Anda di halaman 1dari 37

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN

DALAM UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN


KESEHATAN
Disampaikanoleh:
Dr. Supriyantoro, Sp. P, MARS
Direktur Jenderal BinaPelayananMedik
Pada acara:
Seminar Nasional X PERSI
Jakarta, 19-22 Oktober 2010
PTRC
Pusat Tanggap dan Respon Cepat
Kementerian Kesehatan
Memberikan layanan informasi secara
cepat dan cermat yang diperlukan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
Memberikan respons cepat terhadap
permasalahan yang dihadapi
masyarakat di bidang kesehatan.
TUJUAN PTRC
0
10
20
30
40
50
60
70
JAN PEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT TOTAL
JAMKESMAS
YAN LAMBAN-BERBELIT
SKTM
TERTAHAN/TERLANTAR
RUJUKAN NICU
TARIF MAHAL
JPK-GAKIN
OBAT
JAMKESDA KUOTA HABIS
KELIRU DIAGNOSIS
RUJUKAN KANKER
PERILAKU NAKES
DUGAAN MALPRAKTIK
UANG MUKA
ASKES
OPERASI GRATIS
ATURAN RS
KAMAR PENUH
SK SAKIT JIWA
ALKES TERBATAS
INTERNAL RS
OPERASI DIPERCEPAT
10. Jumlah Pengaduan Pelayanan RS Periode Januari s/d
September 2010
Sumber : Bagian Hukormas SetfitjenTahun 2010
4
JAN PEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT
YAN LAMBAN BERBELIT 3 2 1 10 6 1
SKTM 2 2 5 1 1 8
TERTAHAN/TERLANTAR 1 3 4 2
RUJUKAN ICUNICU 5 5
TARIFMAHAL 5 1 1 1
YAN JPK-GAKIN 1 4 1
OBAT 2 4
JAMKESDA KUOTA HABIS 5
KELIRU DIAGNOSIS 2 2
RUJUKAN KANKER 2 2
PERILAKU NAKES 1 0 1 1
DUGAAN MALPRAKTIK 1 1 1
UANG MUKA 1 1
ASKES 1 1
OPERASI GRATIS 1 1
KAMARPENUH 1
ALKESTERBATAS 1
SKSAKIT JIWA 1
INTERNALRS 1
MINTA CEPATOPERASI 1
ATURAN RS 2
TOTAL 0 8 9 2 9 7 29 27 23
0
8
9
2
9
7
29
27
23
0
5
10
15
20
25
30
35
JUMLAH PENGADUAN
PELAYANAN RS
JAN-SEPT 2010
23
19
10
10
8
6
6
5
4
4
3
3
2
2
2 1 1
1 1
2
YAN LAMBAN BERBELIT
SKTM
TERTAHAN/TERLANTAR
RUJUKAN ICUNICU
TARIF MAHAL
YAN JPK-GAKIN
OBAT
JAMKESDA KUOTA HABIS
KELIRU DIAGNOSIS
RUJUKAN KANKER
PERILAKU NAKES
DUGAAN MALPRAKTIK
UANG MUKA
ASKES
OPERASI GRATIS
KAMAR PENUH
ALKES TERBATAS
SK SAKIT JIWA
INTERNAL RS
MINTA CEPAT OPERASI
ATURAN RS
JUMLAH PENGADUAN PELAYANAN RS KE
PTRC
JANUARI 30 SEPTEMBER 2010
VI SI
MASYARAKAT SEHAT
YANG MANDIRI
DAN BERKEADILAN Menciptakan tata kelola
kepemerintahan yang baik
Melindungi kesehatan masyarakat
dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata,
bermutu, dan berkeadilan
Menjamin ketersediaan dan
pemerataan sumberdaya kesehatan
Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan
masyarakat madani
TUJUAN
Terselenggaranya pembangunan
kesehatan secara berhasil-guna
dan berdaya-guna dalam rangka
mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya
RENSTRA KEMENKES
2 0 1 0 -2 0 1 4
7
VISI
MASYARAKAT
SEHAT YANG
MANDIRI DAN
BERKEADILAN
8 FOKUS PRIORITAS NASIONAL
BIDANG KESEHATAN
1. PeningkatanKIA & KB
2. PerbaikanGizi Masyarakat
3. Pengendalianpenyakit menular & tidakmenular
dankesling
4. PemenuhanSDM kesehatan
5. PeningkatanKetersediaan, keterjangkauan,
safety, mutu, penggunaanobat/makanan
6. JaminanKesehatan
7. Pemberdayaanmasyarakat, penanggulangan
bencanadankrisis
8. Peningkatanpelayanankesehatanprimer,
sekunderdantersier
7 PRIORITAS REFORMASI KESEHATAN
1. JaminanKesehatan
2. PelayananKesehatandi Daerah Tertinggal,
PerbatasandanKepulauan(DTPK)
3. KetersediaanObat danSanitifikasi Jamu
4. Reformasi Birokrasi
5. BantuanOperasional Kesehatan(BOK)
6. PenangananDaerah BermasalahKesehatan(PDBK)
7. PelayananKesehatanKelasDunia(World Class
HealthCare)
RPJMN
2010-2014
MDGs 2015
Relevansi Fokus Prioritas
dan Reformasi Kesehatan
Terhadap pencapaian visi
Kemenkes
Sumber : RenstraTahun 2010-2014
8
Arah pembangunan yang disepakati secara global dalam MDGs meliputi:
Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
Mencapai pendidikan dasar untuk semua orang
Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
Menurunkan angka kematian anak
Meningkatkan kesehatan ibu
Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya
Memastikan kelestarian lingkungan hidup
Membangun kemitraan global untuk pembangunan
II. MDGS
Poverty & Hunger
EDUCATION
GENDER
CHLD HEALTH
Maternal Health
Comm. Diseases
ENVIRONMENT
PARTNERSHIP
8 Tujuan
--
Meningkatnya
UHH menjadi
72,0 thn
34 per
1000 KH
Menurunnya AKB
menjadi 24 per
1000 KH
23 per
1000 KH
228 per
100.000
KH
Menurunnya AKI
menjadi 118 per
100.000 kh
102 per
100.000 KH
18,4%
pada anak
balita
Menurunnya
prevalensi gizi-
kurang pada
anak balita
menjadi 15%.
18,8%
RPJMN 2010 2014
PEPRES No: 5/2010
CAPAIAN
2007
MDG2015 MDGs 2015
11
Lintas
Sektor
DPR/D
LSM
Donor
Organisasi
Profesi
Sarkes
Logistik
KIA/KB
PPJK
Jamlesmas
SDM
Bidan, Dokter
SpOG, SpA
Litbang
Studi
Data
Promkes
KIP/K
MPR
Kesmkom
PONED
Yanmed
PONEK
P- P Mix
UTD
Yanfar
Fe, Vit A
Obat KIA/KB
P2M
Imunisasi,
IMS/HIV
Tb, Mal
PL
Air Bersih
Rmh Sht
Penurunan
AKI dan
AKB
Gizi
PMT
ASI
Swasta
Pemda
Akselerasi Pencapaian MDG 1, 4, 5, 6 dan 7
Bermitra dengan Semua Komponen
KINERJA KINERJA
PROGRAM BINA UPAYA KESEHATAN PADA PROGRAM BINA UPAYA KESEHATAN PADA RKP 20 RKP 201111
1. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar
2. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
3. Pembinaan Upaya Keperawatan dan
Keteknisian Medik
4. Pembinaan Kesehatan J iwa
5. Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi
Masyarakat Miskin (J amkesmas)
6. Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi
Masyarakat Miskin (J amkesmas)
7. Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
pada Program Pembinaan Upaya
Kesehatan
8. Peningkatan dan Pengawasan Rumah
Sakit Indonesia
9. Pengelolaan Sarana Prasarana dan
Peralatan Kesehatan
KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
1. J umlah Puskesmas prioritas nasional DTPK yang menjadi
puskesmas perawatan di perbatasan dan pulau-pulau kecil
terluar berpenduduk 81 PKM
2. Persentase puskesmas rawat inap yang mampu PONED
72 PKM
3. J umlah kota di Indonesia yang memiliki RS standar kelas
dunia (world class) 2
4. Persentase RS pemerintah kab/kota yang melaksanakan
PONEK 85 %
5. Persentase RS Pemerintah menyelenggarakan pelayanan
rujukan bagi ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS) 70 %
6. J umlah RS Bergerak yang dibangun untuk memberikan
pelayanan kesehatan rujukan di DTPK 14 RS
7. J umlah puskesmas yang menerapkan pelayanan
keperawatan dan kebidanan sesuai standar dan Pedoman
354 PKM
8. Persentase RSJ yang memberikan layanan subspesialis
utama termasuk Napza sesuai pedoman 30 %
9. Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin
peserta program J amkesmas 80 %
10. J umlah puskesmas yang memberikan pelayanan
kesehatan dasar bagi penduduk miskin8608 PKM
11. J umlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) vertikal yang
ditingkatkan sarana dan prasarananya 44 UPT
12. Persentase rumah sakit yang dilakukan pengawasan 25 %
13. J umlah fasilitas pelayanan kesehatan (RS dan Puskesmas)
yang memenuhi sarana dan prasarana kesehatan sesuai
standar dan aman 463
Berdasarkan Dokumen Kesepakatan Trilateral
Meeting Tanggal 20 September 2010
12
Ketersediaan(Available)
Kelayakan(appropriate)
Kesinambungan(continue)
Penerimaan(acceptable)
Ketercapaian(achievable)
Keterjangkauan(affordable)
Efisien(efficiency)
Efektif (effectivity)
PELAYANAN KESEHATAN RS YANG
INGIN DICAPAI ADALAH:
Kebijak an Per umahsak itan dalam Rangk a
Peningk atan Mutu Pelayanan
1. Peningkatanakses, keterjangkauandan
kualitaspelayanankesehatanyang amandi RS
2. PeningkatankemandirianRS khususnyaRS
pemerintahmelalui pengelolaankeuangan
BLU.
3. KebijakanRS Pendidikan& RS Khusus
diarahkandapatmenjadi pusatunggulandan
penapisanteknologi.
4. PencapaiansasaranMDGs melalui
peningkatan danpemantapan
penyelenggaraanPONED,PONEK, RSSIB
Lanjutan.
4. Pemberianjaminanpelayanankesehatanbagi
seluruhpenduduk(Universal coverage)
5. Kebijakan Akreditasi fasilitas pelayanan
kesehatan yang berbasis standar global/
international
6. Penerapan sistim rujukan secara dalam
rangka menurunkan AKI, AKB serta kesiapan
RSsbgtempat rujukanpenyakit tdk menular
danpenyakit HIV/AIDS, AvianInfluenza, DBD,
dll.
7. Kebijakan dlm penanaman modal asing
diarahkanutkmeningkatnyamutupelayanan
&SDMdi RS.
MutuPelayananKesehatandi Indonesia masih
dianggapdi bawahstandarkualitaspelayanan
kesehatanglobal.
Bebanpemenuhankebutuhanmasyarakat
terhadapPelayananKesehatanyang mutunya
setaradengannegara-negaradi dunia, jugauntuk
mengurangitingginyajumlahPasienyang mencari
pengobatankeluarnegeri.
Green Hospital pendekatanpelayanan
kesehatandi RS denganmemperhatikan
pemeliharaanlingkungansekaligusmelindungi
pasien, dokter, perawatdanseluruhstafRS
LembagadaninstrumenAkreditasi International
1. Mutu Pelayanan Kesehatan yang belum dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat :
48%
15%
18%
16%
70%
2%
13%
40%
16%
4%
4%
2%
20%
15%
26%
7%
6%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Kualitas Dokter yang buruk
Kualitas fasilitas RS yang buruk
Pelayanan yang buruk di RS
Penyakit kritis yang membutuhkan
pengobatan di luar negeri
Mencari opini lain
Biaya kesehatan tinggi
18
Alasan untuk pergi berobat ke luar negeri (Grace, 2009)
Rank 1 Rank 2 Rank 3
Bentuk layanan medical tourism
Plastic surgery
Healing program
Phisical rehabilitation
Herbal therapy
High technology for diagnosis and therapy
Expert consultation (second opinion)
Traditional treatment
2. Jangkauan/Akses Pelayanan
Kesehatan belum menjangkau seluruh
penjuru tempat di Indonesia.
RumahSakitBergerak/ Lapangan
Flying Health Care
DokterPlus (Dokterumumdengan
kompetensi tambahan)
Revitalisasi Puskesmas
RumahSakit Bergerak/ Lapangan
21
No. Kabupaten Propinsi
1. Blankenjeren D.I. Aceh
2. Bener Mauriah D.I. Aceh
3. Sitaro SumateraUtara
4. Natuna Kep. Riau
5. Lingga Kep. Riau
6. Bengkulu Utara Bengkulu
7. Malinau Kalimantan Timur
8. Alor Nusa Tenggara Timur
9. Talaud Sulawesi Utara
10. Mamasa Sulawesi Barat
11. Halmahera Utara Maluku Utara
12. Maluku Tenggara barat Maluku
13. BovenDigoel Papua
14. Raja Ampat IrianJaya Barat
Flying Health Care
Meningkatkanjangkauanpelayanankesehatandi
daerahterpencil, perbatasandankepulauan(remote
area)
Penggunaanpesawat terbangdengankemampuan
dalammembawapasiendantenagadokter serta
logistikkesehatan
Pesawat yang digunakantidakmemerlukanlandasan
panjang, sertadapat mendarat danterbangdi darat
danperairan
Melaksanakanfungsi evakuasi, transportasi dan
pelayananmedik
22
PDSBK
(Program Pendidikan Dokter Spesialis
Berbasis Kompetensi)
Penugasan Dokter Spesialis Jenjang 1
ke daerah DTPK
3. Jumlah SDM Kesehatan terutama dokter
spesialis masih belum mencukupi kebutuhan
rakyat Indonesia, distribusi tidak merata,
serta tantangan SDM Kesehatan Indonesia
menghadapi SDM Asing.
(Program PendidikanDokter SpesialisBerbasisKompetensi)
Upaya untuk menjamin ketersediaan dokter spesialis dalam
jangka panjang, dengan cara Pemerintah Daerah Provinsi,
Kabupaten/Kota mengirim dokter (utamanya dokter putra
daerah atau dokter) untuk mengikuti tugas belajar Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dengan beasiswa dari
Pemerintah.
Setelah lulus sebagai dokter spesialis bersedia bekerja di
daerahdalamkurunwaktuyanglama.
Target tahun 2014 Program PDSBK meluluskan 6000orang
Saat ini yang mengikuti program sudah mencapai 2339 orang
FK/FKG 4 DASAR 4 PENUNJANG
Lai n
nya

PENGAMPU
Sp.
PD
Sp.A
Sp.
B
Sp.
Og
Sp.
An
Sp.
PK
Sp.
R
Sp.
RM
USU 37 56 13 17 18 18 - - 83 242
UGM 56 49 33 28 25 25 30 - 99 345
UI 14 17 10 8 18 6 17 8 72 170
UNAI R 15 25 7 21 31 18 34 17 109 277
UNAND 31 27 20 20 - 18 - - 69 185
UNDI P 17 16 8 14 7 17 6 9 33 127
UNHAS 43 30 50 32 48 26 53 0 169 451
UNI BRAW 7 6 3 7 - 8 2 - 9 42
UNPAD 12 20 21 19 29 20 18 11 57 207
UNS 6 7 12 6 20 4 - - 29 84
UNSRAT 9 8 17 11 - - - 6 8 59
UNSRI 21 17 28 40 6 1 - - 21 134
UNUD 13 10 5 18 9 - - - 21 76
TOTAL 281 288 227 241 211 161 160 51 779 2399
PESERTA PPDS/PPDGS s.d Januari 2010 PESERTA PPDS/PPDGS s.d Januari 2010
Standarisasisaranadanprasaranarumahsakit.
Pengembanganperalatankesehatandi rumah
sakitmelalui bantuanluarnegeri
4. Perlunyapeningkatandanpengembanganfasilitas
peralatankedokterandi RS untukmengikuti
perkembanganteknologi kedokterandankebutuhan
masyarakatdalamrangkamenujuPusatPelayanan
Unggulansekaligussebagai pusatkesehatanrujukan
regional dannasional.
Pelayanan PelayananKesehatan KesehatanRujukan Rujukan
Optimalisasi kapasitas dan kemampuan, serta sumber daya sesuai dengan
jenjang kemampuan pelayanan.
REGIONALISASI PELAYANAN RUJUKAN
27
1. PEMETAAN SARANA KESEHATAN
2. PEMETAAN TENAGA KESEHATAN
3. MENETAPKAN RS KAB/KOTA SEBAGAI PUSAT RUJUKAN REGIONAL
UNTUK SARANA KESEHATAN DISEKITARNYA
4. MENETAPKAN DAERAH / WILAYAH BINAAN SEBAGAI PUSAT RUJUKAN
REGIONAL
5. MENETAPKAN RS PROVINSI SEBAGAI PUSAT RUJUKAN REGIONAL
UNTUK RS KAB/KOTA
Tkt Tkt
Rujukan Rujukan
Tersier Tersier
4. Tingkat 4. Tingkat
kedua fasilitas kedua fasilitas
pelayanan pelayanan
Kelas Kelas
B/A B/A
Rumah Sakit Rumah Sakit
Provinsi / Swasta Provinsi / Swasta
Tkt Tkt
Rujukan Rujukan
Sekunder Sekunder
Kelas Kelas
D/C D/C
Rumah Sakit Rumah Sakit
Kabupaten / Swasta Kabupaten / Swasta
Tkt Tkt
Rujukan Rujukan
Primer Primer
3 3 tingkat tingkat
pertama pertama
Fasilitas Fasilitas
Pelayanan Pelayanan
Puskesmas Puskesmas
DTP / Rawat Inap DTP / Rawat Inap
Puskesmas Puskesmas
Puskesmas Puskesmas
Pembantu. Pembantu.
Polindes/Wahana Polindes/Wahana
2. Tingkat 2. Tingkat
masyarakat masyarakat
Posyandu (kader) Posyandu (kader)
1. Tingkat 1. Tingkat
rumah tangga rumah tangga
Individu Individu / / Keluarga Keluarga
28
Skema Jenjang Skema Jenjang
Sistem Rujukan dengan Fasilitas Pelayanan Sistem Rujukan dengan Fasilitas Pelayanan
+
PENANGGULANGAN
MULTI DISIPLIN
SUMBER DAYA MANUSIA MULTI PROFESI
YANG MEMBERI PERTOLONGAN MULTI SEKTOR
AWAM UMUM PETUGAS DOKTER
AWAM KHUSUS AMBULANS PERAWAT
TUJUAN
MENCEGAH
MASYARAKAT KOMUNIKASI - KEMATIAN
AMAN / - KECACADAN
SEJAHTERA
(SAFE COMMUNITY)
PASIEN AMBULANS PUSKESMAS RS.KLAS C RS. KLAS A/B
PRA RS INTRA RS INTRA RS
ANTAR RS
PENDANAAN
TIME SAVING IS LIFE SAVING
RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN
MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME
TATALAKSANA LAYANAN RUJUKAN
TRANSPORTASI
+
PEMBAGIAN WILAYAH KERJA RUMAH SAKIT VERTIKAL PEMBAGIAN WILAYAH KERJA RUMAH SAKIT VERTIKAL
SEBAGAI PENGAMPU SEBAGAI PENGAMPU
RUMAH SAKIT PROP RS VERTIKAL PENGAMPU
ACEH
SUMATERA UTARA
KEP. RIAU
RSUP ADAM MALIK MEDAN
SUMATERA BARAT
JAMBI
RIAU
RSUP M. DJAMIL
PADANG
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
BANGKA BELITUNG
LAMPUNG
RSUP Dr. M. HOESIN
PALEMBANG
JAKARTA PUSAT
KALIMANTAN BARAT
RSUP Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
JAKARTA BARAT
KALIMANTAN TENGAH
RSAB HARAPAN KITA
JAKARTA SELATAN
BANTEN
RSU FATMAWATI
JAKARTA TIMUR
JAKARTA UTARA
RSUP PERSAHABATAN
30
JAWA BARAT RS HASAN SADIKIN
JAWA TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
RS KARIADI
SEMARANG
D.I YOGYAKARTA
KALIMANTAN TIMUR
RS SARDJITO
YOGYAKARTA
JAWA TIMUR RS SOETOMO
BALI
NTT
NTB
RSUP SANGLAH
BALI
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGAH
SULAWESI TENGGARA
SULAWESI BARAT
MALUKU
PAPUA
IRIAN JAYA BARAT
RS WAHIDIN SUDIROHUSODO
UJUNG PANDANG
SULAWESI UTARA
MALUKU UTARA
GORONTALO
RS KANDAU
31
1. JUMLAH RS SEMAKIN MENINGKAT
No. Kepemilikan RS
Jumlah RS
Tahun
2005
Tahun
2006
Tahun
2007
Tahun
2008-2009
Tahun
2010
1 Pemerintah
Depkes 31 31 31 31 31
Prop/Kab/kota 421 433 446 477 521
Tni/polri 112 112 112 112 125
BUMN/Dept lain 78 78 78 78 78
2 Swasta 626 638 652 673 768
Jumlah 1.268 1.292 1.319 1.371 1.523
Sumber : Buku Daftar Rumah Sakit Di Indonesia Edisi 2009, Ditjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI
* Jumlah RS tahun 2010 masih dalam proses kompilasi data
PENCAPAI AN KI NERJA
DALAM PENGEM BANGAN SARANA KESEHATAN
DI LI NGKUNGAN DI TJEN BI NA PELAYANAN M EDI K
10/22/2010 32
2. PERSENTASE RS KAB/KOTA YANG MELAKSANAKAN
PONEK SEMAKIN MENINGKAT
72.04
80.63
66
68
70
72
74
76
78
80
82
%2009
2010
Pembinaan RS PONEK :
Telah dibentuk Tim Pokjanas PONEK
Pembentukan Tim Regional Trainer PONEKtingkat propinsi
Workshop PONEKuntuk RS Kab/kota di 33 Propinsi
Monev (On The Job Training) Tim PONEKRS
Sumber : Subdit RSU Non Pendidikan Dit. Bina Yanmed Spesialistik Tahun 2009-Oktober 2010
33
3. PENINGKATAN PERSENTASE RS YANG
TERAKREDITASI
Sumber : KARS & Subdit Akreditasi RS Dit. Bina Yanmed Spesialistik Periode 2009-Oktober 2010
40.8
41
41.2
41.4
41.6
41.8
42
42.2
42.4
2009
2010
41.33
42.24
34
4. PENINGKATAN PENETAPAN KELAS RS
0
50
100
150
200
250
300
Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D
6
75
231
66
6
75
234
75
8
79
246
68
8
83
260
81
11
119
244
99
11
123
253
123
PENINGKATAN KELAS RUMAHSAKIT UMUM
DI INDONESIA TAHUN 2005 S/D 2010
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Sumber : PI Yanmedik, SIRS Revisi 5 Tahun 2005-2010
35
5. PENINGKATAN JUMLAH RS YANG BEKERJA SAMA
DALAM PROGRAM JAMKESMAS
801
856
945
1000
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
J
u
m
l
a
h

R
S
2007
2008
2009
2010
Sumber : PI Yanmedik & P2JKTahun 2007-2010
36
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai