Salah satu hasil konferensi tersebut adalah pendirian American Birth
Control League dengan Margareth Sanger sebagai Ketuanya. Pada tahun 1!" ia mengorganisir Konferensi #nternational di $e% &ork yang menghasilkan pembentukan #nternational 'ederation of Birth Control League. Selan(utnya pada tahun 1!)* atas inisiatifnya* Margareth Sanger menyelenggarakan +orld Population Conference di ,ene%a yang melahirkan - 1. #nternational +omen for Scientific Study on Population !. #nternational Medical .roup for the #n/estigation of Contraception Pada tahun 101 Margareth Sanger turut aktif di dalam pembentukan #nternational Committee on Planned Parenthood yang dalam konferensinya di $e% 2elhi pada tahun 1"! meresmikan berdirinya #nternational Planned Parenthood 'ederation 3#PP'4. 'ederasi ini memilih Margareth Sanger dan Lady 5ama 5an dari #ndia sebagai pimpinannya. Se(ak saat itu berdirilah perkumpulan6perkumpulan keluarga berencana di seluruh dunia* termasuk di #ndonesia* yang merupakan cabang6 cabang #PP' tersebut. 1. Periode Perintisan (1950-an 1966) Se(alan dengan perkembangan keluarga berencana di luar negeri* di #ndonesia sendiri sebenarnya telah banyak dilakukan usaha membatasi kelahiran secara tradisional dan bersifat indi/idual. Perkembangan ilmu pengetahuan termasuk ilmu kedokteran telah menyebabkan peralihan cara membatasi kelahiran dari yang bersifat tradisional men(adi modern* dalam arti memenuhi persyaratan medis. ! 2alam kondisi angka kematian bayi dan ibu yang melahirkan di #ndonesia cukup tinggi* upaya memperkenalkan cara mengatur7membatasi kelahiran tersebut makin meluas terutama di kalangan para dokter. Se(arah perkembangan keluarga berencana menun(ukkan bah%a se(ak tahun 1"86an para ahli kandungan berusaha untuk mencegah ter(adinya angka kematian yang terlalu tinggi di %aktu mendatang dan sekaligus mencari (alan keluarnya. Bagian Kesehatan #bu dan Anak atau disingkat BK#A 2epartemen7Kesehatan telah merintis (alan keluar dengan mengadakan kursus6 kursus tambahan kepada para bidan* terutama pengetahuan pengetahuan dasar tentang keluarga berencana dengan maksud men(arangkan kelahiran. Pemberian pela(aran kepada masyarakat dilaksanakan secara terbatas melalui BK#A dan dengan menggunakan alat masih kon/ensional 3BKKB$ dan Pusat Penelitian S2M dan Lingkungan 9$PA2* Studi tentang :rganisasi dan :perasi BKKB$* Bandung* Maret 1;* <al 1"4. 2iantara pelopor keluarga berencana tersebut* adalah 2r. Sulianti Saroso dari &ogyakarta* yang pada bulan September 1"! mengan(urkan para ibu melakukan pembatasan kelahiran. 2i ,akarta* perintisan di mulai pada bagian Kebidanan 5S9P. 2iantaranya kita kenal tokoh6tokoh seperti Prof.Sar%ono Pra%irohard(o* Prof.2r.<.M. &udono* 2r.Koen S.Martiono* dan 2r.Soeharto. selan(utnya* 2r.<urustuti S. dan 2r.<anifa +iknyosastro yang berada di London se(ak 101 sampai 1"= (uga sudah menaruh perhatian pada keluarga berencana. <al ini mendorong mereka untuk mengadakan hubungan dengan #nternational Planned Parenthood 'ederation 3#PP'4. = Sekembalinya di tanah air* mereka menyebarluaskan idenya pada teman6teman se(a%atnya dengan cara diam6diam* mengingat berlakunya pasal "=0 K9<P. Pada tahun 1"; sebuah Klinik Keluarga Berencana didirikan di .edung +anita ,akarta. Para pelopor KB lainnya adalah $y. Supeni dan $y. <utasoit* 2r.>.5achman Mas(hur dan $y.:.Admiral serta $y.Pesik dan 2r.Saiful An%ar yang kesemuanya berupaya untuk memperkenalkan alat6alat kontrasepsi untuk pengaturan kehamilan7kelahiran. Pada tahun 1")* $y. Marsidah Soe%ito dan 2r.$y.<urustuti menghadiri konferensi ?he #ndian 'amily Planning Association yang ke = di Calcuta. Pada kesempatan itu mereka berhubungan dengan tokoh6tokoh #PP'. Pada tahun itu (uga* #PP' mengirim %akilnya* yaitu Mrs.2orothy Brush untuk men(a(aki kemungkinan didirikannya organisasi keluarga berencana di #ndonesia. 2isusul kemudian dengan kun(ungan 2r.Abraham Stone sebagai Kepala Margareth Sanger 5esearch. Berkat dukungan tokoh6tokoh keluarga berencana #ndonesia* seperti telah dikemukakan diatas* maka pada tanggal != 2esember 1") (am 1.=8 di gedung #katan 2okter #ndonesia ,akarta dengan resmi dibentuk Perkumpulan Keluarga Berencana* lengkap dengan susunan pengurusnya dengan 2r. 5. Soeharto sebagai Ketuanya. Pengurus ini tidak hanya melibatkan tenaga6tenaga medis* tetapi melibatkan (uga peker(a6peker(a sosial* seperti $ani Soe%ondo* S<* $y. <. Syamrurid(al* $y. Pu(ohutomo dan $y. Moch. 5oem. 2alam perkembangannya* Perkumpulan Keluarga Berencana ini* sesuai Anggaran 2asarnya* memberikan pelayanan* nasihat perka%inan termasuk 0 pemeriksaan kesehatan calon suami6isteri* pemeriksaan dan pengobatan kemandulan dalam perka%inan* dan pengaturan kehamilan. $ama perkumpulan itu sendiri berkembang men(adi Perkumpulan Keluarga Berencana #ndonesia 3PKB#4 atau #ndonesian Planned Parenthood 'ederation 3#PP'4. 2an sekaligus men(adi salah satu cabang resmi dari #PP'. PKB# memper(uangkan ter%u(udnya keluarga6keluarga yang se(ahtera melalui = macam usaha pelayanan - a. Mengatur kehamilan atau men(arangkan kehamilan* b. Mengobati kemandulan* dan c. Memberi nasihat perka%inan. 2. Periode Keterlibatan Pemerintah dalam Program KB Nasional (1966-1970) 2engan lahirnya :rde Baru pada bulan Maret 1;; masalah kependudukan men(adi fokus perhatian pemerintah* yang menin(aunya dari berbagai perspektif. Perubahan politik berupa kelahiran :rde Baru tersebut berpengaruh pada perkembangan keluarga berencana di #ndonesia. Setelah simposium Kontrasepsi di Bandung pada bulan ,anuari 1;) dan Kongres $asional # PKB# di ,akarta pada tanggal !" 'ebruari 1;). Selan(utnya dalam Kongres ini telah diambil keputusan* yang antara lain menyatakan bah%a PKB# dalam usahanya untuk mengembangkan dan memperluas usaha keluarga berencana 3KB4 akan beker(asama dengan instansi pemerintah. 9ntuk hal tersebut* maka langkah pertama yang diambil adalah pada tanggal !) 'ebruari 1;) PKB# mengirim delegasi untuk menghadap Menteri $egara Kese(ahteraan " 5akyat 2r. K.<. #dham Cholid untuk menyampaikan pernyataan agar keluarga berencana dapat diimplementasikan sebagai program pemerintah dalam %aktu singkat. 2elegasi ini diketuai Prof. Sar%ono Pra%irohard(o dengan anggotanya Prof. 2r.<anifah +ignyosastro selaku +akil Ketua #* $y.Su%ondo* S< sebagai +akil Ketua ##* $y.:.2(u%ari selaku Sekretaris ,enderal* $y.<.5.A.B.S Syamsuri(al sebagai Bendahara dan $y.2.Prayitno 3BKKB$ dan Pusat Penelitian S2M dan Lingkungan* Studi ?entang :rganisasi dan :perasi BKKB$* Bandung* Maret 1;* hal 14. 2alam Kongres # PKB# pada bulan 'ebruari dikeluarkan pernyataan - a4 PKB# menyatakan penghargaan yang setinggi6tingginya kepada pemerintah yang telah mengambil kebi(aksanaan mengenai keluarga berencana yang akan di(adikan program pemerintah. b4 PKB# mengharapkan agar Keluarga Berencana sebagai Program Pemerintah segera dilaksanakan. c4 PKB# sanggup untuk membantu Pemerintah dalam melaksanakan program KB sampai di pelosok6pelosok supaya faedahnya dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat. . Periode !m"lementasi Program Kel#arga Beren$ana Nasional (1970- se%arang) Periode implementasi program keluarga berencana secara nasional dimulai dengan pembentukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana $asional 3BKKB$4* pada tahun 1)8. 9ntuk melaksanakan program keluarga berencana di masyarakat ; dikembangkan berbagai pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan program dan situasi serta kondisi masyarakat. Sebagai upaya menun(ang keberhasilan terhadap kebi(aksanaan6kebi(aksanaan yang telah ditetapkan* BKKB$ telah mengembangkan beberapa pendekatan selama Pembangunan ,angka Pan(ang Pertama 3P,P #4. Bila pada periode sebelumnya dikembangkan pendekatan indi/idu maka pada Pelita # 31;71)861)=71)04 pada masa a%al program* dimana tantangan terhadap ide keluarga berencana 3KB4 masih sangat kuat* untuk itu pendekatan melalui kesehatan yang paling tepat* karena mudah diterima oleh banyak orang. Sehingga selama periode ini* Pendekatan Klinik 3Clinical Approach4 sangat menon(ol* yang berlangsung sampai sekitar tahun 1)0. Pada masa ini K#@ 3komunikasi* informasi dan edukasi4 terpadu belum dilakukan* meskipun bersamaan dengan dimulainya Pelita # lahir pula Petugas Lapangan Keluarga Berencana 3PLKB4. Pada periode ini diterpkan pula Pendekatan Komitmen Politis* yaitu dengan menumbuhkan kesepakatan6kesepakatan dengan lembaga6lembaga pemerintah dan s%asta serta para ulama agar mereka dapat lebih terbuka %a%asannya terhadap KB. Sehingga mereka diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap pelaksanaan KB. Pendekatan Komitmen Politis ini terus dikembangkan sampai sekarang yang bertu(uan untuk merangkul semua pihak agar memberikan komitmennya pada gerakan KB. Kemudian pada tahun 1); dimulailah proses pelembagaan Pendidikan Kependudukan ke dalam kurikulum yang terpasu. 2alam proses pelembagaan ini (uga telah dirumuskan suatu kebi(aksanaan bersama antara BKKB$ dan 2epartemen ) Pendidikan dan Kebudayaan* yaitu pola pengembangan latihan tenaga dengan Asistem selB. Pendekatan integratif ini terus memberi nuansa tersendiri terhadap pelaksanaan program KB sampai akhir P,P #. Kebi(akan pembangunan Bidang Kependudukan senantiasa mengalami perubahan6perubahan yang cukup signifikan. Se(ak sebelum tahun 1"86an hampir semua $egara yang mengalami pasca Perang 2unia ## menghendaki kebi(akan pro6 natalis. $amun pada perkembangan kebi(akan kependudukan dekade berikutnya Pemerintah di beberapa $egara berkembang telah mulai kha%atir* bah%a cepatnya pertumbuhan penduduk merupakan ancaman bagi pembangunan. Seperti kita sadari bersama (umlah penduduk yang banyak bisa berdampak negatif* men(adi beban berat bagi Pembangunan* sedangkan untuk men(adi aset dalam Pembangunan penduduk sebagai Sumber 2aya Manusia harus berkualitas. Kualitas penduduk* adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non fisik serta ketaC%aan terhadap ?uhan &ang Maha @sa yang merupakan dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang berbudaya* berkepribadian dan layak. Sedangkan kondisi saat ini kita dihadapkan pada masa transisi yang ra%an dalam bahasa globalisasi dan reformasi dan secara horiDontal sangat merugikan masyarakat* mengancam persatuan dan kesatuan bangsa yang telah dirintis oleh para pe(uang6 pe(uang kita terdahulu. ?indakan kekerasan yang tampak sekarang ini adalah salah satu gambaran yang muncul dari pendidikan dalam keluarga belum optimal* baik 1 karena keterbatasan orang tua dalam berkomunikasi dengan anggota keluarganya ataupun karena pengaruh komunikasi yang semakin canggih. 9ntuk mengatasi hal tersebut* mari kita kembali pada keluarga* karena keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat* karena itu keluarga sagat penting sebagai %ahana utama dan pertama untuk menanamkan nilai6nilai budi pekerti yang luhur* termasuk didalamnya nilai kehidupan berbangsa dan bernegara bagi figur Bapak* #bu beserta anggota keluarganya se(ak dini. Sehingga*akan ter%u(ud keluarga6keluarga yang tangguh mempunyai ketahanan dan ter(alin keharmonisan antar anggota keluarganya. ?entunya harapan kita pada tahun !81" ?ingkat $asional dan !818 ?ingkat Propinsi ,a%a Barat akan ter%u(ud keluarga Berkualitas yang sakinah* ma%adah dan %arohmah. 1.2 &isi dan 'isi BKKBN Pro"insi (a)a Barat 1.2.1 &isi BKKBN Mengacu pada dasar pemikiran dan asumsi dimuka* maka /isi penyelenggaraan Program KB di ,a%a Barat kedepan adalah - *'e)#+#d%an Kel#arga Ber%#alitas #nt#% membang#n (a)a Barat sebagai Pro"insi ,erma+# dan 'itra ,erde"an !b# Kota Negara "ada tah#n 2010-. Eisi tersebut mengandung nilai6nilai kehidupan keluarga dan masyarakat ,a%a Barat yaitu - Silih Asah* Silih Asih* Silih Asuh pikeun $ga%u(udkeun Masyarakat anu Cageur Bageur* Bener* Pinter tur Singer* sedangkan nilai6nilai keluarga berkualitas secara $asional yaitu -
Se(ahtera* Sehat* Ma(u* Mandiri* ,umlah Anak #deal* ber%a%asan Kedepan*
Bertanggung ,a%ab* <armonis* BertaC%a kepada ?uhan &ang Maha @sa. 1.2.2 'isi BKKBN Membangun setiap Keluarga #ndonesia untuk memiliki anak ideal* sehat* berpendidikan* se(ahtera* berketahanan dan terpenuhi hak6hak reproduksinya melalui pengembangan kebi(akan* penyediaan layanan informasi* fasilitasi* perlindungan* informasi kependudukan dan keluarga* serta penguatan kelembagaan dan (e(aring KB. 1. Memperkuat peran keluarga dalam upaya pengaturan kelahiran* ekonomi keluarga* dan pendidikan keluarga !. Penatalaksanaan Sistem #nformasi Keluarga =. Memantapkan pola penggerakan keluarga melalui pendekatan kultur 0. Menumbuhkembangkan Kemandirian Keluarga dalam mengakses sumber6 sumber pembangunan dibidang kesehatan reproduksi* pendidikan keluarga* dan ekonomi keluarga ". Memantapkan Kualitas Sumber 2aya Manusia untuk terselenggaranya Pelayanan Prima yang memuaskan keluarga ;. Mengembangkan kemitraan dengan prinsip saling membutuhkan* memperkuat dan menguntungkan ). Perlindungan dan pemenuhan hak6hak keluarga 18 1. ,#+#an BKKBN Pro"insi (a)a Barat Mensosialisasikan /isi Keluarga Berkualitas !81" dalam rangka mengoptimalkan peran keluarga* sebagai %ahana pengembangan nilai6nilai luhur untuk memantapkan katahanan keluarga guna memperkokoh Ketahanan $asional dalam rangka me%u(udkan persatuan dan kesatuan bangsa. ?u(uan khusus BKKB$ Propinsi ,a%a Barat - 1. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya nilai6 nilai keluarga berkualitas. !. Meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam upaya membangun keluarga berkualitas. =. Menciptakan suasana yang kondusif bagi aktualitas peran keluarga dalam me%u(udkan keluarga berkualitas. 1.. Ked#d#%an BKKBN Pro"insi Badan Koordinasi Keluarga Berencana $asional di Propinsi yang selan(utnya dalam keputusan disebut BKKB$ Propinsi* adalah instansi Badan Koordinasi Keluarga Berencana $asional* yang berkedudukan di Propinsi. 1.5 ,#gas BKKBN Pro"insi BKKB$ Propinsi mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keluarga berencana dan keluarga se(ahtera di daerah Propinsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang6undangan yang berlaku. 11 1.6 /#ngsi BKKBN 2alam melakukan tugas* BKKB$ Propinsi menyelenggarakan fungsi - 1. Penyusunan kebi(akan operasional di bidang keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga se(ahtera di PropinsiF !. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKKB$ PropinsiF =. Pelancaran dan pengkoordinasian terhadap kegiatan instansi pemerintah*s%asta* lembaga sosial dan organisasi masyarakat dan masyarakat di bidang keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga se(ahtera di PropinsiF 0. Pelaksanaan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencaan umum* ketatausahaan* organisasi dan tata laksana* kepega%aian* keuangan* kearsipan* perlengkapan dan rumah tanggaF 1.7 0ambang BKKBN .ambar 1.1 Sumber - BKKB$ Propinsi ,a%a Barat 1! a. Bentuk Lambang berupa Perisai* ber%arna biru muda* dengan garis tepi hitam* dengan sisi rata di bagian atas terdapat gambar satu keluarga yang bergandengan tangan terdiri Bapak* #bu dan dua orang anak ber%arna putih dengan garis tepi hitam. b. .ambar keluarga tersebut dilingkari dengan Padi dan Kapas yang ber%arna putih c. 2ibagian atas Perisai terdapat tulisan Keluarga Berencana ber%arna hitam kecuali huruf KB yang berukuran lebih besar dengan %arna putih dan bagian tepi hitam 1raian 0ambang a. 9kuran tinggi lebar Perisai berbanding !" dengan !8 melambangkan angka keramat 0" b. +arna Biru muda melambangkan Kesehatan dan Kese(ehteraan c. Padi melambangkan Kemakmuran di bidang pangan* (umlah 1) butir sebagai peringatan 1) Agustus 10" d. Kapas melambangkan Kemakmuran di bidang sandang dengan (umlah sebanyak 1 sebagai peringatan bulan 1 tahun 10" e. Keluarga yang terdiri dari Bapak* #bu dan dua orang anak menggambarkan suatu Keluarga kecil yang men(adi tu(uan Program $asional Keluarga Berencana 1= 1.2 'otto BKKBN .ambar 1.! Keluarga Berkualitas Sumber - BKKB$ Propinsi ,a%a Barat 1.9 3e+arah 4d5o%asi dan K!6 #stilah ad/okasi dan K#@ secara resmi mulai digunakan dilingkungan BKKB$ dengan keluarnya Keputusan Menteri $egara Pemberdayaan Perempuan7Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana $asional* $omor 187<K68187B."7!881* pada tanggal 1) (anuari !881 tentang organisasi dan tata Ker(a BKKB$. 2alam Keputusan Menteri tersebut ditetapkan adanya 2irektorat Ad/okasi dan K#@ sebagai pengembangan dari Biro Penerangan dan Moti/asi. Pengertian Ad/okasi menurut 9$'PA adalah A9paya untuk melakukan pembentukan opini publik melalui kampanye media massa* upaya untuk mempengaruhi pengambilan kebi(akan dan upaya populis untuk melakukan pendidikan massa le%at aksi kelas atau un(uk rasa. 3 2irektorat Ad/okasi dan K#@ BKKB$* !88!4B. 10 Sedangkan menurut Population Communication Service Center For Communication- Johns Hopkins School For Publik Health memberikan batasan kebi(akan publik adalah - usaha untuk mempengaruhi kebi(akan publik melalui bermacam6macam bentuk komunikasi persuasif. 3 2irektorat Ad/okasi dan K#@ BKKB$* !88! 4. 1.9.1 Kegiatan K!6 9ntuk menun(ang mempercepat ter%u(udnya Keluarga Berkualitas !818 tingkat ,a%a Barat dan !81" tingkat $asional* maka ditempuh berbagai ino/asi* terobosan dan kegiatan6kegiatan yang dianggap strategis* melalui berbagai kegiatan - 1. Ad/okasi dan K#@ melalui media Cetak !. Ad/okasi dan K#@ melalui media @lektronik =. Ad/okasi dan K#@ melalui media Luar 5uangan 3spanduk* umbul6umbul* bander* baliho* dll4 0. Ad/okasi dan K#@ melalui sosialisasi dan pemantapan Program KB 3Seminar* +ork shop* Lokakarya* Sarahsehan4 ". Ad/okasi dan Audiensi dengan 2ecision Maker 3penentu kebi(akan4 ;. Ad/okasi dan K#@ melalui sisipan isi pesan media tradisional ). Ad/okasi dan K#@ melalui tokoh agama* tokoh masyarakat dan LSM 1" 1.10 3tr#%t#r 7rganisasi BKKBN Pro"insi (a)a Barat 2i dalam dunia usaha dan bisnis sudah tidak dapat lagi dipisahkan dari apa yang disebut organisasi. Maka dari itu organisasi mempunyai arti yang sangat besar dalam dunia perusahaan6perusahaan. <al ini disebabkan karena adanya organisasi tu(uan dan sasaran dari perusahaan dapat ditempuh secara efektif dan efisien melalui tindakan yang dilakukan bersama6sama. Suatu perusahaan yang melibatkan banyak orang dalam menangani setiap kegiatan* haruslah memiliki organisasi yang berstruktur dan menggambarkan setiap peker(aan yang harus dilakukan oleh setiap bagian. Struktur organisasi sebuah perusahaan harus memungkinkan dengan menghadirkan adanya koordinasi usaha diantara semua satuan dan (en(ang* untuk kemudian mengambil tindakan6tindakan yang dapat mencapai suatu tu(uan umum. Setiap satuan organisasi harus mengerti tanggung(a%ab dan bagaimana masing6masing satuan saling berhubungan dan ke%enangan apa yang telah didelegasikan kepada masing6masing satuannya. Adapun struktur organisasi BKKB$ Propinsi ,a%a Barat dapat dilihat pada tabel di ba%ah ini - 1;