Anda di halaman 1dari 22

HEMATOLOGI

Hematologi adalah ilmu tentang darah dan jaringan pembentuk darah


yang merupakan salah satu sistem organ terbesar di dalam tubuh. Darah
membentuk 6 sampai 8% dari berat tubuh total dan terdiri dari sel-sel darah
yang tersuspensi di dalam suatu cairan yang disebut plasma. Tiga jenis sel
darah utama adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan
trombosit. Cairan plasma membentuk 45 sampai 60% dari volume darah total;
sel darah merah (SDM) menempati sebagian besar volume sisanya. Sel darah
putih dan trombosit, walaupun secara fungsional penting, menempati bagian
yang relatif kecil dari massa darah total. Proporsi sel dan plasma diatur dan
dijaga dengan relative konstan.
Darah umumnya dipandang sebagai cairan tubuh yang kental, berwarna
merah dan tidak transparan serta berada dalam suatu ruang tertutup yang
dinamai sebagai sistem pembuluh darah. yang demikian tentang darah lebih
bersifat deskriptif, yang bersifat menguraikan secara analistis tetapi ringkas
tentang hakikat sesuatu yang kdan fungsi darah. Batasan yang lebih tepat
adalah berikut ini:
Darah adalah jaringan tubuh yang berbedadengan jaringan tubuh lain, berada
dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan
sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transport berbagai bahan
sertafungsi homeostatis.
Fungsi utama darah adalah untuk transportasi; sel darah merah tetap
berada dalam sistem sirkulasi dan mengandung pigmen pengangkut oksigen
hemoglobin. Sel darah putih bertanggung jawab terhadap pertahanan tubuh
dan diangkut oleh darah ke berbagai jaringan tempat sel-sel tersebut
melakukan fungsi fisiologiknya. Trombosit berperan mencegah tubuh
kehilangan darah akibat perdarahan dan melakukan fungsi utamanya di dinding
pembuluh darah. Protein plasma merupakan pengangkut utama atau eksresi.
Banyak protein besar yang tersuspensi di dalam plasma juga menarik perhatian
ahli hematologi,terutama protein-protein yang berkaitan dengan pencegahan
perdarahan melalui proses pembekuan darah (koagulasi). Laboratorium
hematologi berperan mendefinisikan sel darah atau pigmen darah yang normal
dan abnormal serta menentukan sifat kelainan tersebut. Laboratorium koagulasi
berperan mengevaluasi orang dengan gangguan hemostatis, baik pendarahan
berlebihan maupun koagolasi abnormal atau thrombosis. Pemeriksaan-
pemeriksaan laboratorium hematologi sangat penting untuk mengetahui
kesejahteraan pasien secara keseluruhan dan sering digunakan dalam
pemeriksaan penapisan kesehatan.

PROFIL PEMERIKSAAN
a. Pemeriksaan Hematologi Rutin
Tes Darah Rutin dalam hal ini adalah kelompok pemeriksaan darah yang
secara rutin dilakukan sebagai tes saring dan diagnostik, dengan
menggunakan alat automatic cell counter
Tujuan :
1. Untuk menentukan jumlah eirtosit, trombosit, dan persentase dari tiap
jenis sel darah putih dan kandungan hemoglobin.
2. Pemeriksaan ini dilakukan untuk evaluasi anemia, leukemia, reaksi
inflamasi dan infeksi, karakteristik peripheral blood cellular, bagian
hidrasi dan dehidrasi, polositemia, penyakit hemolitik pada bayi baru
lahir dan menentukan perlu tidaknya kemoterapi.
Prosedur Kerja:
1. Dilaksanakan oleh analis laboratorium yang bertugas.
2. PRA ANALITIK
Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan khusus
Persiapan Sampel : Menggunakan sampel darah EDTA.
Alat dan Bahan :
Alat :
Alat Automatic Sysmex XE-5000
Alat Automatic Sysmex- Xs 800 i
Bahan:
Sampel Darah EDTA
3. ANALITIK
a. Siapkan alat automatik Sysmex XE-5000 atau Xs-800 i.
b. Homogenisasikan sampel yang akan dibaca
c. Sampel darah EDTA dimasukkan dalam tabung reaksi sebanyak 3 ml,
dekatkan tabung dengan jarum pengisap sampel, tekan tombol pengisap
sampel. Selanjutnya tes berjalan secara automatik.



4. PASCA ANALITIK
PARAMETER NILAI NORMAL SATUAN
WBC 4.00 11.0 10^3/uL
RBC 4.50 5.50 10^6/uL
HGB 13.0 16.0 g/dL
HCT 40.0 50.0 %
MCV 80.0 100.0 fL
MCH 27.0 34.0 Pg
MCHC 31.0 36.0 g/Dl
PLT 150 450 10^3/Ul
RDW-SD 37.0 54.0 fL
RDW-CV 10.0 15.0 %
PDW 10.0 18.0 fL
MPV 9.00 13.0 fL
P-LCR 13.0 43.0 %
PCT 0.17 0.35 %
NEUT 50.0 70.0 %
LYMPH 20.0 40.0 %
MONO 2.00 8.00 %
EOSINOFIL 1.00 3.00 %
BASOFIL 0.00 1.00 %



b. Laju Endap Darah
Tes Laju Endap Darah adalah pengukuran kecepatan pengendapan
eritrosit dalam suatu tabung dari sediaan darah yang mengandung
antikoagulan.
Pengukuran jarak dari atas kolom eritrosit yang mengedap sampai ke
batas cairan dalam periode tertentu menentukan laju endap darah (LED).
Darah dengan antikougulan yang dimasukkan ke dalam tabung kaliber
kecil yang tegak lurus memperlihatkan pengendapan (sedimentasi) sel-
sel darah merah dengan kecepatan yang terutama ditentukan oleh
densitas relatif sel darah merah dalam kaitannya dengan plasma.
Kecepatan pengendapan yang sebenarnya sangat dipengaruhi oleh
kemampuan eritrosit membentuk rouleaux. Rouleaux adalah gumpalan
sel-sel darah merah yang disatukan bukan antibodi atau ikatan kovalen,
tetapi semata-mata oleh gaya tarik permukaan. Kualitas ini
mencerminkan kemampuan sel membentuk agregat. Apabila proporsi
globulin terhadap albumin meningkat, atau apabila kadar fibrinogen
sangat tinggi, pembentukan rouleaux meningkat dan kecepatan
pengedapan juga meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju endap darah :
A. Faktor plasma
1. Kosentrasi fibrinogen
2. Kosentrasi globulin, terutama globulin gama
3. Kolesterol serum

B. Faktor sel darah merah
1. Peningkatan LED
a. Anemia (terutama hematokrit dengan rentang 0.3-0.4)
b. Luas permukaan sel darah merah : mikrosit mengendap lebih
lambat daripada makrosit
c. Rouleoux penurunan luas permukaan
d. sel sabit gagal membentuk rouleaux sehingga LEDnya rendah.
2. Keadaan yang menyebabkan peningkatan LED
a. Kehamillan
b. Hiperglobulinemia
c. Hiperfibrinogenemia.
Laju endap darah memiliki kegunaan :
1. Sebagai alat bantu untuk mendeteksi suatu peradangan suatu proses
peradangan
2. Sebagai pemantau perjalanan atau aktivitas penyakit, dan
3. Sebagai pemeriksaan penapisan untuk peradangan atau neoplasma
yang tersembunyi. Namun pemeriksaan ini relatif tidak sensitif dan tidak
spesifik karena dipengaruhi oleh banyak faktor teknis

Tujuan :
Merupakan pengukuran nonspesifik untuk mendeteksi dan memonitor
penyebab radang pada jaringan (pada fase akut) dimana ada
perubahan konsentrasi plasma pada beberapa protein (protein pada
tahap akut).
Untuk penetapan laju eritrosit-eritrosit mengendap.
Prosedur :
1. Dilaksanakan oleh analis laboratorium yang bertugas.
2. PRA ANALITIK
Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan khusus
Persiapan Sampel : Menggunakan sampel darah Citrat.
Alat dan Bahan:
Alat :
- Alat Micro Sed-System sebagai tempat pembacaan hasil laju endap
darah
- Tabung Vaculab
Bahan:
- Sampel Darah Vena
3. ANALITIK
a. Siapkan sampel yang akan diperiksa, sampel darah dimasukkan
ke dalam tabung vaculab yang khusus digunakan untuk
pemeriksaan laju endap darah, diisi hingga garis batas yang telah
ditentukan.
b. Homogenisasikan sampel yang akan dibaca
c. Sampel darah yang telah berada di dalam tabung tersebut
dimasukkan ke dalam set alat micros yang khusus digunakan
untuk pemeriksaan laju endap darah.
d. Setelah 30 menit, dilakukan pembacaan LED untuk jam I dan 60
menit untuk pembacaan LED jam II dibaca jarak dari garis batas
meniskus sampai garis batas eritrosit yang mengendap (dalam
mm), catatlah sebagai Laju endap darah (LED)
4. PASCA ANALITIK
- Perempuan : < 20 mm/1 jam
- Laki-lakI : < 10 mm/1 jam
C. HbA1c
HbA1c adalah control pengendalian terhadap penderita pdiabetes mellitus
yang dilakukan control setiap 3 bulan sekali
Tujuan :
- Membantu diagnosis dan evaluasi penyakit DM
Prosedur kerja :
1. Dilaksanakan oleh analis laboratorium yang bertugas.
2. PRAANALITIK
Persiapan Pasien: Hindari zat atau obat yang mempengaruhi kadar
Hba1c
Persiapan Sampel: Hindari hemolisis dan pemakaian tourniquet yang
lama.
Alat dan Bahan:
Alat : In2it BioRad
Bahan:
- Sampel : EDTA, Sitrat

3. Analitik
A. Tempatkan cartridge pada cartridge workstand dengan posisi garis biru
ada di atas
B. Dengan lancet yang steril, tusuk jari pasien dan pijit dengan lembut agar
cukup darah yang dapat dihisap (kurang lebih 10 ul)
C. Tempelkan blood key pada tempat keluarnya darah, tahan sebentar
hingga darahnya mengakil sendiri ke blood key. Usahakan agar tidak
terdapat tumpahan/kelebihan darah diluar blood key
D. Cara memasukkan sampel darah ke dalam Test Cartridge (sebaiknya
proses ini dilakukan secepatnya )
1. Meluruskan
Cocokkan arah blood key sesuai dengan bagian biru pada
cartridge. Bagian yang bersayap( berlekuk ) disamakan arahnya
sesuai dengan bentuk yang ada dibagian cartridge yang berwarna
biru
2. Menusukkan
Tusukkan blood key ke dalam lubang di bagian blood key secara
perlahan ke dalam lubang bagian cartridge yang berwara biru
3. Menekan
Setelah masuk ke dalam lubang tekan secara kuat hingga
terdengar bunyi klik. Pastikan bahwa permukaan blood key rata
dengan permukaan cartridge
4. Memutar
Putar pegangan blood key berlawanan arah jarum jam hingga
pegangan tersebut terlepas
E. Ketika alat in2it siap digunakan, cartridge symbol akan berkedip-kedip,
tekan tombol ditengah-tengah alat (dibawah cartridge symbol) untik
memulai test ini
F. Pintu pada alat in2it akan terbuka, cartridge telah siap dimasukkan ke
alat
G. Segera letakkan cartridge didalam pintu dengan posisi bagian yang
berwarna putih dibagian sisi dalam dan bagian biru tempat lubang blood
key berada di posisi atas
H. Tekan tombol OK untuk menutup pintu dan biarkan alat melakukan tes
selama 10 menit
I. Ketika tes telah selesai, akan muncul hasil pada layar, hasil akan
tersimpan di alat
J. Tekan symbol cartridge untuk membuka pintu dan ambil cartridge dan
buang cartridge tersebut lalu tekan kembali untuk menutup pintu
4.Pasca Analitik
Nilai Normal : 4 - 6
Interpretasi Hasil : > 6 kontrol glukosa tergangu
Pemeriksaan Hemostasis
Hemostasis adalah istilah kolektif untuk semua mekanisme faali yang
digunakan oleh tubuh untuk melindungi diri dari kehilangan darah. Hemostasis
adalah proses tubuh yang secara simultan menghentikan perdarahan dari
tempat yang cedera, sekaligus mempertahankan darah dalam keadaan cair di
dalam kompartemen vaskular. Hemostasis melibatkan kerja sama terpadu
antara beberapa sistem fisiologi yang saling berkaitan. Pembekuan diikuti
dengan resolusi atau lisis bekuan dan regenerasi endotel. Pada keadaan
homeostatik, hemostasis dan koagulasi melindungi individu dari perdarahan
yang mengancam jiwa atau thrombosis yang menyumbat cabang-cabang
pembuluh darah.
A. PT (Prothrombin time)
Prothrombin atau faktor II merupakan salah satu faktor koagulasi yang
dihasilkan oleh hati. Tes ini terutama sensitif terhadap defisiensi F.V, F.VII
dan F.X.
Tujuan :
- Tes prothrombin time (PT) adalah tes yang digunakan untuk menentukan
defisiensi dari jalur ekstrinsik dan jalur bersama, untuk memonitor
penggunaan terapi antikoagulan oral dengan coumadin dan sebagai salah
satu tes fungsi hati.
Prosedur Kerja :
A. Pra analitik
1. Persiapn pasien : tidak dilakukan persiapan khusus
2. Persiapan sampel :
a. sampel darah dapat diperoleh melalui vena punksi
b. antikoagulan yang dipakai adalah sodium sitrat 3,2% atau 3,8%
dengan perbandingan 9:1(9 bagian darah : 1 bagian Na. Sitrat)
c. Sampel darah disentrifus 10 menit dengan kecepatan 2500 g.
Plasma stabil pada suhu 20 5
0
C selama 8 Jam. Jangan disimpan
pada suhu 2-8
0
C.
d. Persiapan Test : Strip kuvet diletakkan pada area inkubasi 37
0
C
selama 3 menit, isikan steel ball pada setiap kuvet.
3. Persiapan reagen :
a. Satu vial Neoplastin

cl Reagent 1 dilarutkan dengan 5 ml Solvent


Reagen 2. Sebelum pemeriksaan, reagen dihangatkan pada suhu 37 C
selama30 menit sebelum digunaan. Setelah dilarutkan, reagen stabil
pada suhu 37C selama 8 jam, suhu 15 -25C selama 24 jam, dan suhu
2-8 C selama 8 hari.
Alat dan Bahan :
Alat :
1. Cuvet
2. Koagulometer Start 4 Stago
Bahan:
Cara otomatis
Neoplastin

cl Reagent
B. Analitik
Cara kerja
a. Prosedur
Pada area inkubasi : Plasma sitrat 50 l
Inkubasi selama 60 detik
Padakolom tes: Neoplastin

cl + (+37 C) 100 l
Bersamaan dengan penambahan reagen, timer pada koagulometer
diaktifkan, dan menentukan waktu pembekuan.

b. Cara Kerja:
1. Aktifkan Start 4 Stago
2. Dari menu utama tekan 1(test mode) enter
3. Pilih tes yang akan dilakukan, tekan 1 untuk PT enter
4. Klik ID No Entry,
5. Tekan Enter untuk melanjutkan sampel yang berikutnya atau
tekan Quit bila ingin ingin keluar
6. Hasil akan keluar pada printer dan pada Menu Stored Data di
layar.
C. Pasca Analitik
Nilai rujukan : 10 14 detik.
Memanjang pada :
a. Penggunaan terhadap obat-obatan antikoagulan oral.
b. Penyakit hati.
c. Defisiensi vitamin K.
Defisiensi F, VII, X, V, protrombin dan fibrinogen

B. APTT (activated partial thromboplastin time/ waktu tromboplastin parsial aktif)
Tes ini digunakan untuk menguji pembekuan darah melalui jalur intrinsik dan
jalur bersama yaitu faktor pembekuan XII, prekalikren, kininogen, XI, IX, X,
V, protrombin dan fibrinogen.
Tujuan : Untuk memonitor terapi heparin dan faktor intrinsik.
A. Pra Analitik
1. Persiapan pasien : tidak dilakukan persiapan khusus
2. Persiapan sampel :
a. sampel darah dapat diperoleh melalui vena punksi
b. antikoagulan yang dipakai adalah sodium sitrat 3,2% atau 3,8%
dengan perbandingan 9:1(9 bagian darah : 1 bagian Na. Sitrat)
c. Sampel darah disentrifus 15 menit dengan kecepatan 2500 g. Plasma
stabil pada suhu 20 5
0
C selama 4 Jam.
3. Persiapan Test : Strip kuvet diletakkan pada area inkubasi 37
0
C selama 3
menit, isikan steel ball pada setiap kuvet.
4. Persiapan reagen :
a. Satu vial C.K.Prest

Reagent 1 dilarutkan dengan 5 ml Activator Reagen


2. Sebelum pemeriksaan, reagen dihangatkan pada suhu 18-25C
selama30 menitsebelum digunakan. Setelah dilarutkan, reagen stabil
pada suhu 15 -25C selama 2 hari, dan suhu 2-8 C selama 7 hari.
Alat dan Bahan :
Alat :
1. Cuvet
2. Koagulometer Start 4 Stago
Bahan:
1. C.K.Prest

Reagent
2. STA

- CaCl2 0,025M
B. Analitik
Cara kerja
a. Prosedur
7

Pada area inkubasi : Plasma sitrat 50 l
C.K.Prest

Reagent 50 l
Inkubasi selama 1800 detik
Padakolom tes: STA

- CaCl2 0,025M 50 l
Bersamaan dengan penambahan reagen, timer pada
koagulometer diaktifkan, dan menentukan waktu pembekuan.
b. Cara Kerja:
8

1. Aktifkan Start 4 Stago
2. Dari menu utama tekan 1(test mode) enter
3. Pilih tes yang akan dilakukan, tekan 2 untuk aPTT enter
4. Klik ID No Entry,
5. Tekan Enter untuk melanjutkan sampel yang berikutnya atau
tekan Quit bila ingin ingin keluar
6. Hasil akan keluar pada printer dan pada Menu Stored Data di
layar.

C. Pasca Analitik
Nilai Rujukan: 26.1 37.1 detik

C. Clothing time (Waktu Bekuan)
Dengan tes ini ditentukan lamanya waktu yang diperlukan darah untuk
membeku
Tujuan :
- Untuk menilai aktivitas faktor-faktor koagulasi darah, terutama faktor
pembentuk tromboplastin dan trombosit
A. Pra analitik
Persiapan pasien :
a. Terangkan bahwa tes ini digunakan untuk menentukan waktu
pembekuan.
b. Jelaskan bahwa tidak ada larangan makan atau minum sebelum
tes.
c. Ditanyakan apakah mengkonsumsi obat sebelum tes seperti
thiazid, sulfonamid, antineoplastik, antikoagulan atau anti
inflamasi.
d. Jelaskan untuk tidak takut waktu diambil darahnya walaupun ada
sedikit rasa sakit dan tidak enak.
Alat : Tabung reaksi 100 x 10 mm, 4 buah; stop watch dan waterbath.
B. Analitik
Cara kerja :
1. Tempatkan keempat tabung reaksi dalam waterbath (37
0
C).
2. Ambil darah vena, jalankan stopwatch saat darah tampak di dalam
spoit.
3. Tuangkan 1 ml ke dalam setiap tabung.
4. Setelah 3 menit, mulailah mengamati keempat tabung.
5. Angkat tabung tegak lurus lalu miringkan tiap 30 detik sampai darah
terlihat membeku.
6. Catat selang waktu saat pengambilan darah sampai darah membeku.

C. Pasca Analitik
Nilai rujukan : 4 10 menit (37
0
C)
Waktu bekuan memanjang (trombosis)
D. Tes Fibrinogen
Tes Fibrinogen atau quantitative fibrinogen test merupakan salah satu tes
saring yang digunakan dalam tes hemostasis atau sistem pembekuan
darah.
Tujuan :
Mengukur kadar fibrinogen secara kuantitatif.
1. Pra analitik
a. Persiapan pasien : tidak dilakukan persiapan khusus
b. Persiapan sampel :

1. sampel darah dapat diperoleh melalui vena punksi
2. antikoagulan yang dipakai adalah sodium sitrat 3,2% atau 3,8%
dengan perbandingan 9:1(9 bagian darah : 1 bagian Na.
Sitrat)
c. Sampel darah disentrifus 10 menit dengan kecepatan 2500 g. Plasma
stabil pada suhu 20 5
0
C selama 8 Jam.
d. Persiapan Test : Strip kuvet diletakkan pada area inkubasi 37
0
C selama
3 menit, isikan steel ball pada setiap kuvet.
e. Persiapan reagen :
a. Sebelum pemeriksaan, reagen dihangatkan pada suhu 18-25C
Selama 30 menit sebelum digunakan. Reagen stabil pada suhu
15 -25C selama 7 Hari, dan suhu 2-8 C selama 14 hari.
Alat dan Bahan :
Alat :
1. Cuvet
2. Koagulometer Start 4 Stago

Bahan:
Cara Otomatis
1. Fibri-prest

Automate
2. Analitik
Cara kerja
a. Prosedur
Pada area inkubasi : Plasma sitrat 100 l
Inkubasi selama 60 detik
Pada kolom tes: Fibri-prest

Automate 100 l
Bersamaan dengan penambahan reagen, timer pada
koagulometer diaktifkan, dan menentukan waktu pembekuan.

b. Cara Kerja:
1. Aktifkan Start 4 Stago
2. Dari menu utama tekan 1(test mode) enter
3. Pilih tes yang akan dilakukan, tekan 3 untuk Fibrin enter
4. Klik ID No Entry,
5. Tekan Enter untuk melanjutkan sampel yang berikutnya atau
tekan Quit bila ingin ingin keluar
6. Hasil akan keluar pada printer dan pada Menu Stored Data di
layar.
3. Pasca Analitik
Nilai Rujukan : 200-400 mg/dl

E. Bleeding Time (Waktu Perdarahan)
Dengan tes ini ditentukan lamanya perdarahan setelah dibuat tusukan atau
insisi kecil pada permukaan kulit cuping telinga atau bagian volar lengan
bawah
Tujuan :
Untuk menilai faktor-faktor hemostasis ektravaskuler, tetapi keadaan dinding
kapiler dan jumlah trombosit juga berpengaruh.
Prosedur Kerja :
Pra analitik
Persiapan pasien :
a. Terangkan bahwa tes ini digunakan untuk mengukur waktu
berhentinya perdarahan atau terjadinya koagulasi.
b. Jelaskan bahwa tidak ada larangan makan atau minum sebelum
tes.
c. Ditanyakan apakah mengkonsumsi obat sebelum tes seperti
thiazid, sulfonamid, antineoplastik, antikoagulan atau anti
inflamasi, aspirin.
d. Jelaskan hal yang diperlukan seperti dipasangi alat pengukur
tekanan darah, diinsisi kecil dua garis dan akan ada perdarahan
sekitar 10 20 menit.
Alat dan bahan : Lanset, antiseptik, kertas saring, plester, stop watch
dan tensimeter.
Analitik
1. Cara Duke
Disinfeksi cuping telinga dengan antiseptik sebagai tempat
tusukan.
Tusuk sedalam 2 4 mm dengan lanset dan jalankan stop watch.
Lap dengan kertas saring tiap 30 detik sampai perdarahan
berhenti, tanpa menyentuh permukaan kulit.
Catat waktunya antara tusukan sampai perdarahan berhenti.
Waktu perdarahan ialah rata-rata waktu pada 3 tusukan tersebut
2. Cara IVY Template
Hampir sama dengan cara Duke, tetapi tusukan diganti dengan insisi
pada bagian volar lengan bawah yang bebas vena berupa dua garis
insisi dengan dalam 1 mm dan panjang 4 mm. Waktu perdarahan ialah
rata-rata waktu perdarahan pada dua garis tersebut. Bekas insisi
didisinfeksi dan ditutup dengan plester.
Pasca Analitik
Nilai Rujukan:
1. Cara Duke : 3 7 menit
2. Cara IVY : 2,5 9,5 menit





Sediaan apusan darah
Sediaan apusan darah penting untuk pemeriksaan keadaan
trombosit, keadaan eritrosit dan keadaan leukosit. Cara membuat sediaan
hapusan darah dapat menggunakan kaca obyek dan menggunakan kaca
penutup. cara pembuatan apusan darah yaitu:
1. Sentuhlah setetes kecil darah (diameter maksimal 2 mm) kira-kira 2 cm
dari tepi kaca obyek. Darah yang dipakai adalah darah kapiler, darah
heparin atau darah EDTA.
2. Letakkan kaca obyek dengan darah di sebelah kanan
3. Dengan tangan kanan, letakkan kaca obyek lain di kiri tetes darah,
lalu gerakkan ke kanan sampai menyentuh darah
4. Tunggu darah menyebar sampai cm dari sudut kaca penggeser
5. Geser kaca ke kiri dengan sudut 30-45
o
, jangan menekan ke bawah
6. Biarkan sediaan mengering di udara
7. Tulis nama klien dan tanggal pada bagian sediaan yang tebal













Pembuatan apusan darah dengan menggunakan kaca obyek

Setelah apusan darah selesai, dilanjutkan dengan fiksasi apusan
darah menggunakan methanol. Setelah kering dilakukan pewarnaan dengan
pewarna MGG dan Giemsa. MGG dibuat dengan perbandingan 1 : 1 dengan
larutan buffer pH 7.0. Kemudian diwarnai apusan darahnya selama 2 menit.
Kemudian dibuang dan dilanjutkan dengan pewarnaan giemsa dengan
perbandingan 1: 4,5 larutan buffer pH 7.0.


PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

V . 1 Permasalahan
A. Pihak Mahasiswa
1. Masih kurangnya pengalaman membuat kami kurang maksimal dalam
membuat program kerja yang akan direncanakan.
2. Kurang dikuasainya penggunaan beberapa alat-alat laboratorium
karena penggunaan alat-alat tersebut di lingkungan kampus sangat
terbatas.
3. Kurang dikuasainya teknik pengambilan darah.
4.

B. Pihak Rumah Sakit
A. Pihak rumah sakit
Meliputi:
a. Tempat :
1. Partisi dan penataan ruangan yang belum optimal.
2. Tempat kerja yang kurang ergonomis.
b. SDM :
1. Kurangnya kedisiplinan waktu dan penggunaan APD (alat pelindung
diri)
2. Penanganan limbah yang belum optimal.
3. Manajemen pelayanan yang masih kurang baik.
c. Alat & reagen :
1. Penerapan Good Laboratory Practice (GLP) yang belum optimal (
Quality Control).
2. Pemeliharaan alat yang masih kurang.
3. Minimnya pelaksanaan manajemen logistik yang baik.
4. Belum memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana
laboratorium yang telah tersedia.
V . 2 Pemecahan Masalah
1. Berdiskusi dan banyak bertanya kepada Kepala Instalasi Laboratorium
dan para staf tiap ruangan laboratorium mengenai program kerja yang
diajukan dan alat-alat laboratorium yang digunakan pada BPRSUD
Labuang Baji Makassar.
2. Menggunakan APD (alat pelindung diri) apabila sedang mengerjakan
spesimen pasien dan sadar akan resiko besar yang dihadapi dalam
penganganan spesimen infeksius.

Anda mungkin juga menyukai