PENDAHULUAN
Secara struktur, nama asetosal
adalah 2-(acetyloxy) benzoic acid
(Senzana et al., 2008). Asam
asetilsalisilat dosis rendah telah
banyak digunakan sebagai agen
antiplatelet
untuk
pencegahan
gangguan
kardiovaskular,
infark
miokard, dan stroke pada pasien
yang
berisiko
tinggi
terjangkit
penyakit vaskular. Di antara berbagai
antiplatelet
lainnya,
asam
asetilsalisilat merupakan senyawa
tertua, termurah, dan paling banyak
beredar sehingga menjadikannya
obat standar untuk membandingkan
obat
antiplatelet
(Antithrombolic
Trialists Collaboration, 2002).
metode
lain
yang
bisa
meminimalisasi pengaruh matriks ini
(Suriansyah et al., 2012).
Salah satu metode yang telah
lama dikena yaitu adisi standar.
Sejumlah
sampel
ditambahkan
larutan standar yang konsentrasinya
diketahui, lalu ditambahkan pelarut
yang sesuai (Suriansyah et al.,
2012).
Metode
ini
dapat
meminimalisasi eror akibat matriks
(perbedaan
kondisi
llingkunan)
antara
sampel
dan
standar
(Syahputra, 2004).
Pada penelitian ini, digunakan
metode
standar
adisi
untuk
menghitung kadar asetosal dalam
tablet
Aspilet
dengan
spektrofotometer UV-Vis.
METODE
Spektrofotometri UV
Pembuatan Larutan Baku Asetosal BPFI
ditimbang 10 mg, dilarutkan dalam labu ukur
100 mL lalu ditambahkan etanol hingga tanda
batas.
Preparasi Sampel 10 tablet Aspilet
ditimbang satu per satu, digerus . Hitung bobot
rata-rata tablet. Timbang setara dengan 1
tablet, kemudian dilarutkan dalam labu ukur
100 mL dan ditambahkan etanol hingga tanda
batas.
Pembuatan Kurva Baku Dipipet larutan
sampel 0,5 mL dan dimasukkan ke dalam
labu, kemudian ditambahkan larutan baku
dengan berbagai konsentrasi 0 mL; 0,4 mL;
0,8 mL ; 1,2 mL; dan 1,6 mL ditambahkan
HASIL
0,500
1,200
6,000
18,300
0,500
1,600
8,000
17,900
Konsentr
asi Baku
(ppm)
0,000
2,000
4,000
6,000
8,000
A1
A2
A3
0,88
4
1,01
7
1,05
1
1,16
9
1,28
7
0,88
3
1,01
7
1,05
1
1,16
9
1,28
7
0,88
4
1,01
7
1,05
1
1,16
8
1,28
8
0,88
4
1,01
7
1,05
2
1,16
9
1,28
7
Volu
me
samp
el
(mL)
0,500
0,500
0,400
2,000
19,100
0,500
0,800
4,000
18,700
N
o
Volum
e
Baku
(mL)
Konsent
rasi
baku
(ppm)
Volum
e
etanol
(mL)
0,000
0,000
19,500
Gambar 2. Kurva baku standar adisi asetosal (Volume Standar terhadap Absorbansi)
m = 0,2395 ; b = 0,8901
A = m.Vs +b
Cs b
m Vx
104 0,8901
0,2395 20
= 19,326
ppm
Cx = 19,326 x 40 = 773,06 ppm
% kadar =
773,06 ppm
800 ppm
x 100 % = 96,63
PEMBAHASAN
Digunakan metode standar adisi untuk
penetapan kadar asam asetilsalisilat atau
asetosal pada sediaan tablet Aspilets yang
selanjutnya
dianalisis
kuantifikasi
menggunakan spektrofotomter UV. Pada
metode standar adisi dilakukan penambahan
analit yakni larutan standar asetosal yang telah
diketahui konsentrasinya dengan variasi
volume atau konsentrasi dengan larutan
sampel yang dibuat tetap volumenya dan
ditambahkan dengan pelarutnya, dimana
kelebihan dari metode ini adalah untuk
memperkecil
eror
akibat
matriks
(perbedaan
kondisi
lingkungan)
antara sampel dan standar. Penetapan
kadar
asetosal
dilakukan
dengan
menggunakan alat spektrofotometer UV.
Spektrofotometer UV ini mempunyai prinsip
kerja absorpsi cahaya dalam emisi radiasi oleh
molekul,
sehingga
pengukuran
yang
dilakukan terhadap banyaknya sinar yang
diserap terhadap frekuensi atau panjang
gelombang yang digunakan sinar dan terbaca
pada alat sebagai suatu spektra absorpsi. Pada
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Metode standar adisi dapat
digunakan untuk mengukur kadar
suatu zat (asetosal) dalam matriks
Antithrombolic
Trialists
Collaboration.
2002.
Collaborative meta-analysis of
randomized trials of antiplatelet
therapy for prevention of death,
myocardial infarction, and stroke
in high patients. BMJ. 324: 71-86.
Gandhi math M, Ravit, Abraham,
Thomas R. 2003. Simultaneous
determination of aspirin and
isosorbid
5-mononitrate
in
formulation by reversed HPLC.
Journal pharm. Biomed Anal. 32:
145-148.
Harris D. 2003. Multicomponent
pharmaceutical
mixture
with
prefractionation and Absorption
spectroscopy, 6th Ed. Quantitative
analysis. pp.548-552,
Senzana S., Gordana Z., Aleksandra
N., Senzana B. and Salvinca M.
2008. Quantitative analysis of
acetylsalicylic acid in commercial
pharmaceutical formulations and
Human control serum using
Organik
Tinggi
Menggunakan
Spektrofotometer Serapan Atom.
JKK. 1 (1): 40-44.
Syahputra, R. 2004. Modul Pelatihan
Instrumentasi AAS. Laboratorium
Instrumental
Terpadu
UII.
Yogyakarta.