). Environmental Science and Pollution Research International, 18(4), 677-86. doi: http://dx.doi.org/10.1007/s11356-010-0418-8. from

Klaasen, C.D. (2008). Casarett and doulls toxicology: The basic science of poisons (7th ed.). USA: The Mcgraw-Hill Companies, Inc. Pesatori, A. C., Zocchetti, C., Guercilena, S., Consonni, D., Turrini, D., Bertazzi, P.A.. (1998). Dioxin Exposure and non-Malignant Health Effect: A Mortality Study. Occupational and Environmental Medicine. 55, h.126-131. Rismijana, J., Indriani, I.N., Pitriyani, T. (2003). Penggunaan Enzim SelulaseHemiselulase pada Proses Deinking Kertas Koran Bekas. Jurnal Matematika dan Sains, 2 (8), h. 67-71. Saito, K., Ohmura, A., & Takekuma, M. (2008). Assessment of dioxin intake from commercial baby food in infant. Bulletin of Environmental Contamination and Toxicology, 80(3), 185-7. doi: http://dx.doi.org/10.1007/s00128-007-9337-x Steenland, et al. (2004). Dioxins Resivited: Developments since the 1997 IARC Classification of Dioxin as a Human Carcinogen. Enviromental Health Perspectives. 112 (13), p. 1265.

Anda mungkin juga menyukai