Anda di halaman 1dari 2

xii

Perubahan Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Beta Karoten Cookies dari Tepung
Ubi Jalar (Ipomoema Batatas) dan Tepung Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata)
Agnirindra Mahardika (10/306322/PTP/01083)
Intisari
Pengolahan ubi jalar menjadi tepung merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
daya simpan sehubungan dengan kadar airnya yang relatif rendah serta penganekaragaman
penggunannya karena tepung ubi jalar dapat dicampur dengan tepung lain (tepung komposit).
Beberapa penelitian telah melaporkan adanya aktivitas antioksidan dan beta karoten ubi jalar
orange, tetapi informasi mengenai penelitian yang spesifik meneliti tentang penyusutan
kandungan beta karoten dan aktivitas antioksidan olahan tepung ubi jalar orange dalam
bentuk cookies masih terbatas. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas antioksidan dan penyusutan kandungan beta karoten selama pembuatan cookies.
Mula-mula ubi jalar segar dilakukan pencucian sebelum ditimbang. Selanjutnya
dilakukan pengupasan didalam air untuk meminimalkan kontak dengan udara. Kemudian
dilakukan blanching uap selama 30 detik untuk inaktivasi enzim fenolase. Dilanjutkan
dengan pengirisan, dan pengeringan menggunakan cabinet dryer pada suhu 50C selama 40
jam. Dan dilanjutkan dengan penepungan dengan disk mill, lalu diayak dengan ayakkan 80
mesh. Pada tahap pembuatam cookies, tepung ubi jalar dibuat komposit dengan tepung
kacang tunggak dengan rasio tepung ubi/tepung kacang tunggak (100/0 , 90/10, 80/20, 70/30,
60/40, 50/50). Analisis beta karoten dan aktivitas antioksidan dilakukan pada produk tepung
dan produk cookies untuk mengetahui perubahan beta karoten dan aktivitas antioksidan
selama pembuatan cookies mulai dari bahan baku hingga menjadi produk. Sedangkan produk
cookies akan dievaluasi karakteristik fisik, kimiam dan sensorisnya.
Analisis kimia produk cookies meliputi analisa aktivitas antioksidan total
menggunakan metode DPPH, total fenol, kandungan beta karoten, serat kasar, dan analisis
proksimat. Dan hasilnya adalah, dari semua cookies yang dihasilkan mengandung aktivitas
antioksidan total yang cukup tinggi antara 88% sampai 91%, total fenol (0.1244 0.2193%),
beta karoten (628.38 1534.23 g/100g), kadar air (3.21 4.51 %) , kadar abu (2.3 2.7 %),
kadar lemak (26.34 28.21 %), protein ( 4.12 9.12%), karbohidrat ( 55 62.12 %). Dan
untuk uji fisik menggunakan UTM adalah uji kekerasan dan kemudahan patah cookies. Dan
didapatkan bahwa dengan semakin tingginya tepung kacang tunggak yang ditambahkan pada
campuran tepung membuat cookies yang dihasilkan semakin renyah dan mudah patah. Dan
dari uji sensoris cookies dengan rasio tepung ubi/tepung kacang tunggak 50/50 dan 60/40
paling disukai konsumen karena penambahan tepung kacang tunggak meningkatkan
kerenyahan cookies dan rasa kacang tunggak pada cookies.
Kata kunci : Ubi jalar, kacang tunggak, antioksidan, beta karoten.
xiii
Changes in Antioxidant Activity and Content of Beta Carotene Cookies from Sweet
Potato Flour (Ipomoema Batatas) and cowpea flour (Vigna unguiculata)
By :
Agnirindra Mahardika (10/306322/PTP/01083)
ABSTRACT
Sweet potato processing into flour is one way to increase the shelf life in connection
with a relatively low water content as well as the diversification of consumer as sweet potato
flour can be mixed with other flour (flour composite). Several studies have reported the
presence of the antioxidant activity of beta-carotene and orange sweet potatoes, but
information about specific research examines the content of beta-carotene depreciation and
antioxidant activity of processed orange sweet potato flour in the form of cookies is limited.
Therefore, this study aims to determine the antioxidant activity of beta-carotene content and
shrinkage during the making of cookies.
At first fresh sweet potato washing before weighed. Further stripping is done in
water to minimize contact with air. Then a steam blanching for 30 seconds to fenolase
enzyme inactivation. Followed by slicing, and drying using a cabinet dryer at 50 C for 40
hours. And continued with the disk flouring mill, then sieved to 80 mesh ayakkan. At this
stage of pembuatam cookies, sweet potato flour made composite with cowpea flour with
potato flour ratio / cowpea flour (100/0, 90/10, 80/20, 70/30, 60/40, 50/50). Analysis of beta-
carotene and antioxidant activity carried out on the product and the product flour cookies to
determine changes in beta-carotene and antioxidant activity during the making of cookies
ranging from raw materials to be products. While the product cookies will be evaluated on
the physical characteristics , chemistry and sensory.
Chemical analysis of products cookies includes analysis total antioxidant activity
using DPPH method, total phenols, beta-carotene content, crude fiber, and proximate
analysis. And the result is, of all the products cookies containing the total antioxidant activity
is quite high between 88% to 91%, total phenol (0.1244 - 0.2193%), beta carotene (628.38-
1534 .23 g/100g), water content (3:21 to 4:51% ), ash content (2.3 - 2.7%), fat content
(26.34 - 28.21%), protein (4:12 to 9:12%), carbohydrates (55 - 62.12%). And for the physical
test hardness test using UTM is broken cookies and convenience. And it was found that with
increasing cowpea flour is added to the flour mixture to make the resulting increasingly
crunchy cookies and brittle. And of sensory test cookies with potato flour ratio / cowpea flour
50/50 and 60/40 the most preferred by consumers because of the addition of cowpea flour
cookies improve crispness and flavor to the cookies cowpea.
Keywords: Sweet potato, cowpea, antioxidants, beta carotene.

Anda mungkin juga menyukai