Anda di halaman 1dari 24

- 1 -

Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VI, No. 13/I/P3DI/Juli/2014 H U K U M
Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini
PIDANA PENJARA SEUMUR HIDUP
BAGI PELAKU KORUPSI
Lidya Suryani Widayati*)
Abstrak
Vonis pidana penjara seumur hidup yang dijatuhkan kepada Akil Mochtar menjadi
yang pertama kali dalam sejarah terbentuknya Pengadilan Tipikor dan KPK. Sanksi
pidana yang berat tidak hanya berorientasi pada jenis tindak pidana tertentu
melainkan juga berkaitan dengan pemberatan karena dilakukan oleh pejabat atau
aparat penegak hukum. Banyak pihak yang memberikan apresiasi terhadap vonis
penjara seumur hidup kepada Akil Mochtar, Namun demikian, vonis tersebut masih
dinilai kurang. Terdapat perbedaan pendapat mengenai perlu tidaknya pidana denda
dan pidana tambahan bagi terpidana yang dijatuhi pidana penjara seumur hidup.
Pendahuluan
Pada tanggal 30 Juni 2014, Majelis
Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
(Tipikor) Jakarta menjatuhkan pidana
penjara seumur hidup terhadap mantan Ketua
Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.
Dalam vonis, hakim menyatakan Akil terbukti
menerima suap dalam 14 sengketa Pemilihan
Umum Kepala Daerah (pemilukada), kecuali
pemilukada Lampung Selatan. Hakim
menjatuhkan pidana berat, seumur hidup,
sesuai dengan tuntutan jaksa. Namun, hakim
menolak tuntutan jaksa untuk mencabut hak
politik Akil, yaitu hak untuk dipilih dan hak
untuk memilih.
Vonis penjara seumur hidup kepada Akil
mendapat apresiasi banyak kalangan. Ketua
Bidang Hukum Indonesia Corruption Watch
(ICW), Emerson Yuntho, berpendapat bahwa
Pengadilan Tipikor menorehkan catatan
amat baik dalam sejarah pemberantasan
korupsi dengan menjatuhkan vonis penjara
seumur hidup kepada Akil. Dengan demikian,
masyarakat akan optimistis terhadap upaya
pemberantasan korupsi. Efek lainnya ialah
menimbulkan ketakutan kuat pada setiap
pejabat negara yang akan melakukan tindak
pidana korupsi.
Juru bicara KPK, Johan Budi,
mengatakan bahwa KPK mengapresiasi
putusan terhadap Akil Mochtar. Menurut
Johan, putusan ini dapat menjadi sinyal
bagi para calon pelaku korupsi untuk tidak
melakukan korupsi. Selanjutnya Wakil Ketua
KPK, Busyro Muqoddas menambahkan bahwa
*) Peneliti Madya Hukum Pidana pada Bidang Hukum, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data, dan Informasi (P3DI) Setjen DPR-RI.
E-mail: lidyadhi@yahoo.com.
- 2 -
vonis terhadap Akil sekaligus membawa pesan
moral kepada para penegak hukum yang
menangani perkara sengketa pemilukada agar
bisa menjaga integritas dalam menangani
kasus sengketa pemilukada.
Pendapat berbeda dikemukakan oleh
pengamat hukum Universitas Muhammadiyah
Jakarta, Chairul Huda yang menilai putusan
penjara seumur hidup kepada Akil terlalu
berat. Ada empat alasan yang mendasari
pendapatnya tersebut. Pertama, suap yang
diberikan kepada Akil tidak memengaruhi
putusan panel hakim MK atas pemilukada di
sejumlah daerah. Ada tidaknya pemberian
uang kepada Akil tidak mengubah siapa yang
menang dalam pemilukada yang sengketanya
ditangani Akil dan hakim konstitusi lain.
Kedua, hakim sedianya mempertimbangkan
jasa Akil kepada negara, yaitu sebagai ketua
MK ataupun anggota DPR sebagai hal-
hal yang meringankan bagi Akil. Ketiga,
hakim perlu mempertimbangkan bahwa
perbuatan ini tidak dilakukan sendirian oleh
Akil, ada penerima suap dan ada pemberi
suap. Keempat, vonis seumur hidup kepada
Akil justru mengakibatkan Akil tidak dapat
lagi dimintai pertanggungjawaban hukum
atas perbuatan pidana lain yang diduga
dilakukannya. Salah satunya tentang Akil
sebagai tersangka atas dugaan kepemilikan
ganja dan metamfetamine.
Terdapat beberapa pendapat mengenai
pidana penjara seumur hidup. Pertama,
pidana penjara seumur hidup adalah pidana
penjara yang dijatuhkan hakim yang lama
pidananya bergantung pada usia terpidana.
Kedua, pidana penjara seumur hidup adalah
pidana penjara yang dijatuhkan dan dijalani
selama terpidana hidup (sampai terpidana
meninggal).
Selain itu, terdapat perbedaan pendapat
perlu tidaknya pidana denda bagi terpidana
yang dijatuhi pidana penjara seumur
hidup. Dalam hal ini, Akil dinilai lolos dari
vonis pemiskinan harta yang berasal dari
korupsi. Putusan majelis hakim tipikor
memerintahkan KPK untuk mengembalikan
sejumlah uang dari aset yang disita.
Penafsiran Pidana Penjara Seumur
Hidup
Penjatuhan pidana penjara seumur
hidup diterima, namun dengan sejumlah
kritik. Menurut Modderman, mantan Menteri
Kehakiman Belanda, pada prinsipnya pidana
tersebut tidak akan efektif, tetapi karena
takut pidana mati masuk kembali ke dalam
sistem hukum pidana Belanda maka sanksi
pidana berupa tindakan membuat terpidana
tidak berdaya secara permanen poena
proxima morti (pidana yang berada paling
dekat dengan pidana mati) dicakupkan ke
dalam Pasal 10 Strafrecht (KUHP Belanda).
Namun demikian, di manapun dalam KUHP
ditempatkan, pidana mati bukan sebagai
pidana yang berdiri sendiri tetapi selalu
sebagai alternatif terhadap pidana penjara
sementara waktu untuk selama-lamanya
20 tahun. Oleh karena itu, terkait dengan
pidana badan, hakim memiliki pilihan untuk
menjatuhkan pidana penjara seumur hidup
atau yang sementara waktu selama-lamanya
20 tahun.
J.J.M. van Dijk, dalam bukunya
Actuele Criminologie, mengemukakan
bahwa oleh banyak orang pidana penjara
seumur hidup dianggap sebagai pidana
yang tidak manusiawi karena sesungguhnya
pidana tersebut merupakan pukulan
yung beruL bugI InLegrILus menLuI dun hsIk
terpidana dan dalam banyak kejadian
justru menghancurkan. Dalam praktek
pidana penjara seumur hidup di Belanda
yang dijalani sampai yang bersangkutan
meninggal, hanyalah merupakan kekecualian
dan penerapannya sangat dibatasi.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP) Pasal 12 ayat (1) menentukan
bahwa pidana penjara ialah seumur hidup
atau selama waktu tertentu. Selanjutnya
Pasal 12 ayat (4) KUHP menentukan bahwa
pidana penjara selama waktu tertentu sekali-
kali tidak boleh melebihi 20 tahun. Dari
ketentuan Pasal 12 ayat (1) KUHP tersebut,
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan pidana penjara seumur hidup adalah
pidana penjara di mana terpidana harus
menghabiskan sisa hidupnya di penjara. Jan
Remmelink menyebutkan bahwa dalam artian
'juridikal' murni, seumur hidup akan berarti
sepanjang hayat dikandung badan. Dengan
demikian, yang dimaksud dengan pidana
penjara seumur hidup adalah pidana penjara
yang dijalankan sampai berakhirnya usia/
meninggalnya terpidana.
Menurut Chairul Huda, ketentuan Pasal
12 KUHP sekaligus menolak pendapat bahwa
hukuman penjara seumur hidup diartikan
hukuman penjara yang dijalani adalah selama
usia terpidana pada saat vonis dijatuhkan
karena yang demikian berarti pidana seumur
hidup menjadi pidana penjara selama waktu
tertentu.
- 3 -
Jan Remmelink dan Chairul Huda,
berpendapat bahwa pengurangan hukuman
tidak berlaku lagi bagi terpidana seumur
hidup kecuali jika Presiden memberikannya
grasi. Menurut Jan Remmelink, hanya melalui
upaya hukum luar biasa yaitu grasi, pidana
penjara seumur hidup dapat diubah menjadi
pidana penjara sementara, misalnya selama
20 tahun.
Pengamat hukum Universitas
Parahyangan Bandung, Agustinus Pohan,
menyampaikan pendapat yang sedikit
berbeda. Menurut Agustinus, pada praktiknya,
terpidana seumur hidup tidak selalu sampai
terpidana meninggal di penjara, tergantung
perilaku yang bersangkutan di dalam penjara.
Ada kemungkinan terpidana keluar sebelum
meninggal karena mendapatkan pengurangan
hukuman.
Beberapa negara juga mencantumkan
sanksi pidana penjara seumur hidup dalam
undang-undang hukum pidana mereka.
Thailand misalnya, menerapkan pidana
penjara seumur hidup terhadap tindak
pidana yang sangat serius dan tindak pidana
yung berkuuIIhkusI uLuu dengun pemberuLun,
yakni tindak pidana terhadap keamanan raja,
tindak pidana kekerasan atau perampasan
kemerdekaan raja, tindak pidana membuka
rahasia negara, dan tindak pidana terhadap
alat pembayaran. Korea menerapkan pidana
penjara seumur hidup secara selektif terbatas
pada tindak pidana yang mengacaukan
atau memisahkan wilayah nasional dan
tindak pidana menggulingkan atau merubah
konstitusi nasional. Demikian pula dalam
KUHP Perancis mencantumkan sanksi pidana
penjara seumur hidup pada tindak pidana
yung berkuuIIhkusI uLuu pemberuLun seperLI
pemimpin makar atau mereka yang turut
serta langsung dalam tindak pidana makar
tersebut.
Pidana Penjara Seumur Hidup Bagi
Pelaku Korupsi
Mardjono Reksodiputro mengemukakan
bahwa bahan pustaka Barat jarang sekali
membicarakan adanya korupsi di kejaksaan
atau kantor penuntut umum (ojjce oj the
public prosecutor) ataupun pada pengadilan
atau pada para hakim. Oleh karena itu, ketika
seorang hakim, yang seharusnya sebagai
orang yang menegakkan hukum dan keadilan
melakukan tindak pidana korupsi, sudah
selayaknya mendapat sanksi pidana yang
berat. Demikian pula dalam kasus mantan
ketua MK, Akil Mochtar.
Meskipun banyak pihak yang
memberikan apresiasi terhadap vonis Akil,
vonis tersebut masih dinilai kurang. Peneliti
Indonesia Legal Roundtable, Erwin Natosmal
Oemar, berharap meskipun telah dijatuhi
pidana penjara seumur hidup, majelis hakim
seharusnya tetap menjatuhkan denda sebagai
upaya pemiskinan koruptor. Pendapat yang
sama juga dikemukakan oleh pengamat
Iukum LuLu neguru Rey Hurun. MenuruL
Rey, upubIIu AkII dIvonIs suIuI suLunyu
atas dasar tindak pidana pencucian uang,
seharusnya majelis hakim menjatuhkan vonis
perampasan harta kekayaan hasil tindak
pidana korupsi dan tindak pidana pencucian
uang.
Sedangkan Chairul Huda menilai
bahwa seorang yang divonis seumur hidup
sedianya tidak lagi dijatuhi hukuman denda
karena pidana tersebut sudah maksimal. Hal
ini sama seperti orang yang dihukum mati,
tidak boleh lagi dikenai pidana pokok yang
lain seperti pidana denda namun pidana
tambahan berupa penyitaan aset terdakwa
masih dapat dilakukan.
Pengaturan sanksi pidana penjara
seumur hidup dalam UU No. 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tundak Pidana
Korupsi Sebagaimana Telah Diubah Dengan
UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan
Atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
terdapat dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 12,
dan Pasal 12 B ayat (2). Ketiga pasal tersebut
mencantumkan sanksi pidana yang bersifat
kumulatif (pidana penjara dan pidana denda).
Pasal 12 misalnya, menentukan antara lain
bahwa hakim yang menerima hadiah atau
janji, padahal diketahui atau patut diduga
bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan
untuk mempengaruhi putusan perkara
yang diserahkan kepadanya untuk diadili,
dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat
4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
dan paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah). Dengan demikian jika
terdakwa dinyatakan bersalah dan hakim
menjatuhkan vonis sanksi pidana maka
sanksi pidana harus bersifat kumulatif, yaitu
pidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara dalam waktu tertentu yaitu pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana
denda.
- 4 -
Dengan demikian, berdasarkan UU No.
31 Tahun 1999 dalam kasus Akil Mochtar
seharusnya hakim selain menjatuhkan sanksi
pidana penjara seumur hidup juga harus
menjatuhkan sanksi pidana denda. Dalam
kasus Akil, faktor yang memberatkan hingga
membuatnya dijatuhi sanksi pidana maksimal
adalah jabatannya sebagai hakim tertinggi
yang memiliki kekuasaan besar menentukan
nasib negeri ini. Akil sebagai pucuk pimpinan
MK seharusnya dapat menjadi benteng
terakhir penegakan hukum.
Dalam praktek vonis pidana 20 tahun
penjara pernah dijatuhkan Pengadilan Tipikor
Jakarta terhadap Jaksa Urip Tri Gunawan
pada 4 September 2008. Vonis terhadap
Urip yang didakwa menerima suap terkait
pengurusan perkara Bantuan Likuiditas Bank
Indonesia ini lebih berat daripada tuntutan
jaksa, yaitu 15 tahun penjara. Putusan
terhadap Urip dikuatkan Pengadilan Tinggi
sampai Mahkamah Agung, yaitu pidana
penjara 20 tahun dengan denda 500 juta
rupiah subsidair 8 bulan.
Pidana penjara seumur hidup pernah
dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri
Balikpapan, yang diketuai oleh Sof Larosa,
dalam perkara korupsi yang dilakukan
mantan Kepala Dolog Kalimantan Timur,
Budiadji, tahun 1977. Saat itu, Budiadji yang
dituntut 20 tahun penjara oleh jaksa Sugiarto
dinyatakan melakukan tindak pidana subversi
menyelewengkan uang hasil penjualan
beras Dolog Kaltim. Budiadji yang saat itu
dinyatakan korupsi Rp7,607 miliar tidak
mengajukan banding atas vonis tersebut.
Penutup
Korupsi semakin menggerogoti segala
sisi kehidupan bangsa ini, oleh karena itu
korupsi harus menjadi musuh nomor satu
bagi kelangsungan Republik ini. Ketegasan
untuk memeranginya adalah sebuah
keharusan. Sikap tanpa kompromi yang
didukung konsistensi dari seluruh aparat
penegak hukum wajib terus dikedepankan.
Vonis hakim merupakan simbol dari
dianutnya asas supremasi hukum dan
penegasan bahwa Indonesia adalah negara
hukum. Vonis hakim yang berat seperti
penjatuhan sanksi pidana penjara seumur
hidup diharapkan dapat menciptakan efek
jera. Di samping itu, vonis ini sekaligus
mencegah pihak lain untuk melakukan tindak
pidana serupa karena pada dasarnya sanksi
pidana juga mengandung fungsi pencegahan
secara umum.
Sanksi pidana yang berat tidak hanya
berorientasi pada jenis tindak pidana
tertentu melainkan juga berkaitan dengan
pemberuLun. PemberuLun uLuu kuuIIhkusI
tertentu dari seorang pejabat atau aparat
penegak hukum dapat dipandang cukup
beralasan untuk mengenakan sanksi pidana
penjara seumur hidup bagi pelaku tindak
pidana korupsi. Selain itu, sebagaimana
ketentuan UU Pemberantasan Korupsi maka
hakim juga harus menjatuhkan sanksi pidana
denda yang bersifat kumulatif dengan sanksi
pidana penjara.
Referensi
J.J.M. van Dijk, H.I. Sagel Grande, L.G.
Toornvliet, Kriminologi Aktual (Actuele
Criminologie), alih bahasa: P. Soemitro,
Surakarta: Sebelas Maret University
Press, 1999.
Jan Remmelink, Hukum Pidana: Komentar
atas Pasal-Pasal terpenting dari KUHP
Belanda dan Padanannya Dalam KUHP
Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2003.
Mardjono Reksodiputro, Menyelaraskan
Pembaruan Hukum, Jakarta: Komisi
Hukum Nasional RI, 2009.
Akil Divonis Seumur Hidup, Sampai Kapan
Dipenjara?, http://nasional.kompas.
com/read/2014/07/01/1259507/Akil.
Divonis.Seumur.Hidup.Sampai.Kapan.
Dipenjara., diakses pada 1 Juli 2014.
Vonis Seumur Hidup Setimpal, Media
Indonesia, Selasa 1 Juli 2014.
Setelah Akil Divonis Seumur Hidup, Media
Indonesia, Selasa 1 Juli 2014.
Akil Divonis Seumur Hidup, Kompas,
Selasa 1 Juli 2014.
Akil Dihukum Seumur Hidup, Republika,
Selasa 1 Juli 2014.
Pascavonis Akil Mochtar Seumur Hidup
KPK Bidik Tersangka Lainnya, Suara
Pembaruan, Selasa 1 Juli 2014.
Vonis Akil Jadi Pesan Moral Untuk Penegak
Hukum, Republika, Rabu 2 Juli 2014.
Setelah Akil, KPK Buru Penyuap, Kompas,
Rabu 2 Juli 2014.
Kejar Para Pemberi Suap, Kompas, Rabu 2
Juli 2014.
Akil Dinilai Lolos Dari Pemiskinan, Media
Indonesia, Rabu 2 Juli 2014.
Korupsi Hakim MK. Akil Harus Bersiap
Jalani Hari Panjang di Bui, Kompas,
Kamis 3 Juli 2014.
- 5 -
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VI, No. 13/I/P3DI/Juli/2014 HUBUNGAN INTERNASIONAL
Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini
POSISI RUSIA DAN PERKEMBANGAN
KRISIS UKRAINA
Adirini Pujayanti*)
Abstrak
Ukraina bersama Georgia dan Moldova telah menandatangani kesepakatan
perdagangan dengan Uni Eropa (UE) yang memberikan mereka akses ke pasar tunggal
Eropa. Bagi Ukraina kesepakatan dagang dengan UE merupakan langkah penting dan
awal baru di tengah ketidakstabilan politik di negaranya. Rusia, negara berpengaruh
di Eropa Timur, tidak menyukai terjadinya kesepakatan tersebut. Krisis di Ukraina pun
kemudian berkembang, termasuk munculnya gerakan separatisme pro Rusia di wilayah
timur Ukraina. Krisis Ukraina yang semula instabilitas dalam negeri berkembang
semakin memburuk sehingga menjadi masalah krisis yang mengancam hubungan antar-
negara.
Pendahuluan
Ukraina, yang merupakan negara
eks Uni Soviet semakin bersikap pro Barat
dengan menandatangani kerja sama
kesepakatan perdagangan dengan Uni
Eropa (UE). Kerja sama Ukraina dengan
UE menawarkan kesempatan kepada semua
pihak untuk bekerja sama demi masa
depan yang lebih aman, dan memastikan
secara tegas keanggotaan Ukraina di dalam
UE. Meskipun penandatanganan kerja
sama tersebut merupakan hak berdaulat
setiap negara, Rusia yang kecewa dengan
kebijakan Ukraina telah memperingatkan
negara tersebut akan ada konsekuensi serius
yang harus dihadapi pasca penandatangan
kerja sama itu. Pihak Rusia menilai blok
ekonomi yang terbentuk itu merugikan
perekonomiannya.
Upaya kerja sama Ukraina dengan
UE ini telah ditempuh melalui proses yang
tidak mudah. Di masa pemerintahan mantan
Presiden Ukraina Viktor Yanukovych upaya
ini digagalkan, sehingga ia dijatuhkan dari
pemerintahannya Februari 2014. Pelengseran
Presiden Ukraina Viktor Yanukovych yang
merupakan sekutu Rusia, dibalas Rusia
dengan mendukung gerakan pemisahan diri
Crimea dari Ukraina. Langkah Crimea yang
melepaskan diri dari negara Ukraina dengan
dukungan Rusia, kemudian diikuti oleh
*) Peneliti Madya Masalah-masalah Hubungan Internasional pada Bidang Hubungan Internasional, Pusat Pengkajian Pengolahan
Data dan Informasi Setjen DPR RI. E-mail: apujayanti@yahoo.com.
- 6 -
wilayah-wilayah lain di timur Ukraina yang
penduduknya sehari-hari memang berbahasa
Rusia.
Di bulan April, gerakan separatisme
pro Rusia di wilayah administrasi
Donetsk dan Luhansk di timur Ukraina
menyuLukun kemerdekuunyu. KonIk
yang telah menewaskan sekitar 450
jiwa tersebut, kembali memanas setelah
upaya perpanjangan gencatan senjata
yang diusulkan UE gagal dipenuhi. UE
memberikan ultimatum kepada Rusia
untuk mendukung rencana perdamaian
yang diprakarsai UE atau menghadapi
sanksi yang lebih keras dari UE. Sanksi baru
yang mungkin akan diterapkan UE adalah
pembekuan aset bagi setiap pihak yang
melanggar kesepakatan.
Rusia vs Barat
Pihak Barat menuduh Rusia
bermaksud memecah belah bekas wilayah
Uni Soviet tersebut. Intervensi Rusia dalam
masalah Ukraina dinilai tidak sesuai dengan
norma-norma internasional. Rusia yang
telah mendapat sanksi ekonomi dari Barat
menolak tuduhan tersebut. Meski majelis
tinggi parlemen Rusia telah membatalkan
resolusi yang memungkinkan penggunaan
kekuatan militer di Ukraina atas permintaan
Presiden Vladimir Putin, sikap keras Rusia
telah memunculkan reaksi negatif di pihak
UE.
Sebanyak 28 pemimpin UE menyatakan
Rusia harus mengambil keputusan untuk
mendukung rencana perdamaian Ukraina.
Rusia diminta mengambil langkah efektif
untuk berhenti mendestabilisasi Ukraina,
menciptakan kondisi aman untuk rencana
perdamaian yang akan dilaksanakan dan
mengakhiri dukungannya kepada kelompok
separatis bersenjata. UE juga menuntut agar
gerakan separatis pro Rusia setuju untuk
meIukukun verIhkusI gencuLun senjuLu,
mengembalikan pos pemeriksaan perbatasan
ke Ukraina, membebaskan sandera, dan
meluncurkan pembicaraan serius pada
pelaksanaan rencana perdamaian yang
diajukan oleh Presiden Ukraina Petro
Poroshenko.
Hubungan Rusia dan Amerika
Serikat (AS) berada pada titik terendah
menyusuI perseIIsIIun konIk dI UkruInu.
Krisis Ukraina dan sikap agresif baru Rusia
telah menggoyang peta diplomasi dunia
dan memaksa Presiden AS Barack Obama
untuk mengkaji ulang kebijakan politik luar
negerinya. Dalam jangka panjang, bentrokan
Barat dengan Rusia atas serangan di Ukraina
bisa mendekati bentukan Perang Dingin.
Jika terjadi, implikasinya akan meluas
dan berskala global. Upaya Obama guna
mengurangi senjata nuklir, yang banyak
membuat kemajuan, kini justru diragukan.
Gagasan soal sistem pertahanan rudal di
Eropa sepertinya akan mendapat lebih
banyak perhatian.
Presiden Putin, dan keinginannya
untuk mengembalikan dominasi imperial
negara-negara pecahan Uni Soviet dengan
nama New Rusia, akan mendatangkan
tantangan geopolitik. Tidak hanya bagi
negara-negara tetangga Rusia, tetapi AS
atas Eropa. Presiden AS direncanakan
menghabiskan banyak waktu di Eropa agar
dapat memenuhi permintaan negara-negara
Eropa Timur akan kehadiran personel Pakta
Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Harapan
itu, pada gilirannya, memperumit janji AS di
Asia dan tantangan bagi mitra Asia, bahwa
mereka tetaplah prioritas AS.
Menanggapi sikap Rusia, NATO
sepakat untuk meningkatkan anggaran
militer. Selain itu, ada keinginan untuk
belanja pertahanan yang lebih tinggi di
pihak pemerintahan Presiden Barack
Obama dengan menambah pengajuan
anggaran sebesar US$ 1 miliar dalam
pengeluaran pertahanan untuk Eropa kepada
Kongres. Negara-negara UE sendiri belum
mengumumkan sejauhmana mereka akan
meningkatkan anggaran militernya.
Sanksi Ekonomi dan Faktor Gas
Alam Rusia
Perubahan kebijakan Presiden
Rusia Vladimir Putin disebabkan tekanan
sanksi ekonomi Barat. Serangkaian sanksi
dijatuhkan oleh UE dan AS. Oleh karena itu,
AS telah mengumumkan adanya pelarangan
visa serta pemblokiran aset kepada pejabat
Rusia yang sedang berada di AS dan
melakukan pencegahan apabila terdapat
warga AS yang hendak melakukan bisnis
dengan orang-orang Rusia dan Ukraina.
Bahkan, AS juga akan mempersiapkan
sebuah dasar hukum untuk mengenakan
sanksi lebih lanjut terhadap individu yang
- 7 -
menyalahgunakan aset negara Ukraina
atau telah menegaskan kekuasaan atas
bagian tertentu dari negara Ukraina tanpa
persetujuan pemerintah baru di Kiev.
Respons keras dari AS ini pun tidak
jauh berbeda dengan respons UE. Dewan
UE mengatakan bahwa mereka mengutuk
semua bentuk kekerasan yang telah
menimpa negara Ukraina. Oleh karena itu,
berdasarkan Keputusan 2014/119/CFSP,
Dewan UE memutuskan untuk membekukan
dana dan aset dari 18 orang yang telah
menyalahgunakan dana negara Ukraina dan
atas kekerasan serta pelanggaran Hak Asasi
Manusia yang terjadi selama aksi unjuk rasa
menentang pemerintahan.
Meski menimbulkan kesulitan
ekonomi di Eropa, langkah lanjut UE dengan
melakukan penekanan terhadap impor gas
alam Rusia di Eropa mulai membuahkan
hasil. Rusia merupakan pemasok besar
kebutuhan gas alam Eropa. Di mana
sekitar 80 persennya disalurkan melalui
UkruInu. KonIk UkruInu LeIuI menggunggu
instabilitas ekspor gas Rusia ke Eropa
sehingga perekonomian Rusia terganggu.
Di lain pihak, upaya Rusia mencari rute
baru dalam penyaluran gas alamnya melalui
Bulgaria telah terhenti. Di bawah tekanan
UE, Bulgaria menghentikan kesepakatan
proyek jalur gas alam rute selatan dengan
Rusia, dengan menangguhkan proyek
pipanisasi 'South Stream' di wilayahnya.
Terhentinya proyek ini, disaat jalur
ekspornya di Ukraina belum pulih, sangat
mengganggu perekonomian Rusia yang
sudah diambang resesi. Singkatnya, sanksi
ekonomi dan tekanan politik UE telah
merusak perekonomian Rusia yang sudah
diambang resesi.
Menghadapi tekanan politik dan
ekonomi terhadap negaranya, Presiden Rusia
Vladimir Putin mulai bersikap pragmatis
dengan menyerukan perbaikan hubungan
antara Rusia dan AS. Putin memposisikan
Rusia sebagai mitra sejajar yang harus
bekerja sama mengemban tanggung jawab
menjaga keamanan global.
Penguasan Kembali Wilayah Timur
Ukraina
Solusi damai UE dengan pemberlakuan
gencatan senjata yang berlaku selama 10 hari
telah berakhir pada tanggal 30 Juni 2014.
Atas desakan Jerman dan Perancis, Rusia
bersedia melanjutkan gencatan senjata
tersebut. Di lain pihak, Presiden Ukraina
Petro Poroshenko dan Dewan Kemananan
Nasional Ukraina menolak memperpanjang
gencatan senjata karena menilainya gagal
untuk membendung pertempuran. Juru
bicara militer Ukraina melaporkan, selama
masa gencatan senjata, pemberontak
meluncurkan misil dan merusak sebuah
pesawat SU-24. Presiden Poroshenko menilai
rencana perdamaian yang diusulkannya
justru digunakan gerakan separatisme pro
Rusia untuk menambah pasokan senjata dari
Rusia.
Dalam gelar Operasi Anti Terorisme,
pihak militer berhasil menguasai kota
Slavyansk dan Kramatorsk yang merupakan
pusat gerakan separatis pro Rusia. Secara
simbolis ini menjadi kemenangan bagi
Pemerintah Ukraina melawan separatisme di
negaranya. Sebagian dari pihak separatis pro
Rusia menyerahkan diri dan memberikan
informasi bahwa telah terbentuk kekuatan
baru separatis di kota-kota besar lainnya di
timur Ukraina. Pemerintah Ukraina akan
melanjutkan operasi militer tersebut hingga
wilayah-wilayah yang dikuasai gerakan
separatis berhasil dikuasai pemerintah.
Langkah Presiden Ukraina Petro Poroshenko
ini didukung AS, namun dikecam keras
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang
menyebut Poroshenko telah merusak jalan
menuju perdamaian.
Kelompok separatis pro Rusia merasa
frustasi akan janji kosong Vladimir Putin
untuk mempertahankan wilayah timur
Ukraina. Menghadapi serangan Pemerintah
Ukraina, gerakan separatis pro Rusia di
bawah pimpinan Igor Girkin melakukan
langkah mundur dan mengonsolidasikan
diri di kota Donetsk yang merupakan kota
industri alat berat Ukraina. Pemerintah
Ukraina akan mengirimkan pasukan
khusus dalam serangan di Donetsk untuk
menghindari kehancuran kota penting ini.
Referendum pro Rusia di wilayah Donetsk
dilakukan secara sepihak Mei lalu tanpa
kehadiran pengamat independen.
Kemenangan awal pemerintah Ukraina
diperkirakan akan menjadi tambahan
tekanan terhadap Rusia untuk menghentikan
dukungannya kepada gerakan separatis
pro Rusia di Ukraina. Secara terbuka Rusia
- 8 -
menyatakan hanya memberikan bantuan
kemanusiaan kepada kelompok separatis,
namun pihak Barat menyatakan Rusia
secara reguler memberikan bantuan senjata.
Kebijakan Putin tersebut telah dikritik dan
tidak mendapat banyak dukungan dalam
negeri. Dengan demikian diperkirakan
operasi militer pemerintah Ukraina akan
segera dapat mengalahkan gerakan separatis
pro Rusia di negaranya. Namun, perjuangan
panjang pemerintah Ukraina untuk
melakukan rekonsiliasi di wilayah-wilayah
separatis pro Rusia akan membutuhkan
waktu yang lama.
Penutup
Dalam menyikapi krisis Ukraina ini
Indonesia tidak secara tegas mengecam
kebijakan Rusia atas Ukraina. Indonesia
cukup mengedepankan dukungan
terhadap prinsip kedaulatan negara dan
mengedepankan prinsip integritas wilayah
suatu negara. Indonesia tidak bisa menerima
langkah apapun yang melanggar kedaulatan
dan keutuhan wilayah dari Ukraina. Selain
itu, Indonesia senantiasa mengedepankan
prinsip penghormatan dan demokrasi dan
kepatuhan terhadap konsitutusi.
Indonesia menegaskan dalam
menghadapi berbagai situasi serupa di
manapun di berbagai kawasan, akan
berprinsip menghormati kedaulatan dan
integritas wilayah sebagai dasar hubungan
antar-bangsa. Indonesia meminta Rusia
dan AS sebagai negara adidaya untuk
mengedapankan langkah penyelesaian
konIk meIuIuI juIur dumuI dun mengIormuLI
hukum internasional tanpa pengerahan
kekuatan militer. Indonesia juga menyerukan
Dewan Keamanan PBB untuk bertindak dan
memikul tanggung jawabnya sesuai piagam
untuk memelihara perdamaian internasional.
Dalam hal ini Indonesia dapat mengusulkan
penurunan pasukan perdamaian PBB
menyusuI meredunyu konIk mIIILer dI
wilayah timur Ukraina.
Referensi
Rusia didesak untuk menekan
pemberontak, Kompas, 1Juli 2014;
Ukraina Luncurkan Serangan, Kompas, 2
Juli 2014;
Uni Eropa Ultimatum Rusia, Suara
Pembaruan, 28-29 Juni 2014;
NATO setujui tambahan anggaran militer,
Suara Pembaruan, 27 Juni 2014;
Heuvy CIusIes us UkruIne ends ceuse-hre,
International Herald Tribune, 2 Juli
2014;
A pipeline in political cross hairs,
International Herald Tribune , 2 Juli
2014;
Ukraines Secret Weapon Against Putin:
Feisty Tycoon, The Wall Street Journal,
2 Juli 2014;
Ukraina hentikan gencatan senjata,
Republika, 2 Juli 2014;
Presiden Ukraina Perintahkan serang
Separatis, Suara Pembaruan, 1 Juli
2014;
Slavyansk Direbut Kembali, Kompas, 7 Juli
2014;
Putin tells Obama he wants better ties,
equal treatment, The Jakarta Post, 5
Juli 2014;
Kiev Troops Advance on Rebel Bastion, The
Wall Street Journal, 7 Juli 2014.
- 9 -
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VI, No. 13/I/P3DI/Juli/2014 KESEJAHTERAAN SOSIAL
Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini
DAMPAK SOSIAL PENUTUPAN
LOKALISASI DOLLY
Hartini Retnaningsih*)
Abstrak
Penutupan Lokalisasi Dolly oleh Pemerintah Kota Surabaya menjadi berita yang
menggemparkan, selain karena adanya upaya perlawanan dari para PSK dan mucikari,
juga karena adanya dampak ekonomi masyarakat di wilayah itu. Dengan berbagai
persiapan dan potensi yang dimiliki, akhirnya Pemerintah Kota Surabaya berhasil
menutup lokalisasi yang sangat terkenal dan ditengarai sebagai yang terbesar di Asia
Tenggara tersebut. Penutupan lokalisasi Dolly merupakan dilema. Di satu sisi pelacuran
bertentangan dengan ajaran agama dan bahkan dapat berdampak buruk terhadap
perkembangan jiwa anak-anak di sekitarnya, sedangkan di sisi lain terdapat masalah
ekonomi yang perlu turut dicarikan solusi terbaiknya.
Pendahuluan
Deklarasi Penutupan Lokalisasi Dolly
digelar di Gedung Islamic Center, Surabaya,
Jawa Timur, pada tanggal 18 Juni 2014 lalu.
Tempat itu ditengarai sebagai lokalisasi
terbesar di wilayah Asia Tenggara. Penutupan
InI mencIpLukun konIk unLuru musyurukuL
Dolly dan Pemerintah Kota Surabaya. Bahkan
mereka yang tidak setuju dengan penutupan
tersebut melakukan unjuk rasa demi
mencegah pelaksanaan keputusan tersebut.
Kehadiran Dolly selain buruk bagi
wajah Surabaya juga berbahaya bagi
perkembangan moral anak-anak di sekitar
kawasan tersebut. Selama ini, perkembangan
mereka telah terkontaminasi oleh hingar-
bingar kehidupan para pekerja seks komersial
(PSK) dan mucikari. Banyak kekhawatiran
bahwa anak-anak akan terganggu tumbuh
kembang mereka sehingga merasa bingung
membedakan mana perbuatan yang baik
dan yang buruk karena setiap hari mereka
disuguhi realitas yang menggerus nilai-nilai
agama. Dengan begitu, penutupan Dolly
penting artinya bagi pertumbuhan masyarakat
yang sehat.
Namun demikian, kehidupan di Dolly
tidak terbatas pada aktivitas pelacuran saja.
Ada perekonomian rakyat yang bertumpu
pada berjalannya kehidupan lokalisasi.
Upaya Pemerintah untuk mengalihprofesikan
masyarakat bisnis di Dolly belum diterima
sepenuhnya dan hal ini berpotensi
menimbulkan masalah sosial lain. Hingga
penutupan dilakukan pada tanggal 28 Juni
*) Peneliti Madya Studi Kemasyarakatan Pengkajian Dampak Sosial dan Evaluasi Program di Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat
Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi Setjen DPR RI, Jakarta. E-mail: hartiniretnaning@yahoo.com.
- 10 -
2014 lalu, masih banyak PSK dan mucikari
yang berdemonstrasi karena merasa
dikorbankan demi pencitraan pemerintah
provinsi. Pada akhirnya lokalisasi Dolly
ditutup dan menyisakan pertanyaan baru:
apakah persoalan selesai sampai di sini?
Bagaimana dengan potensi pelacuran di luar
lokalisasi? Sejauh mana penutupan Dolly
terhadap kehidupan masyarakat sekitarnya?
Dolly dan Sejarah Pelacuran
Lokalisasi Dolly sebenarnya sudah
lama terbentuk. Menurut Purnomo dan
Siregar (1982), semula kawasan Dolly adalah
pekuburan Tionghoa. Pada tahun 1967, Dolly
Khavit, seorang perempuan yang konon
bekas PSK membuka usaha pelacuran. Ia
mengangkat mucikari dari Kampung Cemoro
Sewu dan membangun wisma bernama
Barbara. Setelah itu, muncul wisma lain dan
akhirnya di awal tahun 1970-an perkampungan
itu berubah nama menjadi Gang Dolly.
Semakin lama Gang Dolly semakin
dikenal masyarakat. Kondisi tersebut
kemudian berpengaruh pada kuantitas
pengunjung dan jumlah PSK serta Dolly juga
menjelma menjadi kekuatan dan sandaran
hidup bagi penduduk di sana. Ada lebih dari
800 wisma esek-esek, kafe dangdut, dan panti
pijat plus. Setidaknya setiap malam sekitar
9.000 lebih penjaja cinta, pelacur di bawah
umur, germo, dan ahli pijat siap menawarkan
layanan kenikmatan kepada pengunjung.
Bahkan seorang PSK dapat melayani 10
hingga 13 pelanggan dalam semalam. Bukan
hanya itu, Dolly kemudian juga menjadi
tumpuan hidup bagi ribuan pedagang kaki
lima, tukang parkir, dan calo prostitusi. Semua
saling berkait menjalin sebuah simbiosis
mutualisme.
Dolly kemudian mendapat predikat
sebagai lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara
mengalahkan Patpong di Bangkok, Thailand
dan Geylang di Singapura. Di Dolly terkumpul
ribuan PSK yang berasal dari sejumlah daerah
seperti Semarang, Kudus, Pati, Purwodadi,
Nganjuk, Sidoarjo, Sumenep, Malang,
Trenggalek, dan Kediri. Sedangkan mereka
yang berasal Surabaya bekerja di Dolly sebagai
model paruh waktu atau freelance.
Potret kehidupan di Dolly hanyalah
secuil dari sejarah budaya pelacuran.
Menurut Wakhudin (2006), pelacuran sudah
ada sejak zaman raja-raja Jawa. Seluruh
kehidupan yang ada di atas tanah Jawa
adalah milik raja, termasuk hukum dan
keadilan. Ketika raja berkehendak, tidak
ada yang bisa menghalangi, termasuk saat
dia ingin mempersunting seorang istri di
luar permaisuri atau selir. Bahkan, banyak
bangsawan yang ingin puterinya yang cantik
dan memikat dijadikan selir seorang raja,
karena dianggap penghormatan.
Selain selir, para raja juga menyimpan
gundik atau wanita di luar nikah. Praktik
pergundikan ini merupakan adat raja-raja
Jawa, yang menyebar ke masyarakat luas.
Praktik pergundikan ini terus terjadi hingga
zaman kolonial dan pada masa itu yang terjadi
bukan lagi antara raja dengan masyarakatnya
namun antara tuan tanah dengan perempuan
dari kalangan pribumi atau budak yang
menjadi bawahannya. Sedikitnya, ada 11
kabupaten yang dalam sejarah dikenal
sebagai pemasok perempuan untuk raja,
yaitu Kabupaten Indramayu, Karawang,
serta Kuningan di Jawa Barat; Pati, Jepara,
Grobogan, serta Wonogiri di Jawa Tengah;
dan Blitar, Malang, Banyuwangi serta
Lamongan, di Jawa Timur.
Sekarang beberapa kota besar terkenal
dengan praktek prostitusinya, misalnya di
Surabaya ada Dolly; Yogyakarta di Jalan
Pasar Kembang (Sarkem); Jalan Kramat
Tunggak dan Gang Kalijodo di Jakarta Utara.
Menimbang panjangnya sejarah pelacuran ini
menuntut perhatian yang serius dari setiap
pemerintah yang berkuasa, baik pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah, agar
masalah pelacuran dapat diatasi secara
optimal. Dalam hal ini diperlukan kebijakan
yang relevan serta langkah-langkah yang
konkret terkait pelacuran dan dampaknya
secara lintas sektoral.
Kontroversi Penutupan Dolly
Penutupan Dolly bukanlah keputusan
yang dibuat dalam waktu cepat. Pemerintah
Kota didukung Pemerintah Provinsi dan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) gencar
berkampanye menghapus julukan Kota
Surabaya yang tenar sebagai ''Kota Sejuta
PSK'' dalam tiga tahun terakhir. Berbagai
program diturunkan agar para PSK tidak lagi
beroperasi, di antaranya dengan membekali
mereka kemampuan usaha dan bekal Rp3
juta per PSK untuk membuka usaha baru di
kampung halamannya. Untuk mendukung
Program Surabaya Bebas Prostitusi,
Kementerian Sosial memberikan tabungan
senilai Rp4.200.000,- kepada 960 PSK. Upaya
tersebut tampaknya berhasil dan mampu
- 11 -
menurunkan jumlah PSK. Di dua kompleks
lokalisasi Dolly dan Jarak, hingga Mei 2012
tercatat sebanyak 1.080 PSK. Jumlah itu turun
dari tahun sebelumnya yang mencapai 1.132
PSK. Sementara di lokalisasi Bangunsari, di
akhir 2012 jumlah PSK turun menjadi 162 dari
jumlah di tahun sebelumnya yang mencapai
213 PSK.
Dalam rangka melakukan penutupan,
Pemerintah Kota telah menyiapkan Rp16
miliar untuk membeli seluruh wisma yang
ada, yaitu sebanyak 311 wisma. Pemerintah
Kota Surabaya berencana mengubah wajah
Dolly dan Jarak dengan membangun gedung
multi-fungsi berlantai enam. Lantai dasarnya
digunakan sebagai area sentra PKL, lantai dua
untuk aneka jajanan dan makanan, lantai tiga
dan empat untuk perpustakaan dan komputer,
lantai lima difungsikan sebagai taman bermain,
dan lantai paling atas dijadikan sebagai Balai
RW. Di sekitar gedung juga direncanakan akan
dibangun taman-taman kota.
Namun demikian, penutupan lokalisasi
Dolly pada tanggal 28 Juni 2014 tetap
menimbulkan kontroversi, terutama bagi
mereka yang memperoleh penghasilan dari
kawasan tersebut, seperti para PSK dan
mucikari, serta para pedagang, tukang ojek,
atau tukang becak. Lokalisasi dianggap
memberi penghidupan bagi masyarakat sekitar.
Seperti berbagai praktek penggusuran lain,
pemindahan pusat perekonomian dari satu
tempat ke tempat lain selalu menimbulkan
ketakutan bagi pelaku usaha. Ketakutan itu
terkait dengan ketidakyakinan mereka bahwa
tempat yang baru mereka dapat memperoleh
penghasilan yang setara dengan yang mereka
terima di Dolly.
After Effect
Secara resmi lokalisasi Dolly sudah
ditutup namun bukan berarti Pemerintah
berhasil mematikan praktek pelacuran.
Masalahnya, uang kompensasi sebesar Rp5,050
juta untuk PSK dan untuk mucikari Rp5 juta
yang telah disiapkan Pemerintah Kota Surabaya
tidak disetujui oleh semua calon penerima.
Menurut Koordinator Front Pekerja Lokalisasi
(FPL) Gang Dolly dan Jarak, Pokemon, uang
sebesar Rp5 juta itu tidak berarti banyak untuk
para PSK dan mucikari. Hingga menjelang
penutupan, PSK yang mengambil dana
kompensasi hanya sebanyak 397 orang dan
mucikari sebanyak 69 orang. Sedangkan yang
mengembalikan uang kompensasi lima PSK
dan tiga mucikari. Ditengarai bahwa PSK yang
menerima kompensasi adalah mereka yang
tidak bisa berbisnis pelacuran lagi karena
alasan usia. Ini menimbulkan kekhawatiran
adanya pelacuran terselubung oleh para PSK
yang masih laku.
Purnomo dan Siregar dalam Dolly
(1983) mengemukakan, sejumlah pernyataan
resmi mengumumkan jumlah perempuan
yang telah meninggalkan kompleks, dianggap
menuju jalan yang lurus, tetapi kebanyakan
hanya pindah kompleks lain di kota lain di
mana para germonya bisa membanggakan
adanya pendatang baru. Jadi penutupan
lokalisasi belum tentu berarti menyelesaikan
masalah pelacuran secara komprehensif,
karena dapat berdampak pada pelacuran di
tempat lain.
Perlu diingat bahwa eksistensi pelacuran
terbangun karena logika bisnis, yaitu adanya
supply and demand, di mana para pelacur
membutuhkan uang dan pelanggannya
membutuhkan kepuasan seksual. Para PSK
eks-Dolly tetap dapat beroperasi selama masih
ada pelanggan yang menginginkan meskipun
harus bekerja di luar wilayah Dolly.
Terkait motivasi pelacuran pun terdapat
banyak perdebatan, ada yang menganggap
itu sebagai patologi (penyakit masyarakat),
dan ada pula yang berpendapat sebaliknya.
Menurut Walkowitz dalam Prostitutional
and Victiorian Society: Women, Class and
the State (1q8o), pendehnIsIun LenLung
aktivitas seksual gelap merupakan strategi
dari golongan yang secara sosial sangat kuasa;
pelabelan generik pelacur sebagai orang
yang menyimpang tidak punya hubungan
dengan kenyataan karena mereka bukan
orang-orang buangan masyarakat yang tidak
berakar tetapi perempuan miskin pekerja
yang berusaha bertahan hidup di kota-kota
yang hanya memberikan sedikit kesempatan
kerja. Masuknya mereka ke dunia pelacuran
bukanlah patologis; dalam banyak hal
tetapi sebaliknya merupakan pilihan yang
rasional karena alternatif yang terbatas
pada mereka. Jika ini benar maka dapat
dipahami betapa sulitnya (sampai kapan
pun) mengatasi masalah pelacuran karena
penutupan sebuah lokalisasi bisa saja hanya
memindahkan persoalan ke tempat lain. Dan
yang mengkhawatirkan adalah jika penutupan
lokalisasi berdampak pada munculnya
pelacuran-pelacuran terselubung.
- 12 -
Penutup
Penutupan Dolly memberikan
kebutuhan profesi alternatif bagi masyarakat
terkait di dalamnya. Dengan adanya program-
program pengentasan dan sentuhan modal
usaha menjadi alternatif, beberapa PSK dan
mucikari sudah bisa melakukan pekerjaan
halal. Namun demikian, masih banyak
kekhawatiran akan munculnya pelacuran
terselubung yang meluas di tempat-tempat
yang tidak bisa diawasi pemerintah.
Pemerintah perlu terus meningkatkan
kualitas dan kuantitas program-program yang
mengarah pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat karena kondisi kesejahteraan
yang baik akan mengurangi potensi terjadinya
pelacuran. Selain itu, DPR RI sebagai
lembaga legislatif juga perlu terus melakukan
pengawasan terhadap berbagai hal terkait, di
samping upaya terus mendorong Pemerintah
untuk semakin serius menangkal berbagai
kemungkinan terjadinya pelacuran.
Rujukan
Alison J. Murai (Penerjemah: Nasyith Majidi,
Pengantar Parsudi Suparlan), Pedagang
Jalanan dan Pelacur Jakarta: Sebuah Kajian
Antropologi Sosial, LP3ES, Jakarta, 1994.
Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi (Edisi
Revisi), FEUI, Jakarta, 2004.
Terence H. Hull, Endang Sulistyaningsih, dan
Gavin W. Jones, Pelacuran di Indonesia:
Sejarah dan Perkembangannya, Sinar
Harapan dan Ford Foundation, Jakarta,
1997.
Dolly dan Sejarah Prostitusi di Tanah
Jawa, http://daerah.sindonews.com/
read/861698/22/dol l y-dan-sej arah-
prostitusi-di-tanah-jawa, diakses tanggal
26 Juni 2014.
Akhir Kisah 'Kupu-kupu' Dolly, http://news.
liputan6.com/read/2064767/akhir-kisah-
kupu-kupu-dolly, diakses tanggal 26 Juni
2014.
Inilah Beberapa Versi Sejarah Asal Muasal
Gang Dolly http://pewartaekbis.com/
inilah-beberapa-versi-sejarah-asal-muasal-
gang-dolly/3219/, diakses tanggal 26 Juni
2014.
Semalam Satu PSK Dolly Layanani 10
Tamu, http://www.tempo.co/read/
news/2013/10/12/173521274/Semalam-
Satu-PSK-Dolly-Layani-10-Tamu, diakses
tanggal 10 Desember 2013.
Legenda Sang Tante Dolly, http://
nationalgeographic.co.id/berita/2014/06/
legenda-sang-tante-dolly, diakses tanggal 26
Juni 2014.
Ini Asal Usul Nama Gang Dolly, http://regional.
kompas.com/read/2014/06/18/1653354/Ini.
Asal-usul.Nama.Gang.Dolly, diakses tanggal
18 Juni 2014.
Seribu PSK Dolly-Jarak Belum Ambil Uang
Kompensasi https://id.berita.yahoo.com/
seribu-psk-dolly-jarak-belum-ambil-uang-
kompensasi-005857391.html, diakses Jumat,
27 Juni 2014.
Pemprov Jatim beri Rp 5 juta untuk para
mucikari Dolly, https://id.berita.yahoo.
com/pemprov-jatim-beri-rp-5-juta-untuk-
para-135804730.html, diakses tanggal 27
Juni 2014.
Pemkot Surabaya Siapkan Rp 16 Miliar Untuk
Rehabilitasi Dolly-Jarak, https://id.berita.
yahoo.com/pemkot-surabaya-siapkan-rp-16-
miliar-untuk-rehabilitasi-063233162.html,
Diakses Jumat, 27 Juni 2014.
PSK dan mucikari Dolly tolak bantuan usaha Rp
5 juta, https://id.berita.yahoo.com/psk-
dan-mucikari-dolly-tolak-bantuan-usaha-
rp-112339204.html, diakses tanggal 27 Juni
2014.
Selama Dua Hari, 74 PSK Telah Ambil Dana
Kompensasi, https://id.berita.yahoo.com/
selama-dua-hari-74-psk-telah-ambil-dana-
074350506.html, diakses tanggal 27 Juni
2014.
Deklarasi Penutupan Dolly dan Jarak Dibacakan
107 Perwakilan Warga, https://id.berita.
yahoo.com/deklarasi-penutupan-dolly-dan-
jarak-dibacakan-107-perwakilan-190119185.
html, diakses tanggal 27 Juni 2014.
Tiga Anggota Komnas HAM tinjau lokalisasi
Dolly jelang penutupan, https://id.berita.
yahoo.com/3-anggota-komnas-ham-tinjau-
lokalisasi-dolly-jelang-081210215.html,
diakses tanggal 27 Juni 2014.
- 13 -
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VI, No. 13/I/P3DI/Juli/2014 EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK
Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini
KESIAPAN TRANSPORTASI
MENJELANG MUDIK LEBARAN
Achmad Wirabrata*)
Abstrak
Fenomena mudik lebaran meningkatkan kebutuhan alat transportasi. Hal itu
menimbulkan permasalahan kemacetan uang disebabkan buruknya infrastruktur,
jumlah kendaraan yang melintas melebihi ruas jalan yang ada serta kapasitas
kendaraan umum lebih sedikit dari jumlah pemudik. Pemerintah mengeluarkan
kebijakan yang mendukung perkembangan infrastruktur transportasi, baik jangka
menengah maupun jangka panjang. Penambahan infrastruktur tranportasi dilakukan
pemerintah sebagai upaya mengurangi kepadatan transportasi.untuk itu pemerintah
harus mengatur pengurangan volume penggunaan jalan.
Pendahuluan
Fenomena pulang kampung atau
mudik sebelum lebaran dan kembali (balik)
setelah lebaran adalah peristiwa besar yang
mengiringi perayaan Idul Fitri bagi umat
muslim. Perpindahan orang dan barang
menggunakan moda transportasi darat,
penyeberangan, laut dan udara. Pengiriman
barang meningkat sejak awal datangnya bulan
puasa, sementara pemudik mulai ramai H-7
sampai dengan H+7 lebaran. Pemerintah
memprediksi jumlah pemudik di Lebaran
2014 ini lebih dari 19 juta orang, ada kenaikan
sebesar 3,83 persen dari tahun 2013. Selalu
terjadi peningkatan jumlah pemudik sehingga
membutuhkan penangan yang komprehensif.
Mudik sebagai kegiatan tahunan masih
memiliki banyak permasalahan. Transportasi
selalu menjadi masalah utama yang sampai
saat ini belum terselesaikan. Permasalahan
yang sering terjadi adalah kemacetan
di sepanjang jalur mudik dikarenakan
buruknya infrastruktur, jumlah kendaraan
yang melintas melebihi ruas jalan yang
ada. Masalah lain terkait kapasitas sarana
transportasi umum yang ada tidak dapat
memenuhi jumlah pemudik.
Kasus kemacetan parah terjadi pada
moda angkutan jalan di pulau jawa karena
peningkatan jumlah pengguna jalan yang
melintas. Beban jalan terpadat ada pada
jalur pantai Utara Jawa. Hal ini dikarenakan
jalan yang lebar dan cenderung lurus
mengikuti garis pantai disukai oleh pemudik.
Penumpukan volume kendaraan baik
*) Peneliti Muda Ekonomi Terapan pada Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi
(P3DI), Sekretariat Jenderal DPR RI, E-mail: awirabrata@yahoo.com
- 14 -
penumpang maupun barang menyebabkan
kapasitas jalan tidak mencukupi. Di jalur
pantura Jawa Barat kemacetan terjadi
tersebar di 12 titik berawal dari tol Cikampek,
Sukamandi, Ciasem, Pusaka Negara, Patrol,
Eretan, Jati Barang, Tegal Gubug, Pasalaran,
pasar kue, Pasar Mundu, dan Pasar Gebang.
Di samping itu, fenomena pasar tumpah di
beberapa daerah dan masih banyak jalan yang
rusak yang menyebabkan penyempitan akses
juga menambah kemacetan di beberapa lokasi
selama ini.
Kemacetan di jalur Selatan Jawa mulai
keluar Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung
hingga Gentong, Kabupaten Tasikmalaya,
sekitar 55 kilometer dikarenakan adanya
persimpangan sebidang dari arah lingkar
Nagreg dan jalur utama melalui wilayah
Tasikmalaya dan Garut. Di samping itu,
terdapat juga perlintasan sebidang kereta
api yang dalam sehari bisa melintas 26 kali
sehingga membuat antrian panjang. Belum
lagi, kondisi jalan yang berliku dan menanjak
membuat kendaraan harus mengurangi
kecepatan.
Kemacetan juga terjadi pada jalan
menuju pelabuhan Merak dan Bakauhuni
serta Ketapang dan Gilimanuk. Kemacetan
terjadi dikarenakan antrian panjang
penyeberangan. Hal itu disebabkan kapasitas
kapal penyeberangan tidak mencukupi dan
akibat lain seperti gangguan cuaca.
Kemacetan lain terjadi di jalur
Sumatera. Kemacetan terjadi di Lampung,
Muara Jambi hingga Mariung di Tanjung
Jabung Barat diakibatkan oleh banyaknya
jarang berlubang, minimnya rambu lalu
lintas sebagai pelengkap jalan, dan banyak
tikungan tajam. Masih terdapat masalah
pada perbaikan beberapa jalan yang akan
dilalui pemudik. Salah satu kendala terjadi
pada jalan lintas timur di Provinsi Lampung
LepuLnyu dI Wuy Jepuru, LerdupuL konIk
lahan dengan masyarakat mengenai ganti rugi
pelebaran jalan sehingga penambahan lajur
jalan sampai dengan batas waktu pengerjaan
jalan di H-10 lebaran belum terlaksana, dan
akan dilanjutkan setelah lebaran,
Kepadatan yang terjadi tidak hanya
berdampak pada pemudik tetapi juga
berdampak pada aspek logistik. Buruknya
sistem logistik di Indonesia sudah cukup
mengkhawatirkan dalam proses distribusi
barang kebutuhan pokok apalagi memasuki
bulan puasa di mana volume pengiriman
burung ukun menIngkuL sIgnIhkun. ZuIdI
Masita, Ketua Umum Asosiasi Logistik
Indonesia, mengatakan ada peningkatan
biaya logistik 10 15 persen akibat
peningkatan kapasitas logistik. Hanya saja
situasi seperti ini tidak diimbangi dengan
peningkatan infrastruktur. Sebagai contoh,
peningkatan kapasitas logistik sebesar
10% terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok
sementara pada saat yang sama tidak terjadi
peningkatan infrastruktur pendukung.
Pasca-transforamasi layanan kereta
api di tahun 2012, layanan kereta api
semakin baik. Terbukti dengan pembelian
tiket menggunakan internet dan bekerja
sama dengan beberapa minimarket yang
tersebar di kota-kota besar. Terobosan lain,
penumpang dibatasi berdasarkan jumlah
tempat duduk yang tersedia. Sistem tersebut
menyebabkan penurunan jumlah pengguna
kereta api meskipun tingkat okupasinya
tetap tinggi.
Jumlah pemudik terus bertambah.
Dengan gambaran situasi arus mudik di atas
maka akan terjadi kepadatan yang semakin
tinggi. Untuk itu diperlukan kebijakan
pemerintah yang dapat mengurangi hal
tersebut. Kesiapan prasarana dan sarana
transportasi yang mendukung kelancaran
proses mudik lebaran menjadi hal penting.
Kebijakan Pemerintah
Presiden meminta perlunya kerja
sama dalam pengembangan inovasi dan
pemanfaatan sumber daya dalam rangka
penyediaan infrastruktur sistem transportasi
yang akan diterapkan. Penyediaan
infrastruktur tidak akan berpengaruh
langsung terhadap sistem transportasi
namun dipengaruhi oleh faktor kebijakan
yang ditempuh pemerintah.
Kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah akan berdampak pada
pemanfaatan infrastruktur yang tersedia
guna membentuk suatu sistem transportasi
yang mendukung kelancaran transportasi.
Kebijakan pemerintah tersebut mencakup
dua hal berikut:
1. Regulasi
Kebijakan dalam penanganan arus mudik
terbagi atas kebijakan yang bersifat panjang
dan kebijakan yang bersifat responsif, yaitu:
- 15 -
- Kebijakan jangka panjang.
Jalan sebagai prasarana transportasi
yang sangat dominan tidak hanya saat
mudik lebaran. Jalan mempunyai peranan
yang sangat strategis dalam mendukung
kegiatan ekonomi, sosial, budaya, serta
pertahanan dan keamanan sehingga harus
dipertahankan fungsinya dengan baik
melalui sistem pemeliharaan yang baik pula.
Amanat UU No.38 Tahun 2004 Tentang
Jalan, pembangunan jalan setiap tahun,
kegiatan pemeliharaan, peningkatan, dan
pembangunan jalan baru. Jalur Denpasar,
Pantura, dan Jalur Lintas Timur Sumatera
masuk ke dalam jaringan jalan Trans-Asia
maka tanggung jawab pemerintah dan
pengguna jalan untuk selalu dalam keadaan
mantap. Namun demikian, yang terjadi
saat ini adalah perbaikan jalan yang terus
menerus menjelang lebaran sehingga ada
kemungkinan ketika waktu yang ditentukan
10 hari sebelum lebaran, perbaikan tersebut
belum selesai.
PT. KAI melakukan inovasi dan perbaikan
layanan sejak tahun 2009. Penggunaan
reservasi tiket melalui internet dan dapat
dipesan mulai H-90, penerapan sisitem
boarding, pemasangan AC di kereta
ekonomi. Inovasi yang berhasil dijalankan
PT. KAI untuk merubah budaya pengguna.
Dihapuskannya kelas ekonomi non-
pendingin untuk khusus pemudik kelas
bawah dan penjualan tiket sesuai tempat
duduk, mendorong pengguna kereta api
kelas ekonomi melakukan subsitusi ke moda
lain. Moda transportasi yang dipilih adalah
menggunakan motor sebagai angkutan
lebaran. Motor merupakan angkutan
transportasi biaya rendah sehingga dapat
membebani angkutan jalan kembali.
- Kebijakan responsif
Menteri dalam negeri memerintahkan
Gubernur, Walikota, dan Bupati untuk dapat
mengurangi kepadatan pada daerah-daerah
yang dilalui pemudik pada daerahnya. Hal
ini sangat efektif karena pemerintah daerah
mengerti karakteristik daerahnya dibantu
dengan Kepolisian. Rekayasa jalan untuk
menghindari kemacetan, seperti pengaturan
pasar tumpah.
Pengguna sepeda motor diperkirakan
sebanyak 2,37 juta orang. Pemerintah
memberikan mudik gratis untuk pengendara
motor. Bus disiapkan untuk mengangkut
pemudik dan motor diangkut
menggunakan bus. Pemerintah bekerja
sama dengan TNI AL memberangkatkan
pemudik dengan sepeda motor
menggunakan kapal milik TNI AL. Hal
ini dianggap dapat mengurangi jumlah
kecelakaan lalu lintas.
Pemberian batas pengerjaan
prasarana transportasi H-4 lebaran.
Pemberhentian kegiatan pengerjaan
berikut pengosongan tempat dari
alat berat dan material pengerjaan.
Apabila belum selesai, pengerjaan dapat
dilanjutkan setelah H+7. Perusahaan
operator proyek sebaiknya diberikan
sanksi apabila tidak sama dengan
kontrak kerja, sesuai pasal 22 UU No. 18
Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi.
2. Pemberian Subsidi
Pemerintah melalui fasilitas PSO
memberikan subsidi kepada kereta
ekonomi jarak jauh sebesar Rp1,2 triliun
untuk tahun 2014. Pemberian subsidi
memberikan gambaran mengenai
keberpihakan pemerintah terhadap kereta
api sebagai amgkutan masal. Konsekuensi
yang didapat dari subsidi tersebut adalah
mengembalikan kemampuan kemampuan
bayar masyarakat yang ingin menggunakan
kereta api sebagai pelayanan umum.

Kesiapan Prasarana dan Sarana
Transportasi
Pemerintah khususnya Kementerian
Perhubungan diharapkan mampu
menyediakan moda transportasi yang
nyaman dan memadai sesuai persentase
lonjakan jumlah pemudik, baik itu
transportasi darat, udara dan laut. Khusus
untuk transportasi darat, pemerintah harus
memastikan infrastruktur transportasinya
memadai, khususnya penyebaran jalur
mudik agar tidak semua kendaraan mudik
melewati titik-titik utama jalan. Artinya,
pemerintah bisa memastikan adanya jalur
alternatif yang bisa digunakan pemudik
disaat menjelang lebaran sehingga tidak
menimbulkan kemacetan
Selama ini persentase tertinggi
dalam kasus kecelakaan saat mudik
adalah pengguna motor. Sesuai data
Penerangan Umum Polri 2013, data
kecelakaan didominasi sepeda motor
- 16 -
sebesar 4.159 unit. Untuk mengurangi jumlah
kecelakaan maka pemerintah dibantu pihak
swasta melakukan mitigasi dengan jalan
menyediakan mudik gratis untuk pengguna
motor. Armada yang digunakan adalah kereta
api, bus dan kapal. Diharapkan pengendara
motor dapat mengurangi beban jalan dan
lebih nyaman.
Untuk transportasi udara pun demikian,
pemerintah harus menyediakan armada
penerbangan dengan jumlah peswat yang
memadai sesuai persentase kecenderungan
pemudik tahun ini dengan pesawat yang
naik sebesar 12%. Hal ini juga dalam rangka
merevitalisasi masalah ontime performance
pesawat agar tidak menganggu jadwal
penerbangan dan tumpukan penumpang
di bandara. Pemerintah menyediakan
430 pesawat dengan kapasitas 58.585
penumpang.
Terkait transportasi laut; Pemerintah
perlu menambah jumlah kapal/moda
transportasi laut antar pulau dan provinsi di
musim lebaran dalam rangka mengantisipasi
lonjakan pemudik. Dan juga agar tidak
menggangu sirkulasi bongkar muat barang
di pelabuhan. Mengingat menjelang lebaran
permintaan barang/kebutuhan meningkat
sehingga jalur distribusi ekonomi khsusnya
lewat transportasi laut tidak tersumbat akibat
menumpuknya pemudik dan barang bongkar
muat di pelabuhan.
Penutup
Kenaikan pengguna transportasi yang
disebabkan arus mudik, masih menimbulkan
kemacetan di jalan, tidak terangkutnya
pengguna transportasi udara, laut, dan
kereta api. Pemerintah mengeluarkan
kebijakan mengenai sarana dan prasarana
infrastruktur baik yang bersifat jangka
panjang maupun yang bersifat responsif
untuk menekan kepadatan arus mudik.
Dukungan infrastruktur transportasi banyak
diberikan pemerintah, perbaikan prasaran
dan penambahan sarana transportasi tetapi
masih tetap saja terjadi kepadatan. Untuk
itu pemerintah harus mempertimbangkan
penyediaan moda transportasi yang dapat
mengurai kemacetan yang tidak hanya
bertumpu pada moda angkutan jalan.
Perencanaan infrastruktur tranportasi
yang baik dan memiliki waktu penggunaan
yang lebih panjang terutama pada jalan
sebagai infrastruktur transportasi yang
memiliki beban paling tinggi. Selanjutnya
DPR RI bersama pemerintah perlu segera
menyelesaikan revisi Undang-Undang Jalan
agar mengikat penyelenggara jalan untuk selalu
menjaga jalan dalam kondisi mantap sehingga
tidak menjadi penghambat arus mudik. Di sisi
lain, DPR RI perlu membuat Undang-Undang
Transportasi yang dapat mensinergikan UU
yang terkait trasnportasi, UU No. 23 Tahun
2007 Tentang Perkeretaapian, UU No. 17
Tahun 2008 Tentang Pelayaran, UU No.1
Tahun 2009 Tentang Penerbangan, UU No.22
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan
Jalan, serta UU No.38 Tahun 2004 Tentang
Jalan.
Referensi
Jalur Alternatif Belum Diperbaiki. Media
Indonesia, 2 Juli 2014.
Perbaikan Terkendala. Kompas, 1 Juli 2014.
Kala Laut Sekedar Dagangan Bisnis
Indonesia, 1 Juli 2014.
Inilah Langkah Antisipasi Pemerintah
Menghadapi Hari Raya Idil Fitri.
h t t p : / / www. e k o n . g o . i d / b e r i t a /
vi ew/i ni l ah-l angkah-ant i si pasi 869.
html#U7mBTD9uO2, diakses tanggal 4
Juli 2014.
Mudik Lebaran: Pemerintah Jamin Lebih
Siap. http://industri.bisnis.com/
read/20140625/98/238826/mudi k-
lebaran-pemerintah-jamin-lebih-siap,
diakses tanggal 4 Juli 2014.
Pemerintah Harus Pastikan Angkutan
Mudik Bareng Layak Jalan. http://www.
tribunnews.com/ramadan/2014/07/04/
pemerintah-harus-pastikan-angkutan-
mudik-bareng-layak-jalan diakses tanggal
4 Juli 2014.
Pengguna Motor Dapat Mudik Gratis http://
www. republ i ka. co. i d/beri t a/koran/
khazanah-koran/14/07/01/n80rc723-
pengguna-motor-dapat-layanan-mudik-
gratis, diakses tanggal 4 Juli 2014.
- 17 -
Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VI, No. 13/I/P3DI/Juli/2014 PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini
RIVALITAS PILPRES 2014 DAN QUO VADIS
PERAN PARTAI POLITIK
Prayudi*)
Abstrak
Kampanye Pilpres 2014 yang baru selesai tahapannya belum lama ini, menunjukkan
perilaku politik partai dikalangan para elit dan pendukungnya yang mudah dilanda
lonjil interncl. Drcniscsi pcrtci lclch berercl cepct dibcndinlcn lerjc-lerjc
kongkrit para relawan sipil dalam menginisiasi dan merespons isu-isu atau tema
politik kampanye. Kelemahan partai dalam membangun kelembagaan politik untuk
fungsi-fungsinya terkait kontestasi pemilu, merupakan penyebab munculnya sinisme
publik terkait quo vadis peran partai dalam Pilpres 2014. Untuk itu, perlu dorongan
melalui kebijakan tertentu terkait proses musyawarah internal partai secara
berjenjang dalam pencalonan pasangan Pilpres yang didukungnya saat Pemilu. UU
Parpol dan UU Pilpres dapat membuat ketentuan dalam memberikan insentif politik
bagi proses rekutmen dan pencalonan kadernya, yaitu proses penentuan capres dan
cawapres yang secara riil benar-benar berjalan demokratis dan terbuka.
Pendahuluan
Kampanye Pilpres tahun 2014 lalu
menimbulkan pertanyaan publik atas
kapasitas dan komitmen peran partai politik
atau koalisi antar kekuatan partai yang saling
bekerjasama. Ruang keterbukaan politik
yang berkembang antar unsur dan personal
pengurus yang saling berkembang selama
tahapan-tahapan Pilpres 2014 ternyata
sangat cair. Sehingga, ruang tersebut justru
menunjukkan fenomena politik tentang
mudah terbelahnya dukungan partai, tidak
saja di kalangan elitnya, tetapi juga di antara
unsur pendukung partai tersebut di tingkat
akar rumput (grass root). Generalisasi cairnya
dukungan partai atau gabungan partai dalam
Pilpres, memang pada kasus tertentu bisa
dibantah, namun fenomena politik demikian
tampaknya masih kuat muncul ke permukaan
justru sebagai arus utama politik relasi
partai dengan rivalitas dalam setiap Pilpres,
termasuk saat sebelum tahapan dan sesudah
tahapan kampanye Pilpres 2014 ini.
Dengan desain kelembagaan partai yang
masih rentan bagi potensi perpecahan dan
disiplin di tingkatan pengurusnya yang sangat
mudah dilanggar, maka soliditas di internal
partai dan antar partai yang mengaku secara
formal berkoalisi untuk menjagokan pasangan
*) Penulis adalah Peneliti Utama Politik dan Pemerintahan Indonesia pada Bidang Politik Dalam Negeri, Pusat Pengkajian,
Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Setjen DPR RI. E-mail: prayudi_pr@yahoo.com.
- 18 -
calonnya masing-masing akan mudah
dipertanyakan. Sehingga, muncul sinisme
publik, terutama di kalangan pemilih terhadap
ke mana dan mau diperlakukan sebagai apa
terhadap masalah peran partai politik dalam
kehidupan demokrasi.
Antara Perbedaan Pendapat dan
Disiplin Organisasi Partai
Sebagai konsekuensi atas masih
rentannya dukungan partai dalam pengisian
posisi politik kepresidenan, maka peran
penggiat sipil dan bahkan kalangan relawan
masyarakat pada umumnya justru sangat
kuat dalam menempatkan faktor determinasi
dari peta persaingan Pilpres. Sebaliknya,
pengurus di kalangan partai, tidak saja bagi
partai yang lahir sebelum atau sebaliknya,
yang lahir sesudah reformasi tahun 1998,
berada pada titik yang mudah melahirkan
kecenderungan sikap politik ultra pragmatis
dan bahkan transaksional. Kasus terjadinya
suIIng pecuL dun buIkun konIk InLernuI yung
berkepanjangan di tubuh partai politik, sangat
mudah ditemui. Hal ini setidaknya pernah
terungkap ketika Ketua Umum DPP PPP
Suryadarma Ali mengungkapkan dukungannya
dalam pencalonan Prabowo Subianto sebagai
calon Presiden dalam kampanye Partai
Gerindra beberapa waktu lalu. Meskipun
sempat menimbulkan reaksi penentangan
dari kalangan pengurus PPP lainnya, tetapi
kemudIun konIk yung meIuus dI InLernuI
partai bersangkutan bisa dicegah dan dapat
diakhiri dengan langkah islah. Demikian pula,
pada kasus yang dihadapi Partai Golkar ketika
Ketua Umumnya Aburizal Bakrie melakukan
tindakan pemecatan bagi beberapa kader
Golkar dan penonaktifan dari keanggotaan
di partai bersangkutan, juga menjadi kasus
IuIn uLus konIk InLernuI yung berkembung dI
tubuh partai. Ketidaksolidan dukungan partai
juga terjadi secara sporadis pada beberapa
partai lainnya, seperti halnya Partai Amanat
Nasional (PAN) dan juga terhadap internal
Partai Demokrat (PD) dan bahkan bagi PDIP
(sebagaimana pada kasus dukungan personal
Rustriningsih), baik di tataran lokal maupun
perseorangan kadernya di tingkat nasional,
Partai Golkar memecat tiga kadernya
dari keanggotaan di partai, karena mereka
dinilai tidak mematuhi keputusan partai
untuk menduduki pasangan calon presiden
dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-
Hatta Rajasa. Peristiwa pemecatan yang
kontroversial di internal Golkar ini,
mengulang sejarah serupa saat Golkar
dipimpin oleh Akbar Tanjung menghadapi
pemilu 2004 lalu. Saat itu beberapa kadernya
justru ada yang mendukung pasangan SBY-
JK yang bertentangan dengan kebijakan
organisasi yang mendukung pasangan
Megawati-Hasyim Muzadi pada putaran
kedua. Langkah pemecatan sempat berujung
pada tertundanya pelantikan dua orang
kadernya sebagai anggota DPR 2004-2009,
yaitu Marzuki Darusman dan Fahmi Idris,
sampai kemudian akhirnya dilantik setelah
di masa kepemimpinan DPP Golkar beralih
kepada Ketua Umumnya, Jusuf Kalla.
Friksi internal di tubuh partai tidak lagi
menggambarkan sebuah kondisi kepartaian
yang berkembang dalam ruang lingkup
demokrasi dengan saling menganggap wajar
perbedaan pendapat. Tetapi juga merupakan
persaingan antara sikap yang oportunis
dibandingkan perjuangan pada idealisme
kesejalanan visi dan misi yang disampaikan
pasangan calon.
Ketentuan Normatif Peran
Politik Partai dan Realitas
Pelaksanaannya.
Menyangkut peran partai politik, UU
No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik sudah
cukup clear arah pengaturannya. Di ketentuan
Menimbang dari UU dimaksud disebutkan
antara lain mengenai keperluan menguatkan
pelaksanaan demokrasi dan sistem
kepartaian yang efektif sesuai dengan amanat
UUD 1945, yaitu terhadap kelembagaan serta
peningkatan fungsi dan peran partai politik.
Kemudian, dalam Ketentuan Umum dari
UU Partai Partai Politik disebutkan bahwa
Partai Politik adalah organisasi yang bersifat
nasional dan dibentuk oleh sekelompok
warga negara secara sukarela atas dasar
kesamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan dan membela kepentingan
politik anggota, masyarakat, bangsa dan
negara, serta memelihara keutuhan NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Ketentuan normatif dalam regulasi partai
membagi dua tujuan dari keberadaan partai
politik, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum Partai Politik adalah:
a. mewujudkan cita-cita nasional bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
- 19 -
b. menjaga dan memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
c. mengembangkan kehidupan demokrasi
berdasarkan Pancasila dengan menjunjung
tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
d. mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Sedangkan tujuan khususnya meliputi:
a. meningkatkan partisipasi politik
anggota dan masyarakat dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan politik dan
pemerintahan;
b. memperjuangkan cita-cita Partai Politik
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara;
c. membangun etika dan budaya politik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Keseluruhan penyelenggaraan langkah-
langkah pencapaian rangkaian tujuan tersebut
dilakukan secara konstitusional. Dalam Pasal
11 dari UU No. 2 Tahun 2011 disebutkan bahwa
Partai Politik berfungsi sebagai sarana:
a. pendidikan politik bagi anggota dan
masyarakat luas agar menjadi warga
negara Indonesia yang sadar akan hak
dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
b. penciptaan iklim yang kondusif bagi
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
untuk kesejahteraan masyarakat;
c. penyerap, penghimpun, dan penyalur
aspirasi politik masyarakat dalam
merumuskan dan menetapkan kebijakan
negara;
d. partisipasi politik warga negara Indonesia;
e. rekrutmen politik dalam proses pengisian
jabatan politik melalui mekanisme
demokrasi dengan memperhatikan
kesetaraan dan keadilan gender.
Pelembagaan Partai Politik
Kondisi sesudah reformasi 1998
menunjukkan bahwa, kehadiran belasan partai
sebenarnya tidak akan membawa banyak
persoalan bagi konsolidasi demokrasi asalkan
partai mampu melembagakan dirinya dengan
sebaiknya. Firman Noor mengacu pada kajian
Mainwaring dan Scully (1995), menilai adanya
kolerasi antara kualitas pelembagaan partai,
sistem kepartaian dan kualitas demokrasi.
Eksistensi yang satu sedikit banyak akan
mempengaruhi yang lainnya. Bagi beberapa
kalangan, seperti Randall dan Svansand
(2002) situasi pelembagaan partai politik
tidak selamanya berkorelasi kuat dengan
keajegan demokrasi di sebuah negara.
Namun bagi sebagian lainnya, termasuk
misalnya kajian Tan (2006), dalam konteks
keindonesiaan situasi kepartaian tetap
bisa dijadikan parameter dalam mengukur
situasi dan kualitas demokrasi. Namun
disinilah letak persoalannya. Dilihat dari sisi
pelembagaan, kondisi partai politik kita pada
umumnya masih jauh dari harapan. Salah
satu indikasi sederhananya adalah persoalan
rekrutmen partai yang masih mengabaikan
metode rekrutmen yang dibentuk oleh partai
sendiri. Kepentingan yang bersifat sesaat dan
praktis kerap mengorbankan sebuah proses
berjenjang yang seharusnya dilalui.
Sejalan dengan rivalitas politik Pilpres,
yaitu dalam konteks kebijakan partai untuk
mendukung capres-cawapres tertentu,
proses internal yang dilakukan dianggap
perlu dibuka bagi akses publik. Keperluan
InI semukIn memIIIkI urLI sIgnIhkun, seLeIuI
MK dalam salah satu putusannya, yaitu
ketika MK mengabulkan permohonan uji
materi pasal 159 Ayat 1 UU Nomor 42 Tahun
2008, salah satu substansi pertimbangannya
bahwa capres dan cawapres yang didukung
oleh gabungan partai politik nasional dapat
dianggap sebagai sudah merepresentasikan
penduduk di seluruh wilayah Indonesia.
Keperluan bagi akses publik juga semakin
diperkuat oleh ketentuan lainnya dalam
pasal 10 UU No. 42 Tahun 2008, yang
menyebutkan bahwa penentuan capres dan
cawapres yang diajukan partai politik atau
gabungan partai politik dilakukan secara
demokratis dan terbuka. Harus diakui, tidak
ada standar atau ukuran yang digunakan
secara sama oleh semua partai politik untuk
menilai apakah mekanisme pengambilan
keputusan terkait dukungan terhadap capres
dan cawapres telah memenuhi kriteria yang
ditetapkan UU tersebut. Akibatnya, ruang
oligarki dalam proses penentuan dukungan
partai atau gabungan partai terhadap
pasangan capres-cawapres sangat terbuka
peluangnya dibandingkan harus menempuh
proses musyawarah antar para pengurus dan
anggotanya yang berjalan secara berjenjang.
Larry Diamond memandang
pentingnya mengembangkan keterlibatan
para aktor di internal partai secara kolektif
dan dengan jalan secara terdesentralisir
berjenjang dalam pengambilan kebijakan
- 20 -
yang diambilnya. Hal ini berarti dapat
semakin memperkuat keyakinan ideologis,
dan bahkan hingga tingkatan norma dan pola
perilaku partai yang memperkuat dampaknya
bagi demokrasi dalam arti di luar partai
itu sendiri. Sehingga, proses pengambilan
keputusan secara tertutup, oligarkis, dan
bersifat sepihak menjadi antitesa atas
keperluan peran partai itu bagi penguatan
iklim demokratisasi. Konsekuensi atas
merombak proses pengambilan kebijakan
internal partai dalam dukungan pasangan
calon pilpres, sejalan dengan rencana
penyelenggaran pemilu serentak ditahun
2019, berdasarkan Putusan MK No. 14/PUU-
XI/2013. Dengan begitu, partai akan semakin
didorong untuk menentukan pilihan politik
Pilpresnya berdasarkan kesamaan visi dan
misi capres yang akan diusungnya.
Penutup: Tidak Sekedar Prosedural
Organisasi dan Pencitraan.
Dengan pemberlakuan sistem pemilu
presiden/wapres secara pasangan sejak tahun
2004, sebagai hasil amandemen UUD 1945,
secara langsung oleh rakyat, jelas keberadaan
partai politik semakin mudah mengalami
dinamika yang lebih tinggi dibandingkan
dengan model sistem pemilu presiden/wapres
secara tidak langsung melalui kewenangan
MPR. Konsekuensi atas tantangan dinamika
semacam ini, membutuhkan pelembagaan
partai agar mampu menciptakan proses
musyawarah berjenjang, apapun namanya.
Hal ini penting dalam menyaring para kader
terbaiknya untuk nantinya ditampilkan
dalam persaingan pemilu presiden/wapres.
Musyawarah secara berjenjang di internal
partai sangat berguna untuk menciptakan
fungsi-fungsi kepartaian yang solid secara
organisasi dan sekaligus tetap memberikan
dampak yang maksimal tidak saja bagi
internal partai bersangkutan tetapi bagi
kehidupan demokrasi dalam arti yang lebih
luas. Artinya, musyawarah berjenjang dalam
memilih kader partai untuk jabatan-jabatan
publik, seperti halnya dan apalagi untuk
tingkat pasangan presiden/wapres, tidak
dapat hanya memenuhi aspek prosedural
organisasi politik kepartaian atau sekedar
pencitraan dimata publik, tetapi benar-
benar mengangkat aspek substansi untuk
menyeleksi para kadernya dalam iklim
kompetisi yang sehat.
Sehubungan keinginan di atas, maka
direkomendasikan agar UU Partai Politik
dan UU Pilpres perlu memberikan insentif
politik tertentu dalam ketentuan mengenai
fungsi-fungsi rekrutmen dan proses
pencalonan kadernya di tingkat nasional
dan lokal. Khusus tentang UU Partai Politik,
langkah kongkrit atas keinginan itu, adalah
menjabarkan secara lebih detail terkait
Tujuan Umum dan Fungsi-fungsi Kepartaian
sebagai sarana kehidupan politik demokrasi
dan sekaligus perannya bagi pembangunan
character dan nation building. Agenda
penguatan peran partai semacam ini,
sekaligus merupakan payung politik hukum
bagi penafsiran masing-masing AD/ART
partai politik.
Referensi
UU No. 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas
UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai
Politik.
UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden.
Aburizal Bakrie Pecat Tiga Kader Golkar,
Kompas 24 Juni 2014.
Firman Noor, Belasan Partai, Sejumlah
Masalah, dalam http://www.politik.lipi.
go.id, diakses tanggal 4 Juli 2014.
Larry Diamond, Developing Democracy
Toward Consolidation, IRE press,
Yogyakarta, 2003, h. 87.
Kampanye Pasangan Capres-Cawapres No.
2 DPW PAN Pacet Dukung Jokowi-JK,
dalam http://www. sku-aspirasirakyat.
com., diakses tanggal 3 Juli 2014.
Pelantikan Fahmi dan Marzuki
Darusman Ditunda dalam http://.
www:suaramerdeka.com. diakses tanggal
3 Juli 2014.
Dipecat PDIP karena dukung Prabowo, ini
tanggapan Rustriningsih, http//www.
detik.com, diakses tanggal 6 Juli 2014.

Anda mungkin juga menyukai