Anda di halaman 1dari 9

CASE REPORT SESSION

KONJUNGTIVITIS VERNAL

Oleh: Anggrian Natasha Setyasty Primaditta Dian Paramitasari 130112110061 130112110062 130112110075

Preseptor: Susi Heryati, dr., SpM(K), MKes

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG 2012

I. IDENTIFIKASI PASIEN Nama Umur Jenis kelamin Pekerjaan Alamat : An. Y : 16 tahun : Perempuan : Pelajar : Garut

Tanggal pemeriksaan : 13 Juli 2012

II. ANAMNESIS Keluhan Utama Anamnesis Khusus : Mata merah kanan dan kiri :

Pasien sejak 8 tahun SMRS mengeluhkan kedua matanya merah. Keluhan dirasakan hilang timbul, mendadak, dan membaik dengan pemberian tetes mata. Keluhan disertai rasa gatal, keluar cairan lengket, dan rasa silau saat berada di tempat terang. Keluhan tidak disertai penurunan penglihatan, bengkak, nyeri mata, demam, batuk pilek, dan hidung terasa gatal. Pasien sebelumnya berobat ke dokter umum di Garut dan diberi obat tetes mata. Dua kakak pasien memiliki keluhan yang sama seperti pasien. Karena tidak kunjung mengalami perbaikan, pasien berobat ke Rumah Sakit Mata Cicendo. Tidak ditemukan riwayat benturan di mata, memakai kacamata, serta alergi obat dan makanan. Pasien tidak memiliki riwayat asma, kencing manis, darah tinggi, dan batuk lama.

III. PEMERIKSAAN FISIK STATUS GENERALIS

Kesadaran Keadaan umum Tanda vital Lain-lain

: Kompos mentis : Tampak sakit ringan : Dalam batas normal : Dalam batas normal

STATUS OFTALMOLOGIS Pemeriksaan Subjektif VISUS VOD SC CC : 0.5 :VOS SC CC : 0.32 :-

STEN : Koreksi Adde : : S C X Koreksi Adde

STEN : : : S C X

Pemeriksaan Objektif INSPEKSI Muscle Balance Pergerakan Bola Mata Duksi baik Versi baik Silia Palpebra Superior Palpebra Inferior App.Lakrimalis Tenang Tenang Tenang Lakrimasi (-) Tenang Tenang Tenang Lakrimasi (-) Orthotropia Duksi baik

Konj.Tarsalis Superior Konj.Tarsalis Inferior Konj.Bulbi

Papil (+) Hiperemis Injeksi konjungtiva (+) Injeksi silier

Papil (+) Hiperemis Injeksi konjungtiva (+) Injeksi silier Pannus (+) Sedang Bulat, RC +/+ Sinekia (-) Jernih

Kornea COA Pupil Iris Lensa

Pannus (+) Sedang Bulat, RC +/+ Sinekia (-) Jernih

PALPASI TIO Normal Normal

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG Biomikroskop (Slit Lamp) : Tidak Dilakukan

V. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Tidak Dilakukan

VI. RESUME Seorang perempuan, 16 tahun, datang dengan keluhan kedua matanya merah yang dirasakan sejak 8 tahun SMRS. Keluhan disertai rasa gatal, sekret (+) dan fotofobia (+). Keluhan dirasakan hilang timbul, mendadak, dan membaik dengan pemberian tetes mata. Penyakit serupa

dalam keluarga (+). Karena keluhannya, penderita berobat ke RS Mata Cicendo. Dari pemeriksaan fisik didapatkan, status generalis dalam batas normal, sedangkan status oftlamologis sebagai berikut: Visus VOD VOS 0.50 0.32

Konj. Tarsalis Superior ODS ditemukan hipertrofi papil (cobblestone), dan Konj.Tarsalis Inferior ODS tampak hiperemis. Konj. Bulbi ODS ditemukan injeksi konjungtiva dan injeksi silier. Kornea ODS ditemukan pannus.

VII. DIAGNOSA BANDING Keratokonjungtivitis Vernal ODS Keratokongjungtivitis Bakterial ODS

VIII. DIAGNOSA KERJA Keratokonjungtivitis Vernal ODS

IX. USULAN PEMERIKSAAN Conjunctival scraping (Pemeriksaan Giemsa pada sekret) Tes alergi kulit

X. PENATALAKSANAAN Umum : Anjuran memakai topi dan kacamata pelindung bila berada di luar ruangan Kompres dingin bila timbul gatal

Pengganti air mata (artifisial) Khusus : prednisolone fosfat 1%, 6-8 x/day selama satu minggu. (dosis diturunkan sampai dosis minimal) Sodium chromolyn 4% 4ddgtt II ODS

XI. PROGNOSA Quo ad vitam Quo ad functionam : ad bonam : dubia ad bonam

PEMBAHASAN
Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva dan salah satu penyakit mata paling umum di dunia. Penyakit ini bervariasi dari hiperemia ringan dengan mata berair sampai konjungtivitis berat dengan banyak sekret purulen kental. Konjungtivitis dibedakan berdasarkan etiologi secara umum menjadi viral, bakterial, alergi, dan fungal. Konjungtivitis vernal adalah penyakit alergi bilateral biasanya dimulai pada tahun-tahun prepubertas dan berlangsung hingga 5-10 tahun. Pasien biasanya mengeluhkan rasa gatal yang berat dan tahi mata yang berserat. Biasanya terdapat riwayat keluarga alergi.

Pembahasan pada kasus ini antara lain mencakup: 1. Bagaimana gambaran penyakit ini? 2. Apa dasar diagnosa pada pasien ini? 3. Bagaimana prinsip pengobatan pada pasien ini? 4. Bagaimana komplikasi dan prognosis pada pasien ini?

1. Bagaimana gambaran penyakit ini? Penyakit ini diakibatkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap allergen eksogen yang dimediasi oleh IgE seperti diindikasikan oleh kenaikan eosinofil. Penyakit ini terdapat dua bentuk, yaitu bentuk palpebra yaitu terdapat gambaran hipertrofi papil sehingga memberikan gambaran cobblestone yang diliputi secret mukoid. Konjungtiva tarsal inferior dapat ditemukan hiperemi dan edema, dengan kelainan kornea lebih berat dibanding limbus. Secara klinis, papil besar ini tampak sebagai tonjolan poligonal dengan permukaan rataa dan dengan kapiler di tengahnya. Adanya sel-sel eosinofil dapat dilihat dari pemeriksaan

Giemsa. Sedangkan bentuk limbus, ditemukan benjolan di limbus, dengan bercak Horner Trantas yang berwarna keputihan yang terdapat di dalam benjolan. Secara histologik penonjolan ini adalah suatu hiperplasi dan hialinisasi jaringan ikat disertai proliferasi sel epitel dan serbukan sel limfosit, sel plasma dan sel eosinofil.

2. Apa dasar diagnosa pada pasien ini? Dari anamnesa, didapatkan bahwa pasien mengeluhkan kedua mata merah tanpa penurunan visus yang hilang timbul dirasakan sejak 8 tahun yang lalu, keluhan disertai rasa gatal, sekret lengket, dan fotofobia. Dari pemeriksaan fisik didapatkan gambaran khas cobblestone pada konjungtiva tarsalis superior, penampakan hiperemis pada konjungtiva tarsalis inferior, pannus pada kornea, serta injeksi konjungtiva dan injeksi silier pada konjungtiva bulbi.

3. Bagaimana prinsip pengobatan pada pasien ini? Prinsip pengobatan pada pasien ini adalah simptomatik. Gejala iritasi dapat dihilangkan dengan aplikasi steroid topikal. Biasanya dalam waktu beberapa hari keluhan dapat hilang dan dosis tetap diterapkan sepanjang musim tertentu. Sebagai terapi adjuvant, dapat digunakan sodium chromolyn sebagai antihistamin. Dapat diberikan kompres dingin untuk menghilangkan gejala iritasi yang mengganggu. Selain itu, agen vasokonstriktor mempunyai efek yang ringan. Bila dengan pengobatan biasa tidak memberikan hasil baik, maka dapat dilakukan pengangkatan giant papil.

4. Bagaimana komplikasi dan prognosis pada pasien ini?

Komplikasi yang mungkin terjadi adalah continuing discomfort, reduced vision, dan scarring of cornea. Prognosa pada pasien ini biasanya baik, tapi tidak jarang keluhan ini dapat muncul kembali pada musim-musim tertentu terutama cuaca panas. Konjungtivitis vernal merupakan penyakit rekuren dan bilateral terutama pada musim panas dan biasanya mengenai pasien usia muda 3-25 tahun dari kedua jenis kelamin. Terjadinya penyakit ini pada anak laki-laki biasanya pada usia di bawah 10 tahun.

Anda mungkin juga menyukai