Anda di halaman 1dari 8

Menghargai

Kerja
Sama
dan
Perjanjian
Internasional yang Bermanfaat bagi Indonesia
Kerja sama dan perjanjian internasional dapat dikatakan sebagai
kebutuhan pokok bagi setiap negara. Mengapa demikian ? karena setiap
negara merupakan bagian dari masyarakat dunia, sehingga perlu
dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan
negara lain.
Bagi bangsa Indonesia, kerjasama internasional yang bermanfaat
dapat diukur dari perjuangan bangsa Indonesia untuk menuju
kemerdekaan berdasarkan nilai-nilai yang dikandung dalam pembukaan
UUD 1945, sebagai berikut.
1. Alinea pertama Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan:
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa. .
Dalam hal ini kerjasama dengan perjanjian internasional apapun
bentuknya harus didukung sepanjang perjuangan kemerdekaan suatu
bangsa dan juga sebagai suatu usaha menjamin kedaulatan bagi suatu
negara.
2. Alinea keempat pembukaan UUD 1945 yang menyatakan:
.ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial,
Pernyataan ini mengandung makna bahwa bangsa Indonesia akan
mendukung bentuk-bentuk kerjasama internasional yang berkaitan
dengan hal-hal berikut:
a. pelanggaran/pelarangan perlombaan senjata.
b. perlucutan senjata.
Selain itu, citra positif Indonesia dalam pergaulan internasional terus
dikembang kan, antara lain dengan usaha-usaha sebagai berikut.
a) Memperkenalkan budaya nasional, hasil-hasil pembangunan, dan
daerah-daerah wisata.
b) Pertukaran pelajar, mahasiswa, pemuda dan kegiatan olahraga
dalam skala internasional.

c) Berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan dunia yang


bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
d) Kemampuan antisipasi dan penyesuaian terhadap perkembangan,
perubahan dan gejolak dunia melalui jalur diplomasi disertai dengan
pendekatan yang tepat sesuai kepentingan nasional.
e) Penggalangan pemupukan solidaritas, kesatuan dan kerjasama
diantara negara-negara berkembang maupun maju, dilakukan
dengan memanfaatkan forum organisasi internasional, seperti
ASEAN, OKI, GNB, PBB, dll.
f) Konstruktif dan konsisten dalam memperjuangkan masalah dunia
yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
g) Meningkatkan kegiatan ekonomi melalui perdagangan, ekspor
impor, yang saling menguntungkan, tukar menukar ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pelaksanaan kerja sama dengan negara lain baik dalam bentuk bilateral,
maupun internasional (perjanjian dan hukum internasional) bagi bangsa
Indonesia merupakan konsekuensi dari sebuah negara yang merdeka dan
berdaulat serta menjadi salah satu negara yang ada di dunia. Berikut ini
adalah beberapa contoh jenis/bentuk kerja sama dan perjanjian
internasional yang dilakukan oleh negara Indonesia.
1. Kerja sama Bilateral
perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract) karena hanya
mengatur hal-hal yang menyangkut kepentingan kedua negara saja.
Perjanjian ini bersifat tertutup.
a. Persetujuan antara RI dan RRC masalah Dwi Kewarganegaraan,
yang telah disahkan pada 11 Januari 1958 dengan keluarnya UU No.
2 Tahun 1958
b. Perjanjian RI Malaysia tentang Penetapan Garis Landas Kontinen
kedua negara (di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan) ditanda
tangani 27 Oktober 1969 dan mulai berlaku 7 Nopember 1969.
2. Kerja sama Regional
disebut juga law making treaties karena mengatur hal-hal yang
menyangkut kepentingan umum dan bersifat terbuka. Perjanjian ini
tidak hanya mengatur dalam kepentingan negara-negara yang ikut
tapi juga kepentingan negara lainnya.
a. Pembentukan ASEAN pada tanggal 8 Agusus 1967.
b. Persetujuan dibentuknya kawasan perdagangan bebas ASEAN yaitu
AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang ditandatangani tahun 1995 oleh
negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
3. Kerja sama Multilateral
merupakan kerjasama dalam satu kawasan tertentu.
a. Masuknya negara RI menjadi anggota PBB (pertama kali 28
September 1950, kemudian keluar 7 Januari 1965 dan masuk
kembali 28 September 1966).

b. Pembentukan Gerakan Negara-Negara Non-Blok melalui KTT yang


pertama 1961 di Beograd (Yugoslavia) dan dipelopori oleh negara
Indonesia, Yugoslavia, Mesir, India, dan Ghana.
c. Persetujuan dibentuknya CGI (Consultative Group On Indonesia)
yang terdiri dari gabungan negara Australia, Belgia, Kanada,
Perancis, Jerman Barat, Swiss, Inggris dan Amerika Serikat, yang
berupaya membantu Indonesia dalam pengembangan berbagai
proyek melalui dana pinjaman lunak.
d. Pengesahan konvensi Internasional tentang Penghapusan segala
bentuk diskriminasi rasial 1965, dengan dikeluarkannya UU No. 29
tahun 1999.

Landasan Hukum Politik Luar Negeri


pelaksanaan politik luar negeri indonesia yang bebas dan aktif,didasarkan
pada landasan hukum sebagai berikut:
a.
b.

landasan idealnya adalah pancasila


landasan konstitusionalnya adalah UUD 1945 yang terdapat dalam

batang tubuh
UUD 1945 pasal 11 dan pasal 13.
c.
Landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia tercantum dalam
Pembukaan
UUD 1945 Alinea pertama dan Alinea keempat, serta pada batang
tubuh UUD
1945 Pasal 11 dan Pasal 13.
1)
Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan
2)
Alinea Keempat Pembukaan UUD 1945
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,
3)
UUD 1945 Pasal 11
Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan

Rakyat

menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan


negara lain.
4)
UUD 1945 Pasal 13
Ayat 1: Presiden mengangkat duta dan konsul.
Ayat 2: Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.

Ayat 3: Presiden menerima penempatan duta negara lain


dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.

Tujuan dan Ciri Politik Luar Negeri Indonesia


Merunjuk pada pendapat Muhammad Hatta, disimpulkan bahwa tujuan
politik luar negeri Indonesia adalah
a. Pembentukan satu Negara kesatuan Republik Indonesia yang
berbentuk Negara kesatuan dan Negara kebangsaan yang
demokratis dengan wilayah kekuasaan dari sabang sampai
merauke.
b. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur, material,
dan spiritual dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia
c. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Negara
Kesatuan RI dengan semua Negara di dunia, terutama dengan
Negara-negara

Afrika

dan

Asia

atas

dasar

bekerja

sama

membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialism dan


kolonialisme menuju perdamaian dunia yang sempurna.

Prinsip-Prinsip Pokok Politik Luar Negeri Ri


Berdasarkan yang telah disampaikan oleh pemerintah pada tanggal 2
september 1948 di hadapan badan komite nasional pusat, kita dapat
menemukan pokok-pokok yang menjadi dasar politk luar negeri indonesia
yaitu:
a. negara kita menjalani politik damai.
b. negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling
menghargai dengan tidak mencampuri soal susunan dan corak
pemerintahan negara masing-masing.
c. negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan
organisasi internasional untuk menjamin perdamaian yang kekal.
d. negara kita berusaha mempemudah jalannya pertukaran
pembayaran internasional.

e. negara kita membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional


dengan berpedoman pada piagam PBB.
f. Negara kita dalam lingkungan PBB

berusaha

menyongkong

perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih dijajah, sebab


tanpa kemerdekaan, persaudaraan dan perdamaian internasional
itu tidak akan tercapai.

Manfaat kerja sama dan perjanjian internasional bagi


Indonesia

Secara khusus, manfaat yang dapat bangsa Indonesia peroleh dari


kerjasama dan perjanjian internasional adalah sebagai berikut:
a.
Dalam aspek ideologi, di antaranya:
1)
Dapat mengetahui nilai-nilai yang dianut oleh negara lain.
2)
Dapat terhindar dari pengaruh negatif dari nilai-nilai ideologi
yang dianut
negara lain.
3)
Diperoleh kesempatan untuk menunjukkan keunggulan ideologi
b.

Pancasila dalam setiap berhubungan dengan negara lain.


Dalam aspek politik, di antaranya:
1)
Dapat mengetahui perkembangan politik yang terjadi di negara

lain.
2)

Dapat mencontoh aspek-aspek positif dari kehidupan politik di

negara lain.
3)
Mempererat hubungan diplomatik dengan negara lain.
c.
1)

Dalam aspek ekonomi, di antaranya:


Menarik minat negara lain untuk menanamkan modalnya atau

berinvestasi
di negara lain.
2)
Dapat menikmati barang-barang yang diproduksi oleh negara
lain.
3)

Terbukanya peluang utk mengekspor produksi dlm negeri ke

negara lain.
d.
1)

Dalam aspek sosial-budaya, diantaranya:


Terbukanya kesempatan untuk mengadakan pertukaran pelajar.

2)

Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk bidang tertentu di mana

negara kita memiliki kekurangan.

SIKAP POSITIF TERHADAP KERJASAMA DAN PERJANJIAN


INTERNASIONALINTERNASIONAL
Sementara itu, perjanjian internasional mempunyai peranan yang
sangat penting dalam menjamin kepastian hukum dan mengatur masalah
kepentingan-kepentingan bersama diantara para subjek hukum
internasional. Dengan demikian tidak ada alas an bagi warga negara
untuk tidak menunjukkan sikap positif terhadap kerja sama dan perjanjian
internasional. Sikap positif terhadap kerjasama dan perjanjian
internasional dapat ditunjukkan dengan cara sebagai berikut :
1. Ikut menyukseskan pelaksanaan kerja sama dan perjanjian
internasional;
2. Tidak muah mencurigai negara yang hendak melaksanakan kerja sama
dan perjanjian internasional;
3. Menghormati keputusan negara dalam melaksanakan kerja sama dan
perjanjian
Internasional

MENGHARGAI KERJA SAMA DAN


PERJANJIAN INTERNASIONAL YANG
BERMANFAAT BAGI INDONESIA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.

ARGANDIKI PERDANA
CHINTYA ADE LARAS PRAMITHA
DEVY PUTRI UTAMI
INAYAH MUTHMAINNAH
MELISA KRISDIANTI
M.AGUS WIJAKSONO

7. SALAMAH
8. TIARA SUCI
KELAS XI IPA 1

SMA NEGERI 8 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2012-2013

Anda mungkin juga menyukai