Mol Na
2
CO
3
Mol NaNO
2
Mol NaCl
Mol NaOH 20%
Mol CH
3
COOH
Reaksi Diazotisasi
O
3
S NH
3
+ NaNO
2
+ HCl Na
+
O
3
S NNCl + H
2
O
Asam Sulfanilat + Natrium Nitrit + Asam Klorida Garam diazonium ion + Air
A : 0,06 mol 0,025 mol 0,17 mol - -
Rx: 0,025 mol 0.025 mol 0,025 mol 0,025 mol 0,025 mol
S : 0,035 mol - 0,145 mol 0,025 mol 0,025 mol
Reaksi Penyambungan/subtitusi-SRE
CH
3
Na
+
O
3
S NNCl + N As. Metil Jingga
CH
3
(Heliatin)
Garam ion diazonium + N,N dimetil amina Asam Metil Jingga (Heliatin)
A : 0,025 mol 0,05 mol -
Rx : 0,025 mol 0,025 mol 0,025 mol
S : - - 0,025 mol
CH
3
As. Metil Jingga + NaOH Na
+
O
3
S NN N + NaCl + H
2
O
CH
3
As. Metil Jingga + Natrium Hidroksida Metil Jingga + Natrium klorida + air
A : 0,025 mol 0,98 mol -
Rx : 0,025 mol 0,025 mol 0,025 mol 0,025 mol 0,025 mol
S : - 0,955 mol 0,025 mol 0.025 mol 0,025 mol
Massa metil jingga hasil percobaan = 8,18 gram
VI. PEMBAHASAN
6.1. Nisa Mardiyah (131424018)
Praktikum kali ini dilakukan pembuatan metil jingga yang merupakan senyawa azo.
Dalam pembentukan senyawa azo terjadi dua reaksi, yaitu reaksi diazotisasi dan reaksi
penyambungan (subtitusi).
Reaksi Diazotisasi adalah reaksi pembentukkan garam diazonium ion. Untuk
mencapai reaksi tersebut, pada praktikum hal yang pertama dilakukan adalah penambahan
natrium karbonat anhidrat ke dalam asam sulfanilat yang bertujuan untuk deprotonasi gugus
amino, di mana proton yang didapat atau dihasilkan berasal dari disosiasi natrium karbonat
tersebut, sehingga akan menghasilkan Natrium Sulfanilat. Setelah itu, dilakukan penambahan
asam klorida sehingga reaksi ada pada kondisi asam dan penambahan natrium nitrit yang
akan membentuk asam nitrit di dalam larutan tersebut. Dehidrasi dari asam nitrit ini akan
membentuk ion nitrosonium yang bersama asam sulfanilat akan membentuk ion atau garam
diazonium. Pada praktikum, keadaan ini ditandai dengan adanya kristal putih pada dasar
larutan yang berwarna kuning kejinggaan sebagai garam diazonium. Garam diazonium ini
terbentuk karena proses reaksi aniline dengan asam nitrit.. Reaksi diazotisasi dapat ditulis
sebagai berikut :
O
3
S NH
3
+ NaNO
2
+ HCl Na
+
O
3
S NNCl + H
2
O
Asam Sulfanilat + Natrium Nitrit + Asam Klorida Garam diazonium ion + Air
Proses ini tidak stabil dalam suhu kamar, karena garam diazonium yang terbentuk
mudah terdegradasi membentuk senyawa fenol dan gas nitrogen. Sehingga reaksi dilakukan
pada suhu antara 15-20
o
C.
Reaksi yang kedua adalah reaksi penyambungan/subtitusi-SRE. Di mana reaksi ini
dilakukan untuk membentuk senyawa azo dengan mereaksikan garam diazonium ion dengan
senyawa aromatik amina dan turunan phenol. Pada praktikum, larutan garam diazonium
ditambahkan N,N-dimetil anilin dan asama asetat glacial. Garam diazonium ion berperan
sebagai nukleofil (ion yang kekurangan/miskin elektron) dengan senyawa yang kaya akan
elektron seperti senyawa aromatik amina bebas atau senyawa turunan fenol dalam hal ini
N,N-dimetil aniline yang dilarutkan dalam asam asetat. Pada saat dicampurkan, larutan
berubah warna menjadi merah yang sangat tua. Setelah itu, ditambahkan NaOH 20% untuk
penetralan dan warna larutan berubah menjadi jingga. Hal ini dikarenakan asam metil jingga
berubah menjadi garamnya. Setelah itu, ditambahkan 10 gram garam NaCl untuk membantu
pemisahan padatan dari campuran. Kemudian larutan tersebut disaring, sehingga dihasilkan
residu dari penyaringan larutan tersebut yang merupakan metil jingga. Reaksi
penyambungan/subtitusi-SRE dapat ditulis sebagai berikut:
CH
3
Na
+
O
3
S NNCl + N As. Metil Jingga
CH
3
(Heliatin)
Garam ion diazonium + N,N dimetil amina Asam Metil Jingga (Heliatin)
CH
3
As. Metil Jingga + NaOH Na
+
O
3
S NN N + NaCl + H
2
O
CH
3
As. Metil Jingga + Natrium Hidroksida Metil Jingga + Natrium klorida + air
Dari semua proses dan reaksi yang berlangsung, didapatkan hasil produk metil jingga
dengan berat 8,18 gram, sedangkan berat berdasarkan teoritis adalah 8,175 gram sehingga
yield yang didapat sebesar 100,061% . Nilai yield ini tidak sesuai dengan semestinya hal ini
disebabkan karena banyaknya pengotor yang terlarut dalam larutan selama proses
berlangsung.
6.2. Nova Puspita (131424019)
6.3. Puteri Aulia Rahmah (131424020)
VII. KESIMPULAN
VI. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Cara Membuat Larutan Metil Jingga. http://www.rofayuliaazhar.com/2014/07/cara-
membuat-larutan-metil-jingga.html. [Diakses 03 Oktober 2014]
Anonim. Laporan Metil Jingga. https://id.scribd.com/doc/229722715/Lap-MetJing. [Diakses
03 Oktober 2014]
Vogel, 1978. Text Book of Practical Organic Chemistry, fourth edition. New York : John
Wiley and Socs Inc.
Fessenden, R.J., dan Fessenden J.S. 1995. Kimia Organic. Jilid 2. Jakarta :Erlangga.