cl Reagent
B. Analitik
Cara kerja
a. Prosedur
Pada area inkubasi : Plasma sitrat 50 l
Inkubasi selama 60 detik
Padakolom tes: Neoplastin
cl + (+37 C) 100 l
Bersamaan dengan penambahan reagen, timer pada koagulometer
diaktifkan, dan menentukan waktu pembekuan.
b. Cara Kerja:
1. Aktifkan Start 4 Stago
2. Dari menu utama tekan 1(test mode) enter
3. Pilih tes yang akan dilakukan, tekan 1 untuk PT enter
4. Klik ID No Entry,
5. Tekan Enter untuk melanjutkan sampel yang berikutnya atau
tekan Quit bila ingin ingin keluar
6. Hasil akan keluar pada printer dan pada Menu Stored Data di
layar.
C. Pasca Analitik
Nilai rujukan : 10 14 detik.
Memanjang pada :
a. Penggunaan terhadap obat-obatan antikoagulan oral.
b. Penyakit hati.
c. Defisiensi vitamin K.
Defisiensi F, VII, X, V, protrombin dan fibrinogen
B. APTT (activated partial thromboplastin time/ waktu tromboplastin parsial aktif)
Tes ini digunakan untuk menguji pembekuan darah melalui jalur intrinsik dan
jalur bersama yaitu faktor pembekuan XII, prekalikren, kininogen, XI, IX, X,
V, protrombin dan fibrinogen.
Tujuan : Untuk memonitor terapi heparin dan faktor intrinsik.
A. Pra Analitik
1. Persiapan pasien : tidak dilakukan persiapan khusus
2. Persiapan sampel :
a. sampel darah dapat diperoleh melalui vena punksi
b. antikoagulan yang dipakai adalah sodium sitrat 3,2% atau 3,8%
dengan perbandingan 9:1(9 bagian darah : 1 bagian Na. Sitrat)
c. Sampel darah disentrifus 15 menit dengan kecepatan 2500 g. Plasma
stabil pada suhu 20 5
0
C selama 4 Jam.
3. Persiapan Test : Strip kuvet diletakkan pada area inkubasi 37
0
C selama 3
menit, isikan steel ball pada setiap kuvet.
4. Persiapan reagen :
a. Satu vial C.K.Prest
Reagent
2. STA
- CaCl2 0,025M
B. Analitik
Cara kerja
a. Prosedur
7
Pada area inkubasi : Plasma sitrat 50 l
C.K.Prest
Reagent 50 l
Inkubasi selama 1800 detik
Padakolom tes: STA
- CaCl2 0,025M 50 l
Bersamaan dengan penambahan reagen, timer pada
koagulometer diaktifkan, dan menentukan waktu pembekuan.
b. Cara Kerja:
8
1. Aktifkan Start 4 Stago
2. Dari menu utama tekan 1(test mode) enter
3. Pilih tes yang akan dilakukan, tekan 2 untuk aPTT enter
4. Klik ID No Entry,
5. Tekan Enter untuk melanjutkan sampel yang berikutnya atau
tekan Quit bila ingin ingin keluar
6. Hasil akan keluar pada printer dan pada Menu Stored Data di
layar.
C. Pasca Analitik
Nilai Rujukan: 26.1 37.1 detik
C. Clothing time (Waktu Bekuan)
Dengan tes ini ditentukan lamanya waktu yang diperlukan darah untuk
membeku
Tujuan :
- Untuk menilai aktivitas faktor-faktor koagulasi darah, terutama faktor
pembentuk tromboplastin dan trombosit
A. Pra analitik
Persiapan pasien :
a. Terangkan bahwa tes ini digunakan untuk menentukan waktu
pembekuan.
b. Jelaskan bahwa tidak ada larangan makan atau minum sebelum
tes.
c. Ditanyakan apakah mengkonsumsi obat sebelum tes seperti
thiazid, sulfonamid, antineoplastik, antikoagulan atau anti
inflamasi.
d. Jelaskan untuk tidak takut waktu diambil darahnya walaupun ada
sedikit rasa sakit dan tidak enak.
Alat : Tabung reaksi 100 x 10 mm, 4 buah; stop watch dan waterbath.
B. Analitik
Cara kerja :
1. Tempatkan keempat tabung reaksi dalam waterbath (37
0
C).
2. Ambil darah vena, jalankan stopwatch saat darah tampak di dalam
spoit.
3. Tuangkan 1 ml ke dalam setiap tabung.
4. Setelah 3 menit, mulailah mengamati keempat tabung.
5. Angkat tabung tegak lurus lalu miringkan tiap 30 detik sampai darah
terlihat membeku.
6. Catat selang waktu saat pengambilan darah sampai darah membeku.
C. Pasca Analitik
Nilai rujukan : 4 10 menit (37
0
C)
Waktu bekuan memanjang (trombosis)
D. Tes Fibrinogen
Tes Fibrinogen atau quantitative fibrinogen test merupakan salah satu tes
saring yang digunakan dalam tes hemostasis atau sistem pembekuan
darah.
Tujuan :
Mengukur kadar fibrinogen secara kuantitatif.
1. Pra analitik
a. Persiapan pasien : tidak dilakukan persiapan khusus
b. Persiapan sampel :
1. sampel darah dapat diperoleh melalui vena punksi
2. antikoagulan yang dipakai adalah sodium sitrat 3,2% atau 3,8%
dengan perbandingan 9:1(9 bagian darah : 1 bagian Na.
Sitrat)
c. Sampel darah disentrifus 10 menit dengan kecepatan 2500 g. Plasma
stabil pada suhu 20 5
0
C selama 8 Jam.
d. Persiapan Test : Strip kuvet diletakkan pada area inkubasi 37
0
C selama
3 menit, isikan steel ball pada setiap kuvet.
e. Persiapan reagen :
a. Sebelum pemeriksaan, reagen dihangatkan pada suhu 18-25C
Selama 30 menit sebelum digunakan. Reagen stabil pada suhu
15 -25C selama 7 Hari, dan suhu 2-8 C selama 14 hari.
Alat dan Bahan :
Alat :
1. Cuvet
2. Koagulometer Start 4 Stago
Bahan:
Cara Otomatis
1. Fibri-prest
Automate
2. Analitik
Cara kerja
a. Prosedur
Pada area inkubasi : Plasma sitrat 100 l
Inkubasi selama 60 detik
Pada kolom tes: Fibri-prest
Automate 100 l
Bersamaan dengan penambahan reagen, timer pada
koagulometer diaktifkan, dan menentukan waktu pembekuan.
b. Cara Kerja:
1. Aktifkan Start 4 Stago
2. Dari menu utama tekan 1(test mode) enter
3. Pilih tes yang akan dilakukan, tekan 3 untuk Fibrin enter
4. Klik ID No Entry,
5. Tekan Enter untuk melanjutkan sampel yang berikutnya atau
tekan Quit bila ingin ingin keluar
6. Hasil akan keluar pada printer dan pada Menu Stored Data di
layar.
3. Pasca Analitik
Nilai Rujukan : 200-400 mg/dl
E. Bleeding Time (Waktu Perdarahan)
Dengan tes ini ditentukan lamanya perdarahan setelah dibuat tusukan atau
insisi kecil pada permukaan kulit cuping telinga atau bagian volar lengan
bawah
Tujuan :
Untuk menilai faktor-faktor hemostasis ektravaskuler, tetapi keadaan dinding
kapiler dan jumlah trombosit juga berpengaruh.
Prosedur Kerja :
Pra analitik
Persiapan pasien :
a. Terangkan bahwa tes ini digunakan untuk mengukur waktu
berhentinya perdarahan atau terjadinya koagulasi.
b. Jelaskan bahwa tidak ada larangan makan atau minum sebelum
tes.
c. Ditanyakan apakah mengkonsumsi obat sebelum tes seperti
thiazid, sulfonamid, antineoplastik, antikoagulan atau anti
inflamasi, aspirin.
d. Jelaskan hal yang diperlukan seperti dipasangi alat pengukur
tekanan darah, diinsisi kecil dua garis dan akan ada perdarahan
sekitar 10 20 menit.
Alat dan bahan : Lanset, antiseptik, kertas saring, plester, stop watch
dan tensimeter.
Analitik
1. Cara Duke
Disinfeksi cuping telinga dengan antiseptik sebagai tempat
tusukan.
Tusuk sedalam 2 4 mm dengan lanset dan jalankan stop watch.
Lap dengan kertas saring tiap 30 detik sampai perdarahan
berhenti, tanpa menyentuh permukaan kulit.
Catat waktunya antara tusukan sampai perdarahan berhenti.
Waktu perdarahan ialah rata-rata waktu pada 3 tusukan tersebut
2. Cara IVY Template
Hampir sama dengan cara Duke, tetapi tusukan diganti dengan insisi
pada bagian volar lengan bawah yang bebas vena berupa dua garis
insisi dengan dalam 1 mm dan panjang 4 mm. Waktu perdarahan ialah
rata-rata waktu perdarahan pada dua garis tersebut. Bekas insisi
didisinfeksi dan ditutup dengan plester.
Pasca Analitik
Nilai Rujukan:
1. Cara Duke : 3 7 menit
2. Cara IVY : 2,5 9,5 menit
Sediaan apusan darah
Sediaan apusan darah penting untuk pemeriksaan keadaan
trombosit, keadaan eritrosit dan keadaan leukosit. Cara membuat sediaan
hapusan darah dapat menggunakan kaca obyek dan menggunakan kaca
penutup. cara pembuatan apusan darah yaitu:
1. Sentuhlah setetes kecil darah (diameter maksimal 2 mm) kira-kira 2 cm
dari tepi kaca obyek. Darah yang dipakai adalah darah kapiler, darah
heparin atau darah EDTA.
2. Letakkan kaca obyek dengan darah di sebelah kanan
3. Dengan tangan kanan, letakkan kaca obyek lain di kiri tetes darah,
lalu gerakkan ke kanan sampai menyentuh darah
4. Tunggu darah menyebar sampai cm dari sudut kaca penggeser
5. Geser kaca ke kiri dengan sudut 30-45
o
, jangan menekan ke bawah
6. Biarkan sediaan mengering di udara
7. Tulis nama klien dan tanggal pada bagian sediaan yang tebal
Pembuatan apusan darah dengan menggunakan kaca obyek
Setelah apusan darah selesai, dilanjutkan dengan fiksasi apusan
darah menggunakan methanol. Setelah kering dilakukan pewarnaan dengan
pewarna MGG dan Giemsa. MGG dibuat dengan perbandingan 1 : 1 dengan
larutan buffer pH 7.0. Kemudian diwarnai apusan darahnya selama 2 menit.
Kemudian dibuang dan dilanjutkan dengan pewarnaan giemsa dengan
perbandingan 1: 4,5 larutan buffer pH 7.0.
PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
V . 1 Permasalahan
A. Pihak Mahasiswa
1. Masih kurangnya pengalaman membuat kami kurang maksimal dalam
membuat program kerja yang akan direncanakan.
2. Kurang dikuasainya penggunaan beberapa alat-alat laboratorium
karena penggunaan alat-alat tersebut di lingkungan kampus sangat
terbatas.
3. Kurang dikuasainya teknik pengambilan darah.
4.
B. Pihak Rumah Sakit
A. Pihak rumah sakit
Meliputi:
a. Tempat :
1. Partisi dan penataan ruangan yang belum optimal.
2. Tempat kerja yang kurang ergonomis.
b. SDM :
1. Kurangnya kedisiplinan waktu dan penggunaan APD (alat pelindung
diri)
2. Penanganan limbah yang belum optimal.
3. Manajemen pelayanan yang masih kurang baik.
c. Alat & reagen :
1. Penerapan Good Laboratory Practice (GLP) yang belum optimal (
Quality Control).
2. Pemeliharaan alat yang masih kurang.
3. Minimnya pelaksanaan manajemen logistik yang baik.
4. Belum memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana
laboratorium yang telah tersedia.
V . 2 Pemecahan Masalah
1. Berdiskusi dan banyak bertanya kepada Kepala Instalasi Laboratorium
dan para staf tiap ruangan laboratorium mengenai program kerja yang
diajukan dan alat-alat laboratorium yang digunakan pada BPRSUD
Labuang Baji Makassar.
2. Menggunakan APD (alat pelindung diri) apabila sedang mengerjakan
spesimen pasien dan sadar akan resiko besar yang dihadapi dalam
penganganan spesimen infeksius.