NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
ARINA SABILA ROHMANI
J310110045
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrohmanirrohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama
NIM
Fak./Prodi
Jenis
: Skripsi
Judul Skripsi
ii
2
1
perlakuan substitusi tepung tempe yaitu 15%, 20%, 25%, dan 30%. Data analisis
kekerasan, warna, dan daya terima cookies ubi jalar kuning dianalisis
menggunakan uji statistik one way Anova dan kemudian jika ada perbedaan
dilanjutkan uji Duncan dengan taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tidak ada pengaruh substitusi tepung tempe terhadap kekerasan cookies
ubi jalar kuning. Kekerasan cookies ubi jalar kuning berkisar antara 3,72-4,35N.
Tidak ada pengaruh substitusi tepung tempe terhadap warna a cookies ubi jalar
kuning. Warna a cookies ubi jalar kuning berkisar antara 10,21-10,92. Ada
pengaruh substitusi tepung tempe terhadap warna L, b, dan h0 cookies ubi jalar
kuning. Nilai L tertinggi yaitu 58,6. Nilai b tertinggi yaitu 50,06. Nilai h0 tertinggi
yaitu 78,45. Ada pengaruh substitusi tepung tempe terhadap daya terima warna,
rasa, dan keseluruhan cookies ubi jalar kuning. Skor daya terima warna tertinggi
adalah 4,07, untuk rasa adalah 4,00, dan untuk keseluruhan adalah 3,97. Tidak
ada pengaruh substitusi tepung tempe terhadap daya terima aroma dan tekstur
cookies ubi jalar kuning. Skor daya terima aroma berkisar antara 3,73-3,97,
sedangkan untuk tekstur berkisar antara 3,57-3,93. Berdasarkan daya terima
panelis, disarankan substitusi 15% tepung tempe pada cookies ubi jalar kuning
PENDAHULUAN
Prevalensi
kekurangan
vitamin A tingkat sub klinis yang
dilihat dari rendahnya kadar retinol
serum masih banyak ditemukan.
Kekurangan
vitamin
A
dapat
menyebabkan tubuh menjadi rentan
terhadap
penyakit
infeksi
(Fedriansyah, dkk, 2010).
Pemberian kapsul vitamin A
belum dapat memecahkan masalah
kekurangan vitamin A. Berdasarkan
penelitian Rinaningsih (2007) tiga
bulan setelah pemberian kapsul
vitamin A, sebanyak 56,8% balita
mempunyai kadar retinol serum yang
rendah.
Kadar retinol serum yang
rendah setelah konsumsi vitamin A
diduga karena rendahnya asupan
protein. Protein berperan dalam
pengangkutan mikronutrien termasuk
vitamin A. Vitamin A dalam bentuk
retinol didistribusikan ke organ lain
melalui plasma darah dengan diikat
oleh retinol binding protein.
Ubi jalar kuning memiliki
kandungan beta karoten (pro vitamin
A), yaitu 53,15 mg per 100 g ubi
segar (Fauzia, 2012). Salah satu
sumber
protein
yang
mudah
23
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
menurut
jenisnya
merupakan
penelitian
eksperimen. Rancangan penelitian
yang dilakukan adalah rancangan
acak
lengkap
dengan
variasi
substitusi tepung tempe dari tepung
ubi jalar kuning dengan perlakuan
sebagai berikut: perlakuan A sebesar
15% tepung tempe, perlakuan B
sebesar
20%
tepung
tempe,
perlakuan C sebesar 25% tepung
tempe, dan perlakuan D sebesar
20% tepung tempe. Objek penelitian
dari
eksperimen
ini
adalah
pembuatan cookies ubi jalar kuning
yang disubstitusi dengan tepung
tempe.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kekerasan
Kekerasan pada cookies ubi
jalar kuning dapat dipengaruhi
Tabel 2
Warna Cookies Ubi Jalar Kuning
Substitusi Tepung Tempe
L
a
b
15%
58,60c
10,21a
50,06c
20%
57,64bc
10,66a
46,80b
25%
56,28ab
10,90a
44,27a
30%
55,74a
10,92a
42,64a
Nilai p
0,005
0,109
0,000
4
3
h0
78,45c
77,14b
76,13ab
75,55a
0,003
b. Kemerahan (a)
Berdasarkan
Tabel
2,
kisaran nilai a pada cookies
ubi
jalar
kuning
yang
disubstitusi tepung tempe
antara 10,21-10,92. Nilai a
yang positive menunjukkan
cookies ubi jalar kuning
dengan
substitusi
tepung
tempe 15%, 20%, 25%, dan
30% memiliki warna merah.
Warna
merah
dapat
disebabkan
oleh
pigmen
kuning-orange pada tepung
ubi jalar kuning (Andarwulan,
2008).
c. Kekuningan (b)
Berdasarkan
tabel
2,
Semakin
tinggi
tingkat
substitusi tepung tempe, nilai
b pada cookies ubi jalar
kuning semakin menurun. Nilai
b yang paling tinggi adalah
cookies ubi jalar kuning yang
disubstitusi tepung tempe
tinggi adalah cookies ubi jalar
kuning
yang
disubstitusi
tepung tempe sebesar 15%.
Sedangkan Nilai h0 yang
paling rendah adalah cookies
ubi
jalar
kuning
yang
disubstitusikan tepung tempe
sebesar 30%.
Kisaran nilai
h0 pada
cookies ubi jalar kuning yang
disubstitusi tepung tempe
antara 75,55-78,45. Nilai h0
pada
kisaran
54-90
menunjukkan cookies ubi jalar
kuning
dengan
substitusi
tepung tempe memiliki warna
merah-kuning.
Warna
tersebut berasal dari pigmen
kuning-orange pada tepung
ubi jalar kuning (Andarwulan,
2010).
3. Daya Terima
Daya terima pada cookies
dengan substitusi tepung tempe
Tabel 3
Daya Terima Cookies Ubi Jalar Kuning
Substitusi
Warna
Aroma
Tepung Tempe
b
15%
4,07
3,97a
b
20%
3,73
3,73a
25%
4,03b
3,93a
a
30%
3,27
3,73a
Nilai p
0.000
0.391
15%, 20%, 25%, dan 30%
meliputi warna, aroma, rasa,
tekstur, dan keseluruhan yang
dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil uji
Anova menunjukkan ada pengaruh
substitusi tepung tempe terhadap
daya terima warna, rasa, dan
keseluruhan cookies ubi jalar
kuning. Sedangkan tidak ada
pengaruh substitusi tepung tempe
terhadap daya terima aroma dan
tekstur cookies ubi jalar kuning.
a. Warna
Warna merupakan atribut
organoleptik yang penting dalam
makanan, karena merupakan
salah
satu
faktor
yang
menentukan mutu dan secara
visual tampil lebih dahulu
sehingga sangat menentukan
penerimaan
oleh
panelis
(Winarno, 2004).
Berdasarkan Tabel 3, skor
daya terima warna pada cookies
ubi jalar kuning semakin rendah
dengan meningkatnya tingkat
substitusi tepung tempe. Skor
daya terima warna yang paling
tinggi adalah cookies ubi jalar
kuning yang disubstitusi tepung
tempe sebesar 15%. Sedangkan
skor daya terima warna yang
paling rendah adalah cookies ubi
jalar kuning yang disubstitusikan
tepung tempe sebesar 30%.
Semakin turunnya skor
daya terima dengan semakin
tingginya
tingkat
substitusi
tepung tempe sesuai dengan
penelitian
Bakara
(1997).
Substitusi
tepung
tempe
Rasa
c
Tekstur
Keseluruhan
4,00
3,93
3,97c
b
a
3,40
3,77
3,57ab
3,43b
3,83a
3,77bc
a
a
2,90
3,57
3,43a
0.000
0.140
0.006
menyebabkan warna cookies
menjadi gelap karena reaksi
Mailard,
yaitu
reaksi
non
enzimatis antara gula pereduksi
dengan asam amino.
b. Aroma
Aroma dinilai cukup penting
karena dapat memberikan hasil
yang cepat mengenai kesukaan
konsumen terhadap produk.
(Setyaningsih,
2010).
Berdasarkan Tabel 3, skor daya
terima aroma berkisar antara
3,73-3,97.
Skor
tersebut
menunjukkan bahwa panelis
menilai agak suka berdasarkan
aroma cookies ubi jalar kuning.
Daya terima aroma cookies
tidak dipengaruhi oleh tingkat
substitusi tepung tempe. Hal ini
sesuai dengan penelitian Azni
(2013)
yang
menyatakan
substitusi tepung tempe tidak
mempengaruhi aroma cookies.
Sehingga dapat disimpulkan
bahwa substitusi tepung tempe
hingga
30%
belum
dapat
mempengaruhi
daya
terima
aroma cookies.
c. Rasa
Skor daya terima rasa pada
cookies ubi jalar kuning semakin
rendah dengan meningkatnya
tingkat substitusi tepung tempe.
Skor daya terima rasa yang
paling tinggi adalah cookies ubi
jalar kuning yang disubstitusi
tepung tempe sebesar 15%.
Sedangkan skor daya terima
rasa yang paling rendah adalah
cookies ubi jalar kuning yang