Anda di halaman 1dari 14

ANALISA KASUS

Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur I


Hukum Acara Pidana

Disusun Oleh :
Moch.Arief.F.R (0410113136)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2006

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
A. KLIPING KASUS
B. PERMASALAHAN HUKUM ( LEGAL ISSUES )
C. PERNYATAAN FAKTA ( STATEMENT OF FACTS )
D. ANALISA ( ANALYSIS )
E. KESIMPULAN ( CONCLUSION )

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah dan
karunianya serta hidayahnya dan tidak lupa pula salam bagi junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
terstruktur I ini tepat pada waktunya.
Penulisan tugas ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu penyusun ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada Dosen Hukum
Acara Pidana dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan
kontribusinya baik itu secara moril maupun materiil kepada penyusun
dalam menyelesaikan tugas ini. Penyusun menyadari didalam penulisan
tugas ini masih banyak kekurangan dan kelemahan yang harus diperbaiki.
Untuk itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membantu dari berbagai pihak untuk yang akan datang. Harapan
penyusun mudah-mudahan tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca
atau sebagai bahan referensi.

Malang, April 2006

Penyusun

A.

KLIPING KASUS

B.

PERMASALAHAN HUKUM (LEGAL


ISSUES)

Jika dilihat dari fakta fakta diatas tentang kasus penganiayaan


berencana ynag mengakibatkan luka berat tersebut diatas dapat dikritisi
dengan memunculkan suatu permasalahan hukum yang dapat dikaji dan
dianalisa secara yuridis sehingga dapat menjadi suatu sumbangan
pemikiran yang dapat berguna bagi penegakan supremasi hukum di
Indonesia. Permasalahan hukum yang timbul dari kasus diatas adalah :
1. Apakah perbuatan yang dilakukan oleh pelaku yakni Sukir (24)
terhadap

korban

Lukman

Habidin

(27)

tersebut

termasuk

perbuatan melanggar hukum? Jika melanggar, pasal berapa dalam


KUHP yang terkait dalam pelanggaran tersebut?
2. Apa saja unsur-unsur yang terkait dalam pasal yang terlanggar
tersebut?
3. Sanksi pidana atau hukuman apa yang dapat dikenakan pada
pelaku penganiayaan berat berencana tersebut?

C.

PERNYATAAN FAKTA
(STATEMENT OF FACT)

Sukir, (24) warga jalan Ngeroto,Pujon menyerahkan diri kepada


petugas setelah membacok Lukman Habidin, (27) tetangga dekatnya
dengan parang.Akibat bacokan itu, Lukman menderita luka di dada, paha
kanan dan di betis.
Menurut Lukman, di IRD RSSA Malang menjelaskan saat itu dirinya
dan Sukir serta beberapa temannya nongkrong di warung Sokoyo dekat
rumahnya. Ketika itu ada lima pemuda yang ngobrol sambil menenggak
miras, kedua pemuda inipun saling mengejek. Sampai kemudian
keduannya terlibat pertengkaran.
Sebelum berlanjut beberapa temannya melerai. Keduannya berhenti
berkelahi tanpa disangka sukir pulang untuk mengambil parangnya.
Setelah itu dia kembali kewarung Sukoyo setelah berada dekat Lukman,
Sukir

dengan

cepat

mengambil

parangnya

dari

balik

baju

lalu

menyabetkan pada Lukman.


Korban

yang

tidak

menyangka

mendapat

serangan

berusaha

mengelak sekenanya. Meski begitu dadanya terkena sabetan korban


menjerit kesakitan dan darah segar mengalir dari dadanya melihat hal itu
tersangka semakin kalap. Dia kembali menebaskan parang yang
mengenai paha kanan dan betis. Saat itu teman-teman saya takut untuk
melerainya terangnya sambil merintih kesakitan. Puas melihat korban

terkapar, tersangka bergegas pulang. Sedangkan korbanpun langsung


dilarikan ke IRD RSSA Malang untuk mendaatkan pertolongan.
Sementara itu, Wagiman, ayah tersangka yang menjabat ketua RT
setempat mendapatkan laporan dari warga, kalau anaknya baru saja
membacok Lukman hingga parah. Mendenar hal itu dia lalu meminta Sukir
untuk menyerahkan diri ke polisi. Dengan diantar ayahny, tersangka
mendatani mapolsek untuk menyerahkan diri.

D.

ANALISA (ANALYSIS)

Hukum adalah rangkaian peraturan mengenai tingkah laku orangorang sebagai anggota masyarakat, sedangkan satu-satunya tujuan dari
hukum adalah mengadakan keselamatan, kebahagiaan dan tata tertib
dalam masyarakat. (Projodikoro, Wirjono, 2003, Asas-asas Hukum Pidana
di Indonesia, edisi ketiga, cetakan pertama, Refika Aditama, Bandung,
halaman 15). Hukum pidana adalah peraturan hukum mengenai pidana.
Kata pidana berarti hal yang dipidanakan, yaitu oleh instansi yang
berkuasa dilimpahkan kepada seseorang oknum sebagai hal yang tidak
enak dirasakannya dan juga hal yang tidak sehari-hari dilimpahkan.

D. 1. Pembahasan Permasalahan Pertama


Perbuatan yang telah dilakukan oleh pelaku tersebut dapat
dikategorikan sebagai perbuatan melanggar hukum. Perbuatan yang telah
dilakukan oleh pelaku tersebut merupakan atau bisa dikategorikan dalam
perbuatan atau delik penganiayaan berat berencana yang mengakibatkan
luka berat.
KUHP terdiri atas tiga buku. Buku I memuat ketentuan-ketentuan
umum (Algemene leerstukken), yaitu ketentuan-ketentuan untuk semua
ketentuan delik (perbuatan yang pembuatannya dapat dikenai hukuman
pidana, strafbare faiten), baik yang disebutkan dalam Buku II dan Buku III
maupun

yang

menyebutkan

disebutkan
tindak-tindak

dalam
pidana

undang-undang
yang

lain.

dinamakan

Buku

II

kejahatan,.

Penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku tersebut telah melanggar


KUHP Buku II, BAB XX tentang penganiayaan, khususnya pada pasal
355 ayat 1, subsider pasal 354 ayat 1. Pasal Primair, bunyi pasal 355
ayat 1 yakni Penganiayaan berat yang dilakukan dengan direncanakan
terlebih dahulu, dihukum penjara selama-lamanya dua belas tahun. Pasal
Subsidair, bunyi pasal 354 ayat 1 yakni Barangsiapa dengan sengaja
melukai berat orang lain, dihukum karena menganiaya berat, dengan
hukuman

penjara

selama-lamanya

delapan

tahun.

Maka

untuk

menghindari terjadinya kualifikasi dakwaan kabur, sekiranya akan


dikaitkan dengan kedua pasal atau pasal berlapis tersebut seyogyanya
disusun dan dituangkan dalam bentuk dakwaan subsidair atau kumulatif
sehingga menjadi ;
Primair

: Melanggar pasal 355 ayat 1.

Subsidair

: Melanggar pasal 354 ayat 1

D. 2. Pembahasan Permasalahan Kedua


Rincian unsur unsur yang terkait dengan pasal 355 ayat 1 sub
pasal 354 ayat 1 tersebut diatas dengan delik yang dilakukan oleh Sukir,
terdiri dari :
1.

Pasal 355 ayat 1 (Primair):


A. Unsur obyektif.
1. Perbuatan : Melukai berat
2. Obyeknya : Tubuh orang lain.
B. Unsur subyektif.

1. Dengan sengaja atau adanya niat


2. Dengan rencana terlebih dahulu. Mengenai unsur dengan
rencana terlebih dahulu, pada dasarnya mengandung 3 syarat,
yaitu :
a. Memutuskan kehendak dalam keadaan tenang.
b. Ada tersedia waktu yang cukup sejak timbulnya kehendak
sampai dengan pelaksanaan kehendak.
c. Pelaksanaan kehendak (perbuatan) dalam suasana tenang.
2. Pasal 354 ayat 1 (Subsidair):
A. Unsur obyektif.
1. Perbuatan : Melukai berat.
2. Obyeknya : Tubuh orang lain.
B. Unsur subyektif.
Dengan sengaja supaya dapat dikenakan pasal ini maka niat si
pembuat pada melukai bdrat artinya luka berat harus dimaksud oleh
si pembuat, apabila tidak dimaksud dan luka berat itu hanya
merupakan akibat saja, maka perbuatan itu masuk penganiayaan
yang berakibat luka berat.

D. 3. Pembahasan Permasalahan Ketiga


Setiap norma atau aturan pasti selalu ada sanksi atau hukuman
bagi yang telah melanggarnya atau yang tidak patuh pada norma tersebut.
Begitu pula jika melanggar norma hukum ini pasti juga ada sanksi atau
hukuman yang pantas bagi para pelaku pelanggaran ini.

Sanksi atau hukuman menurut hukum pidana yang telah diatur


dalam KUHP antara lain adalah yang telah tertuang dalam pasal 10 Buku I
BAB II tentang pidana, yaitu yang berbunyi :
Pasal 10 :
Pidana terdiri atas :
A. Pidana pokok
1. Pidana mati.
2. Pidana penjara.
3. Kurungan.
4. Denda.
B. Pidana tambahan
1. Pencabutan hak hak tertentu.
2. Perampasan barang barang tertentu.
3. Pengumuman putusan hakim.
Dan sanksi hukuman yang layak bagi para pelaku penganiayaan
berat berencana yang menyebabkan luka pada tubuh seseorang sesuai
dengan pasal yang telah dilanggar oleh Sukir antara lain :
Sesuai dengan pasal 355 ayat 1 adalah hukuman penjara selamalamanya dua belas tahun ( Primair ).
Primair : Bahwa ia tertuduh Sukir warga jalan Ngeroto Pujon dengan
sengaja melakukan penganiayaan berat berencana kepada seorang
laki-laki yang bernama Lukman Habidin dengan cara membacok
dada,paha kanan dan betis dengan menggunakan sebuah parang

sehingga berakibat Lukman Habidin mengalami luka berat, melanggar


pasal 355 ayat 1 KUHP
Sesuai dengan pasal 354 ayat 1 adalah hukuman penjara selamalamanya delapan tahun ( Subsidair ).
Subsidair: Bahwa ia tertuduh Sukir seperti tuduhan primair diatas ,
telah dengan sengaja melakukan penganiayaan terhadap diri seorang
laki-laki bernama Lukman Habidin, dengan cara tertuduh telah dengan
cara membacokkan parang ke bagian dada,paha dan betis korban
sehinga akibatnya Lukman Habidin mengalami luka. melanggar pasal
354 ayat 1 KUHP.

E.KESIMPULAN ( CONCLUSION )
Berdasarkan pernyataan, fakta fakta yang telah dikemukakan
didepan serta analisa yang telah dilakukan terhadap kasus penganiayaan
yang berlatar belakang penganiayaan berat berencana kepada Lukman
Habidin warga Pujon yang dianiaya oleh Sukri. Dari penjelasan atau
pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara
lain :
1. Kasus

tindak

pidana

penganiayaan

berat

berencana

menyebabkan luka pada tubuh seseorang dengan

yang

membacokkan

sebuah parang jelas sekali merupakan perbuatan melanggar hukum


dan pasal yang dilanggarnya atau pasal yang dapat dikenakan pada
pelaku / tersangka adalah pasal yaitu pasal 355 ayat 1 dengan
ancaman hukuman penjara selama lamanya dua belas tahun,
subsidair pasal 354 ayat 1 dengan ancaman hukuman penjara selama
lamanya delapan tahun. Unsur unsur yang terkait pada
penganiayaan berat berencana ini adalah unsur subyektif dan obyektif
yang terdapat pada pasal yang terkait yaitu primair pasal 355 ayat 1
subsidair pasal 354 ayat 1.
2. Sanksi pidana yang dijatukan pada para pelaku / tersangka adalah
hukuman penjara selama-lamanya dua belas tahun.

Anda mungkin juga menyukai