BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, dan bersambung dengan
2. Kuku adalah sel epidermis kulit yang mengalami karetinisasi yang telah
berubah tertanam dalam palung kuku menutup garis lekukan pada kulit.
Palung kuku mendapat persarafan dan pembuluh darah yang banyak.
3. Kelenjar kulit mempunyai lobus yang bergulung-gulung dengan saluran
keluar lurus untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan (kelenjar keringat).
Kulit dipersarafi oleh saraf sensorif dan simpatis. Serat saraf sensorif berakhir
pada kulit dalam berbagai bentuk yaitu antara lain:
1. Ujung saraf bebas.
2. Fleksus saraf disekitar folikel rambut.
3. Korpuskel meissnerian, suatu struktur kecil yang tertutup ditemukan disekitar
ufung saraf pada papilla.
4. Korpuskel paccinian, suatu struktur besar tertutup ditemukan disebelah dalam
dermis.
Pedikulosis ialah infeksi kulit atau rambut padamanusia yang disebabkan oleh
pedikulus (termasuk family pediculidae), selain menyerang manusia, penyakit
ini juga menyerang binatang, oleh karena itu dibedakan pediculus humanus
dengan pediculus animalis. Pediculus ini merupakan parasit obligat artinya
harus menghisap darah manusia untuk dapat mempertahankan hidup.
Penyakit scabies merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan
oleh sarcoptes scabei. Saat menginfeksi manusia, kutu ini hidup dibawah kulit
dan memakan darah korbannya. Mereka bertahan hidup memanfaatkan
kehangatan kulit manusia, sehingga bila kutu ini terlepas ke udara luar maka
mereka hanya mampu bertahan hidup tidak lebih dari 48 jam.
Gejala yang timbul karena scabies antara lain rasa gatal pada kulit terutama pada
malam hari. Pada kulit yang terdapat kutu akan tampak bentol kecil kemerahan
sedangkan area bekas kutu berjalan akan tampak kemerahan berkelok-kelok seperti
pembuluh darah. Bagian tubuh yang terkena antara lain pergelangan tangan, sela-sela
jari, siku, ketiak dll.
1.2.
TUJUAN
2. Untuk mengetahui Pengertian Kulit
3. Untuk mengetahui Fungsi Kulit
4. Untuk mengetahui Lapisan kulit
5. Untuk mengetahui Pelengkap Kulit
6. Untuk mengetahui Persarafan Kulit
7. Untuk mengetahui Pembuluh Darah
8. Untuk mengetahui Warna kulit
9. Untuk mengetahui Garis dan Sidik
10. Untuk mengetahui Hubungan Kulit dengan Faktor Psikologis
11. Untuk mengetahui Laporan pendahulu gangguan sistem integumen akibat
perasit
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. PENGERTIAN KULIT
Kulit merupakan salah satu organic terbesar dari tubuh dimana kulit membentuk 15
% dari berat
misalnya jika terluka, maka sel-sel dalam dermis melawan infeksi local kapiler dan
jaringan ikat akan mengalami regenerasi epitel yang tumbuh dari tepi luka menutupi
jaringan parut yang pada mulanya berwarna kemerahan karena meningkatnya jumlah
kapiler dan akhirnya berubah menjadi serabut kolagen keputihan yang terlihat melalui
epitel.(setiadi, 2009)
2.2. FUNGSI KULIT
Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput
lender yang melapisi rongga yang berfungsi sebagai berikut :
1.Sebagai Pelindung
hilangnya
cairan
dari
jaringan
dan
juga
rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf didalam kulit
berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang.
1. Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf, di kulit berbeda
menurut ujung saraf yang dirangsang(panas, dingin, dan lain-lain ).
2. Rasa sakit disebabkan karena tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari
suatu benda, misalnya mengenai otot dan tulang atau sendi.
3. Kulit mempunyai banyak ujung saraf peraba yang menerima rangsangan dari
luar diteruskan ke pusat saraf otak.
4. Kulit merupakan media ekspresi wajah dan reflex vaskuler yang penting
dalam komunikasi.
Zat berlemak, air dan ion-ion, seperti Na+ diekskresi melalui kulit.
2.3.
LAPISAN KULIT
Lapisan kulit dari lapisan luar kedalam terdiri dari epidermis, dermis, subkutis dengan
susunan sebagai berikut :
a) Lapisan Epedermis/Kutikula
Merupakan lapisan terluar, sebagian besar terdiri dari epitel skuamosa yang
bertingkat yang mengalami keratinisasi yang tidak memiliki pembuluh darah. Sel
sel yang menyusun epidermis secara terus menerus terbrntuk dari lapisan
germinal dalam epitelium kolumnar. Pigmen dari kulit sebagian besar karena
melanin (suatu pigmen yang berwarna hitam, pada lapisan terdalam epidermis),
pigmentasi ini sebagian besar dikontrol oleh hormone adrenalin dan pituitary.
10
a. Stratum korneum ( lapisan tanduk ), yang terdiri dari sel gepeng yang mati
tidak berinti, mengandung keratin (sel tanduk).
b. Streatum Lusidum, merupakan gepeng tanpa inti, yang jelas terlihat pada
telapak kaki dan tangan dengan ketebalan empat sampai tujuh lapisan sel.
c. Stratum Granulosum, yang merupakan sel gepeng berkulit kasar dan
berinti, sel- sel tersebut terdapat hanya 2 3 lapisan yang sejajar dengan
permukaan kulit.
d. Stratum spinosum (stratum akantosum ), yaitu lapisan yang paling tebal
dan terdiri dari banyak glikogen. Sel selnya disebut spinosum karena sel
selnya terdiri dari sel yang bentuknya polygonal atau banyak sudut dan
mempunyai banyak tanduk ( spina )dan disebut akantosum sebab selselnya berduri.
e. Stratum Basale (germinatifum), bentuknya silindris dengan inti yang
lonjong, didalamnya terdapat butir-butir yang halus disebut butir melanin
warna. Disini terjadi pembelaan yang cepat dan sel baru didorong masuk
kelapisan berikutnya.
b) Lapisan Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi
oleh membrane basalis dan di sebelah bawah berbatasan dengan subkutis. Di
dalam lapisan ini mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf dan
juga lapisannya eladtik, fibrosanya padat dan terdapat folikel rambut.
Dermis terdiri dari 2 lapisan :
a. Bagian atas, pars papilare ( stratum papilar )
Menonjol ke epidermis, terdiri dari serabut saraf, dan pembuluh darah yang
memberikan nutrisi pada epidermis yang di atasnya.
11
12
sebelah luar disebut batang rambut, pada folikel rambut terdapat otot
polos kecil sebagai penegak rambut.
13
Bagian-bagian rambut ada beberapa yaitu akar yang merupakan bagian yang tertanam
dalam folikel dan batang yang merupakan bagian yang berada di atas permukaan
kulit. Akar dan batang rambut tersusun dari tiga lapisan yaitu:
1. Kutikel, yaitu lapisan terluar yang tersusun dari sel-sel mati yang bersisik.
2. Korteks, merupakan lapisan tengah yang tetkeratinisasi, yang membentuk
bagian utama batang rambut. Bagian ini mengandung jumlah pigmen beragam
yang menentukan warna rambut.
3. Medulla atau aksis sentral, yang tersusun dari dua sampai tiga lapisan sel.
Pertumbuan medulla buruk bahkan seringkali tidak terjadi terutama pada
rambut pirang.
2. Kuku
Kuku adalah sel epidermis kulit yang mengalami keratinisasi yang telah berubah
tertanam dalam palung kuku menutup garis lekukan pada kulit. Palung kuku
mendapat persarafan dan pembuluh darah yang banyak. Bagian proksimal terletak
dalam lipatan kulit merupakan awal kuku tumbuh, badan kuku, bagian yang tidak
ditutupi kulit dengan terikat dalam palung kulit dan bagian atas merupakan bagian
yang bebas. Bagian dari kuku, terdiri dari:
1
Matriks kuku adalah daerah sel germinal yang merupakan tempat tumbuhnya
akar kuku
14
vaskular
longgar.
d) Kelenjar Kulit
Kelenjar kulit mempunyai lobus yang bergulung-gulung dengan saluran
keluar lurus untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan (kelenjar keringat).
Ada 2 kelenjar yang terdapat pada kulit yaitu :
a) Kelenjar keringat menghasilkan kelenjar sudorivera
b) Kelenjar tulang menghasilkan kelenjar sebasea, kelenjar ini terdiri dari
1. Badan kelenjar
2. Saluran kelenjar
3. Muara kelenjar
a) Kelenjar sebasea
Kelenjar sebasea berasal dari rambut yang bermuara pada saluran
folikel rambut dan kulit yang berdekatan
1. Kelenjar ini kantongnya dalam kulit bentuknya seperti botol
dan bermuara dalam folikel rambut, oaling banyak terdapat
pada kepala dan muka sekitar hidung, mulut dan telinga, tidak
terdapar pada telapak kaki dan telapak tangan.
2. Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum, yaitu campuran lemak,
zat lilin, minyak dan pecahan pecahan sel yang berfungsi
15
dengan
kelenjar
rambut.
Kelenjar
ini
16
mammae,
adalah
kelenjar
apokrin
2.5.
PERSARAFAN KULIT
Kulit dipersarafi oleh saraf sensorif dan simpatis. Serat saraf sensorif berakhir
17
paccinian,
suatu
struktur
besar
tertutup
2.6.
PEMBULUH DARAH
Pleksus kapiler terdapat di bawah epidemis, di bawah dermis, pada
papilla, dan di sekitar kelenjar keringat,sebasea, folikel rambut. Terdapat
cabang utama pembuluh darah pada dermis yaitu arteriol dan vena tanpa
melewati kapiler.
2.7.
WARNA KULIT
18
19
marah atau gembira terlihat wajahnya kemerahan dan berkeringat dingin apabila
dalam ketakutan.
20
Pedikulosis adalah penyakit kulit menular akibat infestasi pedikulus (tuma), sejenis
kutu yang hidup dari darah manusia, pada rambut kepala & kemaluan atau baju. Kutu
tersebut akan memberi keluhan gatal akibat gigitannya. Kutu hampir tak dapat dilihat,
merupakan serangga tak bersayap yang mudah menular dari orang ke orang melalui
kontak badan dan karena pemakaian bersama baju atau baranglainnya
B. EPIDEMOLOGI
Tuma a parasit obligat manusia
Kosmopolittidak dipengaruhi musim
Insiden:kebersihan (orang dan lingkungan), status ekonomi
Penularan
1. Kontak langsung erat (tmsk STD)
2. Melalui alat-alat a.l topi, sisir, tempat tidur, dll
Di EROPA tuma sebagai vektor dari
Ricketsia: Tifus epidemik, demam parit
Spirochaeta (Borrelia recurrentis) menyebabkan demam berulang
C. ETIOLOGI
Penyakit pedikulosis disebabkan oleh parasit Pediculus yang biasa kita kenal dengan
kutu. Kutu hampir tak dapat dilihat, merupakan serangga tak bersayap yang mudah
menular dari orang ke orang melalui kontak badan dan karena pemakaian bersama
21
baju atau barang lainnya. Ada beberapa kutu yang menyebabkan pedikulosis, seperti
kutu kepala juga kutu badan.
Kutu kepala sangat mirip dengan kutu badan, meskipun sebenarnya merupakan
spesies yang berlainan. Kutu kemaluan memiliki badan yang lebih lebar dan lebih
pendek dibandingkan kutu kepala dan kutu badan.
D. KLASIFIKASI
Ada 3 jenis kutu yang menyerang mausia, yaitu :
1. Pedikulosis Kapitis
Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala atau tuma yang disebut
Peduculus humanus capitis pada kulit kepala. Tuma betina akan meletakkan telurtelurnya (nits) di dekat kulit kepala. Telur ini akan melekat erat pada batang rambut
dengan suatu substansi yang liat. Telur akan menetas menjadi tuma muda dalam
waktu sekitar 10 hari dan mencapai maturasinya dalam tempo 2 minggu.
2. Pedikulosis Korporis
Pedikulosis Korporis merupakan infestasi kutu pediculus humanus corporis pada
badan. Keadaan ini menghinggapi orang yang jarang mandi atau yang hidup dalam
lingkungan yang rapat serta tidak pernah mengganti bajunya.
3. Pedikulosis Pubis
Pedikolisis pubis, yang merupakan infestasi oleh phthirus pubis( crab louser; kutu
kemaluan ) sangat sering dijumpai. Infestasi parasit ini umumnya terjadi di daerah
genital dan terutama ditularkan lewat hubungan seks
22
.
E. PATOFISIOLOGI
Siklus hidup Pediculus melalui stadium telur, larva, nimfa dan dewasa. Parasit ini
bisa hidup pada tubuh atau padaislakutu kepala betina dapat hidup selama 16 hari dan
menghasilkan 50 150 telur. Kutu mendapatkan makanan dengan cara menghisap
darah pada kulit. Hama ini meninggalkan telurnya dipermukaan kulit dan juga
menempel pada batang rambut, baik itu di daerah kepala, badan ataupun pubis
manusia. Kutu manusia menyuntikkan getah pencernaan dan ekskreatanya ke dalam
kulit yang menimbulkan rasa gatal yang hebat. Kutu sangat subur pada kodisi yang
padat penduduknya.
Kutu kepala dan kutu kemaluan hanya ditemukan pada manusia, sedangkan kutu
badan juga sering ditemukan pada pakaian yang bersentuhan dengan kulit. Kutu
kepala ditularkan melalui kontak langsung atau melalui sisir/sikat/topi yang
digunakan bersama-sama. Infestasi kutu kepala kadang menyebar ke alis, bulu mata
dan janggut. Kutu kepala sering ditemukan pada murid-murid di satu sekolah.
Penularan kutu badan tidak semudah penularan kutu rambut. Kutu badan biasanya
menyerang orang-orang yang tingkat kebersihan badannya buruk dan orang-orang
yang tinggal di pemukiman yang padat. Kutu badan bisa membawa penyakit tifus,
demam parit dan demam kambuhan. Kutu kemaluan menyerang daerah kemaluan,
ditularkan pada saat melakukan hubungan seksual.
F. MANIFESTASI KLINIS
23
24
tersebut dengan bilirubin ( yang mengubahnya menjadi biliverdin ) atau ekskresi yang
dihasilkan oleh kelenjar liur kutu. Lipatan pubis harus diperiksa dengan kaca
pembesar untuk mendeteksi keberadaan phthirus pubis yang merayap disepanjang
batang rambut atau keberadaan telur kutu tersebut yang menempel erat dengan
rambut atau tempat pertemuan antara rambut dan kulit. Rasa gatal merupakan gejala
yang paling sering ditemukan, khususnya di malam hari, infestasi oleh kutu kemaluan
dapat dijumpai bersama dengan penyakit menular kelamin (gonore, kandidiasis,
sifilis)
G. PENEGAKAN DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (ditemukan
kutu). Kutu betina melepaskan teluar berwarna abu-abu keputihan yang berkilau dan
tampak sebagai butiran kecil yang menempel di rambut.
Kutu badan dewasa dan telurnya tidak hanya ditemukan pada rambut badan, tetapi
juga pada lipatan baju yang bersentuhan dengan kulit. Kutu kemaluan meninggalkan
kotoran berwarna coklat tua di pakaian dalam. Kutu kemaluan sulit ditemukan dan
bisa terlihat sebagai bintik kecil kebiruan di kulit. Telurnya menempel di dasar
rambut, sangat dekat dengan kulit.
H. PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan
25
Permethrin merupakan pengobatan kutu yang paling aman, paling efektif dan paling
nyaman. Lindane (tersedia dalam bentuk krim, losyen atau shampoo) juga bisa
mengatasi kutu tetapi tidak dapat diberikan kepada anak-anak karena bisa
menimbulkan komplikasi neurologis.
Kadang digunakan piretrin. Ketiga obat tersebut bisa menimbulkan iritasi. 10 hari
setelah pemakaian, ketiga obat tersebut harus dioleskan kembali untuk membunuh
kutu yang baru menetas. Infestasi pada alis atau bulu mata sulit untuk diobati, kutu
biasanya diambil dengan menggunakan tang khusus. Jeli minyak polos bisa
membunuh atau melemahkan kutu di bulu mata.
Jika sumber infestasi (sisir, topi, pakaian dan seprei) tidak dibersihkan melalui
pencucian, penguapan atau dry cleaning, maka kutu bisa bertahan hidup dan kembali
menginfeksi manusia.
2. Tindakan Keperawatan
Pada penderita Pedikulosis kapitis terapinya mencakup pengeramasan rambut
memakai sampo yang mengandung lindane (Kwell) atau senyawa piretrin dengan
piperonil butoksida ( sampo RID atau R&C ). Kepada pasien dianjurkan untuk
mengeramas kulit kepala dan rambut menurut petunjuk pemakain sampo tersebut.
Sesudah dibilas sampai bersih, rambut disisir dengan sisis bergigi halus (serit) yang
sudah dicelupkan dalam cuka agar telur atau cangkar telur tuma yang tertinggal dapat
terlepas dari batang rambut. Telur tuma sangat sulit dilepas dan mungkin harus
diambil dengan jari tangan satu per satu ( karena itu, orang awam memakai istilah
mencari kutu. Semua barang, pakaian, handuk dan perangkat tempat tidur yang bisa
26
mengandung tuma atau telurnya harus dicuci dengan air panas sedikitnya dengan
suhu 54oC atau dicuci kering untuk mencegah infestasi ulang. Perabot, permadani
dan karpet yang berbulu harus sering dibersihkan dengan alat vacum cleaner. Sisir
dan sikat rambut juga harus didisinfeksi dengan sampo. Semua anggota keluarga dan
orang yang berhubunagn erat dengan pasien harus diobati. Komplikasi seperti pruritas
yang hebat, pioderma ( infeksi kulit yang membentuk pus ) dan dermatitis diobati
dengan preparat antipruritus, antibiotik sistemik serta kortikosteroid tropikal.
Sedangkan pada penderita Pedikulosis korporis dan Pedikulosis pubis, kepada pasien
diminta untuk memakai sabun dan air. Kemudian, lindane (Kwell) atau melation
dalam isopropil alkohol (losion Prioderm) dioleskan pada daerah-daerah kulit yang
terenfeksi dan daerah yang berambut menurut petunjuk informasi produk. Terapi
topikal alternatif lainnya adalah pedikulida berbahan dasar piretrin (RID yang
merupakan preparat yang bisa dibeli bebas) atau tembaga oleat 0,03% (Curpex). Jika
bulu mata turut terkena vaseline dapat dioleskan tebal-tebal dua kali sehari selama 8
hari yang kemudian diikuti oleh pencabutan secara mekanis setiap telur kutu yang
tertinggal. Komplikasi, seperti pruritis hebat, pioderma (infeksi yang membentuk pus
pada kulit) dan dermatitis diobati dengan preparat antipruritis, antibiotik sistemik
serta kortikosteroid topikal. Perlu diingat bahwa kutu badan dapat menularkan
penyakit epedemik pada manusia, yaitu penyakit riketsia (tifus epidemik, demam
hilang timbul dan trench fever). Mikroorganisme penyebabnya berada dalam traktus
gastrointestinal serangga tersebut dan dapat diekskresikan ke permukaan kulit pasien
yang terinfeksi.
27
I. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi akibat gatal yang digaruk kemudian terjadi infeksi
yang bila dibiarkan akan keluar nanah. Kemudian timbul impetigo yaitu inflamasi
kulit yang akut dan menular, yang ditandai oleh pustula dan skuama.
J. PENCEGAHAN
Penyakit ini pada dasarnya dapat dicegah melalui pola hidup yang bersih. Misalnya
dengan pemberantasan kutu yang berada dilingkungan sekitar. Benda-benda yang
terpapar dengan
penderita (misalnya, kasur, bantal, linen, handuk, mainan, topi) seharusnya dicuci
bila memungkinkan kemudian dikeringkan. Air yang digunakan adalah air panas
dengan suhu lebih dari 50-55C selama paling kurang 5 menit.
Membersihkan lingkungan tempat tinggal akan membantu mengurangi kesempatan
untuk terpapar kembali dengan kutu kepala. Periksalah setiap orang yang berada
didalam lingkungan rumah tangga pada saat bersamaan, sebelum membersihkan
lingkungan tersebut. Bersihkan semua lantai dengan alat penghisap debu, permadani,
bantal, karpet, dan semua pelapis meubel yang ada. Semua sisir dan sikat rambut
yang digunakan oleh penderita kutu kepala harus di rendam dalam air dengan suhu
diatas 130F (540C), alkohol atau pedikulosid selama 1 jam
Penjelasan kepada anak-anak terutama tentang cara mencegah penularan melalui
penggunaan topi, sisir, dan bandana bersama juga dapat dipertimbangkan.
28
29
Ditemukan kutu-kutu yang biasanya terdapat pada lipatan-lipatan pakaian dan jarang
sekali di kulit
. Pubis
Rambut pubis atau paha dihuni oleh beberapa buah telur (nits) saja atau sampai tak
terhitung jumlahnya
Ditemukan noktah-noktah hitam kecil yang merupakan titik-titik darah terhisap dalam
kutu dewasa ataupun bagian kotorannya.
d. Pemeriksaan penunjang
Pedikulosis capitis
Diagnose pasti adalah menemukan kutu atau telur, terutama dicarai di daerah oksiput
dan temporal, telur berwarna abu-abu dan berkilat.
Pedikulosis corporis
Diagnose pasti adalah menemukan kutu dan telur pada serat kapas pakaian.
Pedikulosis pubis
Dilakukan pemeriksaan dengan perhatian khusus terhadap kemaluan kalau perlu
dengan menggunakan kaca pembesar, biasanya ditemukan telur atau kutu bentuk
dewasa.
2. Diagnose keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman (gatal) berhubungan dengan infeksi kutu.
b. Gangguan body image berhubungan dengan adanya penyakit (pedikulosis).
30
c. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan terjadinya infeksi berat pada
kulit.
d. Perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan risiko penularan.
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penyakit, penyebab, pengobatan, dan
pencegahan.
3. Intervensi keperawatan
a. Diagnose 1
Tujuan : pasien dapat merasakan kenyamanan (rasa gatal berkurang).
Intervensi
31
32
33
3. ajarkan pada pasien agar sisir dan sikat rambut harus di desinfeksi dengan
4.
shamppo
beritahu pada semua anggota keluarga yang berhubungan dengan dengan
pasien untuk diobati
1. Pedikulosis kapitis
infeksi kulita dan rambut kepala yang disebabkan oleh pediculus humanus var.
capitis.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini terutama menyerang anak anak usia muda dan cepat meluas
pada lingkungan hidup yang padat misalnya asrama dan panti asuhan. Tambahan pula
dalam kondisi hygiene yang tidak baik, misalnya jarang membersihkan rambut yang
relative susah bersihkan ( rambut yang sangat panjang pada wanita ). Cara
penularannya biasanya melalui perantara ( benda ), misalnya sisir, bantal, kasur, dan
topi.
ETIOLOGI
Kutu ini mempunyai 2 mata dan 3 pasang kaki, berwarna abu abu dan
kemerahan jika telah menghisap darah. Terdapat 2 jenis kelamin ialah jantan dan
betina, yang betina dengan ukuran panjang 1,2 3,2 mm dan lebar lebih kurang
panjangnya, jantan lebih kecil dan jumlahnya hanya sedikit.
34
Siklus hidupnya melalui stadium telur, larva, nimfa, dan dewasa. Telur ( Nits )
diletakkan disepanjang rambut dan mengikuti tumbuhnya rambut yang berarti makin
keujung rambut terdapat telur yang lebih matang.
PATOGENESIS
Kelainan kulit yang timbul disebabkan oleh garukan untuk menghilangkan
rasa gatal. Gatal tersebut timbul karena pengaruh liur dan ekskreta dari kutu yang
dimasukkan ke dalam kulit waktu mwnghisap darah.
GEJALA KLINIS
Gejala mula yang dominan hanya rasa gatal, terutama pada daerah oksiput dan
temporal serta dapat meluas ke seluruh kepala. Kemudian karena garukan, terjadi
erosi, ekskoriasi, dan infeksi sekunder ( pus, kruusta ). Bila infeksi sekunder berat,
rambut akan bergumpal disebabkan oleh banyaknya pus dan krusta ( plikapelonika)
dan disertai pembesaran getah bening regional ( oksiput dan retroaurikular ). Pada
keadaan tersebut kepala memberika bau yang busuk.
PEMBANTU DIAGNOSIS
Cara yang paling diagnostic adalah menemukan kutu atau telur. Terutama
dicari didaerah oksiput dan temporal, telur berwarna abu abu dan berkilat.
DIAGNOSIS BANDING
I.
Tinea kapitis
35
II.
III.
PENGOBATAN
Pengobatan bertujuan memusnahkan kutu dan telur serta mengobati infeksi
sekunder. Menurut kepustaak yang dianggap terbaik ialah secara topical dengan
malathion 0,5 % atau 1 % dalam bentuk losio atau spray. Caranya : malam hari
sebelum tidur rambut dicuci dengan sabun kemudian dipakai losio malathion, lalu
kepala ditutup dengan kain. Keesokan harinya rambut dicuci lagi dengan sabun lalu
di sisir dengan sisir yang halus dan rapat ( serit ). Pengobatan ini dapat di ulangi lagi
minggu kemudian, jika masih terdapat kutu atau telur. Obat tersebut sukar didapat.
Di Indonesia obat yang mudah didapat cukup efektif ialah krim gama benzene
klorida
didiamkan selama 12 jam, kemudian di cuci dan disisir dengan sisir yang rapat agar
semua kutu dan telur terlepas. Jika masih terdapat kutu, seminggu kemudia di ulangi
lagi dengan cara yang sama.
Pada keadaan infeksi sekunder yang harus dilakukan sebaiknya rambut
dicukur, infeksi sekunder harus diobati dulu dengan antibiotika sisteik dan topical lalu
disusul dengan obat diatas dalam bentuk sampo. Hygiene merupakan syarat supaya
tidak terjadi residif.
PROGNOSIS
36
37
panjangnya, sedangkan yang jantan lebih kecil. Siklus hidup dan warna kutu ini sama
dengan yang ditemuka pada kepala.
PATOGENESIS
Kelainan kulit yang timbul disebabkan oleh garukan untuk menghilangkan
rasa gatal. Rasa gatal ini disebabkan oleh pengaruh liur dan skreta dari kutu pada
waktu menghisap darah.
GEJALA KLINIK
Umumnya hanya ditemukan kelainan berupa bekas bekas garukan pada
badan, karena gatal baru berkurang dengan garukan yang lebih intensif kadang
kadang timbul infeksi sekunder dengan pembesaran kelenjar getah bening regional.
PEMBANTU DIAGNOSIS
Menemukan kutu dan telur pada serat kapas pakaian.
DIAGNOSIS BANDING
Neurotic excoriation
PENGOBATAN
Pengobatannya ialah dengan krim gamekan 1 % yang dioleskan tipis di
seluruh tubuh dan didiamkan 24 jam, setelah itu penderita disuruh mandi. Jika masih
belum sembuh diulangi 4 hari kemudian. Obat lain ialah emulsi benzyl benzyl
38
pediculus,
maka
itu
dinamakan
juga
pediculus
pubis.
Tetapi
ternyatamorfologi keduanya berbeda, phthritus pubis lebih kecil dan lebih pipih.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini mennyerang orang dewasa dan dapat digolongkan dalam penyakit
akibat hubungan seksual (P.H.S.) serta dapat pula menyerang jenggot dan kumis.
Infeksi ini juga dapat terjadi paa anak anak, yaitu di alis atau bulu mata ( misalnya
blefaritis ) dan pada tepi batas rambut kepala.
CARA PENULARAN
39
40
41
Scabies merupakan penyakit menular oleh kutu tuma gatal sarcoptes scabeil
tersebut. Ketu tersebut memasuki kulit statum korneum , membentuk
karnalakuli atau terowongan lurus atau berbelok sepanjang 0,6 sampai 1,2
centimeter.
Klasifikasi scabies
1 Scabies pada orang bersih, yaitu ditandai dengan lesi berupa papul dan
2
Scabies yang di tularkan melalui hewan, yaitu sumber utamanya adalah anjing
kelainan ini berbeda dengan scabies manusia karena tidak terdapat
terowongan , tidak menyerang sela jari dan genetalia eksterna. Lesi biasanya
terdapat pada daerah dimana orang sering kontak dengan binatang
kesayangannya. Kelainan ini hanya bersifat sementara karena kutu Binatang
tidak dapat melanjutkan siklus hidupnya pada manusia.
Scabies pada bayi dan anak, yaitu lesi scabies pada anak dapat mengenai
seluruh tubuh, termasuk seluruh kepala, leher terdapat tangan dan kaki, dan
sering terjadi infeksi sekunder impetigo sehingga terowongan jarang
ditemukakan.
42
B.ANATOMI FISIOLOGI
Organ Kulit
1
Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang memiliki struktur tipis
dengan ketebalan sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa lapisan, antara lain
seperti berikut :
a Stratum korneum yang disebut juga lapisan zat jaringan
Letak lapisan ini berada paling luar dan merupakan kulit mati
jaringan epidermis ini disusun oleh 50 lapisan sel-sel mati, dan akan
mengalami pengelupasan perlahan lahan, dig antikan dengan sel
b
43
e) Lapisan Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi
oleh membrane basalis dan di sebelah bawah berbatasan dengan subkutis. Di
dalam lapisan ini mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf dan
juga lapisannya eladtik, fibrosanya padat dan terdapat folikel rambut.
Dermis terdiri dari 2 lapisan :
c. Bagian atas, pars papilare ( stratum papilar )
Menonjol ke epidermis, terdiri dari serabut saraf, dan pembuluh darah yang
memberikan nutrisi pada epidermis yang di atasnya.
d. Bagian bawah, pars retikulare (strarum retikularis).
Menonjol ke arah sub kultan, serabut penunjang yaitu serabut kolagen, elastic,
dan serabut retikulus. Serabut kolagen tugasnya memberikan kekuatan kepada
44
kulit, dan serabut elastic tugasnya member kekuatan pada alat disekitar
kelenjar dan folikel rambut. Sejalan dengan penambahan usia, deteriosasi
normal pada simpul kolagen dan serat elastic mengakibatkan pengeriputan
kulit.
f) Subkatis atau hypodermis
Subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel lemak dan diantaranya terdapat
serabut-serabut jaringan ikat dermis. Lapisan lemak ini disebut penikulus
adiposusyang tebalnya tidak sama. Kegunaan dari penikulus adiposus adalah
sebagai shokbreker atau pegas bila terjadi tekanan trauma mekanis yang menimpa
pada kulit dan sebagai tempat penimbunan kalori serta tambahan untuk kecantikan
tubuh. Di bawah subkutis terdapat selaput otot kemudian baru terdapat otot.
B Etiologi Skabies
Scabies dapat disebabkan oleh kutu atau kuman sercoptes scabei varian
hominis. Sarcoptes scabieiini termasuk filum Arthopoda, kelas Arachnida,
ordo Ackarina, superfamili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes
scabiei var. hominis. Kecuali itu terdapat S. scabiei yang lainnya pada
kambing dan babi. Secara morfologik merupakan tungau kecil, berbentuk
oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. Tungau ini
transient, berwarna putih kotor, dan tidak bermata. Ukurannya yang betina
berkisar antara 330-450 mikron x 250-350 mikron, sedangkan yang jantan
45
46
kamar selama lebih kurang 7-14 hari.Yang diserang adalah bagian kulit
yang tipis dan lembab, contohnya lipatan kulit pada orang dewasa. Pada
bayi, karena seluruh kulitnya masih tipis, maka seluruh badan dapat
terserang penyakit skabies ini.
C Manifestasi klinis
Diagnosis dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda cardinal berikut :
- Pruritus nktuma (gatal pada malam hari) karena aktivitas tungau
lebih tinggi pada suhu yang lembab dan panas.
- Umumnya ditemukan pada sekelompok manusia, misalnya mengenai
seluruh anggota keluarga
- Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang
berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok,
rata-rata panjang 1cm, pada uung menjadi pimorfi (pustu, ekskoriosi).
Tempat predileksi biasanya daerah dengan stratum komeum tpis, yaitu
sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian
47
luar, lipat ketiak bagian depan, aerola mammae dan lipat glutea,
umbilicus, bokong, genitalia eksterna, dan perut bagian bawah. Pada
bayi dapat menyerang bagian telapak tangan dan telapak longlegs
bahkan seluruh permukaan ulit. Pada remaja dan orang dewasa dapat
timbul pada kulit kepala dan wajah
- Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostk. Dapat
ditemikan satu atau lebih stadium hidup tungau ini
Pada pasien yang selalu menjaga hgiene, lesi yang timbul hanya sedikit sehingga
diagnosis kadang kala sulit ditegakkan. Jia penyakit berlangsung lama, dapat tmbul
likenifikasi, impetigo, dan furunkulsis.
E. Patofisiologi Skabies
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya dari tungau scabies, akan tetapi juga oleh
penderita sendiri akibat garukan. Dan karena bersalaman atau bergandengan sehingga
terjadi kontak kulit yang kuat,menyebabkan lesi timbul pada pergelangan tangan.
Gatal yang terjadi disebabkan leh sensitisasi terhadap secret dan ekskret tungau yang
memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah infestasi. Pada saat it kelainan kulit
menyerupai dermatitis dengan ditemuannya papul, vesikel, dan urtika. Dengan
garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder. Kelainan kulit
dan gatal yang terjadi dapat lebih luas dari lokasi tungau.
48
F. Pemeriksaan penunjang
Cara menemukan tungau
- Carilah mula-mula terowongan, kemudian pada ujung dapat terlihat papul atau
vesiel. Congkel dengan jarum dan letakkan diatas kaca obyek, lalu tutup dengan aca
penutup dan lhat dengan mikroskop cahaya.
- Dengan cara menyikat dengan siat dan ditampung diatas selembar kertas putih dan
dilihat dengan kaca pembesar.
- Dengan membuat bipsi irisan, caranya ; jepit lesidengan 2 jari kemudian buat irisa
tipis dengan pisau dan periksa dengan miroskop cahaya.
- Dengan biopsy eksisional dan diperiska dengan pewarnaan HE.
G. Penatalaksanaan
Syarat obat yang saint adalah efektif terhadap semua stadium tungau, tidak
menimbulkan iritasi dan toksik, tidak berbau atau kotor, tidak merusak atau mewarnai
pakaian, mudah diperoleh dan harganya murah
.Jenis obat topical :
49
- Belerang endap (sulfur presipitatum) 4-20% dalam bentuk salep atau krim. Pada
bayi dan orang dewasa sulfur presipitatum 5% dalam minyak sangat aman dan
efektif. Kekurangannya adalah pemakaian tidak boleh kurang dari 3 hari karena tidak
efektif terhadap stadium telur, berbau, mengotori pakaian dan dapat menimbulkan
iritasi.
- Emulsi benzyl-benzoat 20-25% efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap
malam selama 3 kali. Obat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi, dan kadangkadang makin gatal setelah dipakai
- Gama benzena heksa klorida (gameksan) 1% daam bentuk krim atau losio, termasuk
obat pilihan arena efektif terhadap semua stadium, mudah digunakan, dan jarang
memberi iritasi. Obat ini tidak dianurkan pada anak dibawah umur 6 tahun dan wanta
hamil karena toksi terhadap susunan saraf pusat. Pemberiannya cup sekali dalam 8
jam. Jika masihada gejala, diulangi seminggu kemudian.
- Krokamiton 10% dalamkrim atau losio mempunyaidua efek sebagai antiskabies dan
antigatal. Harus dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra. Krim( eurax) hanya efetif
pada 50-60% pasien. Digunakan selama 2 malam berturut-turut dan dbersihkan
setelah 24 wad pemakaian terakhir.
- Krim permetrin 5% merupakan obat yang paling efektif dan aman arena sangat
mematikan untuk parasit S.scabei dan memiliki toksisitas rendah pada manusia.
50
- Pemberian antibitika dapat digunakan jika ada infeksi sekunder, misalnya bernanah
di area yang terkena (sela-sela jari, alat kelamin) akibat garukan.
ASUHAN KEPERAWATAN SKABIES
A. PENGKAJIAN
Pada pengkajian anamnesis penyakit ini sering di dapatkan pada orang-orang
miskin yang hidup dengan kondisi higienie di bawah standard, walaupun juga
sering terdapat diantara orang-orang yang sangat bersih. Pada pengkajian riwayat
bisa didapatkan dalam satu rumah/komunitas yang terkena lebih dari 1 ( satu )
pasien.
Scabies sering dijumpai pada orang-orang yang seksual aktif. Namun
demikian, infestasi parasit ini tidak bergantung pada aktivitas seksualkarena kutu
tersebut sering menjangkit jari-jari tangan, dan sentuhan tangan dapat
menimbulkan infeksi. Pada anak-anak, tinggal semalaman dengan teman yang
terinfeksi atau saling berganti pakaian dengannya dapat menjadi sumber infeksi.
Petugas kesehatan yang melakukan kontak fisik yang lama dengan pasien scabies
juga dapat terinfeksi.
Kutu betina yang dewasa akan membuat terowongan pada lapisan superficial
kulit dan berada di sana selama sisa hidupnya. Kamu tersebut akan memperluas
terowongan dan mengeluarkan telurnya dan hingga tiga butir sehari sampai 2
51
bulan. Kemudian kutu betina itu mati. Larvi ( telur ) menetes dalam waktu 3
hingga 4 hari dan berlanjut memasuki stadium larva, kemudian nimfa menjadi
bentuk kutu dewasa dalam tempo sekitar 10 hari.
Diperlukan waktu 4 minggu sejak terjadi kontak hingga timbulnya gejala
pada pasien. Pasien akan mengeluhkan gatal-gatal yang hebat akibat reaksi
imunology tipe lambat terhadap kutu atau butiran fesesnya. Pada pemeriksaan,
pasien ditanyakan dimana gatal-gatal tersebut terasa paling hebat. Terowongan
yang dibuat oleh kutu scabies dapat berupa lesi yang multiplel, lurus, atau
bergelombang, berwarna cokelat atau hitam dan menyerupai benang, yang terlihat
terutama di antara jari-jari tangan, serta pada pergelangan tangan.
Lokasi lainnya adalah permukaan ekstensor siku, lutut, pinggir kaki, ujungujung sendi siku, daerah disekitar putting susu, lipatan aksila, dibawah payudara
yang menggantung, dan pada atau didekat lipatan paha atau lipatan gluteus, serta
penis atau skrotum.
2.
RASIONAL
52
1.
2.
3.
2)
dirasakan.
Tujuan : istirahat tidur terpenuhi karena berkurangnya nyeri dan rasa gatal.
INTERVENSI
1.
RASIONAL
1.
2.
3.
53
3)
INTERVENSI
1.
2.
RASIONAL
1.
3.
a)
b)
c)
Pasien tenang.
Pasien
kooperatif
dengan
kondisi
penyakitnya.
4)
dengan
54
INTERVENSI
RASIONAL
55
1.
perasaan
sehingga ia memerlukan
2.
2.
Penerimaan
perasaa
Bersikap realistis dan positif selama pengobatan pada terjadi membantu perba
penyuluhan kesehatan dan menyusun tujuan dalam ini akan gagal apabila pa
keterbatasan.
4.
5.
Meningkatkan dan m
4.
Kata-kata
pengua
mendukung.
5.
Mempertahankan atau
56
5)
Dx 5 : Gangguan integritas kulit berhubungan dengan edema.
Tujuan : Integritas kulit membaik dan dapat dipertahankan.
57
INTERVENSI
1.
RASIONAL
1.
Bantu klien untuk pemberian obat topical pemberian obat topical secara
3.
3.
Ajarkan teknik-teknik mencegah infeksi yaitu
5.
4.
5.
58
BAB III
PENETUPAN
III.1. KESIMPULAN
Kulit merupakan salah satu organic terbesar dari tubuh dimana kulit
membentuk 15 % dari berat badan keseluruhan. Kulit mempunyai
daya regenerasi yang besar, misalnya jika terluka, maka sel-sel dalam
dermis melawan infeksi local kapiler dan jaringan ikat akan
mengalami regenerasi epitel yang tumbuh dari tepi luka menutupi
jaringan parut yang pada mulanya berwarna kemerahan karena
meningkatnya jumlah kapiler dan akhirnya berubah menjadi serabut
kolagen keputihan yang terlihat melalui epitel.
Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan
selaput lendir yang melapisi rongga yang berfungsi sebagai berikut:
59
60
dalam dermis.
Pedikulosis ialah infeksi kulit atau rambut padamanusia yang disebabkan oleh
pedikulus (termasuk family pediculidae), selain menyerang manusia, penyakit
ini juga menyerang binatang, oleh karena itu dibedakan pediculus humanus
dengan pediculus animalis. Pediculus ini merupakan parasit obligat artinya
harus menghisap darah manusia untuk dapat mempertahankan hidup.
61
III.2. SARAN
Untuk instansi
Untuk pencapaian kualitas keperawatan secara optimal sebaiknya proses
keperawatan selalu dilaksanakan secara berkesinambungan.
Untuk klien dan keluarga
Perawatan tidak kalah pentingnya dibanding dengan pengobatan, sebab
bagaimanapun teraturnya pengobatan yang diberikan tanpa perawatan yang
sempurna maka penyembuhan yang diharapkan tidak akan tercapai. oleh
sebab itu perlu adanya penjelasan baik pada klien maupun keluarganya
mengenai manfaat serta pentingnya kesehatan apa lagi mengenai penyakit
kulit yang dibahas dalm makalah ini.
62
63
OLEH PARASIT
DI SUSUN OLEH :
1
2
3
4
RISPIN KAMESA
RISTA DWITA
RUDINI
RYAN ADE PRATAMA
KELOMPOK
: VIII
KELAS
: IIB
DOSEN PEMBIMBING : Suratun,S.kep.Ns
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah swt, karena atas rahmat-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul SISTEM INTEGUMEN
DISEBABKAN OLEH PARASIT.
64
Penulis
ii
65