Anda di halaman 1dari 11

Pencernaan kimiawi

Protein, lemak dan polisakarida yang merupakan senyawa organik dasar yang ditemukan
pada makanan, akan mengalami pencernaan kimiawi untuk mengiris bentuk polimer senyawa
tersebut menjadi bentuk monomer, sebelum dapat digunakan sebagai sumber energi atau
bahan baku untuk sintesis molekul lain.[1]
Tahap pertama pemecahan molekul nutrisi merupakan reaksi enzimatik ekstraselular yang
dilakukan pada saluran pencernaan di luar sel, dan reaksi enzimatik intraselular yang terjadi
di dalam organel khusus, yang disebut lisosom. Protein akan dicerna menjadi asam amino,
polisakarida menjadi glukosa, lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Setelah itu, masingmasing monomer akan diserap ke dalam sitosol untuk memulai proses oksidasi.

Tahap kedua adalah 10 jenjang reaksi dalam proses glikolisis yang terjadi di dalam sitosol,
termasuk pada mikroorganisme anaerob yang tidak mendayagunakan O2 sebagai salah satu
energi penopang. Proses glikolisis terlebih dahulu mengkonversi setiap polimer glukosa
menjadi senyawa metabolit yang kemudian diiris menjadi bentuk monomer dengan 6 atom
karbon, lalu diiris lebih lanjut menjadi dua molekul yang lebih kecil berupa asam piruvat
dengan masing-masing 3 atom karbon.
Untuk setiap monomer glukosa yang teriris, dua molekul ATP akan mengalami hidrolisis
sebagai energi pemicu reaksi, namun empat molekul ATP akan terbentuk pada akhir reaksi.
Dua elektron akan terlepas dari gugus aldehid senyawa intermediat glukosa dengan 3 atom,
gliseraldehid 3-fosfat, oleh oksidasi senyawa NAD+ yang menghasilkan dua molekul NADH,
menjadi asam 3-fosfogliserat, lalu menjadi asam piruvat. Asam piruvat kemudian diserap dari
sitosol ke dalam mitokondria.

Tahap 3 merupakan reaksi katabolisme oksidasi yang terjadi di dalam mitokondria.


Sebelum memasuki siklus asam sitrat, asam piruvat terlebih dahulu dioksidasi oleh enzim
kompleks piruvat dehidrogenase menjadi CO2 dan dua gugus asetil. Kedua gugus asetil
tersebut akan dioksidasi oleh 1 molekul FAD menghasilkan FADH. FADH lalu mendonorkan
dua elektronnya ke dua molekul NAD+ sehingga terbentuk dua molekul NADH dan satu
FAD. Reaksi ini disebut reaksi oksidasi asam piruvat.
Dua gugus asetil yang telah teroksidasi kemudian bereaksi dengan dua koenzim A,
menghasilkan dua molekul asetil-KoA. Masing-masing asetil-KoA akan bereaksi dengan satu
molekul H2O, melepaskan gugus koenzim-A dan masuk ke siklus asam sitrat dengan
mendonorkan dua atom yang tersisa ke senyawa asam oksaloasetat.
Asetil-KoA juga dihasilkan dari oksidasi asam lemak dan asam amino di dalam mitokondria.
Satu periode siklus asam sitrat memproduksi 3 molekul NADH, 1 molekul FADH2 dan 1
molekul GTP.

Siklus asam sitrat juga menghasilkan asam oksaloasetat dan asam ketoglutarat-alfa yang
dilepaskan mitokondria kembali ke dalam sitosol sebagai prekursor sintesis senyawa lain lain
seperti asam amino dalam proses anabolisme.
NADH dan FADH2 akan mengusung dan melepaskan elektron ke rantai transpor elektron
pada membran mitokondria bagian dalam. Elektron yang terlepas akan menarik ion H+ dari
sitosol mendekati ke arah membran mitokondria bagian luar. Daya tarik antara keduanya
akan berfungsi sebagai energi seperti baterai yang digunakan, antara lain, bagi GTP untuk
mendonorkan gugus fosfatnya ke ADP dan menghasilkan ATP melalui proses fosforilasi
oksidatif, yang mengonsumsi molekul O2 dan lambat laun menghasilkan H2O oleh karena
reaksi kemiosmosis.
Melalui sintesis ATP, energi yang didapat dari pengirisan glukosa dan asam lemak
didistribusikan kembali sebagai paket energi kimiawi untuk digunakan di bagian sel yang lain.
Paling tidak sekitar setengah dari keseluruhan energi yang didapat dari konversi global
glukosa dan asam lemak menjadi H2O dan CO2 digunakan untuk menggerak reaksi Pi + ADP
ATP. Sisa energi akan dilepaskan sel dalam bentuk panas agar tubuh menjadi hangat.

Pencernaan dan Absorpsi Protein


Pencernaan dan Absorpsi Protein
Protein merupakan suatu bahan yang penting dalam tubuh karena fungsinya yang beragam,
terutama sebagai struktural tubuh, katalitik, dan sinyal dalam jaras tubuh. Sumber C dan N
dari protein dapat digunakan untuk sintesis protein dan asam amino baru serta rangka
karbonnya sebagai senyawa antara dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Gugus NH2
dari asam amino akan masuk ke dalam sintesis urea (ureotelik). Enzim yang digunakan untuk
memecah protein (protease/peptidase) disintesis dan disekresi dalam bentuk inaktif yang
disebut proenzim atau zimogen.
1. Lambung
Getah lambung merupakan cairan jernih berwarna kuning pucat yang mengandung HCl 0,20,5% dengan pH sekitar 1,0. Getah lambung terdiri atas sekitar 97-99% air. Sisanya terdiri
atas musin (lendir) serta garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin serta renin), dan lipase.
Getah lambung berfungsi untuk membunuh mikroorganisme, denaturasi protein makanan,
dan memberi lingkungan pH yang sesuai untuk pepsin bekerja (pH optimal 1,0-2,0).
pepsin danEnzim getah lambung untuk protein renin. Pepsin dihasilkan oleh chief cell atau
sel zimogen sebagai zimogen yang inaktif, pepsinogen. Pepsinogen ini diaktifkan oleh H+
menjadi pepsin, yang memecah suatu polipeptida pelindung untuk memajan oleh pepsin aktif;
dan oleh pepsin itu sendiri, yang secara cepat mengaktifkan molekul pepsinogen
(autokatalisis). Pepsin memecah protein yang terdenaturasi menjadi derivat polipeptida
berukuran besar. Pepsin merupakan enzim endopeptidase karena menghidrolisis ikatan
peptida yang terletak di struktur polipeptida utama.
Alkalisasi urin terjadi setelah ingesti makanan (alkaline tide), akibat pembentukan bikarbonat
dalam proses sekresi asam hidroklorida. Sekresi H+ ke dalam lumen lambung merupakan
proses aktif yang digerakkan oleh enzim H+-K+ ATPase pada membran, yang berbeda
dengan Na+-K+ ATPase, tidak peka terhadap ouabain. Penyekresian H+ terjadi melalui
pembentukan H2CO3 dari H2O dan CO2 melalui katalisis karbonat anhidrase. Sel-sel
parietal (oksintik) yang merupakan sumber HCl asam lambung mengandung banyak
mitokondria yang diperlukan bagi pembentukan ATP untuk menggerakkan H+-K+ ATPase.
HCO3- melintas ke dalam plasma melalui pertukaran dengan Cl-, yang dirangkaikan pada

sekresi H+ ke dalam lumen. Sel-sel parietal juga menyekresikan faktor intrinsik, suatu
glikoprotein untuk memfasilitasi absorpsi vitamin B12 dari ileum. Berikut gambar
mekanisme produksi asam hidroklorida lambung.
Renin memiliki peran penting pada proses pencernaan oleh bayi karena mencegah susu
melintas cepat dari dalam lambung. Dengan adanya kalsium, renin mengubah kasein di dalam
susu secara ireversibel menjadi parakasein. Pepsin kemudian bekerja pada parakasein ini
setelah parakasein membentuk kompleks dengan ion kalsium dari susu membentuk Caparakaseinat untuk dipecah menjadi peptida. Renin tidak ditemukan pada orang dewasa.
2. Duodenum
Kimus akan cepat dinetralisir oleh getah pankreas karena mengandung bikarbonat (HCO3-).
Dalam getah pankreas terdapat beberapa enzim (khusus untuk protein) yang dilepaskan
sebagai zimogen. Kerja pankreolitik yang dimiliki getah pankreas disebabkan oleh tiga buah
enzim endopeptidase: tripsin, kimotripsin, dan elastase yang menyerang protein serta
polipeptida yang dilepas dari lambung untuk membentuk senyawa-senyawa polipeptida,
peptida, atau keduanya. Tripsin bersifat spesifik untuk ikatan peptida asam amino dasar dan
kimotripsin bekerja spesifik untuk ikatan peptida yang mengandung residu asam amino tak
bermuatan, seperti asam amino aromatik. Elastase mempunyai spesifisitas yang agak luas
dalam menyerang ikatan di sebelah residu asam amino kecil, seperti glisin, alanin, serat serin.
Ketiga enzim ini disekresikan sebagai zimogen. Pengaktifan tripsinogen terjadi akibat enzim
proteolitik lain, enteropeptidase (enterokinase), yang disekresikan oleh mukosa usus. Enzim
enteropeptidase menghidrolisis ikatan peptida lisin di dalam zimogen, membebaskan sebuah
polipeptida kecil yang memungkinkan molekul membuka lipatannya menjadi tripsin aktif.
Begitu tripsin terbentuk, enzim ini bukan saja menyerang molekul tambahan tripsinogen,
tetapi juga zimogen lain dalam getah pankreas yaitu kimotripsinogen, proelastase, dan
prokarboksipeptidase, yang masing-masing secara berurutan membebaskan kimotripsin,
elastase, dan karboksipeptidase. Karboksipeptidase merupakan eksopeptidase yang
menyerang terminal ikatan peptida, membebaskan asam amino tunggal.
3. Usus halus (getah usus)
Getah usus memiliki (1) aminopeptidase yang merupakan eksopeptidase yang menyerang
ikatan peptida di dekat terminal amino asam amino polipeptida serta oligopeptida dan (2)
dipeptidase dengan beragam spesifisitas, yang sebagian diantaranya berada di sel epitel usus.
Dipeptidase membentuk dipeptida menjadi asam amino bebas.
bentukAbsorpsi asam amino isomer L alami diangkut secara aktif melintasi usus dari
tunika mukosa ke tunika serosa; vitamin B6 (piridoksal fosfat) terlibat dalam proses
pemindahan ini. Asam amino diangkut melalui brush border oleh beragam unsur transporter
yang banyak diantaranya mempunyai mekanisme bergantung-Na+ serupa dengan sistem
transporter glukosa (transpor aktif). Di antara berbagai unsur pembawa yang bergantung Na+
tersebut, terdapat unsur pembawa asam amino netral, unsur pembawa fenilalanin dan
metionin, serta sebuah unsur pembawa yang spesifik untuk asam amino, misalnya prolin dan
hidroksiprolin. Mekanisme transpor pasif juga ada dalam transpor asam amino melalui difusi
fasilitasi dengan berbagai protein transpor yang sudah disebutkan sebelumnya. Dalam
transpor asam amino ada yang membutuhkan siklus -glutamat untuk asam amino tertentu
yang menandakan dibutuhkannya glutation (gabungan 3 asam amino: -glutamil, sisteinil,
dan glisin). Dalam siklus ini dapat terjadi pada sel usus dan ginjal, asam amino dapat
ditranspor melalui membran sel dengan mereaksikannya terhadap glutation dan bantuan
enzim -glutamil transpeptidase sehingga membentuk sisteinilglisin (kompleks sisteinil dan
glisin) dan asam amino -glutamil. Asam amino -glutamil dipecah oleh enzim 5-

oxoprolinase menjadi asam amino dan 5-oxoprolin yang diubah menjadi glutamat dengan
bantuan hidrolisis ATP. Asam amino dapat dilepaskan dalam sel dan glutation disintesis
kembali.
Absorpsi peptida dalam jumlah besar dapat menyebabkan reaksi imunologik. Hal ini
diakibatkan polipeptida yang tidak tercerna akibat defek sel mukosa usus berakibat dapat
diserapnya fragmen protein dengan ukuran molekul lebih besar daripada asam amino yang
diserap oleh usus ke dalam sirkulasi darah sehingga dapat memicu terbentuknya antibodi.
Peptida tersebut diserap melalui jalur paraselular (persorpsi) atau melalui alur yang terdapat
diantara sel enterosit.

Fungsi Usus Halus


Oleh tanri alim
2 Juni 2013
Bagikan :
Fungsi utama usus halus adalah untuk pencernaan dan penyerapan makanan yang masuk.
Makanan yang berasal dari lambung memasuki usus halus, nutrisi yang diserap dan materi
tercerna dikirim ke usus besar. Artikel ini akan membahas tentang fungsi utama
usus halus.

Usus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara perut dan anus. Usus
terdiri dari dua bagian: usus halus dan usus besar. Karena artikel ini fokus pada fungsi
usus halus, kita hanya akan membahas usus halus saja.

Anatomi Usus Halus

Usus halus membentang dari lambung hingga bagian atas dari usus besar. Usus halus
memiliki panjang lebih dari 6 meter (20 kaki) dan melingkar di bagian tengah dari rongga
perut. Namun, meskipun panjangnya 6 meter, luas permukaan usus halus tidak cukup untuk
menyerap semua nutrisi tubuh yang dibutuhkan, ole karena itulah usus halus memiliki sifat
elastis sehingga bisa melebar. Dengan demikian, usus halus memiliki berjuta lipatan
mikroskopis untuk meningkatkan luas permukaan yang tersedia untuk penyerapan.

Dinding bagian dalam usus halus (jejunum) terdiri dari dua jenis lipatan yang disebut plicae
circulares dan rugae. Rugae membuat jaringan ekstra bagi usus halus berkontraksi dan
menggelembungkan bila diperlukan. Para circulares plicae di sisi lain adalah struktur tetap
yang terletak di dinding usus itu lagi dan terdiri dari dua struktur yang disebut vili dan
mikrovili. Kedua struktur yang pelepah-seperti tonjolan bekerja sama untuk memaksimalkan
luas permukaan untuk penyerapan. Pembuluh darah hadir dalam vili bertanggung jawab
untuk transportasi nutrisi diserap oleh sel-sel permukaan. Lapisan dalam dari
usus halus yang disebut mukosa memiliki tiga jenis sel: sel epitel, sel endokrin dan sel
sekretorik.

Selain itu, 6 meter panjang usus halus dibagi menjadi tiga zona yang berbeda: duodenum
(panjang 25 cm), jejunum (panjang 2,5 m) dan ilium (3,5 m panjang). Namun, perbedaan
struktur anatomi sangat tidak jelas, karena perbedaan struktural mikroskopis. Namun
demikian, setiap bagian dikaitkan dengan fungsi tertentu.

Apa Fungsi Usus halus?

Fungsi utama usus halus adalah sebagai bagian yang paling luas dari organ pencernaan.
Usus besar yang paling bertanggung jawab untuk penyerapan air dan ekskresi limbah padat,
dengan demikian, bekerja lebih ke arah berurusan dengan massal dan penghapusan dari
tubuh. Makanan tertelan melalui mulut dalam perut diperkenankan masuk duodenum, oleh
otot yang disebut sfingter pilorus. Makanan yang tertelan kemudian didorong melalui
usus halus dengan bantuat otot-seperti gelombang yang disebut peristaltik.

Pencernaan
Sebagian besar pencernaan kimia terjadi di usus halus (duodenum). Bahkan, duodenum
hanya bertanggung jawab untuk pencernaan penyerapan makana. Pankreas mengeluarkan
enzim pencernaan, yang memasuki usus halus melalui saluran pankreas. Selain itu,
pankreas juga melepaskan bikarbonat ke dalam usus halus di bawah pengaruh hormon
secretin, untuk menetralkan asam berpotensi. Nutrisi yang menjalani pencernaan pertama
kali di usus halus adalah karbohidrat, protein dan lipid.

Dalam usus halus karbohidrat akan dipecah menjadi gula sederhana (monosakarida glukosa). Misalnya, karbohidrat yang terdegradasi dari oligosakarida menjadi monosakarida
oleh amilase pankreas, setelah itu dua enzim lain: dextrinase dan glukoamilase akan lebih
menghancurkannya.

Kandungan empedu juga mengeluarkan empedu ke dalam duodenum, yang bertanggung


jawab untuk pemecahan lemak makanan, bersama dengan lipase pankreas. Empedu
menyelubungi molekul lemak dan bentuk gumpalan yang dikenal sebagai misel, yang
sekarang dapat diserap oleh sel-sel yang melapisi usus halus.

Protein dan peptida, di sisi lain, dipecah menjadi asam amino. Degradasi protein dimulai di
perut dan terus berlangsung di usus halus Enzim proteolitik disekresikan oleh pankreas
memecah peptida menjadi peptida yang lebih halus Selain itu, sikat enzim perbatasan
pankreas disebut carboxypeptidase membagi satu asam amino pada suatu waktu. Lipase
pankreas menurunkan trigliserida menjadi monogliserida dan asam lemak bebas.

Penyerapan
Setelah makanan telah dicerna, pihaknya siap untuk masuk ke dalam pembuluh darah yang
terletak di dinding usus, dengan proses yang dikenal sebagai difusi. Difusi aktif, difusi pasif
dan difuusi terfasilitasi nutrisi (termasuk vitamin dan mineral) terjadi di usus halus Selain itu,
lapisan mukosa pada dinding usus menampilkan plicae circulares dan ruge menyerap nutrisi
semaksimal mungkin dari makanan yang melewati usus halus.

Nutrisi yang diserap kemudian diangkut ke berbagai organ tubuh, melalui pembuluh darah,
dimana, mereka digunakan untuk membangun protein dan zat lain yang dibutuhkan oleh
tubuh. Proses ini dikenal sebagai asimilasi. Sebagian besar nutrisi yang diserap oleh
jejunum dari usus halus dan nutrisi tidak diserap oleh jejunum diserap oleh ilium. Makanan
tercerna yang tersisa akan diteruskan ke bagian berikutnya dari sistem pencernaan yaitu ke
usus besar.

Fungsi usus halus cukup rumit dan menarik. Proses yang disebutkan di atas hanya
merupakan ringkasan dari semua yang 6 kaki tabung berbelit-belit dalam rongga perut kita
tidak. Ini adalah bagian yang sangat penting dari tubuh kita dan kegagalan yang dapat
menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit Crohn, cacing pita, sindrom iritasi usus,
tinja hijau dan sembelit.

Fungsi lambung dalam pencernaan


Lambung adalah kantung otot yang terletak di antara esophagus dan usus kecil pada perut
bagian atas. Lambung bukan satu-satunya bagian dari sistem pencernaan Anda yang
menyerap makanan melainkan merupakan bagian dari sistem pencernaan dan penting untuk
memutar makanan menjadi konsistensi yang mudah dicerna untuk bagian usus Anda.
Fungsi lambung

Lambung adalah organ berbentuk-J dan dapat memperluas untuk menyimpan makanan
sementara. Pencernaan parsial makanan terjadi di sini. Aksi otot lambung memutar secara
fisik akan meemcah makanan. Perut melepaskan asam dan enzim untuk pemecahan secara
kimia makanan. Enzim pepsin bertanggung jawab untuk pemecahan protein.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus kecil dengan cara yang terkontrol dan diatur.

Fungsi lambung dalam pencernaan


Makanan yang dikunyah melewati dari kerongkongan ke dalam perut; aliran agak diatur oleh
sfingter esofagus tetapi lebih penting tergantung pada seberapa cepat Anda makan dan jika
Anda makan padatan dan cairan. Bagian makanan dari lambung ke usus kecil dikendalikan
oleh sfingter pilorus. Makanan yang hancur dan dicampur dicairkan untuk membentuk chyme
dan didorong melalui kanal pilorus ke dalam usus kecil.
Sebuah jaringan pembuluh darah dan saraf yang mengelilingi perut; ini bertanggung jawab
untuk regulasi sekresi dan gerakan otot-otot perut yang akan mengocok makanan.

Bagian-bagian dari lambung

Lambung dapat dibagi menjadi empat bagian yang berbeda. Ini adalah kardia, fundus, korpus,
dan pilorus.

Fugsi utama dari lambung adalah untuk memecah makanan setelah makan dan mengekstrak
nutrisi yang diperlukan untuk tubuh. Ekstraksi dimulai selama proses pencernaan saat
lambung memecah makanan dan mencampur dengan enzim yang dibuat oleh kelenjar
lambung dan usus. Lambung kemudian mampu melepaskan nutrisi yang tersedia.
Kardia adalah bagian pertama dari labung dan di mana konten makanan yang melewati dari
kerongkongan ke dalam lambung. Asam dan enzim disebut sebagai cairan lambung yang
diproduksi pada kardia. Fundus menyimpan makanan yang tercerna dan juga gas yang
dilepaskan dari pencernaan kimia makanan. Badan lambung atau corpus adalah yang terbesar
dari empat bagian yang membentuk lambung. Dan ini adalah di mana sebagian besar
pencernaan secara parsial terjadi. Pilorus terhubung ke duodenum atau awal dari usus kecil.
Isi perut pindah ke usus kecil melalui kanal pilorus.
Dinding lambung

Dinding lambung terdiri dari empat lapisan, mirip dengan bagian lain dari saluran pencernaan.
Lapisan ini, mulai dari lapisan paling dalam, diberi nama mukosa, sub-mukosa, muskularis
eksterna, dan serosa.
Mukosa terutama terdiri dari kelenjar lambung yang mengeluarkan cairan pencernaan. Hal ini
ditutupi oleh lapisan jaringan epitel kolumnar. Sub-mukosa terdiri dari jaringan ikat padat
dan memiliki pembuluh darah, pembuluh limfatik, dan saraf yang berjalan melalui itu. Submukosa mendukung mukosa dan memungkinkan untuk bergerak dalam cara yang fleksibel
selama peristaltik.
Peristalsis adalah kontraksi dan relaksasi otot-otot perut untuk menghasilkan kerusakan fisik
makanan dan mendorong ke depan. Kontraksi ini diciptakan oleh dinding otot perut yang
terdiri dari lingkaran dalam dan luar otot polos longitudinal. Lapisan terluar dari dinding

lambung, serosa terdiri dari lapisan epitel dan jaringan ikat yang menghubungkan ke organ
sekitarnya. Mukosa dan sub-mukosa hadir sebagai lipatan disebut rugae. Ketika perut buncit
dengan makanan, rugae akan diratakan dan tampak halus.
Jenis sel di dalam perut yang membantu pencernaan

Ada empat jenis utama dari sel untuk sekresi lambung tersebar di seluruh permukaan bagian
dalam dari perut:
Sel mukosa mensekresi lendir basa untuk melindungi epitel dari asam klorida. Ini ditemukan
di wilayah fundic, jantung, dan pilorus.
Sel parietal, yang terletak pada fundic, jantung, dan daerah pilorus, mengeluarkan asam
klorida; asam yang mengaktifkan pelepasan pepsin untuk pencernaan protein. Asam ini juga
membunuh mikro-organisme yang tertelan dengan makanan.
Sel chief mensekresi pepsin. Sel-sel ini terletak di wilayah fundic.
Sel G ditemukan pada fundic, pilorus, dan daerah lambung. Ini mensekresi gastrin yang
merangsang sekresi asam klorida.
Kebiasaan Sehat untuk lambung yang sehat

Kebiasaan gaya hidup tertentu dapat membantu Anda menjaga kesehatan lambung dan juga
melawan obesitas abdominal. Jika Anda melihat bahwa jenis makanan tertentu tidak setuju
dengan Anda, cobalah untuk menjauhkan diri dari mereka. Batasi makanan cepat saji. Jika
Anda mengalami serangan keasaman, pertimbangkan menambah diet makanan Anda yang
bersifat basa di alam. Ambil jalan-jalan, membantu pencernaan, akan membantu Anda
melepaskan kalori, dan mencegah kondisi seperti GERD dari terjadi. Bahkan, gaya hidup
dengan sedikit atau tanpa olahraga memberikan kontribusi untuk masalah terkait perut.
Beberapa kondisi perut dan penyakit

Istilah payung untuk penyakit lambung adalah gastropati. Beberapa gangguan lambung yang
umum termasuk:
Dispepsia: Ini adalah kondisi yang ditandai oleh perasaan kenyang; gangguan pencernaan;
dan nyeri di dada perut atau bagian atas. Gejala lain termasuk mual dan muntah. Dispepsia
dapat menjadi pelopor untuk GERD dan juga dapat menunjukkan angina.
GERD: Gastroesophageal reflux disease adalah suatu kondisi di mana asam lambung naik
bagian esofagus. mulas adalah gejala umum dari kondisi tersebut.
Peptikum Bisul ini dapat terjadi ketika lapisan lendir pelindung dinding lambung rusak oleh
asam lambung. Bakteri, Helicobacter pylori dianggap menjadi faktor penting dalam
pengembangan ulkus lambung dan duodenum.

Anda mungkin juga menyukai