PEDOMAN TEKNIS
PENYELENGGARAAN SPIP
SUB UNSUR
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
(4.2)
NOMOR : PER-1326/K/LB/2009
TANGGAL : 7 DESEMBER 2009
KATA PENGANTAR
dan
Pembangunan
(BPKP),
sesuai
dengan
pengendalian
intern,
yang
menjadi
tanggung
jawab
langkah-langkah
yang
perlu
dilaksanakan
dalam
Teknis
Penyelenggaraan
SPIP
sub
unsur
disesuaikan
dengan
karakteristik
masing-masing
Kuswono Soeseno
NIP 19500910 197511 1 001
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................
BAB IVPENUTUP
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sub unsur dalam informasi dan komunikasi
pada sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) adalah
komunikasi (pasal 41 dan 42 Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008). Komunikasi adalah proses penyampaian pesan
atau informasi dengan menggunakan simbol atau lambang
tertentu, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk
mendapatkan umpan balik. Dalam daftar uji SPIP, pimpinan
instansi pemerintah harus memastikan terjalinnya komunikasi
internal dan eksternal yang efektif.
Komunikasi intern adalah komunikasi yang terjadi dalam
organisasi instansi pemerintah, yakni komunikasi dari atasan
kepada bawahan, komunikasi dari bawahan kepada atasan, dan
komunikasi antar pegawai.
Komunikasi ekstern adalah komunikasi yang terjadi antara
para pihak di dalam instansi pemerintah dengan pihak di luar
instansi pemerintah (ekstern). Hal ini mencakup komunikasi
dengan
masyarakat
dan
stakeholders
(para
pemangku
Untuk
pimpinan
menyelenggarakan
instansi
pemerintah
komunikasi
harus
yang
menyediakan
efektif,
dan
rangka
menjelaskan
lebih
lanjut
mengenai
Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang perlunya pedoman
teknis
komunikasi
yang
efektif
serta
sistematika
Gambaran Umum
Bab ini membahas secara garis besar konsep dasar
komunikasi yang efektif, terdiri dari definisi komunikasi,
perlunya komunikasi yang efektif, keterkaitan dengan
peraturan perundang-undangan lainnya, dan parameter
penerapan komunikasi yang efektif.
ini
komunikasi
menguraikan
yang
langkah-langkah
efektif,
meliputi
penerapan
persiapan,
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Pengertian
Komunikasi yang diterjemahkan dari kata communication,
berasal dari bahasa latin communis yang berarti common (biasa
atau umum). Komunikator (pihak yang menyampaikan informasi)
berusaha menciptakan suatu commonness (kondisi umum atau
biasa) dengan si komunikan (penerima informasi). Dengan
demikian, communication can be defined as the transmission of
information and understanding through the use of common
symbols. (Komunikasi dapat didefinisikan sebagai transmisi
informasi dan pemahaman melalui penggunaan simbol-simbol
biasa atau umum). Simbol-simbol tersebut dapat dalam bentuk
verbal (lisan) dan nonverbal (tulisan, gerak tubuh, simbol lain).
Secara sederhana, komunikasi adalah pentransferan dan
pemahaman makna. Pentransferan makna memiliki pengertian
penyampaian makna dari seseorang kepada orang lain. Makna
yang diterima dari pentransferan tanpa pemahaman atau
pengertian yang sama akan menjadi sia-sia. Oleh karena itu,
pemahaman atas makna menjadi penting dalam komunikasi.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
60
Tahun
2008
Proses
komunikator
komunikasi
dengan
merupakan
komunikan
tahap-tahap
tahap tahap
yang
antara
menghasilkan
dengan
kemasan
pendekodean
tertentu.
Pengemasan
suatu
pesan
melalui
pengkodean
penerima
pesan akan
salah
mengartikan.
beberapa
tugas,
biasanya
mengomunikasikan
informasi
dalam
suatu
organisasi.
Jaringan
pun
dipengaruhi
oleh
keterampilan,
sikap,
pesan
dimaksud.
Tahap
ini
penting
untuk
dalam
pengendalian
intern
terdiri
dari
menyampaikan
laporan
pelaksanaan
tugas.
8
lainnya,
serta
kelompok
lainnya
yang
dapat
mengharuskan
pimpinan
untuk
berkomunikasi
dapat
saling
menerima
dan
menyampaikan
10
Penggunaan
Nama
Menteri
Sistem
Keuangan
Akuntansi
Nomor
dan
59/PMK.06/2005
Pelaporan
Keuangan
Pemerintah Pusat.
8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 154/KMK.07/2001
tentang Bentuk dan Tata Cara Penyampaian Informasi
Keuangan Daerah.
11
tentang
Pemakaian
dan
penerapan
komunikasi
yang
efektif
penerapan
komunikasi.
1. Pimpinan instansi pemerintah harus memastikan terjalinnya
komunikasi
internal
yang
efektif.
Hal-hal
yang
perlu
yang
dibebankan
kepada
pegawai
sudah
12
sebelum
kelemahan
tersebut
menimbulkan
sudah
dikomunikasikan
secara
jelas
kepada pegawai.
e. Pegawai memiliki saluran komunikasi informasi ke atas
selain melalui atasan langsungnya, dan ada keinginan yang
tulus dari pimpinan instansi pemerintah untuk mendengar
keluhan sebagai bagian dari proses manajemen.
f. Adanya
mekanisme
yang
memungkinkan
informasi
balas
dendam
(reprisal)
jika
melaporkan
mekanisme
yang
memungkinkan
pegawai
pimpinan
instansi
pemerintah
memberikan
13
pengawasan
intern
pemerintah,
dan
terus
dan ditindaklanjuti
dengan
memperbaiki
14
anggaran
dan
perbendaharaan,
instansi
15
pemerintah
mengelola,
mengembangkan,
dan
memanfaatkan
perkembangan
dan
kemajuan
isi,
ketepatan
waktu,
keakuratan,
dan
kemudahan aksesnya.
3. Dukungan
pimpinan
pengembangan
instansi
teknologi
pemerintah
informasi
ditunjukkan
terhadap
dengan
16
BAB III
LANGKAH LANGKAH PENERAPAN
Sistem pengendalian intern adalah proses tindakan yang
integral dan dilakukan secara terus menerus, oleh pimpinan dan
seluruh pegawai, untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi, melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara,
dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Mengingat
pentingnya pencapaian tujuan organisasi tersebut, maka banyak
harapan diletakkan pada penyelenggaraan SPIP.
Untuk mencapai semua tujuan pengendalian intern tersebut,
diperlukan kebijakan dan prosedur, yang mengatur mengenai
mekanisme saluran informasi dan komunikasi yang jelas serta
efektif, yang terintegrasi dengan unsurunsur SPIP lainnya.
Informasi dan komunikasi harus terkait dengan penerapan unsurunsur SPIP lainnya sebagaimana terlihat dalam bagan di bawah ini.
Pemantauan
Informasi
Komunikasi
Kegiatan Pengendalian
Informasi
Komunikasi
Penilaian Risiko
Lingkungan Pengendalian
Informasi Komunikasi
17
harus
menyediakan
dan
memanfaatkan
18
pengendalian
pada
suatu
instansi
pemerintah,
yang
meliputi
pembangunan
infrastruktur,
dilakukan
secara
bersamaan
dengan
pelaksanaan
19
A. Tahap Persiapan
1. Penyiapan Peraturan, SDM, dan Rencana
Penyelenggaraan
Tahap ini dimaksudkan untuk menyiapkan peraturan
pelaksanaan penyelenggaraan SPIP di setiap kementerian,
lembaga, dan pemerintah daerah. Berdasarkan peraturan
penyelenggaraan SPIP, selanjutnya instansi pemerintah
membuat
rencana
penyelenggaraan
yang
antara
lain
memuat:
a. jadwal pelaksanaan kegiatan;
b. waktu yang dibutuhkan;
c. dana yang dibutuhkan; dan
d. pihak-pihak yang terlibat.
Berdasarkan peraturan tersebut, perlu dibentuk Satuan
Tugas Penyelenggaraan SPIP, yang diberi tugas mengawal
pelaksanaan
penerapan
kebijakan
dan
praktik
pemahaman
dan
penyamaan
persepsi,
20
yang
efektif,
signifikan terhadap
kegiatan
lain,
terutama
program,
termasuk
yang
proyek,
berdampak
operasi,
penganggaran
dan
dan
pendanaannya;
d. pentingnya menyediakan dan memanfaatkan berbagai
bentuk dan sarana komunikasi; serta
e. pentingnya memahami peraturan-peraturan yang harus
diperhatikan dalam penyelenggaraan komunikasi yang
efektif pada instansi pemerintah.
Dalam
upaya
pemberian
pemahaman
ini,
dapat
penyediaan
saluran
komunikasi
informal,
pihak
eksternal,
tetapi
juga
menyangkut
21
komunikasi
ekstern,
dan
keberhasilan
pula
tindakan
pimpinan
yang
mendukung
mendistribusikan,
untuk
menjalin
hubungan
dan
dimaksudkan
untuk
menjangkau
publik
suatu
institusi
kepada
khalayak;
b) Media pendidikan sebagai sarana membentuk opini
publik dan sarana membangun citra.
22
2) Radio
merupakan
media
audio
yang
mampu
khalayak.
Beberapa
instansi
memilih
merupakan
media
komunikasi
berbasis
23
penggunaan
sarana
lain
seperti
rapat,
komunikasi
internal
ialah
semua
sarana
pimpinan,
rapat/diskusi,
workshop/loka
karya;
2) telepon;
3) surat, disposisi, nota dinas, memorandum;
4) papan pengumuman;
5) house journal, bentuknya dapat berupa majalah bulanan,
profil instansi pemerintah, prospektus, bulletin, dan
tabloid;
6) printed material: media komunikasi dan publikasi berupa
barang-barang cetakan seperti booklet, pamflet, kop
surat, logo, kartu nama, dan memo;
7) Media pertemuan dan pembicaraan;
8) Intranet, e-mail.
24
Peraturan
Pemerintah
Nomor
60
Tahun
2008
tentang
arti
penting
dan
relevansi
dari
dalam
pengendalian
organisasi
intern
akan
menerapkan
(konatif/behavior/perilaku).
sistem
Dengan
wujud
sikap
kepemimpinan
yang
kondusif
untuk
25
mempertahankan
sistem
pengendalian
yang
komunikasi
eksternal
yang
efektif,
untuk
program
mentoring
untuk
memudahkan
26
27
tertentu,
apakah
integritas
dan
etika
telah
28
3. Pemetaan (Mapping)
Setelah dilakukan sosialisasi, maka diperlukan suatu
pemetaan
terhadap
keberadaan
infrastruktur,
untuk
peraturan
yang
ada,
dan/atau
yang
akan
dibangun;
e. Instansi pemerintah telah melaksanakan komunikasi yang
efektif, sesuai dengan SOP atau pedoman dimaksud, dan
didokumentasikan dengan baik.
Pemetaan dilakukan untuk memeroleh data sebanyakbanyaknya tentang kebijakan dan prosedur terkait komunikasi
internal, komunikasi eksternal, penggunaan sarana prasarana
komunikasi, termasuk hambatan komunikasi dan risiko
kegagalan komunikasi, kemudian ditentukan rencana tindak
yang tepat untuk perbaikan.
29
pemerintah,
juga
dapat
memberikan
masukan
seputar:
a. Penerapan komunikasi internal di suatu instansi pemerintah
Pemetaan memberikan informasi bagaimana komunikasi
internal terjadi, identifikasi penyebab kegagalan komunikasi
internal yang efektif, sehingga dapat dirumuskan rencana
tindak yang jelas. Pemetaan, juga memberikan masukan
bagi pimpinan instansi, untuk memastikan apakah pegawai
di unit kerjanya sudah memahami tugas yang dibebankan
kepadanya, aspek pengendalian internnya, peranan dan
hubungan pekerjaan antar pegawai, penyebab kejadian jika
terjadi hal yang tidak diharapkan, dan sebagainya.
b. Penyediaan dan pemanfaatan berbagai bentuk sarana
komunikasi di suatu instansi pemerintah.
c. Efektivitas keberadaan infrastruktur, berupa kebijakan,
prosedur, atau mekanisme untuk menunjang komunikasi
yang efektif.
B. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, pengembangan SPIP sub unsur
komunikasi
yang
efektif
ini,
terdiri
dari
pembangunan
30
Nomor
14
Tahun
2008
tentang
Badan
Publik
yang
berkewajiban
untuk
dengan
kewajiban
instansi
pemerintah
untuk
31
Penggunaan
Nama
menciptakan
dan
mempertahankan
sistem
jawab
pengendaliannya,
untuk
32
harus
diberikan
bukan
hanya
kepada
33
5) Pimpinan
telah
menyediakan
saluran
komunikasi
adanya
antarkegiatan
fungsi,
komunikasi
fungsional
lintas
dalam
yang
organisasi
bagian/bidang,
lintas
lancar
(lintas
subbidang/
senantiasa
diberikan
keyakinan
dan
negatif,
penyimpangan
perilaku
yang
yang
dilakukan
tidak
oleh
benar,
atau
pegawai
di
penyimpangan tidak
perlu
menetapkan
mekanisme
untuk
34
9) Menyediakan
mekanisme
yang
memungkinkan
inisiatif
yang
baik
dari
pimpinan
untuk
35
kelompok
lainnya,
yang
dapat
memberikan
menunjukkan
adanya
permasalahan
dalam
pengendalian.
5) Pimpinan instansi pemerintah memastikan bahwa saran
dan rekomendasi aparat pengawasan intern pemerintah,
auditor, dan evaluator lainnya sudah dipertimbangkan
sepenuhnya, serta ditindaklanjuti dengan memperbaiki
masalah atau kelemahan yang diidentifikasi.
6) Komunikasi dengan badan legislatif (DPR DPRD),
instansi
pemerintah
perbendaharaan
pengelola
(Departemen
anggaran
Keuangan
dan
Dinas
36
berbagai
bentuk
dan
sarana
dalam
kebijakan
dan
prosedur,
surat
edaran,
dan
instansinya,
komunikasi
4.2 Komunikasi yang Efektif
yang
internal,
pedoman
pengelolaan
website
mencakup pengaturan
mengenai
komunikasi
sekaligus
eksternal,
37
penggunaan
sarana
prasarana
komunikasi,
termasuk
2. Internalisasi (Forming)
Internalisasi merupakan suatu proses untuk menjadikan
infrastruktur menjadi bagian dari kegiatan operasional seharihari, yang akan tercermin dalam bagaimana menyelesaikan
pekerjaan
dan
pengambilan
keputusan
dalam
instansi
38
awal
tahun,
melalui
rapat
kerja,
pimpinan
semua
pegawai,
dengan
memerhatikan
penugasan
yang
baru,
dengan
cara
39
pedoman
kebijakan
dan
prosedurnya,
aspek
pengendalian
internnya,
seperti
kapan
sudah
dikomunikasikan
secara
jelas
kepada pegawai.
Misalnya:
Dalam berbagai kesempatan, pimpinan instansi pemerintah
senantiasa
pegawai,
penegakan
mengomunikasikan
untuk
mematuhi
integritas
secara
kewajiban
nilai-nilai
bagi
setiap
etika
disertai
berkelanjutan,
melalui
pimpinan instansi
40
e. Pimpinan
menyediakan
bagi
pegawainya,
saluran
41
diberikan
contoh
mekanisme
sederhana,
atas
seluruh
fungsi/bagian
dengan
lancar,
sehingga
proses
kegiatan
utama,
sejak
kegiatan
komunikasi
antarfungsi/bidang/bagian
dan
seperti
sebagainya,
serta
media
kegiatan tersebut.
4.2 Komunikasi yang Efektif
42
kegiatan utama
tersebut;
13. Buat rencana tindak perbaikannya.
Untuk berkomunikasi secara formal dengan menggunakan
surat-menyurat, instansi pemerintah dapat menggunakan
media, berupa nota dinas, memorandum, disposisi, surat
edaran, dan sebagainya, sesuai dengan pedoman tata
naskah dinas (TND) yang berlaku di instansinya.
43
diberikan
pengetahuan
adanya
saluran
kepada
pegawai
dapat
dilakukan
melalui
44
kebersamaan
lain.
Yang
penting
dalam
pemerintah
dapat
mengembangkan
program
hati-hati
dan
bertanggung
jawab
dalam
45
pimpinan
memberikan
penghargaan
terhadap
melakukan
komunikasi
dan
menyampaikan
dan
kejadian
penting
lainnya
yang
dapat
KKN,
rawan
negosiasi,
rawan
penyelesaian
46
hotline
terkait
service
dengan
center
(layanan
kontak
kinerja
pelayanan,
dan
bersikap
kooperatif,
mendengarkan
dan
menunjukkan
pengendalian.
Hal
adanya
tersebut
permasalahan
dapat
dilakukan
dalam
dengan
47
Selanjutnya,
terhadap
pengaduan,
keluhan,
dan
anggaran
dan
perbendaharaan,
instansi
dengan
badan
legislatif,
dimana
secara
48
pengelolaan,
pertanggungjawaban
penggunaan
keuangan,
dan
sekaligus
kinerja
instansi
pemerintah.
q. Pimpinan telah melakukan komunikasi dalam bentuk
tindakan
di
positif
seluruh
saat
organisasi
berhubungan
dan
dengan
memerlihatkan
pegawai
dukungan
dalam
pengambilan
keputusan,
sikap
yang
prosedur,
surat
edaran,
memorandum,
papan
49
lingkungan
pemerintah,
dengan
mengoptimalkan
data,
pengelolaan
informasi,
sistem
kemajuan
teknologi
informasi
agar
jaringan
informasi
dan
transaksi
meningkatkan
nasional,
serta
perkembangan
memperkuat
perekonomian
kemampuan,
dalam
50
efisien,
yang
memperlancar
transaksi
digunakan
pemerintahan
sebagai
pusat
alamat
dan
daerah,
resmi
situs
web
serta
tata
cara
Menteri
Komunikasi
28/Per/M.Kominfo/9/2006
dan
tentang
Informatika
Penggunaan
Nomor:
Nama
yang
telah
disebutkan
di
atas,
dalam
51
Software
(OSS).
SE
Menpan
tersebut
dan
teraplikasi
dalam
kegiatan
sehari-hari
di kantor, tidaklah selalu berjalan lancar, mudah, dan sertamerta berhasil, melainkan berproses, dan dipengaruhi oleh
berbagai situasi lingkungan pengendalian. Agar penerapan
komunikasi yang efektif terkondisi dalam disiplin dan
konsisten pemberlakuannya, maka perlu secara terus
menerus
dimonitor,
dievaluasi,
dan
dilaporkan
pelaksanaannya.
52
atas
penerapan
peraturan,
kebijakan
pemerintah
yang
Pendokumentasian
ini
merupakan
satu
53
pemahaman,
antara
lain
seperti
kegiatan
pemetaan
keberadaan
dan
penerapan
kebijakan
dan
2)
penyusunan
prosedur
kebijakan
dan
komunikasi
prosedur
internal,
komunikasi
informasi,
memahami,
dan
melaksanakan
kegiatan
prosedur
pemantauan
penyelenggaraan
penerapan
kebijakan
komunikasi
yang
dan
efektif,
pemerintah untuk
54
2. Hambatan kegiatan
Apabila ditemukan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan yang menyebabkan tidak tercapainya target/tujuan
kegiatan tersebut, maka penyebabnya harus dijelaskan.
3. Saran
Saran
diberikan
berkaitan
dengan
adanya
hambatan
ini
laporan
merupakan
berkala
dan
bahan
dukungan
tahunan
bagi
(penjelasan
pimpinan
instansi
pemerintah
sebagai
bentuk
55
56
BAB IV
PENUTUP
Komunikasi yang efektif merupakan salah satu unsur penting
dalam informasi dan komunikasi SPIP. Komunikasi yang efektif, baik
terhadap pihak internal maupun pihak eksternal memungkinkan
dilaksanakannya kewajiban pengendalian intern dan tanggung
jawab operasional dengan baik.
Proses mewujudkan komunikasi yang efektif diawali dengan
pemahaman bersama melalui sosialisasi, melalui media yang ada,
selanjutnya
dilakukan
pemetaan.
Pembangunan
infrastruktur,
intern,
dengan
khususnya
sub
unsur
pada
unsur
komunikasi
informasi
yang
dan
efektif
di lingkungan instansinya.
Hal-hal yang dicakup dalam pedoman teknis ini adalah acuan
mendasar yang berlaku secara umum bagi seluruh instansi
pemerintah, yang minimal perlu dipenuhi, dalam menerapkan
komunikasi yang efektif, serta tidak mengatur secara spesifik bagi
instansi
tertentu.
Instansi
pemerintah
hendaknya
dapat
57
Selanjutnya, sesuai dengan perkembangan teori dan praktikpraktik sistem pengendalian intern, pedoman ini dapat disesuaikan
di kemudian hari.
58