Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA

Analisis Kadar Natrium dan Kalium dalam Pocari Sweat


Menggunakan Flame Emission Spectrometric

Disusun Oleh:
Tazyinul Qoriah Alfauziah
NPM: 260110120027

LABORATORIUM ANALISIS FISIKOKIMIA


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014

Analisis Kadar Natrium dan Kalium dalam Pocari Sweat Menggunakan Flame
Emission Spectrometric
Tazyinul Q. Alfauziah
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang Km.21 Jatinangor Kode Pos 45363
Telp. (022)7996200, Fax.(022) 7796200 e-mail : tazyinul95@gmail.com
PENDAHULUAN
Pemenuhan kebutuhan natrium dan

yang

dipancarkan

yang

mengisloasi
untuk

melalui

monokromator

panjang

analisis

yang

gelombang

kalium salah satunya dapat dilakukan dengan

tertentu

diinginkan.

mengonsumsi minuman isotonik. Minuman

Fotodetektor akan mengukur kekuatan radiasi

isotonik adalah minuman yang dirancang

yang dipilih, kemudian akan diperkuat dan

sedemikian rupa sehingga memiliki tekanan

dikirim ke readout meter (Harvey, 2000).

osmotik yang sama dengan tekanan darah


manusia. Dengan demikian, ketika minuman
diteguk dapat sekejap terserap oleh tubuh
(Yulianto, 2003).
Minuman

isotonik

dapat

ditemui

dengan mudah di pasaran. Banyak kelebihan


dari

berbagai

ditawarkan

minuman

oleh

para

isotonik

yang

produsen

pada

Gambar 1. Skema Flame Emission Spectrometry

konsumen. Namun, konsumen harus berhatihati

dalam

memilih

minuman

ini.

Jika

METODE PENELITIAN

minuman ini mengandung kadar natrium atau

Alat.

kalium yang berlebihan dapat menimbulkan

percobaan kali ini adalah: labu ukur 20 mL,100

efek samping yang tidak diinginkan. Analisis

mL, dan 1000 mL; pipet ukur 1 mL dan 10 mL;

natrium dan kalium dapat dilakukan dengan

gelas

spektroskopi emisi nyala (Skoog, 1999).

photometer Corning 400.

Dalam

spektroskopi

kimia

500

yang

mL;

digunakan

vial

kaca;

dalam

flame

nyala

Bahan. Bahan-bahan yang digunakan adalah

(FES), larutan sampel diubah menjadi aerosol

natrium klorida pro analysis (Merck), kalium

halus (nebulized) dan dilewatkan ke dalam

klorida pro analysis (Merck), air suling, dan

api, di mana akan terjadi proses desolvasi,

Pocari Sweat 350 mL (Otsuka) dengan kode

vaporisasi, dan atomisasi dalam waktu yang

produksi 16 Aug 15 S1

cepat. Selanjutnya atom dan molekul naik ke

Registrasi BPOM RI MD 266810003752.

keadaan tereksitasi melalui tabrakan termal

Prosedur

dengan konstituen yang telah menjadi gas.

Percobaan ini dilakukan dengan tahapan kerja

Setelah kembali ke keadaan dasar, molekul

sebagai berikut.

memancarkan

1. Pembuatan Larutan Standar

radiasi

emisi

Alat-alat

eksitasi

yang

berkarakter dari komponen sampel. Radiasi

11:20 dan No

Sebanyak 1 g NaCl dan 1 g KCl dikeringkan

kurva kalibrasi Natrium

di dalam oven selama 1 jam. Ditimbang


2

y = 0,034x - 0,128; r = 0,88

0,254 g NaCl dan 0,19 g KCl, lalu dilarutkan


dalam 1 L air suling. Larutan disimpan
dalam botol cokelat.
2. Pembuatan Kurva Kalibrasi

kurva kalibrasi Kalium


2

y = 0,211x - 0,229; r = 0,9236.

Larutan baku dibuat dengan konsentrasi 1;


2; 4; 6; 8; 16; dan 32 ppm sebanyak 20 mL

Nilai x berasal dari konsentrasi, sedangkan y

dalam vial kaca, lalu diukur intensitasnya

adalah log emisi. Kalium hanya diukur sampai

dengan menggunakan FES sebanyak tiga

konsentrasi larutan standar 8 ppm karena pada

kali pengukuran.

larutan standar dengan konsentrasi 16 ppm dan


32 ppm akan menghasilkan intensitas emisi

3. Preparasi Sampel
Sampel (Pocari Sweat) diencerkan dengan

lebih dari 100% sehingga tidak akan terukur

faktor pengenceran 100x (1 mL sampel

oleh readout-nya.

dalam 100 mL air suling), kemudian di


masukkan ke dalam vial kaca. Sampel
diukur menggunakan FES sebanyak tiga kali
pengukuran. Lalu diukur konsentrasi Na dan
K dalam sampel menggunakan regresi linier.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengukuran Larutan Standar
Tabel 1. Hasil pengukuran intensitas emisi Natrium larutan
Gambar 2. Kurva Kalibrasi Natrium

standar
Kons (ppm)

Emisi Na

Log (Emisi Na)

32

92,000

1,097

16

30,000

0,155

13,333

0,062

7,167

0,032

3,333

0,015

2,000

0,009

Tabel 2. Hasil pengukuran intensitas emisi Kalium larutan


standar
Kons (ppm)

Emisi K

Gambar 3. Kurva Kalibrasi Kalium


Log (Emisi K)

97,333

1,574

55,333

0,350

36,000

0,194

26,333

0,133

Dari pengukuran intensitas larutan baku


menggunakan spektrofotometer emisi nyala,
dapat dilihat bahwa nilai intensitas semakin
tinggi dengan semakin tingginya konsentrasi
larutan baku.

Dari

hasil

pengukuran

didapatkan persamaan linier

tersebut,

Hasil Pengukuran Larutan Sampel


Pengukuran sampel telah dilakukan,
dan didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Pengukuran Sampel


Sampel Intensitas Log (Emisi Na)
Emisi Na15
0,0706
Pocari
13
0,0605

Sweat
11
0,0506

Sedangkan

Kadar Na

untuk

Kalium,

Mean

konsentrasinya tidak terukur karena jarum pada

5,6

readout menunjukkan intensitas lebih dari

5,9
5,6
5,3

100%. Diperkirakan bahwa kadar Kalium lebih


dari 8 ppm. Dan bila merujuk pada tabel 4,

Dari tabel di atas, terlihat bahwa pada


Pocari Sweat 350 mL kadar Natrium rata-rata
setelah tiga kali pengukuran, diperkirakan
sebesar 5,6 ppm. Kadar ini kemudian dikalikan
dengan

faktor

pengenceran,

yaitu

100x,

sehingga didapatkan konsentrasi Na dalam


Pocari Sweat adalah sebesar 0,56 mg/mL.

kadar Kalium adalah sebesar 20 mg/100 mL


(setara dengan 0,2 mg/mL atau 200 ppm) maka
konsentrasi Kalium dalam Pocari Sweat tidak
berada pada rentang pengukuran sehingga
konsentrasinya tidak dapat ditentukan. Hal ini
dapat

terjadi,

karena

ion

kalium

mudah

terionisasi sehingga bila dengan pemakaian


sampel yang sama dan konsentrasi kalium

yang rendah, intensitas emisi ion kalium tidak


akan terbaca oleh spectrometer emisi nyala.

Bila dibandingkan dengan komposisi


dari Pocari Sweat, seperti ditunjukkan pada

KESIMPULAN DAN SARAN

tabel 4, kandungan Natrium adalah sebesar 49

Kadar Natrium pada Pocari Sweat

mg/100 mL atau setara dengan 0,49 mg/mL.

dapat ditentukan dengan menggunakan Flame

Hal ini berarti kadar Natrium pengukuran (0,56

Emission Spectroscopy yaitu sebesar 0,56

mg/mL) lebih besar dibandingkan dengan kadar

mg/mL, lebih besar dari kadar natrium teoritis

Natrium teoritis (0,49 mg/mL). Perbedaan ini

(0,49 mg/mL), dan kadar Kalium dalam Pocari

dapat disebabkan karena adanya ion lain yang

Sweat tidak dapat ditentukan.

terdapat dalam Pocari Sweat, seperti ion


Magnesium dan Kalsium, sehingga terjadi
gangguan pembacan spektra. Selain itu, dapat

DAFTAR PUSTAKA

terbentuknya kompleks yang tidak terdisosiasi

Harvey,

dalam

nyala

api

menyebabkan

gangguan

pembacaan, contohnya kalsium fosfat.


http://www.pocarisweat.com.ph/about.aspx)

Calories

Electrolytes
Concentration mEq/L

26Kcal

Na+

21.0

Protein

K+

5.0

Fat

Ca2+

1.0

6.7g

Mg2+

0.6

Sugar

2000.

Modern

Analytical

Chemistry. Boston: McGraw Hill


Skoog, D.A., D. M. West, F. J. Holler, dan S. R.

Tabel 4. Nilai gizi dan komposisi Pocari Sweat (sumber:

Nutritional Facts
per 100 ml:

David.

Crouch. 1999. Analytical Chemistry: An


Introduction, 7th ed. New York: Sounders
College Publishing.
Yulianto,W.A.2003.
Olahraga

Formulasi
yang

Minuman

Menyehatkan.

http://www.kompas.com/kompascetak/0303115/llpeng/183236.html

Cl

16.0

[Diakses pada tanggal 15 November

2mg

Citrate3-

10.0

2014].

Potassium

20mg

Lactate+

1.0

Magnesium

0.6mg

Sodium

49mg

Calcium

Anda mungkin juga menyukai