IDENTITAS
Nama
Usia
Pekerjaan
Agama
Suku
Alamat
II
:
:
:
:
:
:
Ny. M
24 tahun
IRT
Islam
Sasak
Dopang, Lombok Barat
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri pada perut menjalar sampai ke pinggang
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien
merupakan
rujukan
dari
puskesmas
gunungsari
dengan
G1P0A0H0
postterm/T/H/IU preskep K/U ibu dan janin baik PK1 fase aktif+ PEB. Pasien mengeluh
nyeri pada perut yang menjalar sampai ke pinggang sejak pukul 03.00 wita (19-11-2012).
keluar lendir campur darah (+), riwayat keluar air dari jalan lahir (+), gerak janin masih
dirasakan pasien.
Kronologis :
Puskesmas Gunungsari 04.30 (19-11-12)
S: pasien hamil 9 bulan datang ke puskesmas gunungsari mengeluh nyeri perut
menyebar ke pinggang sejak pukul 03.00, lendir campur darah (+)
O:
KU: baik
TD : 150/100 mmHg
N : 88x/menit
RR: 28x/menit
T: 36,5 oC
Status Obstetri
L1: bokong
L2: puka
L3: kepala
L4: 4/5
His: 2x10'~20"
Djj: 12-11-11 (136x/menit)
TBJ: 2480 gram
VT: 1cm, eff 25%, amnion (+), teraba kepala H1, denominator UUK, impalpable
bagian terkecil janin dan tali pusat
UL: proteinuria +4
A: G1P0A0L0 Postterm/S/L/IU presentasi kepala K/U ibu dan janin baik PK1 fase
aktif+ PEB
P:
(04.40)
MgSO4 bolus 4 gr
IVFD RL 1 flash + MgSO4 6 gr drip 28 tpm
Rujuk ke RSUP NTB
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat asma, penyakit jantung, ginjal, hipertensi, diabetes mellitus disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat keluarga memiliki penyakit asma, hipertensi, diabetes mellitus maupun penyakit
berat lainnya disangkal. Riwayat keluarga mengalami hipertensi dalam kehamilan
disangkal.
Riwayat Alergi :
Alergi terhadap obat-obatan dan makanan disangkal.
Riwayat Obstetri :
1
III
Ini
HPHT
Taksiran Persalinan
Riwayat ANC
ANC terakhir
Riwayat USG
:
:
:
:
:
Riwayat KB
Rencana KB
: : -
28/01/2012
04/11/2012
7 kali di Polindes
02/11/2012
-
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : baik
Kesadaran
: E4V5M6
Tanda Vital
- Tekanan darah
: 160/110 mmHg
- Frekuensi nadi
: 96 x/menit
- Frekuensi napas : 22 x/menit
- Suhu
: 36,6oC
Pemeriksaan Fisik Umum
Mata
Jantung
Paru
: anemis -/-, ikterus -/: S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
: vesikuler +/+, ronki (-), wheezing (-)
Abdomen
Ekstremitas
IV
STATUS OBSTETRI
L1
: bokong
L2
L3
: kepala
L4
: 4/5
TFU
: 29 cm
TBJ
: 2790 gram
His
: 1x/10~20
DJJ
VT
PE:
spina ishiadica tidak prominen, os coccygeus mobile, arkus pubis>90o
PS: 3
Dilatasi servix:1 (1)
Panjang servix: 2 (1)
Station: -3 (0)
Konsistensi: moderate (1)
Posisi: posterior (0)
V
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
-
HCT : 37,1%
HBsAg : (-)
Ureum: 15 mgl/dl
SGOT : 27mgl/dl
VI
VII
SGPT:19 mgl/dl
Proteinuria:+3
DIAGNOSIS
G1P0A0L0 42-43 wks/S/L/IU dengan PEB
TINDAKAN
Diagnostik:
- Cek lab. Darah lengkap, HbsAg, Urinalisis
Terapi
- DM konsultasi ke supervisor pro penatalaksanaan PEB aktif sesuai protap.
Supervisor acc tatalaksana PEB aktif sesuai protap.
o Tirah baring miring ke satu sisi (kiri)
o Berikan MgSO4:
1 Dosis awal : Berikan MgSO4 4 g IV (bolus)
2 Dosis Pemeliharaan : MgSO4 2 g/jam IV
o Nifedipin 3x10 mg
Monitoring
- Observasi kesejahteraan ibu dan janin
- Pasang DC observasi urin output
VIII
IX
BAYI LAHIR
Jenis persalinan
: Spontan
Indikasi
: Persalinan Kala II
Jenis kelamin
: Perempuan
APGAR Score
: 7-9
Lahir
: Hidup
Berat
: 2600 gram
Panjang
: 49 cm
Kelainan kongenital
: (-)
Anus
: (+)
PLASENTA
Lahir
Lengkap
: Ya
Air ketuban
: Jernih
Perdarahan
: + 150 cc
XI
XII
:
:
:
:
:
:
:
:
Baik
Compos mentis
150/80 mmHg
92 x/menit
24 x/menit
36,5C
(+)
2 jari di bawah umbilikus
Perdarahan aktif
: (-)
:
:
:
:
:
:
:
:
Baik
Compos mentis
140/80 mmHg
80 x/menit
20 x/menit
36,4C
(+)
3 jari di bawah umbilikus
Perdarahan aktif
: (-)
: 148 x/menit
Frekuensi napas
: 54 x/menit (retraksi +)
Suhu
: 36,7 C
Bab IV
PEMBAHASAN
Preeklampsia berat adalah timbulnya hipertensi 160/110 mmHg disertai
proteinuria dan atau edema pada kehamilan setelah 20 minggu. Pada kasus ini ibu dikatakan
mengalami preeklampsia berat karena mengalami hipertensi, yaitu tekanan darahnya sebesar
160/110 mmHg dan disertai proteinuria +3. Ibu tidak mengalami edema. Edema memang
bukan lagi menjadi kriteria untuk mendiagnosis preeklampsia berat. Dalam kasus ini ibu telah
hamil cukup bulan.
Hipertensi terjadi sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tahanan perifer agar
oksigenasi jaringan dapat tercukupi. Proteinuria terjadi karena pada preeklampsia
permeabilitas pembuluh darah terhadap protein meningkat. Edema terjadi karena terjadi
penimbunan cairan yang berlebihan dalam ruang interstitial. Pada preeklampsia dijumpai
kadar aldosteron yang rendah dan konsentrasi prolaktin yang tinggi daripada kehamilan
normal. Aldosteron penting untuk mempertahankan volume plasma dan mengatur retensi air
dan natrium. Pada preeklampsia terjadi perubahan pada ginjal yang disebabkan oleh aliran
darah kedalam ginjal menurun sehingga mengakibatkan filtrasi glomerulus berkurang atau
mengalami penurunan. Penurunan filtrasi glomerulus akibat spasmus arteriole ginjal
menyebabkan filtrasi natrium melalui glomerulus menurun yang menyebabkan retensi garam
dan juga retensi air.
Tanda lain dari preeklampsia berat yang tidak dijumpai pada kasus ini adalah
Oliguria, jumlah produksi urine < 500 cc / 24 jam yang disertai kenaikan kadar
kreatinin darah. Hal ini terjadi karena pada preeklampsia filtrasi glomerulus dapat turun
sampai 50% dari normal sehingga menyebabkan diuresis menurun; pada keadaan lanjut
dapat terjadi oliguria atau anuria.
Gangguan serebral : kepala pusing dan sakit kepala karena vasospasme / edema otak
dan adanya resistensi pembuluh darah dalam otak.
Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen karena regangan
selaput hati oleh perdarahan/ edema atau sakit akibat perubahan pada lambung.
Edema paru dan sianosis. Edema paru merupakan penyebab utama kematian pada
penderita preeklampsia dan eklampsia. Komplikasi ini terjadi sebagai akibat
dekompensasio kordis kiri.
Terapi preeklampsia berat menggunakan MgSO4 40% 15 cc dalam 500 cc larutan RL (drip
28 tetes/ menit) dan MgSO4 40% 4 g IV (bolus) dalam kasus ini terbukti efektif dalam
mencegah terjadinya kejang pada penderita. Pemberian Nifedipin 3x 10 mg peroral juga
efektif pada pasien ini. Setelah bayi lahir keadaan tekanan darah mulai turun 150/80 mmHg
dan keluhan subjektif juga tidak didapatkan sehingga pemberian MgSO4 dihentikan pada
pasien ini.
Ibu dianjurkan untuk ANC yg lebih cermat pada kehamilan, karena dengan ANC yg baik, ibu
dapat mengetahui tanda bahaya pada kehamilannya serta lebih dapat mempersiapkan mental
dan fisik ibu pada waktu persalinan. Pentingnya perkembangan ANC pada saat umur
kehamilan < 20 mg akan membantu menegakkan diagnosa pre eklampsi dan menyingkirkan
diagnosa banding hipertensi kronik dalam kehamilan. Umur kehamilan post term juga dapat
dihindari jika ibu melakukan ANC yang lebih teliti.
Waktu
Subjektif
Objektif
Assessment