Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Pengaruh Konsentrasi Enzim Berdasarkan teori kecepatan reaksi enzimatik berbanding lurus dengan konsentrasi enzim, sehingga peningkatan konsentrasi enzim akan meningkatkan kecepatan reaksi enzimatik dan sebaliknya penurunan konsentrasi enzim dapat menurunkan kecepata reaksinya. Teori ini diperkuat oleh teori yang mengatakan bahwa frekuensi tumbukan molekul berbanding lurus dengan konsentrasi molekul-molekul yang bersangkutan. Untuk dua molekul yang berbeda A dan B, ferkuensi tumbukan antara keduanya akan menjadi dua kali lipat jika konsentrasi A atau B dinaikkan dua kali lipat. Jika konsentrasi A dan B digandakan , kemungkinan tumbukan akan meningkatat empat kali lipat. Untuk reaksi kimia yang berlangsung pada suhu tetap dan melibatkan satu molekul A dan satu molekul B, A+B P

Jumlah molekul yang memiliki energi kinetik memadai untuk mengatasi hambatan energi aktivasi akan tetap. Dengan demikian, jumlah tumbukan dengan energi yang memadai untuk menghasilkan produk P akan berbanding lurus dengan jumlah tumbukan antara A dan B, dan karenanya, konsentrasi molar keduanya , yang ditandai dengan tanda kurung besar, Laju Pada percobaan pengaruh konsentrasi enzim ini, konsentrasi enzim amylase dari air liur yang berbeda-beda didapatkan dari pengenceran larutan air liur. Larutan air liur diencerkan menjadi 100x, 200x, 400x dan 800x. Konsentrasi yang di dapat yaitu 0,01; 0,005; 0,0025; dan 0,00125. Dari hasil percobaan pengaruh konsentrasi enzim terlihat pada pergerakan laju reaksi dari 0,0025 hingga 0,005 konstan dimana seharusnya laju reaksi semakin meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi dari enzim. Ketidaksesuaian hasil praktikum dengan teori tersebut dapat terjadi karena larutan uji maupun larutan blanko telah terjai degradasi atau

penguraian substrat yang lebih lama karena pengukuran absorbansi pada larutan uji tersebut tidak dilakukan segera setelah metode persiapan larutan uji telah selesai dilakukan. Kecepatan reaksi enzimatik secara keseluruhan dari konsentrasi liur 0,00125 sampai 0,01 mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan konsentrasi enzim (liur). Kondisi tersebut sesuai dengan pernyataan yang tertera diliteratur sehingga hasil pengujian pengaruh konsentrasi enzim yang kami lakukan dapat membuktikan teori yang menyebutkan hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi enzim adalah berbanding lurus. Jadi, makin besar konsentrasi enzim, maka makin cepat laju reaksi yang tertera pada kurva . Hasil absorbasi yang didapat bernilai minus, karena absorbasi dari blako spektrometri (aquades) memilki daya serap yang lebih besar dari larutan yang dianalisis. Hal ini terjadi akibat pengenceran liur yang dilakukan terlalu besar sehingga absorbansinya terdeteksi sangat kecil. Pada pengujian pengaruh konsentrasi enzim, semua larutan uji berubah menjadi wana kuning setelah pemberian liur dan iodium namun memiliki perbedaan dalam intensitas warnanya pada masing-masing konsentrasi, dimana warna kuning yang paling pekat (kuning kecoklatan) adalah liur dengan konsentrasi 0,00125 ml dan warnanya semakin memudar seiring dengan peningkatan konsentrasi enzimnya. Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan Semakin sedikit enzim yang berperan memecah amilum maka akan semakin banyak amilum yang tidak terhidrolisis dan warna yang dihasilkan juga akan semakin pekat. Reaksi pada pengujian anatara pati dan liur (enzim amylase ) adalah sebagai berikut: Pati (amilum) + Enzim amylase
hidrolisis

Disakarida (maltosa)

Anda mungkin juga menyukai