Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1

Latar belakang
Puskesmas merupakan unit pelayanan
(SKN 2004).

kesehatan

tingkat pertama

Puskesmas mempunyai tiga fungsi utama yaitu : sebagai

pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat


pemberdayaan masyarakat dan keluarga, serta sebagai pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Dalam

mengelola program kegiatannya,

Puskesmas perlu didukung dengan kemampuan manajemen yang baik.


Manajemen Puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan pelaksanaan serta
pengendalian,

pengawasan

dan

penilaian.

Penerapan

manajemen

pergerakan pelaksanaan dilakukan melalui forum pertemuan yang dikenal


dengan Mini Lokakarya atau Lokakarya Mini.
1.2

Tujuan

1.2.1 Tujuan umum


Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggalangan kerja sama tim baik
lintas sektor serta terlaksananya kegiatan Puskesmas sesuai dengan
perencanaan.
1.2.2 Tujuan khusus
a. Menggalang kerjasama tim baik lintas program maupun lintas sektor.
b. Memantau hasil kegiatan Puskesmas sesuai dengan perencanaan.
c. Mengidentifikasi masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan
Puskesmas.
d. Mengidentifikasi penyebab masalah serta diupayakannya pemecahan
masalah.
e. Menyusun rencana kerja untuk periode selanjutnya.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Pengertian
Mini Lokakarya adalah bagian dari manajemen Puskesmas yang
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melaksanakan pengorganisasian
kegiatan Puskesmas baik lintas program maupun lintas sektor serta
melaksanakan pemantauan dan perencanaan ulang.

2.2

Jenis Mini Lokakarya

2.2.1 Mini Lokakarya Bulanan


2.2.1.1 Pengertian
Mini

Lokakarya

bulanan

merupakan

telaah

internal

terhadap

penyelenggaraan kegiatan yang dicapai oleh Puskesmas dibandingkan


dengan rencana dan standar pelayanan.
2.2.1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern Puskesmas dalam rangka
pemantauan

hasil

kerja

petugas

Puskesmas

dengan

cara

membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan


hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah
binaan dengan targetnya serta tersusunnya rencana kerja bulan
berikutnya.
2. Tujuan khusus
Diketahuinya hasil kegiatan Puskesmas bulan lalu, disampaikannya
hasil rapat dari Kabupaten/Kota, Kecamatan dan berbagai kebijakan
serta program, diketahuinya hambatan/masalah dalam pelaksanaan
kegiatan bulan lalu, dirumuskannya pemecahan masalah, serta
disusunnya rencana kerja bulan berikutnya

2.2.1.3 Tahapan kegiatan


1. Mini

Lokakarya bulanan

yang pertama

merupakan lokakarya

penggalanan tim diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian agar


terlaksana rencana kegiatan Puskesmas (RPK).
Pelaksanaan Mini Lokakarya bulanan yang pertama sebagai berikut :
a. Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok tentang
peran, tanggung jawab staf, dan kewenangan Puskesmas.
2) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru berkaitan
dengan Puskesmas.
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan (Plan of
Action=POA) Puskesmas.
b. Proses
1) Inventarisasi
kegiatan
Puskesmas
termasuk
kegiatan
lapangan/daerah binaan.
2) Analisis beban kerja tiap petugas.
3) Pembagian tugas baru termasuk pembagian tanggung jawab
daerah binaan.
4) Penyusunan rencana kegiatan (Plan of Action=POA) Puskesmas
Tahunan berdasarkan RPK.
c. Keluaran
1) Rencana kegiatan (POA) Puskesmas tahunan.
2) Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
POA.
3) Matriks pembagian tugas dan daerah binaan.
2. Mini Lokakarya bulanan rutin merupakan tindak lanjut dari mini
lokakarya bulanan yang pertama,
Pelaksanaan mini lokakarya bulanan puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Masukan
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di Kabupaten/Kota
3) Informasi tentang hasil rapat di Kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru
b. Proses
1) Analisis

hambatan

mempergunakan PWS

dan

masalah,

antara

lain

dengan

2) Analisis sebab masalah, khusus untuk mutu dikaitkan dengan


kepatuhan terhadap standar pelayanan.
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c. Keluaran
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2.2.1.4 Penyelenggaraan
1. Pengarah : Kepala Puskesmas
2. Peserta : Seluruh petugas Puskesmas, termasuk petugas Pembantu dan
Bidan di Desa
3. Waktu : disesuaikan dengan kondisi dan situasi Puskesmas serta
kesepakatan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
4. Acara : susunan acara mini lokakarya bulanan bersifat dinamis, dapat
disusun sesuai dengan kebutuhan, ketersediaan waktu dan kondisi
Puskesmas setempat.
5. Tempat : di Puskesmas, apabila tidak memungkinkan dapat
menggunakan tempat lain yang lokasinya dekat dengan Puskesmas.
6. Persiapan.
2.2.2 Mini Lokakarya Tribulanan
2.2.2.1 Pengertian
Mini Lokakarya tribulanan merupakan telaah eksternal yakni telaah
tribulan terhadap hasil yang dicapai oleh sarana pelayanan kesehatan serta
lintas sektor terkait dalam wilayah kerja Puskesmas.
2.2.2.2 Tujuan Umum
Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam rangka
mengkaji hasil kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana
kerja tribulanan berikutnya.
2.2.2.3 Tujuan khusus
Dibahas dan dipecahkan secara bersama lintas sektoral, masalah dan
hambatan yang dihadapi serta dirumuskan mekanisme atau rencana kerja
lintas sektoral baru untuk tribulan yang akan datang.

2.2.2.4 Tahapan kegiatan


1. Mini

Lokakarya

tribulan

yang pertama

merupakan

lokakarya

penggalangan tim diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian.


Pelaksanaan mini lokakrya tribulanan adalah sebagai berikut :
a. Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru
b. Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu dari masing-masing sector
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c. Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam mendukung
program kesehatan.
2) Rencana kegiatan masing-masing sector
2. Mini Lokakarya tribulanan rutin merupakan tindak lanjut dari lokakarya
penggalangan kerja sama lintas sektoral yang telah dilakukan dan
selanjutnya dilakukan tiap tribulan secara tetap.
Penyelenggaraan dilakukan oleh Camat dan Puskesmas dibantu sektor
terkait di Kecamatan. Lokakarya tribulanan lintas sektoral dilaksanakan
sebagai berikut :
a. Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan
sektor terkait
2) Inventarisasi masalah atau hambatan dari masing-masing sector
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b. Proses
1) Analisis hambatan dan masalah pelaksanaan program kesehatan

2) Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masing-masing


sector
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk tribulan
baru.
c. Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
2.2.2.5 Penyelenggaraan
1. Persiapan : Pendekatan kepada Camat dan Persiapan Puskesmas
2. Peserta : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, tim penggerak PKK
Kecamatan, Puskesmas diwilayah Kecamatan, staf Kecamatan, lintas
sector di Kecamatan dan Lembaga/organisasi kemasyarakatan.
3. Waktu : diselenggarakan pada bulan pertama tahun anggaran berjalan,
selanjutnya dilaksanakan setiap tribulan. Lokakarya ini diselenggarakan
dalam waktu kurang lebih 4 jam.
4. Tempat : di Kecamatan atau tempat lain yang dianggap sesuai.

BAB 3
DISKUSI DAN KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas, maka secara garis besar Mini Lokakarya


yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas di wilayah Kota Kupang digunakan
untuk membahas masalah pelayanan kesehatan dan cakupannya, target dan
kekurangan pelayanan Puskesmas, bentuk pertanggungjawaban kinerja dan
efektivitas kerja. (nttonlinenow.com)
Dalam setiap Mini Lokakarya yang dilaksanakan, minimal program yang
harus dibahas, yaitu:
1. Promosi kesehatan
a. Keaktifan posyandu dan kader
b. Hasil kegiatan penimbangan dan imunisasi
2. Kesehatan Lingkungan
a. Pemantauan atau pembinaan TTU/TPM
b. Pemantauan atau pembinaan DAMIU
3. KIA dan Kesehatan Reproduksi
a. Pemantauan Wilayah Setempat KIA
b. ASI ekslusif
c. Kematian maternal dan perinatal
4. Gizi
a. SKDN
b. Kasus gizi buru dan BGM
c. Vitamin A, Fe1 dan Fe3
d. GAKI
5. P2P
a. PWS imunisasi
b. Kasus DBD, diare, TB, rabies dan malaria
c. Survailance
d. Hasil pemeriksaan jumantik

6. Pengobatan
a. Penggunaan obat rasional
b. Sistem rujukan
c. Cakupan kunjungan
d. 10 penyakit terbanyak

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai