KESEHATAN Disampaikanoleh: Dr. Supriyantoro, Sp. P, MARS Direktur Jenderal BinaPelayananMedik Pada acara: Seminar Nasional X PERSI Jakarta, 19-22 Oktober 2010 PTRC Pusat Tanggap dan Respon Cepat Kementerian Kesehatan Memberikan layanan informasi secara cepat dan cermat yang diperlukan masyarakat dalam bidang kesehatan. Memberikan respons cepat terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat di bidang kesehatan. TUJUAN PTRC 0 10 20 30 40 50 60 70 JAN PEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT TOTAL JAMKESMAS YAN LAMBAN-BERBELIT SKTM TERTAHAN/TERLANTAR RUJUKAN NICU TARIF MAHAL JPK-GAKIN OBAT JAMKESDA KUOTA HABIS KELIRU DIAGNOSIS RUJUKAN KANKER PERILAKU NAKES DUGAAN MALPRAKTIK UANG MUKA ASKES OPERASI GRATIS ATURAN RS KAMAR PENUH SK SAKIT JIWA ALKES TERBATAS INTERNAL RS OPERASI DIPERCEPAT 10. Jumlah Pengaduan Pelayanan RS Periode Januari s/d September 2010 Sumber : Bagian Hukormas SetfitjenTahun 2010 4 JAN PEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT YAN LAMBAN BERBELIT 3 2 1 10 6 1 SKTM 2 2 5 1 1 8 TERTAHAN/TERLANTAR 1 3 4 2 RUJUKAN ICUNICU 5 5 TARIFMAHAL 5 1 1 1 YAN JPK-GAKIN 1 4 1 OBAT 2 4 JAMKESDA KUOTA HABIS 5 KELIRU DIAGNOSIS 2 2 RUJUKAN KANKER 2 2 PERILAKU NAKES 1 0 1 1 DUGAAN MALPRAKTIK 1 1 1 UANG MUKA 1 1 ASKES 1 1 OPERASI GRATIS 1 1 KAMARPENUH 1 ALKESTERBATAS 1 SKSAKIT JIWA 1 INTERNALRS 1 MINTA CEPATOPERASI 1 ATURAN RS 2 TOTAL 0 8 9 2 9 7 29 27 23 0 8 9 2 9 7 29 27 23 0 5 10 15 20 25 30 35 JUMLAH PENGADUAN PELAYANAN RS JAN-SEPT 2010 23 19 10 10 8 6 6 5 4 4 3 3 2 2 2 1 1 1 1 2 YAN LAMBAN BERBELIT SKTM TERTAHAN/TERLANTAR RUJUKAN ICUNICU TARIF MAHAL YAN JPK-GAKIN OBAT JAMKESDA KUOTA HABIS KELIRU DIAGNOSIS RUJUKAN KANKER PERILAKU NAKES DUGAAN MALPRAKTIK UANG MUKA ASKES OPERASI GRATIS KAMAR PENUH ALKES TERBATAS SK SAKIT JIWA INTERNAL RS MINTA CEPAT OPERASI ATURAN RS JUMLAH PENGADUAN PELAYANAN RS KE PTRC JANUARI 30 SEPTEMBER 2010 VI SI MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani TUJUAN Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya RENSTRA KEMENKES 2 0 1 0 -2 0 1 4 7 VISI MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN 8 FOKUS PRIORITAS NASIONAL BIDANG KESEHATAN 1. PeningkatanKIA & KB 2. PerbaikanGizi Masyarakat 3. Pengendalianpenyakit menular & tidakmenular dankesling 4. PemenuhanSDM kesehatan 5. PeningkatanKetersediaan, keterjangkauan, safety, mutu, penggunaanobat/makanan 6. JaminanKesehatan 7. Pemberdayaanmasyarakat, penanggulangan bencanadankrisis 8. Peningkatanpelayanankesehatanprimer, sekunderdantersier 7 PRIORITAS REFORMASI KESEHATAN 1. JaminanKesehatan 2. PelayananKesehatandi Daerah Tertinggal, PerbatasandanKepulauan(DTPK) 3. KetersediaanObat danSanitifikasi Jamu 4. Reformasi Birokrasi 5. BantuanOperasional Kesehatan(BOK) 6. PenangananDaerah BermasalahKesehatan(PDBK) 7. PelayananKesehatanKelasDunia(World Class HealthCare) RPJMN 2010-2014 MDGs 2015 Relevansi Fokus Prioritas dan Reformasi Kesehatan Terhadap pencapaian visi Kemenkes Sumber : RenstraTahun 2010-2014 8 Arah pembangunan yang disepakati secara global dalam MDGs meliputi: Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan Mencapai pendidikan dasar untuk semua orang Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan Menurunkan angka kematian anak Meningkatkan kesehatan ibu Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya Memastikan kelestarian lingkungan hidup Membangun kemitraan global untuk pembangunan II. MDGS Poverty & Hunger EDUCATION GENDER CHLD HEALTH Maternal Health Comm. Diseases ENVIRONMENT PARTNERSHIP 8 Tujuan -- Meningkatnya UHH menjadi 72,0 thn 34 per 1000 KH Menurunnya AKB menjadi 24 per 1000 KH 23 per 1000 KH 228 per 100.000 KH Menurunnya AKI menjadi 118 per 100.000 kh 102 per 100.000 KH 18,4% pada anak balita Menurunnya prevalensi gizi- kurang pada anak balita menjadi 15%. 18,8% RPJMN 2010 2014 PEPRES No: 5/2010 CAPAIAN 2007 MDG2015 MDGs 2015 11 Lintas Sektor DPR/D LSM Donor Organisasi Profesi Sarkes Logistik KIA/KB PPJK Jamlesmas SDM Bidan, Dokter SpOG, SpA Litbang Studi Data Promkes KIP/K MPR Kesmkom PONED Yanmed PONEK P- P Mix UTD Yanfar Fe, Vit A Obat KIA/KB P2M Imunisasi, IMS/HIV Tb, Mal PL Air Bersih Rmh Sht Penurunan AKI dan AKB Gizi PMT ASI Swasta Pemda Akselerasi Pencapaian MDG 1, 4, 5, 6 dan 7 Bermitra dengan Semua Komponen KINERJA KINERJA PROGRAM BINA UPAYA KESEHATAN PADA PROGRAM BINA UPAYA KESEHATAN PADA RKP 20 RKP 201111 1. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar 2. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan 3. Pembinaan Upaya Keperawatan dan Keteknisian Medik 4. Pembinaan Kesehatan J iwa 5. Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin (J amkesmas) 6. Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Miskin (J amkesmas) 7. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan 8. Peningkatan dan Pengawasan Rumah Sakit Indonesia 9. Pengelolaan Sarana Prasarana dan Peralatan Kesehatan KEGIATAN PRIORITAS INDIKATOR KINERJA 1. J umlah Puskesmas prioritas nasional DTPK yang menjadi puskesmas perawatan di perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk 81 PKM 2. Persentase puskesmas rawat inap yang mampu PONED 72 PKM 3. J umlah kota di Indonesia yang memiliki RS standar kelas dunia (world class) 2 4. Persentase RS pemerintah kab/kota yang melaksanakan PONEK 85 % 5. Persentase RS Pemerintah menyelenggarakan pelayanan rujukan bagi ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS) 70 % 6. J umlah RS Bergerak yang dibangun untuk memberikan pelayanan kesehatan rujukan di DTPK 14 RS 7. J umlah puskesmas yang menerapkan pelayanan keperawatan dan kebidanan sesuai standar dan Pedoman 354 PKM 8. Persentase RSJ yang memberikan layanan subspesialis utama termasuk Napza sesuai pedoman 30 % 9. Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program J amkesmas 80 % 10. J umlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin8608 PKM 11. J umlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) vertikal yang ditingkatkan sarana dan prasarananya 44 UPT 12. Persentase rumah sakit yang dilakukan pengawasan 25 % 13. J umlah fasilitas pelayanan kesehatan (RS dan Puskesmas) yang memenuhi sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar dan aman 463 Berdasarkan Dokumen Kesepakatan Trilateral Meeting Tanggal 20 September 2010 12 Ketersediaan(Available) Kelayakan(appropriate) Kesinambungan(continue) Penerimaan(acceptable) Ketercapaian(achievable) Keterjangkauan(affordable) Efisien(efficiency) Efektif (effectivity) PELAYANAN KESEHATAN RS YANG INGIN DICAPAI ADALAH: Kebijak an Per umahsak itan dalam Rangk a Peningk atan Mutu Pelayanan 1. Peningkatanakses, keterjangkauandan kualitaspelayanankesehatanyang amandi RS 2. PeningkatankemandirianRS khususnyaRS pemerintahmelalui pengelolaankeuangan BLU. 3. KebijakanRS Pendidikan& RS Khusus diarahkandapatmenjadi pusatunggulandan penapisanteknologi. 4. PencapaiansasaranMDGs melalui peningkatan danpemantapan penyelenggaraanPONED,PONEK, RSSIB Lanjutan. 4. Pemberianjaminanpelayanankesehatanbagi seluruhpenduduk(Universal coverage) 5. Kebijakan Akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan yang berbasis standar global/ international 6. Penerapan sistim rujukan secara dalam rangka menurunkan AKI, AKB serta kesiapan RSsbgtempat rujukanpenyakit tdk menular danpenyakit HIV/AIDS, AvianInfluenza, DBD, dll. 7. Kebijakan dlm penanaman modal asing diarahkanutkmeningkatnyamutupelayanan &SDMdi RS. MutuPelayananKesehatandi Indonesia masih dianggapdi bawahstandarkualitaspelayanan kesehatanglobal. Bebanpemenuhankebutuhanmasyarakat terhadapPelayananKesehatanyang mutunya setaradengannegara-negaradi dunia, jugauntuk mengurangitingginyajumlahPasienyang mencari pengobatankeluarnegeri. Green Hospital pendekatanpelayanan kesehatandi RS denganmemperhatikan pemeliharaanlingkungansekaligusmelindungi pasien, dokter, perawatdanseluruhstafRS LembagadaninstrumenAkreditasi International 1. Mutu Pelayanan Kesehatan yang belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat : 48% 15% 18% 16% 70% 2% 13% 40% 16% 4% 4% 2% 20% 15% 26% 7% 6% 0% 20% 40% 60% 80% 100% Kualitas Dokter yang buruk Kualitas fasilitas RS yang buruk Pelayanan yang buruk di RS Penyakit kritis yang membutuhkan pengobatan di luar negeri Mencari opini lain Biaya kesehatan tinggi 18 Alasan untuk pergi berobat ke luar negeri (Grace, 2009) Rank 1 Rank 2 Rank 3 Bentuk layanan medical tourism Plastic surgery Healing program Phisical rehabilitation Herbal therapy High technology for diagnosis and therapy Expert consultation (second opinion) Traditional treatment 2. Jangkauan/Akses Pelayanan Kesehatan belum menjangkau seluruh penjuru tempat di Indonesia. RumahSakitBergerak/ Lapangan Flying Health Care DokterPlus (Dokterumumdengan kompetensi tambahan) Revitalisasi Puskesmas RumahSakit Bergerak/ Lapangan 21 No. Kabupaten Propinsi 1. Blankenjeren D.I. Aceh 2. Bener Mauriah D.I. Aceh 3. Sitaro SumateraUtara 4. Natuna Kep. Riau 5. Lingga Kep. Riau 6. Bengkulu Utara Bengkulu 7. Malinau Kalimantan Timur 8. Alor Nusa Tenggara Timur 9. Talaud Sulawesi Utara 10. Mamasa Sulawesi Barat 11. Halmahera Utara Maluku Utara 12. Maluku Tenggara barat Maluku 13. BovenDigoel Papua 14. Raja Ampat IrianJaya Barat Flying Health Care Meningkatkanjangkauanpelayanankesehatandi daerahterpencil, perbatasandankepulauan(remote area) Penggunaanpesawat terbangdengankemampuan dalammembawapasiendantenagadokter serta logistikkesehatan Pesawat yang digunakantidakmemerlukanlandasan panjang, sertadapat mendarat danterbangdi darat danperairan Melaksanakanfungsi evakuasi, transportasi dan pelayananmedik 22 PDSBK (Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Kompetensi) Penugasan Dokter Spesialis Jenjang 1 ke daerah DTPK 3. Jumlah SDM Kesehatan terutama dokter spesialis masih belum mencukupi kebutuhan rakyat Indonesia, distribusi tidak merata, serta tantangan SDM Kesehatan Indonesia menghadapi SDM Asing. (Program PendidikanDokter SpesialisBerbasisKompetensi) Upaya untuk menjamin ketersediaan dokter spesialis dalam jangka panjang, dengan cara Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota mengirim dokter (utamanya dokter putra daerah atau dokter) untuk mengikuti tugas belajar Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dengan beasiswa dari Pemerintah. Setelah lulus sebagai dokter spesialis bersedia bekerja di daerahdalamkurunwaktuyanglama. Target tahun 2014 Program PDSBK meluluskan 6000orang Saat ini yang mengikuti program sudah mencapai 2339 orang FK/FKG 4 DASAR 4 PENUNJANG Lai n nya
PENGAMPU Sp. PD Sp.A Sp. B Sp. Og Sp. An Sp. PK Sp. R Sp. RM USU 37 56 13 17 18 18 - - 83 242 UGM 56 49 33 28 25 25 30 - 99 345 UI 14 17 10 8 18 6 17 8 72 170 UNAI R 15 25 7 21 31 18 34 17 109 277 UNAND 31 27 20 20 - 18 - - 69 185 UNDI P 17 16 8 14 7 17 6 9 33 127 UNHAS 43 30 50 32 48 26 53 0 169 451 UNI BRAW 7 6 3 7 - 8 2 - 9 42 UNPAD 12 20 21 19 29 20 18 11 57 207 UNS 6 7 12 6 20 4 - - 29 84 UNSRAT 9 8 17 11 - - - 6 8 59 UNSRI 21 17 28 40 6 1 - - 21 134 UNUD 13 10 5 18 9 - - - 21 76 TOTAL 281 288 227 241 211 161 160 51 779 2399 PESERTA PPDS/PPDGS s.d Januari 2010 PESERTA PPDS/PPDGS s.d Januari 2010 Standarisasisaranadanprasaranarumahsakit. Pengembanganperalatankesehatandi rumah sakitmelalui bantuanluarnegeri 4. Perlunyapeningkatandanpengembanganfasilitas peralatankedokterandi RS untukmengikuti perkembanganteknologi kedokterandankebutuhan masyarakatdalamrangkamenujuPusatPelayanan Unggulansekaligussebagai pusatkesehatanrujukan regional dannasional. Pelayanan PelayananKesehatan KesehatanRujukan Rujukan Optimalisasi kapasitas dan kemampuan, serta sumber daya sesuai dengan jenjang kemampuan pelayanan. REGIONALISASI PELAYANAN RUJUKAN 27 1. PEMETAAN SARANA KESEHATAN 2. PEMETAAN TENAGA KESEHATAN 3. MENETAPKAN RS KAB/KOTA SEBAGAI PUSAT RUJUKAN REGIONAL UNTUK SARANA KESEHATAN DISEKITARNYA 4. MENETAPKAN DAERAH / WILAYAH BINAAN SEBAGAI PUSAT RUJUKAN REGIONAL 5. MENETAPKAN RS PROVINSI SEBAGAI PUSAT RUJUKAN REGIONAL UNTUK RS KAB/KOTA Tkt Tkt Rujukan Rujukan Tersier Tersier 4. Tingkat 4. Tingkat kedua fasilitas kedua fasilitas pelayanan pelayanan Kelas Kelas B/A B/A Rumah Sakit Rumah Sakit Provinsi / Swasta Provinsi / Swasta Tkt Tkt Rujukan Rujukan Sekunder Sekunder Kelas Kelas D/C D/C Rumah Sakit Rumah Sakit Kabupaten / Swasta Kabupaten / Swasta Tkt Tkt Rujukan Rujukan Primer Primer 3 3 tingkat tingkat pertama pertama Fasilitas Fasilitas Pelayanan Pelayanan Puskesmas Puskesmas DTP / Rawat Inap DTP / Rawat Inap Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Pembantu. Pembantu. Polindes/Wahana Polindes/Wahana 2. Tingkat 2. Tingkat masyarakat masyarakat Posyandu (kader) Posyandu (kader) 1. Tingkat 1. Tingkat rumah tangga rumah tangga Individu Individu / / Keluarga Keluarga 28 Skema Jenjang Skema Jenjang Sistem Rujukan dengan Fasilitas Pelayanan Sistem Rujukan dengan Fasilitas Pelayanan + PENANGGULANGAN MULTI DISIPLIN SUMBER DAYA MANUSIA MULTI PROFESI YANG MEMBERI PERTOLONGAN MULTI SEKTOR AWAM UMUM PETUGAS DOKTER AWAM KHUSUS AMBULANS PERAWAT TUJUAN MENCEGAH MASYARAKAT KOMUNIKASI - KEMATIAN AMAN / - KECACADAN SEJAHTERA (SAFE COMMUNITY) PASIEN AMBULANS PUSKESMAS RS.KLAS C RS. KLAS A/B PRA RS INTRA RS INTRA RS ANTAR RS PENDANAAN TIME SAVING IS LIFE SAVING RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME TATALAKSANA LAYANAN RUJUKAN TRANSPORTASI + PEMBAGIAN WILAYAH KERJA RUMAH SAKIT VERTIKAL PEMBAGIAN WILAYAH KERJA RUMAH SAKIT VERTIKAL SEBAGAI PENGAMPU SEBAGAI PENGAMPU RUMAH SAKIT PROP RS VERTIKAL PENGAMPU ACEH SUMATERA UTARA KEP. RIAU RSUP ADAM MALIK MEDAN SUMATERA BARAT JAMBI RIAU RSUP M. DJAMIL PADANG SUMATERA SELATAN BENGKULU BANGKA BELITUNG LAMPUNG RSUP Dr. M. HOESIN PALEMBANG JAKARTA PUSAT KALIMANTAN BARAT RSUP Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA BARAT KALIMANTAN TENGAH RSAB HARAPAN KITA JAKARTA SELATAN BANTEN RSU FATMAWATI JAKARTA TIMUR JAKARTA UTARA RSUP PERSAHABATAN 30 JAWA BARAT RS HASAN SADIKIN JAWA TENGAH KALIMANTAN SELATAN RS KARIADI SEMARANG D.I YOGYAKARTA KALIMANTAN TIMUR RS SARDJITO YOGYAKARTA JAWA TIMUR RS SOETOMO BALI NTT NTB RSUP SANGLAH BALI SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGGARA SULAWESI BARAT MALUKU PAPUA IRIAN JAYA BARAT RS WAHIDIN SUDIROHUSODO UJUNG PANDANG SULAWESI UTARA MALUKU UTARA GORONTALO RS KANDAU 31 1. JUMLAH RS SEMAKIN MENINGKAT No. Kepemilikan RS Jumlah RS Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008-2009 Tahun 2010 1 Pemerintah Depkes 31 31 31 31 31 Prop/Kab/kota 421 433 446 477 521 Tni/polri 112 112 112 112 125 BUMN/Dept lain 78 78 78 78 78 2 Swasta 626 638 652 673 768 Jumlah 1.268 1.292 1.319 1.371 1.523 Sumber : Buku Daftar Rumah Sakit Di Indonesia Edisi 2009, Ditjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI * Jumlah RS tahun 2010 masih dalam proses kompilasi data PENCAPAI AN KI NERJA DALAM PENGEM BANGAN SARANA KESEHATAN DI LI NGKUNGAN DI TJEN BI NA PELAYANAN M EDI K 10/22/2010 32 2. PERSENTASE RS KAB/KOTA YANG MELAKSANAKAN PONEK SEMAKIN MENINGKAT 72.04 80.63 66 68 70 72 74 76 78 80 82 %2009 2010 Pembinaan RS PONEK : Telah dibentuk Tim Pokjanas PONEK Pembentukan Tim Regional Trainer PONEKtingkat propinsi Workshop PONEKuntuk RS Kab/kota di 33 Propinsi Monev (On The Job Training) Tim PONEKRS Sumber : Subdit RSU Non Pendidikan Dit. Bina Yanmed Spesialistik Tahun 2009-Oktober 2010 33 3. PENINGKATAN PERSENTASE RS YANG TERAKREDITASI Sumber : KARS & Subdit Akreditasi RS Dit. Bina Yanmed Spesialistik Periode 2009-Oktober 2010 40.8 41 41.2 41.4 41.6 41.8 42 42.2 42.4 2009 2010 41.33 42.24 34 4. PENINGKATAN PENETAPAN KELAS RS 0 50 100 150 200 250 300 Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D 6 75 231 66 6 75 234 75 8 79 246 68 8 83 260 81 11 119 244 99 11 123 253 123 PENINGKATAN KELAS RUMAHSAKIT UMUM DI INDONESIA TAHUN 2005 S/D 2010 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber : PI Yanmedik, SIRS Revisi 5 Tahun 2005-2010 35 5. PENINGKATAN JUMLAH RS YANG BEKERJA SAMA DALAM PROGRAM JAMKESMAS 801 856 945 1000 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 J u m l a h
R S 2007 2008 2009 2010 Sumber : PI Yanmedik & P2JKTahun 2007-2010 36 TERIMA KASIH