ASIDOSIS
2.1 Pengertian Asidosis
Asidosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan
suatu akibat dari sejumlah penyakit. Terjadinya asidosis merupakan
petunjuk penting dari adanya masalah metabolisme yang serius.
Asidosis dikelompokkan menjadi metabolik atau respiratorik,
tergantung kepada penyebab utamanya. Asidosis metabolik disebabkan
oleh ketidakseimbangan dalam pembentukan dan pembuangan asam
atau basa oleh ginjal. Asidosis respiratorik terutama disebabkan oleh
penyakit paru-paru atau kelainan pernafasan
2.2 Patogenesis
Pada keadaan Asidosis yang berperan adalah sistem buffer
(penyangga) pada referensi ini akan dibahas tentang sistem buffer
bikarbonat. Sistem penyangga bikarbonat terdiri dari larutan air yang
mengandung bikarbonat yang terdiri dari larutan air yang mengandung
dua zat yaitu asam lemak (H2CO3) dan garam bikarbonat seperti NaHCO3.
H2CO3 dibentuk dalam tubuh oleh reaksi CO2 dengan H2O.
CO2 + H2O <-> H2CO3
Reaksi ini lambat dan sangat sedikit jumlah H2CO3 yang dibentuk
kecuali bila ada enzim karbonik anhidrase. Enzim ini terutama banyak
sekali di dinding alveol paru dimana CO2 dilepaskan, karbonik anhidrase
juga ditemukan di sel-sel epitel tubulus ginjal dimana CO2 bereaksi
dengan H2O untuk membentuk H2CO3
H2CO3 berionisasi secara lemah untuk membentuk sejumlah kecil
H+ dan HCO3H2CO3 <-> H+ + HCO3-
sebagai berikut :
NaHCO3 <-> Na+ + HCO3Sekarang dengan semua sistem bersama-sama, kita akan
mendapatkan sebagai berikut :
CO2 + H2O <-> H2CO3 <-> H+ + HCO3- + Na+
Akibat disosiasi H2CO3 yang lemah, konsentrasi H+ menjadi sangat
kuat bila asam kuat seperti HCl ditambahkan ke dalam larutan
penyangga bicarbonat, peningkatan ion hidrogen yang dilepaskan oleh
asam disangga oleh HCO3 :
H + + HCO3- H2CO3 CO2 + H2O
Sebagai
hasilnya,
lebih
banyak
H2CO3
yang
dibentuk.
Meningkatkan produksi CO2 dan H2O. Dari reaksi ini kita dapat melihat
bahwa ion hidrogen dari asam kuat HCl, bereaksi dengan HCO 3- untuk
membentuk asam yang sangat lemah yaitu H2CO3 yang kemudian
membentuk CO2 dan H2O. CO2 yang berlebihan sangat merangsang
pernapasan yang mengeluarkan CO2 dari cairan ekstraseluler. Ini
berpengaruh terjadinya asidosis pada tubuh.
BAB II
2.1 ETIOLOGI
2.1.1 Asidosis Metabolik
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan,
yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.
Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH,
darah akan benar-benar menjadi asam.
Gagal ginjal
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi
didalam
darah
atau
produksi
urine.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita
penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada
ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang
berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.
Penyebab Gagal Ginjal
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit
serius yang diderita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan
berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit
yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
Adanya
sumbatan
pada
saluran
kemih
(batu,
penyempitan/striktur)
tumor,
kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah;
Kehilangan carian banyak yang mendadak ( muntaber, perdarahan, luka
bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis,
Malaria,
Hepatitis,
Preeklampsia,
Obat-obatan
dan
Amiloidosis.
secara adekuat.
Penyebab :
Asidosis
tubulus
renalis
bisa
merupakan
suatu
penyakit
tinggi
sehingga
terjadi
gangguan
irama
jantung
&
kelumpuhan.
Diagnosa :
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya atau hasil
pemeriksaan darah yang menunjukkan tingginya keasaman darah dan
rendahnya kadar kalium darah.
Pengobatan :
Pengobatan tergantung kepada jenis asidosis yang terjadi.
Jenis 1 dan 2 diobati dengan meminum larutan bikarbonat (baking soda)
setiap hari untuk menetralkan asam di dalam darah. Pengobatan ini akan
meringankan gejala dan mencegah gagal ginjal serta penyakit tulang
atau mencegah memburuknya penyakit.Juga diperlukan tambahan
membangkitkan
tenaga)
tidak
berfungsi
sebagaimana
dan
kedalaman
pernafasan
mengendalikan
jumlah
respiratorik
terjadi
jika
paru-paru
tidak
dapat
2. Bronkitis kronis
pemberian
oksigen
untuk
sesak
nafas
yang
berat.
untuk
menghindari
terkena
bronkitis
kronis
atau
3. Pneumonia berat
Pnemonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan
paru-paru
(alveoli).
Terjadinya
pnemonia
pada
anak
seringkali
adalah
keadaan
saluran
napas
yang
mengalami
dan
jaringan
yang
melapisi
saluran
udara
mengalami
udara
(disebut
bronkokonstriksi)
dan
penyempitan
ini
GEJALA
Gejala
pertama
berupa
sakit
kepala
dan
rasa
mengantuk.
akan
mengurangi
keadaan
sampai
iskemik
yang
dapat
mengganggu
atau
impuls
dada
sehingga
terjadi
pernapasan.
Beberapa
kondisi
menghasilkan permintaan
untuk pertukaran
gas dimana
kelemahan
otot
respirasi.
Masalah
skeletal
yang
Kondisi
kelemahan
otot
respirasi
berhubungan
dengan
eksfisitas
saluran
napas
seperti
fibrosis
paru.
2.
Pernapasan dangkal.
3.
Dyspnea
4.
Pusing
5.
Convulsi
6.
Letargi
Kelemahan
2.
Sakit kepala
PENATALAKSANAAN ASIDOSIS
Pengobatan yang paling baik untuk asidosis adalah mengoreksi
keadaan yang telah
pH seseorang dapat
menentukan
apakah ini bersifat asidosis jika nilai pH kurang dari 7,4. Langkah kedua
adalah memeriksa PCO2 plasma dan konsentrasi bicarbonat. Nilai normal
untuk PCO2 adalah 40 mmHg dan untuk bicarbonat 24 mEq/L Bila
gangguan sudah ditandai sebagai asidisis dan PCO 2 plasma meningkat.